Anda di halaman 1dari 54

PENCEGAHAN INFEKSI

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
TUJUAN SESI P A S P A D.
 Menjelaskan Kewaspadaan Universal
 Membahas ulang tujuan PI
 Membedakan istilah PI yng dianjurkan
 Menjelaskan praktek PI dalam APN

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
TUJUAN PENCEGAHAN INFEKSI
 Meminimalkan Infeksi Disebabkan Oleh
Microorganisme
 Menurunkan Risiko Penularan Penyakit
Hepatitis/ HIV / AIDS
 Mencegah terjadinya infeksi pada :
♥ Klien
♥ Petugas Kesehatan
♥ Masyarakat & Lingkungan

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
LATAR BELAKANG
Indonesia memasuki Epidemi HIV/AIDS
Gelombang V. (2001), tercatat 2000 Kasus
HIV/AIDS yang dilaporkan. Jumlah wanita
yang terkena akan meningkat.
♣ HIV/AIDS tidak menunjukkan gejala spesifik
♣ Petugas Kesehatan berpotensi besar tertular
melalui cairan tubuh /darah
♣ Petugas Kesehatan perlu memegang prinsip
pada Kewaspadaan Universal.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
KEWASPADAAN UNIVERSAL
 DEFINISI ;
Adalah pedoman yang ditetapkan untuk
mencegah penyebaran berbagai penyakit
yang ditularkan melalui cairan tubuh/darah
di lingkungan RS/Sarana Kesehatan lainnya.

 KONSEP :
Yang dianut adalah semua darah/cairan
tubuh harus dikelola sebagai sumber yang
dapat menularkan HIV/HB dan penyakit
lainnya.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PELAKSANAAN KEWASPADAAN
UNIVERSAL
PETUGAS KESEHATAN HARUS SECARA RUTIN
MEMAKAI SARANA ALAT PELINDUNG DIRI
(APD) SAAT :
☞ Menyentuh darah/cairan tubuh
☞ Mengelola peralatan/sarana yang tercemari
☞ Mengerjakan fungsi vena / yang

berhubungan dengan pembuluh darah


☞ Bila kontak dengan pasien (pakai sarung

tangan)

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
INGAT .
☆ Cuci tangan/bagian tubuh dengan sabun bila
terkena darah/cairan tubuh
☆ Waspada bila tertusuk jarum/pisau/benda tajam
lainnya
☆ Tutup kembali jarum suntik setelah dipakai, jangan
membengkokkan jarum suntik dengan tangan
☆ Masukkan benda tajam pada tempat yang aman
☆ Hindari melakukan resusitasi dari mulut ke mulut
☆ Hindari kontak langsung dengan pasien bila
mengalami lecet/luka
☆ Petugas kesehatan yang hamil harus memperhatikan
segala prosedur untuk menghindari HIV/AIDS

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
KEWASPADAAN DALAM TINDAKAN
MEDIK
Untuk memutuskan mata rantai tersebut: Pakai
 Kaca mata pelindung
 Masker pelindung
 Plastik penutup badan ( apron)
 Sarung tangan
 Penutup kaki

Petugas kesehatan berisiko tinggi tertular HIV


dalam semua prosedur pembedahan yang
membuka jaringan organ, pembuluh darah,
pertolongan persalinan dan tindakan abortus.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Risiko kematian disebabkan :

 Tersambar petir 1 : 10,000,000


• Kecelakaan Pesawat 1 : 3,000,000
Terbang
• Kecelakaan Mobil
1 : 10,000
• Terjun Parasut,
1 : 1,000
Terjun Bungee

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI : RESIKO PENYEBARAN
PENYAKIT

Jalan masuk HB ( % ) HIV (%)


Sumber

Kulit luka 27 -37 0,3 – 0,4


(pecah robek) (27:100) < 0,1
kulit mukosa (4:1000)

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Beberapa Organisme yang Berbahaya

 Bakteria
 Virus
◦ E. coli
◦ Tiuberkulosis ◦ HIV
◦ Streptococcus Group A ◦ HBV
 Jamur ◦ HCV
◦ Fungus
◦ Rotavirus
 Parasit
◦ Ebola
◦ Malaria
◦ Papillomavirus

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Bagaimana risikonya bekerja
ditempat pelayanan kesehatan?

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI : TERKENA DARAH TERINFEKSI
SECARA TIDAK SENGAJA

 Sampai sesedikit 0,00000001 ml darah yang terinfeksi


HBV bisa menularkan HBV kepada seseorang yang
rentan.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Ketahuilah bahwa setiap orang (klien
atau petugas) berpotensi untuk menularkan
penyakit

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Prinsip - Prinsip PI

☞ SETIAP ORANG HARUS DIANGGAP DAPAT MENULARKAN


PENYAKIT

☞ SETIAP ORANG HARUS DIANGGAP BERISIKO KENA INFEKSI

☞ PERMUKAAN TEMPAT PERIKSA YANG TERSENTUH CAIRAN


TUBUH/DARAH

☞ DIANGGAP TERKONTAMINASI PROSES P.I SECARA BENAR

☞ BILA PERMUKAAN PERALATAN TIDAK DIKETAHUI


DIPROSES/TIDAK HARUS DIANGGAP TERKONTAMINASI.

☞ RISIKO INFEKSI TIDAK BISA DIHILANGKAN SECARA TOTAL, TAPI


DAPAT DIKURANGI HINGGA SEKECIL MUNGKIN.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
6. PEDOMAN PENCEGAHAN INFEKSI

1. Cuci Tangan
2. Memakai Sarung Tangan/Memakai
Perlengkapan Pelindung Diri
3. Menggunakan Asepsis atau Teknik Aseptik
4. Memproses Alat Bekas Pakai
5. Menangani Peralatan Tajam Dengan Aman
6. Kebersihan dan sanitasi lingkungan

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
1. Cuci Tangan Dilakukan
 Segera setelah tiba ditempat
kerja
 Sebelum melakukan kontak
fisik dengan ibu dan bayi
 Setelah kontak fisik dengan
ibu dan bayi
 Sebelum memakai sarung
tangan
 Setelah melepas sarung
tangan
 Setelah ke kamar mandi
 Sebelum pulang kerja.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PERHATIAN.
 Bila menggunakan sabun padat, potong keci-kecil
 Jangan cuci tangan kedalam wadah (waskom)
 Bila tidak tersedia air mengalir:
- Gunakan ember tertutup dengan kran
yang bisa ditutup
- Gunakan botol yang sudah diberi lubang
- Minta tolong pada orang lain/keluarga
- Gunakan Larutan alkohol ( 60-90 %) 100 ml
dicampur dengan gliserin 2 ml
 Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering
setiap orang satu lap tangan
 Bila tidak ada saluran air pembuangan, kumpulkan air
dan buang pada tempatnya.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
2. MEMAKAI SARUNG TANGAN
✺ Gunakan sarung tangan
DTT/Seteril
✺ Gunakan sarung tangan
pemeriksaan yang bersih untuk
menangani cairan tubuh/darah
✺ Gunakan sarung tangan rumah
tangga/sarung tangan tebal
untuk mencuci peralatan,
membuang sampah,
membersihkan darah/cairan
tubuh.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PERHATIKAN
☞ JIKA
SARUNG TANGAN SEKALI PAKAI
DIGUNAKAN JANGAN DIPROSES > 3 x
☞ JANGAN DIGUNAKAN BILA SARUNG TANGAN

RETAK, TIPIS, LUBANG, DAN ROBEK.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
MEMAKAI PERLENGKAPAN
PERLINDUNG DIRI
Agar upaya perlindungan dengan barier
protektif berjalan efektif, perhatikan fakta ini :
 Sebagian besar infeksi diterjadi melalui
kontak dengan cairan tubuh (darah, tinja, air
ludah ) yang mengandung mikroorganisme
berbahaya dari pasien yang terinfeksi.
 Sebagian besar infeksi berbahaya yang terjadi
di dalam masyarakat sebagian besar bersifat
tanpa gejala.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Upaya dengan Barier Protektif
Merupakan Upaya Pencegahan
standar diantaranya adalah:

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Kesalahan Apa yang Ditunjukkan
Dalam Gambar Ini?

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Strategi pelindung berbatas
Immunisasi untuk
orang dewasa
 Hepatitis A
 Hepatitis B
 Tetanus, diphtheria
 Cacar air
 Influenza
 Campak, Gondok,
 Pneumococcus
Rubella (Campak
Jerman)

Sumber: CDC (Centers for Disease Control and Prevention-


Atlanta) Juni 1997.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
3. MENGGUNAKAN TEKNIK
ANTISEPTIK
MELIPUTI ASPEK :
➠ Penggunaan Perlengkapan Pelindung Pribadi
➠ Antisepsis
➠ Menjaga Tingkat Steril atau Disinfektan

Tingkat Tinggi

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Larutan Antiseptik yang bisa diterima
:
1. Alkohol 60-90 % etil, atau metil spiritus
2. Setrimid / klorheksidin glukonat, (Saflon)
3. Klorheksidin glukonat 4 % (Hibiscrub,
Hibitane, Hibiclens)
4. Heksalklorofen 3 % ( Phisohex)
5. Paraklorometaksilenol (PCMX), ( Detol)
6. Iodine 1- 3 %
7. Iodofor ( Betadine)

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Larutan disinfektan ini bisa diterima

☛ Klorine Pemutih 0,5 %( untuk dekontaminasi


permukaan / DTT peralatan)
☛ Glutaraldehida ( untuk dekontaminasi, DTT)
☛ Jangan gunakan disinfektan dari senyawa fenol
untuk disinfeksi peralatan/bahan yang dipakai
bayi baru lahir

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
4.MEMPROSES ALAT BEKAS PAKAI

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Dekontaminasi
Proses:
 Masukkan alat-alat dan
sarung tangan pakai
ulang dalam larutan
klorin 0,5% segera
setelah digunakan.
 Rendam selama 10
menit dan bilas segera.
 Bersihkan permukaan
(seperti meja) dengan
larutan klorin.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Pencucian
Proses:
 Cuci dengan
deterjen dan
air.
 Sikat alat-alat
hingga bersih.
 Bilas merata
dengan air
bersih.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Sterilisasi
Uap panas
bertekanan

Bahan Kimia

Panas
kering

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Desinfeksi Tingkat Tinggi
Perebusan
Praktek
 Rebus alat-alat dalam air
mendidih selama 20 menit
 Rebus dalam panci dengan
penutup.
 Penghitungan waktu dimulai
saat air mulai mendidih.
 Jangan menambahkan
sesuatu ke dalam panci
setelah penghitungan waktu
dimulai.
 Keringkan diudara terbuka
sebelum disimpan.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Desinfeksi Tingkat Tinggi
Pengukusan
Proses:
◦ Kukus selama 20 menit.
◦ Sebelumnya periksa, apakah jumlah air di dalam panci
cukup untuk proses pengukusan yang lengkap.
◦ Permukaan air harus diatas level elemen pemanas tetapi
tidak menggenangi nampan pengukus.
◦ Waktu pengukusan dimulai setelah uap air keluar dari
celah-celah tutup panci.
◦ Jangan menambahkan sesuatu ke dalam panci pengukus
setelah penghitungan waktu dimulai.
◦ Setelah pengukusan selesai, biarkan alat-alat mengering
dalam panci sebelum disimpan.

Source: McIntosh 1994.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Alat Pengukus untuk Proses
Disinfeksi Tingkat Tinggi

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Disinfeksi Tingkat Tinggi
secara Kimiawi
Proses:
 Masukkan alat-alat

kedalam larutan
disinfektan.
 Rendam selama 20

menit.
 Bilas dengan air

matang.
 Biarkan kering

sebelum digunakan
atau disimpan.
*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
MEMPROSES ALAT BEKAS PAKAI
Dekontaminasi
( rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit )

Cuci Bilas
Gunakan sarung tangan tebal, deterjen dan sikat

SETERILISASI DISINFEKTAN TINGKAT TINGGI


AUTOKLAF KIMIA
121 º C, 106 kPa PEMANASAN REBUS KUKUS
30’ DIBUNGKUS 170 ºc 60 ‘ Panci tertutup 20’ Rendam 20 ‘
20 ‘ TDK DIBUNGKUS

DINGINKAN /SIAP PAKAI

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
MENYIAPKAN TEMPAT PENYIMPANAN
BERDESINFEKSI TINGKAT TINGGI
 Masak (jika kecil), atau
 Tuangkan 0,5% larutan klorin pada tempat
penyimpanan yang bersih.
- Biarkan selama 20 menit
- Kemudian buang larutan tersebut.
- Bilas seluruh permukaan dengan air
masak.
 Biarkan kering dan gunakan untuk
menyimpan alat-alat DTT.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PENYIMPANAN ALAT-ALAT STERIL &
DTT
♣ Jaga area penyimpanan tetap bersih, kering,
bebas debu, tidak memakai tirai
♣ Sebaiknya disimpan dalam kabinet atau rak
tertutup
♣ Suhu kamar sekitar 240 C, kelembaban relatif <
dari 70 %
♣ Penyimpanan 20-25 cm dari lantai, 40-45 cm
dari langit-langit, 15-20 cm dari dinding luar
♣ Buat label dan rotasikan suplai (First In First
Out)
♣ Jangan menggunakan kardus
♣ Distribusikan instrument dari area
penyimpanan

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI : EFEKTIFITAS METODA PEMROSESAN
INSTRUMEN
Efektifitas (menyingkirkan atau Titik penon-aktifan
mikroba)
Dekontaminasi Membunuh HBV & HIV Rendam dalam Larutan
klorin 0,5 % selama 10 ‘
Cuci (air saja) Hingga 50 % Hingga tampak bersih

Cuci ( dng Hingga 80 % Hingga tampak bersih


deterjen & air
bilas)
Seterilisasi 100 % Autoklaf, kering dng
bahan kimia selama yg
disarankan
Disinfeksi Tingkat 95 % ( tdk menonaktifkan Rebus, uap, dng bahan
Tinggi endospora) kimia 20 ‘

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI : PETUNJUK MEMPERSIAPKAN CHLORIN
YANG ENCER
Total Bagian (TB)(H2O) = 5 % Konsentrat - 1
0,5 % Encer

Untuk membuat Larutan Chlorin 0,5 % dari


larutan klorin campurlah 1 bagian klorin
dalam 9 bagian air.

Total bagian ( TB) (H2O) = 5 % Konsentrat – 1


=9
0. 5 % Encer
Total Bagian (TB) (H2O)

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI: Petunjuk untuk mempersiapkan
larutan chlorin dari bubuk
Gram / Liter = % Enceran X 1000
% Konsentrat

Untuk membuat satu larutan 0,5 % klorin dari


bubuk 3,5 % campurlah 14,2 gram bubuk
kedalam 1 liter air

Gram / Liter = % Enceran X 1000 = 14,2


Gram/liter
% Konsentrat

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
5. MENANGANI PERALATAN TAJAM SECARA AMAN
☺ LETAKAN BENDA TAJAM DIATAS BAKI SETRERIL / DTT
☺ HINDARI LUKA TUSUKAN SAAT MENJAHIT

☺ SAAT MENJAHIT GUNAKA PEMEGANG JARUM DAN

PINCET
☺ JANGAN MENUTUP KEMBALI, MELENGKUNGKAN,

MEMATAHKAN / MELEPASKAN JARUM YANG DIBUANG

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
Cara aman membuang benda tajam
☺ Buang benda tajam dalam wadah tahan
bocor dan segel lalu bakar (Insinerator), atau
Capsulisasi.
☺ Bila benda tajam tidak bisa dibuang secara
aman, lakukan Dekontaminasi lebih dulu
sebelum dibuang

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
6. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
AMAN
☹ Bebas dari Infeksi
☹ Pelatihan / Supervisi ketat / secara berkala
☹ Ditetapkan secara tepat sebelum / selama

dan sesudah prosedur dilakukan


☹ Keteledoran Berakibat buruk bagi Kesehatan

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
TUJUAN PENGELOLAAN SAMPAH
♣ Melindungi petugas pembuangan sampah
dari perlukaan
♣ Melindungi penyebaran infeksi terhadap para

petugas kesehatan
♣ Mencegah penularan infeksi pada masyarakat

sekitar
♣ Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan

toksis dan radio aktif), dengan aman

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
CARA-CARA PEMBUANGAN SAMPAH
♣ SAMPAH DIPILAH SESUAI DENGAN JENISNYA
♣ MASUKAN DALAM WADAH TERTUTUP/PLASTIK
♣ GUNAKAN WADAH TAHAN TEMBUS UNTUK BENDA
TAJAM
♣ TEMPAT SAMPAH SIMPAN DITEMPAT YANG DEKAT
DENGAN TEMPAT KEGIATAN
♣ PERALATAN UNTUK MENGUMPUL DAN
MENGANGKUT HARUS KHUSUS
♣ CUCI SEMUA TEMPAT SAMPAH DENGAN LARUTAN
DISINFEKTAN DAN BILAS SECARA TERATUR
♣ TEMPATKAN PADA WADAH TERPISAH UNTUK
SAMPAH YANG DIBAKAR DAN TIDAK DIBAKAR
♣ CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK SETELAH
MELEPAS SARUNG TANGAN

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
ALUR PEMBUANGAN SAMPAH
Sampah basah: Darah,
Sampah kering : Duh Tubuh, jaringan,
Jarum, kapas, kasa plasenta, bagian janin
Pembalut, skapel, Dan set transfusi
Semprit

Di Rumah Sakit
Dibakar dalam Dikumpulkan
Insinerator Dalam wadah
terpisah

Abunya ( berisi gelas,


Dan benda-benda Dibuang dalam lubang
Tidak terbakar ditanam Dalam dan tetutup
Dalam lubang tertutup
*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PI DILUAR INSTITUSI
 Pastikan semua teman dan anggota keluarga
mencuci tangan
 Jika tidak tersedia ST steril/DTT gunakan ST bersih
 Gunaka APD untuk mencegah percikan darah/
cairan tubuh
 Terapkan prinsip untuk menjaga daerah seteril
(jaga benda-benda terkontaminasi)
 Hati-hati dengan benda tajam jangan tertinggal
dirumah pasien
 Tempatkan plasenta dalam plastik / tembikar
 Pisahkan linen yang terkontaminasi dengan yang
tidak terkontaminasi

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PENYEDIAAN AIR BERSIH
♣ AIR BERSIH : air yang telah diolah dan disaring
secara alami atau kimiawi sehingga aman
untuk diminum dan digunakan untuk
keperluan lain, karena sudah memenuhi
standar kesehatan masyarakat.
♣ AIR MINUM: sebagai alternatif, air ledeng
ditambah larutan sodium hipoklorit, (10 ml/
2 sdk teh) larutan klorin 0,5 % dicampur
dengan 20 ltr air ( 20 galon)(CDC 2000)
♣ Jika air ledeng atau sumur keruh, air harus
dilakukan filtrasi, atau sedimennya
diendapkan dulu, setelah jernih baru
dididihkan dulu sebelum diminum.

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
PERHATIAN

DENGAN MENERAPKAN KEWASPADAAN


UNIVERSAL, SETIAP PETUGAS KESEHATAN AKAN
TERLINDUNG DARI RESIKO TERKENA INFEKSI
YANG TERDIAGNOSA / TIDAK TERDIAGNOSA

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009
TERIMA KASIH

*ANA*P2KP*SMD 6/20/2009

Anda mungkin juga menyukai