BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Ketua : Muhamad Syair Musyafir (171062021)
Anggota 1 : Abdul Fattah Jaya Putra Dao (171062004)
Anggota 2 : Ahmad Akbar (171062023)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar merupakan tempat terjadi transaksi antara penjual dan pembeli.
Interaksi yang sering terjadi di dalam pasar yaitu adanya sistem tawar menawar
antara penjual dan pembeli, hal ini sudah menjadi sosial budaya masyarakat
Indonesia. Pasar seperti ini disebut dengan pasar tradisional. Akan tetapi yang
menjadi masalah utama pada pasar tradisional adalah fasilitas kenyamanan yang
kurang memuaskan.
Seiring berkembangnya waktu untuk memenuhi harapan masyarakat, maka
terbentuklah pasar-pasar modern yang mengedepankan kenyamanan para pembeli
dengan melakukan strategi mengutamakan kebersihan, pelayanan yang baik, serta
mencantumkan label harga pada setiap produk-produk yang dijual, sehingga
masyarakat dapat mengetahui harga barang-barang yang dijual tersebut tampa
melakukan sistem tawar-menawar dengan penjual.
Munculnya pasar modern, mengakibatkan pasar tradisional mengalami
penyusutan pelanggan dan pendapatannya, hal ini disebabkanxadanya anggapan
dari sebagian kalangan bahwa pasar tradisional itu kotor dan barang yang dijual
tidak berkualitas. Keberadaan pasar modern menjadi dilema karena disatu sisi
berdampak positif terhadap perekonomian nasional tetapi disisi lain berpotensi
sebagai penyebab dari penurunan pendapatan dan jumlah pedagang di pasar
tradisional. Sehingga pasar tradisional dituntut untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan fasilitas layanan agar dapat bersaing dengan pasar-pasar modern.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka kami akan
mengadakan penelitian tentang peningkatan daya saing pasar tradisisonal dan pasar
modern. Sehingga kami mengadakan penelitian yang berjudul: ”Meningkatkan
Pereokonomian Masyarakat Melalui Peningkatan Daya Saing Pasar Tradisional
Terhadap Pasar Moderen”.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional dan pasar
modern
2. Mengetahui persaingan pasar tradisional dan pasar modern berdasarkan
minat masyarakat
3. Meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan daya saing
pasar tradisional terhadap pasar modern
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
p
logitP (Y r | xi ) 0 r k xik (3)
k 1
dengan nilai βk untuk setiap k = 1, 2, …, p pada setiap model regresi logistik ordinal
adalah sama. Jika terdapat tiga kategori respon dimana r = 1, 2, 3 maka peluang
kumulatif dari respon ke-r seperti pada persamaan (4) dan (5).
p
exp( 01 k xik )
P(Y 1 | xi ) k 1
p
(4)
1 exp( 01 k xik )
k 1
p
exp( 02 k xik )
P(Y 2 | xi ) k 1
p
(5)
1 exp( 02 k xik )
k 1
untuk menduga parameter dan dapat digunakan untuk model nonlinier seperti pada
model logistik.
Estimasi dari parameter regresi logistik ordinal diperoleh dengan melakukan
penurunan pertama dari fungsi log likelihood terhadap parameter yang akan
( )
estimasi dan disamakan dengan nol. Persamaan = 0 digunakan untuk estimasi
( )
parameter dimana k = 1, 2,..,p dan = 0 digunakan untuk estimasi intersep
dimana k = 1, 2, ..., p.
2.4 Pengujian Hipotesis
2.4.1 Uji Simultan
Uji yang digunakan untuk menguji kelayakan model dengan menggunakan
keseluruhan variabel bebas secara bersama-sama digunakan uji likelihood ratio atau
uji signifikansi model.
Hipotesis:
H0 : β1 = β2 = ... = βj = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel – variabel bebas
terhadap variabel respon)
H1 : Minimal ada satu βj ≠ 0 (minimal ada satu variabel bebas terhadap variabel
respon)
Statistik Uji:
L
G 2 ln 0 (8)
L1
dimana:
L0 : Fungsi Likelihood tanpa variabel bebas
L1 : Fungsi Likelihood dengan semua variabel bebas
Statistik G mengikuti sebaran khi–kuadrat dengan derajat bebas
banyaknya parameter yang terdapat dalam model (k - 1); k = 1, 2, ..., p (Agresti,
2000).
Kriteria Uji:
Jika > ( ; ) atau < maka H0 ditolak
Jika ≤ ( ; ) atau ≥ maka H0 diterima
2.4.2 Uji Parsial
Uji yang digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat, digunakan uji koefisien parameter secara parsial dengan
menggunakan uji Wald.
Hipotesis:
H0 : βj = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas ke - p terhadap variabel terikat)
H1 : βj ≠ 0 (ada pengaruh antara satu variabel bebas ke - p terhadap variabel terikat)
Statistik Uji:
2
ˆ j
W (9)
se( ˆ )
j
7
dimana:
: penduga βj
: galat baku dari βj
Kriteria Uji:
Kriteria uji yang digunakan berdasarkan statistik uji W diasumsikan
mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas = 1. (Agresti, 1990).
> ( ; ) atau < maka H0 ditolak
≤ ( ; ) atau ≥ maka H0 diterima
2.5 Uji Goodness of Fit untuk Kebaikan Model
Uji goodness of fit adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk
pengujian kebaikan atau kecocokan model dibandingkan dengan data yang diamati.
Metode yang digunakan untuk goodness if fit pada data kategorik dalam metode
Pearson. Metode ini digunakan secara bersamaan dalam pengujian kebaikan model.
Hipotesis:
: Model regresi sesuai
: Model regresi tidak sesuai
Statistik goodness of fit Pearson adalah:
χ2pearson =∑ ( . ) (10)
Daerah penolakan:
Tolak jika χ2pearson > χ2tabel atau P-value < α.
2.6 Odss Ratio untuk Data Ordinal
Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami
kejadian “sukses” antara satu kategori dengan kategori lainnya. Odds ratio untuk
membandingkan tingkatan antar kategori dalam prediktor yang sama (Agresti,
2002). Dalam regresi logistik, odds ratio digunakan untuk mempermudah
interpretasi dari model yang dihasilkan.
Misalkan variabel respon (Y) yang memiliki kategori k yang terurut (Yj
dengan j = 1, 2, ..., k) dan ada dua kelompok (A dan B) dalam satu variabel prediktor
yang perlu dibandingkan. Untuk j kategori, Odds Ratio didefinisikan:
P (Y Y j | x A )
1 P (Y Y j | x A )
P (Y Y j | x B )
1 P (Y Y j | x B )
odds ( A)
(11)
odds ( B)
Jika A dan B mewakili berturut-turut kategori dari variabel prediktor, nilai
ψ untuk mengukur kecenderungan seberapa kali lebih besar kategori A jika
dibandingkan dengan kategori B dari variabel prediktor yang sama.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan Penunjang 5.070.000
2 Bahan habis pakai 1.525.000
3 Perjalanan 3.750.000
4 Lain-lain (ADM publikasi, seminar dll) 1.980.000
Jumlah 12.325.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Rencana Kegiatan Penelitian PKM-P
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
No. Kegiatan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Membuat dan
1 menyiapkan
kuisioner
Mengambil
sampel dan
melakukan uji
2
coba
kelayakan
kuisioner
Memperbaiki
pertanyaan
3
kuisioner hasil
uji coba
Melakukan
4 pengambilan
sampel
Melakukan
5 analisis regresi
ordinal
Penarikan
6
Kesimpulan
Pembuatan
7
Laporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, A. 1990. Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Gronroos, Christian. 1990. Service Management and Marketing. Toronto:
Lexington Books.
Hosmer, D. W. & Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Kotler, P. & Amstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta. Erlangga.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo.
Kotler, P. & Keller. 2006. Principles of Marketing. 11 Edition, Prentice Hall
International Inc. New Jersey.
Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
15
3. Perjalanan
Biaya (Rp)
Jenis Pengeluaran Keterangan Jumlah
Harga Satuan Total Biaya
Unit
Survei awal untuk keperluan
pengujian validitas dan 5 kali Rp 50.000 3 orang Rp 750.000
releabilitas
Survei data kedua untuk
20 kali Rp 50.000 3 orang Rp 3.000.000
keperluan analisis data
4. Lainnya
Jenis Biaya (Rp)
Keterangan
Pengeluaran Harga Satuan Jumlah Unit Total Biaya
Publikasi Panflet Rp 3.000 200 lb Rp 600.000
banner Rp 300.000 2 buah Rp 600.000
Pembuatan Pengetikan, percetakan
Rp 3.000 100 lembar Rp 300.000
Laporan dan pengadaan
Dokumentasi Cetak Foto Rp 3.000 60 lembar Rp 180.000
Sewa kamera Rp 300.000 1 buah Rp 300.000
18
Alokasi
Program Bidang
No. Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)