Anda di halaman 1dari 38

BAB 6

HUKUM PERBANKAN
PENGERTIAN HUKUM PERBANKAN

SEJARAH HUKUM PERBANKAN

POKOK SUMBER HUKUM PERBANKAN


PEMBAHASAN
ASAS – ASAS HUKUM PERBANKAN

REFLEKSI UU PERBANKAN
NO. 10 TAHUN 1998
PENGERTIAN HUKUM
PERBANKAN
Pengertian Perbankan
Undang-Undang  RI Nomor 10 Tahun 1998 

Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat


dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak

Your Picture Here


M. Djumhana
Hukum Perbankan adalah sekumpulan peraturan h
ukum yang mengatur tentang kegiatan keuangan
Hukum bank. Bersifat esensi dan eksistensi (Keberadaan
nya diakui ada).
Perbankan
menurut Hermansyah
Para Ahli : Hukum Perbankan adalah keseluruhan norma tertul
is maupun tidak tertulis yang mengatur tentang
bank. Bersifat tertulis dan tidak tertulis.
Pengertian Hukum Perbankan
“ Hukum perbankan Indonesia adalah serangkaian ketentuan hukum positif yang
mengatur segala sesuatu yang menyangkut tentang perbankan, yang mencakup
aspek kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses perencanaan
pelaksanaan kegiatan usahanya.

Dengan demikian hukum perbankan akan membicarakan aturan-aturan perbankan


yang positif yang masih berlaku pada saat ini. Sedangkan peraturan perbankan
yang pernah berlaku pada masa lalu bukan merupakan hukum positif, karena “
peraturan tersebut sudah tidak berlaku pada saat ini. Akan tetapi peraturan tersebut
biasanya masih diperlukan sebagai bahan referensi sejarah perbankan Indonesia.
Your Picture Here
Berdasarkan pengertian hukum perbankan terse
but,
unsur-unsur yang terkandung dalam hukum per
bankan
1. adalah:
Serangkaian ketentuan hukum positif (perbankan)
Semua peraturan yang berkait dengan bidang perbankan tersebut terangkai
sebagai suatu sistem dengan diikat oleh asas hukum tertentu (Peraturan Pem
erintah, Keputusan Presiden, Keputusan Mentri, Keputusan Direksi BI da
n SEBI).
2 . Hukum positif perbankan bersumber dari ketentuan tertulis dan tidak tertulis
Ketentuan tertulis adalah ketentuan yang dihasilkan dari mereka yang memp
unyai kewenangan dalam membuat perundang-undangan dan perat
uran-peraturan tersebut.
Sedangkan peraturan tidak tertulis adalah ketentuan yang timbul dan terpeli
hara dalam praktek penyelenggaraan operasional perbankan.
3 . Ketentuan hukum perbankan mengatur ketatalaksanaan kelembagaan bank
Pengaturan tersebut mencakup persyaratan pendirian bank, perizinan, bent
uk hukum, kepengurusan, kepemilikan, serta organisasi yang menunjang k
egiatan usaha bank. Selain itu, masalah kerahasian bank, pembinaan dan pe
ngawasan serta sanksi terhadap pelanggaran atas peraturan bank
4 . Ketentuan hukum perbankan mengatur aspek kegiatan usaha
Menurut fungsi utamanya bank merupakan lembaga yang menghimpun dan
a dan menyalurkan dana. Dalam penghimpunan dana bisa melalui p
roduk deposito, tabungan dan giro, sedangkan penyaluran dana bank bisa m
elalui kredit maupun kegiaatan investasi lainnya. Disamping melaksanakan fu
ngsi utamanya tersebut, bank juga bisa menawarkan jasa-jasa lain yang bis
a menunjang operasional perbankan yang biasanya terkait dengan "fee b
ased income"
SEJARAH HUKUM PER
BANKAN
SEJARAH
HUKUM
PERBANKAN

Sejarah Perbankan di lnggris


Sejarah Perbankan di Amerika
Sejarah Perbankan di Indonesia
SEJARAH HUKUM PERBANKAN
Sejarah perbankan ternyata sudah dimulai sejak tahun 2000 SM di Babilonia dengan be
ntuknya yang masih sederhana. Lembaga semacam bank tersebut dikenal dengan sebutan Te
mples of Babylon yang mempunyai aktivitas berupa peminjaman emas dan perak dengan tin
gkat suku bunga 20% per bulan (Djumhana, 1996:32).
Pada waktu berikutnya pada abad 9 SM di Babilonia terdapat bukti yang menunjukkan
telah dipraktekkannya instrumen kredit dalam bentuk 'janji' untuk membayar atau 'perint
ah' membayar uang logam emas dan perak seperti pemakaian promissory note dan cek seper
ti saat ini. Kemudian, pelaksanaan pinjam-meminjam dengan jaminan tanah juga sudah dilak
ukan pada abad 6 SM (Fuady, 1999:16).
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno, praktek pemberian kredit sudah lazim dilakuka
n. Kemudian pada tahun 500 SM di Yunani terdapat sebuah bank yang disebut dengan
'Greek Temple' yang mempunyai kegiatan di bidang simpan pinjam. Pada jaman romawi ke
giatan perbankan sudah lebih luas yakni berupa simpanan dalam bentuk deposito, pemb
erian kredit dan tukar-menukar mata uang.
Selanjutnya pada pertengahan abad 14 bisnis suatu bank sudah dipraktekkan oleh para
pedagang kain di Barcelona. Kemudian pada tahun 1401, sebuah bank umum didirikan di Ba
rcelona dengan kegiatan seperti penukaran uang, penerimaan deposito dan diskonto Bill of
Exchange. Dua abad kemudian tepatnya pada tahun 1609 berdiri bank of Amsterdam.
Sejarah Perbankan di lnggris
Sejarah perbankan di lnggris dimulai pada abad 17 dengan adanya kegiatan yan
g dilakukan para tukang emas. Mereka mempunyai kebiasaan mengeluarkan uang
kertas yang dapat dibayar on demand dan berfungsi sebagai jaminan dari emas yan
g disimpan padanya, yang sekarang dikenal dengan Barik Note. Kemudian pada ak
hir abad 17 berdiri the Banking of England. Selanjutnya pada awal abad ke-18 di lngg
ris dikeluarkan Undang-undang tahun 1707, yang menjadikan Small Private Partnersh
ip sebagai model bagi beroperasinya perbankan di lnggris. Kemudian pada tahun 182
6 dikeluarkan undang-undang yang memperbolehkan suatu bank dengan sistim J
oint Stock. Dalam perkembangannya kemudian bermunculan Joint Stock Bank. Pad
a tahun 1834 berdiri Joint Stock Bank yang pertama yaitu The London and Westmins
ter Bank yang tetap eksis sampai saat ini.
Banyaknya Joint Stock Bank menimbulkan fenomena baru karena semakin terko
nsolidasi dan terkonsentrasinya bank - bank besar atau bank dengan cabang yang b
anyak. Selain itu pada tahun 1879 dikeluarkan The Companies Act yang memberi kes
empatan bagi bank yang bukan Perseroan Terbatas untuk didaftar menjadi bentuk Per
seroan Terbatas. Dua kondisi tersebut membuat maraknya merger, akuisisi, dan
konsolidasi bank, sehingga kemudian muncul The Big Four yang terdiri dari The Mi
dland Bank, The LIoyds Bank, Barclays Bank, dan The National Weatminster.
Sejarah Perbankan di Amerika
Saat ini di Amerika dikenal dua sistim perbankan,yaitu The National Bank dan The State Bank. The Nati
onal Bank merupakan sistim perbankan federal yang pada prinsipnya tunduk pada The National Bank Act
tahun 1913. Sedangkan The State Bank merupakan sistim perbankan yang diawasi oleh masing-masing pem
erintah negara bagian. Bank modern pertama yang didirikan di USA adalah The Bank of North America
pada tahun 1782. Sedangkan State bank di negara bagian antara lain The Bank of the State of Pennsylvani
a yang berdiri pada tahun 1780 dan The Bank of the State of New York berdiri pada tahun 1791.
Pada tahun 1838 dikeluarkan undang-undang yang berkaitan dengan dikembangkannya Free Banking
System di negara bagian New York, yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan bisnis
perbankan yang aman, yaitu adanya collateral yang cukup. Dalam perkembangannya negara-negara bagian
lain mengikuti New York dalam sistim perbankan bebasnya.
Pada tahun 1868 dikeluarkan The National Banking Act dengan tujuan untuk menyediakan kecukupan
mata uang nasional, penjaminan terhadap saham-saham di USA, serta mempermudah penerbitan Governm
ent Bond. Untuk melaksanakan undang-undang tersebut maka dikeluarkan The Controller of Cur
rency yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi jalannya perbankan. Selanjutnya pada tahun 1913
atas dasar The Federal Reserve Act dibentuklah The Federal Reserve Bank yaitu sebuah bank sentral deng
an sistem regional untuk menciptakan currency yang fleksibel dan menciptakan sistim supervisi bank di Un
ited States yang lebih efektif.
Sejarah Perbankan di Amerika
Perkembangan perbankan di United States sangat pesat, antara tahun 1900 sampai tahun 1913 ra
ta-rata berdiri 294 bank setiap tahunnya. Akan tetapi depresi di tahun tiga-puluhan mengakibatkan banyakn
ya bank yang collaps, yaitu sebanyak 11.000 dalam waktu 12 tahun. Kegagalan bank tersebut kemudian m
endorong dikeluarkannya undang-undang perbankan tahun 1933 untuk menata sistim perbankan den
gan: penggunaan asset bank yang aman dan efektif, pengaturan interbank control, pencegahan pen
ggunaan dana yang bersifat spekulatif. Pada tahun tersebut juga diperkenalkan Federal Deposit Insur
ance Corporation (FDIC) sebagai asuransi deposito. Pada tahun 1935 dikeluarkan lagi undang-undang per
bankan yang lebih komprehensif.
Di akhir tahun 1959 terdapat 3602 bank nasional yang beroperasi di seluruh wilayah United State
s. Dengan banyaknya bank asing yang beroperasi di USA mendorong diundangkannya The International Ban
king Act pada tahun 1978 yang bertujuan untuk menyeragamkan perlakuan negara terhadap bank-ban
k asing. Dua tahun kemudian dikeluarkan The Depository Institutions Deregulation and Monetari Ac
t yang akan menata reserve requirement, banking services, interest rate ceilings dan bentuk­bentuk deposit
o.
Sejarah Perbankan di Indonesia

Masa
Masa Orde Setelah
Baru Krisis
Masa Orde Moneter
Lama 1997
Masa
Penjajahan
Jepang
Masa
Penjajahan
Belanda
Sejarah Perbankan di Indonesia

Masa Penjajahan Belanda


Sejarah perbankan di lndonesia dimulai sejak zaman VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), dim
ana VOC mulai memperkenalkan kegiatan lembaga pembiayaan dan perbankan. Pada tahun 1824 Pemerin
tah Hindia Belanda mendirikan perusahaan dagang yang beroperasi sebagai bank yaitu De Nederlandsche
Handel Maatschappij (NHM). Kemudian pada tahun 1827 berdiri De Javasche Bank. Lalu tahun 1857 berdiri
bank swasta bernama Nederlandsche Indische Handelsbank yang kemudian bernama NV Escompto Bank
dan pada tahun 1898 bekerja sama dengan Jawatan Pos pemerintah mendirikan Post Spaartbank yaitu sem
acam bank tabungan. Di tahun 1934 beberapa koperasi simpan pinjam bergabung dengan nama Al
gemeene Volkscrediet Bank (AVB). Di samping itu pemerintah Hindia Belanda juga memberi kesempatan pa
da bank asing untuk beroperasi di Indonesia, seperti The Bank of Chine, The Bank of Taiwan, The Hongkong
& Shanghai Bank dan lain - lain (Widjanarto, 1993:49). Selain itu pada zaman pemerintah Hindia Belanda j
uga telah ada Lembaga Perkreditan Desa di propinsi di Jawa dan Madura di luar wilayah Kotapraja (K
abupaten)
Sejarah Perbankan di Indonesia

Masa Penjajahan Jepang


Pada masa pendudukan Jepang yang hanya beberapa tahun tersebut sebagia
n besar bank ditutup. Satu - satunya bank yang dikuasai putra putri Indonesia yaitu
Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) dengan nama Syomin Gynko (M. Djumhana 19
93: 50). Sedangkan bank tabungan pemerintah Belanda diganti namanya m
enjadi Tyokin Kyoku (Widjanarto, 1993:5).
Sejarah Perbankan di Indonesia

Masa Orde Lama


Pemerintahan orde lama memulai dengan rnendirikan bank-bank pemerintah yaitu Bank Negara lnd
onesia pada 17 Agustus 1946, dimana pada tanggal 5 Juli 1946 selain sebagai bank komersial BNI 46 juga b
erfungsi sebagai Bank Sentral. Pada tahun tersebut pemerintah juga mendirikan Bank Rakyat Indonesia yang
merupakan kelanjutan dari Algemeene Volkscrediet Bank (AVB). Selain itu juga berdiri bank-bank swasta na
sional di beberapa daerah di Indonesia. Perkembangan perbankan di masa orde lama yang cukup marak ters
ebut kemudian melahirkan Undang-Undang No 11 tahun 1953 tentang Undang-undang Pokok Bank Indon
esia.
Di penghujung tahun lima-puluhan pemerintah melakukan nasionalisasi bank-bank yang didirikan p
ada jaman Belanda, seperti: Nationale Handels Bank (NHB) menjadi Bank Bumi Daya, Nederlandsche H
andel Maatschappij (NHM) menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN), Nederlandsche lndische Hand
elsbank yang kemudian bernama NV Escompto Bank menjadi Bank Dagang Negara (BDN). Di samping i
tu pada masa orde lama juga berdiri beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Sejarah Perbankan di Indonesia

Masa Orde Baru


Masa orde baru dimulai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan No. 14 tahun
1967 dan Undang - Undang Bank Sentral tahun 1968 yang menggantikan Undang-undang P
okok Bank Indonesia tahun 1953. Selanjutnya dalam kurun waktu yang cukup lama tidak ada
aturan baru tentang perbankan. Baru pada Juni 1983 keluar deregulasi perbankan yang berisi
peraturan tentang: 1. Penghapusan pagu kredit, 2. Kebebasan dalam penetapan suku bu
nga bank, 3. Pengurangan jumlah
Kebijakan Paket Oktober memberikan kemudahan dalam pendirian bank sehingga perkem
bangan jumlah bank menjadi luar biasa. Akan tetapi perkembangan ini tidak diimbangi denga
n pengawasan dan pembinaan yang baik sehingga prinsip kehati-hatian (Prudential Banki
ng) tidak diindahkan, seperti pelanggaran BMPK, pemberian kredit tanpa analisa 5C dan sebag
ainya.
Sejarah Perbankan di Indonesia
Masa Setelah Krisis Moneter 1997
Puncak dari kebobrokan perbankan di Indonesia terjadi pada saat krisis moneter melanda
negeri ini. Karena fundamental perbankan Indonesia begitu rapuh, krisis moneter dengan
mudah membuat perbankan Indonesia menjadi porak - poranda. Hal tersebut diawali dengan d
ilikuidasinya 16 bank pada bulan November 1997 karena sudah tidak memungkinkan bagi bank
tersebut untuk bertahan hidup. Banyaknya perbankan yang tidak sehat juga mendorong pemer
intah untuk mengeluarkan kebijakan merger akuisisi dan konsolidasi baik terhadap ba
nk pemerintah yaitu bergabungnya Bank Bumi Daya, Bank Bapindo, Bank Dagang Negara, dan
Bank Exim menjadi bank Mandiri, maupun bank-bank swasta seperti bergabungnya 8 bank den
gan Bank Danamon. Selain itu karena bank di Indonesia sebagian besar mengalami kesulitan pe
rmodalan maka pemerintah melakukan restrukturisasi perbankan dengan program rekapitali
sasi dalam rangka memperkuat permodalan bank- bank tersebut. Di samping itu Pemerintah m
embentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang akan mengurus perbankan yan
g tidak sehat termasuk aset-aset mereka. Kemudian pada akhir tahun 1998 Pemerintah mengel
uarkan Undang -Undang Perbankan No. 10 sebagai penyempurnaan atas Undang-undang Perb
ankan tahun 1992.
SUMBER HUKUM PERB
ANKAN
Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan huk
um dan perundang-undangan (tertulis) yang mengatur mengenai p
erbankan.
Sumber-sumber hukum perbankan meliputi :
1 . Tidak Tertulis
Kebiasaan dan kelaziman yang berlaku dalam dunia perbankan
2 . Tertulis
a . UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagimana telah diubah
dengan UU No. 10 Tahun 1998
b . UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang diubah menja
di UU No. 3 Tahun 2004
c. UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu lintas Devisa dan Sistem Nilai
Tukar
d . Burgerlijk Wetboek ( Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) teruta
ma ketentuan Buku II dan Buku III mengenai Hukum Jaminan
dan Perjanjian
e. Wetboek van Kophandel (Kitab Undang – Undang Hukum Dagang) t
erutama ketentuan Buku I mengenai surat – surat berharga
f. Failisement Verordening (Peraturan Kepailitan) sebagaimana telah di
ubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun
1998 yang disahkan menjadi UU No. 4 Tahun 1998
g . UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
h . UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
i. UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang telah diubah
menjadi UU No. 40 Tahun 2007
j. UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
k. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang telah diubah menja
di UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan M
enengah
l. UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta
Benda - benda yang Berkaitan dengan Tanah
m. Peraturan Bank Indonesia.
n. Surat Edaran Bank Indonesia.
o. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
p. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan.
q. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana
r. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan perat
uran perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perbank
an dan kegiatan usahanya.
s. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuan
gan.
t. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Sedangkan untuk Teori-Teori Hukum Perbankan menurut Barry M. Mitnick ada 4
macam diantaranya:

1. Teori perlindungan konsumen (customer protection theory):


suatu peraturan yang dibuat dengan tujuan untuk melindungi konsumen.

2. Teori perlindngan industri (industry protection theory):


suatu peraturan yang dibuat dengan tujuan untuk melindungi produsen.

3. Teori kepentingan umum (public interest theory)


suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk memperhatikan atau
menjaga keseimbangan dan kepentingan masyarakat. Misalnya: pembangunan,
kesejahteraan untuk menjamin kepentingan umum.

4. Teori perilaku birokrasi (bureucratic behavior theory)


layanan yang diselenggarakan oleh pemerintah yang bersifat berbelit-belit. Serta
bersifat menunjukkan bahwa pemerintah ada dan negara itu berkuasa.
ASAS – ASAS HUKUM P
ERBANKAN
Asas hukum merupakan landasan bagi lahirnya suatu peraturan hukum. Asas h
ukum mengandung nilai dan tuntutan – tuntutan etis yang merupakan jembata
n antara peraturan – peraturan hukum dan cita – cita sosial dan pandangan etis
masyarakatnya.

Dalam operasionalnya, kegiatan perbankan perlu dilandasi dengan beberapa as


as berikut :

Asas Kehati – hatian Asas Demokrasi Ekonomi


( Prudentian Principle )

Asas Kerahasiaan Asas Kepercayaan


( Confidential Principle ) ( Fiduciary Principle )
Asas Demokrasi Ekonomi
Asas demokrasi ekonomi ditegaskan dalam pasal 2 Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun
1998 yang menyatakan bahwa “ perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasask
an demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian ”.
Dengan kata lain fungsi dan usaha perbankan diarahkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip
yang terkandung dalam demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan Undan
g-undang Dasar 1945, yang memiliki ciri sebagai berikut :
1 . Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
2 . Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang ba
nyak dikuasai oleh negara
3 . Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya sebagai pokok-pokok kemak
muran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran r
akyat
4 . Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga perw
akilan rakyat, pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat
pula
Asas Demokrasi Ekonomi
lanjutan
5 . Perekonomian daerah dikembangkan secara searsi dan seimbang antar daerah dalam satu
kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potansi dan peran serta d
aerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nas
ional
6 . Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta memp
unyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
7 . Hak milik peorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepent
ingan masyarakat
8 . Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dala
m batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
Asas Kepercayaan

Asas kepercayaan menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan anta
ra bank dan nasabahnya “Bank bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan pad
a bank atas dasar kepercayaan.”
Dengan demikian, setiap bank harus tetap menjaga kesehatannya sehingga kepercayaan mas
yarakat terhadap bank akan senantiasa terpelihara.
Prinsip kepercayaan diatur dalam Pasal 29 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, y
akni yang bunyinya “dalam memberikan kredit dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank
wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mem
percayakan dananya kepada bank”.
Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan bank merahasiakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan dan lain - lain dari nasabah bank yang menurut kelazima
n dunia perbankan wajib untuk dirahasiakan.
Masyarakat hanya akan mempercayakan dananya pada bank atau memanfaatkan jasa ban
k apabila bank menjamin bahwa tidak akan ada penyalahgunaan pengetahuan bank tenta
ng simpanannya.
Akan tetapi, kerahasiaan bank dapat dikecualikan untuk hal-hal tertentu seperti, kepenting
an pajak, penyelesaian piutang bank, peradilan pidana, perkara perdata antara bank d
an nasabahnya, tukar - menukar informasi antar bank atas permintaan perset
ujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan dana.
Prinsip kerahasian bank diatur dalam Pasal 40 sampai dengan Pasal 47 A Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998. 
Asas Kehati-hatian

Asas kehati - hatian menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usah
anya wajib menerapkan prinsip kehati - hatian dalam rangka melindungi dana masyara
kat yang dipercayakan padanya Hal ini tercantum pada pasal 2 maupun pasal 29 ayat (2) U
ndang-undang No. 10 Tahun 1998.
Tujuan diberlakukannya prinsip kehati-hatian adalah agar bank selalu dalam kondisi sehat a
tau dalam keadaan likuid dan solvent. Sehingga diharapkan kondisi bank yang sehat ini
akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.
REFLEKSI UU PERBANKAN N
O.10 TAHUN 1998
Undang-Undang Perbankan 1. Penyesuaian dengan perkembangan dan
No. 7 Tahun 1992 mengalami kebijakan di bidang ekonomi sehingga
perubahan yang dituangkan diharapkan dapat memperbaiki dan
dalam Undang - Undang memperkokoh perekonomian nasional, karena
Perbankan No. 10 Tahun 1998. sektor perbankan memiliki posisi strategis
Penyempurnaan perangkat sebagai lembaga intermediasi dan
hukum di bidang perbankan itu penunjang sistim pembayaran sehingga
dilakukan dalam rangka untuk : kondisinya harus sehat
2. Penyesuaian dengan perkembangan perdagangan
dunia di era globalisasi, termasuk di dalamnya
adalah akses pasar dan perlakuan non
diskriminatif terhadap pihak asing dalam
berperan serta memiliki perbankan nasional
dengan mengedepankan kemitraan dengan
pihak swasta nasional.
1. Peralihan kewenangan dalam pemberian izin pendirian
Penyempurnaan bank, pembukaan kantor cabang dan Menteri Keuangan
kepada Bank Indonesia
yang telah
dilakukan terh 2. Peningkatan peranan bank umum maupun BPR dalam
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
adap Undang-U
ndang Perbank 3. Pengurangan bentuk hukum bagi bank umum dengan
menghilangkan bentuk hukum Perusahaan Perseroan
an 1992 melipu
ti antara lain 4. Kemudahan dalam kepemilikan bank bagi pihak asing
sebagai mitra strategis dan pemegang saham bank umum
5. Pembentukan lembaga pengawas keuangan yang akan
menggantikan Bank Indonesia sebagai pengawas bank
dan Menteri Keuangan sebagai pengawas Lembaga
Penyempurnaan Keuangan Bukan Bank, yang dijadwalkan
pembentukannya paling akhir tanggal 31 Desember
yang telah 2002

dilakukan terh 6. Perlunya pembentukan badan khusus penyehatan


perbankan yang bersifat sementara
adap Undang-U
ndang Perbank 7. Kelonggaran dalam kerahasiaan bank, yang semula
an 1992 melipu mencakup segala aspek keuangan nasabah menjadi
hanya aspek simpanannya saja
ti antara lain
8. Peningkatan sanksi pidana terhadap segala aspek
pelanggaran atas peraturan perbankan
Daftar Pustaka

• Lestari, Suryani Sri. Aspek Hukum Bank


• http://mudrikahas.blogspot.com/2016/04/rangkuman-mata-kuliah-hukum-perbankan.html
• https://avicennatitans.wordpress.com/2017/08/09/hukum-perbankan-di-indonesia-suatu-peng
antar
/
Latihan Soal
1. Berdasarkan pengertian hukum perbankan jelaskan unsur-unsur
yang terkandung dalam hukum perbankan
2. Jelaskan azas-azas hukum perbankan
3. Jelaskan fungsi dan tugas bank

Anda mungkin juga menyukai