Anda di halaman 1dari 7

MPR

SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN


1. Membuat putusan yang tidak dapat Wewenang MPR berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 8 ayat
ditentang oleh lembaga negara lain, (2) dan ayat (3) UUD Tahun 1945 adalah:
termasuk menetapkan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) yang 1. mengubah dan menetapkan Undang-Undang
pelaksanaaanya dimandatkan kepada Dasar;
Presiden. 2. melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden;
2. Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. 3. memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
3. Meminta dan menilai pertanggungjawaban Presiden dalam masa jabatannya menurut
Presiden mengenai pelaksanaan GBHN. Undang-Undang Dasar;
4. Memberhentikan presiden bila yang 4. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
bersangkutan melanggar GBHN diusulkan oleh Presiden apabila terjadi
5. Mengubah Undang-Undang Dasar. kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
6. Menetapkan pimpinan majelis yang dipilih jabatannya;
dari dan oleh anggota MPR. 5. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila
7. Memberikan keputusan terhadap anggota keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
yang melanggar sumpah anggota MPR jabatannya, dari dua pasangan calon Presiden dan
8. Menetapkan peraturan tata tertib Majelis calon Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang
pasangan calon Presiden dan calon Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya,
sampai berakhir masa jabatannya.
DPR
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum diadakannya amandemen, tugas dan DPR adalah lembaga negara dalam sistem
wewenang DPR adalah: ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga
perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan
1. Mengajukan rancangan undang-undang membentuk UU. DPR mempunyai fungsi legislasi
2. Memberikan persetujuan atas Peraturan anggaran, dan pengawasan. Diantara tugas dan
Perundang-undangan (Perpu) wewenang DPR adalah :
3. Memberikan persetujuan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 1. Membentuk UU yang dibahas dengan presiden
4. Meminta MPR untuk mengadakan sidang untuk mendapat persetujuan bersama.
istimewa. 2. Membahas dan memberikan persetujuan
peraturan pemerintah pengganti UU.
3. Menerima dan membahas usulan RUU yang
diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan menginstruksikannya dalam
pembahasan.
4. Menetapkan APBN bersama Presiden dengan
memperhatikan pertimbangan DPD
5. Melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan
pemerintah.
6. Memberikan persetujuan kepada presiden untuk
menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain.
7. Menyerap, menghimpun, menampung, dan
menindaklanjuti aspirasi rakyat.

Dalam menjalankan fungsinya, anggota DPR


memiliki hak interpelasi, yakni hak meminta
keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang berdampak kepada kehidupan
bermasyarakat da bernegara. Dan DPR juga memilik
hak angket, yakni melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan
dengan peraturan perundang undangan. Dan
menyatakan pendapat diluar institusi, anggota DPR
juga memilikimhak mengajukan RUU, mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,
membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.
DPD
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum amandemen, belum ada Dewan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan
Perwakilan Daerah. Keterwakilan daerah di lembaga yang baru dalam sistem ketatanegaraan RI.
MPR diwakili oleh utusan-utusan daerah. Setelah UUD 1945 mengalami amandemen lembaga
ini tercantum, yakni dalam Bab VII pasal 22C dan
pasal 22D.
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas
dan wewenang sebagai berikut.

1. Mengajukan rancangan undang-undang kepada


DPR yang berkaitan dengan otonomidaerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran, serta penggabungan
2. Pengelolaan sumber daya alam atau sumber
ekonomi lainnya,yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat daerah.
3. Memberi pertimbangan kepada DPR atas
rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
mengenai hal-hal di atas,serta menyampaikan
hasil pengawasannya kepada DPR untuk
ditindaklanjuti. DPD ini bersidang sedikitnya
sekali dalam setahun.

PRESIDEN
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum amandemen dilakukan Presiden Masa jabatan Presiden (juga Wakil Presiden) adalah
diangkat oleh MPR dan bertanggung jawab lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
kepada MPR. Selain itu sebelum amandemen untuk jabatan yang sama dalam satu masa jabatan saja
juga tidak dijelaskan adanya aturan mengenai (pasal 7 UUD 1945 hasil amendemen). Kedudukan
batasan periode jabatan seorang presiden dan presiden meliputi dua macam, yakni:
mekanisme yang jelas mengenai pemberhentian
presiden dalam masa jabat. Selain itu pada masa a. Presiden sebagai Kepala Negara
sebelum amandemen, Presiden memiliki hak Sebagai kepala negara, Presiden mempunyai
prerogatif yang besar. Wewenangnya antara wewenang dan kekuasaan sebagai berikut.
lain : 1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan
1. Presiden menjalankan kekuasaan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
pemerintahan negara tertinggi (pasal 10 UUD 1945).
(consentration of power and responsiblity
upon the president).
2. Presiden selain memegang kekuasaan 2. Menyatakan perang, membuat perjanjian dan
eksekutif (executive power), juga perdamaian dengan negara lain dengan
memegang kekuasaan legislative persetujuan DPR (pasal 11 UUD 1945).
(legislative power) dan kekuasaan yudikatif 3. Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (pasal
(judicative power). 12 UUD 1945).
3. Presiden mempunyai hak prerogatif yang 4. Mengangkat duta dan konsul.
sangat besar. 5. Memberi grasi, amnesti, dan rehabilitasi.
4. Tidak ada aturan mengenai batasan periode
seseorang dapat menjabat sebagai presiden b. Presiden sebagai Kepala Pemerintahan.
serta mekanisme pemberhentian presiden Sebagai kepala pemerintahan Presiden mempunyai
dalam masa jabatannya. wewenang dan kekuasaan sebagai berikut.
1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut
UUD.
2. Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang)
kepada DPR.
3. Menetapkan PP (Peraturan Pemerintah) untuk
menjalankan undang-undang.
4. Mengangkat dan memberhentikan menteri.

BPK
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
1. Berwenang mengawasi dan memeriksa BPK mempunyai tugas dan wewenang yang sangat
pengelolaan keuangan negara (APBN) dan strategis, karena menyangkut aspek yang berkaitan
daerah (APBD) serta menyampaikan hasil dengan sumber dan penggunaan anggaran serata
pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan keuangan negara yaitu :
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
2. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi 1. Memeriksa tanggung jawab keuangan negara dan
pengawas internal departemen yang memberitahukan hasil pemeriksaan kepada DPR,
bersangkutan ke dalam BPK. DPRD, dan DPD.
2. Memeriksa semua pelaksanaan APBN.
3. Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang
keuangan negara.

Dari tugas dan wewenang tersebut, BPK mempunyai


tiga fungsi pokok, yakni

1. Fungsi Operatif : yaitu melakukan pemeriksaan ,


pengawasan, dan penelitian atas penguasaan dan
pengurusan keuanga negara.
2. Fungsi Yudikatif : yaitu melakukan tuntutan
perbendeharaan dan tuntutan ganti rugi terhadap
pegawai negeri yang perbuatannya melanggar
hukum atau melalaikan kewajibannya, serta
menimbulkan kerugian bagi negara.
3. Fungsi Rekomendatif : yaitu memberikan
pertimbangan kepada pemerintah tentang
pengurusan keuangan negara.

DPA
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Dewan Pertimbangan Agung (disingkat DPA) Dihapuskan setelah dikeluarkannya Keputusan
adalah lembaga tinggi negara Presiden Nomor 135 /M/ 2003 pada tanggal 31
Indonesia menurut UUD 45 sebelum Juli 2003.
diamendemen yang fungsinya memberi masukan
atau pertimbangan kepada presiden.
DPA dibentuk berdasarkan Pasal 16 UUD
45 sebelum diamendemen. Ayat 2 pasal ini
menyatakan bahwa DPA berkewajiban memberi
jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak
mengajukan usul kepada pemerintah. Dalam
penjelasan Pasal 16 disebutkan bahwa DPA
berbentuk Council of Stateyang wajib memberi
pertimbangan kepada pemerintah.
DPA memiliki kewajiban untuk memberi
jawaban terhadap pertanyaan Presiden. DPA
juga serta berhak untuk mengajukan usulan
kepada pemerintah.

MAHKAMAH AGUNG
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum amandemen Undang-undang Dasar Perubahan ketentuan yang mengatur tentang tugas
1945, kekuasaan kehakiman dilakukan hanya dan wewenang Mahkamah Agung dalam Undang-
oleh mahkamah agung. Lembaga mahkamah Undang Dasar dilakukan atas pertimbangan untuk
agung bersifat mandiri dan tidak boleh memberikan jaminan konstitusional yang lebih kuat
diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang terhadap kewenangan dan kinerja MA. Sesuai dengan
kekuasaan lainnya. Wewenang sebelum ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai tugas
amandemen dan wewenang:

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi 1. mengadili pada tingkat kasasi;


2. Menguji peraturan perundang-undangan 2. menguji peraturan perundang-undangan di bawah
3. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi undang-undang terhadap undang-undang
4. Memberikan pertimbangan kepada presiden
untuk memberikan grasi dan rehabilitasi.

MAHKAMAH KONSTITUSI
SEBELUM AMANDEMEN SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum amandemen, kekuasaan kehakiman Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga
hanya dijalankan oleh Mahkamah Agung dan kemurnian konstitusi (the guardian of the
belum ada Mahkamah Konstitusi. constitution). Perubahan UUD 1945 juga melahirkan
sebuah lembaga negara baru di bidang kekuasaan
kehakiman, yaitu Mahkamah Konstitusi dengan
wewenang sebagai berikut:

1. menguji undang-undang terhadap Undang-


Undang Dasar;
2. memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar;
3. memutus pembubaran partai politik;
4. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum.

KOMISI YUDISIAL
SEBELUM AMANDEM SESUDAH AMANDEMEN
Belum lahirnya Komisi Yudisial Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang
bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan
wewenangnya bebas dari campur tangan atau
pengaruh kekuasaan lainnnya. Dibentuknya komisi
yudisial dalam struktur kehakiman di Indonesia,
dalah agar warga masyarakat diluar lembaga struktur
resmi lembaga parlemen dapat dilibatkan dalam
proses pengangkatan , penilaian kinerja, dan
kemungkinan pemberhentian hakim. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga dan menegakkan
kehormatan , keluhuran martabat, serta prilaku
hakim dalam rangka mewujudkan kebenaran dan
keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Dalam menjalankan tugasnya komisi yudisial
melakukan pengawasan terhadap :

1. Hakim Agung dan Mahkamah Agung.


2. Hakim pada badan peradilan disemua
lingkungan peradilan yang berada dibawah
mahkamah agung, seperti peradilan
umum,agama, militer, dan badan peradilan
lainnya.
3. Hakim Mahkamah Konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai