HUKUM
Maria Angelina Lado
Legal Management Trainee
PT World Innovative Telecommunication
TABLE OF CONTENTS
01 02 03
Filsafat Hukum Objek Filsafat Penutup
Hukum
Koliktifisme &
Individualisme Stabilitas & Perubahan
Antinomi
• Antinomi adalah suatu kondisi atau keadan yang saling bertentangan tetapi saling
membutuhkan.
• Teori hukum berada di antara filsafat dan teori politik. Oleh karena itu didominasi oleh
antinomi-antinomi antara keduanya. Persoalan yang timbul pada satu sisi berkaitan
dengan filsafat dan pada sisi lain dengan politik, yang saling bartentangan.
• Antinomi dicetuskan oleh Immanuel Kant dalam Critique of Pure Reason, tentang
perselisihan fundamental antara akal dan alam. Perselisihan tersebut selanjutnya
membawa dampak yang kuat kepada metode berpikir hukum untuk menemukan
keseimbangan di antara beraneka ragam hal yang kontradiktif, tetapi wajib tetap dirawat.
Dari sinilah konsep antinomi pada hukum lahir seperti sebuah ”konsep pertentangan”
untuk menjadi tumpuan proses analitis pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu
aturan.
Individu & Alam Semesta
• Pertanyaan mendasarnya, apakah individu ciptaan alam semesta, atau individu menjadi bagian dari
alam semesta, atau hanya merupakan satu unsur dari alam semesta?
• individu merupakan salah satu unsur dari alam semesta tetapi individu memiliki cara berpikir yang
berbeda dengan alam semesta.
• Individu atau manusia mempunyai daya rusak terhadap alam semesta, contohnya manusia dapat
melakukan pengeboman, pembakaran hutan, destructive fishing yang mengakibatkan rusaknya
terumbu karang. Begitupun sebaliknya
• Alam semesta mempunyai daya rusak terhadap individu atau manusia, contohnya bencana alam banjir,
tanah longsor, gempa bumi, tsunami yang mengakibatkan kerusakan ekosistem, hilangnya tempat
tinggal dan timbulnya korban jiwa.
Namun pada keadaan demikian, manusia tidak dapat hidup tanpa alam semesta, dan alam semesta pun
dapat diolah dengan baik oleh individu atau manusia.
Individu & Alam Semesta
• Teori hukum mengambil salah satu dari tiga sikap : apakah ia menempatkan individu di bawah
masyarakat, masyarakat dibawah individu, atau atau berusaha menggabungkan keduanya.
• Filsuf Plato dalam karyanya “Republik” berpendapat bahwa individu harus mengorbankan
kepribadian mereka demi kepentingan kolektif. Individu tidak boleh mengejar kepentingan pribadi
sendiri secara berlebihan.
Kolektifisme & Individualisme
• Thomas Hobes menyatakan bahwa individu memilih suatu hal
berdasarkan kehendak individunya sendiri. Sebagai contoh: manusia
memilih untuk mati berdasarkan kehendaknya sendiri yang
diwujudkan melalui euthanasia ( praktik pencabutan
kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak
menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal,
biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan yang
mematikan). Thomas Hobbes (filsuf inggris)
Maximilian Weber
Bentham menekankan perlunya hukum yang berfungsi dengan baik untuk mencapai
tujuan tersebut. Ia berargumen bahwa hukum yang kaku, usang, atau tidak relevan
harus diubah agar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Jeremy Bentham
Penutup
Dari antinomi-antinomi 8 (delapan) objek filsafat hukum
tersebut, filsafat dalam kaitannya dengan hukum berusaha
untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti
"Apakah hukum itu?", "Bagaimana hukum berlaku?", "Apa
sifat dari keadilan?", dan "Bagaimana hukum
mempengaruhi masyarakat?".