Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sri Mahanur Lakoi

Nim : H1A120431

Kelas :C

Matkul : Hukum Ketenagakerjaan

“Perbedaan dan Perubahan yang terdapat pada Undang-Undang


No. 13 Tahun 2003 dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2022”

Undang-undang cipta kerja atau Undang-Undang No.11 Tahun


2022 tentang Cipta Kerja atau lebih dikenal masyarakat dengan
sebutan UU Ciptaker atau disingkat UU CK disahkan tepatnya pada
tanggal 05 Oktober 2020. Tujuan utama dari Undang-Undang cipta
kerja ini yaitu untuk meciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan
peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah. Dengan disahkan
nya UU cipta kerja ini ada beberapa Undang-Undang lain yang
mengalami perubahan, salah satunya Undang-Undang No.13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Ada beberapa perubahan yang
terdapat pada Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan saat setelah disahkannya UU cipta kerja yaitu
meliputi tentang waktu istirahat dan cuti, upah, pesangon, jaminan
social, alasan perusahaan boleh melakukan PHK, status kerja, jam
kerja, Outsourcing (Ahli daya) dan yang terahkir tentang tenaga kerja
asing. Untuk lebih mudahnya dalam melihat perubahan yang terjadi
pada kedua Undang-Undang ini, berikut saya tampilkan perbandingan
tersebut dalam bentuk kolom table bertikut.
No Topik Undang-Undang No. 13 Undang-Undang No.
Tahun 2003 tentang 11 Tahun 2020 tentang
Ketenagakerjaan Cipta Kerja
Pasal 43 ayat (1) Pemberi Pasal 43 mengenai
kerja yang menggunakan rencana penggunaan
tenaga kerja asing harus TKA dari pemberi kerja
memiliki rencana sebagai syarat mendapat
penggunaan tenaga kerja izin kerja dimana dalam
asing yang disahkan oleh RUU Cipta kerja,
Menteri atau pejabat yang informasi terkait periode
ditunjuk. penugasan ekspatriat,
penunjukan tenaga kerja
menjadi warga negara
Indonesia sebagai mitra
kerja ekspatriat dalam
rencana penugasan
1. Tenaga kerja
ekspatriat dihapuskan
asing
Pasal 44 ayat (1) Pasal 44 mengenai
Pemberi kerja tenaga kerja kewajiban menaati
asing wajib menaati ketentuan mengenai
ketentuan mengenai jabatan dan kompetensi
jabatan dan standar TKA dihapus.
kompetensi yang berlaku.
Pasal 42 ayat (1) UUK Dalam RUU Cipta
menyatakan: Kerja, izin tertulis TKA
Setiap pemberi kerja yang diganti dengan
mempekerjakan tenaga pengesahan rencana
kerja asing wajib memiliki penggunaan TKA
izin tertulis dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuk.
Aturan UU penggunaan RUU Cipta Kerja akan
outsourcing dibatasi dan membuka kemungkinan
hanya untuk tenaga kerja bagi lembaga
di luar usaha pokok. outsourcing untuk
mempekerjakan pekerja
Outsorcing (Ahli untuk berbagai tugas,
2.
daya) termasuk pekerja lepas
dan pekerja penuh
waktu. Hal ini akan
membuat penggunaan
tenaga alih daya
semakin bebas.
Waktu kerja lembur paling Draft RUU Cipta Kerja
banyak 3 jam per hari dan berencana
14 jam per minggu. memperpanjang waktu
3. Jam kerja
kerja lembur menjadi
maksimal 4 jam per hari
dan 18 jam per minggu.
Pasal 59 UUK mengatur Menghapus pasal 59
Perjanjian Kerja Waktu UUK yang mengatur
Tertentu (PKWT) terhadap tentang syarat pekerja
pekerja itu maksimal waktu tertentu atau
dilakukan selama 2 tahun, pekerja kontrak. Dengan
lalu boleh diperpanjang penghapusan pasal ini,
4. Status kerja kembali dalam waktu 1 maka tidak ada batasan
tahun. aturan seseorang pekerja
bisa dikontrak,
akibatnya bisa saja
pekerja tersebut menjadi
pekerja kontrak seumur
hidup.
5. Pemutusan
hubungan kerja
(PHK):

Alasan Melihat pada UU RUU Cipta Kerja


perusahaan boleh Ketenagakerjaan, ada 9 menambah 5 poin lagi
melakukan PHK alasan perusahaan boleh alasan perusahaan boleh
melakukan PHK seperti: melakukan PHK,
• Perusahaan bangkrut diantaranya meliputi:
• Perusahaan tutup karena • Perusahaan melakukan
merugi efisiensi
• Perubahan status • Perusahaan melakukan
perusahaan penggabungan,
• pekerja/buruh melanggar peleburan,
perjanjian kerja pengambilalihan, atau
• pekerja/buruh melakukan pemisahan perusahaan
kesalahan berat • Perusahaan dalam
• pekerja/buruh memasuki keadaan penundaan
usia pensiun kewajiban pembayaran
• pekerja/buruh utang
mengundurkan diri • Perusahaan melakukan
• pekerja/buruh meninggal perbuatan yang
dunia merugikan
• pekerja/buruh mangkir pekerja/buruh
• Pekerja/buruh
mengalami sakit
berkepanjangan atau
cacat akibat kecelakaan
kerja dan tidak dapat
melakukan pekerjaannya
setelah melampaui batas
12 (dua belas) bulan
Jaminan sosial
Pasal 167 ayat (5) UUK Menghapus sanksi
menyatakan: pidana bagi perusahaan
Dalam hal pengusaha tidak yang tidak
mengikut sertakan mengikutsertakan
pekerja/buruh yang pekerja/buruh dalam
mengalami pemutusan program jaminan
hubungan kerja karena usia pensiun.
pensiun pada program Dengan menghapus
pensiun maka pengusaha pasal 184 UU
wajib memberikan kepada Ketenagakerjaan yang
pekerja/buruh uang menyatakan “Barang
pesangon sebesar 2 (dua) siapa melanggar
kali ketentuan Pasal 156 ketentuan sebagaimana
Jaminan pensiun
ayat (2), uang penghargaan dimaksud dalam Pasal
masa kerja 1 (satu) kali 167 ayat (5), dikenakan
ketentuan Pasal 156 ayat sanksi pidana penjara
6. (3) dan uang penggantian paling singkat 1 (satu)
hak sesuai ketentuan Pasal tahun dan paling lama 5
156 ayat (4). (lima) tahun dan atau
denda paling sedikit
Rp100.000.000.00
(seratus juta rupiah) dan
paling banyak
Rp500.000.000.00 (lima
ratus juta rupiah)”

Tidak diatur dalam UUK Menambahkan program


sebelumnya jaminan sosial baru yaitu
Jaminan Kehilangan
Jaminan
Pekerjaan, yang dikelola
kehilangan
oleh BPJS
pekerjaan
Ketenagakerjaan
berdasarkan prinsip
asuransi sosial
7. Pesangon
Diatur dalam pasal 156 (4) Tidak adanya uang
UUK penggantian hak
Uang pergantian
hak

Diatur dalam pasal 156 (3) Uang penghargaan masa


UUK kerja 24 tahun dihapus.
RUU Cipta Kerja
menghapus poin H
dalam pasal 156 ayat 3
terkait uang
Uang
penghargaan bagi
penghargaan masa
pekerja/buruh yang
kerja
memiliki masa kerja 24
tahun atau lebih dimana
seharusnya
pekerja/buruh menerima
uang penghargaan
sebanyak 10 bulan upah.
Uang pesangon Pasal 161 UUK • Menghapuskan uang
menyebutkan : pesangon bagi
(1) Dalam hal pekerja/buruh yang di
pekerja/buruh melakukan PHK karena surat
pelanggaran ketentuan peringatan. Padahal
yang diatur dalam dalam UU
perjanjian kerja, peraturan Ketenagakerjaan pasal
perusahaan atau perjanjian 161 menyebutkan
kerja bersama, pengusaha pekerja/buruh yang di
dapat melakukan PHK karena mendapat
pemutusan hubungan surat peringatan
kerja, setelah kepada memiliki hak
pekerja/buruh yang mendapatkan pesangon.
bersangkutan diberikan • Menghapuskan uang
surat peringatan pertama, pesangon bagi
kedua, dan ketiga secara pekerja/buruh yang di
berturut-turut.Pasal 163 PHK karena peleburan,
(1) UUK menyebutkan : pergantian status
Pengusaha dapat kepemilikan perusahaan.
melakukan pemutusan Pekerja/buruh yang di
hubungan kerja terhadap PHK karena pergantian
pekerja/buruh dalam hal status kepemilikan
terjadi perubahan status, perusahaan tidak akan
penggabungan, peleburan, diberi pesangon lagi
atau perubahan oleh perusahaan awal,
kepemilikan perusahaan sebab hal ini sudah
dan pekerja/ buruh tidak dihapus dalam RUU
bersedia melanjutkan Cipta Kerja.
hubungan kerja, maka • Menghapuskan uang
pekerja/buruh berhak atas pesangon bagi
uang pesangon sebesar 1 pekerja/buruh yang di
(satu) kali sesuai ketentuan PHK karena perusahaan
Pasal 156 ayat (2), uang merugi 2 tahun dan
perhargaan masa kerja 1 pailit. Pemerintah telah
(satu) kali ketentuan Pasal menghapus UU
156 ayat (3) dan uang Ketenagakerjaan pasal
penggantian hak sesuai 164 dan 165 di dalam
ketentuan dalam Pasal 156 RUU Cipta Kerja. Jadi
ayat (4).Pasal 164 dan 165 nantinya pekerja/buruh
UUK mengatur mengenai yang di PHK karena
pekerja/buruh yang di perusahaan mengalami
PHK karena perusahaan kerugian dan pailit tidak
merugi dan pailit berhak mendapatkan pesangon.
mendapat pesangon.Pasal • Menghapuskan uang
166 UUK mengatur hak santunan berupa
keluarga buruh atau pesangon bagi ahli waris
pekerja. Bila buruh atau atau keluarga apabila
pekerja meninggal dunia, pekerja/buruh
pengusaha harus meninggal. Draft RUU
memberikan uang kepada Cipta Kerja juga telah
ahli waris. menghapus pemberian
Pasal 167 UUK mengatur uang santunan berupa
mengenai pesangon untuk pesangon, hak uang
pekerja/buruh yang di penghargaan masa kerja
PHK karena memasuki dan uang penggantian
usia pensiun. hak bagi ahli waris yang
ditinggalkan.
• Menghapuskan uang
pesangon bagi
pekerja/buruh yang di
PHK karena akan
memasuki usia pensiun.
Pemerintah telah
menghapus pasal 167
UUK yang isinya
mengatur pesangon bagi
pekerja/buruh yang di
PHK karena memasuki
usia pensiun.
8. Upah

Tidak diatur dalam UUK Adanya upah satuan


sebelumnya hasil dan waktu.
Upah satuan hasil adalah
upah yang ditetapkan
berdasarkan satu waktu
Upah satuan hasil seperti harian, mingguan
dan waktu atau bulanan. Sementara
upah satuan hasil adalah
upah yang ditetapkan
berdasarkan hasil dari
pekerjaan yang telah
disepakati.
Upah minimum ditetapkan Meniadakan upah
di tingkat Provinsi, minimum sektoral
Kabupaten/Kotamadya, kabupaten/kota (UMK),
dan Sektoral. Berdasarkan upah minimum sektoral
Upah minimum Pasal 89 UUK, setiap kabupaten/kota
sektoral san upah wilayah diberikan hak (UMSK), sehingga
minimum untuk menetapkan penentuan upah hanya
kabupaten/kota kebijakan Upah minimum berdasarkan Upah
mereka sendiri baik di Minimum Provinsi
tingkat provinsi dan (UMP)
tingkat
Kabupaten/Kotamadya.
Tidak diatur dalam UUK Memberikan bonus, atau
sebelumnya penghargaan lainnya
bagi pekerja sesuai
dengan masa kerjanya.
Bonus Bonus tertinggi senilai
lima kali upah bagi
pekerja yang telah
bekerja selama 12 tahun
atau lebih.
Perbedaam rumus Rumus yang dipakai Rumus yang dipakai
menghitung upah adalah UMt+{UMt, x adalah UMt+1 = UMt +
minimum (INFLASIt + % ∆ PDBt )} (UMt x %PEt)
Keterangan : Keterangan :
UMn : Upah minimum UMt : Upah minimum
yang ditetapkan tahun berjalan
UMt : Upah minimum PEt : Pertumbuhan
tahun berjalan ekonomi tahunan
Inflasit : Inflasi yang Tidak ada ada inflasi,
dihitung dari periode tapi menjadi
September tahun yang lalu pertumbuhan ekonomi
sampai dengan periode daerah
September tahun berjalan
∆ PDBt : Pertumbuhan
Produk Domestik Bruto
(PDB) yang dihitung dari
pertumbuhan PDB yang
mencakup periode kwartal
III dan IV tahun
sebelumnya dan periode
kwartal I dan II tahun
berjalan

9. Waktu Istirahat
cuti
Pasal 79 ayat 2 huruf b UU Draft RUU Cipta Kerja,
No.13/2003 (UUK) aturan 5 hari kerja itu
menyebutkan: dihapus. Sehingga
Istirahat mingguan 1 (satu) berbunyi:
Istirahat
hari untuk 6 (enam) hari Istirahat mingguan 1
mingguan
kerja dalam 1 (satu) (satu) hari untuk 6
minggu atau 2 (dua) hari (enam) hari kerja dalam
untuk 5 (lima) hari kerja 1 (satu) minggu.
dalam 1 (satu) minggu;
Istirahat panjang Pasal 79 Ayat 2.d UUK Draft RUU Cipta Kerja
menyatakan: ini menyerahkan
Istirahat panjang sekurang- regulasi terkait hak cuti
kurangnya 2 (dua) bulan panjang kepada
dan dilaksanakan pada perusahaan.
tahun ketujuh dan RUU Cipta Kerja tidak
kedelapan masing-masing mencantumkan hak cuti
1 (satu) bulan bagi panjang selama 2 bulan
pekerja/buruh yang telah bagi pekerja/buruh yang
bekerja selama 6 (enam) sudah bekerja selama 6
tahun secara terus-menerus tahun secara terus
pada perusahaan yang menerus dan
sama dengan ketentuan menyerahkan aturan itu
pekerja/buruh tersebut kepada perusahaan atau
tidak berhak lagi atas perjanjian kerja sama
istirahat tahunannya dalam yang disepakati
2 (dua) tahun berjalan dan
selanjutnya berlaku untuk
setiap kelipatan masa kerja
6 (enam) tahun.
Pasal 81 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
pekerja/buruh perempuan tidak mencantumkan hak
bisa memperoleh libur cuti haid bagi
pada saat haid hari perempuan. RUU Cipta
pertama dan kedua pada Kerja tidak menuliskan
Cuti haid
saat haid hak cuti haid di hari
pertama dan kedua masa
menstruasi yang
sebelumnya diatur dalam
UU Ketenagakerjaan
Pasal 82 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
mekanisme cuti hamil- tidak mencantumkan
melahirkan bagi pekerja pembahasan, perubahan
perempuan. Di dalamnya atau status penghapusan
Cuti hamil-
juga termasuk cuti untuk dalam pasal tersebut
melahirkan
istirahat bagi
pekerja/buruh perempuan
yang mengalami
keguguran
Pasal 83 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja
bahwa pekerja/buruh tidak mencantumkan
perempuan yang anaknya pembahasan, perubahan
masih menyusu harus atau status penghapusan
Hak untuk
diberi kesempatan dalam pasal tersebut
menyusui
sepatutnya untuk menyusui
anaknya jika hal itu harus
dilakukan selama waktu
kerja.
Pasal 80 UUK Draft RUU Cipta Kerja
menyatakan: tidak mencantumkan
Pengusaha wajib pembahasan, perubahan
Cuti menjalankan memberikan kesempatan atau status penghapusan
ibadah keagamaan yang secukupnya kepada dalam pasal tersebut
pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibadah yang
diwajibkan oleh agamanya.

Anda mungkin juga menyukai