PENDAHULUAN
1
2
hingga tahun lalu baru mencapai Rp 2,5 triliun atau rata-rata Rp 75.000 dikali
32 juta orang pengguna kacamata.
Dalam bisnis kacamata optik khususnya di kota Cimahi banyak
sekali persaingan diperusahaan yang bergerak dalam bidang kacamata optik
ini. Perusahaan yang mempunyai kemampuan daya saing saja yang bisa bertahan,
persaingan yang selalu muncul dalam dunia bisnis memicu munculnya
pemikiran-pemikiran baru yang dapat membangun produk atau jasa yang
memberikan nilai lebih kepada pelanggan yang berdampak pada kepindahan
penggunaan jasanya. Menurut Kotler (2012:p.18),
“The marketing concept holds that the key archieving organizational
goals concists in determining the needs and wants and target markets and
delivering the desire satisfactions more effectively and efficiently than
competitors ”.
Artinya kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah penentuan
kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan
yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari pada pesaing. Apabila
tidak maka akan berdampak pada berpindahan pelanggan atau menurunnya
keputusan pembelian. Secara umum dapat dikatakan bahwa semua perusahaan
bersaing satu sama lain untuk merebutkan uang konsumen atau keputusan
konsumen untuk membeli produk perusahaannya dikutip dari Koesworodjati
(2006:144).
Mata adalah salah satu dari lima indera yang diberikan sejak lahir.
Pekerjaan yang paling sederhana dilakukan oleh mata adalah mengetahui
keadaan lingkungan sekitarnya apakah terang atau gelap.Penglihatan yang baik
adalah penglihatan yang dihasilkan dari suatu bayangan, dari suatu objek yang
diterima oleh retina yang ada di mata bagian belakang melalui suatu sistem optik.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian
belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di
retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik.
Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda
kepada mata.
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi
3
menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina.
Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih
untuk memfokuskan bayangan tepat di retina. Tetapi sering pada umumnya
mata tidak dipelihara dengan baik. Dalam hal ini kami ingin mencoba
menganalisa sistem yang sedang berjalan di Toko Optikal Raya Cimahi.
Toko Optikal Raya Cimahi adalah salah satu perusahaan yang
bergerak dalam usaha optik yang kegiatannya adalah menjual berbagai jenis
barang optik seperti kacamata dan softlens. Banyaknya persaingan dalam
usaha sejenis, memaksa perusahaan berusaha keras dalam memasarkan
produknya. Untuk itu Toko Optikal Raya Cimahi harus terus melakukan
perbaikan dalam kegiatan pemasarannya.
Permasalahan yang dihadapi oleh Toko Optikal Raya Cimahi adalah
tingginya tingkat persaingan sehingga menyulitkan perusahaan untuk lebih
berkembang. Strategi yang diterapkan oleh Toko Optikal Raya Cimahi dalam
mencapai laba yang optimal belum tercapai, dikarenakan jumlah pengunjung
atau konsumen yang berbelanja masih mengalami fluktuasi. Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1
Data Penjualan Produk Kacamata Optikal Raya Cimahi Tahun 2015
No. Bulan Jumlah penjualan Presentase %
produk
kacamata/unit
1 Januari 600 9,8 %
2 Februari 550 8,9 %
3 Maret 635 10,4 %
4 April 437 7,2 %
5 Mei 400 6,5 %
6 Juni 710 11,5 %
7 Juli 442 7,4 %
4
8 Agustus 3 65 5,9 %
9 September 450 7,4 %
10 Oktober 500 8,2 %
11 November 550 8,9 %
12 Desember 490 7,9 %
Total 6.129 100 %
Sumber Data : Toko Optikal Raya Cimahi 2015
Tabel 1.2
Top Brand Index
Nama Toko Top Brand Index Top (>10%)
Optik Melawai 48,4 % TOP
Optik Seis 9,5 %
Optik Tunggal 9,3 %
Optik A. Kasoem 2,7%
Joyo Optikl 2,4 %
Rata-rata Industri 14,4 %
Sumber : Top Brand Index 2015 Fase 2
Selain itu penulis juga menduga adanya masalah yang terjadi minat
pembelian konsumen yang rendah, keputusan pembelian konsumen yang
kurang baik, kepuasan konsumen setelah membeli, dan loyalitas konsumen
yang rendah terhadap Toko Optikal Raya Cimahi yang buruk. Dari hasil
penelitian pendahuluan yang penulis lakukan terdapat masalah yang ditunjukkan
pada tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3
Hasil Penelitian Pendahuluan Mengenai Permasalahan Di Toko Optikal Raya
Cimahi.
Variabel SS S CS TS STS
5
Minat Membeli 6 10 6 6 2
Proses Kep 6 8 10 4 2
Pembelian
Kepuasan 4 10 10 4 2
Loyalitas 4 5 7 10 4
Sumber : Data Pengolahan 2015
Gambar 1.1
Hasil penelitian pendahuluan mengenai permasalahan di Toko Optikal Raya
Cimahi
10%
24% Sangat Setuju
13%
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
23%
30% Sangat Tidak Setuju
tidak setuju 33 persen sangat dan tidak setuju 13 persen sehingga penulis
menemukan bahwa terdapat masalah pada loyalitas konsumen Toko Optikal
Raya Cimahi.
Pada dasarnya semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi, maka
semakin akan banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih Toko yang
sesuai dengan harapannya, dan sebagai konsekuensi dari perubahan tersebut
pelanggan menjadi lebih pintar dan teliti menghadapi setiap produk yang
ditawarkan. Perusahaan harus secara cermat memperhatikan pola perilaku
konsumen yang semakin dinamis dan perusahaan juga harus selalu mencari
informasi mengenai apa yang diharapkan konsumen dari suatu produk.
Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat selalu menciptakan ketertarikan
promosi produk yang sesuai dengan keinginan calon konsumen. Poin
penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat mempertahankan suatu
persaingan pasar, perusahaan tersebut perlu memperhatikan apa yang
melandasi seorang konsumen dalam memilih suatu produk terhadap
ketertarikan yang di tawarkan oleh toko tersebut, dalam hal ini adalah
Loyalitas dari seorang konsumen yang selalu timbul setelah adanya proses
pembelian dan didalam proses pembelian ulang seseorang akan membuat
suatu rangkaian pilihan mengenai Toko yang hendak dibeli atas dasar promosi
maupun loyal. Salah satu strategi yang tepat untuk bertahan dari persaingan tinggi
dalam dunia usaha Optik saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas
pelanggannya.
Menurut Ahmad Mardalis (2005) bahwa ada enam alasan mengapa suatu
institusi perlu mempertahankan loyalitas pelanggannya. :
Pertama: pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya pelanggan yang loyal akan
memberikan keuntungan yang besar kepada institusi.
Kedua: biaya mendapatkan pelanggan yang baru jauh lebih besar dibandingkan
menjaga dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Ketiga: pelanggan yang sudah percaya pada institusi dalam suatu urusan akan
percaya dalam urusan yang lain.
Keempat: biaya operasi institusi akan menjadi efisien jika memiliki banyak
7
Tabel 1.4
Hasil Penelitian Pendahuluan Mengenai Permasalahan di Optikal Raya Cimahi
Variabel SS S CS TS STS
Produk 7 8 6 5 4
Harga 7 6 7 6 4
Tempat 5 5 10 6 4
Promosi 3 4 7 9 7
Sumber : Pengolahan data 2015
Dari tabel di atas penulis mendapatkan hasil dari perhitungan semua
8
variabel dari 30 responden seperti pada tabel 1.4, ternyata hasil variabel produk
nilai rata-rata 3,3 (Cukup Setuju), harga 3,2 (Cukup Setuju), tempat 3,03 (Cukup
Setuju setuju), dan Promosi 2,56 (Tidak Setuju) yang akan di tunjukan pada
gambar 1.2 berikut:
Gambar 1.2
Hasil penelitian pendahuluan mengenai permasalahan
di Toko Optikal Raya Cimahi
Sangat Setuju
10%
24% Setuju
13%
Cukup Setuju
sakit, spanduk, banner meja, pamflet, shopping bag, kalender, dll. Selain
itu OPTIKAL RAYA CIMAHI menggunakan media elektronik untuk
memasarkan produknya untuk mensosialisasikan pada masyarakat yaitu
radio.
2. Promosi penjualan
Konsumen akan mendapatkan pembelian kacamata gratis untuk Rp
100.000-Rp 150.000) atau diskon 20% jika membeli di atas Rp 500.000
3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Meningkatkan performnce karyawan atau sales pada saat menawarkan
produk, dan menjelaskan produk.
4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Mendatangi sekolah-sekolah dengan memberikan informasi tentang
kesehatan mata dan penjelaskan apa manfaat kacamata.
5. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Pemberian cash back kepada konsumen yang membawa konsumen lain
untuk transaksi kacamata sebesar 10% tunai
Dari beberapa data di atas menjelaskan bahwa Toko Optikal Raya Cimahi
memiliki masalah, pengertian masalah menurut Suryabrata (1994:60)
mengemukakan bahwa “Masalah merupakan kesenjangan antara harapan
(das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan yang tersedia,
antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is).
Diharapkan setelah dilakukannya penelitian ini permasalahan yang di hadapi
oleh Toko Optikal Raya Cimahi mengenai loyalitas konsumen yang rendah dapat
diatasi.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang:
“Pengaruh Bauran Ptomosi terhadap Loyalitas Konsumen pada
Toko Optikal Raya Cimahi”. (suatu survey pada pelanggan Toko Optikal
Raya Cimahi).