Anda di halaman 1dari 5

HUKUM TATA NEGARA

NAMA : WAHIB HIDAYATULLAH


NIM : 22010000172
KELAS : II/C

Jawaban
1. Hak Asasi Manusia adalah suatu hak fundemental yang dimiliki manusia yang
merekat pada seseorang dari lahir, HAM tersebut juga tidak dapat dirampas dan
dicabut keberadaannya selain itu untuk kehormatan, HAM juga harus dihargai,
dipelihara, dan dijaga oleh negara, hukum, pemerintah dan semua orang. Hubungan
antara HAM dan negara hukum sangat erat dan saling berhubungan serta tidak
dapat dipisahkan karena suatu hukum berfungsi untuk melindungi hak asasi manusia
itu, selain itu semua perilaku manusia disuatu negara selalu berdasarkan hukum.
Semua hak terikat oleh hukum dan ada bukti bahwa hukum yang mengikatnya.
Sebagai warga negara kita harus mengetahui pentingnya hubungan HAM dengan
hukum yang mengatur agar dapat terhindar dari pelanggaran HAM. Metode yang
diterapkan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bukti bahwa hukum sangat berpengaruh dan penting
dalam penegakan HAM, hal ini karena hukum sebagai penunjang dan mengikat
setiap orang serta memberikan sanksi bagi yang melanggarnya, sehingga adanya
hubungan antara rule of law dengan HAM sangat jelas. Setiap individu
membutuhkan hak asasinya dengan adanya kepastian hukum. Di dalam hukum
terhadapat pengaturan tentang hak, dan dalam hak manusia tertulis perlindungan
hukumnya. Jadi hubungan keduannya berhubungan satu sama lain dan saling

UUD 1945

MPR

DPR PRESIDEN BPK MA DPA


melengkapi. Untuk itu, kita harus memahami relevansi HAM dan hukum agar kita
juga dapat terhindar dari pelanggaran HAM.

Susunan Lembaga Negara RI Sebelum amandemen UUD 1945

UUD 1945

PRESIDEN &
BPK MPR, DPR, DPD MA, MK, KY
WAKIL
Susunan Lembaga Negara RI setelah Amandemen UUD 1945

PRESIDEN & WAKIL : Presiden memiliki wewenang dan kekuasaan yaitu sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan yang mengatur seluruh berjalannya sistem serta dibantu
oleh wakil presiden. Presiden dan wakil presiden adalah bagian dari lembaga eksekutif
dengan memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
masa jabatan yang sama berdasarkan UUD 1945 pasal 7. Presiden memiliki wewenang dan
kekuasaan yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang mengatur seluruh
berjalannya sistem serta dibantu oleh wakil presiden.
MPR : Majelies Permusyawaratan Rakyat (MPR) terdiri dari seluruh anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). MPR sebagai
lembaga negara sesuai dengan Pasal 3 UUD 1945 mempunyai tugas dan wewenang yaitu:
- Mengubah dan menetapkan UUD
- Melantik presiden dan wakil presiden
- Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.
- Melakukan penyuapan.
- Melakukan tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela.
- Terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan wakil presiden.
DPR : DPR memilki dua jenis yaitu DPR RI yang berada di pusat dan DPRD
di daerah baik tingkat satu atau tingkat dua. Jumlah anggota dari DPR sebanyak 550 orang
yang diatur dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2003. Sedangkan tugas dan wewenang DPR
adalah:
- Anggota DPR merangkap sebagai anggota MPR.
- DPR bersama-sama pemerintah menetapkan undang-undang.
- DPR menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
- DPR memberikan persetujuan kepada presiden atas pernyataan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
- DPR mengajukan rancangan undang-undang.
DPD : Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu dan
berjumlah empat orang. Adapun jumlah keseluruhan anggota DPD tidak boleh dari sepertiga
jumlah anggota DPR. Tugas dan wewenang DPD diatur dalam pasal 22 D UUD 1945 yaitu:
- Mengajukan kepada DPR RUU tentang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
- Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan
pajak, pendidikan, dan agama.
- Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tentang otonomi daerah, pembentukan dan
pemekaran, penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan ekonomi, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, agama serta menyampaikan hasil
pengawasan ke DPR.
BPK : Kedudukan BPK adalah bebas dan mandiri serta terlepas dari
pengaruh pemerintah. Berikut kewajiban, tugas, wewenang, dan hak BPK yaitu:
- Mempunyai tugas khusus memeriksa pertanggungjawaban keuangan negara.
- Terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah tetapi tidak berdiri di atas pemerintah.
- Hasil pemeriksaan BPK diberitahukan kepada DPR.
MA : Mahkamah Agung merupakan pengadilan yang tertinggi di Indonesia
sedangkan susunan dalam strukturnya telah tertuan dalam UU No.5 Tahun 2004 tentang
Mahkamah Agung yang merupakan perubahan dari Undang-Undang No.14 tahun 1985
Berikut adalah susunan Mahkamah Agung :
- Pimpinan yang terdiri dari ketua dan dua wakil ketua.
- Hakim anggota
- Panitera
- Sekretaris

Sedangkan wewenangnya adalah:


a. Mengawasi terhadap pengadilan di bawahnya.
b. Memberi pertimbangan hukum kepada lembaga-lembaga tinggi lainya.
c. Memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang dianggap perlu kepada seluruh
pengadilan di Indonesia.
MK : Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan hakim konstitusi yang
mana tiga diajukan oleh MA, tiga diajukan oleh DPR, dan tiga lainnya diajukan oleh presiden.
Sedangkan wewenang dari MK adalah:
- Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji undang-undang terhadap
UUD.
- Memutus sengketa kewenangan lembaga negara.
- Memutus pembubaran partai politik dan perselisihan tentang hasil pemilu.
- Wajib memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan
oleh presiden atau wakil presiden menurut UUD.
KY : Komisi Yudisial diatur dalam UUD 1945 pasal 24 B ayat (1), (2), (3),
dan (4). Sementara itu memiliki wewenang yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung
serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.

Mengutip jurnal dengan judul Sistem Pemerintahan Indonesia: Pendekatan Teori dan
Praktek Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ahmad Yani (2018) yang diakses di
laman ejournal.balitbangham.go.id, Indonesia saat ini menganut sistem pemerintahan
Presidensil, di mana adanya pemisahan kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif
yang berdasarkan prinsip “checks and balances”.
Lembaga eksekutif di Indonesia dipegang oleh Presiden, Wakil Presiden, dan para menteri
sebagai kepala pemerintahan. Tugas lembaga eksekutif yang utama adalah melaksanakan
undang-undang yang berlaku. Tugas ini dikelompokkan menjadi lima bidang, yakni
diplomatik, administrasi, yudikatif, keamanan, dan legislatif.
Lalu, lembaga legislatif di Indonesia dipegang oleh MPR, DPR, dan DPD. Tugas utama dari
lembaga legislatif ini adalah membuat dan merancang undang-undang untuk negara.
Lembaga legislatif juga bertugas untuk mengontrol kinerja lembaga eksekutif agar sesuai
dengan peraturan.
Terakhir ada lembaga yudikatif. Di Indonesia, lembaga yudikatif dipegang oleh MK atau
Mahkamah Konstitusi dan MA atau Mahkamah Agung. Meskipun memiliki wewenang yang
berbeda, pada intinya kedua lembaga ini berperan untuk mengadili institusi pemerintahan
bila tidak sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Jadi, hubungan antara DPR, MK, Presiden, dan MPR adalah DPR dan MPR berperan sebagai
pembuat undang-undang dan pengontrol Presiden, sedangkan Presiden adalah pihak yang
melaksanakan undang-undang tersebut. Bila ada yang tidak sesuai dengan konstitusi atau
undang-undang, maka akan diadili oleh MK.

Anda mungkin juga menyukai