tuntutan
perkembangan
dan
kehidupan
kenegaraan
yang
demokratis.
Untuk
lebih
menguatkan
pemahaman
kita
terhadap
sistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen
Sistem pemerintahan sebelum pelaksanaan amandemen menyebutkan
bahwa MPR merupakan lembaga tertinggi negara dan berperan sebagai
pemegang dan pelaksana dari kedaulatan rakyat. Ini terlihat bahwa
kekuasaan MPR sangat tidak terbatas. Apalagi dalam UUD 1945 sebelum
amandemen juga disebutkan bahwa MPR berhak untuk mengubah Undang Undang Dasar serta memberhentikan presiden walaupun masih dalam masa
jabatan bila presiden dianggap melanggar haluan negara dan atau Undang
Undang Dasar.
Mengenai kewenangan DPR pada sistem pemerintahan sebelum
amandemen UUD 1945, DPR bisa meminta kepada MPR untuk mengadakan
sidang
istimewa
dengan
tujuan
untuk
meminta
pertanggungjawaban
memiliki
hak
prerogatif
yang
sangat
besar.
Karena
selain
amandemen
(rechstaat).Negara
Indonesia
Indonesia
berdasar
adalah
atas
Negara
hukum
hukum
(rechstaat),
tidak
amandemen
kekuasaan
tertinggi
di
tangan
Majelis
kepada
majelis.
Dimana,presiden
adalah
mandatari
majelis
yang
wakil
presiden
dalam masa
oleh
Presiden
yang
pembentukan,
pengubahan,
dan
amandemen
kekuasaan
kepala
negara
tak
terbatas.
Meskipun, kepala negara tidak bertanggung jawab kepada DPR tetapi bukan
berarti ia diktator dengan kekuasaan tidak terbatas, Presiden, selain harus
bertanggung jawab kepada MPR, juga harus memerhatikan sungguhsungguh suara DPR. Sebab, DPR berhak mengadakan pengawasan terhadap
Presiden (DPR anggota MPR) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Sesudah amandemen Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya
dibatasi oleh UU, MPR berwenang memberhentikan presiden dalam masa
jabatan (Pasal 3 ayat 3). Demikian juga DPR selain mempunyai hak
interpelasi, hak angket, dan menyatakan pendapat, juga hak mengajukan
untuk
mengadakan
sidang
istimewa
guna
meminta
Pelanggaran
hukum
berupa
pengkhianatan
kepada
negara,
presiden,
melainkan
menjadi
lembaga
yang
sangat
ketat
baru
untuk
meningkatkan
kinerja
pengelolaan negara.
Amandemen UUD 1945 juga mengubah struktur ketatanegaraan
Indonesia. Terdapat penambahan dan penghapusan lembaga sebagaimana
diatur dalam UUD 1945. Berdasarkan ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1996
tentang Memorandum DPR-GR mengenai Sumber Hukum Republik Indonesia.
Yang kemudian dikukuhkan kembali dengan ketetapan MPR No. V/MPR/1973
dan ketetapan MPR No.IX/MPR/1978, struktur kekuasaan di dalam Negara
Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
demikian coba untuk diubah oleh segenap rakyat Indonesia, antara lain
melalui amandemen UUD 1945. Amanademen UUD 1945 dilaksananakan
oleh MPR melalui empat tahap, yaitu:
a. Tahap pertama mencakup 9 Pasal, disahkan pada 19 Oktober 1999
b. Tahap kedua mencakup 25 Pasal, disahkan pada 18 Agustus 2000
c. Tahap ketiga mencakup 32 Pasal, disahkan 9 November 2001
d. Tahap keempat mencakup 13 Pasal, disahkan pada 10 Agustus 2002
Maka struktur kekuasaan di dalam Negara Republik Indonesia setelah
amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
Amandemen
UUD
1945
sesungguhnya
tidak
mengubah
sistem
dalam
memperbaiki
sistem
presidensial
yang
lama.
d. Amandemen atas UUD 1945 tidak mengakibatkan konstitusi yang asli atau
UUD 1945 yang asli tidak berlaku lagi. Sistem perubahan UUD 1945 adalah
dengan addendum yaitu menyisipkan bagian perubahan ke dalam naskah
UUD 1945. Sistem perubahan ini meniru model amandemen di Amerika
Serikat.
e.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 2002. Integrasi Nasional. Surakarta: UNS Press.