Anda di halaman 1dari 12

SUMMARY

PP No. 35 / 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja & Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja
Tanggal 2 Februari 2021

No Point Sebelum UU Cipta Kerja Sesuai UU Cipta Kerja


I PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) / KARYAWAN KONTRAK
1 Masa Perjanjian Kerja Waktu PKWT dilaksanakan paling lama 2 (dua) PKWT dilaksanakan untuk Pekerjaan yang diperkirakan Pasal 6 &
Tertentu (PKWT) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama. 8(1)
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.
PKWT berdasarkan jangka waktu dapat dibuat untuk
paling lama 5 (lima) tahun.
Pembaharuan perjanjian kerja waktu tertentu hanya PKWT dapat dilakukan perpanjangan dengan jangka Pasal 8(2)
dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu waktu sesuai kesepakatan antara Pengusaha dengan
30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian kerja waktu Pekerja/Buruh, dengan ketentuan jangka waktu
tertentu yang lama. keseluruhan PKWT beserta perpanjangannya tidak lebih
Pembaharuan perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya dari 5 (lima) tahun.
boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama 2 (dua)
tahun.
  Masa kerja Pekerja/Buruh dalam hal perpanjangan jangka Pasal 8(3)
waktu PKWT tetap dihitung sejak terjadinya Hubungan
Kerja berdasarkan PKWT.

  PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu Pasal 9(1)


didasarkan atas kesepakatan para pihak yang dituangkan
dalam Perjanjian Kerja.

Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan Pasal 12(1)
mensyaratkan adanya masa percobaan kerja. kerja.
PKWT harus dicatatkan oleh Pengusaha pada Pasal 14(1)
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan paling lama 3
(tiga) hari kerja sejak penandatanganan PKWT.

2 Uang Kompensasi PKWT   (1) Pengusaha wajib memberikan uang kompensasi Pasal 15(1)
kepada Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanya
berdasarkan PKWT.

  (2) Pemberian uang kompensasi dilaksanakan pada saat Pasal 15(2)


berakhirnya PKWT.
  (3) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat Pasal 15(3)
(1) diberikan kepada Pekerja/Buruh yang telah
mempunyai masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulan
secara terus menerus.

  (4) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi Pasal 15(4)


diberikan saat selesainya jangka waktu PKWT
sebelum perpanjangan dan terhadap jangka waktu
perpanjangan PKWT, uang kompensasi berikutnya
diberikan setelah perpanjangan jangka waktu PKWT
berakhir atau selesai.
  (5) Pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi TKA Pasal 15(5)
yang dipekerjakan oleh pemberi kerja dalam
Hubungan Kerja berdasarkan PKWT.

  Besaran uang kompensasi diberikan sesuai dengan Pasal 16(1)


  ketentuan sebagai berikut:
 
a. PKWT selama 12 (dua belas) bulan secara terus  
 
menerus, diberikan sebesar 1 (satu) bulan Upah;
b. PKWT selama 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang  
dari 12 (dua belas) bulan, dihitung secara
proporsional dengan perhitungan :
Masa kerja/12 x 1 (satu) bulan Upah;
c. PKWT selama lebih dari 12 (dua belas) bulan,  
dihitung secara proporsional dengan perhitungan:
Masa kerja/12 x 1 (satu) bulan Upah.

  Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pasal 16(6)


pembayaran uang kompensasi terdiri atas Upah pokok &
tunjangan tetap.
III TATA CARA PHK dan PEMBERIAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA, DAN UANG PENGGANTIAN HAK.
1 Tata Cara Pemutusan Hubungan Permohonan penetapan pemutusan hubungan kerja Pengusaha harus melaporkan Pemutusan Hubungan Pasal 38
Kerja (PHK) diajukan secara tertulis kepada lembaga penyelesaian Kerja kepada kementerian yang menyelenggarakan
perselisihan hubungan industrial disertai alasan yang urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan
menjadi dasarnya. dan/atau dinas yang menyelenggarakan urusan
Permohonan penetapan sebagaimana dimaksud pada pemerintahan di bidang ketenagakerjaan provinsi dan
ayat (1) dapat diterima oleh lembaga penyelesaian kabupaten/kota.
perselisihan hubungan industrial apabila telah
dirundingkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151
ayat (2).
2 Hak Akibat PHK Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, -Tidak berubah- Pasal 40(1)
pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan
atau uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak yang seharusnya diterima.
3 Uang Pesangon Perhitungan uang pesangon paling sedikit sebagai Pasal 40(2)
berikut :
a. masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu) -Tidak berubah-
bulan upah;
b. masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan upah;
c. masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 3 (tiga) tahun , 3 (tiga) bulan upah;
d. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 4 (empat) tahun, 4 (empat) bulan upah;
e. masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi
kurang dari 5 (lima) tahun, 5 (lima) bulan upah;
f. masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 6 (enam) tahun, 6 (enam) bulan upah;
  g. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang  
dari 7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
h. masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulan upah;
i. masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9
(sembilan) bulan upah.
4 Uang Penghargaan Masa Kerja Perhitungan uang penghargaan masa kerja ditetapkan Pasal 40(3)
sebagai berikut :
a. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang -Tidak berubah-
dari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;
b. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
c. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi
kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulan
Upah;
d. masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi
kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulan
upah;
e. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi
kurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam)
bulan upah;
f. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih
tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7
(tujuh) bulan upah;
g. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih
tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8
(delapan) bulan upah;
h. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih,
10 (sepuluh) bulan upah;
5 Uang Penggantian Hak Uang penggantian hak yang seharusnya diterima Uang Penggantian Hak meliputi: Pasal 40(4)
meliputi :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; a. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan b. biaya atau ongkos pulang untuk Pekerja/Buruh dan
keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh keluarganya ke tempat dimana Pekerja/ Buruh
diterima bekerja; diterima bekerja; dan
c. penggantian perumahan serta pengobatan dan c. hal-hal lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja,
perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
dari uang pesangon dan atau uang penghargaan Bersama.
masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
d. hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusanaan atau perjanjian kerja
bersama.
6 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan Pasal 41
(Perusahaan melakukan kerja terhadap pekerja/buruh dalam hal terjadi melakukan penggabungan, peleburan atau pemisahan
penggabungan, peleburan atau perubahan status, penggabungan, peleburan, atau Perusahaan dan Pekerja/Buruh tidak bersedia
pemisahan Perusahaan). perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/buruh melanjutkan Hubungan Kerja atau Pengusaha tidak
tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja, maka bersedia menerima Pekerja/ Buruh maka Pekerja/Buruh
pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar: berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
a. 1 (satu) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2);
40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3); dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
Pasal 156 ayat (4). (4).
Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan
kerja terhadap pekerja/buruh karena perubahan status,
penggabungan, atau peleburan perusahaan, dan
pengusaha tidak bersedia menerima pekerja/buruh di
perusahaannya, maka pekerja/buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal
156 ayat (2),
b. uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali
ketentuan dalam Pasal 156 ayat (3), dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam
Pasal 156 ayat (4).
7 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan PHK karena alasan Pasal 42(1)
(Pengambilalihan Perusahaan) pengambilalihan Perusahaan maka Pekerja/Buruh berhak
atas:
a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
8 Pesangon PHK Dalam hal terjadi pengambilalihan Perusahaan yang Pasal 42(2)
(Pengambilalihan Perusahaan mengakibatkan terjadinya perubahan syarat kerja dan
yang mengakibatkan terjadinya Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan
perubahan syarat kerja dan Kerja, Pengusaha dapat melakukan PHK dan
Pekerja/Buruh tidak bersedia Pekerja/Buruh berhak atas:
melanjutkan Hubungan Kerja).
a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
9 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 43(1)
(Perusahaan melakukan efisiensi Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan
yang disebabkan Perusahaan efisiensi yang disebabkan Perusahaan mengalami
mengalami kerugian). kerugian maka Pekerja/ Buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
10 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 43(2)
(Perusahaan melakukan efisiensi kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan tutup Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan
untuk mencegah terjadinya bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun efisiensi untuk mencegah terjadinya kerugian maka
kerugian). berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa Pekerja/Buruh berhak atas:
(force majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi,
dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
156 ayat (2), 40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).
11 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 44(1)
(Perusahaan tutup yang kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan tutup Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang
disebabkan Perusahaan yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian disebabkan Perusahaan mengalami kerugian secara terus
mengalami kerugian secara secara terus menerus selama 2 (dua) tahun, atau menerus selama 2 (dua) tahun atau mengalami kerugian
terus menerus selama 2 (dua) keadaan memaksa (force majeur), dengan ketentuan tidak secara terus menerus selama 2 (dua) tahun maka
tahun atau mengalami kerugian pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar: Pekerja/ Buruh berhak atas:
tidak secara terus menerus a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
selama 2 (dua) tahun). a. 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2);
ketentuan Pasal 40 ayat (21;
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3); dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).
12 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 44(2)
(Perusahaan tutup yang kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan tutup Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang
disebabkan bukan karena bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun disebabkan bukan karena Perusahaan mengalami
Perusahaan mengalami berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa kerugian maka Pekerja/Buruh berhak atas:
kerugian). (force majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi,
dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
Pasal 156 ayat (2), 40 ayat (21;
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).
13 Pesangon PHK Sesuai point 16. Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 45(1)
(Perusahaan tutup yang Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang
disebabkan keadaan memaksa disebabkan keadaan memaksa (force majeure) maka
(force majeure)). Pekerja/ Buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
14 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 45(2)
(Keadaan memaksa (force Pekerja/Buruh karena alasan keadaan memaksa (force
majeure) yang tidak majeure) yang tidak mengakibatkan Perusahaan tutup
mengakibatkan Perusahaan maka Pekerja/Buruh berhak atas:
tutup).
a. uang pesangon sebesar O,75 (nol koma tujuh puluh
lima) kali ketentuan Pasal 40 ayat (21;
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
15 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 46(1)
(Perusahaan dalam keadaan Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan
penundaan kewajiban penundaan kewajiban pembayaran utang yang
pembayaran utang yang disebabkan Perusahaan mengalami kerugian maka
disebabkan Perusahaan Pekerja/Buruh berhak atas:
mengalami kerugian).
a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(41.
16 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 46(2)
(Perusahaan dalam keadaan Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan
penundaan kewajiban penundaan kewajiban pembayaran utang bukan karena
pembayaran utang bukan Perusahaan mengalami kerugian maka Pekerja/Buruh
karena Perusahaan mengalami berhak atas:
kerugian)
a. uang pesangon sebesar I (satu) kali ketentuan Pasal
40 ayat (2);
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
17 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pemutusan Hubungan Kerja karena alasan Perusahaan Pasal 47
(Perusahaan pailit) kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan pailit, pailit maka Pekerja/Buruh berhak atas:
dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas:
a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
Pasal 156 ayat (2), ketentuan Pasal 40 ayat (21;
b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).
18 Pesangon PHK Pekerja/buruh dapat mengajukan permohonan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 48
(Adanya permohonan pemutusan hubungan kerja kepada lembaga Pekerja/Buruh karena alasan adanya permohonan
Pemutusan Hubungan Kerja penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam Pemutusan Hubungan Kerja yang diajukan oleh
yang diajukan oleh hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai tersebut Pekerja/Buruh dengan alasan Pengusaha melakukan
Pekerja/Buruh dengan alasan dalam Pasal 169. pekerja/buruh berhak mendapat: perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 36
Pengusaha melakukan huruf g maka Pekerja/Buruh berhak atas:
perbuatan sebagaimana yang a. uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
dimaksud dalam Pasal 36 huruf ayat (2), 40 ayat (2);
g). b. uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).
19 Uang Penggantian Hak & Uang Pasal 169(3) Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 49
Pisah PHK Dalam hal pengusaha dinyatakan tidak melakukan Pekerja/Buruh karena alasan adanya putusan lembaga
(Adanya putusan lembaga perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang
penyelesaian perselisihan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial menyatakan Pengusaha tidak melakukan perbuatan
hubungan industrial yang dan pekerja/buruh yang bersangkutan tidak berhak atas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf g terhadap
menyatakan Pengusaha tidak uang pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), dan permohonan yang diajukan oleh Pekerja/Buruh, maka
melakukan perbuatan uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal Pekerja/ Buruh berhak atas:
sebagaimana dimaksud dalam 156 ayat (3). a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
Pasal 36 huruf g terhadap (4); dan
permohonan yang diajukan oleh b. uang pisah yang besarannya diatur dalam Perjanjian
Pekerja/Buruh) Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.
20 Uang Penggantian Hak & Uang Pekerja/Buruh yang mengundurkan diri atas kemauan -Tidak berubah- Pasal 50
Pisah PHK sendiri dan memenuhi syarat sebagaimana dimaksud
(Pekerja/Buruh yang dalam Pasal 36 huruf i, berhak atas:
mengundurkan diri atas a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40
kemauan sendiri dan memenuhi ayat (4); dan
syarat sebagaimana dimaksud a. uang pisah yang besarannya diatur dalam
dalam Pasal 36 huruf i) Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama.
21 Uang Penggantian Hak & Uang Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan -Tidak berubah- Pasal 51
Pisah PHK Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan
(Pekerja/Buruh mangkir selama Pekerja/Buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau
5 (lima) hari kerja atau lebih lebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis
berturut-turut tanpa keterangan yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah
secara tertulis yang dilengkapi dipanggil oleh Pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan
dengan bukti yang sah dan telah tertulis maka Pekerja/Buruh berhak atas:
dipanggil oleh Pengusaha 2 a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40
(dua) kali secara patut dan ayat (4); dan
tertulis) b. uang pisah yang besarannya diatur dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama.
22 Pesangon PHK Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan -Tidak berubah- Pasal 52(1)
(Pekerja/Buruh melakukan Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan
pelanggaran ketentuan yang Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang
diatur dalam Perjanjian Kerja, diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,
Peraturan Perusahaan, atau atau Perjanjian Kerja Bersama dan sebelumnya telah
Perjanjian Kerja Bersama dan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga
sebelumnya telah diberikan secara berturut-turut maka Pekerja/ Buruh berhak
surat peringatan pertama, atas:
kedua, dan ketiga secara a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kali
berturut- turut) ketentuan Pasal 40 ayat (2);
a. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40
ayat (4).
23 Uang Penggantian Hak & Uang Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan -Tidak berubah- Pasal 52(2)
Pisah PHK Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan
(Pekerja/Buruh melakukan Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran bersifat
pelanggaran bersifat mendesak mendesak yang diatur dalam Perjanjian Kerja,
yang diatur dalam Perjanjian Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama
Kerja, Peraturan Perusahaan, maka Pekerja/Buruh berhak atas:
atau Perjanjian Kerja Bersama) a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40
ayat (4); dan
b. uang pisah yang besarannya diatur dalam Perjanjian
Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.
24 Bantuan untuk PHK Dalam hal Pekerja/Buruh ditahan pihak yang berwajib -Tidak berubah- Pasal 53
(Pekerja/Buruh ditahan pihak karena diduga melakukan tindak pidana maka
yang berwajib karena diduga Pengusaha tidak wajib membayar Upah, tetapi wajib
melakukan tindak pidana) memberikan bantuan kepada keluarga Pekerja/Buruh
yang menjadi tanggungannya dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. untuk 1 (satu) orang tanggungan,25% (dua puluh
lima persen) dari Upah;
b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35% (tiga puluh
lima persen) dari Upah;
c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45% (empat
puluh lima persen) dari Upah;
d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih, 50%
(lima puluh persen) dari Upah.
Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) -Tidak berubah-
diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak hari pertama Pekerja/Buruh ditahan oleh pihak
yang berwajib.
25 Uang Penggantian Hak & Uang Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Pasal 54(1)
Pisah PHK Uang Penggantian kerja terhadap pekerja/buruh yang setelah 6 (enam) terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh
Hak & Uang Pisah PHK bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam) bulan
(Pekerja/Buruh tidak dapat mestinya karena dalam proses perkara pidana akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga
melakukan pekerjaan selama 6 sebagaimana dimaksud pada ayat (1). melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
(enam) bulan akibat ditahan Pengusaha wajib membayar kepada pekerja/buruh: Pasal 36 huruf I yang menyebabkan kerugian Perusahaan
pihak yang berwajib karena maka Pekerja/Buruh berhak atas:
a. uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali
diduga melakukan tindak pidana
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4); dan
Pasal 36 huruf I yang b. uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam
menyebabkan kerugian Pasal 156 ayat (4). b. uang pisah yang besarannya diatur dalam
Perusahaan) Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama.
Pekerja/Buruh tidak dapat Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Pasal 54(2)
melakukan pekerjaan selama 6 terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh
(enam) bulan akibat ditahan tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam) bulan
pihak yang berwajib karena akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga
diduga melakukan tindak pidana melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I yang tidak menyebabkan kerugian
Pasal 36 huruf I yang tidak Perusahaan maka Pekerja/ Buruh berhak atas:
menyebabkan kerugian a. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
Perusahaan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
b. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana Pasal 54(3)
sebelum masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan sebagaimana
pada ayat (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan dimaksud pada ayat (2) dan Pekerja/Buruh dinyatakan
tidak bersalah, maka pengusaha wajib mempekerjakan tidak bersalah maka Pengusaha mempekerjakan Pekerja/
pekerja/buruh kembali. Buruh kembali.
Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana Pasal 54(4)
sebelum masa 6 (enam) bulan berakhir dan sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan sebagaimana
pekerja/buruh dinyatakan bersalah, maka pengusaha dimaksud pada ayat (1) dan Pekerja/Buruh dinyatakan
dapat melakukan pemutusan hubungan kerja kepada bersalah maka Pengusaha dapat melakukan Pemutusan
pekerja/buruh yang bersangkutan. Hubungan Kerja dan Pekerja/ Buruh berhak atas:
Pengusaha wajib membayar kepada pekerja/buruh:
a. uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan (4); dan
b. uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam b. uang pisah yang besarannya diatur dalam Perjanjian
Pasal 156 ayat (4). Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
Bersama.
Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana Pasal 54(5)
sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan Pekerja/Buruh dinyatakan
bersalah maka Pengusaha dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja dan Pekerja/ Buruh berhak atas:
a. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
b. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
26 PHK Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 55(1)
terhadap Pekerja/Buruh karena Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh mengalami
alasan Pekerja/Buruh sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja
mengalami sakit dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah
berkepanjangan atau cacat melampaui batas 12 (dua belas) bulan maka
akibat kecelakaan kerja dan Pekerja/Buruh berhak atas:
tidak dapat melakukan a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal
pekerjaannya setelah 40 ayat (2);
melampaui batas 12 (dua belas) b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
bulan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
(4).
Pekerja/buruh yang mengalami sakit berkepanjangan, Pekerja/Buruh dapat mengajukan PHK kepada Pengusaha Pasal 55(2)
mengalami cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak karena alasan Pekerja/Buruh mengalami sakit
dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan
batas 12 (dua belas) bulan dapat mengajukan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui
pemutusan hubungan kerja dan diberikan: batas 12 (dua belas) bulan maka Pekerja/Buruh berhak
atas:
a. uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal
(2), 40 ayat (21;
b. uang penghargaan masa kerja 2 (dua) kali ketentuan b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak 1 (satu) kali ketentuan Pasal c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
156 ayat (4). (4).
27 PHK Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap Pasal 56
terhadap Pekerja/Buruh karena kerja terhadap pekerja/buruh karena memasuki usia Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh memasuki
alasan Pekerja/Buruh memasuki pensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkan usia pensiun maka Pekerja/Buruh berhak atas:
usia pensiun. pekerja/buruh pada program pensiun yang iurannya a. uang pesangon sebesar 1,75 (satu koma tujuh puluh
dibayar penuh oleh pengusaha, maka pekerja/buruh lima) kali ketentuan Pasal 40 ayat (2);
tidak berhak mendapatkan uang pesangon sesuai b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3), tetapi tetap c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan (4).
Pasal 156 ayat (4).
Dalam hal hubungan kerja berakhir karena Pemutusan Hubungan Kerja karena alasan Pekerja/Buruh Pasal 57
pekerja/buruh meninggal dunia, kepada ahli warisnya meninggal dunia maka kepada ahli warisnya diberikan
diberikan sejumlah uang yang besar perhitungannya sejumlah uang yang perhitungannya sama dengan:
sama dengan:
a. 2 (dua) kali uang pesangon sesuai ketentuan Pasal a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal
156 ayat (2), 40 ayat (2);
b. 1 (satu) kali uang penghargaan masa kerja sesuai b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan
c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat
ayat (4). (4).

Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan Pengusaha yang mengikutsertakan Pekerja/Buruh dalam Pasal 58(1)
kerja terhadap pekerja/buruh karena memasuki usia program pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan
pensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkan perundang-undangan di bidang dana pensiun, iuran yang
pekerja/buruh pada program pensiun yang iurannya dibayar oleh Pengusaha dapat diperhitungkan sebagai
dibayar penuh oleh pengusaha, maka pekerja/buruh bagian dari pemenuhan kewajiban Pengusaha atas uang
tidak berhak mendapatkan uang pesangon sesuai pesangon dan uang penghargaan masa kerja serta uang
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa pisah akibat Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana
kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3), tetapi tetap dimaksud dalam Pasal 41 sampai dengan Pasal 52 dan
berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 54 sampai dengan Pasal 57.
Pasal 156 ayat (4).
Jika perhitungan manfaat dari program pensiun Pasal 58(2)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih kecil daripada
uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja serta
uang pisah maka selisihnya dibayar oleh Pengusaha.

28 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PKWT Pasal 63


yang telah ada dan jangka waktunya belum berakhir
masih
tetap berlaku sampai dengan berakhirnya PKWT.
29 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: Pasal 64

a. uang kompensasi untuk PKWT yang jangka waktunya


belum berakhir diberikan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah ini; dan
b. besaran uang kompensasi sebagaimana dimaksud
pada huruf a dihitung berdasarkan masa kerja
Pekerja/Buruh yang perhitungannya dimulai sejak
tanggal diundangkan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.

Anda mungkin juga menyukai