Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN DARURAT GEMPA BUMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2016 00 1/4

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL APRIL 2016

Dr. Syaiful Huda


1. PENGERTIAN
1. Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
2. Akibat gempa bumi: getaran atau guncangan tanah,
longsoran tanah, tsunami, bahaya sekunder (bangunan
roboh, arus pendek, gas bocor menyebabkan kebakaran, dll).
3. Diperlukan panduan untuk menghadapi kondisi darurat
gempa bumi untuk meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan akibat gempa bumi.
2. TUJUAN Sebagai panduan bagi seluruh karyawan dalam menghadapi
gempa.
3. KEBIJAKAN Undang-Undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
1. Bahwa gempa bumi merupakan bencana alam yang harus
diantisipasi sejak dini karena dapat menimbulkan kerugian baik
materiil maupun moril yang cukup besar.
2. Bahwa karyawan, pasien, pengunjung dan semua orang yang
berada di dalam lingkup Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas
harus dilindungi keselamatannya, termasuk saat terjadi darurat
gempa bumi.
3. Panduan Disaster Plan RSKB Islam Cawas
4. PROSEDUR 1. Sebelum Terjadi Gempa Bumi
1.1. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
Pastikan letak pintu, lift serta tangga darurat. Apabila terjadi
gempa bumi sudah mengetahui tempat yang aman untuk
PANDUAN DARURAT GEMPA BUMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2016 00 2/4

berlindung.
1.2. Perabotan (lemari, kabinet, dll) diatur menempel pada dinding
(dipaku, diikat, dsb) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser
pada saat terjadi gempa bumi.
1.3. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak
mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
1.4. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang
digunakan.
1.5. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian
bawah.
1.6. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada
saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu, dll).
1.7. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat
terjadi gempa bumi, misalnya : SAR, pemadam kebakaran.

2. Saat Terjadi Gempa Bumi


2.1. Ketika berada di dalam bangunan
1. Tetap tenang dan jangan panik
2. Tetap berada di tempat
3. Instruksikan pada pasien, pengunjung maupun karyawan
lain untuk :
3.1. Menjauh dari dinding kaca, gelas, jendela atau apapun
yang mungkin menjatuhi anda.
3.2. Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan
dengan bersembunyi di struktur yang kuat dan bebas
kejatuhan benda misalnya bawah meja hingga
guncangan berhenti.
4. Apabila tidak ada meja atau perabot untuk berlindung,
lindungi kepala, leher dan mata dengan tangan silang
PANDUAN DARURAT GEMPA BUMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2016 00 3/4

menjepit menutup leher

5. Untuk pasien dalam kondisi terbaring, usahakan tetap di


tempat tidur apabila terjadi gempa, lindungi kepala dengan
bantal. Apabila ada kemungkinan benda berat akan
menimpa pasien, segera menuju ke sisi terdekat yang
aman.
6. Tetap di dalam ruang hingga guncangan berhenti dan
keluar ketika kondisi sudah aman.
7. Waspadai segala kemungkinan yang timbul akibat arus
pendek.
8. Jangan menggunakan lift.

2.2. Ketika berada di luar bangunan


1. Tetaplah di luar.
2. Menjauh dari gedung, lampu jalan atau jaringan berkabel.
3. Tetaplah di luar hingga guncangan berhenti. Bahaya paling
besar berada langsung di luar bangunan: pada pintu
keluar, eksterior sepanjang dinding luar.
3. Setelah Terjadi Gempa Bumi
1. Keluar dari bangunan dengan tertib menggunakan pintu
dan tangga darurat.
2. Jangan menggunakan lift.
2.1. Ikuti jalur evakuasi menuju titik aman atau titik kumpul
PANDUAN DARURAT GEMPA BUMI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/UN3.24/KD/2016 00 4/4

(assembly point) yang sudah ditetapkan.


3. Periksa kondisi pasien, pengunjung dan karyawan.
Lakukan prinsip triase untuk menentukan prioritas
perawatan gawat darurat serta prioritas transportasi.
4. Periksa apabila terjadi kebakaran.
4.1. Bila terjadi kebakaran, segera tangani sesuai prosedur
penanggulangan bahaya kebakaran.
5. Periksa apabila terjadi kebocoran gas, khususnya di ruang
gas medis
5.1. Apabila terjadi kebocoran gas nitrogen (N2) maupun
oksigen, pindahkan tabung ke tempat yang berventilasi
baik. Hentikan kebocoran bila memungkinkan.
5.2. Bila kebocoran tidak dapat dihentikan, pindahkan
silinder ke tempat yang aman dan biarkan sampai
menjadi kosong.
5.3. Gas nitrogen (N2) tidak mudah terbakar dan tidak
memperbesar kebakaran. Bila nitrogen menggantikan
oksigen di udara, dapat menyebabkan sesak napas,
udara yang mengandung oksigen kurang dari 16%
sangat berbahaya.
5.4. Gas Oksigen (O2) tidak mudah terbakar namun secara aktif
dapat memperbesar kebakaran.
Seluruh Unit Kerja

5. UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai