Anda di halaman 1dari 10

Jurnal SMART, Vol.

I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT HOME CENTER MEDAN
Hernawaty
STMB MULTI SMART
Jalan Merbabu Dalam No. 32 H Medan 20212
Email : manalu.herna@yahoo.co.id

Abstrak
Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah komitmen organisasi yang kuat dan
budaya organisasi yang baik. Menurunnya produktivitas karyawan karena tidak didukung dengan budaya organisasi
yang kuat sehingga berdampak pada komitmen karyawan untuk tetap bertahan diperusahaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat menjelaskan pengaruh komitmen organisasi dan budaya
organisasi terhadap produktivitas karyawan PT Home Center Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan
Home Center Medan yang berjumlah 124 orang, Pengambilan sampel menggunakan sampel accidental sampling
dengan jumlah responden 55 orang yang diperoleh dari rumus Slovin. Teknik pengambilan data dengan menggunakan
teknik wawancara, kuesioner, dan dokumentasi dan skala Interval dan diolah secara statistic dengan menggunakan
metode Analisis Jalur dengan persamaan structural dan diolah dengan program SPSS 18.0
Berdasarkan hasil penelitian Uji R Square dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel
bebas (X) secara bersama-sama terhadap variable terikat (Y). pada hasil diatas dapat dilihat bahwa koefisien
determinasi (R Square) sebesar 80,1 %. Nilai ini menunjukkan bahwa variable produktivitas kerja (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel Komitmen organisasi dan budaya Organisasi sebesar 80,1% sedangkan sisanya 19,9 %
dipengaruhi oleh faktor lain seperti upah/kompensasi, lingkungan kerja dan iklim organsiasi yang berasal dari luar
model penelitian ini.
Dari hasil analisis diperoleh persamaan jalur yaitu : Y= 0,437 X1+ 0,622 X2+ e Uji t pada taraf signifikansi (taraf
kepercayaan) alpha 0,05 diperoleh nilai thitung X1= 2,642 >ttabel = 2,006 dan probalitas thitung X2 = =3,596
>2,006. Uji F pada taraf signifikan alpha 0,05 diperoleh diperoleh Fhitung (104,716) > Ftabel (3.1751), maka hipotesis
diterima yang artinya bahwa Komitmen organisasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas karyawan PT Home Center Indonesia Medan. Secara parsial dan serentak.

Kata kunci : Komitmen organisasi, Budaya organisasi, Produktivitas karyawan

1. PENDAHULUAN mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar
Suatu organisasi memiliki beberapa unsur dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk
penting salah satunya adalah sumber daya manusia menghadapi berbagai tantangan dimasa yang akan
atau tenaga penggerak jalannya organisasi menuju datang.
tercapainya tujuan yang telah disepakati terlebih PT Home Center Indonesia Medan merupakan
dahulu. Organisasi yang dimaksudkan dalam perusahaan swasta retail bergerak dalam bidang
penelitian ini adalah perusahaan yang merupakan furnishings. Perusahaan dalam melaksanakan
wadah bagi para sumber daya manusia atau karyawan, komitmen dan budaya organisasi terhadap
baik sebagai pemimpin maupun bawahan. Melihat produktivitas dimaksudkan agar perusahaan
keberadaan karyawan tersebut maka manajemen memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu
perusahaan perlu memperhatikan kepentingan merealisasikan tujuan perusahaan. karena di
karyawan dan mampu menciptakan suasana kerja perusahaan tersebut di jumpai bahwa nilai-nilai yang
yang mendorong peningkatan produktivitas. pernah ada sedikit demi sedikit mulai pudar ,
Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam Rendahnya komitmen mencerminkan kurangnya
suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat tanggung jawab seseorang dalam menjalankan
kompetensi, profesionalisme juga komitmen terhadap tugasnya, dan komitmen yang ada merasa tidak
bidang yang ditekuninya. Suatu komitmen terikat atau tidak memiliki dalam organisasi sehingga
organisasional menunjukkan suatu daya dari ketika organisasi mengurangi jumlah karyawan maka
seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatan karyawan yang tinggal akan melakasanakan tugas
dalam suatu organisasi. Oleh karena itu komitmen yang melebihi pekerjaan yang ditugaskan pada
organisasional akan menimbulkan rasa ikut memiliki karyawan.
(sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Komitmen organisasi dan budaya organisasi
Terjadinya perubahan-perubahan dalam organisasi yang diterapkan pada karyawan merupakan sebuah
juga mempunyai dampak pada terjadinya perubahan motivator bagi karyawan untuk dapat bekerja dengan
dalam tugas dan kewajiban karyawan. giat. Budaya organisasi yang diterapkan dalam PT
Demikian halnya dengan sikap pada budaya Home Center Medan yaitu yang dipimpin oleh
organisasi yang juga dipandang sebagai faktor yang seorang direktur perusahaan untuk mengatur
memberi pengaruh terhadap peningkatan produkivitas karyawannya dengan memberikan arahan dan
karyawan. Budaya organisasi memiliki tujuan untuk mengawasi kerja karyawannya dan juga memiliki
1
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. organisasi dan bersedia berusaha keras bagi
Budaya organisasi dapat dibentuk oleh mereka yang pencapaian tujuan organisasi.
terlibat dengan organisasi dengan mengacu pada etika Luthans (2006) mengatakan sebagai sikap,
organisasi, peraturan kerja, dan struktur organisasi. komitmen organisasi paling
Bersama-sama dengan struktur organisasi, budaya sering didefenisikan sebagai berikut:
organisasi membentuk dan mengendalikan perilaku 1. keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota
organisasi dan perilaku karyawan. organisasi tertentu
Komitmen dan Budaya organisasi perusahaan 2. keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan
yang kuat akan menumbuh kembangkan rasa organisasi
tanggung jawab yang besar dalam diri karyawan 3. keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan
sehingga mampu memotivasi untuk menampilkan tujuan organisasi. Dengan kata lain, hal ini
kinerja yang paling memuaskan, mencapai tujuan merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas
yang lebih baik, dan pada gilirannya akan memotivasi karyawan pada organisasi dan proses
seluruh anggotanya untuk meningkatkan produktivitas berkelanjutan di mana anggota organisasi
kerjanya. mengekspresikan perhatiannya terhadap
Mengingat begitu pentingnya hubungan organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang
komitmen dan budaya organisasi terhadap berkelanjutan.
produktivitas karyawan di atas, maka penulis tertarik Menurut Spector dalam Sopiah (2008)
untuk megadakan penelitian dengan judul: menyebutkan dua perbedaan konsepsi tentang
“Pengaruh Komitmen organisasi dan Budaya komitmen organisasional yaitu sebagai berikut:
Organisasi Terhadap Produktivitas Karyawan 1. Pendekatan pertukaran (exchange approach),
pada PT Home center Indonesia Medan”. dimana komitmen pada organisasi sangat
ditentukan oleh pertukaran kontribusi yang dapat
2. LANDASAN TEORI diberikan perusahaan terhadap anggota dan
2.1 Pengertian Komitmen Organisasi anggota terhadap oraganisasi, sehingga semakin
Keberhasilan pengelolaan organisasi besar kesesuaian pertukaran yang didasari
sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam pandangan anggota maka semakin besar pula
mengelola SDM. Tinggi rendahnya komitmen komitmen mereka pada organisasi.
karyawan terhadap organisasi tempat mereka 2. Pendekatan psikologis, dimana pedekatan ini
bekerja, sangatlah menentukan kinerja yang akan lebih menekankan pada orientasi yang bersifat
dicapai organisasi. aktif dan positif dari anggota terhadap organisasi,
Dalam dunia kerja komitmen karyawan yakni sikap atau pandangan terhadap organisasi
memiliki pengaruh yang sangat penting, bahkan syarat tempat kerja yang akan menghubungkan dan
untuk memegang jabatan/posisi yang ditawarkan mengaitkan keadaan seseorang dengan organisasi.
dalam iklan lowongan kerja. Namun demikian, tidak Dari beberapa definisi yang diuraikan di atas
jarang pengusaha maupun karyawan masih belum dapat disimpulkan bahwa komitmen merupakan suatu
memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. ikatan psikologis karyawan pada organisasi ditandai
Padahal pemahaman tersebut sangat penting bagi dengan adanya :
organisasi agar tercipta kondisi kerja yang kondusif,  Kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap
sehingga organisasi dapat berjalan secara efektif dan tujuan dan nilai-nilai organisasi.
efisien. Setiap karyawan memiliki dasar dan  Kemauan untuk mengusahakan tercapainya
perilaku yang berbeda tergantung pada komitmen kepentingan organisasi
organisasi yang dimiliknya. karyawan yang  Keinginan yang kuat untuk mempertahankan
memiliki komitmen tinggi akan melakukan usaha kedudukan sebagai anggota organisasi.
yang maksimal dan keinginan yang kuat untuk Organisasi berbasis komitmen merupakan pekerjaan
mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya karyawan yang dirancang lebih luas daripada sebelumnya, untuk
yang memiliki komitmen rendah akan melakukan memadukan perencanaan dan implementasinya, serta
usaha yang tidak maksimal. memperbaiki operasi , bukan hanya mempertahankan
Menurut Robbins dan Judge (2007) yang sudah berjalan saja. Dengan hirarki manajemen
mendefinisikan “ komitmen sebagai suatu keadaan lebih datar dan perbedaan status diperkecil, maka
dimana seorang individu memihak organisasi serta pengendalian dan koordinasi menjadi lebih baik pada
tujuan-tujuan dan keinginannya untuk tujuan bersama.
mempertahankan keangotaannya dalam organisasi”.
Menurut Mowday dalam Sopiah (2008 : 155) 2.2 Budaya Organisasi
Komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen Sebagai makhluk sosial, karyawan tidak lepas
organisasional. Komitmen organisasional merupakan dari berbagai nilai dan norma yang berlaku didalam
dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi
menilai kecenderungan karyawan untuk bertahan cara karyawan dalam bertingkah laku, cara
sebagai anggota organisasi. Komitmen organisasional menggambarkan pekerjaan, dan cara bekerja
merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang dengan karyawan lain. Dalam setiap organisasi,
yang relatif kuat terhadap organisasi. Komitmen budaya organisasi selalu diharapkan baik karena
organisasional adalah keinginan anggota organisasi baiknya budaya organisasi akan berhubungan
untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
2
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
dengan berhasil tidaknya organisasi mencapai Menurut Schermerharn (2003: 7)
tujuannya. Budaya organisasi yang positif akan produktivitas diartikan sebagai hasil pengukuran suatu
memacu organisasi ke arah yang lebih baik. kinerja dengan memperhitungkan sumber daya yang
Sebaliknya, budaya organisasi yang negatif akan digunakan, termasuk sumber daya manusia.
memberi dampak yang negatif bagi organisasi. Produktivitas dapat diukur pada tingkat individual,
Menurut Ardana, et.al. (2009:166), “Budaya kelompok maupun organisasi. Produktivitas juga
organisasi adalah sistem makna dan keyakinan mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam
bersama yang dianut oleh para anggota organisasi mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam
yang menentukan, sebagian besar, cara mereka kaitannya dengan penggunaan sumber daya. Orang
bertindak”. sebagai sumber daya manusia di tempat kerja
Schein dalam Rastodio (2009) termasuk sumber daya yang sangat penting dan perlu
mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu pola diperhitungkan
dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan Menurut Hasibuan (2006: 126) produktivitas
atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan
dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau masukan (input). Sedangkan menurut Kapustin dalan
menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul Hasibuan menyatakan bahwa produktivitas kadang-
akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang kadang dipandang sebagai penggunaan intensif
sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja
diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara dan mesih yang diukur secara tepat dan benar-benar
yang benar untuk memahami, memikirkan dan menunjukkan suatu penampilan yang efisiensi.
merasakan berkenaan dengan masalah-masalah
tersebut. 2.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Robin dalam Sopiah, (2008: 128) Menurut Sugiyono (2008:115) “Populasi
menyatakan budaya adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
organisasi antara lain: berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana
1. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek
organisasi. penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi seluruh karyawan PT Home Center Medan berjumlah
terhadap pegawai dan pelanggan. 124 orang, dengan data sebagai berikut :
3. Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu. Menurut Sugiyono (2008 : 115), “sampel
4. Asumsi dan kepercayaan yang terdapat pada adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi atau
anggota organisasi. bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi penelitian”. Teknik pengambilan sampel
2.3 Produktivitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (
Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan Umar, 2004 : 107), yaitu :
berkembang selalu berupaya meningkatkan N
𝑛=
produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, 1 + 𝑁𝑒 2
termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan Dimana:
sistem operasional. Bukan merupakan hal yang baru n = Ukuran Sampel
apabila dikatakan bahwa yang dimaksud sengan N = Ukuran Populasi
produktivitas ialah terdapatnya korelasi “terbalik” e = Persen kolonggaran ketidaktelitian karena
antara masukan dan luaran. Artinya, suatu sistem kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
dapat dikatakan produktif apabila masukan yang ditolerir.
diproses semakin sedikit untuk menghasilkan luaran Kesalahan pengambilan sampel yang dapat
yang semakin besar. Tentu banyak cara yang ditolerir dalam penelitian ini ditentukan sebesar 10%.
digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya Dari rumus tersebut di atas, maka jumnlah sampel
produktivitas suatu sistem. yang diambil dapat dihitung sebagi berikut :
Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara 124
𝑛= 2
dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi 1 + (124)(0.1)
berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak n=55,36
diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, nilai n yang diperoleh adalah 55,36, yang dapat
terutama implikasi biaya. Dan kiranya jelas bahwa dibulatkan menjadi 55. Jadi jumlah sampel yang
yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila diambil dalam penelitian ini adalah 55 orang
peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran karyawan PT Home Center Indonesia Medan.
jangka panjang perusahaan dalam langka pelaksanaan
strateginya. 2.5 Teknik Analisis Data
Menurut Gomes (2003) produktivitas Alat uji yang dipergunakan untuk meganalisis
merupakan fugsi perkalian dari usaha pegawai (effort) hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan
yang didukung dengan motivasi yang tinggi, menggunakan analisis Regresi Berganda (Multiple
kemampuan pegawai( ability) yang diperoleh melalui linier Regression Analysis) untuk menguji variabel
latihan-latihan. bebas komitmen organisasi dan budaya organisasi
terhadap variabel terikat produktivitas karyawan.

3
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
Analisiss regresi berganda dipergunakan karena  H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0 artinya komitem organisasi dan
variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari budaya organisasi secara serempak berpengaruh
satu variabel bebas atau variabvel penjelas. Analisis terhadap produktivitas karyawan PT Home Center
regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk Indonesia Medan.
mengetahui pengaruh Komitmen organisasi dan  Ho diterima bila F hitung < F tabel pada α = 5 %.
budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan,  Ho ditolak (H1diterima) bila F hitung > F tabel
dengan model matematik sebagai berikut : pada α = 5 %
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
2.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Keterangan : Koefisien determinan adalah merupakan
Y = produktivitas karyawan ukuran (besaran) untuk menyatakan tingkat kekuatan
X1 = komitmen organisasi hubungan dalam bentuk persen (%), besaran ini
X2 = budaya organisasi dinyatakan dengan notasi R. Dimana R = r2. Uji
a = Konstanta koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
b1,b2 = Koefisien Regresi Linear Berganda seberapa besar kemampuan varian dan variabel bebas
e = Error of term (tingkat kesalahan) dapat menjelaskan variabel terikat. Semakin besar
Data - data yanag sudah dikumpulkan kemudian nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : kemampuan varian dan variabel bebas menerangkan
Uji t (uji secara parsial) variabel terikat.
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel
yaitu pengaruh komitmen rganisasi dan budaya 2.7 Pengujian Validitas dan Reabilitas
organisasi terhadap produktivitas karyawan PT Uji Validitas
Home Center Indonesia Medan Uji Validitas Menurut Azwar (2005:5), “Uji
rxy n2 validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan
t kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya
1 r 2 sebagai alat ukur”. Sugiyono mengemukakan bahwa ,
“Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari
Dimana: nilai koefisien kolerasi (r) 0,30 maka butir
R2 = Korelasi XY yang ditemukan pertanyaaan dianggap sudah valid”.
n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan Uji Reabilitas
dengan t-Tabel Menurut Ghozali (2006) uji reliabilitas
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah merupakan alat yang digunakan untukmengukur
sebagai berikut: kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
 Ho : β1 = β2 = 0 artinya komitem organisasi dan konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
budaya organisasi secara parsial tidak handal jika jawaban seseorangterhadap pernyataan
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan PT adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktuuji,
Home Center Indonesia Medan. dengan menggunakan fasilitas Software SPSS
(Statistic Package for The Social Science) yakni
 H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0 artinya komitem organisasi dan
budaya organisasi secara parsial berpengaruh dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk
terhadap produktivitas karyawan PT Home Center atau variabeldinyatakan reliabel jika nilai cronbach
Indonesia Medan. Ho diterima jika -t tabel < t alpha > 0.60
hitung < t tabel pada α = 2,5
2.8 Pengujian Asumsi Klasik
 Ho ditolak (H1 diterima) jika -t hitung < -t tabel
Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
atau t hitung > t tabel pada α = 2,5 %.
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya
Uji F (uji secara serempak)
penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi
R2 / k
𝐹ℎ = klasik terdapat beberapa pengujian yang harus
2
(1 − R )/ (n − k − 1) dilakukan, yakni Uji Multikolonieritas, Uji
Heterosdastisitas, dan Uji Normalitas.
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik
Dimana : yang harus dimiliki oleh analisis regresi linier
R = Koefisien Korelasi Berganda berganda.
k = Jumlah Variabel
n = Jumlah anggota sampel a. Uji Multikolonieritas
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak adalah Menurut Ghozali ( 2005 : 135 ) uji
sebagai berikut: multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
 Ho : β1 = β2 = 0 artinya komitem organisasi dan model regresi ditemukan adanya korelasi antar
budaya organisasi secara serempak tidak variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan PT seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
Home Center Indonesia Medan. independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
4
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
Jika nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai
VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolonieritas antar variabel independen dalam
model regresi pada penelitian ini.

b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005 : 137) uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan grafik scatterplot
untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengololahan data SPSS 18.0
Caranya adalah dengan melihat grafik scatterplot Pada Gambar menunjukkan grafik plot terlihat titik-
tersebut. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang titik mengikuti data di sepanjang diagonal sehingga
ada membentuk pola tertentu yang teratur dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka normal.
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Dan
jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(homokedastisitas).

c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali ( 2005 : 132 ) uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable penganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Ada 2 cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis
grafik yang pertama adalah dengan melihat grafik
histogram. Cara lain yaitu dengan melihat penyebaran
data (titik) pada suatu sumbu diagonal dari grafik
normal probability plot (Normal P-P Plot).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah Sumber: Hasil Pengololahan data SPSS 18.0
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati Gambar Grafik Histrogram
distribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas Gambar menunjukkan gambarnya telah berbentuk
akan dideteksi melalui perhitungan regresi dengan lonceng yang menununjukkan bahwa data telah
SPSS dan uji statistik dengan menggunakan analisis berdistribusi normal. Kedua grafik tersebut
grafik dan uji statistik dengan pendekatan Kolmogrov- menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi
Smirnov ( K-S) Test. asumsi normalitas.

a. Analisi Grafik
Analisi garfik yang dapat dipakai ada dua yaitu b. Uji Statistik
Pengujian normalitas dengan pendekatan grafik dapat Pengujian normalitas data dengan hanya
dilihat pola-pola titik pada PP Plot dan grafik melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat
histrogram. Apabila titik pada plot mengikuti garis dengan seksama, sehingga kita perlu melakukan uji
diagonal dapat dikatakan bahwa garis berdistribusi normalitas dengan dengan menggunakan statistik agar
normal. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data
Gambar berikut ini: disepanjang garis diagonal berdistribusi normal,maka
dilakukan uji kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan
melihat data residualnya apakah berdistribusi normal
atau tidak. Jika nilai signitifikan lebih besar dari 0,5
maka data tersebut berdistribusi normal. Jika nilai
signitifikan lebih kecil dari 0,5 maka distribusi data
adalah tidak normal. Hasil uji kolmogorov-Smirnov
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

5
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
Tabel tolerance value lebih kecil dari 0,1 sehingga dapat
Uji Normalitas disimpulkan bahwa variabel bebas tersebut tidak
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test saling berkorelasi. Dengan demikian uji asumsi tidak
adanya multikolonieritas dapat terpenuhi.
Unstandardized Residual Uji Heteroskedastisitas
N 55 Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
Normal Mean menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi
.0000000
Parametersa ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
Std. ke pengamantanyang lain tetap, maka disebut
2.69206555
Deviation homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut
Most Extreme Absolute .068 heterokedasitas. Moedel regresi yang terbaik adalah
Differences apabila tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk
Positive .068
medeteksi keberadaan heteroskedastisitas dapat
Negative -.056 dilkakan dengan metode formal yaitu melalui
Kolmogorov-Smirnov Z .506 pendekatan grafik.
Asymp. Sig. (2-tailed) .960 Uji heteroskedastisitas pada program SPSS
dilakukan dengan membuat grafik scatterplot
a. Test Distribusion Normal antara Zprediction (ZPRED) yang merupakan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS18.0 variable bebas dan nilai residualnya (SRESID)
yang merupakan variabel terikat.
Berdasarkan tabel diatas telah berdistribusi Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar
normal. Hal ini dapat dilihat Dari hasil perhitungan berikut ini:
didapat nilai Asymp. Sig.(2 tailed) sebesar 0,960 yang Gambar
berarti 0,960> 0.05, maka ketentuan Ho diterima yaitu Gambar Uji Heteroskedastisitas
bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Dengan terpenuhi
seluruh asumsi klasik regresi di atas maka dapat
dikatakan model regresi linear berganda yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sudah layak
atau tepat sehingga dapat diambil interpretasi dari
hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan.

Uji Multikolonieritas
Uji mukltikolonieritas dalam penelitian ini
adalah menggunakan uji VIF untuk masing- masing
variabel lebih besar atau tidak. Bila VIF lebih besar
maka diindifikasikan model tersebut memiliki gejala
multikolinieritas.
Hasil perhitungan multikolonieritas dengan
menggunakan uji VIF dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:
Tabel
Uji Multikolinieritas
Variabel Dari grafik scatterplot yang disajikan dapat
Tolerance VIF Keterangan memperlihatkan titik- titik yang menyebar secara
acak,tidak membentuk pola yang jelas atau teratur,
Komitmen 0,177 5,639 Tidak terjadi serta tersebar baik diaats maupun dibawah 0 pada
sumbu Y. Dengan demikian maka hasil penelitian
Organisasi 0,177 5,639 multikolinieritas tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
(X1) Tidak terjadi sehingga model regresi dapat dipakai untuk
memprediksikan pengaruh komimen organsasi dan
Budaya multikolinieritas budaya organsasi terhadap produktivitas karyawan
Organisasi pada PT Home Center Indonesia Medan.

(X2) 2.9 Hasil Regresi Linier Berganda


Sumber : Hasil Penelitian Regresi linier berganda ditujukan untuk
menentukan hubungan linier antar variabel bebas yang
Berdasarkan Tabel 5.35 di atas menunjukkan biasa disebut X1,X2 dan seterusnya dengan variabel
bahw nilai tolerance variabel komitmen organsasi dan terikat yang biasa disebut Y. Persamaan regresinya
budaya organisasi diperoleh sebesar 0,177 > 0.1 dan adalah sebagi berikut:
nilai VIF yang diperoleh sebesar 5,639 < 0,1 artinya Y = a + b1X1 + b2X2 + e
tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel komitmen
6
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
organisasi dan budaya organisasi serta variabel terikat
komitmen organisasi,penulis menggunkan bantuan Model Summaryb
SPSS (statistic product and service solution) versi
18,0. Hasil out put yang diperoleh adalah sebagai Adjusted R Std. Error of
berikut: Model R R Square Square the Estimate
Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linier Berganda .895a .801 .793 2.743
Coefficientsa a. Predictors: (Constant), Total_budaya,
Unstandardize Standardized Total_komitmen
d Coefficients Coefficients b.Dependent
Std. Variable: Total_Produktivitas_karyawan
Model B Error Beta
Berdasarkan Tabel Menunjukkan bahwa R=
1 (Constant) 5.959 2.165
0,895 berarti bahwa hubungan antar komitmen
Total_komitmen .437 .165 .388 organisasi (X1) dan budaya organsiasi (X2) terhadap
Total_budaya .622 .173 .528 produktivitas karyawan pada PT Home Center
Indonesia Medan memiliki hubungan yang cukup kuat
a. Dependent Variable: . Angka R Square atau determinan sebesar 0,801 Hal
Total_Produktivitas_karyawan ini menunjukan bahwa kemampuan variabel
Berdasarkan Tabel menunjukkan persamaan komitmen organisasi (X1) dan budaya organisasi (X2)
pengaruh komitmen organsasi dan budaya organisasi dapat dijelaskan oleh variabel produktivitas karyawan
terhadap produktivitas karyawan pada PT Home (Y) pada PT Home Center Indonesia Medan sebesar
Center Indonesia Medan dalam penelitian adalah : 80,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 19,9%
Y = a + b1X1 + b2X2 + e dipengaruhi oleh faktor- faktor lain, seperti
Y= 5,959 + 0,437 X1+ 0,622 X2+ e upah/kompensasi, lingkungan kerja dan iklim
Pada persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai organsiasi yang berasal dari luar model penelitian ini.
berikut:
a. Nilai Kosntanta sebesar (5.959 ) menyatakan jika Uji Serempak ( Uji F)
variabel komitmen organsasi dan budaya Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah
organsasi dianggap konstan, maka produktivitas variabel bebas yang dimasukkan dalam model
karyawan pada PT Hme Center Indonesia Medan mempunyai pengaruh secara serempak/ bersama-sama
adalah sebesar 5,959. terhadap variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat pada
b. Nilai Koefisien b1 sebesar (0,437), artinya jika Tabel 5.38 berikut ini:
komitmen organsasi ditingkatkan sebesar satu Tabel 5.38
satuan dan variabel budaya organsasi dianggap Hasil Uji F ( Uji Serempak)
konstan , produktivitas karyawan pada PT Home
Center Indonesia Medan akan mengalami ANOVAb
penigkatan sebesar 0,437
c. Nilai koefisien b2 sebesar (0,622), artinya jika Sum of Mean
budaya organsasi ditingkatkan satu satuan dan Model Squares Df Square F Sig.
variabel komitmen organsasi dianggap konstan, 1 Regression .000
maka produktivitas karyawan pada PT Home 1576.178 2 788.089 104.716 a

Center Indonesia Medan akan mengalami


penigkatan sebesar 0,622 komitmen organisasi Residual 391.350 52 7.526
(X1) dan budaya organsasi (X2) mempunyai Total 1967.527 54
koefisien regresi positif yang membuktikan a. Predictors: (Constant), Total_budaya,
kontribusinya terhadap produktivitas karyawan Total_komitmen
(Y) pada PT Home Center Indonesia Medan
dapat dipengaruhi oleh komitmen organisasi b.DependentVariable:Total_Produktivita
(X1) dan budaya organisasi (X2). s_karyawan

Koefisien Determinasi (R2 ) Peneliti dalam menentukan nilai F, maka


Nilai koefisien determinasi variabel berganda diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
(R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
pengaruh variabel bebas dukungan komitmen df (pembilang) = k-1; df (penyebut) = n-k
organisasi (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap Keterangan:
produktivitas karyawan (Y) pada PT Home Center n = Jumlah sampel penelitian
Indonesia Medan. Hasil uji determinasi dapat dilihat k = Jumlah variabel bebas dan terikat
pada Tabel berikut ini : Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah
55 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3,
Tabel sehingga diperoleh:
Hasil Koefesien Determinasi (R2 ) 1) df1 (pembilang) = k-1
7
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
df (pembilang) = 3-1 = 2 produktivitas karyawan pada PT Home Center
2) df2 (penyebut) = n-k Indonesia Medan.
df (penyebut) = 55-3 = 52
Nilai fhitung diperoleh dengan menggunakan 3. PEMBAHASAN
bantuan Microsoft Excel dengan rumus FINV(nilai Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
signifikan, df1, df2) yaitu FINV(0.05,2,52) dan hasil variabel komitmen organisasi berpengaruh secara
yang di dapat adalah 3.1751 positif dan signitifikan terhadap produktivitas
Berdasarkan Tabel 5.36 diatas diperoleh nilai Fhitung karyawan. Hasil penelitian ini mendukung hasil
(104,716) > Ftabel (3.1751), dan sig. a (0.000a) lebih penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nopia
kecil dari alpha 5% (0.05). Hal ini mengindikasikan Astriyani (2011), yang menyatakan bahwa komitmen
bahwa hasil penelitian menolak H0 dan menerima H1. organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi
Yaitu dengan kesimpulan bahwa H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, apapun bentuk organisasinya. Teori yang
artinya variabel bebas (X1 dan X2) yaitu berupa dikemukakan oleh sopiah (2008:164) yang
variabel komitmen organsasi, budaya oragnisasi dan menyatakan bahwa komitmen karyawan pada
produktivitas karyawan secara bersama-sama organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel proses yang cukup panjang dan bertahap. komitmen
terikat (Y), yaitu produktivitas karyawan. organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional
Uji t ( Parsial) yaitu faktor personal, faktor organisasional dan faktor
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah yang bukan dari dalam organsasi,sehingga hubungan
variabel bebas yang dimasukkan dalam model antara komitmen organisasi dan produktivitas
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel karyawan bersifat positif. Semakin tinggi komitmen
terikat. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 5.39 organisasi yang dimiliki karyawan ,maka semakin
berikut ini: tinggi pula produktivitas karyawan, karena semakin
Tabel seseorang terlibat dan loyal dalam suatu organsasi
Hasil Uji t ( Uji parsial) maka semakin tinggi komitmen nya terhadap
Model t sig organisasi.
1 Constant 2.752 .008 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
Komitmen 2.642 .011 variabel budaya organisasi berpegaruh positif terhadap
Organisasi (X1) 3.596 .001 produktivitas kayawan. Hasil penelitian ini
Budaya Organisasi mendukung penelitian sebelumnya oleh Muhammad
(X2) Rizki (2011), Dimana hasil penelitiannya
Predictors: (Constant), Budaya_organisasi, menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai
Komitmen_organisasi pengaruh yang positif terhadap produktivitas
Dependent Variable: Produktivitas_karyawan karyawan. Keberadaan budaya dalam organisasi akan
Tabel distribusi t dicari pada  = 5% : 2 = menjadi perekat dan pedoman dari seluruh kebijakan
2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 perusahaan serta tuntutan operasional bagi aspek-
atau 55-2-1 = 52 (n adalah jumlah kasus dan k adalah aspek lain dalam organisasi. Jika nilai-nilai budaya
jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi telah menjadi pedoman dalam pembuatan aturan
(signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk ttabel organisasi, maka budaya perusahaan akan mampu
sebesar 2,006 dapat dicari di Ms Excel dengan cara memberikan kontribusi terhadap produktivitas
=tinv(0;05;52) lalu Berdasarkan tabel 5.39 karyawan. Teori yang dikemukakan oleh Sunarto
menunjukkan nilai thitung yang diperoleh untuk (2003), menyatakan bahwa budaya organisasi
variabel komitmen organsasi adalah sebesar 2.642 beberapa fungsi yaitu sebagai pengikat organisasi,
dengan tingkat signitifikan 0.011 dan nilai t tabel identitas organisasi, motivator, pedoman gaya
bernilai 2.006 sehingga t thitung > ttabel (2,642 > kepemimpinan. Seringkali budaya dalam suatu
2,006). Dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi berkembang dengan kuat, sehingga dalam
organisasi berpengaruh signitifikan terhadap kondisi demikian, setiap anggota mengetahui dengan
produktivitas karyawan. baik tujuan organisasi yang akan dicapainya. Dan
Nilai pada thitung variabel budaya organsasi setiap karyawan untuk mencapai tujuan tersebut dan
adalah 3,596 dengan tingkat signitifikan 0,001 dan pada akhirnya budaya organisasi memiliki kekuatan
nilai t tabel bernilai 2,006 sehingga thitung > ttabel untuk mempengaruhi kehidupan organisasi dan
(3,596 > 2,006). Dapat disimpulkan bahwa variabel produktivitas karyawan.
budaya organisasi berpegaruh signitifikan parsial Dari hasil hipotesis diatas dapat disimpulkan
terhadap produktivitas karyawan. bahwa komitmen organisasi dan budaya organisasi
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa terhadap produktivitas mempunyai pengaruh yang
variabel bebas komitmen organsasi dan budaya positif dan hasilnya sama dengan penelitian terdahulu
organsasi berpengaruh positif dan signitifikan sehingga hipotesis tersebut dapat diterima.
terhadap produktivitas karyawan, sehingga Ho ditolak
dan H1 diterima, artinya secara parsial komitmen 4. KESIMPULAN DAN SARAN
organsasi dan budaya organsasi berpengaruh terhadap 4.1 Kesimpulan

8
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
Berdasarkan analisis data dan evaluasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan
pengaruh komitmen organisasi dan Budaya sebaiknya menambahkan variable lain sehingga
Organisasi terhadap Produktivitas Karyawan PT peneliti berikutnya dapat lebih sempurna.
Home Center Indonesia Medan maka penulis menarik
kesimpulan dan saran yang mungkin dapat bermanfaat DAFTAR PUSTAKA
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya Buku :
meningkatkan produktivitas kerja dimasa yang akan Armstrong, M. 2006. Performance Management.
datang. sebagai berikut : Yogyakarta: Tugu Publisher.
1. Dari hasil pengolahan data primer yang telah
dilakukan peneliti memperoleh persamaan Ardana, komang, Ni Wayan Mujiati dan Anak Agung
sebagai berikut: Y= 5,959 + 0,437 X1+ 0,622 Ayu Sriathi. 2009. Perilaku keorganisasian.
X2+ e degan rincian sebagai berikut: Koefisien Yogyakarta: Graha Ilmu
X1 sebesar 0,437 , dan Koefisien X2 sebesar
0,622. Menyatakan bahwa setiap terjadi Azwar .2007:5. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan
perubahan komitmen organisasi dan budaya Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
organisasi akan mempengaruhi Produktivitas
Karyawan sebesar 0,437 pada variabel X1 dan Ghozali .2005. Aplikasi Analisis Multivariet dengan
0,622 pada variabel X2. program SPSS. Semarang: Badan
2. Hasil Uji hipotesis ini menyatakan bahwa X1 Penerbit UNDIP
(2.642) dan X2 (3,596) > 2.006 atau thitung >
ttabel. Maka hipotesis diterima yang artinya .2006. Metode Riset untuk Bisnis dan
bahwa: Komitmen organisasi dan budaya ekonomi. Jakarta : Erlangga
organisasi memiliki pengaruhi yang signifikan
terhadap produktivitas karyawan PT Home Gomes. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Center Indonesia Medan. Andi
3. Hasil Uji F menyatakan bahwa taraf signifikan Kreitner, Robert dan Kinicki. 2003. Perilaku
alpha 0,05 diperoleh Fhitung (104,716) > Ftabel Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
(3.1751), maka hipotesis diterima yang artinya
bahwa Komitmen organisasi dan budaya Luthans, Fred. 2006. Perlaku organisasi. Edisi 10.
organisasi berpengaruh positif dan signifikan Yogyakarta. Andi.
terhadap produktivitas karyawan PT Home Center
Indonesia Medan. Makmuri Muchlas. 2008. Perilaku Organisasi.
4. Uji R Square dilakukan untuk mengetahui derajat Yogyakarta: Gadjah Mada
hubungan antara variabel-variabel bebas (X)
secara bersama-sama terhadap variable terikat Mas: UD Fuad.2004. Survai Diagnosis
(Y). pada hasil diatas dapat dilihat bahwa Organisasional konsep dan Aplikasi. Penerbit
koefisien determinasi (Adjusted R Square) UNDIP
sebesar 80,1 %. Nilai ini menunjukkan bahwa
variable produktivitas kerja (Y) dapat dijelaskan Riani, Asri Laksmi. 2011. Budaya Organisasi.
oleh variabel Komitmen organisasi dan budaya Yogyakarta: Graha ilmu.
Organisasi 80,1 % sedangkan sisanya 19,9%
dipengaruhi oleh factor lain seperti Robert kreitner. 2003. Asas- asas Budaya Perusahaan
upah/kompensasi, lingkungan kerja dan iklim dan Aplikasinya dalam Praktek, Cetakan Kedua,
organsiasi yang berasal dari luar model penelitian Penerbit : Rifineka, Bandung.University Press.
ini.
4.2 Saran Robbins, Stephen P. Penerjemah Angelica, Diana.
Saran untuk kelangsungan perusahaan dan 2003. Perilaku Organisasi. Yogyakarta :
pembangunan dalam mencapai tujuan yang telah Aditya Media.
ditentukan. sebagai berikut:
1. Komitmen organisasi dan budaya organisasi perlu Robbins SP, dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi,
diperhatikan dalam usaha mencapai produktivitas Jakarta : Salemba Empat
yang tinggi oleh karyawan PT Home Center
Indonesia Medan
Rastodio (2009). Budaya Oganisasi.jakarta.EGC
2. Pimpinan harus memperhatikan budaya
organisasi yang berlaku di perusahaan agar Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya
karyawan sehingga dapat meningkatkan
Manusia, Jakarta. Bumi Aksara
produktivitasnya dari sebelumnya.
3. Penelitian ini masih bersifat umum, karena
Schermenharn, John R.2003. Manajemen. Edisi
terlihat masih banyak faktor lain yang
Bahasa Indonesia. Penerbit Andi. Yogyakarta.
mempengaruhi produktivitas karyawan.. Sopiah 2008. Perilaku Organisasional.Yokyakarta:
4. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik meneliti Andi
tetang komitmen organisasi dan budaya

9
Jurnal SMART, Vol. I No 1 : 1-10 , 2017
ISSN : 2549-5836
Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen sumber daya
manusia Yokyakarta: Graha Ilmu.

Soekidjo notoatmodjo (2005). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:


ALFABETA.
Sunarto. 2003. Teori Organisasi. Yogyakarta :
Amus& Mahendro Total design.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2003.


Pengantar Bisnis. Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan.Edisi V. Liberty. Yogyakarta.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. 2009. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi.


Jakarta : PT Gramedia Pustaka Medan

Wirawan.2007.Budaya dan Iklim Organisasi:Teori


Aplikasi.dan Penelitia. Jakarta: Salemba Empat.

Bukan Buku :
Klara inanta Arishanti. 2009. Pengaruh Budaya
Organisasi dan Komitmen Organisasi
terhadap Kepuasan kerja. Jakarta

Muhammand Rizki. 2011. pengaruh komitmen


Organisasi, Budaya organisasi dan Kepusan kerja
terhadap produktivitas publik . Semarang
Novia Astriyani 2011. Pengaruh Komitmen
Organisasi terhadap kepuasan kerja auditor.
Jakarta

Resti Ayu Dwifani. 2012. Pengaruh Budaya


organisasi dan lingkungsn kerja Terhadap
produktivitas karyawan. Medan

10

Anda mungkin juga menyukai