Anda di halaman 1dari 5

Nama : PUTRA DODI TAMBA

NIM : 190200519
Grup :F

KUIS HUKUM TATA NEGARA

1. Uraikanlah sejarah HTN di Indonesia secara ringkas ( membahas sidang BPUPKI ,


khususnya yang ke – 2 kalo memberikan sidang yang pertama juga boleh , maklumat
wapres 16 oktober maklumat pemerintah bulan November dekrit presiden siding
konstituante dan perubahan UUD ).
2. Kemukakan kewenangan DPR, sebutkan pula tugas DPR !
3. Terangkan tentang hak – hak DPR ,sebutkan pula hak – hak anggota DPR, kemukakan
perbedaannya !
4. Kemukakan kewenangan DPD, terangkan pendapat saudara tentang kewenangan DPD
tersebut !
5. Terangkan tentang upaya pemberhentian ( impeachment ) terhadap wapres / presiden
kemudian kemukakan kewenangan presiden dalam bidang ekseklusif !
6. Terangkan tentang kewenangan MPR dan ketetapan apa saja yang dapat dikeluarkan
MPR dewasa ini !

Jawaban
1. Hukum Tata Negara sedari awal sudah mulai dibentuk sejak Indonesia meproklamasi
kemerdekaannya. Hal ini sudah mulai dirancang di saat perumusan dasar negara
Indonesia yakni di saat pembentukan BPUPKI . Mulai dari pemilihan presiden dan wakil
presiden serta struktur – struktur dan mekanisme dalam pembentukan yang terstruktur di
Indonesia. Di saat di saat telah di bentuk BPUPKI di Indonesia, ini adalah proses
terjalinnya struktur ke tata negara. Terbentuknya BPUPKI pada 1 maret 1945 dan
diresmikan pada 29 mei 1945.
Terbentuknya BPUPKI I , dengan tujuan menyelidiki rencana penting pembentukan
Negara Indonesia. Yang membahas dasar negara Indonesia, membentuk panitia kecil ,
untuk menampung saran dasar negara, membantu panitia Sembilan dan panitia kecil dan
membentuk reses selama satu bulan. Dalam siding BPUPKI Tata Negara yang dihasilkan
membahas dasar negara Republik Indonesia. Sidang berlangsung pada 29 mei 1945 – 1
juni 1945. Terdapat ketiga tokoh yang memberikan gagasannya yakni Prof. Moh. Yamin,
Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Dalam sidang tersebut dicapailah kesepakatan yakni
diberinya nama Pancasila dari usulan soerkano sebagai nama,dan sebagai fondasi awal
pembentukan dasar negara tersebut. Maka, tata negara pada sidang BPUPKI I ialah
pemberian nama Pancasila bagi dasar negara Republik Indonesia.

2. Adapun tugas dan kewenangan DPR antara lain :


 Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:
 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;
pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah)
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

 Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:


 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait
pajak, pendidikan dan agama
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun
terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara

 Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:


 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan
pemerintah
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh
DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)

 Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:


 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang
ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan
memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti
dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung
yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke
Presiden

3. Adapun Hak – hak anggota DPR yakni :


 Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah
mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan


suatu undang-undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting,
strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

 Hak Menyatakan Pendapat: hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:


a) kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air
atau di dunia internasional;
b) tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket; atau
c) dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum
baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil
Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

4. Kewenangan DPD ( Dewan Perwakilan Daerah )

o Pengajuan Usul Rancangan Undang Undang Mengajukan kepada DPR rancangan


undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.

o Pembahasan Rancangan Undang Undang Ikut membahas rancangan undang-


undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya
alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah.

o Pertimbangan Atas Rancangan Undang-Undang dan Pemilihan Anggota BPK


Pertimbangan atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undangundang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan
dan agama. Serta memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan
anggota BPK.

o Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang - Undang Pengawasan atas pelaksanaan


undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan dan agama serta menyampaikan hasil
pengawasannya itu kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk
ditindaklanjuti.

o Penyusunan Prolegnas Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang


berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.

o Pemantauan dan Evaluasi Ranperda dan Perda Melakukan pemantauan dan


evaluasi atas rancangan Peraturan daerah (Raperda) dan Peraturan daerah (Perda)
Berdasarkan kewenangan DPD di atas saya rasa sesuai dengan Namanya dewan
perwakilan daerah, maka prioritas mereka ialah pembentukan daerahnya. Lebih
spesifiknya ya, DPD bertugas buat daerah. Maka prioritas utamanya yakni daerah –
daerah yang dianggap belum mendapatkan keadilan ataupun daerah yang terdapatnya
diskriminasi terhadap pemerintah.

5. Impeachment ialah sarana yang memungkinkan pemberhentian presiden dan wakil


presiden, di saat tugas atau masa jabatannya belum berakhir. Arti kata memungkinkan
maksudnya tak selama/ tak selalu proses impeachment harus diberhentikan bisa juga
tidak.

Berdasrkan pada pasal 7a uud 1945 impeachment bisa terjadi, apabila presiden
melakukan kedual hal ini yakni :
a. Melakukan pelanggaran berat seperti : Penghiatan terhadap negara,
korupsi , penyuapan, tidak pidana berat lainnya dan perbuatan denda.
b. Terbukti tidak lagi memenuhi syarat presiden yang telah ditetapkan.

Sedangkan kewenangan presiden di bidang eksekutif ialah


a. Presiden memegang kekuasaan pemerintah
b. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya.
c. Presiden berhak mengangkat Menteri – Menteri da memberhentikan
Menteri dalam tugas eksekutif sebagai pemegang kekuasaan pemerintah.

6. Kewenangan dan ketetapan MPR dewasa ini yakni :


 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.
 Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum,
dalam sidang paripurna MPR.
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya
setelah presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.
 Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya.
 Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya
selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.
 Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan
wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang paket calon presiden dan wakil presidennya meraih suara
terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari

Anda mungkin juga menyukai