40 TAHUN 2007
TENTANG
PERSEROAN TERBATAS
Maria Angelina Lado
Legal Management Trainee
PT World Innovative Telecommunication
Table of
Contents
01 02 03
PERATURAN
TUJUAN PENJELASAN PELAKSANA
04
PERBANDINGAN
05
SANKSI
06
CONTOH
UU NO. 40 TAHUN KELALAIAN KASUS
2007 DAN
DAN PELANGGARA
UU NO. 1 TAHUN N
1995
01 TUJUAN
TUJUAN UU NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
Mencabut UU No. 1
Meningkatkan Memenuhi kebutuhan Tahun 1995 tentang
perekonomian nasional, masyarakat akan layanan Perseroan Terbatas yang
karena perseroan terbatas cepat, kepastian hukum, sudah tidak mengikuti
merupakan salah satu pilar dan pengembangan perkembangan hukum
pembangunan dunia usaha. dan kebutuhan
perekonomian nasional. masyarakat.
PENJELASAN
02
“Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.”
PENGERTIAN
Perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih
untuk menjalankan kegiatan usaha dengan modal yang
terbagi ke dalam saham sebagai kepemilikan nilai
perusahaan yang dijalankan dengan tujuan
memperoleh keuntungan, serta adanya pemisahan
kekayaan pribadi dan kekayaan perseroan.
• Rencana kerja memuat juga • Laporan tahunan memuat : laporan • Penyisihan laba bersih dilakukan sampai
anggaran tahunan keuangan, kegiatan perseroan, cadangan mencapai paling sedikit 20% dari
• Rencana Kerja disampaikan pelaksanaan tanggung jawab sosial jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
dan lingkungan, rincian masalah yang Apabila belum mencapai jumlah tersebut,
kepada dewan komisaris atau
mempengaruhi kegiatan usaha hanya boleh digunakan untuk menutup
RUPS sesuai anggaran dasar
kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh
perseroan, laporan tugas pengawasan cadangan lain.
Bab 4 (pasal 63-65)
oleh dewan komisaris, nama anggita
direksi dan dewan komisaris, gaji dan • Penggunaan laba bersih termasuk penentuan
tunjangan bagi anggota direksi, gaji jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan
atau honorarium dan tunjangan bagi oleh RUPS
dewan komisaris
• Laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk
cadangan dibagikan kepada pemegang saham
Bab 4 (pasal 66-69) sebagai deviden kecuali ditentukan lain dalam
RUPS
Bab 4 (pasal 70-73)
Tanggung • Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam
wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Jawab • Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban
perseroan yang diperhitungkan sebagai biaya perseroan dan dapat
Sosial dikenai sanksi jika tidak melaksanakannya
• Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam
dan laporan tahunan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS
• Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh direksi
Lingkungan berdasarkan rencana kerja tahunan
• Anggota Direksi diangkat oleh RUPS • Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas
• Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian mengawasi Direksi
Direksi diatur dalam Anggaran Dasar • Komisaris terdiri atas 1 orang atau lebih
• Direksi dapat memberikan kuasa Direksi kepada • Komisaris yang lebih dari 1 orang tidak dapat bertindak
pihak lain sendiri-sendiri dan harus berdasar pada keputusan
• Direksi harus mendapatkan persetujuan perseroan Dewan Komisaris
bila hendak mengajukan permohonan pailit atas • Komisaris diangkat oleh RUPS
perseroan • Kewenangan Supervisory dengan landasan itikad baik
• Direksi dapat diberhentikan sementara oleh Dewan dan kehati-hatian
Komisaris • Setiap anggota dewan komisaris dapat
• Dalam jangka waktu 30 hari harus ada RUPS untuk dipertanggungjawabkan secara pribadi apabila ia salah
menguatkan atau mencabut pemberhentian oleh atau lalai dalam melaksanakan tugasnya, kecuali jika
komisaris tersebut. anggota komisaris tersebut dapat membuktikan bahwa
• Dalam Anggaran Dasar diatur mengenai pengurus dirinya tidak bersalah/lalai
sementara jika seluruh anggota Direksi berhalangan • Pertanggungjawaban dilakukan secara tanggung
atau diberhentikan sementara menanggung bila anggota dewan komisaris lebih dari 1
orang
Bab VII (pasal 92-107)
Bab VII (pasal 108-121)
Penggabungan,
Peleburan,
• Direksi perlu Menyusun
Pengambilalihan, dan rancangan penggabungan
Pemisahan setelah mendapat persetujuan
komisaris tiap perseroan dan
diajukan ke RUPS tiap
perseroan untuk mendapat
persetujuan
• Penggabungan atau peleburan
mengakibatkan aktiva dan • Pengambilalihan dapat dilakukan oleh
pasiva perseroan beralih orang atau badan hukum
• Perseroan yang melakukan • Pengambilalihan perseroan dengan cara
pengambilalihan saham sehingga
penggabungan atau peleburan
beralihnya pengendalian terhadap
berakhir karena hukum tanpa
perseroan
likuidasi dahulu • Pengambilalihan oleh badan hukum
harus berdasarkan keputusan RUPS
yang memenuhi kuorum kehadiran
• Perseroan yang mengambilalih
• Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan
atau pemisahan harus memperhatikan :
menyampaikan maksudnya pada direksi
• Perseroan, pemegang saham perseroan yang diambil alih
minoritas, karyawan • Perseroan yang mengambil alih dan
• Kreditor dan mitra usaha serta diambil alih dengan persetujuan
masyarakat dan persaingan sehat komisaris masing-masing membuat
dalam melakukan usaha rancangan pengambilalihan
Bab VIII (pasal 112-137)
Pemeriksaan Terhadap Perseroan
04
UU No. 40 Tahun 2007
tentang PT
dan
UU No. 1 Tahun 1995
tentang PT
Tabel Perbandingan
point UU No. 40 Tahun 2007 tentang UU No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas
CSR Mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Tidak mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social
Responbility) (pasal 74) Responbility)
Modal 1. Modal dasar perseroan paling sedikit RP 50.000.000,- (pasal 32) 1. Modal dasar perseroan paling sedikit RP 20.000.000,- (pasal 25)
2. 25% dari modal dasar harus di tempatkan dan disetor penuh (pasal 33) 2. 25% dari modal dasar harus di tempatkan dan harus disetor paling sedikit 50%
saham yang dikeluarkan (pasal 26)
Laporan Tahunan 1. Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah 1. Direksi Menyusun laporan tahunan untuk diajukan kepada RUPS dalam waktu 5
dewan komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun bulan setelah tahun buku perseroan ditutup. (pasal 56)
buku perseroan berakhir. (pasal 66)
2. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan
publik untuk diaudit apabila: a. kegiatan usaha Perseroan adalah 2. Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan perseroan kepada akuntan publik
menghimpun dan/ atau mengelola dana masyarakat; b. Perseroan untuk diperiksa apabila: a. bidang usaha perseroan berkaitan dengan pengerahan
menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat; c. Perseroan dana masyarakat; b. perseroan mengeluarkan surat pengakuan utang; atau c.
merupakan Perseroan Terbuka; d. Perseroan merupakan persero; perseroan merupakan Perseroan Terbuka. (pasal 59)
e. Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha
dengan jumlah nilai paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah); atau f. diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
(pasal 68)
RUPS RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau Hanya mengatur RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan atau tempat perseroan
sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS melakukan kegiatan usahanya, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar di wilayah
saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Indonesia dan tidak mengatur tentang RUPS melalui media telekonferensi dan
(pasal 77) lainnya (pasal 64)
Point UU No. 40 Tahun 2007 tentang UU No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas
Pemisahan Mengatur tentang pemisahan perseroan dalam pasal 126,127,128, Tidak mengatur tentang pemisahan perseroan.
Perseoan dan pasal 135
Pemeriksaan Jangka waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan ke Ketua Tidak mengatur tentang jangka waktu penyampain
Perseroan PN oleh ahli paling lambat 90 hari (pasal 140)
Biaya Mengatur tentang ketentuan biaya untuk memperoleh persetujuan Tidak mengatur tentang ketentuan biaya
pemakaian nama, memperoleh keputusan pengesahan,
persetujuan perubahan AD, informasi tentang data perseroan
dalam daftar perseroan, pengumuman dan salinan Keputusan
Pengesahan atau persetujuan perubahan AD (pasal 153)
Sanksi
05
Kelalian
dan
Pelanggaran
Sanksi Kelalaian dan Pelanggaran
Sanksi : berdasarkan “Pasal 155 Ketentuan mengenai tanggung jawab Direksi dan/atau
Dewan Komisaris atas kesalahan dan kelalaiannya yang diatur dalam Undang-Undang ini
tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang tentang Hukum Pidana.”
Sanksi atas direksi atau dewan komisaris yang lalai dalam melaksanakan tugasnya, dapat
dikenakan sanksi. Contohnya kelalaian direksi yang diatur dalam pasal 104 “Dalam hal kepailitan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta
pailit tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan tersebut, setiap
anggota Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang tidak
terlunasi dari harta pailit tersebut.”
Terkait sanksi atas direksi atau dewan komisaris jika melakukan pelanggaran dalam
melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya sehingga perseroan mengalami kerugian,
terhadap dewan komisaris atau direksi yang bersangkutan dapat dikenai sanksi pidana berdasarkan
ketentuan hukum pidana dan bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian yang diderita
perseroan.
Contoh
Kasus 06
Direktur Operasional PT ARI Ditetapkan Sebagai
Tersangka Penggelapan Uang Perusahaan Rp.37,4 M
“Bareskrim Polri menetapkan direktur
operasional PT ARI berinisial RAS sebagai
tersangka atas kasus dugaan penipuan dan
penggelapan uang perusahaan. RAS diduga
telah merekrut sejumlah orang untuk bekerja di
perusahaan tersebut dan mengarahkan
pembayaran fee ke rekening pribadinya. Kepala
Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas)
Divisi Humas Mabes Polri, Ahmad Ramadhan
Sumber : Tribun Tangerang.com
mengatakan, RAS telah menipu dan gelapkan
uang sejak 2018 sampai 2021. Bahkan, atas aksi
penipuan dan penggelapan oleh RAS perusahaan
tersebut harus merugi sekira Rp 37,4 miliar.”
Analisis Kasus
Berdasarkan pasal 97 ayat (3) UU No. 40 Tahun 2007, Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh
secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai atau menjalankan
tugasnya tidak dengan itikad baik.
Direktur operasional PT ARI tidak dengan itikad baik, lalai dan tidak bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya karena telah melakukan kejahatan berupa penggelapan dan penipuan, maka dapat
dipidana karena memenuhi unsur pasal :
Penipuan : Pasal 378 Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau
supaya memberi hutang rnaupun menghapuskan piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.
Penggelapan : Pasal 374 Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
Thanks ! Maria Angelina Lado-Legal MT-