1. Kompos mentis (14-15), merupakan kondisi sadar sepenuhnya.
Pada kondisi ini, respon pasien terhadap diri sendiri dan lingkungan sangat baik. Pasien juga dapa menjawab pertanyaan penanya dengan baik. 2. Apastis (12-13), merupakan kondisi di mana seseorang tidak peduli atau merasa segan terhadap lingkungan sekitarnya. 3. Delirium (10-11), merupakan kondisi menurunnya tingkat kesadaran yang disertai dengan kekacauan motorik. Pada kondisi ini pasien mengalami gangguan siklus tidur, merasa gelisah, mengalami disorientasi, merasa kacau, hingga meronta-ronta. 4. Somnolen (7-9), merupakan kondisi mengantuk yang cukup dalam namun masih bisa dibangunkan dengan menggunakan rangsangan. Ketika rangsangan tersebut berhenti, maka pasien akan langsung tertidur kembali. 5. Sopor (5-6), merupakan kondisi mengantuk yang lebih dalam dan hanya dapat dibangunkan melalui rangsangan yang kuat seperti rangsangan nyeri. Meskipun begitu pasien tidak dapat bangun dengan sempurna dan tidak mampu memberikan respons verbal dengan baik. 6. Semi-koma atau koma ringan (4), merupakan kondisi penurunan kesadaran di mana pasien tidak dapat memberikan renspons pada rangsangan verbal dan bahkan tidak dapat dibangunkan sama sekali. Tetapi jika diperiksa melalui mata maka masih akan terlihat refleks kornea dan pulpil yang baik. Pada kondisi ini respons terhadap rangsangan nyeri tidak cukup terlihat atau hanya sedikit. 7. Koma (3), merupakan kondisi penurunan tingkat kesadaran yang sangat dalam. Dalam kondisi ini tidak ditemukan adanya gerakan spontan dan tidak muncul juga respons terhadap rangsangan nyeri.