Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI


PENINGKATAN DAYA SAING PASAR TRADISONAL TERHADAP
PASAR MODERN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Ketua : Muhamad Syair Musyafir (171062021)
Anggota 1 : Abdul Fattah Jaya Putra Dao (171062004)
Anggota 2 : Ahmad Akbar (171062023)

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2017
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar merupakan tempat terjadi transaksi antara penjual dan pembeli.
Interaksi yang sering terjadi di dalam pasar yaitu adanya sistem tawar menawar
antara penjual dan pembeli, hal ini sudah menjadi sosial budaya masyarakat
Indonesia. Pasar seperti ini disebut dengan pasar tradisional. Akan tetapi yang
menjadi masalah utama pada pasar tradisional adalah fasilitas kenyamanan yang
kurang memuaskan.
Seiring berkembangnya waktu untuk memenuhi harapan masyarakat, maka
terbentuklah pasar-pasar modern yang mengedepankan kenyamanan para pembeli
dengan melakukan strategi mengutamakan kebersihan, pelayanan yang baik, serta
mencantumkan label harga pada setiap produk-produk yang dijual, sehingga
masyarakat dapat mengetahui harga barang-barang yang dijual tersebut tampa
melakukan sistem tawar-menawar dengan penjual.
Munculnya pasar modern, mengakibatkan pasar tradisional mengalami
penyusutan pelanggan dan pendapatannya, hal ini disebabkanxadanya anggapan
dari sebagian kalangan bahwa pasar tradisional itu kotor dan barang yang dijual
tidak berkualitas. Keberadaan pasar modern menjadi dilema karena disatu sisi
berdampak positif terhadap perekonomian nasional tetapi disisi lain berpotensi
sebagai penyebab dari penurunan pendapatan dan jumlah pedagang di pasar
tradisional. Sehingga pasar tradisional dituntut untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan fasilitas layanan agar dapat bersaing dengan pasar-pasar modern.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka kami akan
mengadakan penelitian tentang peningkatan daya saing pasar tradisisonal dan pasar
modern. Sehingga kami mengadakan penelitian yang berjudul: ”Meningkatkan
Pereokonomian Masyarakat Melalui Peningkatan Daya Saing Pasar Tradisional
Terhadap Pasar Moderen”.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional dan pasar
modern
2. Mengetahui persaingan pasar tradisional dan pasar modern berdasarkan
minat masyarakat
3. Meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan daya saing
pasar tradisional terhadap pasar modern
2

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional dan pasar
modern?
2. Bagaimana persaingan pasar tradisional dan pasar modern berdasarkan
minat masyarakat?
3. Bagaimana Meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar
modern?
4. Faktor-faktor Apa yang mempengaruhi peningkatan daya saing pasar
tradisional terhadap pasar modern?
1.4 Manfaah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan diharapkan
memberikan manfaat bagi Pemerintah D.I.Y. Yogyakarta dan Masyarakat
(Pedagang) sebagi berikut:
1. Mengetahui minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional dan pasar
modern.
2. Membantu pemerintah dan masyarakat (pedagang) untuk mengetahui
persaingan pasar tradisional dan pasar modern,
3. Membantu pemerintah dan masyarakat (pedagang) untuk meningkatkan
daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern,
4. Memberikan solusi kepada pemerintah dan masyarakat (pedagang) untuk
meningkatkan daya saing pasar tradisional.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan data tentang minat Masyarakat berbelanja di Pasar
Tradisional dan Pasar Modern yang dapat membantu Pemerintah maupun
pedagang untuk mengetashui persaingan pasar tradisional dan pasar
modern.
2. Menghasilkan informasi riset pasar yang dapat mempermudah baik
Pemerintah maupun Masyarakat dalam meningkatkan daya saing Pasar
Tradisional terhadap pasar modern.
3. Menghasilkan informasi tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
peningkatan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pasar


Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang. Adapun Fungsi – fungsi pasar
1. Pasar sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses
penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya
pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen.
2. Pasar sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar
tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli
yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari
barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua
belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan
demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga.
3. Pasar sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat
memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat,
keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk
menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan.
Sedangkan Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara
transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.
Barang- barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang
kebutuhan pokok.
2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
Persaingan pasar tradisional dan modern dapat ditinjau dari beberapa aspek
sebagai berikut :
1. Harga barang
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) harga adalah sebuah nilai/uang yang
dapat ditukar dengan produk atau jasa untuk mendapatkan suatu keuntungan
4

dari produk/jasa tersebut. harga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi


konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa yang diinginkan.
2. Fasilitas Layanan
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang memudahkan konsumen dalam
usaha yang bergerak dibidang jasa, maka segala fasilitas yang ada yaitu kondisi
fasilitas, kelengkapan, desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas
harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
atau didapat konsumen secara langsung. Kotler & Keller (2006)
mendefinisikan fasilitas yaitu segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik dan
disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen.
3. Kualitas layanan
Gronroos (1990) mendefinisikan pelayanan (service) sebagai suatu aktivitas
atau rangkaian aktivitas, terjadi interaksi dengan seseorang atau mesin secara
fisik dan penyediaan kepuasan pelanggan. Pelayanan (service) adalah sesuatu
manfaat yang bersifat intangible, yang dibayar langsung atau tidak langsung
dan biasanya meliputi komponen fisik besar atau kecil atau teknikal (Lehtinen
dan Andressen, tt; Gronroos, 1990). Kotler dan Bloom dalam Gronroos (1990)
memberi definisi pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya
tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
2.2 Analisis Regresi Logistik Ordinal
Regresi logistik ordinal merupakan salah satu analisis regresi yang
digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dengan variabel
prediktor, dimana variabel respon bersifat polikotomus dengan skala ordinal.
Model yang dapat digunakan untuk regresi logistik ordinal adalah model logit,
dimana sifat yang tertuang dalam peluang kumulatif sehingga cumulative logit
models merupakan model yang dapat dibandingkan dengan peluang kumulatif
yaitu peluang kurang dari atau sama dengan kategori respon ke-r pada p variabel
prediktor yang dinyatakan dalam vektor xi adalah P(Y ≤ r|xi), dengan peluang
lebih besar dari kategori respon ke-r pada p variabel prediktor P(Y > r|xi). Peluang
kumulatif P(Y ≤ r|xi) didefinisikan sebagai berikut:
 p

exp  0 r    k xik 
P(Y  r | xi )   ( x)   k 1  (1)
 p

1  exp  0 r    k xik 
 k 1 
dimana xi = (xi1, xi2, …, xip) merupakan nilai pengamatan ke-i (i = 1, 2, . . .,n ) dari
setiap variabel p sebagai variabel prediktor. Penduga parameter regresi dilakukan
dengan cara menguraikannya menggunakan transformasi logit dari P(Y ≤ r |xi).
 P(Y  r | xi ) 
logitP(Y  r | xi )  ln  (2)
 1  P(Y  r | xi ) 
Persamaan 3 didapat dengan mensubtitusikan persamaan (1) dan persamaan (2).
5

p
logitP (Y  r | xi )   0 r    k xik (3)
k 1

dengan nilai βk untuk setiap k = 1, 2, …, p pada setiap model regresi logistik ordinal
adalah sama. Jika terdapat tiga kategori respon dimana r = 1, 2, 3 maka peluang
kumulatif dari respon ke-r seperti pada persamaan (4) dan (5).
p
exp( 01    k xik )
P(Y  1 | xi )  k 1
p
(4)
1  exp( 01    k xik )
k 1
p
exp( 02    k xik )
P(Y  2 | xi )  k 1
p
(5)
1  exp( 02    k xik )
k 1

Berdasarkan kedua peluang kumulatif pada persamaan (4) dan (5),


didapatkan peluang masing-masing kategori respon sebagai berikut.
p
exp(  01    k xik )
P(Yr  1)   1 ( x)  k 1
p
1  exp(  01    k xik )
k 1
p p
exp( 02    k xik ) exp( 01   k xik )
P(Yr  2)   2 ( x)  k 1
p
 k 1
p
(6)
1  exp( 02    k xik ) 1  exp( 01    k xik )
k 1 k 1
p
exp( 02    k xik )
P(Yr  3)   3 ( x)  1  k 1
p
1  exp( 02    k xik )
k 1

Model proposional odds atau odds ratio pada kejadian Y ≤ r untuk x = x1


dan x = x2 adalah
P (Y  r | x1 )
P (Y  r | x1 ) exp 0 r  x1  
  exp x1  x 2  (7)
P (Y  r | x 2 ) exp 0 r  x 2  
P (Y  r | x 2 )
Sehingga untuk menentukan nilai odds ratio adalah exp(x1 – x2).
2.3 Estimasi Parameter
Pendugaan parameter regresi logistik ordinal adalah menggunakan metode
kemungkinan maksimum. Metode yang digunakan untuk membentuk model regresi
logistik ordinal adalah Maximum Likelihood Method. Maximum Likelihood
Method. Hosmer dan Lemeshow (2000) menyatakan bahwa Maximum Likelihood
Method merupakan suatu fungsi dari parameter yang memaksimalkan peluangnya
6

untuk menduga parameter dan dapat digunakan untuk model nonlinier seperti pada
model logistik.
Estimasi dari parameter regresi logistik ordinal diperoleh dengan melakukan
penurunan pertama dari fungsi log likelihood terhadap parameter yang akan
( )
estimasi dan disamakan dengan nol. Persamaan = 0 digunakan untuk estimasi
( )
parameter dimana k = 1, 2,..,p dan = 0 digunakan untuk estimasi intersep
dimana k = 1, 2, ..., p.
2.4 Pengujian Hipotesis
2.4.1 Uji Simultan
Uji yang digunakan untuk menguji kelayakan model dengan menggunakan
keseluruhan variabel bebas secara bersama-sama digunakan uji likelihood ratio atau
uji signifikansi model.
Hipotesis:
H0 : β1 = β2 = ... = βj = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel – variabel bebas
terhadap variabel respon)
H1 : Minimal ada satu βj ≠ 0 (minimal ada satu variabel bebas terhadap variabel
respon)
Statistik Uji:
L 
G  2 ln  0  (8)
 L1 
dimana:
L0 : Fungsi Likelihood tanpa variabel bebas
L1 : Fungsi Likelihood dengan semua variabel bebas
Statistik G mengikuti sebaran khi–kuadrat dengan derajat bebas
banyaknya parameter yang terdapat dalam model (k - 1); k = 1, 2, ..., p (Agresti,
2000).
Kriteria Uji:
Jika > ( ; ) atau < maka H0 ditolak
Jika ≤ ( ; ) atau ≥ maka H0 diterima
2.4.2 Uji Parsial
Uji yang digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat, digunakan uji koefisien parameter secara parsial dengan
menggunakan uji Wald.
Hipotesis:
H0 : βj = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas ke - p terhadap variabel terikat)
H1 : βj ≠ 0 (ada pengaruh antara satu variabel bebas ke - p terhadap variabel terikat)
Statistik Uji:
2
 ˆ j 
W   (9)
 se( ˆ ) 
 j 
7

dimana:
: penduga βj
: galat baku dari βj
Kriteria Uji:
Kriteria uji yang digunakan berdasarkan statistik uji W diasumsikan
mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas = 1. (Agresti, 1990).
> ( ; ) atau < maka H0 ditolak
≤ ( ; ) atau ≥ maka H0 diterima
2.5 Uji Goodness of Fit untuk Kebaikan Model
Uji goodness of fit adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk
pengujian kebaikan atau kecocokan model dibandingkan dengan data yang diamati.
Metode yang digunakan untuk goodness if fit pada data kategorik dalam metode
Pearson. Metode ini digunakan secara bersamaan dalam pengujian kebaikan model.
Hipotesis:
: Model regresi sesuai
: Model regresi tidak sesuai
Statistik goodness of fit Pearson adalah:
χ2pearson =∑ ( . ) (10)
Daerah penolakan:
Tolak jika χ2pearson > χ2tabel atau P-value < α.
2.6 Odss Ratio untuk Data Ordinal
Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami
kejadian “sukses” antara satu kategori dengan kategori lainnya. Odds ratio untuk
membandingkan tingkatan antar kategori dalam prediktor yang sama (Agresti,
2002). Dalam regresi logistik, odds ratio digunakan untuk mempermudah
interpretasi dari model yang dihasilkan.
Misalkan variabel respon (Y) yang memiliki kategori k yang terurut (Yj
dengan j = 1, 2, ..., k) dan ada dua kelompok (A dan B) dalam satu variabel prediktor
yang perlu dibandingkan. Untuk j kategori, Odds Ratio didefinisikan:
P (Y  Y j | x A )
1  P (Y  Y j | x A )
 
P (Y  Y j | x B )
1  P (Y  Y j | x B )
odds ( A)
  (11)
odds ( B)
Jika A dan B mewakili berturut-turut kategori dari variabel prediktor, nilai
ψ untuk mengukur kecenderungan seberapa kali lebih besar kategori A jika
dibandingkan dengan kategori B dari variabel prediktor yang sama.
8

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta
selama 5 (lima) bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan hingga
pembuatan laporan.
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui survei dengan jumlah responden sebanyak 100 orang, responden yang di
maksud adalah masyarakat yang berbelanja di pasar tradisonal dan pasar modern
dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner (angket).
3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling atau sampel yang dipilih adalah anggota populasi yang ditemui
di mana saja dan kapan saja. Terdapat beberapa ketentuan-ketentuan yang
digunakan yaitu:
1. Sampel penelitian adalah semua masyarakat yang pernah berbelanja di pasar
tradisional dan pasar modern,
2. Masyarakat dikelompokan berdasarkan tempat berbelanja
3.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian sebagai berikut:
1. Membuat dan menyiapkan kuesioner yang akan diberikan kepada responden
sebagai alat untuk memperoleh data,
2. Mengambil sampel dan melakukan uji coba kuesioner pada 20 responden serta
menghitung nilai validitas dan reliabilitas untuk menguji keandalan dan
ketepatan instrumen penelitian,
3. Memperbaiki pertanyaan kuesioner hasil uji coba jika terdapat pertanyaan yang
tidak valid dan releabel,
4. Melakukan pengambilan sampel secara accidental sampling pada 100 responden
untuk keperluan analisis data,
5. Melakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan,
6. Mentransformasi data Harga, Kualitas Layanan, Fasilitas Layanan danMinast
Masyarakat dengan menggunakan kriteria obyektif untuk memudahkan dalam
menganalisis data,
7. Melakukan uji perbandingan dengan Mann-Whitney untuk membandingkan
minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional atau pasar modern,
8. Melakukan analisis regresi logistik ordinal dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menentukan persamaan regresi logistik ordinal dalam bentuk model peluang
kumulatif dan peluang kategorik seperti pada persamaan (3) sampai (7).
9

b. Melakukan uji signifikansi parameter secara simultan terhadap model pada


persamaan (8), dengan hipotesis sebagai berikut:
: = =⋯= = 0 (Tidak ada pengaruh variabel bebas tehadap
variabel respon)
: Minimal ada satu ≠ 0 (Minimal ada satu variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel respon),
i = 1, 2, ..., k
c. Melakukan uji signifikansi parameter secara parsial terhadap model
persamaan (9), dengan hipotesis sebagai berikut:
: = 0 (Tidak ada pengaruh variabel bebas ke-k terhadap variabel
respon)
: ≠ 0 (Ada pengaruh variabel bebas ke-k terhadap variabel respon)
d. Melakukan uji goodness of fit model regresi dengan menggunakan persamaan
(10), dengan hipotesis sebagai berikut:
: Model regresi sesuai
: Model regresi tidak sesuai
e. Menentukan nilai statistik rasio kecenderungan (Odss Ratio) dengan
persamaan (11).
9. Penarikan kesimpulan untuk menyimpulkan hasil analisis yang diperoleh.
10

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan Penunjang 5.070.000
2 Bahan habis pakai 1.525.000
3 Perjalanan 3.750.000
4 Lain-lain (ADM publikasi, seminar dll) 1.980.000
Jumlah 12.325.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Rencana Kegiatan Penelitian PKM-P
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
No. Kegiatan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Membuat dan
1 menyiapkan
kuisioner
Mengambil
sampel dan
melakukan uji
2
coba
kelayakan
kuisioner
Memperbaiki
pertanyaan
3
kuisioner hasil
uji coba
Melakukan
4 pengambilan
sampel
Melakukan
5 analisis regresi
ordinal
Penarikan
6
Kesimpulan
Pembuatan
7
Laporan
11

DAFTAR PUSTAKA
Agresti, A. 1990. Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Gronroos, Christian. 1990. Service Management and Marketing. Toronto:
Lexington Books.
Hosmer, D. W. & Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Kotler, P. & Amstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta. Erlangga.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo.
Kotler, P. & Keller. 2006. Principles of Marketing. 11 Edition, Prentice Hall
International Inc. New Jersey.
Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
15

Identitas Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rokhana Dwi Bekti, S.Si., M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 NIDN 0306038601
4 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 6 Maret 1986
5 E-mail rokhana@akprind.ac.id
6 Nomor Telepon/HP 085711739250
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
INSTITUT
INSTITUT TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
Nama PT SEPULUH NOPEMBER
SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
SURABAYA
Bidang Ilmu STATISTIKA STATISTIKA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2009-2011
MODEL HUBUNGAN SPATIAL DURBIN
ANOMALI LUAS MODEL (SDM) UNTUK
PANEN PADI DAN MENGIDENTIFIKASI
CURAH HUJAN FAKTOR-FAKTOR
Judul Tugas Akhir
TERBOBOTI YANG BERPENGARUH
(WEIGHTED RAINFALL TERHADAP KEJADIAN
INDEX) DENGAN DIARE DI KABUPATEN
REGRESI ROBUST TUBAN
Nama Pembimbing/
Dr. Sutikno, M.Si Dr. Sutikno, M.Si
Promotor
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 ICSM Cox Proportional Hazard with 27-28
Multivariate Adaptive Regression November
Splines to Analyze the Product 2014, ITS
Sales Time in E-Commerce
2 SNAST PACKAGE PLGUN-IN R UNTUK 15 November
PEMETAAN AUTOKORELASI 2014, IST
SPASIAL PADA KUALITAS AIR AKPRIND
3 ICFAS Spatial pattern of diarrhea based on 4-6 Juni 2014,
regional economic and environment Malaysia
by spatial autoregressive model
4 ICMNS Spatial Cluster for Clustering the November
Influence Factor of Birth and Death 2012, ITB
Child In Bogor Regency, West Java
5 Semantics Autokorelasi Spasial Untuk Juni 2012,
Identifikasi Pola Hubungan Binus
Kemiskinan di Jawa Timur University
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang Penelitian


Jenis Biaya (Rp)
Keterangan
Pengeluaran Harga Satuan Jumlah Unit Total Biaya
Printer EPSON Mencetak Hasil
Rp 1.700.000 1 buah Rp 1.700.000
L120 Laporan
Menyimpan
Flasdisk HP
dokumen Rp 90.000 1 buah Rp 90.000
V250 16GB
penelitian
Notebook Acer Menyusun
Rp 3.280.000 1 buah Rp 3.280.000
Aspira V5-132 laporan

2. Bahan Habis Pakai


Biaya (Rp)
Jenis Pengeluaran Keterangan Jumlah
Harga Satuan Total Biaya
Unit
Kertas HVS 80 Mencetak laporan dan
Rp 40.000 5 rim Rp 200.000
gram kuisioner
Mencetak laporan dan
Tinta Rp 35.000 10 botol Rp 350.000
kuisioner
Kuota Internet 5 bulan Rp 65.000 3 orang Rp 975.000

3. Perjalanan
Biaya (Rp)
Jenis Pengeluaran Keterangan Jumlah
Harga Satuan Total Biaya
Unit
Survei awal untuk keperluan
pengujian validitas dan 5 kali Rp 50.000 3 orang Rp 750.000
releabilitas
Survei data kedua untuk
20 kali Rp 50.000 3 orang Rp 3.000.000
keperluan analisis data

4. Lainnya
Jenis Biaya (Rp)
Keterangan
Pengeluaran Harga Satuan Jumlah Unit Total Biaya
Publikasi Panflet Rp 3.000 200 lb Rp 600.000
banner Rp 300.000 2 buah Rp 600.000
Pembuatan Pengetikan, percetakan
Rp 3.000 100 lembar Rp 300.000
Laporan dan pengadaan
Dokumentasi Cetak Foto Rp 3.000 60 lembar Rp 180.000
Sewa kamera Rp 300.000 1 buah Rp 300.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No. Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)

1 Muhamad Syair Statistika Statistika 12 Bertanggung


Musyafir / jawab
171062021 terhadap
proses
penelitian,
Koordinasi
keseluruhan
proses
penelitian
2 Abdul Fattah Statistika Statistika 12 Bertangung
Jaya Putra Dao / jawab
171062004 terhadap
analisis data
dan hasil
3 Ahmad Akbar / Statistika Statistika 12 Bertanggung
161062051 jawab
terhadap
validasi hasil
survei dan
pembuatan
laporan hasil
penelitian
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai