BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Malang adalah salah satu bentuk Perguruan Tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan vokasional dalam sejumlah bidang
pengetahuan dan teknologi terapan, dengan mengutamakan peningkatan
kemampuan penerapannya. Sesuai dengan visinya, Politeknik Negeri Malang
menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan global. Artinya,
secara umum pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional. Baik
profesional dalam menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan teknologi,
dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat di masa-masa mendatang. Politeknik berusaha menyesuaikan
program pendidikannya dengan perkembangan dunia kerja yang sesungguhnya.
Kegiatan perkuliahan yang praktis dengan mengutamakan peningkatan
keterampilan merupakan hal yang menonjol pada sistem di Politeknik.
Kegiatan perkuliahan yang terlaksana selama lima semester di
Politeknik Negeri Malang adalah modal awal bagi mahasiswa untuk
mempersiapkan diri menuju dunia kerja. Teori dan praktek yang didapat selama
proses perkulihan pada sejatinya masih banyak yang harus dikaji dan diperbaiki
untuk menambah wawasan tentang dunia perindustrian, sehingga kesiapan
mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja lebih matang.
Sebagai tindak lanjut dari dasar tersebut maka pada kesempatan Praktek
Kerja Lapangan ini penulis memutuskan untuk memillih PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk - Plant Watudakon menjadi tempat praktek. Alasan penulis
memilih PT. Kimia Farma (Persero) Tbk - Plant Watudakon adalah salah satu
pabrik farmasi yang telah memperoleh CPOB serta menerapkan sistem ISO
9001 mengenai sistem manajemen mutu dan ISO 14001 mengenai manajemen
lingkungan, dengan didukung berbagai macam fasilitas dalam industri yang
tersertifikasi.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
Pada tahun 1916 di Desa Bekucuk Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto ditemukan sebuah sumur yang dianggap “keramat” disebut sumur
keramat karena beberapa masyarakat yang memiliki penyakit kulit dapat sembuh
saat menggunakan air sumur tersebut untuk mandi. Kemudian oleh pekerja pabrik
gula Brangkal, Mojokerto yakni A.R. Von Feber mengambil sampel air sumur
untuk diteliti, setelah dilakukan penelitian ternyata kandungan iodium pada air
tersebut sekitar 70-80 ppm. Pada tahun 1917 A.R. Von Feber mendapat konsensi
pertambangan selama 30 tahun, akan tetapi karena kesulitan masalah keuangan
maka konsensi tersebut dijual ke IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON
N.V.
Pada tahun 1026, berdirilah pabrik iodium dengan nama IODIUM
ONDERNEMING WATUDAKON N.V. yang sahamnya dipegang oleh
Bandoengshe Kinine Fabriek. Penambangan iodium tersebut awalnya dikuasai oleh
pemerintah Hindia-Belanda. Kapasitas produksi pada masa belanda maksimal 36
ton per tahun. Awalnya pemerintah Belanda hanya memiliki 3 sumur. Namun,
pengeboran dilakukan secara terus menerus sampai tahun 1994 hingga sumur yang
dimilliki mencapai 104 sumur dangkal iodium yang kedalamannya mencapai 300
meter dengan kadar iodium 40-80 ppm.
Dalam rangka nasionalisasi perusahaan asing oleh pemerintah Indonesia
pada tanggal 27 Desember 1957, maka pemerintah Indonesia mengambil alih
IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON N.V. selanjutnya pada tahun 1960
perusahaan-perusahaan asing termasuk IDOIUM ONDERNEMING
WATUDAKON N.V. menjadi perusahaan negara (PN) Farmasi dan alat kesehatan
bhineka karya dalam departement kesehatan. Selanjutnya IDOIUM
ONDERNEMING WATUDAKON N.V. berubah menjadi perusahaan negara (PN)
Farmasi dan alat kesehatan bhineka kina farma pabrik iodium watudakon. Dengan
dikeluarkannya PP No.3 tahun 1969 pada tanggal 26 jamuari 1969. BDN farmasi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
negara, PNF Bhineka kina farma, PNF nakula farma, PNF Radja farma dan PN sari
husada digabung menjadi perusahaan negara farmasi bhineka kimia farma. Pabrik
iodium watudakon menjadi PNF unit III. Pada tanggal 16 agustus 1971 PNF
Bhineka kimia farma berubah menjadi PT. Kimia Farma(Persero) Tbk, yang
berpusat di Jakarta sedangkan pabrik iodium watudakon menjadi PT. Kimia Farma
pabrik iodium dan Aether watudakon yang menjadi salah satu unit produksi. Pada
tahun 1983 pabrik ersebut berubah menjadi PT. Kimia Farma iodium dan farmasi
watudakon. Dan sejak Februari1990 berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Unit produksi manufaktur watudakon (UPMW).
Dan pada tahun 2001 PT. Kimia Farma masuk bursa saham dan berubah
menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi tersebar di 5 kota yaitu :
Medan (1 pabrik), Jakarta (1 pabrik), Bandung (2 pabrik), Semarang (1 pabrik) dan
Watudakon Jombang (1 pabrik).
Sejak tahun 1971, dalam perkembangannya pabrik iodium, tidak hanya
memproduksi iodium saja, tetapi juga memproduksi aether narcose, bahan baku obat
seperti fero sulfat, kalium khlorida, natrium khlorida, kalium iodat, kalium iodide
dll. Perkembangan terakhir pada tahun 1993, didirikan saarana produksi yodiol,
yaitu iodium dalam minyak nabati yang dikemas dalam kapsul lunak.
Sejak tanggal 28 Oktober 1996, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit
produksi manufaktur watudakon (UPMW) berubah nama menjadi PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. Unit produksi watudakon (UPW). Perubahan nama ini dilakukan
untuk persiapan dalam meraih serifikat ISO-9002 dan akhirnya ISO-9002 tersebut
diterima secara resmi pada tanggal 3 April 1996, dimana setiap 3 tahun dikaji ulang
dan sertifikat ISO – 14000 juga diperoleh pada tahun 1999.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
Gambar 2.2 Lokasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
https://mapio.net/pic/p
2.3 Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
2.3.1 Visi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
Menjadi perusahaan farmasi utama di Indonesia dan berdaya saimg
secara global.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
dan minuman, dan mengejar keuntungan guna meningktkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip – prinsip Perserian Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasai, biologi dan
lainnya yang diperlukan untuk pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi,
kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan dan minuman
serta produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang
ada hubungannya dengan produksi di atas.
2. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta
sama pendukung lainnya, baik yang berkait dengan idustri farmasi maupun
industri lainnya.
3. Menyelenggarakan kegiatan farmasi, perdaganagan dan distribusi dari
hasil produksi , baik hasil produksi sendiri maupun pihak ketiga, termasuk
barang umum baik di dalamm maupun di luar ngeri, serta kegiatan –
kegiatan lain yang berhubungan deanagn usaha Perseroan.
4. Berusaha di bidang jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perseroan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.
5. Melakukan usaha – usaha optimalisasi asset yang dimiliki Perseroan. Jasa
penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembanagan
sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan, baik yang dialakukan sendiri
maupu kerja sama dengan pihak lain.
2.5 Struktur Organisasi
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk struktur organisasinya terdiri dari 4 bagian
pokok yaitu pimpinan, bagian, sub bagian dan seksi – seksi.
1. Pimpinan
Dipegang oleh seorang yang disebut manager. Dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh staff dan sekretaris.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
2. Bagian
Bagian meliputi kepala bagian perencanaan pengendalian
produksi, bagian produksi bahan baku, bagian pengawas mutu, bagian
formulasi yang masing – masing dipegang oelh seorang kepala bagian.
Daalm menjalankan tugsnya dibantu oleh sub bagian dan seksi – seksi.
Kepala bagian bertanggung jawab langsung kepada manager dan
langsung membawahi kepla sub bagian.
3. Sub bagian
Sub bagian meliputi sub bagian penyimpanan, formulasi, bahan
baku, dan yodiasi pemastian mutu proses produksi, peeerencanaan
evaluasi dan distribusi, kapsul lunak, yodium, lingkungan dan limbaah,
pemeliharaan mutu penunjang proses produksi yang masing – masing
dikepalai oleh seorang kepala sub bagian, yang tugasnya adalah
melaksanakan, mengatur dan mengawasi masing – masing kegiatan
yang ada pada sub bagian masing – masing.
4. Seksi – seksi
Seksi meliputi seksi perencanaan, seksi evaluasi, seksi gudang,
seksi keamanan, seksi formulasi, seksi kapsul lunak, seksi yodiasi, seksi
yodium, seksi bahan baku dan kimia, seksi pengwasan produk
formulasi, seksi pngawasa produk bahan baku / kemsan, seksi umum
dan personalia, seksi keuangan, seksi pembukuan da pengolahan data,
seksi pemeliharaan sipil dan sumur iodium, dan seksi energy
pemeliharaan dan saran produksi. Seksi tersebbut langsung diawasi oleh
kepala sub bagian masing – masing. Seksi – seksi ini dikepalai oleh oleh
seorang kepal seksi yang dalam pelaksanaanya tugasnya bertanggung
jawab kepada sub kepala bagian dan langsung membawahi karyawan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
Plant
Watudakon
Management
representative
Pemastian
mutu
prenunjang Pemastian
penyimpanan Formulasi Bahan baku Sumur keuangan
proses mutu proses
& yodisasi
produksi produksi
Adm. Pers.
Perencanaan Kapsul Yodium Lingkungan Plant
pembelian Evaluasi & Lunak & limbah Sumur & Watudako
distribusi limbah n
Peng
Pemastian
Umum &
emasan mutu
rumah tangga
penunjang
K3
proses
produksi
9001, ISO 14001, CPOB, sistem jurnal halal, dan SMK3 duntuk menjalankan
visi misinya.
2.7 Budaya PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-
nilai inti Peeseroan (corporates value) yatu ICARE yang menjadi acuan atau
pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Baerikut adalah buadaya
perusahaan Perseroan :
1. Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk produk
unggulan.
2. Customer First
Mengutamakan pelanngan sebagai mitra kerja.
3. Accountability
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang oleh
perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, intregitas, dan
kerja sama.
4. Responsibility
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat
sasaran dan dapat diandalkan, saat senantiasa berusaha untuk tepat dan
bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
5. Eco – Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun layanan yang
ramah lingkungan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
terhadap tenaga kerja itu sendiri. Salah satu upaya pengendalian bahaya
tersebut adalah dengan mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD
dengan baik dan benar bagi tenaga kerja yang bekerja pada tempat
berpotensi bahaya tinggi. Tenaga kerja yang disiplin memakai APD
dapat mencegah atau mengurangi gangguan-gangguan bahaya
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat
Pelindung Diri ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan oleh
pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk
menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di sekelilingnya.
Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Dan pengusaha wajib untuk menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.
Berikut alat – alat keselamatan kerja yang disediakan
perusahaan:
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm
ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
2. Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin.
5. Protofen Suppositoria
6. Vagizol Ovula
6. Vitamin A
7. Vidisep
BAB III
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
3.1 Penjelasan Unit Kerja di Devisi Teknik dan Pemerliharaan
Pada Praktek Kerja Lapangan ini saya ditempatkan di divisi Teknik dan
Pemeliharaan. Pada divisi Teknik dan Pemeliharaan sendiri terdiri dari dua
bagian utama yaitu teknisi mekanik dan teknisi elektrik. Dua bagian ini bekerja
sama dalam menangani masalah atau kerusakan dan perawatan pada mesin-
mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Bagian Mekanik
Teknisi mekanik menangani maintenance pada mesin yang
berhubungan dengan mekanik seperti penggantian suku cadang pada
mesin, pengelasan pada mesin dan pekerjaan lain yang berhubungan
dengan mekanik. Bagian mekanik ini erat kaitannya dengan bengkel
teknik, manufaktur, laboratorium dan divisi produksi.
Adapun berbagai mesin di dalam tempat – tempat tersebut yang
memerlukan maintenance yaitu :
a. Di dalam bengkel teknik PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Watudakon : mesin bubut, gerinda, mesin las, cutting machine, dan
berbagai alat untuk keperluan teknik.
b. Divisi manufaktur : centrifuge sebagai pengering iodium setelah
melalui reaksi adsorbsi dan exstraksi, pompa, mesin grinder sebagai
penghancur iodium setelah melalui tahap pemurnian di dalam
tangka melting yang kemudian siap untuk dikemas dan dipasarkan.
c. Di divisi produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
ada 3 bagian yaitu :
1. Formulasi 1 : untuk produksi obat luar
Di dalam formulasi 1 ini terdapat mesin filling
povidone, mesin mixer pencampur povidone, dan
mesin pendingin.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
3. Pompa turbin
Turbine pump atau pompa turbin adalah pompa yang kedudukannya ada
dibawah permukaan air yang akan dipompa, namun tenaga penggeraknya
berada dipermukaan tanah, sehingga untuk menggerakkan pompa tersebut
maka pompa disambung dengan beberapa column pipe dan line shaft sampai
kepermukaan tanah serta discharge head dan right angle gear drive (RAGD)
agar dapat dihubungkan dengan motor penggeraknya
Sumber
Head isap positif net (NPSH) merupakan ukuran dari head suction
terendah agar tidak terjadi kavitasi pada pompa. Ada dua macam NPSH
yaitu :
1. Net Positive Suction Head Available
RUMUS
2. Net Positive Suction Head Require
RUMUS
(Sumber : Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016)
3.3.4.1 Cara Menghindari Kavitasi
Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat
NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan.
Dalam perencanaan instalasi pompa, hal – hal berikut harus
diperhitungkan untuk menghindari kavitasi.
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang
dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap
statis menjadi rendah pula.
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa
dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang
berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi
kerugian gesek.
3. Hindari penggunaan katup yang tak perlu dan menekuk
pipa pengisapan.
4. Hindari masuknya udara pada sisi isap pompa.
3.4 Penanganan Permasalahn Pada Pompa Sentrifugal
Dalam praktek kerja lapangan ini saya diberikan tugas khusus untuk
Rekondisi Poros Pompa Sentrifugal yang sudah aus, pompa ini digunakan untuk
mengalirkan limbah cair bekas produksi perusahaan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
4. Belt
Type : V Belt
Panjang : C 116 inchi
5. Bearing
Diameter dalam : 55 mm
Diameter luar : 120 mm
Tebal : 30 mm
6. Motor listrik
Teco 30 Kw / 40 HP / 1500 RPM / 3 phase / 380 V
7. Pipa
Bahan : PVC Maspion AW
Elbow : PVC Maspion AW Ø 12 inchi
Socket : SUS 316
Flendes : PVC Maspion AW Ø 12 inchi
Diameter suction : 12 inchi
Diameter discharge : 12 inchi
8. Kran : Kran besi Ø 12 inchi
9. Pondasi / sasis
Bahan : SUS 304
Tebal plat : 8 mm
Luas sasis : 1600 x 800 x 201 (mm)
10. Total head : 12 m
11. Kapasitas pompa : 1035 m³/s
12. Power pump : 80 HP
3.4.3 Sistem Perawatan Pompa Sentrifugal
3.4.3.1 Sistem perawatan
Sistem perawatan pada pompa sentrifugal yang diterapakan di PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu sebagai berikut :
1. Perawatan preventive (Preventive Maintenance)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
kerusakan isntalasi
maka melakukan
perbaikan pada
instalasi listrik.
b. Mengganti bearing
yang baru
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
c. Melakukan cleaning
pada impeller
e. Memasang impeller