Anda di halaman 1dari 28

ACTUATING

(PENGARAHAN/
PERGERAKAN)
OLEH
PUTU DIAH KESUMADEWI
PENGERTIAN
• Actuating secara bahasa adalah pengarahan atau
dengan kata lain pergerakan pelaksanaan, sedang
secara istilah actuating adalah mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
• Fungsi manajemen pengarahan ini
mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada
tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan.
• Istilah lain dari Actuating adalah Leading, Directing,
Motivating
PENGERTIAN MENURUT AHLI
• George R. Terry mengemukakan actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
• Koontz dan O’Donnel: pengarahan adalah hubungan antara
aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan
terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan
pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata.
• Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk
membimbing, menggerakan, mengatur segala kegiatan yang telah
diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
FUNGSI POKOK PENGGERAKAN
(ACTUATING)
• Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya
bersedia menjadi pengikut
• Menaklukkan daya tolak seseorang
• Membuat seseorang atau orang-orang suka
mengerjakan tugas dengan lebih baik.
• Mendapatkan, memelihara dan memupuk
kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi
tempat mereka bekerja.
• Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa
tanggung jawab seorang atau orang-orang
terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat
PRINSIP-PRINSIP DALAM
PENGGERAKAN/ACTUATING
• Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya,
• Mendorong pertumbuhan dan perkembangan
manusia,
• Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi,
• Menghargai hasil yang baik dan sempurna,
• Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih,
• Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang
cukup,
• Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi
dirinya.
INDIKATOR-INDIKATOR PELAKSANAAN
FUNGSI ACTUATING (1/2)
• Directing
Merupakan suatu usaha melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan. Pelaksanaan kegiatan ini salah satu
caranya adalah dengan orientasi yang merupakan
pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik
• Commanding
Menggerakkan kegiatan yang dilaksanakan disebut juga
commanding. Menggerakkan orang untuk mencapai
tujuan dengan arahan sesuai potensinya butuh upaya
pembangkitan motivasi.
INDIKATOR-INDIKATOR PELAKSANAAN
FUNGSI ACTUATING (2/2)
• Leading
Merupakan memberikan contoh yang dilakukan
pimpinan kepada bawahan dalam kegiatan yang
dilaksanakan. Pemberian contoh berupa tindakan
ini dilakukan lewat pembimbingan.
• Coordinating
Merupakan suatu usaha menyelenggarakan
pertemuan yang dapat mentimulasi pekerjaan.
Usaha ini dilakukan pimpinan dalam rangka
penjalinan hubungan dan penyelenggaraan
komunikasi.
TUJUAN PENGARAHAN
• Menjamin kontinuitas perencanaan
• Membudayakan prosedur standar
• Menghindarkan kemangkiran yang tak berarti
• Membina disiplin kerja
• Membina motivasi yang terarah
KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang
didasarkan pada kemampuan orang lain dalam
mencapai tujuan–tujuan yang di inginkan kelompok.
• Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu
kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan
pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau
mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh
yang tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian rupa
sehingga membuat sekelompok orang-orang mau
melakukan apa yang dikehendakinya.
HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN

• Sehat jasmani dan rohani


• Semangat untuk mencapai tujuan
• Ramah dan penuh perasaan
• Integritas
• Kecakapan teknis ( technical skill)
• Mudah mengambil keputusan
• Cerdas (intelligence)
• Kecakapan mengajar (teaching skill)
• Keyakinan (faith)
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN (1/2)
• Fungsi instruktif; Fungsi ini berlangsung dan
bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
pengambil keputusan berfungsi memerintahkan
pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin.
• Fungsi konsultatif; Fungsi ini berlangsung dan
bersifat komunikasi dua arah, meskipun
pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak
pemimpin.
• Fungsi partisipasi; Fungsi ini tidak sekedar
berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga
berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang
efektif, antara pemimpin dengan sesama orang
yang dipimpin
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN (2/2)
• Fungsi delegasi; Fungsi ini dilaksanakan dengan
memberikan pelimpahan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari
pimpinan.
• Fungsi pengendalian; Fungsi ini cenderung
bersifat komunikasi satu arah , meskipun tidak
mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi
dua arah. Fungsi pengendalian bermaksud bahwa
kepemimpinan yang sukses mampu mengatur
aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif.
Gaya-gaya Kepemimpinan
Menurut Stoner
• Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
Dalam gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin akan mengarahkan dan
mengawasi bawahannya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan
pemimpinnya. Kepemimpinan gaya ini lebih mengutamakan
keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari pada
perkembangan kemampuan bawahannya.

• Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja.


Gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong an memotivasi pekerjanya
untuk bekerjadengan baik. Para pekerja diikutsertakan dalam
mengambil keputusan yang menyangkut tugas. Dengan demikian
hubungan pekerja dan atasannya dapat terjaga dengan baik, saling
percaya dan saling mempercayai.
MENURUT KOONTZ, O’DONNELL DAN WEIHRICH,
GAYA KEPEMIMPINAN BERDASARKAN CARA PEMIMPIN DENGAN
MENGGUNAKAN KEKUASAANNYA
• Otokratik, pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi
perintah dan yang dapat menuntut, keputusan ada ditangan
pemimpin.
• Demokratik atau Partisipatif, pemimpin dipandang sebagai
orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa
mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan bawahannya. Jadi
pemimpin mengikutsertakan pendapat bawahannya sebelum
mengusulkan suatu kegiatan atau keputusan.
• Free Rein, mengemukakan bahwa pemimpin sebaiknya hanya
menggunakan sedikit kekuasan saja dan memberi banyak
kebebasan pada bawahannya untuk menentukan tujuan
perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya
berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan
sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gaya
Kepemimpinan
• Ciri Pemimipin, dapat dilihat dari latar belakang
pendidikan, pengalaman masa lalunya,nilai-nilai yang
dipegangnya.
• Ciri Bawahan, Seorang pemimpin akan memberikan
kebebasan atau mengikut sertakan bawahannya dalam
mengambil keputusan apabila bawahannya
mempunyai pengetahuan dan pengalaman cukup
untuk mengatasi masalah secara efektif
• Iklim Organisasi dan Kebijakan, akan mempengaruhi
harapan dan perilaku anggota kelompok dan gaya
kepemimpinan yang dipilih.
MOTIVASI (MOTIVATION)
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang
menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata
movere (motivation), dalam bahasa inggris berarti
pemberian motif, penimbulan motif, atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan
dorongan
Memotivasi (to motivate) berarti tindakan dari seseorang
yang ingin mempengaruhi orang lain untuk berprilaku
secara tertentu.
Motivasi adalah aktivitas manajemen untuk mempengaruhi
bawahannya untuk bertindak secara organisatoris dengan
cara tertentu untuk menghasilkan hasil-hasil yang efektif.
SUMBER MOTIVASI
• Intrinsik (sumber motivasi dari dalam diri)
Adalah motif – motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Contoh: orang yang gemar membaca,
ia akan mencari sendiri buku-buku yang dibacanya tanpa
ada orang yang mendorong.
• Ekstrinsik (sumber motivasi dari luar)
Adalah motif – motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Contoh: seorang mahasiswa
rajin belajar karena ada ujian
TEORI MOTIVASI
1. TEORI TAYLOR (KLASIK)
2. TEORI ABRAHAM MASLOW (HIERARKI)
3. TEORI HERZBERG
4. TEORI DOUGLAS MCGREGOR (X-Y)
5. TEORI VROOM
6. TEORI MCCLELLAND
7. TEORI ERG
TEORI MOTIVASI KLASIK (TAYLOR)
• Orang Bekerja Baik memperoleh Imbalan Langsung
• Teori motivasi Frederick Winslow Taylor dinamakan
teori motivasi klasik, Frederick Winslow memandang
bahwa memotivasi para karyawan hanya dari sudut
pemenuhan kebutuhan biologis saja.
• Kebutuhan biologis tersebut dipenuhi melalui gaji
atau upah yang diberikan, baik uang ataupun barang,
sebagai imbalan dari prestasi yang telah diberikannya
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-
1970)
• Mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok.
• Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan
dari tingkatan terbawah (Hirarki Kebutuhan
Maslow)
Hirarki Kebutuhan Maslow
• Self Actualization Needs (Aktualisasi diri)
: dorongan untuk menjadi seseorang
sesuai kecakapannya, meliputi
pertumbuhan, pencapaian potensi
seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.
• Esteem Needs (Penghargaan) : meliputi
faktor-faktor internal seperti hormat
diri, otonomi dan pencapaian; dan
faktor eksternal seperti status,
pengakuan, dan perhatian
• Social Needs (Sosial) : meliputi rasa
kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,
dan persahabatan
• Security Needs (Rasa aman) : meliputi
rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional
• Physiological (Fisiologis) : meliputi rasa
lapar, haus, berlindung, dan kebutuhan
fisik lainnya
TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

• Menurut Herzberg ada dua jenis faktor yang


mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.
• Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
– Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan
antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
– Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR (1/2)

• Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu


teori X (negative) dan teori y (positif).
• Menurut teori x empat pengandaian yang
dipegang manajer
– karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak
menyukai kerja
– karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi
atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
– Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
– Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas
semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR (2/2)

• Kontras dengan pandangan negative ini


mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
– karyawan dapat memandang kerjasama dengan
sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
– Orang akan menjalankan pengarahan diri dan
pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
– Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
– Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang


ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti
perasaan posistif, netral, atau negatif.
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan
terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas
(keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu).
Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan Motivasi rendah jika usahanya
menghasilkan kurang dari yang diharapkan
Achievement Theory Mc Clelland (1961)

Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal


penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)


• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan social need Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
CLAYTON ALDERFER ERG

• Clayton Alderfer mengetengahkan teori


motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth)
– E = EXISTENCE (misalnya: makan, minum, udara)
– R = RELATEDNESS (misalnya: hubungan sosial,
hubungan antar pribadi)
– G = GROWTH (misalnya, keinginan untuk
mengembangkan diri)
CARA ATASAN MEMOTIVASI
KARYAWAN
• MENJADI ATASAN YANG DIPERCAYA
• MENGAKUI PEKERJAAN KARYAWAN
• MEMBERIKAN KESEMPATAN BAGI KARYAWAN
UNTUK MENINGKATKAN KARIER
• MEMBUAT KARYAWAN BAHAGIA
• MEMBERIKAN KENAIKAN GAJI
• MENGADAKAN KOMPETISI

Anda mungkin juga menyukai