Nim : H1A120431
Kelas :C
9. Waktu Istirahat
cuti
Pasal 79 ayat 2 huruf b UU Draft RUU Cipta Kerja,
No.13/2003 (UUK) aturan 5 hari kerja itu
menyebutkan: dihapus. Sehingga
Istirahat mingguan 1 (satu) berbunyi:
Istirahat
hari untuk 6 (enam) hari Istirahat mingguan 1
mingguan
kerja dalam 1 (satu) (satu) hari untuk 6
minggu atau 2 (dua) hari (enam) hari kerja dalam
untuk 5 (lima) hari kerja 1 (satu) minggu.
dalam 1 (satu) minggu;
Istirahat panjang Pasal 79 Ayat 2.d UUK Draft RUU Cipta Kerja
menyatakan: ini menyerahkan
Istirahat panjang sekurang- regulasi terkait hak cuti
kurangnya 2 (dua) bulan panjang kepada
dan dilaksanakan pada perusahaan.
tahun ketujuh dan RUU Cipta Kerja tidak
kedelapan masing-masing mencantumkan hak cuti
1 (satu) bulan bagi panjang selama 2 bulan
pekerja/buruh yang telah bagi pekerja/buruh yang
bekerja selama 6 (enam) sudah bekerja selama 6
tahun secara terus-menerus tahun secara terus
pada perusahaan yang menerus dan
sama dengan ketentuan menyerahkan aturan itu
pekerja/buruh tersebut kepada perusahaan atau
tidak berhak lagi atas perjanjian kerja sama
istirahat tahunannya dalam yang disepakati
2 (dua) tahun berjalan dan
selanjutnya berlaku untuk
setiap kelipatan masa kerja
6 (enam) tahun.
Pasal 81 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
pekerja/buruh perempuan tidak mencantumkan hak
bisa memperoleh libur cuti haid bagi
pada saat haid hari perempuan. RUU Cipta
pertama dan kedua pada Kerja tidak menuliskan
Cuti haid
saat haid hak cuti haid di hari
pertama dan kedua masa
menstruasi yang
sebelumnya diatur dalam
UU Ketenagakerjaan
Pasal 82 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
mekanisme cuti hamil- tidak mencantumkan
melahirkan bagi pekerja pembahasan, perubahan
perempuan. Di dalamnya atau status penghapusan
Cuti hamil-
juga termasuk cuti untuk dalam pasal tersebut
melahirkan
istirahat bagi
pekerja/buruh perempuan
yang mengalami
keguguran
Pasal 83 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
bahwa pekerja/buruh tidak mencantumkan
perempuan yang anaknya pembahasan, perubahan
masih menyusu harus atau status penghapusan
Hak untuk
diberi kesempatan dalam pasal tersebut
menyusui
sepatutnya untuk menyusui
anaknya jika hal itu harus
dilakukan selama waktu
kerja.
Pasal 80 UUK Draft RUU Cipta Kerja
menyatakan: tidak mencantumkan
Pengusaha wajib pembahasan, perubahan
Cuti menjalankan memberikan kesempatan atau status penghapusan
ibadah keagamaan yang secukupnya kepada dalam pasal tersebut
pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibadah yang
diwajibkan oleh agamanya.