Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU NIFAS


DALAM POLA ELIMINASI DI PUSKESMAS
KALIWADAS

Nama : RIATNI AZIZAH


NIM : 2004149
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan

Penguji Utama : Isy Royhanati, S.Si.Med


Pembimbing I : Anita Indra Afriani,S.SiT.,M.Kes
Pembimbing II : Ns.Shindi Hapsari, S.Kep.,M.Kep
LATAR BELAKANG
Masa nifas (masa transisi bagi ibu setelah melewati fase melahirkan)

Periode Postpartum Perubahan Fisiologi (adaptasi Fisik) Adaptasi Psikologis Ibu

Perubahan psikologis terjadi secara stimultan dapat berupa emosional atau kecemasan

Kecemasan ibu postpartum Salah satu penyebabnya adalah stressor psikologis, (pristiwa /
kejadian yang mengakibatkan seseorang harus melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang
dialami).

Gangguan Psikologis { 85% ibu yg baru melahirkan , 10-15% ( depresi/kecemasan)}


Cemas dengan kondisi jahitan perineum, BAK, BAB

Dampak terlambatnya pola eliminasi urine


Kandung kemih penuh - bendungan air seni  ( gangguan involusi – perdarahan postpartum).
( Kateterisasi – infeksi )
LANJUTAN...........
Kecemasan pada ibu nifas dalam pola eliminasi harus segera diatasi

Terapi ROP : Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi tetapi hanya
memusatkan perhatian pada suatu aktifitas yang mengidentifikasikan otot yang tegang untuk
mendapatkan perasaan yang rileks.

Terapi ROP dibuktikan mampu menurunkan kecemasan  Penelitian di RSU PKU


Muhammadiyah Bantul dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala 1

Study Pendahuluan
pada10 ibu PP 9 ibu PP mengalami kecemasan dalam melakukan pola eliminasi dan 1 PP tidak
cemas
Rumusan masalah

Apakah ada pengaruh terapi ROP terhadap tingkat kecemasan


pada ibu nifas dalam pola eliminasi di Puskesmas Kaliwadas.
TUJUAN
02
01
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu
Menganalisa apakah ada pengaruh nifas dalam pola eliminasi sebelum
Terapi ROP terhadap tingkat dilakukan terapi ROP
kecemasan pada ibu nifas dalam pola 2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu
eliminasi nifas dalam pola eliminasi sesudah
dilakukan terapi ROP
3. Menganalisis pengaruh terapi ROP
terhadap tingkat kecemasan ibu nifas
dalam pola eliminasi
Manfaat
02
01
Praktis
Teoritis
Refrensi ilmiah untuk penelitian 1. Bagi institusi tempat penelitian
selanjutnya dengan masalah dan judul 2. Bagi Peneliti
yang berbeda dan memberi 3. Bagi institusi Stikes Karya Husada
pengetahuan tingkat kecemasan pada semarang
ibu nifas dalam pola eliminasi dengan 4. Bagi Responden
terapi ROP
Tinjauan Teori

MASA NIFAS
Masa pulihnya Kembali mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan Kembali seperti sebelum
hamil

KECEMASAN
Pengalaman emosi dan subyektif tanpa ada objek yang spesifik (perasaan yang was-was, seolah-olah
ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi disertai gejala otonomik yang berlangsung dalam beberapa
waktu.

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF


Terapi relaksasi dengan menegangkan otot-otot tertentu untuk mendapatkan perasaan rileks
.

Kerangka Teori
Faktor – Faktor yang
mempengaruhi
kecemasan:
•Usia
•Lingkungan
•Pengalaman
•Pengetahuan
•Peran Keluarga

Perubahan Tkt. Kecemasan Terapi


Ibu Fisiologis •Ringan relaksasi otot
Nifas dan •Sedang progresif
Psikologis •Berat
•Panik

Dampak
•Bendungan Air seni Rileks
•Gangguan involusi uteri
•Perdarahan
•Infeksi
KERANGKA KONSEP
Variabel independen Variabel dependen
Terapi Relaksasi Otot
Tingkat Kecemasan
Progresif

HIPOTESIS
Ha : Ada Pengaruh

Ho : Tidak ada Pengaruh


METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian kuantitatif.
Metode penelitian Quasy experimental design.
Rancangan penelitian Pretest Postest One Group Design.

Tempat Penelitian : Puskesmas Kaliwadas


Waktu : Juni – Juli 2021
POPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING

POPULASI
Semua ibu nifas primipara yang bersalin di Puskesmas Kaliwadas pada bulan januari – Maret 2021
sebanyak 35 orang

Sampel
Sampel penelitian sebanyak 15 responden sesuai dengan kriteria insklusi dengan penghitungan sampel
menggunakan rumus solvin.

Teknik sampling
Concutive sampling
Instrumen Penelitian

Kuisioner kecemasan menggunakan kuisioner HARS (Hamilton anxiety rating scale)


yang terdiri dari 14 indikator dengan skor jawaban :

0 : jika tidak ada gejala


1 : jika gejala ringan
2 : jika gejala sedang
3 : jika gejala berat
4 : jika gejala berat sekali
Langkah-Langkah Penelitian
Analisa Data

Analisa Univariat : distribusi frekuensi karakteristik responden dari data demografi


dengan ukuran prosentase atau proporsi

Analisa Bivariat : Mengidentifikasi hubungan 2 variabel

Uji normalitas ------------ Shapiro walk

Analisis data ------------ Uji Paired Sample T-Test( jika data berdistribusi normal)
Uji Wilcoxon ( Jika data tidak berdistribusi normal)
“PRESENTASION DONE”

—THANKYOU-

Anda mungkin juga menyukai