OLEH :
Kelompok 6
UNIVERSITAS WARMADEWA
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
2020
Bank Finance versus Bond Finance
Journal of Money, Credit and Banking Vol. 43, No.7 (Oct, 2011)
Fiorella De Fiore dan Harald Uhlig (2011)
Teori Utama
Penulis menyajikan model dengan biaya agensi di mana perusahaan
memperoleh pembiayaan melalui dua perantara keuangan, yaitu: pinjaman bank
atau penerbitan obligasi. Diamond (1984) menyebutkan bank memiliki skala
ekonomi dan keunggulan komparatif dalam produksi informasi dan pemantauan
terkait utang mereka memiliki akses ke informasi orang dalam, sedangkan
pemegang hutang di pasar modal harus bergantung pada publik. Boot dan Thakor
(2009) mengemukakan bank memiliki insentif yang lebih baik untuk berinvestasi
dalam perolehan informasi karena kepemilikan mereka yang relatif besar dalam
pendanaan peminjaman. Gande dan Saunders (2010) juga menjabarkan bahwa
bank berperan dalam menyelesaikan asimetri informasi, dibuktikan dengan
pengurangan terus menerus eksposur pinjaman bank kepada satu peminjam
selama dekade terakhir, melalui pengembangan sekuritisasi dan pasar sekunder
untuk pinjaman. peran informasional bank ke dalam model ekuilibrium umum
yang dinamis, di mana perusahaan dapat memilih di antara instrumen utang yang
berbeda. Model ini memiliki tiga karakteristik, yaitu :
1. Perusahaan perlu meningkatkan keuangan eksternal untuk pembiayaan
kegiatan produksi tetapi mereka memiliki informasi pribadi tentang faktor
produktivitas.
2. Perusahaan mengalami tiga guncangan produktivitas istimewa, yang pertama
direalisasikan sebelum perusahaan mengambil keputusan pendanaan, dan
ketiga menentukan keputusan gagal bayar.
3. Model ini memperkenalkan dua jenis perantara pembiayaan yaitu melalui
bank komersial yang menawarkan pembiayan bank dan modal reksadana
(CMF) yang menawarkan pembiayaan obligasi.
Chemmanur dan Fulghieri (1994) menyebutkan bahwa dengan
memperoleh informasi tentang perusahaan, bank meminimalisir kemungkinan
likuidasi, membangun reputasi untuk fleksibilitas keuangan dan menarik
perusahaan yang cenderung menghadapi situasi kesulitan sementara. Boot,
Greenbaum, dan Thakor (1993) juga mengemukakan perolehan informasi
perusahaan dari bank lebih membuat kontrak antara kedua pihak lebih fleksibel
dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pasar keuangan.
Beberapa literature mengklaim bahwa perbedaan pembiayaan perusahaan
di setiap negara merupakan dampak dari sistem hukum dan pengaturan
kelembagaan (lihat, misalnya, La Porta et al. 1997). Dikatakan bahwa negara
dengan perlindungan hukum yang lebih efektif dari pemegang saham dan kreditor
(misalnya, negara hukum umum seperti Inggris dan Amerika Serikat) adalah
negara di mana wirausahawan memiliki penilaian sekuritas yang lebih tinggi dan
akses yang lebih luas ke pasar modal dibandingkan dengan negara dengan
perlindungan hukum yang rendah (mis., negara hukum perdata, seperti Prancis,
Jerman, dan sebagian besar negara yang sistem hukumnya didasarkan pada
hukum Romawi). Jadi, teori determinan hukum akan memprediksi peran yang
lebih besar dari pembiayaan pasar relatif terhadap pembiayaan perantara, dan
akses yang lebih mudah ke keuangan ekuitas, untuk perusahaan di Amerika
Serikat daripada di Eropa. Teori-teori ini juga memprediksikan bahwa
perlindungan hukum yang lebih baik memungkinkan pemodal untuk menawarkan
kepada pengusaha keuangan eksternal dengan ketentuan yang lebih baik di
Amerika Serikat daripada di Eropa.
Penulis memasukkan peran obligasi korporasi dan pinjaman bank yang
berbeda ke dalam model ekuilibrium umum yang dinamis dengan gesekan pasar
kredit, di mana penulis mempertahankan asumsi jatuh tempo satu periode hutang.
Perekonomian dihuni oleh rumah tangga, perusahaan heterogen yang dimiliki
oleh wirausahawan dan dua jenis perantara keuangan (LK). Setiap perusahaan,
diindeks oleh i ∈ [0, 1], memulai periode dengan beberapa modal fisik berupa
Metode Penelitian
Pada makalah, penulis menganalisis data dengan:
1. Factor Price and Markup
2. Financial Structure
3. Consumption and Investment Decisions
4. Aggregations
Penulis melakukan parameter model pada keadaan stochastic steady dan
untuk membahas sifat equilibrium, penulis menggunakan parameterisasi model
yang dikalibrasi pada data Amerika Serikat.
Hasil
Penulis menyajikan model di mana perusahaan menghadapi risiko gagal
bayar dan bank sebagai pihak yang memiliki peran khusus dalam menyelesaikan
masalah informasional. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan faktor
penentu perbedaan utama dalam pembiayaan perusahaan di Amerika Serikat dan
Eropa.
Beberapa perbedaan yang penulis uraikan sesuai dengan teori yang
mnyebutkan faktor hukum dan kelembagaan sebagai penentu utama pilihan
pembiayaan perusahaan. Beberapa lainnya — seperti premi risiko rata-rata yang
lebih tinggi atas pinjaman bank di Amerika Serikat dibandingkan dengan Eropa,
dan tidak adanya perbedaan signifikan dalam premi risiko rata-rata pada obligasi
— memberikan tantangan bagi teori-teori ini. Model yang penulis jabarkan dalam
makalah ini memberikan penjelasan pelengkap yang didasarkan pada dasar-dasar
equilibrium. Penulis berpendapat bahwa ketersediaan informasi mungkin
membantu menjelaskan komposisi hutang perusahaan. Penulis menunjukkan
bahwa perbedaan dalam struktur keuangan perusahaan Amerika Serikat dan Eropa
dapat dijelaskan oleh tingkat pengungkapan informasi yang relatif rendah tentang
risiko kredit perusahaan di Eropa dibandingkan dengan Amerika Serikat, serta
dengan kebutuhan yang lebih tinggi dari perusahaan Eropa akan fleksibilitas dan
peran akuisisi informasi yang disediakan oleh bank.