MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Pedoman Pengorganisasian ICU Rumah Sakit Amanah
Umat Purworejo sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
Kedua : Pedoman pengorganisasian ICU Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini di maksud dalam
dictum pertama harus dijadikan acuan dalam pelayanan pasien di ICU
Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila ada kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan : di Purworejo
Pada Tanggal : 15 Agustus 2022
Alhamdulillah, kami ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk pembuatan buku pedoman
pengorganisasian RS Amanah Umat Purworejo, Sholawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Rosululloh SAW, yang telah mengajar dan membimbing umatnya dari segala bentuk
kejahilan dan kebodohan menuju umat yang berbudi luhur dan bermoral serta menjadikan
umatnya agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, SWT
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting,
khususnya di Intensive Care Unit (ICU). Pedoman ini akan menjadi acuan bagi petugas untuk
menjalankan organisasi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai
dengan batasan dan tanggung jawab masing-masing. Disamping itu, dengan adanya pedoman
ini agar senantiasa dapat menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Meskipun buku pedoman ini sudah di buat semaksimal mungkin, namun dalam
pelaksanaannya kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun
Semoga Allah SWT selalu menumpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami semua.Aamiin
Purworejo,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit (unit di
bawah manajer pelayanan medis), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau
potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. ICU menyediakan
kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-
fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
ICU tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi mekanis
saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine. Ruang
lingkup pelayanannya meliputi dukungan fungsi organ-organ vital seperti
pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lain-lainnya, baik pada
pasien dewasa atau pasien anak.
Rumah Sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan ICU yang
profesional dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada unit
perawatan intensif (ICU), perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan
berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama
dalam tim. Pengembangan tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam
meningkatkan keselamatan pasien. Selain itu dukungan sarana, prasarana serta
peralatan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan ICU. Oleh karena
itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, terbatasnya sarana dan
prasarana, serta mahalnya peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan ICU perlu
dikonsentrasikan.
Pada Tahun 1989 berdirilah sebuah Rumah Sakit Khusus Bedah. Semula bernama Rumah
Sakit Khusus Bedah ‘Aisyiah, yang beralamat di Jalan Yudodipuran No. 1 Purworejo.
Selanjutnya, berganti nama menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah PKU Muhammadiyah
Purworejo.
Pada tahun 1996, pindah ke tempat yang saat itu dirasa cukup memadai yaitu di Panti Asuhan
Yatim Piatu Muhammadiyah Jalan Plaosan V No. 382 B Purworejo. Letaknya memang sangat
strategis yaitu di pusat Kota Purworejo dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Purworejo. Dalam perkembangannya, dirasakan lahan tersebut tidak
mencukupi lagi dan sangat dekat dengan pemukiman penduduk sehingga IPAL menjadi
kendala utama, sehingga mencari lahan baru yang cukup memadai di Jl. Brigjend Katamso
No. 144 A Puworejo.
Tanggal 28 Agustus 2001 dilakukan peresmian Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Purworejo di Jl. Brigjend Katamso No. 144 A Puworejo oleh Bupati H. Marsaid, SH,
M.Si.Pada tanggal 24 Agustus 2016 tutup karena adanya Permenkes 56 Tahun 2014
tentang Perizinan Rumah Sakit yang mewajibkan badan hukum, izin operasional dan sertifikat
tanah harus satu nama.
Izin Operasional Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo dari Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purworejo Nomor : 562.62/001/IORS/I/2018
tentang Izin Operasional dan Klasifikasi Rumah Sakit Umum Amanah Umat Purworejo
tertanggal : 23 Januari 2018.
Tanggal 21 Februari 2018 diresmikan oleh Bapak Bupati Purworejo H. Agus Bastian SE, MM
BAB III
Lampiran
SK No : 180./SK.3.2/III/2022 tentang Penetapan Susunan Organisasi Tata Kerja ( SOTK )
dan susunan Pejabat Struktural Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo Tahun 2022 -2024
SUSUNAN PEJABAT STRUKTURAL
Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan : dr. Dewinta Summandhanty
Penanggung jawab IT :
Untuk mewujudkan pelayanan ICU yang optimal perlu adanya kebijakan tata kelola
manajemen tertulis meliputi uraian tugas & tanggung jawab yang terinci maupun secara
klinis/teknis medis yang dituangkan dalam standar prosedur operasional ICU.
Untuk mencapai tujuan & sasaran yang optimal dari program pelayanan ICU di
rumah sakit perlu dfitata pengorganisasian pelayanan dengan tugas & wewenang yang jelas
& terinci baik secara administratif maupun secara teknis disesuaikan dengan jenis dan kelas
rumah sakit, sarana, prasarana & peralatan serta ketenagaan. Intensive Care Unit (ICU)
merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam struktur organisasi dikepalai oleh seorang
Penanggung Jawab. Dalam menjalankan tugas Penanggung Jawab Intensive Care Unit dibantu oleh
Kepala Ruang ICU dan Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana:
1. Subur 11. Dewi Supadmiati
2. Umi Pujiastuti 12. Tuti Suryanti
3. Banu Hermawan 13. Ginda Budi Laksana
4. Wahyu Sitoresmi 14. Tri Widayati
5. Endri Rianto 15. Tri Wahyu
6. Esti Animoso 16. Anung Priyatmoko
7. Nely Primasari 17. Rasna
8. Mei Rika Handayani 18. Sri Setyo C
9. Wahyuni 19. Ika Siwi S
10. Indah Pratiwi BS 20. Fitri Dwi Eskawati
10
BAB VI
URAIAN JABATAN
I. Uraian Jabatan 1
Uraian Tugas :
1. Melakukan Supervisi berupa bimbingan, pelatihan, arahan, pengawasan dan evaluasi pada
staf.
2. Membuat usulan/revisi
3. Menyusun rencana Pengembangan unit
4. Membuat RKBU (rencana rencana kebutuhan barang unit)
5. Memimpin rapat koordinasi
6. Memimpin kegiatan audit internal unit
11
7. Menyusun buku laporan tahunan
8. Membuat laporan yang bersifat insidentil
9. Membuat usulan penilaian kinerja staf
10. Memimpin koordinasi di ICU dalam keadaan KLB
11. Mengusulkan/merencanakan pengembangan SDM
12. Menghadiri rapat mewakili unit
13. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya.
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan Pelayanan
a. Alur Pelayanan ICU
b. Kecepatan respon time
2. Menjamin mutu pelayanan
a. Ketepatan terapi
b. Ketepatan diagnose
c. Ketertiban menjalankan prosedur
d. Menanggapi komplain
3. Komunikasi
a. Tersampaikannya kebijakan menejemen kepada staf
b. Menjawab komplain baik intern maupun extern
c. Akomodir terhadap masukan
4. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana
5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan ICU terutama bagi pasien
kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan pemantauan.
Wewenang
1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di bagian rekam medis.
2. Memberikan arahan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada Komite medik dan direktur
4. Memaraf/ menandatangani surat, nota dinas dan laporan
5. Menandatangani formulir :
a. BON barang/ obat
12
II. Uraian Jabatan 2
: Ka. Ruangan ICU
NAMA JABATAN
UNIT KERJA : ICU
KOMPETENSI JABATAN :
PENDIDIKAN : DIII KEPERAWATAN/ S .Kep/Ners
PENGALAMAN KERJA : 3 Tahun
PELATIHAN : PPGD/ACLS/ Pelatihan ICU
HASIL KERJA : a. Kinerja pelayanan keperawatan
b. Usulan RKBU
c. Usulan penilaian Kinerja Staf Klinik
d. Usulan pengembangan Staf Klinik
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan meliputi memantau tingkat kesadaran, fungsi
pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu, oksigenasi dengan menggunakan
oksimeter secara terus menerus, dan menjaga keseimbangan cairan dengan interval waktu
atau disesuaikan dengan keadaan pasien.
2. Melaksanakan tugas limpah atasan
3. Mengatur dan membagi tugas staff ICU
4. Melakukan pendokumentasian rekam medis
5. Melakukan pengkajian pada pasien
6. Melakukan evaluasi terhadap seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan
7. Melakukan entry data rekam medis
13
8. Mengirim pasien ke Unit Rawat Inap/unit lain
9. Melakukan serah terima jaga
10. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito.
11. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan kepadanya
Tanggung Jawab :
1. Menjaga kelancaran kegiatan pelayanan keperawatan di ICU
2. Menjaga mutu Pelayanan
• Penampilan
• Etika
• Keterampilan Tindakan
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan SPO
4. Menjaga kualitas pelayanan ICU
Wewenang :
1. Mengarahkan, membimbing, mengevaluasi, menegur, dan memotivasi staf yang berada di
bawahnya.
2. Membagi tugas yang bersifat insidentil
3. Meminta arahan dari atasan
4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
14
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan meliputi memantau tingkat kesadaran, fungsi
pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu, oksigenasi dengan menggunakan
oksimeter secara terus menerus, dan menjaga keseimbangan cairan dengan interval waktu
atau disesuaikan dengan keadaan pasien
2. Melakukan pendokumentasian rekam medis
3. Membuat laporan perkembangan dan pengkajian pada pasien
4. Melakukan entry data
5. Mengirim pasien ke Unit Rawat Inap/unit lain
6. Melakukan serah terima jaga
7. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito.
8. Menjaga kualitas pelayanan ICU
9. Melaksanakan kedisiplinan pelayanan sesuai SPO
10. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan kepadanya
Tanggung Jawab :
1. Menjaga kelancaran kegiatan pelayanan keperawatan di ICU
2. Menjaga mutu Pelayanan
• Penampilan
• Etika
• Keterampilan Tindakan
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan SPO
Wewenang :
1. Menerima arahan, bimbingan, pelatihan, evaluasi, teguran, dan motivasi atasan.
2. Melaksanakan susunan formasi TIM
3. Melaksanakan tugas yang bersifat insidentil
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
15
BAB VII
KAMAR IGD
OPERASI
GIZI
ICU RADIOLOGI
FARMASI
HEMODIALISIS
LABORATORIUM
16
Keterkaitan Hubungan Kerja ICU Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo dengan unit lain.
1. FARMASI
Kebutuhan obat dan alat medis di ICU, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan
prosedur permintaan sesuai SPO.
2. LOGISTIK UMUM
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di ICU, diperoleh dari logistik
umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. KAMAR OPERASI
Pasien kamar bedah yang memperlukan perawatan ICU, menghubungi ICU untuk
menyiapkan peralatan dan pasien icu yang akan melaksanakan operasi menghubungi
kamar bedah.
4. LABORATORIUM
Pasien ICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium
oleh perawat ICU.
5. UMUM/TEKNISI
Kerusakan alat medis dan non medis di ICU akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke
bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
6. REKAM MEDIS
Rekam medis pasien ICU, dan yang sudah selesai/meninggal/APS status medis pasien
diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission.
17
7. RADIOLOGI
Pasien ICU yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh perawat IGD, (prosedur pemeriksaan radiologi pasien ICU sesuai SPO
terlampir).
8. KASIR
Pasien yang APS/meninggal ( Keluarga ) akan diantar ke bagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi.
Pasien ICU yang pindah dirawat, dibuatkan tranfer pasien internal, dan kita menelpon
ruangan sesuai dengaan jaminan pasien. Jika pasien rawat inap memerlukan perawatan
ICU bisa di pindah ke ICU sesuai advis DPJP
11. GIZI
Pasien ICU yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan langsung ke
bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan
makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
12. IGD
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar/admisi rawat ICU oleh dokter, penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian TPPRI
/admission untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke
ruang ICU.
18
13. INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ)
Pasien IRJ yang memerlukan tindakan lanjut/rawat intensif perawat akan
menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak
lanjut ke ICU, maka pasien diantar oleh perawat IRJ ke Ruang ICU.
14. UMUM/SOPIR
Pasien ICU yang memerlukan rujukan ke RS lain atau mengantar pasien yang
meninggal, perawat ICU menghubungi sopir untuk mengantar
19
BAB VIII
Kualifikasi
No Nama Jabatan Jml
Formal Kompetensi
20
- mampu melakukan tindakan
resusitasi dan emergency,
- mampu mengoperasikan alat-
alat yang ada di ICU (Monitor,
syringe pump, infus pump,
ventilator, DC Shock),
- tersertikasi Pelatihan intensive,
ACLS, PPGD,
- Mengenal dan mengetahui alat-
alat emergency.
- Merniliki STR,
- Marnpu melakukan
penanganan ABC,
- mampu rnelakukan tindakan
Cardio Pulmonal Resusitasi,
marnpu melakukan tindakan
resusitasi dan emergency,
- mampu mengoperasikan alat-
alat yang ada di ICU (Monitor,
D3 syringe pump, (infus pump,
Perawat pelaksana Keperawatan/ ventilator, DC Shock),
5 - tersertifikat pelatihan 20
Sarjana intensive, ACLS (sebagian
Keperawatan dalam proses pengajuan),
PPGD
- Mengenal dan mengetahui
alat-alat emergency
21
JUMLAH KETENAGAAN KEPERAWATAN
Jumlah ketenagaan keperawatan sampai September 2022
Pendidikan S1/Ners = 4 orang
Pendidikan D-III = 17 orang
STATUS KEPEGAWAIAN
Tetap = 18 orang
Kontrak = 3 orang
23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. PROGRAM ORIENTASI
Dalam melaksanakan tugasnya karyawan ICU harus mampu bekerja secara cepat, tepat dan
tanggap dalam memberikan pelayanan di ICU. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di ICU
karyawan yang ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata
laksana dan teori dasar pelayanan di ICU.
A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di ICU
2. Tenaga baru yang ditempatkan di ICU baik yang sudah maupun belum mempunyai
sertifikat PPGD
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan
fungsinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di ICU diharapkan dapat:
a) Mengetahui alur pelayanan di ICU
b) Mengetahui struktur organisasi di ICU
c) Mengetahui manajemen kepegawaian di ICU
d) Mengetahui pengelolaan obat dan alat
e) Mengetahui tata laksana dan kerja tim di ICU
C. Pelaksanaan dan Alokasi waktu
Orientasi dilaksanakan untuk petugas yang tidak ditempatkan di ICU menyesuaikan
dari RS atau instansi terkait berapa lama bertugas di ICU, sedangkan untuk tenaga baru yang
ditempatkan di ICU secara efektif selama 1 bulan.
24
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
2. Rapat Insidentil
Waktu : Sewaktu- waktu
Jam : Jam kerja
Tempat : Ruang ICU
Pimpinan : Penanggung Jawab ICU
Peserta : Terbatas sesuai undangan
Materi : Pembahasan masalah urgen
Penyampaian kebijakan urgen
25
BAB XI
PELAPORAN
Catatan ICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan pelayanan
di ICU dan dokter tersebut harus bertaggung jawab atas semua yang di catat dan dikerjakan.
Pencatatan menggunakan status khusus ICU yang meliputi diagnose lengkap yang
menyebabkan dirawat di ICU, data tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus ( jangtung,
paru, ginjal, dan sebagainya ) secara berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan,
catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Pencatatan tanda – tanda vital secara berkala dilakukan oleh perawat ICU minimal 1
jam sekali dengan interval sesuai dengan kondisi pasien.
Pemantauan secara umum dan khusus setiap pagi hari oleh dokter jaga dan perawat
ICU dan dikoordinasikan oleh dokter intensivist. Pemantauan umum meliputi :
a. Pemeriksaan tanda – tanda vital, yang meliputi tekanan darah, suhu, nadi, respirasi dan
saturasi Oksigen.
b. Pemeriksaan fisik meliputi system syaraf, system kardiovaskuler, system respirasi,
system gastrointestinal, sister tractus urinarius dan lokomotif.
c. Balance cairan dilakukan setiap 7 jam sekali, dan melihat kondisi pasien diperhitungkan
dengan intake dan out put cairan.
d. Pemeriksaan Laboratorium meliputi :
Analisa Gas Darah
Gula Darah
Darah Rutin
Elektrolit
Ureum, Kreatinin
Keton Darah Sesuai Indikasi
26
Keton Urine Secara Indikasi
SGOT / SGPT Sesuai Indikasi
Pemeriksaan lain jika diperlukan
Pelaporan pelayanan ICU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, system skor prognosis, penggunaan alat bantu ( ventilasi mekanis, dan
sebagainya ), lama rawat dan keluaran ( hidup atau meninggal ) dari ICU.
e. Kinerja Mutu Ruangan, Kinerja mutu ruangan meliputi :
Rata-rata pasien kembali ke HCU dengan kasus sama <72 jam
Insiden Keselamatan Pasien
27
BAB XII
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian ICU ini telah mengatur semua hal mengenai uraian
tugas ICU di RS Amanah Umat Purworejo. Dalam Pedoman Pengorganisasian ICU
melibatkan banyak pihak, sehingga diperlukan pengertian dan kerjasama yang baik antar
sesama karyawan RS Amanah Umat Purworejo, demi lancarnya Pedoman Pengorganisasian
ICU yang berdampak pada instalasi pelayanan lainnya.
Dengan adanya pedoman diharapkan semua pihak dapat memberikan kontribusi yang
optimal, demi meningkatkan Pedoman Pengorganisasian ICU di RS Amanah Umat
Purworejo.
Tim Penyusun
28