Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PROFESI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU: Khairina Afni, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok I

1. FARHAN
2. YOGA HANAFI
3. LUTHFI FADHIL HAKIM
4. IKA LAILA
5. DIA NURAINI
6. EKA SYAHPUTRI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP) BUDIDAYA BINJAI
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2023
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni
“administrasi” dan “pendidikan” yang masing-masing dari kata tersebut memiliki
arti tersendiri, tetapi bila dirangkaikan membentuk arti baru. Berdasarkan
etimologis, “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “Ad” dan
“ministro”. “Ad” mempunyai arti “kepada” dan “ministro” berarti “melayani”.
Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Ditinjau dari sudut hukum, definisi
pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, Pasal 1 ayat 1, yaitu “ pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mlia, serta
eterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Usman,
2011).
Administasi pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien (Nurhadi, 1983). Singkatnya,
administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses dan kegiatan-kegiatan bersama
yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada kaitannya dengan tugas-tugas
pendidikan.
Engkoswara (1987) mengemukakan bahwa “administrasi pendidikan dalam
arti seluas-luasanya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya
untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan
penataan mengandung makna, “mengatur, manajemen, memimpin, mengelola
atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi, atau membina”. Sumber dayanya terdiri dari; (1)
sumber daya manusia (peserta didik, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), (2)

1
sumber belajar atau kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan), dan (3) fasilitas (peralatan, barang, dan
keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan).

1.2. Tujuan Administrasi Pendidikan

2. pendidikan jangka
menengah adalah
menunjang tercapainya
3. tujuan institusional
masing-masing jenis dan
jenjang pendidikan
seperti yang digariskan
oleh
4. kurikulum.
5. c. Tujuan jangka
panjang
6. Tujuan jangka panjang
administrasi pendidikan
2
adalah untuk menunjang
tercapainya
7. tujuan pendidikan
nasional seperti yang
digariskan dalam
Undang-undang Sistem
Pendidikan
8. Nasional No.20 Tahun
2003. Pasal 3
meyebutkan,
“Pendidikan nasional
berfungsi
9. mengembangkan
kemampuan dan

3
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
10. bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya
11. potensi peserta didik
agar menjadi manusia
yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan
Yang
12. Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu,

4
cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga
13. negara yang
demokratis serta
bertanggung jawab.”
14. pendidikan jangka
menengah adalah
menunjang tercapainya
15. tujuan institusional
masing-masing jenis dan
jenjang pendidikan
seperti yang digariskan
oleh
16. kurikulum.

5
17. c. Tujuan jangka
panjang
18. Tujuan jangka
panjang administrasi
pendidikan adalah untuk
menunjang tercapainya
19. tujuan pendidikan
nasional seperti yang
digariskan dalam
Undang-undang Sistem
Pendidikan
20. Nasional No.20
Tahun 2003. Pasal 3
meyebutkan,

6
“Pendidikan nasional
berfungsi
21. mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
22. bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya
23. potensi peserta didik
agar menjadi manusia
yang beriman dan

7
bertaqwa kepada Tuhan
Yang
24. Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga
25. negara yang
demokratis serta
bertanggung jawab.”
26. pendidikan jangka
menengah adalah
menunjang tercapainya
27. tujuan institusional
masing-masing jenis dan
jenjang pendidikan
8
seperti yang digariskan
oleh
28. kurikulum.
29. c. Tujuan jangka
panjang
30. Tujuan jangka
panjang administrasi
pendidikan adalah untuk
menunjang tercapainya
31. tujuan pendidikan
nasional seperti yang
digariskan dalam
Undang-undang Sistem
Pendidikan

9
32. Nasional No.20
Tahun 2003. Pasal 3
meyebutkan,
“Pendidikan nasional
berfungsi
33. mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
34. bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya

10
35. potensi peserta didik
agar menjadi manusia
yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan
Yang
36. Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga
37. negara yang
demokratis serta
bertanggung jawab.”
Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga
Negara yang memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan
pancasila.

11
Tujuan Administrasi
pendidikan di sekolah
dapat dibedakan atas
tujuan jangka
pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
Tujuan Administrasi
pendidikan di sekolah
dapat dibedakan atas
tujuan jangka
pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
Tujuan Administrasi pendidikan dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.
1.2.1. Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun
dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan instrumental suatu proses
pendidikan di sekolah secara efektif dan efesien serta menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.

12
1.2.2. Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang
tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan
seperti yang digariskan oleh kurikulum.
1.2.3. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan
dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003.
Pasal 3 meyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.”

1.3. Prinsip-prinsip Administrasi Pendidikan


Administrasi akan berhasil dengan baik jika didasarkan pada dasar-dasar
yang tepat yang digunakan sebagai landasan dan pedoman untuk bertindak di
dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang administrator pendidikan perlu
memperhatikan beberapa prinsip administrasi dalam rencana peningkatan kinerja
yang bersumber dari berbagai sumber daya dalam kegiatan administrasi
pendidikan. Terdapat lima prinsip administrasi pendidikan yang perlu
diperhatikan yaitu:

1.3.1. Prinsip efisiensi


Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila dia
efisien dalam menggunakan semua sumber, baik tenaga, dana, fasilitas,
waktu secara tepat. Misalnya dalam melaksanakan programnya, dibutuhkan
ketelatenan untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar tidak
terjadi penyia-nyiaan waktu. Begitupun secara material, segala kebutuhan

13
untuk mencapai tujuan dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus menyia-
nyiakan atau menggunakan secara boros. Dalam artian sesuai dengan porsi
yang dibutuhkan.

1.3.2. Prinsip pengelolaan


Hasil yang efektif dan efisien akan dapat dicapai bilamana dia mampu
memanajemenkan dengan merencanakan, mengoordinasi, mengarahkan, dan
mengontrol segala kegiatan dengan benar.
1. Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk
dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk
memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya)
serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas
orang-orang tersebut dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3. Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang
telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
4. Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan
kegiatan berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka
selaras dengan anggota ataupun unit lainnya dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan.
5. Melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan dari program yang
dilaksanakan.

1.3.3. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan


Administrator harus mempunyai sikap tanggung jawab dan berpegang
pada amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak
didasarkan pada pesan sponsor, melainkan atas skala prioritas. Apabila
prinsip ini dilanggar, maka prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan hanya
akan memboroskan biaya. Pengelolaan yang demikian menjadi tidak
terkontrol dengan baik dan benar. Serta mengutamakan pengelolaan dan
menghindari terlalu sibuk dengan tugas-tugas operatif. Kegiatan

14
pengelolaan adalah kegiatan memanajemen, yakni merencanakan,
mengarahkan, dan mengontrol kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan kegiatan operatif adalah kegiatan mengarahkan dan membina
setiap orang agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban bagi
mereka dapat terlaksana dengan tepat dan benar.

1.3.4. Prinsip kepemimpinan yang efektif


Administrator adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana
dalam mengambil keputusan, tegas, lugas, tuntas dan berkualitas.
Memperhatikan dimensi hubungan antar manusia, dimensi pelaksanaan
tugas, dan dimensi situasi serta kondisi yang ada. Dimensi yang pertama
adalah sebagai seorang pemimpin harus memelihara hubungan baik antara
bawahannya. Dalam hal ini berarati, sebagai seorang pemimpin ia harus
mengenal kepentingan-kepentingan bawahannya, memberikan motivasi
untuk bekerja demi kepentingan pribadi maupun kepentingan organisasi,
serta mengusahakan adanya kepuasan bekerja. Dimensi kedua yaitu, setiap
anggota organisasi mampu menyelesaikan tugas secara baik dan tepat pada
waktunya. Tidak terlalu mengutamakan kewajiban bekerja, sampai
melupakan kegairahan bekerja dan kepentingan pribadi bawahannya.
Dimensi yang ketiga yaitu, memperhitungkan taraf kematangan anggota
organisasi dan situasi yang ada.

1.3.5. Prinsip kerja sama


Seorang administrator harus mampu melaksanakan dan
mengembangkan kerjasama antara anggota secara keseluruhan. Untuk
mencapai kinerja yang sinergis dilakukan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan, kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut. Kerjasama dilakukan atas dasar
profesionalitas yang tinggi bukan bekerjasama dalam arti kolusi yang
mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka.

15
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip dari administrasi
pendidikan adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara
efektif dan efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang
terlibat di dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.

1.4. Fungsi/Proses Administrasi Pendidikan


1.4.1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala
tindakan yang akan dilakukan demi tercapainya maksud dan tujuan
pendidikan. Isi dari perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup
apa saja yang akan dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.

1.4.2. Pengorganisasian (Organizing)


Pengorganisasian adalah kegiatan penyusunan dan pembentukan
hubungan kerja sama antar individu. Dengan begitu, kesatuan usaha dalam
upaya pencapaian maksud dan tujuan administrasi pendidikan dapat
terwujud.

1.4.3. Kordinasi (Coordinating)


Koordinasi adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan
segala sumber baik personil, materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam
suatu hubungan yang harmonis dan produktif agar selaras dengan anggota
atau unit lainnya untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam
bertindak.

1.4.4. Penganggaran (Budgeting)


Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan
direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan. Dimulai
dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana, peggunaan dana, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

1.4.5. Penilaian (Evaluating)

16
Penilaian terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, mengetahui kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan,
memperoleh dasar pertimbangan ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan,
menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.

1.5. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Berikut ini adalah beberapa bidang penting yang termasuk di dalam ruang
lingkup administrasi pendidikan.
1.5.1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2. Anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4. Keuangan dan pembukuannya
5. Korespondensi atau surat-menyurat
6. Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, rapot, dan sebagainya.

1.5.2. Bidang personalia murid, yang meliputi:


1. Organisasi murid
2. Masalah kesehatan murid
3. Masalah kesejahteraan murid
4. Evaluasi kemajuan murid
5. Bimbingan dan konseling bagi murid

1.5.3. Bidang personalia guru, meliputi:


1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi personel guru
3. Masalah kepegawaian
4. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5. Refreshing dan up-grading guru-guru

1.5.4. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:

17
1. Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
2. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
3. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.

1.5.5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum, meliputi:


1. Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah, dalam upaya mencapai
dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2. Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya yang
disesuaikan dengan pembaruan sistem pendidikan dan lingkungan
sekolah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Rosmiaty. 2016. Pengantar Administrasi Pendidikan. Yogyakarta:


SIBUKU.

Mahagandi, V. O. Tanpa Tahun. Konsep Dasar, Fungsi dan Ruang Lingkup


Administrasi Pendidikan. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023 dari
Universitas Negeri Padang.

Rahmat Ramdhani. 2023. Prinsip dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.


Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023 dari
https://www.kompasiana.com/rahmat2401/64226f7d4addee3841618f52/prin
sip-dan-ruang-lingkup-administrasi-pendidikan

Muhammad Arsyam. 2020. Administrasi Pendidikan. Diakses pada tanggal 21


Oktober 2023 dari https://osf.io/fvmb3/download

19

Anda mungkin juga menyukai