Anda di halaman 1dari 13

 Delik-delik

yang penuntutannya
disasarkan atas permintaan dari si
korban atau penderita
 Untuk menentukan adanya delik
aduan ialah bahwa delik tertentu
ini kepentingan khusus dari si
korban akan lebih dirugikan
dengan penuntutan daripada
kepentingan umum dengan tidak
mengadakan penuntutan
 Delik yang hanya dapat dituntut apabila ada
pengaduan dari pihak yang dirugikan
(korban) kepada pihak yang berwajib. Yang
dituntut dalam hal ini adalah tindak
pidananya
 310 : menista/menghina
 311 : memfitnah
 315 : penghinaan sederhana
 319 : penghinaan
 284 : perzinahan
 287 : bersetubuh dengan perempuan
bukan istri dan perempuan tersebut
belum cukup berumur 15 tahun
 293 : membujuk anak di bawah umur
untuk berbuat cabul
 322, 323 : membuka rahasia
 332 : melarikan perempuan
 369 : pemerasan dengan menista
korban
 Delik biasa, akan tetapi dilakukan
oleh orang yang memiliki
hubungan khusus (antara pelaku
dan korban). Yang dituntut dalam
hal ini adalah pelaku tindak
pidananya
 Pengaduan merupakan syarat
 Pencurian keluarga (Pasal 367 KUHP)
 Pemerasan oleh keluarga (Pasal 370 KUHP)
 Penggelapan oleh keluarga (Pasal 376
KUHP)
 Penipuan oleh keluarga (Pasal 394 KUHP)
 Merugikan penagih hutang atau orang yang
berhak (Pasal 404 KUHP)
 Perusakan barang oleh keluarga (Pasal 411
KUHP)
1. Pelaporan dapat diajukan terhadap semua
perbuatan pidana, sedang pengaduan hanya
mengenai kejahatan-kejahatan mana adanya
pengaduan itu menjadi syarat
2. Setiap orang dapat melaporkan suatu kejadian,
sedangkan pengaduan hanya dapat diajukan
oleh orang-orang yang berhak mengajukannya
3. Laporan tidak menjadi syarat untuk
mengadakan tuntutan pidana; pengaduan
sebaliknya di dalam kejahatan-kejahatan
tertentu merupakan syarat untuk mengadakan
penuntutan.
 Korban atau wakilnya yang sah dalam perkara
perdata, kecuali justru yang melakukan
adalah wakil tersebut, maka yang berhak
mengajukan pengaduan adalah wali
pengawas/pengampu pengawas atau majelis
yang menjadi wali pengawas/pengampu
pengawas
 Istri penderita/seorang keluarga sedarah
dalam garis lurus atau jika tidak ada
pengaduan bisa dilakukan oleh seorang
keluarga sedarah dalam garis menyimpang
sampai derajat ketiga
 Jika dilakukan pada seorang yang telah
meninggal, maka yang berhak mengadu
adalah ibu bapaknya atau anak atau
suami/istri yang meninggal tidak
menghendaki penuntutan
 Untuk perzinahan, yang berhak mengadu
adalah suami/istri yang dirugikan/mendapat
malu
 Untuk kawin lari (Pasal 332 KUHP),
yang berhak mengadu adalah wanita
dibawa lari itu sendiri atau seseorang
yang merupakan pemberi ijin bila
wanita itu akan kawin bila wanita yang
dibawa lari itu belum cukup umur atau
suami wanita yang dibawa lari itu bila
wanita tersebut sudah kawin
 6 (enam) bulan sejak orang yang berhak
mengajukan pengaduan mengetahui tindak
pidana tersebut atau 9 (sembilan) bulan jika
berada di luar negeri (Pasal 74 KUHP)

 Apabila jangka waktu yang telah ditentukan


oleh undang-undang telah berlalu, maka
terhadap si pelaku tidak dapat dituntut

 Pengaduan tersebut bisa ditarik kembali


dalam waktu tiga bulan sejak pengaduan
tersebut dimasukkan (Pasal 75 KUHP)
 Penuntutantidak pidana
berdasarkan aduan hanya
berlaku bagi tindak pidana
dengan kualifikasi
“kejahatan” dan bukan
“pelanggaran”

Anda mungkin juga menyukai