Restructuring
Seri 3 – Aspek Hukum
Perbedaan Jenis
Restrukturisasi Perusahaan
Berdasarkan Jenis
Tujuan Rstrukturisasi
Mengembangkan usaha perusahaan
Menyelamatkan perusahaan
Memulihkan keadaan perusahaan
Jenis Restrukturisasi
Perusahaan
1. Penggabungan
Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau
lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih
karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya
status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum
(Pasal 1 angka 9 UU PT).
Prosedur
Pasal 127 ayat (1) UU PT: Pasal 124 jo. Pasal 123
ayat (1) UU PT: pengatur Pasal 127 ayat (2) UU PT:
untuk pengaturannya sama
annya sama dengan pen pengaturannya sama dengan
dengan pengambilalihan
ggabungan pengambilalihan
Pasal 6 PP 27/1998:
untuk pengaturannya sama Pasal 20 jo. Pasal 7 aya Pasal 20 jo. Pasal 12 PP 27/1
dengan UU PT t (1) PP 27/1998: pengat 998:
urannya sama dengan U pengaturannya sama dengan
U PT. pengambilalihan
3.Peleburan
Pasal 5 PP 27/1998
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan juga harus
memperhatikan kepentingan kreditor
Akibat Hukum
Pasal 3 PP 27/1998
Penggabungan dan peleburan mengakibatkan:
1.pemegang saham perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri menjadi
pemegang saham perseroan yang menerima penggabungan atau peleburan
2.aktiva dan pasiva perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri beralih
karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan atau peleburan
2. Penggabungan
Akibat Hukum
Pasal 18 PP 27/1998
1.Perseroan yang menggabungkan diri bubar sejak tanggal persetujuan
Menteri atas perubahan anggaran dasar apabila penggabungan perseroan
dilakukan perubahan anggaran dasar sesuai dengan UU No 1 Tahun 1995
2.Perseroan yang menggabungkan diri bubar sejak tanggal pendaftaran
Akta Penggabungan dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
dalam Daftar Perusahaan apabila penggabungan perseroan dilakukan
dengan disertai perubahan Anggaran Dasar yang tidak memerlukan
persetujuan Menteri
3.Perseroan yang menggabungkan diri bubar, terhitung sejak tanggal
penandatanganan Akta Penggabungan apabila penggabungan perseroan
dilakukan tanpa disertai perubahan Anggaran Dasar
Akibat Hukum
Pasal 3 PP 27/1998
Penggabungan dan peleburan mengakibatkan:
1.pemegang saham perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri
menjadi pemegang saham perseroan yang menerima penggabungan atau
peleburan
2.aktiva dan pasiva perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri
beralih karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan
atau peleburan
Pasal 23 PP 27/1998
Perseroan yang meleburkan diri bubar terhitung sejak tanggal Akta Pendirian
perseroan hasil peleburan disahkan oleh menteri
1. Pengambilalihan
RUPS
Pasal 9 dan Pasal 10 POJK Pengambilalihan Perusahaan Terbuka:
Pengambilalihan pada Perusahaan Terbuka tidak wajib mendapatkan persetujuan RUPS.
Pasal 4 ayat (1) huruf d POJK Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan:
RUPS diwajibkan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham independen apabila:
1.Nilai transaksi Afiliasi memenuhi batasan nilai
transaksi material yang wajib memperoleh
persetujuan RUPS;
2.Transaksi afiliasi yang dapat mengakibatkan
terganggunya kelangsungan usaha perusahaan
terbuka; dan/atau
30%
menyampaikan keterbukaan informasi sebagaimana
dimaksud dalam huruf b dan dokumen
pendukungnya kepada OJK
RUPS
Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) POJK Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Perusahaan Terbuka:
Perusahaan terbuka wajib menyampaikan pernyataan
penggabungan atau peleburan usaha yang memuat rancangan
penggabungan atau peleburan usaha beserta dokumen pendukungnya
kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah disetujui
komisaris.
2. Penggabungan dan Peleburan
Dokumentasi
1. Penghematan operasi
4. Penghematan pajak
Peleburan
Peleburan
03 1.Memerlukan persetujuan RUPS
KEWAJIBAN
PERUSAHAAN DAN HAK
BURUH AKIBAT
RESTRUKTURISASI
PERUSAHAAN
1. Apa saja kewajiban
perusahaan dan hak buruh 2. Apa saja kewajiban perusahaan
ketika terjadi restrukturisasi dan hak buruh ketika terjadi
perusahaan berdasarkan UU restrukturisasi perusahaan
Cipta Kerja? berdasarkan PP 35/2021?
Pasal 81 angka 42 UU Cipta Kerja yang memuat Pasal 81 angka 42 UU Cipta Kerja yang
baru Pasal 154A ayat (1) huruf a UU memuat baru Pasal 154A ayat (1) huruf i UU
Ketenagakerjaan menyatakan bahwa: Ketenagakerjaan menyatakan bahwa:
DEFINISI LDD 02
DASAR HUKUM UJI TUNTAS
HUKUM ATAU LEGAL DUE 03
DILIGINCE (LDD)
Dasar Hukum
Ketentuan Hukum 01
Konsultan Hukum dan Kantor Konsultan Hukum 02
Standar Perilaku Konsultan Hukum 03
StandarPendapat Hukum 11
Standar Prospektus 12
Definisi LDD
02 Anatomi Kontrak
03 Strategi Negosiasi
Kontrak
04 Klausula Penting
Syarat Sahnya Perjanjian
Materi Umum :
berisi klausul yang biasa ada dalam setiap perjanjian,
memuat:
Wan prestasi ;
Keadaan memaksa (force majeur);
Pilihan hukum ( hukum yang berlaku);
Penyelesaian sengketa;
Perubahan (addendum) dan atau amandemen;
Bahasa;
Komunikasi;
Pengakhiran perjanjian;
Status dokumen sebelumnya
Teknik Penulisan Kontrak
PENUTUP
Contoh : C E R T I F I C AT E
Komparisi/Para
PihakBagian yang
menjelaskan kedudukan
para pihak dalam suatu
perjanjian/kontrak.
Yang terkandung di
dalam komparisi
adalah: Identitas,
Kedudukan
dan;Berdasarkan apa
kedudukan tersebut Apabila salah satu
pihak/keduanya adalah Direktur
suatu PT, maka perlu di
tanyakan/diminta Risalah
RUPSLB yang terakhir yang
mencantumkan nama Direktur
tersebut sebagai anggota Dewan
Direksi.;
PERTIMBANGAN ( PREMIS / RECITALS )