Anda di halaman 1dari 18

MOP (METODE OPERASI

PRIA) / VASEKTOMI

Kelompok 2

1. Nurul Oktiyani P1337424116006


2. Zuliana P1337424116012
3. Danti Ambarwati P1337424116013
4. Restu Laili Nur Akhma P1337424116018
5. Laela Fitriyani P1337424116021
6. Ida Nur Kasanah P1337424116026
7. Nurfitri Ari Dewanti P1337424116032
Apa itu
VASEKTOMI???
Pengertian

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan


kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan
oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan
spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa di
dalam semen/ejakulat (tidak ada penghantaran
spermatozoa dari testis ke penis).
Profil
• Sangat efektif dan permanen.
• Tidak ada efek samping jangka panjang.
• Tindak bedah yang aman dan sederhana.
• Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan.
• Konseling dan informed consent mutlak
diperlukan.
Keuntungan
• Efektif.
• Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada
mortalitas.
• Sederhana.
• Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit.
• Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan
anestesi lokal biasa.
• Biaya rendah.
• Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara
dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter
pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis
wanita.
Kerugian

• Diperlukan suatu tindakan operatif.


• Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti
perdarahan atau infeksi.
• Kontap pria belum memberikan perlindungan total
sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam
sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas
deferens, dikeluarkan.
• Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku
seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan
operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria.
Indikasi
Vasektomi
Vasektomi merupakan
merupakan upaya
upaya untuk
untuk menghentikan
menghentikan
fertilitas
fertilitas dimana
dimana fungsi
fungsi reproduksi
reproduksi merupakan
merupakan
ancaman
ancaman atau atau gangguan
gangguan terhadap
terhadap kesehatan
kesehatan pria
pria
dan
dan pasangannya
pasangannya serta
serta melemahkan
melemahkan ketahanan
ketahanan dan
dan
kualitas
kualitas keluarga.
keluarga.
Pada
Pada dasarnya
dasarnya indikasi
indikasi untuk
untuk melakukan
melakukan vasektomi
vasektomi
ialah
ialah bahwa
bahwa pasangan
pasangan suami-istri
suami-istri tidak
tidak menghendaki
menghendaki
kehamilan
kehamilan lagi lagi dan
dan pihak
pihak suami
suami bersedia
bersedia bahwa
bahwa
tindakan
tindakan kontrasepsi
kontrasepsi dilakukan
dilakukan pada
pada dirinya.
dirinya.
Kontra Indikasi
1.Infeksi kulit lokal, misalnya Scabies (penyakit kulit menular akibat tuma gatal).
2.Infeksi traktus genetalia.
3.Kelainan skrotum dan sekitarnya :
 Varicocele (varikositas pleksus pampiniformis korda spermatika, yang membentuk benjolan
skrotum yang terasa seperti ”kantong cacing”).
 Hydrocele besar
 Filariasis.
 Hernia inguinalis.
 Orchiopexy (fiksasi testis yang tidak turun pada skrotum).
 Luka parut bekas operasi hernia.
 Skrotum yang sangat tebal.
4.Penyakit sistemik :
a. Penyakit-penyakit perdarahan.
b. Diabetes Mellitus.
c. Penyakit jantung koroner yang baru.
5. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil.
Konseling , Informasi, dan Persetujuan
Tindakan Medis
Klien harus diberi informasi bahwa prosedur
vasektomi tidak mengganggu hormon pria
atau menyebabkan perubahan kemampuan
atau kepuasan seksual.
Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah
satu kontrasepsi terpilih hingga spermatozoa
yang tersisa dalam vesikula seminalis telah
dikeluarkan seluruhnya. Secara empirik,
sperma-analis akan menunjukkan hasil
negatif setelah 15-20 kali ejakulasi.
Persiapan
Persiapan
Persiapan Pre-Operatif
Pre-Operatif Vasektomi
Vasektomi ::
a.Persiapan
a.Persiapan Klien
Klien ::
Walaupun
Walaupun kulit
kulit tidak
tidak dapat
dapat disterilisasi,
disterilisasi, tindakan
tindakan pembersihan
pembersihan dengan
dengan melakukan
melakukan antiseptik
antiseptik
sudah
sudah sangat
sangat mengurangi
mengurangi mikroorganisme
mikroorganisme yang yang ada
ada pada
pada permukaan
permukaan kulit
kulit (skrotum
(skrotum dan dan
inguinal)
inguinal) terutama
terutama mikroorganisme
mikroorganisme yang yang dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan komplikasi
komplikasi berat
berat (tetanus).
(tetanus).

 Klien
Klien sebaiknya
sebaiknya mandimandi serta
serta menggunakan
menggunakan pakaianpakaian yangyang bersih
bersih dan
dan longgar
longgar sebelum
sebelum
mengunjungi
mengunjungi klinik.klinik. Bila
Bila tidak
tidak cukup
cukup waktu
waktu untuk
untuk mandi,
mandi, klien
klien dianjurkan
dianjurkan untuk untuk
membersihkan
membersihkan daerah daerah skrotum
skrotum dan
dan inguinal/lipat
inguinal/lipat paha
paha sebelum
sebelum masuk
masuk keke ruang
ruang tindakan.
tindakan.

 Klien
Klien dianjurkan
dianjurkan untuk
untuk membawa
membawa celana
celana khusus
khusus untuk
untuk menyangga
menyangga skrotum.
skrotum.

 Rambut
Rambut pubis
pubis cukup
cukup digunting
digunting pendek
pendek bilabila menutupi
menutupi daerah
daerah operasi.
operasi. Waktu
Waktu yang yang paling
paling
baik
baik untuk
untuk menggunting
menggunting adalah adalah sesaat
sesaat sebelum
sebelum tindakan
tindakan dilakukan
dilakukan agar
agar risiko
risiko infeksi
infeksi
ditekan
ditekan serendah
serendah mungkin
mungkin

 Cuci/bersihkan
Cuci/bersihkan daerah
daerah operasi
operasi dengan
dengan sabunsabun dan
dan air
air kemudian
kemudian ulangi
ulangi sekali
sekali lagi
lagi dengan
dengan
larutan
larutan antiseptik
antiseptik atau
atau langsung
langsung diberi
diberi antiseptik
antiseptik (Povidon
(Povidon Iodine).
Iodine).

 Bila
Bila dipergunakan
dipergunakan larutan
larutan Povidon
Povidon Iodine
Iodine seperti
seperti Betadin,
Betadin, tunggu
tunggu 11 atau
atau 22 menit
menit hingga
hingga
yodium
yodium bebas
bebas yang
yang terlepas
terlepas dapat
dapat membunuh
membunuh mikroorganisme.
mikroorganisme.
Lanjutan. . .

b. Kelengkapan untuk klien dan petugas :


Karena vasektomi merupakan tindakan bedah minor
dan kadang memerlukan insisi yang kecil/tanpa insisi
sehingga hanya meliputi daerah superfisial, maka :
• Klien dapat menggunakan pakaian sendiri asal
terjamin kebersihannya.
• Operator dan petugas tidak harus menggunakan
topi bedah, masker, atau baju operasi.
Prosedur vasektomi meliputi beberapa
langkah tindakan :
1. Identifikasi dan isolasi vas deferens.
a. Kedua vas deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid-scrotum,
tidak berpulsasi (berbeda dengan pembuluh darah).
b. Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens
seperti pada keadaan-keadaan :
 Kulit skrotum tebal
 Vas deferens yang sangat tipis
 Spermatic cord yang tebal
 Testis yang tidak turun
 Otot cremaster berkontraksi dan menarik testis ke atas.
c. Kedua vas deferens harus diidentifikasi sebelum meneruskan prosedur kontapnya.
d. Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan jari telunjuk atau
dengan memakai klem (doek klem atau klem lainnya).
e. Dilakukan penyuntikan anestesi lokal.
2. Insisi skrotum.
a. Vas deferens yang telah di-immobilisasi di depan
skrotum hanya ditutupi oleh otot dartos dan kulit
skrotum.
b. Insisi horizontal atau vertikal, dapat dilakukan secara :
- Tunggal, di garis tengah (scrotal raphe)
- Dua insisi, satu insisi di atas masing-masing vas
deferens.
3. Memisahkan lapisan-lapisan superfisial dari jaringan-jaringan
sehingga vas deferens dapat diisolasi.
4. Oklusi vas deferens.
a. Umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu segmen dari kedua
vas deferens (1-3cm), yang harus dilakukan jauh dari epididymis.
b. Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat ditutup dengan :
 Ligasi
 Dapat dilakukan dengan crhomic catgut (ini yang paling sering
dilakukan).
 Dapat pula dengan benang yang tidak diserap (silk), tetapi kadang-
kadang dapat menyebabkan irritasi jaringan atau granuloma.
 Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai memotong vas
deferens, karena dapat menyebabkan spermatozoa merembes ke
jaringan sekitarnya dan terjadi granuloma.
 Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar tidak menyambung
kembali (rekanalisasi), ujung vas deferens dapat dilipat kebelakang
lalu diikatkan/dijahitkan pada dirinya sendiri, atau fascia dari vas
deferens dapat ditutupkan di atas satu ujung sehingga terdapat
suatu barier dari jaringan fascia; atau ujung vas deferens
ditanamkan ke dalam jaringan fascia.
 Elektro-koagulasi/Thermo-koagulasi
 Clips
 Masih dalam fase eksperimental.
Penutupan luka insisi.
1. Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap.
2. Pada insisi 1 cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut,
cukup ditutup dengan plester saja.
Informasi bagi Klien

1. Istirahat 1-2 jam di klinik.


2. Pertahankan band aid selama 3 hari.
3. Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik atau
digaruk.
4. Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah.
Setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun dan air.
5. Memakai penunjang skrotum selama 7-8 hari, usahakan daerah
operasi kering.
6. Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgetik seperti parasetamol
atau ibuprofen setiap 4-5 jam.
7. Hindari pekerjaan berat selama 2-3 hari.
8. Kompres dingin/es pada skrotum.
9. Boleh bersenggama sesudah hari ke 2-3. Namun untuk
mencegah kehamilan, pakailah kondom atau cara kontrasepsi
lain selama 3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.
10. Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali
Daftar Pustaka

• Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan


Kontrasepsi. Jakarta : Sinar Harapan.
• Prawirohardjo, Sarwono. 2004. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Tridasa Printer.
• Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Tridasa Printer.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai