Anda di halaman 1dari 6

BANK FINANCE versus BOND FINANCE

Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

OLEH :
Kelompok 6

1. Ida Bagus Gede Dananjaya Putra 2032125041


2. Ni Putu Devi Ary Santhi 2032125049
3. Ida Ayu Revy Pidada Rurus 2032125013
4. Jennyfer Widya Christy 2032125027
5. Ketut Winda Pratiwi 2032125016
6. Ni Putu Sintya Dewi 2032125006
7. Komang Yoga Anggara 2032125021

UNIVERSITAS WARMADEWA
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
2020
Bank Finance versus Bond Finance
Journal of Money, Credit and Banking Vol. 43, No.7 (Oct, 2011)
Fiorella De Fiore dan Harald Uhlig (2011)

Teori Utama
Penulis menyajikan model dengan biaya agensi di mana perusahaan
memperoleh pembiayaan melalui dua perantara keuangan, yaitu: pinjaman bank
atau penerbitan obligasi. Diamond (1984) menyebutkan bank memiliki skala
ekonomi dan keunggulan komparatif dalam produksi informasi dan pemantauan
terkait utang mereka memiliki akses ke informasi orang dalam, sedangkan
pemegang hutang di pasar modal harus bergantung pada publik. Boot dan Thakor
(2009) mengemukakan bank memiliki insentif yang lebih baik untuk berinvestasi
dalam perolehan informasi karena kepemilikan mereka yang relatif besar dalam
pendanaan peminjaman. Gande dan Saunders (2010) juga menjabarkan bahwa
bank berperan dalam menyelesaikan asimetri informasi, dibuktikan dengan
pengurangan terus menerus eksposur pinjaman bank kepada satu peminjam
selama dekade terakhir, melalui pengembangan sekuritisasi dan pasar sekunder
untuk pinjaman. peran informasional bank ke dalam model ekuilibrium umum
yang dinamis, di mana perusahaan dapat memilih di antara instrumen utang yang
berbeda. Model ini memiliki tiga karakteristik, yaitu :
1. Perusahaan perlu meningkatkan keuangan eksternal untuk pembiayaan
kegiatan produksi tetapi mereka memiliki informasi pribadi tentang faktor
produktivitas.
2. Perusahaan mengalami tiga guncangan produktivitas istimewa, yang pertama
direalisasikan sebelum perusahaan mengambil keputusan pendanaan, dan
ketiga menentukan keputusan gagal bayar.
3. Model ini memperkenalkan dua jenis perantara pembiayaan yaitu melalui
bank komersial yang menawarkan pembiayan bank dan modal reksadana
(CMF) yang menawarkan pembiayaan obligasi.
Chemmanur dan Fulghieri (1994) menyebutkan bahwa dengan
memperoleh informasi tentang perusahaan, bank meminimalisir kemungkinan
likuidasi, membangun reputasi untuk fleksibilitas keuangan dan menarik
perusahaan yang cenderung menghadapi situasi kesulitan sementara. Boot,
Greenbaum, dan Thakor (1993) juga mengemukakan perolehan informasi
perusahaan dari bank lebih membuat kontrak antara kedua pihak lebih fleksibel
dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pasar keuangan.
Beberapa literature mengklaim bahwa perbedaan pembiayaan perusahaan
di setiap negara merupakan dampak dari sistem hukum dan pengaturan
kelembagaan (lihat, misalnya, La Porta et al. 1997). Dikatakan bahwa negara
dengan perlindungan hukum yang lebih efektif dari pemegang saham dan kreditor
(misalnya, negara hukum umum seperti Inggris dan Amerika Serikat) adalah
negara di mana wirausahawan memiliki penilaian sekuritas yang lebih tinggi dan
akses yang lebih luas ke pasar modal dibandingkan dengan negara dengan
perlindungan hukum yang rendah (mis., negara hukum perdata, seperti Prancis,
Jerman, dan sebagian besar negara yang sistem hukumnya didasarkan pada
hukum Romawi). Jadi, teori determinan hukum akan memprediksi peran yang
lebih besar dari pembiayaan pasar relatif terhadap pembiayaan perantara, dan
akses yang lebih mudah ke keuangan ekuitas, untuk perusahaan di Amerika
Serikat daripada di Eropa. Teori-teori ini juga memprediksikan bahwa
perlindungan hukum yang lebih baik memungkinkan pemodal untuk menawarkan
kepada pengusaha keuangan eksternal dengan ketentuan yang lebih baik di
Amerika Serikat daripada di Eropa.
Penulis memasukkan peran obligasi korporasi dan pinjaman bank yang
berbeda ke dalam model ekuilibrium umum yang dinamis dengan gesekan pasar
kredit, di mana penulis mempertahankan asumsi jatuh tempo satu periode hutang.
Perekonomian dihuni oleh rumah tangga, perusahaan heterogen yang dimiliki
oleh wirausahawan dan dua jenis perantara keuangan (LK). Setiap perusahaan,
diindeks oleh i ∈ [0, 1], memulai periode dengan beberapa modal fisik berupa

tenaga kerja dan modal tambahan, yang dibiayai secara eksternal.


Ada dua kunci utama perusahaan dalam memilih instrument altrnatif
keuangan eksternal, yaitu: (1) adanya dua jenis LK yang berbeda, yaitu bank yang
bersedia mengeluarkan sumber daya untuk memperoleh informasi tentang faktor
produktivitas yang tidak teramati, sedangkan CMF yang sebaliknya hanya
mengandalkan informasi umum/publik. Kemudian (2) adanya tiga urutan
produktivitas shock. Guncangan pertama, ε1, diamati dan disadari secara publik
sebelum perusahaan mengambil keputusan keuangan dan produksi, menghasilkan
heterogenitas yang dapat diamati di antara perusahaan dalam risiko gagal bayar.
Guncangan kedua, ε2, tidak diamati oleh siapa pun. Informasi tentang realisasi
guncangan ini dapat diperoleh bank dengan biaya, sebagai ganti biaya di muka
yang dibayarkan oleh perusahaan, dikombinasikan dengan peran akuisisi
informasi bank, memberikan alasan untuk memilih keuangan bank bagi
perusahaan yang menghadapi risiko gagal bayar yang tinggi. Guncangan ketiga,
ε3, disadari setelah peminjaman terjadi dan hanya dapat diamati oleh pengusaha,
merasionalisasi adanya utang berisiko sebagai kontrak optimal antara pemberi
pinjaman dan peminjam.
1. Households (Rumah Tangga), memaksimalkan nilai yang diharapkan dari
aliran diskon untuk keperluan di masa depan.
E0 ∞ t=0 βt [ln ct + η (1 − lt)] , 0 <β< 1, (1)
Dimana β adalah tingkat diskonto household, c t adalah konsumsi, t l adalah
jam kerja dan η adalah parameter prefensi.
2. Enterpreneurs (Pengusaha), setiap pengusaha i memasuki periode memegang
modal z. perusahaan mengoperasikan skala konstan untuk mengukur
teknologi.
yit = ε1,it ε2,it ε3,it Hαit K1−α
dimana Hit , K it menunjukkan masing masing tingkat modal perusahaan dan
tenaga kerja.
3. Agency Cost and Financial Intermediation, ada 2 (dua) jenis perantara
keuangan, yaitu Bank dan CMF, dimana perantara keuangan akan membantu
perusahaan dalam pembiayaan dan perjanjian/kontrak atas pembayaran
faktor-faktor produksi dari pengusaha kepada rumah tangga, dan
memilimalisir terjadinya gagal pembayaran. Pada kontrak, kekayaan bersih
perusahaan (n ̃it )yaitu:
n ̃it = nit untuk perantara CMF
n ̃it = (1 − τ ) nit untuk perantara Bank, dimana τ adalah tambahan biaya
yang dibayar di muka atas perolehan informasi risiko dan observasi yang
dilakukan pihak Bank.
4. The Timing of Events, pengusaha dan rumah tangga pada awal periode
menyetor modal masing-masing zit dan kht. Rumah tangga merencanakan
berapa banyak tenaga kerja yang akan disuplai, dan berapa banyak konsumsi
dan barang investasi yang akan dibeli, serta memasok tenaga kerja dan
menyewakan persediaan modal mereka. Pengusaha menghitung nilai akhir
periode dari kepemilikan modal mereka, yang dapat diamati secara publik.
Pada akhir periode, pengusaha mengkonsumsi eit dan mengakumulasi modal
zi, t + 1. Rumah tangga menggunakan barang yang dibeli untuk konsumsi ct
dan investasi modal kh, t + 1.

Metode Penelitian
Pada makalah, penulis menganalisis data dengan:
1. Factor Price and Markup
2. Financial Structure
3. Consumption and Investment Decisions
4. Aggregations
Penulis melakukan parameter model pada keadaan stochastic steady dan
untuk membahas sifat equilibrium, penulis menggunakan parameterisasi model
yang dikalibrasi pada data Amerika Serikat.

Hasil
Penulis menyajikan model di mana perusahaan menghadapi risiko gagal
bayar dan bank sebagai pihak yang memiliki peran khusus dalam menyelesaikan
masalah informasional. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan faktor
penentu perbedaan utama dalam pembiayaan perusahaan di Amerika Serikat dan
Eropa.
Beberapa perbedaan yang penulis uraikan sesuai dengan teori yang
mnyebutkan faktor hukum dan kelembagaan sebagai penentu utama pilihan
pembiayaan perusahaan. Beberapa lainnya — seperti premi risiko rata-rata yang
lebih tinggi atas pinjaman bank di Amerika Serikat dibandingkan dengan Eropa,
dan tidak adanya perbedaan signifikan dalam premi risiko rata-rata pada obligasi
— memberikan tantangan bagi teori-teori ini. Model yang penulis jabarkan dalam
makalah ini memberikan penjelasan pelengkap yang didasarkan pada dasar-dasar
equilibrium. Penulis berpendapat bahwa ketersediaan informasi mungkin
membantu menjelaskan komposisi hutang perusahaan. Penulis menunjukkan
bahwa perbedaan dalam struktur keuangan perusahaan Amerika Serikat dan Eropa
dapat dijelaskan oleh tingkat pengungkapan informasi yang relatif rendah tentang
risiko kredit perusahaan di Eropa dibandingkan dengan Amerika Serikat, serta
dengan kebutuhan yang lebih tinggi dari perusahaan Eropa akan fleksibilitas dan
peran akuisisi informasi yang disediakan oleh bank.

Anda mungkin juga menyukai