Anda di halaman 1dari 19

Daftar pustaka

http://www.bumn.go.id/tentang-kami-kementerian-bumn/tugas-pokok-dan-fungsi/ http://www.mitra-kerja.com/showthread.php/3313-Pengertian-Jenis-dan-Manfaat-Badan-Usaha-MilikNegara-atau-BUMN http://andreaspaka.wordpress.com/2011/04/17/pengertian-bumn/ http://organisasi.org/macam-jenis-bumn-badan-usaha-milik-negara-persero-dan-perum-perusahaanumum http://roxyclub.multiply.com/reviews/item/4

Pengertian : Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu. Jenis Badan Usaha : Agraris adalah kegiatan mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Contoh : perkebunan teh, kelapa sawit, perkebunan karet, dll. Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam. Contoh : hasil hutan, hasil laut, dll. Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli beras di daerah penghasil padi. Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dsb. Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dll. Jenis-Jenis Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modal : Badan Usaha Milik Swasta adalah seluruh modal dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha swasta dapat dibedakan juga menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan firma, perusahaan komanditer, dan perseroan terbatas.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepemilikan modal yang bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Badan Usaha Koperasi kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya, yang bersumber dari simpanan wajib dan simpanan pokok. Bentuk Badan Usaha : Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba. Kelebihan Perusahaan Perseorangan : Organisasi yang mudah Kebebasan bergerak Tidak ada yang mempersoalkan manajemen perusahaan perseorangan, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan. Penerimaan seluruh keuntungan Pajak yang rendah. Ketidakmungkinan bocornya rahasia Ongkos organisasi yang murah Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan perseorangan relatif sedikit jika dibandingkan dengan peraturan pada bentuk-bentuk badan usaha lain. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki motivasi kuat untuk mendapatkan laba. Kekurangan Perusahaan Perseorangan : Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas Besar perusahaan terbatas Kontinuitas yang tidak terjamin Kesulitan dalam soal pimpinan Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersama. Atau Persekutuan Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di mana masing-masing pihak secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan tanggung jawab bersama. Persekutuan Firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal : Seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit. Dibubarkan hakim karena alasan-alasan sah. Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah habis. Seorang sekutu menarik diri. Kelebihan Persekutuan Firma : Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi Pada persekutuan firma ada beberapa pemilik, jadi setiap keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan berbagai pihak. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.

Kekurangan Persekutuan Firma : Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap sekutu Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang Penanaman modal beku Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan di mana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan, yang bertindak sebagai pemimpin. Kelebihan Persekutuan Komanditer : Mudah proses pendiriannya Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya. Kekurangan Persekutuan Komanditer : Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu komplementer yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan. Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma. Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero). Beberapa Jenis Perseroan Terbatas : Perseroan Terbatas Terbuka Kebutuhan modal diperoleh dengan menjual saham di bursa. Perseroan Terbatas Tertutup Saham-saham pada perseroan tertutup dimiliki oleh orang-orang tertentu dan seringkali orang-orang itu memiliki hubungan kekeluargaan dan sahamnya berbentuk atas nama. Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero) Sebagian atau seluruh saham pada perseroan terbatas ini dimiliki Negara atau disebut Persero. Perseroan Terbatas Kosong Perseroan Terbatas Kosong adalah sudah bangkrut dan tidak ada aktifitas, tetapi masih sah sebagai PT. Kepengurusan Perseroan Terbatas antara lain : Direksi Terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur lainnya. Tugas direksi adalah : Menjalankan badan usaha sebaik-baiknya yang selanjutnya dapat bertindak sebagai wakil PT, baik ke dalam maupun ke luar. Memberikan laporan kepada rapat pemegang saham sekurang-kurangnya sekali setahun, termasuk neraca rugi laba. Dewan Komisaris , Tugasnya adalah :

Mengawasi jalannya perusahaan. Memberikan nasihat-nasihat kepada direksi. Melakukan tindakan bila diperlukan untuk kepentingan pemegang saham. Rapat Pesero, dan memiliki beberapa Hak adalah : Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan pokok badan usaha. Mengesahkan laporan neraca rugi/laba dan pembagian keuntungan untuk para pemegang saham dalam bentuk dividen. Kelebihan Perseroan Terbatas : Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham. Pemisahan pemilik dari pengurus. Mudah mendapatkan modal. Terdapat efisiensi dalam soal kepemimpinan. Kekurangan Perseroan Terbatas : Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas relatif besar. Mendirikan perseroan terbatas lebih mahal. Tidak terjaminnya rahasia. Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan. Koperasi Istilah koperasi berasal dari dua suku kata, co dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Misi Koperasi : Memacu pengembangan usaha Kemandirian Profesionalisme Peranan Pemerintah dalam Pasal 60 UU No.25 Tahun 1992 adalah : Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi. Susunan Organisasi Koperasi Kewajiban dan Tanggung Jawab adalah : Landasan-landasan, asas, dan dasar koperasi. Undang-undang, peraturan pelaksanaannya, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Keputusan-keputusan rapat anggota. Koperasi Memiliki Hak-Hak sebagai berikut : Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa.

Meminta diadakannya rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar. Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta atau tidak diminta. Mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut ketentuanketentuan dalam anggaran dasar. Kelebihan Koperasi : Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela. Mengutamakan kepentingan anggota. Kekurangan Koperasi : Keterbatasan di bidang permodalan. Daya saing lemah. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi. Peran Koperasi dalam Peningkatan Kemakmuran Rakyat adalah : Meningkatkan pendapatan rakyat dan pendapatan nasional. Mengentaskan kemiskinan. Meningkatkan kualitas hidup. Memperkokoh perekonomian rakyat dan koperasi sebagai soko gurunya. Perusahaan Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedikit sulit karena perusahaan Negara di Indonesia diatur oleh peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga dewasa ini. Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara hanya membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum. Maksud dan Tujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah : Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya. Mengejar keuntungan. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. BUMN seluruh atau sebagian modal pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan Negara yang dipisahkan

adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta Perseroan Terbatas lainnya. Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan perundangundangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit 51 % kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan juga untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Organ atau perangkat dalam Persero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris. Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas. BUMN memiliki Kelebihan-Kelebihan adalah : Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara. Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat. Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan. BUMN juga memiliki Kekurangan-Kekurangan adalah : Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara. Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN. Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan. Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu maksimal empat tahun. Tugas Direksi adalah : Menentukan kebijaksanaan dalam pimpinan perusahaan. Mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan Daerah. Mewakili perusahaan daerah di dalam dan di luar pengadilan. Mengirim laporan-laporan kepada Kepala Daerah. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan Daerah sesuai dengan peraturan kepegawaian yang disetujui oleh Kepala Daerah.

Kebaikan dan Kelemahan pada BUMD hampir serupa dengan BUMN antara lain mengingat sifat, maksud, dan tujuan pendirian BUMN dan BUMD hampir serupa. Fungsi Badan Usaha Fungsi Komersial ini dapat dicapai dengan penyediaan barang dan jasa. Perusahaan harus mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan berkualitas tinggi. Fungsi Komersial, badan usaha akan senantiasa berusaha memperoleh laba maksimal. Tujuan itu dapat dicapai bila perusahaan mengelola secara optimal semua sumber daya yang dimilikinya. Pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh setiap badan usaha melalui fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi Manajemen terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi Operasi untuk mengoperasikan perusahaannya, badan usaha perlu memperhitungkan faktorfaktor personalia, pembelanjaan, produksi, pemasaran, dan pengorganisasian. Personalia, setiap badan usaha memerlukan pegawai untuk melaksanakn seluruh kegiatan operasi perusahaan. Untuk mendapatkan orang yang sesuai dengan pekerjaannya, perusahaan melakukan kegiatan personalia yang meliputi penarikan, penempatan, pelatihan, dan pemberhentian pegawai. Bagian personalia menentukan upah atau gaji para pegawai sesuai dengan pekerjaan/jabatan masingmasing. Pembelanjaan, kegiatan perusahaan dibelanjai dengan sejumlah uang tertentu. Dalam masalah pembelanjaan ini, pertimbangan yang diperlukan adalah tujuan, kebijakan, dan prosedur pembelanjaan perusahaan. Ditetapkan kebijakan mengenai sumber, penggunaan, pengawasan, pengaturan, dan pengandalian dana. Produksi, kesinambungan perusahaan dapat terlaksana apabila perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa secara terus-menerus. Pengertian menghasilkan di sini adalah menciptakan dan meningkatkan daya guna barang/jasa itu, setiap perusahaan berusaha menggunakan cara-cara yang terbaik sehingga dapat meminimumkan biaya, dan pada gilirannya dapat menjualnya dengan harga yang murah dibandingkan dengan barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya. Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus penyerahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Penyerahan barang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan kepemilikan barang, cara-cara penjualan, penentuan harga, promosi yang efektif, dan penentuan saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan. Fungsi Sosial adalah kegiatan perusahaan secara langsung atau tidak langsung yang dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Fungsi Sosial antara lain : Penyediaan Lapangan Kerja, semakin maju perusahaan, semakin mampu perusahaan tersebut menyerap tenaga kerja. Semakin meningkat pula upah atau kesejahteraan para karyawannya. Tingkat kemakmuran bersama dapat tercapai. Perbaikan Kualitas Lingkungan, perusahaan berperan serta menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, agar masyarakat di lingkungannya dapat hidup sehat dan dapat terhindar dari bencana alam di

kemudian hari. Fungsi Ekonomi Nasional Perusahaan sebagai mitra kerja pemerintah ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi. Kegiatan perusahaan searah dengan pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Perusahaan dapat membantu pemerintah dengan membayar pajak perusahaan. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah.

Definisi Privatisasi ( Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN ) adalah penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat. Privatisasi dilakukan pada umumnya didasarkan kepada berbagai pertimbangan antara lain sebagai berikut : Mengurangi beban keuangan pemerintah, sekaligus membantu sumber pendanaan pemerintah (divestasi). Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan. Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perusahaan Mengurangi campur tangan birokrasi / pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan. Mendukung pengembangan pasar modal dalam negeri. Sebagai flag-carrier (pembawa bendera) dalam mengarungi pasar global. Secara teori, privatisasi membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang oleh para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang negatif, karena memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat penghematan-penghematan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan profit. Betapapun secara teoritik-akademis, para ekonom sudah bersusah payah menjelaskan manfaatnya, privatisasi telah sangat menimbulkan aroma tak sedap.Masalahnya privatisasi telah

dianggap sebagai obral asset pada asing. Lebih jauh, banyak orang telah melihat privatisasi dari kacamata politik dan kacamata uang (komisi). Padahal tujuan utama privatisasi adalah membuat usaha itu sendiri menjadi lebih sehat, karyawannya lebih sejahtera dan usahanya tidak menjadi beban negara.

Di seluruh dunia, privatisasi BUMN pada dasarnya didorong dua motivasi: 1. Keinginan menaikkan efisiensi karena buruknya kinerja sebagian BUMN. Dalam wacana teori ekonomi, hal ini secara normatif berasosiasi dengan beberapa teori klasik, seperti:

(1) X-efficiency, di mana BUMN memerlukan insentif di luar kompetisi; (2) allocative efficiency (dengan pembahas pertama isu natural monopoly oleh John Stuart Mill, 1848), di mana pasar akan mendorong pencapaian efisiensi melalui persaingan; dan (3) dynamic efficiency , di mana BUMN akan kian efisien jika manajemennya terdorong untuk melakukan inovasi.

2. Privatisasi BUMN bisa dimaksudkan untuk membantu anggaran pemerintah dari tekanan defisit. Saat Inggris memulai gelombang privatisasi BUMN di era PM Margaret Thatcher tahun 1979, mereka menggunakan hasil privatisasi BUMN top (British Airways, British Telecom, dan British Gas) untuk mengatasi krisis fiskal atau defisit anggaran (Iekenberry, 1990).

Privatisasi BUMN yang Ideal Privatisasi dapat mendatangkan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia apabila setelah privatisasi BUMN mampu bertahan hidup dan berkembang di masa depan, mampu menghasilkan keuntungan, dapat memberdayakan usaha kecil, menengah dan koperasi serta masyarakat yang ada disekitarnya. Peningkatan kinerja BUMN diharapkan bukan hanya terjadi pada jangka pendek, tetapi juga pada jangka panjang. Untuk itu, fokus perhatian bukan hanya difokuskan pada perspektif keuangan saja, tetapi harus lebih komprehensif dengan memperhatikan perspektif pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan, dan pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya, manajemen BUMN dituntut untuk lebih transparan serta mampu menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. Manajemen BUMN harus sadar bahwa setelah privatisasi, pengawasan bukan hanya dari pihak pemerintah saja, tetapi juga dari investor yang menanamkan modalnya ke BUMN tersebut. Pada tahun-tahun mendatang, BUMN akan menghadapi persaingan global, di mana batas wilayah suatu negara dapat dengan mudah dimasuki oleh produsen-produsen asing untuk menjual produk-produk dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang sangat kompetitif. Oleh karenanya, BUMN harus

meningkatkan kualitas produknya serta memperluas jaringan pasar, bukan hanya pada tingkat nasional tetapi juga di pasar global. Dengan privatisasi, terutama dengan metode strategic sale kepada investor dari luar negeri, diharapkan BUMN memiliki partner yang mempunyai akses yang lebih baik di pasar global. Kebijakan privatisasi seperti ini diharapkan dapat mendorong BUMN untuk mengembangkan jangkauan pasarnya di pasar luar negeri. Disadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru dalam proses produksi menghasilkan produk dalam tempo yang lebih cepat, dengan kualitas yang lebih baik, serta harga pokok yang lebih kompetitif. Dibidang pemasaran teknologi baru, khususnya teknologi informasi, dapat dipakai sebagai sarana strategis untuk menjalin hubungan yang lebih baik dan berkualitas dengan customer serta para supplier.

Privatisasi diharapkan dapat memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru kepada BUMN, sehingga BUMN akan mampu memberikan sarana kepada para karyawan untuk terus melakukan pembelajaran dan terus mengembangkan diri, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas, dengan harga yang kompetitif. Masuknya investor baru dari proses privatisasi diharapkan dapat menimbulkan suasana kerja baru yang lebih produktif, dengan visi, misi, dan strategi yang baru. Perubahan suasana kerja ini diharapkan menjadi pemicu adanya perubahan budaya kerja, perubahan proses bisnis internal yang lebih efisien, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang diadopsi BUMN setelah proses privatisasi.

Satu hal yang tidak kalah pentingnya, privatisasi BUMN diharapkan dapat menutup defisit APBN. Hal ini berarti bahwa harga saham dan waktu merupakan dua variabel yang perlu mendapatkan perhatian besar dalam proses privatisasi BUMN. Harga saham harus diperhatikan dalam kaitannya untuk mengejar target perolehan dana dalam rangka menutup defisit APBN, namun di sisi lain terdapat kendala waktu, di mana privatisasi harus segera dilaksanakan.

Dengan adanya privatisasi diharapkan BUMN akan mampu beroperasi secara lebih profesional lagi. Logikanya, dengan privatisasi di atas 50%, maka kendali dan pelaksanaan kebijakan BUMN akan bergeser dari pemerintah ke investor baru.Sebagai pemegang saham terbesar, investor baru tentu akan berupaya untuk bekerja secara efisien, sehingga mampu menciptakan laba yang optimal, mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, serta mampu memberikan kontribusi yang lebih baik kepada pemerintah melalui pembayaran pajak dan pembagian dividen.

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu persero dan perum beserta pengertian arti definisi : 1. Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Bentuk persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT swasta yakni samasama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan. Organ Persero yaitu direksi, komisaris dan rups / rapat umum pemegang saham. Contoh persero yaitu : PT Jasamarga, Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN, dan lain sebagainya. 2. Perum / Perusahaan Umum

Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan. Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll. DEFINISI BUMN Menurut Undang-undang Nomer 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, definisi BUMN adalah : Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Hingga tahun 2006 ini, jumlah BUMN tercatat sebanyak 139 BUMN. Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu perjan, persero dan perum beserta pengertian arti definisi : Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada

perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjanperjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI. Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan atau profit oriented, berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan. Perum adalah perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik(go public) dan statusnya diubah menjadi persero. Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll. Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Bentuk persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT swasta yakni sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciriciri Persero adalah: Tujuan utamanya mencari laba (Komersial) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa sahamsaham Dipimpin oleh direksi Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero) Tidak memperoleh fasilitas negara Contoh persero ialah PT Jasamarga, Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN dan sebagainya.

Manfaat BUMN: * Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa. * Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja. * Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat. * Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas. * Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.

DEFINISI BUMN Menurut Undang-undang Nomer 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, definisi BUMN adalah : 1. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 2. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

3.

4.

BUMN berdasarkan sektornya, dibagi menjadi :

Aneka Industri
PT Bio Farma (Persero) PT Indofarma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Primissima (Persero) PT Industri Sandang Nusantara (INSAN) PT Garam (Persero) PT Industri Gelas (IGLAS) (Persero)

Asuransi
PT Asuransi ABRI (ASABRI) PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) PT Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) PT Asuransi Jasa Raharja PT Asuransi Jiwasraya PT Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) PT Askrindo PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI) PT Taspen (Persero)

Energi
PT Pertamina (Persero) PT Energy Management Indonesia (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) (Persero) Tbk

Industri Strategis
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) PT Dok dan Perkapalan Surabaya PT Industri Kapal Indonesia (Persero) PT PAL Indonesia PT Batan Teknologi PT Dirgantara Indonesia (Persero) PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) PT Barata Indonesia PT Boma Bisma Indra (BBI) (Persero) PT Krakatau Steel (KS) Tbk PT Dahana ( Persero ) PT PINDAD

Kawasan Industri dan Perumahan


Perum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS) PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN)

PT Kawasan Industri Medan (KIM) (Persero) PT Kawasan Industri Makasar (KIMA) (Persero) PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) PT Pengembangan Daerah Industri (PDI) Pulau Batam

Kehutanan
PT Inhutani I PT Inhutani II PT Inhutani III PT Inhutani IV PT Inhutani V Perum Perhutani

Konstruksi
PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Brantas Abipraya (Persero) PT Hutama Karya (HK) PT Istaka Karya PT Nindya Karya (Persero) PT Pembangunan Perumahan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya PT Bina Karya PT Indah Karya PT Indra Karya PT Virama Karya PT Yodya Karya (Persero) PT Amarta Karya

Logistik dan Jasa Sertifikasi


PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) PT Surveyor Indonesia PT Sucofindo (Persero) PT Survai Udara Penas (Persero) PT Bhanda Ghara Reksa (BGR)

Perum Bulog PT Pos Indonesia (POSINDO) PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) PT PP Berdikari (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) (Persero) PT Sarinah (Persero)

Pembiayaan
PT Danareksa (Persero) PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Perum Pegadaian PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) PT PANN Multi Finance (Persero) Perum Jamkrindo PT Perusahaan Pengelola Aset

Penunjang Pertanian
Perum Jasa Tirta I Perum Jasa Tirta II PT Pertani PT Sang Hyang Seri (SHS) (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) (Persero)

Perbankan
PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekspor Indonesia (BEI)

Percetakan dan Penerbitan


PT Balai Pustaka (BP) (Persero) Perum Percetakan Negara Indonesia (PNRI) PT Pradnya Paramita Perum Percetakan Uang RI (PERURI)

PT Kertas Kraft Aceh (KKA) ( Persero ) PT Kertas Leces (Persero)

Perikanan
PT Perikanan Nusantara Perum Prasarana Perikanan Samudera

Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)

Pertambangan
PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk PT Sarana Karya PT Timah (Persero) Tbk PT Semen Baturaja PT Semen Gresik (Persero) Tbk

Prasarana Angkutan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia I (PELINDO I)(Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (PELINDO II) PT Pelabuhan Indonesia III (PELINDO III) (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia IV (PELINDO IV) (Persero) PT Angkasa Pura I (AP I) PT Angkasa Pura II (AP I)(Persero) PT Pengerukan Indonesia (RUKINDO)

Sarana Angkutan dan Pariwisata


PT Indonesia Ferry (ASDP) (Persero) PT Pelayaran Bahtera Adhiguna PT Djakarta Lloyd PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Perum DAMRI PT Kereta Api Indonesia (KAI) Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) PT Hotel Indonesia Natour (HIN) PT Bali Tourism & Development Corporation PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko PT Garuda Indonesia Tbk (GIA) (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines (MNA)

Telekomunikasi
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) PT LEN Industri (Persero) Perum LKBN ANTARA Perum Produksi Film Negara (PFN) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)

Anda mungkin juga menyukai