A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. E
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Ngetuk Nalumsari
Tanggal Masuk : 8 September 2018, jam 13.20 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 September 2018, jam 12.10 WIB
No. Register : 789786
Diagnosa Medis : Intracerebral Hemorrhage (ICH)
1
Pekerjaan : Penjahit
Pendidikan : SMP
Alamat : Ngetuk Nalumsari
2. Status kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami penurunan
kesadaran.
2) Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
Pada tanggal 8 September 2018 jam 08.45 WIB
pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
dengan keluhan mengalami penurunan kesadaran, kejang
sekali, post jatuh akibat kecelakaan pada tanggal 13 Agustus
2018 dirawat di RSMR 1 minggu dan RS Kartina 2 minggu,
sebelumnya pasien sudah pulang dan komunikatif, muntah
sekali. Tanda-tanda vital: TD : 129/79 mmHg, HR: 124
x/menit, suhu: 36,50C , dan RR: 18 x/menit, SPO2 : 95 %,
BB:35 kg, TB : 150 cm.
Kemudian pasien dibawa keruang PICU-NICU pada
tanggal 8 September 2018 jam 13.20 WIB. Pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 10 September 2018 jam 12.10
WIB, pasien terlihat mengalami penurunan kesadaran
(E2M4V3) somnolent, demam dan keadaan pasien lemah.
Tanda-tanda vital : TD : 115/52 mmHg, nadi: 76 x/menit,
suhu :38, 3 0C, RR:22 x/menit, SPO2 : 97 %
3) Upaya yang dilakukan untuk Mengatasinya
Ibu pasien mengatakkan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi yaitu saat penyakit pasien kambuh pasien langsung
dibawa ke rumah sakit terdekat.
2
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Riwayat yang Pernah di Derita
Ibu pasien mengatakan, An. E sebelum di bawa ke
RSUD dr. Loekmono Hadi pernah dirawat di RSMR 1
minggu dan RS Kartina 2 minggu, karena mengalami
kecelakaan pada tanggal 13 Agustus 2018.
2) Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan, An. E tidak memiliki alergi
terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan di anggota keluarganya tidak
ada yang memiliki penyakit menular dan penyakit lainya
seperti Hipertensi, Diabetes Miletus, HIV, maupun TBC.
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki hidup
: Perempuan hidup
: Laki-Laki Meninggal
: An. E
: Tinggal satu rumah
3
d. Riwayat prenatal, intranatal dan post natal
1) Prenatal
Selama kehamilan ibu pasien mengatakan sudah
melakukan ANC ke bidan secara teratur sesuai anjuran dari
bidan. Selama hamil tidak ada keluhan dan penyakit yang di
derita ibu pasien.
2) Intranatal dan Post Natal
An.E lahir spontan di bidan dengan Berat Badan Lahir 3300
gram, langsung menangis.
Anak Jenis Keterangan
Usia Sekarang Penolong
Ke Persalinan hidup/mati
1 15 Tahun Spontan Bidan Hidup
2 8 Tahun Spontan Bidan Hidup
4
f. Riwayat Sosial atau Pola Asuh
1) Yang mengasuh pasien
Ibu pasien mengatakan yang mengasuh pasien adalah ia dan
neneknya.
2) Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan hubungan dengan anggota
keluarga lainnya baik, pasien kadang bercerita bila ada
masalah di sekolah dan dengan teman-temannya.
3) Lingkungan rumah
Ibu pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih,
tidak mengancam kesehatan anak, ventilasi rumah cukup, dan
letak barang-barang dirumah rapi, barang-barang yang dapat
mengancam kesehatan anak diletakkan ditempat yang tidak
bisa dijangkau pasien.
3. Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Management Kesehatan
Ibu pasien mengatakan apabila pasien sakit, orang tua
pasien membawa atau memeriksakan ke dokter atau ke
puskesmas terdekat.
b. Pola Nutrisi Metabolik
1) Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x
sehari, dengan nasi, lauk pauk dan sayur-sayuran. Pasien
minum kurang lebih 1500 ml/hari jenis minumannya teh dan
air putih.
2) Saat Sakit :
Pasien saat makan dengan menggunakan selang
NGT diit 60 cc susu cair 3x sehari. Pasien minum kurang
lebih 1200 ml air putih.
5
c. Pola eliminasi
1) BAB
a) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB
1 x sehari dengan konsistensi lembek,dengan warna
kuning kecoklatan dan bau khas feses, pasien tidak
memiliki keluhan saat BAB.
b) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek, berwarna kuning dan berbau khas.
2) BAK
a) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 6-7x
sehari dengan warna kekuningan, jernih dan bau khas.
b) Saat Sakit
Pasien saat sakit terpasang DC dengan jumlah
1500 cc perhari dengan warna kekuningan, jernih dan
bau khas bercampur obat-obatan.
d. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur
kurang lebih 10 jam/hari dan tidur siang ±1-2 jam, tidak ada
gangguan pola tidur.
2) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien terlihat gelisah, tidur kurang
lebih 6 jam/hari dan Siang tidur ± 1-2 jam/hari, pasien sering
terbangun saat tidur karena demam atau suhu tubuh yang
tinggi, serta mengigo sendiri.
6
e. Pola Mobilitas Fisik
1) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan, pasien dapat beraktivitas
seperti biasanya, tidak ada keluhan seperti sekolah, berjalan,
dan bermain-main.
2) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien tidak dapat beraktivitas setiap
hari, mengalami penurunan kesadaran. Aktivitas pasien
seperti berjalan, berpakaian, dan lain-lain dibantu oleh
perawat dan anggota keluarganya.
Kemampuan
0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Keterangan :
0: mandiri 3: dibantu orang lain dan alat
1: Alat bantu 4: tergantung total
2: dibantu orang lain
7
h. Pola Spiritual dan Keyakinan
Ibu pasien mengatakan anggota keluarganya selalu berdoa
dan mengaji untuk kesembuhan pasien kepada Allah SWT, karena
Allah adalah Maha Pemberi Kesembuhan.
4. Therapy
a. Infus Ringer Laktat 20 tpm (60 cc/jam)
b. Parenteral :
- Inj. Metronidasol 2x500 mg
- Infus pamol 3x350 mg
- Ceftriaxone 2x750 mg
- Manitol 6x75 cc
- OMZ 2x1 amp
- Citicolin 2x1 amp
- Aminofusin Pacd 2x200 ml
c. Oral :
Kutoir 2x100 mg capsul (08.00 dan 16.00 WIB)
5. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tingkat Kesadaran : Somnolent, GCS : E2M4V3 : 9
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 38,3 C
RR : 22 x/menit
SPO2 : 97 %
Jenis ventilasi : Sr
BB : 35 kg
8
d. Pemeriksaan Fisik :
1) Kepala
a) Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala
berkeringat, rambut berwarna hitam dan pendek.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, rambut terasa halus
2) Mata : Bola mata simetris, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, ketajaman penglihatan normal, gerakan bola
mata normal, pupil isokor (+/+).
3) Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip, terpasang
NGT.
4) Telinga : Bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen,
bersih.
5) Mulut : Gigi kotor, tidak ada stomatitis, mukosa bibir
kering.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
benjolan dan lesi.
7) Dada :
Jantung
I : Bentuk simetris
Pa : Tidak tampak iktus kordis
Pe : Terdengar pekak
A : Terdengar suara S1 dan S2
Paru
I : Bentuk simetris
Pa : Vokal fremitus merata di seluruh lapang dada
Pe : Sonor , tidak ada udem pulmo
A : Vesikuler
8) Abdomen :
A : Peristaltik usus 15 x/mnt
I : Bentuk perut datar
Pa : Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Pe : Timpani
9
9) Ekstermitas atas dan bawah :
a) Ekstremitas atas : terpasang infus RL di tangan kiri
dengan tetesan infuse RL 20 tetes per menit, tangan kanan
diikat, kekuatan otot sedang dan tidak ada lesi.
b) Ekstremitas bawah :tidak ada edema, kedua kaki diikat,
tidak ada luka dan jari-jari lengkap, kekuatan otot sedang.
2) Rontgen
Fronto Nasal
3) CT Scan
ICH dengan edema perifokal di temporal disertai ps A :
contosio cerebri hematoma subgalelal, emfisema subkutis
regio, dan frontal bilateral.
10
I. DAFTAR MASALAH
Data Obyektif :
Demam dan
keadaan pasien
lemah. Tanda-
tanda vital : nadi:
76 x/menit, suhu
:38, 3 0C, Akral
teraba hangat.
11
3 Senin, 10 Data Suktif : Ketidakma Ketidaksei Septi
September Pasien tidak dapat mpuan mbangan
2018 dikaji. untuk nutrisi:
mengabsorb kurang dari
Data Obyektif : si nutrisi kebutuhan
Pasien terlihat tubuh
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent, Tanda-
tanda, pasien
terpasang NGT,
tampak
menghabiskan 1
gelas susu.
1) Antropometri:
TB : 150 cm,
BB : 35 kg,
IMT : 15.56,
LILA : 20 cm
2) Biokimia:
Hemoglobin
14.5 mg/dl.
3) Clinical Sign:
konjungtiva
pucat, kulit
kering, bibir
kering.
4) Diet: Diit susu
3 x 60cc/ 24
jam, terpasang
selang NGT.
12
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrisi
III. INTERVENSI
13
- TTV dalam
batas normal
Senin, 10 Ketidakseimbang Setelah - Kaji adanya alergi Septi
September an nutrisi: kurang dilakukan dan pantangan
2018 dari kebutuhan tindakan makanan.
tubuh keperawatan - Identifikasi
berhubungan selama 3x24 penurunan BB
dengan jam diharapkan terakhir
ketidakmampuan ketidakseimban - Lakukan pemberian
untuk gan nutrisi makan menggunakan
mengabsorbsi kurang dari NGT
nutrisi kebutuhan - Berikan makanan
tubuh dapat cair sedikit tapi
teratasi. sering.
Dengan kriteria - Kolaborasi dengan
hasil : ahli gizi untuk
- Adanya memenuhi
peningkatan kebutuhan nutrisi
BB sesuai pasien.
dengan
tujuan.
- Mampu
mengidentifi
kasi
kebutuhan
nutrisi
- Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
- Menunjukan
peningkatan
fungsi
pengecapan
dan menelan
- Tidak ada
penurunan
BB yang
berarti.
- TTV dalam
batas normal.
14
IV. IMPLEMENTASI
Obyektif :
KU : lemah,
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent.
Tanda-tanda
vital : nadi: 76
x/menit, suhu
0
:38, 3 C,
RR:22 x/menit,
SPO2 : 97 %.
Akral teraba
hangat.
Obyektif :
IWL : 255
Balance cairan :
-35
15
pantangan mengatakan
makanan. pasien tidak
mempunyai
riwayat alergi
makanan..
Obyektif :
Pasien tampak
tidak ada tanda-
tanda alergi,
tidak muntah,
menghabiskan
60cc susu.
16
Obyektif :
Pasien terlihat
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent..
Tanda-tanda
vital : nadi: 92
x/menit, suhu
:37, 9 0C, RR:22
x/menit, SPO2 :
98 %.
17
Pasien puasa,
NGT hitam diit
tunda.
Obyektif :
IWL : 150
Jml output : 450
Balance cairan :
+ 206,5
Obyektif :
KU : lemah.
Tanda-tanda
vital : nadi: 92
x/menit, suhu
:39, 3 0C,
RR:20x/menit,
SPO2 : 96 %.
18
penurunan
kesadaran
somnolent, GCS
: E2M4V3, KU
pasien jelek.
Obyektif :
IWL : 150
Balance cairan :
- 32
19
Citicolin 2x1 amp
V. EVALUASI
20
status memori
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat.
21