Anda di halaman 1dari 2

Dalam buku ”K.C.

Wheare “Modern Constitution (1975) menyatakan


bentuk konstitusi adalah sebagai berikut :

A. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis (written constitution and unwritten
constitution)

 Konstitusi Tertulis , adalah konstitusi yang diletakkan dalam suatu naskah tertentu. Ada
beberapa keuntungan konstitusi, yaitu :

1. Organisasi Negara itu dapat terjamin, dalam arti tidak berubah sewaktu-waktu jadi tidak
tunduk kepada kehendak orang tertentu.
2. Adanya pedoman tertentu untuk perkembangan lebih lanjud. Misalnya pada suautu pasal
atau bab, sehingga prkambangan biasa dikembalikan pada norma tertentu.

Contoh Negara yang memiliki konstitusi tertulis yang termuat dalam satu dokumen formal
adalah Indonesia dengan UUD 1945 dan Amerika Serikat dengan The Constitutions of United
States of America.

 Konstitusi Tidak Tertulis, adalah konstitusi yang tidak diletakkan dalam suatu
naskah tertentu. Konstitusi tidak tertulis atau konvensi yakni peraturan yang
tidak tertulis yang timbul dalam praktik penyelenggaraan Negara.
Contoh Negara yang memiliki konstitusi tidak tertulis adalah Inggris.

B. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution)

 Konstitusi Fleksibel, adalah apabila perubahan konstitusi tidak membutuhkan prosedur yang
istimewa atau rumit. Perubahan itu cukup dilakukan oleh badan pembuat Undang – Undang
biasa. Konstitusi disebut fleksibel apabila mudah mengikuti perkembangan zaman atau
perubahan masyarakat. Konstitusi fleksibel mempunyai cirri – cirri pokok antara lain:

1. Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah,


2. Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah undang-undang.

Contoh Negara yang memiliki konstitusi fleksibel adalah Inggris dan New Zealand (Selandia
Baru),

 Konstitusi Rigid (Kaku)


Konstitusi rigid merupakan konstitusi yang apabila terjadi perubahan memerlukan prosedur
yang istimewa atau rumit. Konstitusi yang bersifat rigid tidak dapat mengikuti perkembangan
zaman karena tidak hanya memuat hal hal pokok saja, namun juga memuat hal – hal yang
penting. Konstitusi rigid memiliki cirri – cirri pokok antara lain:

1. Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang,


2. Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa.

Contoh konstitusi rigid antara lain konstitusi di Negara Amerika Serikat, Australia dan Swiss.

C. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi (Supreme and not supreme
constitution)

Konstitusi derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang memiliki kedudukan tertinggi dalam
Negara. Konstitusi tersebut supreme terhadap parlemen.
Sementara itu konstitusi derajat tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang tidak memiliki kedudukan
tertinggi dalam Negara, konstitusi tersebut berada dibawah supreme parlemen.

Oleh karena itu, disetiap Negara selalu terdapat tingkatan peraturan perundang-undangan baik
dilihat dari isi maupun bentuk. Dilihat dari segi bentuknya maka konstitusi berada diatas peraturan
perundang undangan yang lain demikian juga denga syarat mengubah yang lebih berat dari
peraturan perundang – undangan yang lain. Inilah yang disebut dengan konstitusi derajat tinggi.
Contoh konstitusi derajat tinggi yaitu Amerika, Indonesia, Australia, Swiss, Irlandia dan Denmark.

Sedangkan konstitusi derajat tidak derajat tinggi ialah suatu konstitusi yang tidak memiliki
kedudukan serta derajat seperti konstitusi derajat tinggi. Persyaratan untuk mengubah konstitusi
jenis ini sama dengan persyaratan yang dipakai untuk mengubah peraturan perundang undangan
lain seperti UU. Contoh konstitusi derajat tidak derajat tinggi yaitu US, Finlandia dan Afrika Selatan.

D. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution)

Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan berkaitan dengan bentuk Negara:

1) Yang dimaksud dengan konstitusi serikat adalah konstitusi yang mencantumkan sistem
pembagian kekuasaan antara pemerintah Negara serikat dengan pemerintah Negara bagian.
Pembagian kekuasaan tersebut diatur dalam sebuah konstitusi. Contohnya yaitu Amerika
Serikat.
2) Yang dimaksud dengan konstitusi kesatuan adalah pembagian seperti konstitusi serikat tidak
ditemui karena seluruh kekuasaan berada ditangan pemerintah pusat. Meski demikian bukan
berarti tidak ada kemungkinan mengadakan dekonsentrasi ke daerah yang diatur dalam
konstitusi. Dalam Negara kesatuan yang bersistem desentarlisasi ketentuannya akan selalu
tertuang dalam konstitusi. Contohnya yaitu Indonesia.

E. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive and


Parliamentary Executive Constitution)

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri antara lain :

 Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki kedudukan
sebagai Kepala Pemerintahan,
 Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih,
 Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat memerintahkan
pemilihan umum

Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri Soemantri) :

 Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan kekuatan yang
menguasai parlemen,
 Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen,
 Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan parlemen dan
memerintahkan diadakan pemilihan umum.

Bentuk konstitusi presidensial misalnya Amerika Serikat, Republik Finlandia dan Liberia. Sedangkan
kategori Parlemen misalnya konstitusi Irlandia, India, Afrika Selatan dan Australia.

Anda mungkin juga menyukai