Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anteng Kiranti

NPM : 2011030289

Prodi : MPI

Kelas : 4/F

Dosen : Aditia Fradito, M.Pd

Tugas : Merespon 3 Jurnal Tentang Sikap dan Kepuasan Kerja.

Jurnal 1 : Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Sikap Terhadap Profesi Dengan Motivasi Kerja
Penyuluh Pertanian : Studi Terhadap Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Bogor.

Penulis : Pudji Muljono

ISSN : 1978-4333, Vol. 02, No. 03, Desember 2008.

Dari judul jurnal di atas, saya merespon bahwa, terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja
dengan motivasi kerja penyuluh pertanian, terdapat hubungan positif antara sikap terhadap profesi
dengan motivasi kerja penyuluh pertanian, dan juga terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja
dan sikap terhadap profesi secara bersama-sama dengan motivasi kerja penyuluh pertanian. Penyuluh
pertanian tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa mereka adalah individu yang juga
mempunyai kebutuhan, keinginan dan harapan dari tempat bekerjanya. Hal ini berkaitan erat dengan
kualitas hasil kerja penyuluh pertanian itu sendiri yang sesungguhnya dipengaruhi oleh motivasi kerja
masing-masing individu. Motivasi kerja merupakan dorongan untuk melakukan segala sesuatu yang
lebih baik dari lainnya di dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivasi kerja dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan individu, budaya organisasi, kepuasan kerja,
sikap terhadap pekerjaan itu sendiri, dan sebagainya.

Kepuasan kerja bersifat dinamik, dapat naik dan turun dengan cepat. kepuasan kerja dipengaruhi
oleh bermacam-macam faktor yang satu sama lain saling berkaitan. Menurut Harrell (1976: 260-274)
kepuasan kerja dipengaruhi oleh : (1) Faktor perorangan, seperti jenis kelamin, usia, kemandirian, masa
kerja, kecerdasan, pendidikan, dan kepribadian; (2) Faktor pekerjaan, seperti jenis pekerjaan,
kemampuan yang dibutuhkan, status pekerjaan, geografi, dan besar kecilnya perusahaan/perpustakaan;
(3) Faktor yang dikendalikan oleh manajemen seperti keamanan, gaji, kesempatan meningkatkan
keahlian, kondisi kerja, rekan kerja, tanggung jawab, pengawasan, arus informasi dari atasan ke
bawahan, dan pengertian para pimpinan terhadap sikap pegawai.

Teori keadilan mengasumsikan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah
penilaian individu terhadap keadilan atau kewajaran imbalan yang diterima. Keadilan dapat didefinisikan
sebagai perbandingan rasio input (seperti upaya atau keterampilan) dan output (seperti upah dan
promosi) terhadap karyawan lain yang mempunyai tanggung jawab setara di tempat kerja yang sama
atau berbeda. Jadi elemen kepuasan kerja menurut teori keadilan ada tiga, yaitu input, output dan
comparison person atau individu lain sebagai pembanding (Stoner, Freeman dan Gilbert, 1995: 454 -
455). Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah penilaian penyuluh pertanian tentang
berbagai aspek yang berkaitan dengan pekerjaannya, yaitu : (1) kebutuhannya, meliputi gaji, tunjangan
dan promosi, (2) perasaan tentang pengakuan atas prestasi, penghargaan dan rasa keadilan, (3) kondisi
kerja meliputi isi pekerjaan, lingkungan fisik, lingkungan sosial dan pendelegasian.

Pada jurnal ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional
yang dilaksanakan terhadap penyuluh pertanian di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan
penelitian ini berlangsung pada bulan Mei dan Juni 2005. Populasi penelitian adalah seluruh penyuluh
pertanian di Kabupaten Bogor yang berjumlah 148 orang. Sampel penelitian ditentukan secara acak
(random sampling) sebanyak 40 orang.
Setiap penyuluh pertanian yang menjadi responden penelitian diminta mengisi instrumen penelitian
yang terdiri dari tiga macam, yakni instrumen motivasi kerja, instrumen kepuasan kerja dan instrumen
sikap terhadap profesi. Seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah dikalibrasi dengan
validasi butir, sedangkan koefisien reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus Alpha Cronbach.
Perhitungan koefisien reliabilitas terhadap ketiga instrumen tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas
instrumen motivasi kerja sebesar 0,7939; reliabilitas instrumen kepuasan kerja sebesar 0,8904; dan
reliabilitas instrumen sikap terhadap profesi sebesar 0,7953.

Jurnal 2 : Pengaruh Sikap Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PP London
Sumatera, TBK SEI Rumbia Estate.

Penulis : Siti Lam’ah Nasution

Vol.7 No.1/Januari/2019
2615-1855 (E-ISSN)
2303-2863 (P-ISSN)

Dari judul jurnal diatas, saya merespon bahwa sikap kerja dan kepuasan kerja secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London Sumatera, Tbk
Sei Rumbia Estate. Variabel sikap kerja lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
PP London Sumatera, Tbk Sei Rumbia Estate. Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa kinerja
karyawan mampu dijelaskan oleh sikap kerja dan kepuasan kerja sebesar 52,2%, sedangkan sisanya
47,8% dijelaskan oleh faktor lain tetapi tidak dibahas dalam penelitian jurnal ini. Menurut Robbins dan
Judge (2008:92) Sikap merupakan pernyatan evaluatif baik yang menyenangkan ataupun tidak
menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa dan sikap merupakan tanggung jawab dengan
pekerjaan dan juga komitmen didalam berorganisasi.
Dalam jurnal ini metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data, metode analisis data,
dan pengujian hipotesis.

a. Pengaruh Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh sikap kerja terhadap kinerja karyawan dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Hal ini
tergantung bagaimana pimpinan dapat membuat sistem kerja diperusahaannya dengan efektif. Sikap
kerja yang tidak efektif berakibat munculnya ketidak puasan dari para karyawan yang mengakibatkan
kinerja yang dihasilkan tidak optimal sehingga tujuan dari perusahaan tidak tercapai. Namun, sikap kerja
dapat membawa pengaruh positif apabila dilakukan dengan efektif. Dari hasil penelitian terlihat bahwa
PT. PP London Sumatera, Tbk Set Rumbia Estate sikap kerja mendapat tanggapan positif dari karyawan
dan dapat menaikkan kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari penelitian hasil Uji t yang menunjukkan sikap
kerja berpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0,00) < (0,05).

b. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Dari hasil penelitian juga menunujukkan bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan
signifika terhadap kinerja mereka, terlihat dari hasil Uji t yang menunjukkan thitung (3,790) > ttabel
(1,673) dan nilai signifikansi (0,00) < (0,05). Hal ini berarti bahwa karyawan PT. PP London Sumatera, Tbk
Set Rumbia Estate merasa puas dengan apa yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan sehingga
mampu menaikkan kinerja dari karyawan tersebut. Kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi
karyawan maupun perusahaan/kantor, terutama untuk menciptakan keadaan positif di dalam
lingkungan kerja. Terwujudnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu faktor pendorong dari
tercapainya tujuan perusahaan.

c. Pengaruh Sikap Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Berdasarkan hasil penelitian sikap kerja dan kepuasan kerja mampu berpengaruh positif dan
siginfikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London Sumatera, Tbk Set Rumbia Estate, sesuai hasil
uji F yang menunjukkan bahwa hasil perolehan Fhitung sebesar 32,116 > Ftabel yaitu 3,16 dengan
tingkat signifikansi 0,00 < 0,05. Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa sikap kerja dan
kepuasan kerja mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap kinerja sebesar 52,2%, sedangkan
sisanya sebesar 47,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Jurnal 3 : Pengaruh Kepribadian Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Starwood Furniture Indonesia.

Penulis : Dwi Agung Nugroho Arianto1, Abdul Choliq A2

Vol. 13, No. 1, April 2019, 25-34

ISSN 2443-0633
Dari judul jurnal ini saya merespon bahwa ada beberapa karyawan PT. Starwood terdapat
permasalahan mengenai kepuasan kerja karyawan, seperti ketidak sesuaian pekerjaan dengan minat
dan bakat, kualifikasi pendidikan serta manajemen waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Spector
mencatat bahwa, meskipun kepuasan kerja mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan
kepribadian, banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa kepribadian jauh lebih berpengaruh dengan
kepuasan kerja jika diteliti secara langsung daripada dengan menggunakan penjelasan teori (Pratama,
Pali & Nurcahyo, 2012). Beberapa penelitian mengenai kepuasan kerja karyawan yang dipengaruhi oleh
kepribadian memiliki hasil yang berbeda sehingga terjadi research gap. Banyak peneliti yang
berpendapat bahwa kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan dari hasil
penyebaran kuesioner kepada karyawan dan data sekunder diambil langsung dari data yang sudah
tercatatat atau dokumentasi di PT. Starwood Furniture Indonesia. Dan metode analisis yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Penelitian ini menemukan hasil bahwa kepribadian
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Metode yang digunakan pada jurnal ini menggunakan metode kualitatif. Dimana seluruh karyawan
PT. Starwood Furniture Indonesia yang berjumlah 60 orang, karena populasi kurang dari 100, maka
populasi diambil semua sebagai sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi
(Sugiyono, 2012). Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 60 karyawan. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Pengujian validitas dan reabilitas serta uji analisis
data menggunakan program SPSS.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mendapatkan bahwa kepribadian berpengaruh signifikan


terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Starwood Furniture Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan nilai
thitung (2.564) > ttabel (1.67155) serta nilai signifikansinya 0.013 < 0.05. Tetapi ada 4 karyawan yang
menjawab ragu-ragu. Hal ini membuktikan bahwa meskipun secara keseluruhan karyawan merasa puas
karena pekerjaan yang selama ini digelutinya cocok seperti yang dia inginkan namun masih ada diantara
karyawan yang merasa kurang begitu puas karena pekerjaan yang sekarang ini digelutinya tidak sesuai
dengan yang dia inginkan. Oleh karena itu, bisa dimaklumi apabila kepribadian memberikan pengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Starwood Furniture Indonesia hanya sebesar 0.086, dan sisanya
merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. Starwood Furniture Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (2.564) > ttabel
(1.67155) serta nilai signifikansinya 0.013 > 0.05. Adapun besaran pengaruh kepribadian terhadap
kepuasan kerja karyawan PT. Starwood Furniture Indonesia adalah sebesar 0.086.

Anda mungkin juga menyukai