Jawab :
a. menurut pendapat saya, ketentuan ini, ketentutan asas rektroaktif, yang mana dikenal
berlaku surut adalah pemberlakuan peraturan perundang-undangan lebih awal daripada
saat pengundangannya merupakan melanggar Hak Asasi manusia, karena Asas non
rektroaktif yaitu asas yang melarang keberlakuan surut dari suatu undang-undang,
sebagai mana disebutkan dalam Pasal 28 ayat (I) Undang-undang Dasar 1945, yang
mana berbunyi, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum berlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
Dalam asas legalitas, Pasal 1 ayat 1 KUH Pidana menyebutkan bahwa, suatu perbuatan
tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan perundang-undangan pidana yang
telah ada.
Untuk diberlakusurutkan suatu peraturan harus ada alasan yang kuat kenapa harus
diberlakukan sebelum tanggal pengundangannya, tanpa alasan yang kuat tentu berlaku
surut tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian hukum dan menjadi alat kesewenang-
wenangan.
Sumber :
UUD 1945
KUH Pidana
UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang pembentukan peraturan perundang-undangan
Harkristusi dkk, 2021, “Hukum dan Hak asasi Manusia”, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka