Farmasi:
14. Trolley emergency yang sudah terbuka dilaporkan pada Farmasi jumlah dan jenis obat yang
dipakai. Pengisian trolley emergency dilakukan oleh farmasi 2 jam kemudian
15. Obat yang akan diretur dibuatkan list dan dapat disampaikan via Telp
16. Pengoplosan obat seharusnya ada ruangan khusus, jika tempat belum tersedia maka dispensing
obat minimal lalu lalang
dr Dini SpAn
17. Sosialisasi Pedoman pelayanan ICU : Pasien masuk dan keluar ICU
Prioritas 1: pasien kritis dan tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi,
perlu ventilator, obat-obatan vasoaktif secara kontinyu
Prioritas 2: Pasien memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU kondisinya sewaktu
waktu dapat berubah buruk, perlu intervensi segera sehingga komplikasi berat bisa
dihindari
Prioritas 3: pasien sakit kritis tidak stabil yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi
komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU sedikit (prognosis kecil), tetapi tidak dilakukan
tindakan invasiv (intubasi, RJP) contoh: keganasan metastasik disertai infeksi, pericar
tamponade, penyakit jantung
Pengecualian: Dgn pertimbangan luar biasa dan atas persetujuan kepala ICU, dgn catatan
pasien pasien golongan tersebut sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU (MBO,
DNR, keadaan vegetatif permanen).
18. Kriteria Pasien keluar:
Keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, sehingga tidak perlu pemantauan intensif
yang lebih lanjut
Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak bermanfaat atau
tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien .
Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut diruang intensif (keluar paksa)
Psn hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien yang lebih gawat
memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif
19. Prioritas pasien dimasukan dalam flowchart
20. Terapi medikasi pada flowcahart dokter yang menulis
21. Di CPPT pada SOAP masukan skala nyeri setiap hari.
Notulen
( )