Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

E DENGAN DIAGNOSA MEDIS


INTRACEREBRAL HEMORRHAGE (ICH) DI RUANG PICU-NICU
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. E
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Ngetuk Nalumsari
Tanggal Masuk : 8 September 2018, jam 13.20 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 September 2018, jam 12.10 WIB
No. Register : 789786
Diagnosa Medis : Intracerebral Hemorrhage (ICH)

b. Identitas Orang Tua


1) Ayah
Nama : Alm. Tn. D
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Ngetuk Nalumsari
2) Ibu
Nama : Ny. Y
Umur : 36 Tahun

1
Pekerjaan : Penjahit
Pendidikan : SMP
Alamat : Ngetuk Nalumsari

2. Status kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami penurunan
kesadaran.
2) Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
Pada tanggal 8 September 2018 jam 08.45 WIB
pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
dengan keluhan mengalami penurunan kesadaran, kejang
sekali, post jatuh akibat kecelakaan pada tanggal 13 Agustus
2018 dirawat di RSMR 1 minggu dan RS Kartina 2 minggu,
sebelumnya pasien sudah pulang dan komunikatif, muntah
sekali. Tanda-tanda vital: TD : 129/79 mmHg, HR: 124
x/menit, suhu: 36,50C , dan RR: 18 x/menit, SPO2 : 95 %,
BB:35 kg, TB : 150 cm.
Kemudian pasien dibawa keruang PICU-NICU pada
tanggal 8 September 2018 jam 13.20 WIB. Pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 10 September 2018 jam 12.10
WIB, pasien terlihat mengalami penurunan kesadaran
(E2M4V3) somnolent, demam dan keadaan pasien lemah.
Tanda-tanda vital : TD : 115/52 mmHg, nadi: 76 x/menit,
suhu :38, 3 0C, RR:22 x/menit, SPO2 : 97 %
3) Upaya yang dilakukan untuk Mengatasinya
Ibu pasien mengatakkan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi yaitu saat penyakit pasien kambuh pasien langsung
dibawa ke rumah sakit terdekat.

2
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Riwayat yang Pernah di Derita
Ibu pasien mengatakan, An. E sebelum di bawa ke
RSUD dr. Loekmono Hadi pernah dirawat di RSMR 1
minggu dan RS Kartina 2 minggu, karena mengalami
kecelakaan pada tanggal 13 Agustus 2018.
2) Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan, An. E tidak memiliki alergi
terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan di anggota keluarganya tidak
ada yang memiliki penyakit menular dan penyakit lainya
seperti Hipertensi, Diabetes Miletus, HIV, maupun TBC.

c. Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki hidup
: Perempuan hidup

: Laki-Laki Meninggal
: An. E
: Tinggal satu rumah

3
d. Riwayat prenatal, intranatal dan post natal
1) Prenatal
Selama kehamilan ibu pasien mengatakan sudah
melakukan ANC ke bidan secara teratur sesuai anjuran dari
bidan. Selama hamil tidak ada keluhan dan penyakit yang di
derita ibu pasien.
2) Intranatal dan Post Natal
An.E lahir spontan di bidan dengan Berat Badan Lahir 3300
gram, langsung menangis.
Anak Jenis Keterangan
Usia Sekarang Penolong
Ke Persalinan hidup/mati
1 15 Tahun Spontan Bidan Hidup
2 8 Tahun Spontan Bidan Hidup

e. Riwayat Tumbuh Kembang (sejak lahir hingga sekarang)


1) Motorik Kasar
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai
keterlambatan dalam tumbuh kembang saat bayi hingga
sekarang. Sebelum sakit pasien suka bermain dengan teman-
temannya.
2) Motorik Halus
Ibu pasien mengatakan An. E sebelum sakit pasien
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu seperti
berangkat sekolah SMP, dan mengikuti kegiatan sekolah.
Namun pasien sekarang terbaring lemah, tidak sadarkan diri,
dan demam.
3) Bahasa
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki masalah dalam
bicara dan bahasa.

4
f. Riwayat Sosial atau Pola Asuh
1) Yang mengasuh pasien
Ibu pasien mengatakan yang mengasuh pasien adalah ia dan
neneknya.
2) Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan hubungan dengan anggota
keluarga lainnya baik, pasien kadang bercerita bila ada
masalah di sekolah dan dengan teman-temannya.
3) Lingkungan rumah
Ibu pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih,
tidak mengancam kesehatan anak, ventilasi rumah cukup, dan
letak barang-barang dirumah rapi, barang-barang yang dapat
mengancam kesehatan anak diletakkan ditempat yang tidak
bisa dijangkau pasien.

3. Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Management Kesehatan
Ibu pasien mengatakan apabila pasien sakit, orang tua
pasien membawa atau memeriksakan ke dokter atau ke
puskesmas terdekat.
b. Pola Nutrisi Metabolik
1) Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x
sehari, dengan nasi, lauk pauk dan sayur-sayuran. Pasien
minum kurang lebih 1500 ml/hari jenis minumannya teh dan
air putih.
2) Saat Sakit :
Pasien saat makan dengan menggunakan selang
NGT diit 60 cc susu cair 3x sehari. Pasien minum kurang
lebih 1200 ml air putih.

5
c. Pola eliminasi
1) BAB
a) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB
1 x sehari dengan konsistensi lembek,dengan warna
kuning kecoklatan dan bau khas feses, pasien tidak
memiliki keluhan saat BAB.
b) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek, berwarna kuning dan berbau khas.
2) BAK
a) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 6-7x
sehari dengan warna kekuningan, jernih dan bau khas.
b) Saat Sakit
Pasien saat sakit terpasang DC dengan jumlah 
1500 cc perhari dengan warna kekuningan, jernih dan
bau khas bercampur obat-obatan.
d. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur
kurang lebih 10 jam/hari dan tidur siang ±1-2 jam, tidak ada
gangguan pola tidur.
2) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien terlihat gelisah, tidur kurang
lebih 6 jam/hari dan Siang tidur ± 1-2 jam/hari, pasien sering
terbangun saat tidur karena demam atau suhu tubuh yang
tinggi, serta mengigo sendiri.

6
e. Pola Mobilitas Fisik
1) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan, pasien dapat beraktivitas
seperti biasanya, tidak ada keluhan seperti sekolah, berjalan,
dan bermain-main.
2) Saat Sakit
Pasien saat sakit pasien tidak dapat beraktivitas setiap
hari, mengalami penurunan kesadaran. Aktivitas pasien
seperti berjalan, berpakaian, dan lain-lain dibantu oleh
perawat dan anggota keluarganya.
Kemampuan
0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
Keterangan :
0: mandiri 3: dibantu orang lain dan alat
1: Alat bantu 4: tergantung total
2: dibantu orang lain

f. Persepsi Sensori dan Kognitif


Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada keluhan
tentang penglihatnya, penciuman dan perabaan, namun saat sakit
pasien matanya melihat terus keatas dan berair.
g. Pola peran-hubungan
Hubungan pasien dengan ibunya cukup baik, ditandai
dengan orang tuanya yang selalu datang, menjaga dan menemani
pasien.

7
h. Pola Spiritual dan Keyakinan
Ibu pasien mengatakan anggota keluarganya selalu berdoa
dan mengaji untuk kesembuhan pasien kepada Allah SWT, karena
Allah adalah Maha Pemberi Kesembuhan.

4. Therapy
a. Infus Ringer Laktat 20 tpm (60 cc/jam)
b. Parenteral :
- Inj. Metronidasol 2x500 mg
- Infus pamol 3x350 mg
- Ceftriaxone 2x750 mg
- Manitol 6x75 cc
- OMZ 2x1 amp
- Citicolin 2x1 amp
- Aminofusin Pacd 2x200 ml
c. Oral :
Kutoir 2x100 mg capsul (08.00 dan 16.00 WIB)

5. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Tingkat Kesadaran : Somnolent, GCS : E2M4V3 : 9
c. Tanda-tanda vital
 Nadi : 76 x/menit
 Suhu : 38,3 C
 RR : 22 x/menit
 SPO2 : 97 %
 Jenis ventilasi : Sr
 BB : 35 kg

8
d. Pemeriksaan Fisik :
1) Kepala
a) Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala
berkeringat, rambut berwarna hitam dan pendek.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, rambut terasa halus
2) Mata : Bola mata simetris, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, ketajaman penglihatan normal, gerakan bola
mata normal, pupil isokor (+/+).
3) Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip, terpasang
NGT.
4) Telinga : Bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen,
bersih.
5) Mulut : Gigi kotor, tidak ada stomatitis, mukosa bibir
kering.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
benjolan dan lesi.
7) Dada :
 Jantung
I : Bentuk simetris
Pa : Tidak tampak iktus kordis
Pe : Terdengar pekak
A : Terdengar suara S1 dan S2
 Paru
I : Bentuk simetris
Pa : Vokal fremitus merata di seluruh lapang dada
Pe : Sonor , tidak ada udem pulmo
A : Vesikuler
8) Abdomen :
A : Peristaltik usus 15 x/mnt
I : Bentuk perut datar
Pa : Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan
Pe : Timpani

9
9) Ekstermitas atas dan bawah :
a) Ekstremitas atas : terpasang infus RL di tangan kiri
dengan tetesan infuse RL 20 tetes per menit, tangan kanan
diikat, kekuatan otot sedang dan tidak ada lesi.
b) Ekstremitas bawah :tidak ada edema, kedua kaki diikat,
tidak ada luka dan jari-jari lengkap, kekuatan otot sedang.

e. Hasil Pemeriksaan Penunjang


1) Laboratorium
10 September 2018 Jam 08:52 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
CBG
Leukosit 15,7 10^3/uL 10.0 - 26.0
Eritrosit 4,02 10^6/uL 3.7 – 6.5
Hemoglobin 14,5 g/dl 14.9 – 23.7
Hematokrit 41,0 % 47-75
Netrofil 41,7 % 50 – 70
Monosit 17,0 pg 2-8
Basofil 36,1 pg 27.0 – 31.0
MCHC 102,0 fL 79.0 – 99.0

2) Rontgen
Fronto Nasal

3) CT Scan
ICH dengan edema perifokal di temporal disertai ps A :
contosio cerebri hematoma subgalelal, emfisema subkutis
regio, dan frontal bilateral.

10
I. DAFTAR MASALAH

No Hari/Tgl Data Fokus Etiologi Masalah Ttd


1. Senin, 10 Data Subyektif : Faktor Hipertermi Septi
September Pasien tidak dapat biologis
2018 dikaji.

Data Obyektif :
Demam dan
keadaan pasien
lemah. Tanda-
tanda vital : nadi:
76 x/menit, suhu
:38, 3 0C, Akral
teraba hangat.

2 Senin, 10 Data Subyektif : Adanya Perfusi Septi


September Pasien tidak dapat edema/hema jaringan
2018 dikaji. toma dan cerebral
perdarahan tidak efektif
Data Obyektif : pada otak
Pasien terlihat
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent, KU
lemah, Tanda-
tanda vital : TD :
115/52 mmHg,
nadi: 76 x/menit,
suhu :38, 3 0C,
RR:22 x/menit,
SPO2 : 97 %.
CT-Scan : ICH
dengan edema
perifokal di
temporal disertai
ps A : contosio
cerebri hematoma
subgalelal,
emfisema subkutis
regio,

11
3 Senin, 10 Data Suktif : Ketidakma Ketidaksei Septi
September Pasien tidak dapat mpuan mbangan
2018 dikaji. untuk nutrisi:
mengabsorb kurang dari
Data Obyektif : si nutrisi kebutuhan
Pasien terlihat tubuh
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent, Tanda-
tanda, pasien
terpasang NGT,
tampak
menghabiskan 1
gelas susu.
1) Antropometri:
TB : 150 cm,
BB : 35 kg,
IMT : 15.56,
LILA : 20 cm
2) Biokimia:
Hemoglobin
14.5 mg/dl.
3) Clinical Sign:
konjungtiva
pucat, kulit
kering, bibir
kering.
4) Diet: Diit susu
3 x 60cc/ 24
jam, terpasang
selang NGT.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi berhubungan dengan faktor biologis
2. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan adanya
edema/hematoma dan perdarahan pada otak.

12
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrisi

III. INTERVENSI

Hari/Tgl Diagnosa Tujuan & Intervensi TTD


Keperawatan Kriteria Hasil
Senin, 10 Hipertermi Setelah - Ukur TTV dan KU Septi
September berhubungan dilakukan pasien
2018 dengan faktor tindakan - Monitor IWL
biologis keperawatan - Beri kompres hangat
selama 3 x 24 - Berikan baju yang
jam diharapkan tipis untuk
suhu tubuh mencegah terjadinya
pasien dalam hipotermi
batas normal. - Kolaborasi dengan
Dengan kriteria dokter dalam
hasil : pemberian obat.
- Suhu dalam Inj. Metronidasol
batas normal. 2x500 mg
- TTV dalam Infus pamol 3x350
batas normal mg
Ceftriaxone 2x750
mg

Senin, 10 Perfusi jaringan Setelah - Kaji kesadaran Septi


September cerebral tidak dilakukan pasien, GCS, dan
2018 efektif tindakan status memori
berhubungan keperawatan - Monitor status
dengan adanya selama 3 x 24 respirasi
edema/hematoma jam diharapkan - Ukur TTV dan KU
dan perdarahan Perfusi cerebral pasien
pada otak. efektif. - Monitor pupil :
Dengan kriteria gerakan,
hasil : kesimetrisan, reaksi
- Kesadaran pupil
composmetis - Kolaborasi dengan
- TIK normal dokter dalam
- Kelemahan pemberian obat.
berkurang Manitol 6x75 cc
- Komunikasi OMZ 2x1 amp
jelas Citicolin 2x1 amp
- Tidak ada Aminofusin Pacd
kejang 2x200 ml

13
- TTV dalam
batas normal
Senin, 10 Ketidakseimbang Setelah - Kaji adanya alergi Septi
September an nutrisi: kurang dilakukan dan pantangan
2018 dari kebutuhan tindakan makanan.
tubuh keperawatan - Identifikasi
berhubungan selama 3x24 penurunan BB
dengan jam diharapkan terakhir
ketidakmampuan ketidakseimban - Lakukan pemberian
untuk gan nutrisi makan menggunakan
mengabsorbsi kurang dari NGT
nutrisi kebutuhan - Berikan makanan
tubuh dapat cair sedikit tapi
teratasi. sering.
Dengan kriteria - Kolaborasi dengan
hasil : ahli gizi untuk
- Adanya memenuhi
peningkatan kebutuhan nutrisi
BB sesuai pasien.
dengan
tujuan.
- Mampu
mengidentifi
kasi
kebutuhan
nutrisi
- Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
- Menunjukan
peningkatan
fungsi
pengecapan
dan menelan
- Tidak ada
penurunan
BB yang
berarti.
- TTV dalam
batas normal.

14
IV. IMPLEMENTASI

Hari/Tgl Jam No.Dx Tindakan Respon Pasien TTD


Keperawatan
Senin, 10 12.10 1,2 Mengukur TTV Subyektif : Septi
September WIB dan KU pasien Pasien tidak
2018 dapat dikaji.

Obyektif :
KU : lemah,
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent.
Tanda-tanda
vital : nadi: 76
x/menit, suhu
0
:38, 3 C,
RR:22 x/menit,
SPO2 : 97 %.
Akral teraba
hangat.

12.10 1,2 Melakukan Subyektif :


WIB kolaborasi dengan Pasien tidak
dokter dalam dapat dikaji.
pemberian obat.
Ceftriaxone Obyektif :
2x750 mg Pasien tampak
Infus pamol tidak mengalami
3x350 mg. alergi obat
(tidak
kemerahan,
demam).

12. 15 1 Memonitor IWL Subyektif : Septi


WIB Pasien tidak
dapat dikaji.

Obyektif :
IWL : 255
Balance cairan :
-35

12.30 3 Mengkaji adanya Subyektif : Septi


WIB alergi dan Ibu pasien

15
pantangan mengatakan
makanan. pasien tidak
mempunyai
riwayat alergi
makanan..

Obyektif :
Pasien tampak
tidak ada tanda-
tanda alergi,
tidak muntah,
menghabiskan
60cc susu.

12.40 3 Memberikan Subyektif : Septi


WIB makan Pasien tidak
menggunakan dapat dikaji.
NGT
Obyektif :
Pasien tampak
dimasukan susu
60 cc dan air
putih 30 cc
lewat selang
NGT, tidak
muntah.

13.15 2 Mengkaji Subyektif : Septi


WIB kesadaran pasien, Pasien tidak
GCS, dan status dapat dikaji.
memori
Obyektif :
Pasien terlihat
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent, dan
keadaan pasien
lemah.

Selasa, 11 14.20 1,2 Mengukur TTV Subyektif :


September WIB dan KU pasien Pasien tidak
2018 dapat dikaji.

16
Obyektif :
Pasien terlihat
mengalami
penurunan
kesadaran
(E2M4V3)
somnolent..
Tanda-tanda
vital : nadi: 92
x/menit, suhu
:37, 9 0C, RR:22
x/menit, SPO2 :
98 %.

14.40 2 Mengkaji Subyektif : Septi


WIB kesadaran pasien, Pasien tidak
GCS, pupil dan dapat dikaji.
status memori
Obyektif :
Pasien tampak
mengalami
penurunan
kesadaran
somnolent, GCS
: E2M4V2,
pupil +/+.

16.00 1,2 Melakukan Subyektif : Septi


WIB kolaborasi dengan Pasien tidak
dokter dalam dapat dikaji.
pemberian obat.
Ceftriaxone Obyektif :
2x750 mg Pasien tidak ada
Manitol 6x75 cc tanda-tanda
OMZ 2x1 amp alergi
Kutoir 2x100 mg (kemerahan,
capsul demam), obat
Infus Pamol masuk lewat
3x350 mg selang infus.

16.15 3 Memberikan Subyektif :


WIB makan Pasien tidak
menggunakan dapat dikaji.
NGT
Obyektif :

17
Pasien puasa,
NGT hitam diit
tunda.

18.00 1 Memonitor IWL Subyektif : Septi


WIB Pasien tidak
dapat dikaji.

Obyektif :
IWL : 150
Jml output : 450
Balance cairan :
+ 206,5

20.00 1,2 Melakukan Subyektif : Septi


WIB kolaborasi dengan Pasien tidak
dokter dalam dapat dikaji.
pemberian obat.
Inj. Metronidasol Obyektif :
2x500 mg Pasien tampak
Infus pamol tidak ada tanda-
3x350 mg tanda alergi
Manitol 6x75 mg. (kemerahan,
Citicolin 2x1 amp demam)

Rabu, 12 14.20 1,2 Mengukur TTV Subyektif : Septi


September WIB dan KU pasien Pasien tidak
2018 dapat dikaji.

Obyektif :
KU : lemah.
Tanda-tanda
vital : nadi: 92
x/menit, suhu
:39, 3 0C,
RR:20x/menit,
SPO2 : 96 %.

15.15 2 Mengkaji Subyektif : Septi


WIB kesadaran pasien, Pasien tidak
GCS, pupil dan dapat dikaji.
status memori
Obyektif :
Pasien tampak
mengalami

18
penurunan
kesadaran
somnolent, GCS
: E2M4V3, KU
pasien jelek.

16.00 1,2 Melakukan Subyektif : Septi


WIB kolaborasi dengan Pasien tidak
dokter dalam dapat dikaji.
pemberian obat.
Ceftriaxone Obyektif :
2x750 mg Pasien tampak
Manitol 6x75 cc tidak ada alergi
OMZ 2x1 amp obat
Kutoir 2x100 mg (kemerahan,
capsul demam)
Infus Pamol
3x350 mg

16.15 3 Memberikan Subyektif : Septi


WIB makan Pasien tidak
menggunakan dapat dikaji.
NGT
Obyektif :
Pasien puasa,
NGT hitam diit
tunda.

18.00 1 Memonitor IWL Subyektif : Septi


WIB Pasien tidak
dapat dikaji.

Obyektif :
IWL : 150
Balance cairan :
- 32

20.00 1,2 Melakukan Subyektif : Septi


WIB kolaborasi dengan Pasien tidak
dokter dalam dapat dikaji.
pemberian obat.
Inj. Metronidasol Obyektif :
2x500 mg Pasien tampak
Infus pamol tidak alergi
3x350 mg (kemerahan,
Manitol 6x75 mg. demam).

19
Citicolin 2x1 amp

V. EVALUASI

Hari, tanggal / No. Dx Catatan Perkembangan Paraf


Jam
Senin, 10 1,2,3 Subyektif : Septi
September Pasien tidak dapat dikaji
2018
14.00 WIB Obyektif :
Pasien terlihat mengalami penurunan kesadaran
(E2M4V3) somnolent, KU jelek, demam. Tanda-
tanda vital : nadi: 92 x/menit, suhu :39, 3 0C,
RR:20x/menit, SPO2 : 96 %. Akral teraba hangat.

Assessment : Masalah belum teratasi

Planning : Lanjutkan intervensi


- Ukur TTV dan KU pasien
- Monitor IWL
- Kaji kesadaran pasien, GCS, refleks pupil dan
status memori
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat.

Selasa, 11 1,2,3 Subyektif :


September Pasien tidak dapat dikaji
2018
21.00 WIB
Obyektif :
Pasien terlihat mengalami penurunan kesadaran
(E2M4V3) somnolent. Tanda-tanda vital : nadi: 92
x/menit, suhu :39, 3 0C, RR:20x/menit, SPO2 : 96
%. CT-Scan : ICH dengan edema perifokal di
temporal disertai ps A : contosio cerebri hematoma
subgalelal, emfisema subkutis regio.

Assessment : Masalah belum teratasi

Planning : Lanjutkan intervensi


- Ukur TTV dan KU pasien
- Kaji kesadaran pasien, GCS, refleks pupil dan

20
status memori
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat.

Rabu, 12 1,2,3 Subyektif : Septi


September Pasien tidak dapat dikaji
2018
21.00 WIB
Obyektif :
Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran
somnolent, GCS : E2M4V3, KU pasien jelek.
Pasien tampak terpasang NGT, pasien puasa, NGT
hitam tunda diit.
1) Antropometri: TB : 150 cm, BB : 35 kg, IMT :
15.56, LILA : 20 cm
2) Biokimia: Hemoglobin 14.5 mg/dl.
3) Clinical Sign: konjungtiva pucat, kulit kering,
bibir kering, tugor jelek.
4) Diet: Diit tunda

Assessment : Masalah belum teratasi

Planning : Lanjutkan intervensi


- Lakukan pemberian makan menggunakan NGT.
- Monitor NGT
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
nutrisi.

21

Anda mungkin juga menyukai