Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PELAYANAN

INTENSIVE CARE UNIT


TAHUN 2023

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RSUD SERPONG UTARA


NOMOR :

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT ICU

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT RSUD SERPONG UTARA


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan efektifitas
penyelenggaraan organisasi Unit ICU di Rumah Sakit
RSUD Serpong Utara, diperlukan Pedoman Pelayanan Unit
ICU
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu
ditetapkan Pedoman Pelayanan Unit ICU di Rumah Sakit
RSUD Serpong Utara dengan keputusan Pelaksana Tugas
Direktur Utama RSUD Serpong Utara.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/PER/II/188 Tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 4356/11993
Tentang Berlakunya Standar Rumah Sakit Umum dan
Pelayanan Medis di Seluruh Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/Menkes/Sk/II/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 012
tertanggal 15 Maret 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
6. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04/I/2790/11 tertanggal 01 Januari 2012 Tentang
Standar Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN PELAKSANA TUGAS DIREKTUR UTAMA
RSUD SERPONG UTARA TENTANG PEMBERLAKUAN
PEDOMAN PELAYANAN UNIT ICU
Kedua : Memberlakukan Pedoman Pelayanan Unit ICU RSUD
Serpong Utara sebagai pedoman dalam pelayanan
kegiatan di Unit ICU RSUD Serpong Utara.
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai tanggal 2023 dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapannya maka akan di tinjau kembali dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Ditetapkan di Jambi
pada tanggal, 2023

DIREKTUR
RSUD SERPONG UTARA

dr. H.TULUS MULADIYONO

NIP . 19700604 200501 1 007

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
DAFTAR ISI

Keputusan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Unit ICU.................... i


Daftar Isi……………………………………….…..................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………
B. Tujuan Pedoman…………………………………….
C. Ruang Lingkup Pelayanan………………………….
D. Batasan Operasional………………………………..
E. Landasan Hukum…………………………………….
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………………
B. Distribusi Ketenagaan……………………………
C. Pengaturan Jaga…………………………………
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang……………………………………..
B. Standar Fasilitas………………………………….
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN .......................................
BAB V LOGISTIK........................................................................
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ...............................................
BAB VII KESELAMATAN KERJA ................................................
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ................................................
BAB IX PENUTUP.......................................................................

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit
Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Intensif Care Unit adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit,cidera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih
reversible.
Intensive Care Unit (ICU) adalah unit perawatan khusus yang dikelola
untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cedera dengan penyulit yang
mengancam nyawa dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta
didukung dengan kelengkapan peralatan khusus.
Pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan yang diberikan kepada
pasien dalam kondisi kritis diruang perawatan intensif, dilaksanakan secara
terintegrasi oleh tim yang terlatih dan berpengalaman di bidang critical care.
Pengelolaan pelayanan ICU dilakukan secara khusus dengan
mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety), untuk menurunkan
angka kematian dan kecacatan.
ICU RSUD Serpong Utara dirancang dengan design ruang khusus,
didukung oleh staff yang kompeten serta sarana, prasarana dan peralatan
canggih khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
kompetensi staff medik, perawat dan staff lain yang berpengalaman dalam
pengelolaan keadaan – keadaan tersebut.
Sesuai dengan visi RSUD Serpong Utara untuk menjangkau
pelayanan ke seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya adalah
pelayanan ICU yang sama disetiap rumah sakit di seluruh Indonesia, maka
dipandang perlu untuk adanya suatu Pedoman Standar Pelayanan ICU

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
yang meliputi ruang, struktur, SOP, peralatan, sarana dan prasarana
sebagai acuan penyelenggaraan pelayanan ICU di RSUD Serpong Utara.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan unit icu yang menjamin
mutu dan keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan medik secara intensif dan berkelanjutan,
mencegah fragmentasi pengelolaan pasien diantara berbagai
konsultan.
b. Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan, pengawasan yang konstan dan therapi titrasi.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Pelayanan di Intensive Care Unit RSUD Serpong Uatara meliputi
penanganan khusus ICU dan ICU Isolasi.

D. Batasan Operasional

Pelayanan yang di berikan sesuai dengan standar profesi, standar


pelayanan RS dan standar prosedur operasional:
1. Pelayanan ICU.
Pelayanan ICU meliputi dukungan fungsi organ-organ vital seperti
pernafasan, sirkulasi, susunan syaraf pusat, ginjal dan lain-lain nya,
pada pasien dewasa.
2. Pelayanan ICU Isolasi diberikan kepada pasien dengan permasalahan
tubercolosis dan imunokompromise.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
E. Landasan Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam pedoman pengelolaan ICU adalah:
1. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi Sumber daya manusia yang ada di Unit ICU adalah:
1. Mempunyai pengetahuan yang memadai
2. Mempunyai keterampilan yang sesuai
3. Mempunyai komitmen terhadap waktu

B. Distribusi Ketenagaan

NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL & JUMLAH SDM


INFORMAL

Penanggung jawab Spesialis anastesiolgi, 1 orang


ICU pelatihan ACLS dan BLS

Ka.Unit Rawat Spesialis anastesiolgi, 1 orang


Khusus Pelatihan ACLS,ATLS

Ka. Ruangan ICU D3 / Ners Keperawatan, 1 orang


pelatihan ICU
Komprehensif,
BTCLS/ATCLS

Perawat pelaksana D3 / Ners keperawatan 8 orang


bantuan hidup dasar dan
BTCLS/ACLS

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
C. Pengaturan Jaga

Tenaga Kerja di Unit ICU bekerja dengan jadwal sebagai berikut :


1. Kepala Unit : Senin – Sabtu Jam 07.30 – 14.00
2. Kepala Ruangan : Senin – Jum;at 07.30 – 16.00
3. Dokter spesialis konsulen siap 24 jam menangani kegawatan pasien
ICU.
4. Tenaga dokter umum dan perawat ICU siap 24 melayani perawatan
pasien icu dengan pembagian :
a. Shift Pagi : 07.00 – 14.00
b. Shift Sore : 14.00 – 21.00
c. Shift Malam : 21.00 – 07.00

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan Unit ICU

Pintu masuk Pintu masuk

Toilet Spool
Hoke
BED BED BED BED Ruang
1 2 3 4 Edukasi /Family
Meeting

Ruang Isolasi Ruang

Ruang Tenaga linen


Perawat Nurse Station
Ruang
/Dokter
Alat
Ruang Instalasi Listrik/Panel

Ruang Selasar

B. Standar Fasilitas
Dalam melaksanakan pelayanan di Unit ICU dibutuhkan beberapa
prasarana dan sarana antara lain :

MERK/ KODE JUMLA


NO NAMA BARANG
TYPE BARANG H
1 Syringe Pump Terumo 5
2 Infus Pump Terumo 4
3 Ambubag Dewasa Topster 1
ytg
4 Laringoskop Set Klester 1

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
5 Alat UV GEA 1
6 Bed Pasien Hill Rom 02.01.08.44.12 5
7 Monitor Mind Ray 02.01.08.02.12 5
8 Stetoskop Anak Litman 02.02.08.59.12 1
9 Stetoskop Dewasa Litman 02.02.08.59.12 2
Bak Instrumen
10 3
Kecil
11 Kom Sedang 1
12 Kom Kecil Terbuka 3
13 Tromol Besar 1
14 Pinset Chirurgi 3
15 Pinset Anatomi 2
16 Klem Arteri 3
17 Gunting Perban 2
18 Standar Infus 02.02.08.61.12 5
19 Kom Tertutup 2
20 Bengkok Kecil 2
21 Bengkok Sedang 3
22 Sudip Lidah 3
Thermometer
23 02.02.08.69.12 1
Digital
24 Opa no 9 3
25 Opa no 10 1
26 Tourniquet 2
27 Urinal 1
Bak Instrumen
28 2
Besar
29 Regulator Oksigen 02.02.08.57.12 1
30 Flowmeter 5

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
31 Suction Portable GEA 02.01.08.07.13 1
32 Baskom Steinliss 9
33 Nebulizer Omron 02.01.08.06.12 1
Lampu Sorot
34 IBS 02.01.08.10.12 1
Tindakan
Gunting Lurus
35 2
Runcing
36 Klem Besar 1
37 Reflex Hammer 1
38 Ventilator Hamilton 02.01.08.67.12 5
39 Trolly Emergency 02.02.08.53.12 1
40 Film Viewer 02.01.08.09.12 1
41 Tangga Pasien 1
42 AC 2 PK Panasonic 03.03.03.04.12 2
43 Remote AC Panasonic 3
44 Komputer Set 03.03.01.01.13 1
45 Kulkas Sharp 03.03.14.01.13 1
46 Dispenser Miyako 03.03.10.01.13 1
47 Jam Dinding Quartz 03.02.08.01.13 1
48 Kursi Plastik 03.01.01.13.13 3
Trolly Obat
49 02.02.08.52.13 2
Steinliss
Lemari Obat
50 ERSA 03.01.06.13.13 1
Steinliss
51 Meja 1/2 Biro Sucitra 03.01.02.01.13 1
52 Telepon Panasonic 03.03.09.01.13 2
53 Wastafel 03.02.12.02.13 1
54 Meja Nurse Station 03.01.02.05.13 1
55 Kalkulator 1

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Papan White
56 03.02.20.01.13 1
Board
Tempat Jemuran
57 03.01.05.07.13 1
Kain
58 Cermin/ Kaca 03.02.12.01.13 1

STANDAR ALAT PENCATATAN DAN PELAPORAN DI RUANG ICU


DENGAN KAPASITAS 5 TEMPAT TIDUR.
1. Formulir pengkajian awal
2. CPPT
3. Lembar observasi.
4. Kardex grafik pasien
5. Cacatan obat
6. Formulir konsul
7. Pengantar labor
8. Pengntar rontgen
9. Resep obat
10. Pencil blue red
11. Buku folio
12. Buku registrasi pasien

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Pasien yang memerlukan perawatan Intensif di intensif care unit antara lain;
1. ICU dapat menerima pasien dari:
a. IGD
b. Instalasi Rawat Inap
c. Kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti : kamar bersalin, ruang
dialysis dan lain sebagainya.
d. Rujukan dari luar
Dengan persyaratan adanya persetujuan dari dokter penanggung jawab
ICU. Jika dokter penanggung jawab tidak ditempat dapat dilakukan
konsultasi lewat telpon. Jika dokter penanggung jawab ICU tidak bisa
dihubungi maka minta persetujuan kepada kepala unit rawat khusus
dalam hal ini dijabat oleh dokter umum sebagai pelimpahan wewenang
dari dokter penanggung jawab ICU( Dokter spesialis Anastesi). Untuk
pasien rujukan akan diterima harus sudah melewati periode resusitasi
( jika memang indikasi) dan kondisi telah stabil. Jika kondisi stabil sulit
dicapai, maka kondisi paling optimal yang dijadikan patokan waktu
pengiriman.

2. Kriteria masuk dan keluar ICU


A. Kriteria masuk :
ICU memberikan pelayanan yang intensive antara lain pemantauan yang
canggih dan terapi intensif dalam keadaan penggunaan tempat tidur yang

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
tinggi, pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas I) didahulukan rawat
ICU, dibandingkan pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas
2) dan pasien sakit kritis atau terminal dengan prognosis yang jelek untuk
menentukan prioritas pasien masuk ICU. Prioritas pasien masuk ICU
sebagai berikut:

a. Pasien Prioritas I :
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, dengan ancaman gagal organ,tidak
stabil yang memerlukan perawatan intensif dengan bantuan alat-alat ventilasi,
monitoring dan obatobatan vasoaktif kontinyu dan lain-lain.
Misalnya :
• Syok : Hipovolemik, Septik, Kardiogenik, Neurogenik
• Ancaman gagal sirkulasi : TD sistol-diastol <20 mmHg, TD sistol ≥ 180 mmHg
atau sistol ≥100mmHg dengan gejala organ target, EKG abnormal dengan
gejala seperti nyeri dada dan peningkatan enzim Troponin >50 dan CKMB >25,
PT/APTT memanjang >1,5 kali dibandingkan nilai kontrol disertai dengan
perdarahan aktif.
• Ancaman gagal napas : AGD dengan pH < 7,2, PaO2 ≤ 60 mmHg, PaCO2 ≥ 60
mmHg disertai work of breathing.
• Penurunan kesadaran dan atau GCS ≤ 8, dengan defisit neurologis.
• Pasien post resusitasi.
• Pasien pre / post operasi besar khusus
• Pasien eklamsia / PEB dengan Impending eklamsia
• Status konvulsivus, atau post kejang ≥ 1x, durasi ≥ 5 menit dengan penurunan
kesadaran dan tanda peningkatan intrakranial
Pasien dengan ancaman gagal organ : serum kreatinin > 3x normal, GFR
berkurang >75%, diuresis <0,3 ml/kg/jam dalam 24 jam anuria >12 jam, GDS ≤
60 g/dL berulang atau ≥ 400 g/dL tidak berespon dengan insulin, Nilai
laboratorium nilai kritis: Hb ≤ 4, Trombosit ≤ 10.000, Kalium ≤ 2,5 ,SGOT/SGPT
≤ 900. Pasien dengan trauma multipel. Kelompok ini didahulukan untuk dirawat di
ICU dibandingkan prioritas II dan III, apabila ICU penuh maka atas persetujuan

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
dokter ICU pasien di rujuk atau bila tempat rujukan belum ada, tatalaksana tetap
dilakukan sesuai standar yang berlaku.

b. Pasien Prioritas II :
• Kelompok ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU dan resiko
sehingga memerlukan terapi intensif segera
Misalnya: pasien DHF Grade III, pasien dengan penyakit jantung, pasien
dengan penyakit dasar paru, pasien dengan gagal ginjal akut, pasien pasca
operasi dengan komplikasi (perdarahan), hasil laboratorium nilai kritis namun
pasien stabil,
• Kelompok ini bisa dirawat di ICU sesuai indikasi dan didahulukan dibandingkan
prioritas III, apabila ICU penuh, maka atas persetujuan dokter ICU pasien akan
dirujuk.
c. Pasien Prioritas III :
• Kelompok ini merupakan pasien dengan penyakit primer berat atau terminal
mengalami komplikasi penyakit akut, kritikal yang memerlukan pertolongan
untuk penyakit akutnya. Usaha terapi tidak sampai resusitasi jantung paru.
• Kelompok ini merupakan prioritas terakhir apabila ada 2 pasien atau lebih yang
perlu perawatan ICU sedangkan tempat terbatas, apabila ICU penuh, maka
dokter ICU melakukan informed consent kepada keluarga pasien mengenai
kondisi dan prognosisnya.

B. Kriteria keluar.
a. Tidak lagi memerlukan perawatan intensive
b. Pasien dalam keadaan terminal yang dengan terapi tidak akan
memberikan hasil yang bermakna
c. Kondisi pasien yang menyebabkan pasien dirawat di HCU /ICU/ ICCU
telah teratasi
d. Pasien Meninggal

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
e. Pasien membutuhkan alat atau prosedur yang tidak tersedia di rumah
sakit
f. Atas permintaan keluarga

C. KRITERIA PASIEN TIDAK INDIKASI MASUK ICU


1. GCS ≤ 6
2. Pasca Cardiac Arest 2x
3. Keganasan stadium lanjut
4. Brain Death
5. Indikasi sosial
6. Stadium terminal
7. Untuk perawatan yang nyaman tetapi pasien menolak life support
8. Vegetatif permanent

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB V

LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di unit ICU


1. Pengertian
Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di ICU adalah permintaan obat
dan alat kesehatan ke instalasi farmasi atas permintaan dokter.

2. Prosedur :
a. Permintaan obat ditulis pada resep oleh dokter spesialis atau dokter
umum.
b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, nomor
register, tanggal lahir pasien,
c. Resep diberikan kke apotik langsung
d. Dari apotik dilanjutkan ke perawat ICU

B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan


1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai
kebutuhan saat itu atau sebagai pengganti alat yang rusak atau harus
diganti karena kerusakanya.

2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah
agar peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan
menunjang proses pelayanan di masing-masing poliklinik.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak
dapat digunakan atau tidak dapat diperbaiki, dan direncanakan dalam
anggaran rutin atau diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Instalasi
kepada tim pengadaan barang rumah sakit disertai perkiraan harga.
c. Bila sudah terealisasi kepala instalasi menerima alat dan
menandatangani buku penerimaan barang serta menuliskan pada
buku inventaris

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.

Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal


yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.

Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau


situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi.

B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini
mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit,
meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju
keselamatan pasien rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah :

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.


Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan
sistem dan proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi
dan asesmen hal potensial bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar
dengan mudah dapat melaporkan kejadian atau insiden, serta
rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS (Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit).
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan
cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Mendorong karyawan untuk melakukan analis akar masalah untuk
belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien. Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien
harus diterapkan Standar tersebut adalah:

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien.
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai
keselamatan pasien.

Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit:

1. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program


keselamatan pasien rumah sakit.
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2
tahun
3. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran
manajemen dan karyawan
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
seperti tersebut di atas
7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di
atas) dan melakukan self assessment dengan instrument akreditasi
pelayanan keselamatan pasien rumah sakit
8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
9. Mengevaluasi secar periodik pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit dan kejadian tidak diharapkan

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan


bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori
seperti disebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja di tim pendidikan
pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya
kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa


“Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang
bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan
selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup
layak sesuai dengan martabat manusia.

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari


perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Instalasi Rawat Jalan dan
perlindungan terhadap Rumah Sakit. Pegawai adalah bagian integral dari rumah
sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas
pegawai dan meningkatkan produktivitas rumah sakit. Undang-Undang Nomor 1
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin

Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada

a. dalam keadaan sehat dan selamat.


b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat
digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :

a. Kondisi dan lingkungan kerja


b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen

Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat terjadi bila :

 Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus


 Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi
 Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu
panas atau terlalu dingin
 Tidak tersedia alat-alat pengaman
 Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran
dan lain-lain

0. Perlindungan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Petugas Kesehatan


 Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus mendapatkan
pelatihan mengenai cara penularan dan penyebaran penyakit, tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang sesuai dengan protokol jika
terpajan.
 Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan
penjelasan umum mengenai penyakit tersebut.
 Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui
udara harus menjaga fungsi saluran pernapasan (tidak merokok, tidak
minum dingin) dengan baik dan menjaga kebersihan tangan.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
b. Petunjuk Pencegahan infeksi untuk Petugas Kesehatan
 Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan
kesehatan, petugas harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang
sesuai untuk kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Isolasi
(berdasarkan penularan secara kontak, droplet, atau udara) sesuai
dengan penyebaran penyakit.
 Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala
penyakit menular yang sedang dihadapi.
 Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi
untuk memastikan agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu
dipindah tugaskan dari kontak langsung dengan pasien, terutama
mereka yang bertugas di instalasi perawatan intensif (IPI), ruang rawat
anak, ruang bayi.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang


kesehatan, maka saat ini masyarakat semakin memperhatikan mutu
pelayanan kesehatan yang diterimanya. Pengendalian mutu di unit ICU
harus dilakukan demi kepentingan dan kepuasan dari pasien sehingga
nantinya dapat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di unit ICU
pada khususnya dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Baiturrahim
pada umumnya. Indikator Mutu Pelayanan unit ICU mengacu pada
Pedoman Indikator Mutu Rumah Sakit Baiturrahim yaitu:

Angka Kesesuaian Jumlah Pasien terminal/Koma Yang Memakai Alat


Bantu Hidup Dengan Jumlah Pengisian Assesment akhir kehidupan.

Angka kesesuaian jumlah pasien terminal/ koma yang


Judul Indikator memakai alat bantu hidup dengan jumlah pengisian
assessment akhir kehidupan

Dasar Pemikiran Pedoman unit ICU

Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien, keselamatan pasien

Tergambarnya kedisiplinan perawat ICU dalam mengisi


form asesmen akhir kehidupan pada pasien terminal,
Tujuan
serta jumlah kasus terminal di icu dapat diukur setiap
bulannya

Suatu tindakan mengukur dan membandingkan jumlah


Defiisi Operasional pasien terminal/ koma diruangan icu dengan jumlah
pengisian asesmen akhir kehidupan

Jenis Indikator Output

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah pasien icu dengan kasus terminal/ koma yang

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
(Pembilang) tercatat dalam asesmen akhir kehidupan

Denominator Seluruh pasien denga kasus terminal/ koma yang dirawat


(Penyebut) di ruangan icu

Target Pencapaian 100 %

Kriteria Inklusi :

Pasien terminal/ koma yang dirawat diruangan icu


Kriteria
Kriteria Eksklusi :

Tidak ada

Formula N/D x 100%

Metode Pengumpulan
Retrospektif
Data

Sumber Data Data sekunder dari catatan pasien ICU

Formulir angka kesesuaian jumlah pasien terminal/ koma


Instrumen
yang memakai alat bantu hidup dengan jumlah pengisian
Pengambilan Data
asesmen akhir kehidupan

1. Total sample (apabila jumlah populasi < 30)


Besar Sample
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling
Sample

Periode Pengumpulan
Setiap bulan
Data

Penyajian Data Tabel, Run Chart

Periode Analisis dan


Setiap bulan,setiap triwulan, setiap tahun
Pelaporan Data

Penanggung Jawab Kepala unit ICU

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit
Rumah Sakit RSUD Serpong Utara
BAB IX
PENUTUP

Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Unit ICU, yang dapat
dipakai sebagai acuan di dalam pelayanan ICU untuk meningkatkan kualitas
pelayanan secara keseluruhan di Rumah Sakit Baiturrahim. Pedoman ini akan
mengalami perbaikan dalam upaya peningkatan kualitas dari waktu ke waktu
sehingga diperlukan suatu evaluasi secara teratur dan berkelanjutan dalam hal
pemantauannya. Dengan adanya suatu pedoman pelayanan maka kegiatan
pelayanan secara khusus di unit ICU dapat mengutamakan kepuasan dan
keselamatan pada setiap pasien.

Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit


Rumah Sakit RSUD Serpong Utara

Anda mungkin juga menyukai