Data Pasien
Nama Tn. S
No. RM 00094627
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 59 Tahun
Dx Medis
Analisis Data
Data Fokus
No. Hari, Tanggal
Subjektif
Terapeutik:
• Mempertahankan kepatenan jalan napas
• Memberikan posisi semi fowler atau fowler Pasien tidak dapat terkaji, On
• Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan TT
Observasi:
• Monitoring pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
• Monitoring Bunyi napas tambahan
• Monitoring sputum (jumlah, warna)
Terapeutik :
• Memposisikan pasien semi fowler atau fowler
• melakukan penghisapan lendir (suctioning) < 15
detik
• Melakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
Pasien tidak dapat terkaji, On
Kolaborasi: TT
• kolaborasi pemberian bronkodilator Ventolin
Observasi:
1. Monitoring kondisi luka (derajat luka,
perdarahan, warna, dan bau luka)
2. Monitoring tanda dan gejala infeksi pada luka
Terapeutik:
1. Membersihkan luka dengan Nacl 0,9%
2. Melakukan pembalutan pada luka
Pasien tidak dapat terkaji, On
3. Memberikan tempat tidur atau kasur khusus
TT
(kasur decubitus)
4. Memberikan perubahan posisi setiap 2 jam atau
sesui kondisi pasien
Terapeutik:
• Mempertahankan kepatenan jalan napas
• Memberikan posisi semi fowler atau fowler Pasien tidak dapat terkaji, On
• Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan ETT
Observasi:
• Monitoring pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
• Monitoring Bunyi napas tambahan
• Monitoring sputum (jumlah, warna)
Terapeutik :
• Memposisikan pasien semi fowler atau fowler
• melakukan penghisapan lendir (suctioning) < 15
detik
• Melakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal Pasien tidak dapat terkaji, On
ETT
Kolaborasi:
• kolaborasi pemberian bronkodilator Ventolin
Observasi:
1. Monitoring kondisi luka (derajat luka,
perdarahan, warna, dan bau luka)
2. Monitoring tanda dan gejala infeksi pada luka
Terapeutik:
1. Membersihkan luka dengan Nacl 0,9%
2. Melakukan pembalutan pada luka
Pasien tidak dapat terkaji, On
3. Memberikan perubahan posisi setiap 2 jam atau
ETT
sesuai kondisi pasien
Diagnosa Keperawatan
Hasil
Kolaborasi:
• kolaborasi pemberian
bronkodilator Ventolin
1. Terdapat luka tekan grade 2, Masalah gangguan integritas Observasi:
kemerahan di daerah sacrum, kulit belum teratasi ditandai 1. Monitoring kondisi luka
tertutup kasa dengan terdapat luka pada (derajat luka, perdarahan, warna,
2. Luka tampak kering, tidak ada sacrum dan bau luka)
perdarahan di area luka dan 2. Monitoring tanda dan gejala
sekitar luka infeksi pada luka
3. Pasien direposisi setiap 2 jam
4. Terpasang Kasur dekubitus Terapeutik:
1. Membersihkan luka dengan
Nacl 0,9%
2. Melakukan pembalutan pada
luka
3. Memberikan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuia kondisi
pasien
Hasil
Objektif Analisa Planning
1. WOB (+), RR range Masalah Gangguan ventilasi Observasi :
17-20x/mnt, ronchi(+), SPo2 100% spontan belum teratasi • Identifikasi adanya kelelahan
2. pasien diberikan posisi semi ditandai dengan penggunaan otot bantu napas
fowler 30 derajat 3. otot bantu napas • Monitoring status respirasi dan
Pasien diberikan alat bantu napas oksigenasi (frekuensi dan
ventilator dengan mode PSIMV, kedalaman napas, penggunaan
PEEP 5, RR 6, PC 10, PS 8, otot bantu napas, bunyi napas
Trigger 3.0, InsTime 1.2, FiO2 tambahan dan status oksigenasi)
50%. menghasilkan minute
Volume 7.5-13.0 ml. Ppeak 14-16 Terapeutik:
cmH20 • Memertahankan kepatenan
jalan napas
• Berikan posisi semi fowler atau
fowler
• Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
1. frekuensi napas range Masalah Bersihan jalan Observasi:
17-20x/m, terpasang TT napas tidak efektif belum • Monitoring pola napas
2. terdapat ronchi teratasi ditandai dengan: (frekuensi, kedalaman, usaha
3.Sputum TT merah, kental, 1. masih terdapat produksi napas)
sedang. Sputum oral : putih sputum pada TT • Monitoring Bunyi napas
kekuningan, kental, sedang 4. 2. masih terdapat suara tambahan
pasien diposisikan semi fowler 30 napas ronchi • Monitoring sputum (jumlah,
derajat 5. warna)
telah dilakukan suction : Sputum
merah, kental, sedang. Suction Terapeutik :
oral : putih kekuningan, kental, • Memposisikan pasien semi
sedang. 6. fowler atau fowler
pasien diberikan bronkodilator • melakukan penghisapan lendir
Ventolin per 8 jam (suctioning) < 15 detik
• Melakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
Kolaborasi:
• kolaborasi pemberian
bronkodilator Ventolin