A. Deskripsi Teori
1. Budaya Organisasi
Budaya organisasi menunjukkan suatu sistem makna Bersama yang dimiliki
oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain (Robbins & Judge,
2013: 512). Budaya organisasi adalah apa yang para karyawan rasakan dan
bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola keyakinan, nilai dan ekspektasi.
(Gibson et al., 2012: 31).
Budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar - diciptakan, ditemukan, atau
dikembangkan oleh kelompok tertentu karena ia belajar mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal - yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap
bernilai dan oleh karena itu diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar
untuk memahami, memikirkan, dan merasakan sehubungan dengan masalah
tersebut (Edgar H. Schein dalam Fahmi 2014:116). Dari definisi-definisi para ahli
tersebut, budaya organisasi merupakan perilaku dari karyawan dalam mengatasi
pekerjaan.
2. Komitmen Organisasi
Menurut Sopiah di dalam alberta dkk (2021,430) menyatakan komitmen
organisasi adalah gabungan dari tiga dimensi perilaku yang dapat digunakan untuk
menilai tingkat kecenderungan karyawan untuk tetap bertahan sebagai anggota
organisasi, atau memiliki karir jangka panjang di dalam organisasi.
a. Konsep Produktivitas
Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu
meningkatkan produktivitas yang tinggi. Untuk meningkatkan produktivitas, perlu
terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas.
Upaya meningkatkan produktivitas pada dasarnya adalah bagaimana
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut. Menurut
Anoraga dan Suyati, (2015:123) faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Motivasi, Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota
organisasi (karyawan). Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan
dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik.
2. Pendidikan, Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan yang lebih
tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, dengan demikian
ternyata merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan, tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam
mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau suatu sistem kerja.
3. Disiplin kerja, Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau
sekelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi
segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan
yang erat dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain
dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
4. Keterampilan, Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas
kerja karyawan keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan
melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.
5. Sikap Etika Kerja, Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina
hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang didalam kelompok itu sendiri
maupun dengan kelompok lain, etika dalam hubungan kerja sangat penting
karena dengan tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang
antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas
kerja.
6. Gizi dan Kesehatan, Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi dari
gizi dan makanan yang didapat, dengan itu akan mempengaruhi Kesehatan
karyawan, dengan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas
karyawan.
7. Tingkat penghasilan, Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja
karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar upah
yang diterima. Dengan itu maka akan memberikan semangat kerja tiap
karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan
tercapai.
8. Lingkungan kerja dan iklim kerja, Lingkungan kerja dari karyawan disini
termasuk hubungan antara karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta
lingkungan kerja, penerangan dan sebagainya.
9. Teknologi, Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang
semakin otomatis dan canggih, dimana bisa mendukung tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
10. Sarana produksi, Faktor- faktor produksi harus memadai dan saling
mendukung dalam proses produksi.
11. Jaminan sosial, Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap
karyawan, menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar
karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.
12. Manajemen, Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan
berorganisasi dengan baik, dengan demikian produktivitas kerja karyawan
akan tercapai.
13. Kesempatan berprestasi, Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan
akan meningkatkan produktivitasnya.
b. Indikator Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi parakaryawan yang
ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan
akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat
diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Robbins
(2012:155) ada 3 indikator penentu produktivitas karyawan:
a. Kuantitas kerja, adalah banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh
karyawan, maka dapat diketahui tingkat kompetensi karyawan tersebut dalam
melakukan pekerjaannya.
b. Kualitas kerja, menunjukkan sejauh mana kemampuan seseorang karyawan
dalam memberi hasil yang optimal yang dapat diraih dari pekerjaan yang
dilakukan.
c. Disiplin kerja, menunjukkan ketepatan waktu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
B. Kerangka Berpikir
Pengertian kerangka pemikiran, menurut uma didalam Sugiyono (2017:60)
Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa “Kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka
kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian
yang akan dilakukan”.
1. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh budaya kerja dan
komitmen kerja terhadap produktivitas. Pengaruh dari masing-masing variabel
tersebut terhadap produktivitas dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran
berikut ini:
Komitmen Kerja
(X1)
Produktivitas
(y)
Budaya Kerja
(X2)