Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HEAT EXCHANGER

Disusun oleh:
Nike Mardia Agustina
1631210086
3H Perawatan D3 Teknik Mesin

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
1. Pengertian Heat Exchanger
Menurut Dean A Barlet (1996) Heat Exchanger memiliki tujuan untuk
mengontrol suatu sistem (temperature) dengan menambahkan atau menghilangkan
energy termal dari suatu fluida ke fluida lainnya. Walaupun ada banyak perbedaan
ukuran, tingkat kesempurnaan, dan perbedaan jenis semua alat penukar kalor
menggunakan elemen – elemen konduksitermal yang pada umumnya brupa tabung
tube atau plat untuk memisahkan dua fluida. Salah satu elemen tersebut memindhkan
energy kalor ke elemen lainnya.
2. Heat Exchanger Jenis Shell And Tube
Alat penukar kalor tipe ini adalah salah satu jenis alat penukar kalor yang
menurut konstruksinya dicirikan adanya sekumpulan tube yang dipasangkan ke
dalam shell berbentuk silindris dimana dua jenis fluida yang saling bertukar kalor
mengalir secra terpisah, masing – masing melalui sisi tube dan shell. Alat penukar
kalor tipe ini banyak digunkan di industry kimia. Satu fluida mengalir di dalam pipa,
sementara fluida lain dialirkan dalam shell. Agar aliran di dalam shell turbulen dan
untuk memperbesar koefisien perpindahan panas konveksi, maka pada shell
dipasangkan penghlang (baffle).
3. Perencanaan Dan Perancangan Heat Exchanger
Diagram alir :

Mulai

Memasukkan
Data

Proses Data

Hasil

Selesai
Spesifikasi design Heat Exchager :
Spesifikasi Design Shell and Tube
Diameter tube (Do) 0,0127 mm
Panjang tube (L) 0,6 m
Laju alir fluida masuk shell (mh) 0,075 lkg/s
Laju alir fluida masuk tube (mc) 0,122 kg/s
Temperature fluida dingin masuk tube (Tci) 300 K
Temperature fluida dingin keluar tube (Tco) 310 K
Temperature fluida panas masuk shell (Thi) 320 K

Perencanaan perhitungan spesifikasi design Heat Exchager :


1. Perhitungan besarnya aliran energy panas yang diterima oelh air pendingin
dapat dihitung dengan persamaan :
Qc = mc x Cpc x (Tco-Tci)
= 0,122 x 4180 (310-300)
= 5099,6 Watt
= 5100 Watt
2. Perhitungan besarnya aliran energy panas yang dilepas oleh fluida panas dapat
dihitung dengan persamaan :
Qh = mh x Cph x (Thi - Tho)
Tho = Thi – (Qh / mh x Cph)
= 303,8 K
3. Perhitungan beda temperature rata – rata kedua fluida dapat dicari dengan
persamaan :
ΔTm = (ΔT1- ΔT2 / (ln (ΔT1 / ΔT2))
= 6,4 K
4. Perhitungan luas bidang perpindahan panas, dapat diketahui dengan persamaan:
Missal U = 900 W/m²K
A = Q / (U x ΔTmc)
= 5100 / (900 x 6,4) = 0,88 m²
Maka untuk jumlah tube yang akan dirancang dapat diketahui dengan
persamaan :
N = A / (π x Do x 1)
= 0,88 / (π x 0,0127 x 0,6)
= 37 tube
5. Perencanaan diameter shell dengan persamaan berikut :
Di = 0,63 x √((CL/ CT) x (A x PR² x Do x / L) ^2/2
= 0,112 m
6. Perencanaan perhitungan nilai efektifitas yang akan doirancang dengan
persamaan :
Ɛ = 1 – exp (-NTU x (1- C*)) / (1- C* x exp (-NTU x (1- C*))
Diamana ΔTmax = Thi – Tci
ΔTmax = 320 K – 300 K
= 20 K
Sedangkan untuk heat capacity adalah sebesar :
Cc = mc x Cpc
= 0,12 x 4180
= 501,6 J/s kg
Dan
Ch = mh x Cpc
= 0,075 x 4180
= 313,5 J/s kg
Sedangkan nilai C* dihitung dengan menggunakan persamaan :
C* = Cmin / Cmax
= 313,5 / 501,6
= 0,62
Sehingga untuk nilai Qmax :
Qmax = Cmin x ΔTmax
= 313,5 x 20
= 6270 Watt
Sehingga nilai perpindahan panas yang diterima oleh fluida pendingin sebgai
berikut :
Qc max = Qmax = Cc x (Tco max – Tci)
= 313,5 x (Tco max – 300)
Tco max = (6270 / 313,5) + 300
= 312,4 K
Sedangkan untuk nilai NTU adalah sebagai berikut :
NTU = (U x A) / Cmin
= (900 x 0,88) / 313,5
= 2,5
Maka untuk nilai efektifitas dari alat penukar kalaor yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :
Ɛ = 1 – exp (-NTU x (1- C*)) / (1- C* x exp (-NTU x (1- C*))
= 1 – exp (-2,5 x (1-0,62)) / ((1 – 0,25) x exp (-2,5 x (1 – 0,62))
= 0,61

Anda mungkin juga menyukai