Anda di halaman 1dari 9

RMK RPS 8

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

SUKSES BISNIS (USAHA) KELUARGA DALAM UMKM

Dosen Pengampu : Drs. I Made Dana, M. M.

Oleh :

Kelompok 8

1. Ni Putu Ayu Bintang Maheswari 1907531091


2. Vanessa Pricilla Angkouw 1907531104
3. Putu Desya Srinadi Putri 1907531242

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2022
8.1 PENGERTIAN USAHA KELUARGA

Family business (bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan
sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Bahasan lain tentang
perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan
dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang
mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The
Fanily Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada
keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan
sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis.

8.2 TAHAPAN SUKSES BISNIS KELUARGA

Menurut penelitian yang dilakukan oleh The Family Business Institute, sebanyak 88%
pemilik bisnis keluarga percaya bahwa anggota keluarga mereka akan melanjutkan bisnis tersebut
dalam 5 tahun ke depan. Tetapi pada kenyataannya, hanya 30% yang dapat bertahan hingga
generasi kedua dan 12% hingga generasi ketiga dan hanya 3% yang bertahan hingga generasi
keempat dan seterusnya. Penelitian menunjukkan bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh
kurangnya rencana untuk penerusan bisnis keluarga. Rencana tersebut mungkin saja kurang jelas
terutama untuk faktor-faktor penting seperti kapan dan siapa perusahaan akan diwariskan.

Oleh karena itu, lebih baik Anda mempersiapkan rencana suksesi bisnis seefektif mungkin.
Rencana suksesi bisnis harus dipersiapkan minimal 5 (lima) tahun lebih awal dari rencana pensiun,
bahkan jika dapat mempersiapkannya 10 (sepuluh) tahun lebih awal akan lebih baik lagi. Berikut
adalah 5 langkah relevan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan rencana untuk
menyukseskan bisnis keluarga.

A. Menentukan Tujuan dan Objektif


Pertama harus mengkaji ulang rencana serta seberapa realistis rencana yang
telah ditetapkan untuk saat ini. Setelah itu harus membangun visi, misi, objektif
serta tujuan bersama sehingga bisnis dapat bergerak secara keseluruhan menuju
tujuan tersebut.Dalam merealisasikan objektif bisnis keluarga, harus dipahami
peran dari anggota keluarga di dalam kepemimpinan serta kepemilikan perusahaan
beserta peran pegawai profesional lainnya.
B. Membangun Proses Pengambilan Keputusan
Bisnis keluarga dapat terhambat pada saat pengambilan keputusan karena
terlalu banyak anggota keluarga yang ingin memberikan suara mereka. Agar bisnis
keluarga dapat terus berlanjut, maka harus menentukan peran masing-masing
anggota keluarga dalam pengambilan keputusan dan mengkomunikasikan rencana
dengan seluruh anggota keluarga. Libatkan keluarga dalam rencana suksesi bisnis
untuk menghindari ketidaksepakatan bisnis yang dapat menimbulkan perpecahan
di antara anggota keluarga.
C. Menyusun Rencana Penerusan
Untuk mempersiapkan sukses bisnis keluarga, harus menyusun rencana
warisan bisnis tersebut. Mulailah dari kandidat untuk penerus, seperti manajerial
perusahaan serta pemilik bisnis beserta anggota keluarga yang aktif dan non-aktif
terhadap perusahaan. Anda pun dapat mengkomunikasikan rencana tersebut dan
mencari persetujuan dari anggota keluarga lainnya.
D. Melatih Ahli Waris
Ahli waris harus ditentukan dengan realistis, bukan berarti pria tertua adalah
pemegang bisnis, bukan berarti pula wanita termuda tidak dapat menjadi penerus
bisnis Sebagai pemegang kendali perusahaan, harus memilih seseorang yang
mempunyai kapabilitas, cerdas dan profesional. Masing-masing anggota keluarga
pastinya memiliki fungsi bisnis yang berbeda, seperti baik untuk bagian produksi,
penjualan atau pemasaran. Setelah menentukan ahli waris tersebut, harus melatih
ahli waris dan sedikit demi sedikit memberikan tanggung jawab agar mereka
memiliki persiapan yang lebih panjang. Dengan persiapan yang lebih lama, jikalau
ada kondisi yang mengharuskan ahli waris untuk tiba-tiba menggantikan posisi
Anda, mereka sudah dalam kondisi siap untuk melanjutkan.
E. Melibatkan Konsultan
Tahap terakhir dalam mempersiapkan rencana suksesi bisnis adalah harus
melibatkan konsultan dan pihak ketiga, seperti pengacara, notaris atau akuntan.
Perlibatan konsultan dan pihak ketiga ini bertujuan agar keputusan yang telah Anda
bentuk akan lebih objektif dan meminimalisasi segala isu yang mungkin
mengakibatkan perpecahan keluarga.
➢ TAHAPAN SUKSES BISNIS KELUARGA MENURUT GIBB DYER
A. LEVEL I : PRA-SUKSES
• Tahap Pertama: Pra-Bisnis
Anak sebagai penerus perusahaan diarahkan untuk menjadi sadar dan mau
mengenal sei-segi pokok/permukaan perusahaan yang dimiliki orang tua. Orientasi
anak sebagai bagian dari anggota keluarga adalah secara informal atau belum secara
resmi.
• Tahap Kedua: Pengenalan
Anak dibeberkan untuk diperkenalkan pada jargon-jargon bisnis, para
pegawainya, & lingkungan bisnis perusahaan yang dimiliki orang tua.
• Tahap Ketiga: Pengenalan Fungsi-Fungsi Operasional
Anak mulai diperkenalkan terhadap fungsi-fungsi operasional pokok
perusahaan (proses produksi, penelitian, pengembangan, keuangan, akuntansi,
pemasaran, pengawasan,fungsi-fungsi yang esensial lainnya). Anak diajak bekerja
paruh waktu. Pekerjaan yang lebih sulit diperkenalkan orang tua kepada anak
(termasuk pendidikan & bekerja untuk perusahaan lain, terutama produk & jasa
sejenis sebagai kompetitor terdekat.
B. LEVEL II : MASUK PENGGANTIAN
• Tahap Keempat: Menjalankan Fungsional
Anak yang akan ditunjuk sebagai penerus perusahaan sudah mulai diminta
untuk sebagai pengganti potensial mulai bekerja sebagai pegawai purnawaktu. Juga
menjalankan seluruh fungsi yang ditempatkan pada posisi bukan manajemen
menengah/manajemen puncak, melainkan diberi pekerjaan pada posisi staf.
• Tahap Kelima: Melaksanakan Fungsi Lanjutan
Anak diminta untuk sebagai pengganti potensial. Didudukan posisi
pimpinan termasuk posisi-posisi utama manajemen (presiden direktur perusahaan).
C. LEVEL III : TRANSFER KEPEMIMPINAN SUNGGUHAN
• Tahap Keenam: Sukses Awal
Anak sebagai penerus perusahaan atau sebagai suksesor mengambil tampuk
kepemimpinan, secara legal (de jure) berkedudukan sebagai pemimpin perusahaan
yang sah secara hukum.
• Tahap Ketujuh: Sukses Sesungguhnya
Anak sebagai penerus perusahaan adalah berfungsi sebagai pengganti
pucuk pimpinan secara (de facto) direktur utama pada usaha keluarga yang
bersangkutan. Ketika kepemimpinan secara keseluruhan berada di tangan anak dan
perusahaan dapat berjalan dengan baik bahkan berkembang, inilah yang dikatakan
sukses sesungguhnya.

8.2 CONTOH-CONTOH BISNIS KELUARGA


1. PT Mustika Ratu Tbk
PT Mustika Ratu Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi kosmetik dan
media yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1975. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan kosmetik.
Perusahaan ini mengirim barang ke lebih dari 1 negara di dunia. Mooryati pemilik PT
Mustika Ratu memulai usahanya dengan memproduksi jamu dari garasi rumahnya.
Lima tahun setelahnya Mustika Ratu berkembang tak hanya menjadi produsen jamu,
tetapi juga mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada 1981 pabrik
Mustika Ratu pun resmi didirikan. Kini setelah 36 tahun berkiprah dalam bisnis
kecantikan dan perawatan tubuh tradisional, Mooryati menyerahkan tongkat estafet
kepemimpinan kepada anak keduanya. Dibutuhkan waktu 25 tahun menggembleng
Putri Kuswisnu Wardani yang kini resmi menjabat sebagai presiden direktur.
Setiap perusahaan keluarga memiliki cara berbeda dalam menjalani suksesi. Ada
yang membutuhkan waktu 10 tahun, atau langsung menggantikan pendirinya yang
meninggal. Yang terjadi pada Mustika Ratu adalah suksesi ini dijalankan bertahap.
Putri memulai keterlibatannya. Karier Putri di Mustika Ratu terus menanjak hingga
posisi Chief Executive Officer (CEO). Waktu yang panjang untuk kemudian diberikan
tanggung jawab besar meneruskan bisnis keluarga sebagai Presiden Direktur Mustika
Ratu pada 2011.
2. Kalbe Farma
Menjalani bisnis keluarga dan sukses, kadang kala tak pernah terbayangkan oleh
seseorang. Para pengusaha keluarga yang sukses itu memang tak pernah
membayangkan usahanya akan menggurita karena mereka memulai bisnisnya dari
skala yang sangat kecil. Menurut pendiri dan pemilik PT Kalbe Farma Tbk Boenyamin
Setiawan keberhasilannya merintis bisnis keluarga farmasi hingga menjadi perusahaan
terbuka saat ini berawal dari banyak kebetulan.
Membangun Kalbe Farma yang saat ini sudah begitu besar diakuinya tidak mudah,
namun semuanya berjalan mengalir begitu saja meski pada awalnya berjalan banyak
dengan trial and error.Ia mengaku sudah berapa kali gagal untuk membangun industri
farmasi sepulanganya ia dari kuliah di AS dengan beasiswa. Mulai dari meniru produk
Cap Elang menjadi Cap Beo, Obat Kina dan lain-lain semuanya gagal. Ditengah
rentetannya kegagalannya, ia berencana akan bekerja ke Belanda, namun urung ia
lakukan karena dihadang oleh kakaknya yang seorang dokter. Dari sinilah nasibnya
berubah, setelah melalui kenalan kakaknya yang mimiliki bengkel di Tanjung Priok ia
mendapatkan lokasi calon pabrik yang merupakan sebuah garasi mobil. Bisnis pertama
Kalbe Farma, menurutnya diawali dengan membuat produk obat cacing. Dari
keuntungan bisnis itu, ia putar lagi menjadi investasi dan seterusnya hingga besar
seperti sekarang ini.
3. Bakrie Group
Salah satu usaha keluarga yang sukses dan terkenal di Indonesia adalah Bakrie
Group. Jenis usaha milik Bakrie Group ini tersebar di berbagai kelompok dan jenis
usaha. Didirikan oleh Ahmad Bakrie pada tahun 1942, kelompok usaha dari keluarga
Bakrie ini sudah menjadi perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang
industri Properti, Pertambangan, Telekomunikasi, Perkebunan, Metal, Media, Batu
bara hingga MIGAS. Bakrie Group adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia,
dengan 10 anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saat Ini, Bakrie Group dipimpin oleh Nirwan D. Bakrie (Chairman) dan Indra U.
Bakrie (CO-Chairman). Aburizal Bakrie telah pensiun dari Bakrie Group pada tahun
2004 untuk meneruskan karier Politiknya yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri
Koordinator Perekonomian.
4. PT. Indofood Sukses Makmur
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
dan makanan olahan terkemuka di Indonesia. Pada awalnya, PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan
minuman yang didirikan pada tahun 1971. Akhir tahun 1980, PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mie instan ke
beberapa negara.
Kini pemilik PT Indofood adalah Anthony Salim yang merupakan anak dari
Soedono Salim. Meski dahulu Soedono Salim memilki banyak perusahaan besar,
namun ia harus menjual perusahaan-perusahaannya untuk mempertahankan 2
perusahaan besar miliknya yaitu indofood dan bogasari yang kini diwariskan pada
Anthony Salim dan keluarganya yang diberi nama Salim Group.
5. PT. Djarum
Oei Wie Gwan adalah pebisnis yang berasal dari Rembang. Ia mulai
mengembangkan bisnisnya yang masih terbilang kecil dan banyak terjun ke lapangan,
mulai dari meramu tembakau, saus sampai ke pemasaran. Pada tanggal 21 April 1951,
perusahaan rokok Djarum didirikan berbentuk badan hukum sebagai perusahaan
perseorangan. Produk yang dihasilkan pun hanya terdiri dari empat merk. yaitu
Djarum, Merata, Kotak Ajaib dan Kembang Tanjung yang semuanya merupakan
Sigaret Kretek Tangan (SKT). Di tahun 1955, perusahaan mulai memperluas usahanya
dengan menambah dua lokasi produksi yang menghasilkan produk Djarum lainnya,
yaitu rokok klobot. Adapun pada tahun 1962, terjadi perluasan usaha lagi dengan
menambah satu lokasi produksi sehingga produksinya telah mencapai 329 juta batang
per tahun.
Perkembangan ini sempat mengalami hambatan. Pada tahun 1963, setelah terjadi
perluasan satu lokasi produksi lagi, pabrik terbakar habis dan tahun itu pula Oie Wie
Gwan meninggal dunia di Semarang tanpa sempat mengetahui pabriknya telah
terbakar dan yang tertinggal hanya di satu lokasi, yaitu di Kliwon, Kabupaten Kudus.
Akhirnya seluruh kegiatan dipindahkan ke sana dan tiga tahun kemudian kegiatan
produksi dipusatkan di Jetak dan Gribig, Kabupaten Kudus. Pengggunaan nama
Djarum bukan diberikan oleh Oie Wie Gwan, melainkan sudah melekat pada pabrik
yang telah dibelinya. Djarum yang dimaksudkan disini adalah djarum pada
gramophone pemutar piringan hitam model kuno. Lalu dibawah nahkoda dua saudara
Bambang dan Budi Hartono, terjadi perkembangan usaha mulai tahun 1963. Bersama
karyawan-karyawan setia Djarum, mereka membangun sisa-sisa kebakaran hingga
mampu melewati masa- masa genting di tahun 1965-1966.
Djarum pun mengantisipasi perubahan selera konsumen tersebut dengan
meluncurkan produk Djarum Filter Special, Djarum Filter Deluxe, Djarum Filter King
Size. Dua tahun kemudian disusul dengan peluncuran Djarum Super yaitu rokok
kretek filter yang populer hingga saat ini. Pesatnya permintaan konsumen terhadap
produk-produk Djarum memacu peningkatan proses mekanisasi seiring dengan
peningkatan produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT). Kini produk SKM dan SKT
Djarum telah menjadi salahsatu pemasok pangsa pasar rokok terbesar di Indonesia.
Kesuksesan tersebut membuat Djarum melakukan langkahlangkah pengembangan,
seperti peningkatan produksi, kinerja perusahaan dan inovasi produk untuk menjadi
yang terbaik dalam industri rokok. Pada tahun 1983, Djarum berubah menjadi PT
(Perseroan Terbatas).
DAFTAR PUSTAKA

Askia Nur Anisa. 2013. Definisi Bisnis Keluarga.


URL : https://azkianurannisa.wordpress.com/2015/06/05/definisi-bisnis-keluarga/
(Diakses pada 12 Maret 2022)
Finansialku.com. 2019. Suksesi Bisnis Keluarga.
URL: https://www.finansialku.com/entrepreneur-suksesi-bisnis-pensiun/. (Diakses pada
12 Maret 2022)
Sumantri, Bambang Agus dan Permana, Erwin Putera. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (Perkembangan, Teori dan Praktek). Kediri: Fakultas
Ekonomi Universitas Nusantara.
W.Gibb Dyer, Jr. 1986. Culltural change in Family. Jossey-Bass, San Francisco: 22

Yani, Luhde. 2018. Bisnis Keluarga.


URL : https://www.scribd.com/document/393160630/bisnis-keluarga (Diakses pada 12
Maret 2022)

Anda mungkin juga menyukai