Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT


WATUDAKON

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Malang adalah salah satu bentuk Perguruan Tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan vokasional dalam sejumlah bidang
pengetahuan dan teknologi terapan, dengan mengutamakan peningkatan
kemampuan penerapannya. Sesuai dengan visinya, Politeknik Negeri Malang
menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan global. Artinya,
secara umum pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional. Baik
profesional dalam menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan teknologi,
dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat di masa-masa mendatang. Politeknik berusaha menyesuaikan
program pendidikannya dengan perkembangan dunia kerja yang sesungguhnya.
Kegiatan perkuliahan yang praktis dengan mengutamakan peningkatan
keterampilan merupakan hal yang menonjol pada sistem di Politeknik.
Kegiatan perkuliahan yang terlaksana selama lima semester di
Politeknik Negeri Malang adalah modal awal bagi mahasiswa untuk
mempersiapkan diri menuju dunia kerja. Teori dan praktek yang didapat selama
proses perkulihan pada sejatinya masih banyak yang harus dikaji dan diperbaiki
untuk menambah wawasan tentang dunia perindustrian, sehingga kesiapan
mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja lebih matang.
Sebagai tindak lanjut dari dasar tersebut maka pada kesempatan Praktek
Kerja Lapangan ini penulis memutuskan untuk memillih PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk - Plant Watudakon menjadi tempat praktek. Alasan penulis
memilih PT. Kimia Farma (Persero) Tbk - Plant Watudakon adalah salah satu
pabrik farmasi yang telah memperoleh CPOB serta menerapkan sistem ISO
9001 mengenai sistem manajemen mutu dan ISO 14001 mengenai manajemen
lingkungan, dengan didukung berbagai macam fasilitas dalam industri yang
tersertifikasi.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Salah satu fasilitas tersebut adalah pompa yang berfungsi sebagai


pemindah fluida dari satu tempat ke tempat yang lain untuk meringankan
beban. Pompa yang digunakan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Watudakon salah satunya adalah pompa sentrifugal sebagai pemindah limbah.
Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa non positif yang prinsip kerjanya
mengubah energi kinetik (kecepatann) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar di dalam casing. Mesin ini
memiliki beberapa spare parts, dan apabila salah satu tersebut mengalami
gangguan maka akan menggangu proses pengaliran limbah yang akan
menyebabkan lingkungan tercemar dan tidak steril sehingga berefek pada
pabrik yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
Untuk menjaga lingkungan tersebut maka diperlukan perawatan secara
routine maintenance, preventive maintenance, corrective maintenance dan
breakdown maintenance pada pompa sentrifugal, yang bertujuan untuk
mengecek performansi mesin serta permasalahan yang terjadi pada pompa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat topik “Perawatan
Pompa Sentrifugal dan Penanganan Permasalahan yang Terjadi di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa gagasan pokok yang dapat
diambil sebagai rumusan masalah dalam penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran umum mengenai pompa sentrifugal?
2. Bagaimana sistem perawatan dan perbaikan pada pompa sentrifugal?
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah dapat diambil beberapa batasan masalah dalam
penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu sebagai berikut:
1. Perawatan dan perbaikan yang dilakukan hanya pada pompa sentrifugal
untuk pengaliran limbah di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant
Watudakon.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

2. Siklus pemeliharaan dan perbaikan pada pompa sentrifugal pada bulan


Januari tahun 2019..
3. Peyusun tidak membahas masalah sistem kelistrikan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode penulisan
sebagai berikut:
1. Metode observasi
Metode observasi merupakan metode penulisan dengan
cara mengamati langsung proses yang terjadi di lapangan
mengenai data – data yang dibutuhkan.
2. Studi pustaka
Metode studi pustaka merupakan metode penulisan
dengan cara mempelajari buku manual yang berhubungan
dengan materi yang akan dibahas, dan dijadikan sebagai bahan
referensi dalam perencanaan perawatan dan perbaikan. Hal ini
dimaksudkan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
akurat.
3. Interview
Metode interview merupakan metode penulisan dengan
cara melakukan diskusi langsung dengan dosen pembimbing,
pembimbing di lapangan serta pihak pihak lain yang menguasai
di bidang ini. Metode ini juga dapat dijadikan sebagai media
tukar pikiran untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
4. Internet
Metode internet merupakan metode penulisan dengan
cara mengambil data tentang materi yang berkaitan yang akan
dibahas melalui media internet.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

1.5 Metodelogi Penyusunan Laporan


Dalam laporan kerja praktek ini dilakukan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan.
Berisi latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan kerja
praktek, batasan masalah, sistematika penulisan laporan.
BAB II : Profil Perusahaan
Membahas tentang sejarah singkat PT. Kimia Farma beserta
paradigma perusahaan dan letak geografis.
BAB III : Sistem Perawatan Perusahaan
Membahas tentang kegiatan perawatan yang ada di perusahaan
dan tugas umum selama Praktek Kerja Lapangan.
BAB IV : Tugas Khusus dan Hambatan Selama Praktek Kerja
Lapangan
Membahas tentang kegiatan khusus selama Praktek Kerja
Lapangan dan pemahaman tentang alat instrumentasi yang dipelajari.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
1.6 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini dibagi menjadi dua yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.6.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi syarat kelulusan progam DIII dan mendapat gelas Ahli
Madya Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang.
2. Diharapkan mahasiswa memahami, memperluas serta memantapkan
ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sebagai bekal untuk
memasuki lapangan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan
program studi yang diambil.
3. Memberikan mahasiswa gambaran secara nyata tentang bentuk dan
kegiatan perawatan yang ada di lapangan secara langsung.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

4. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperoleh


masukkan / kritikan sehingga bisa melakukan perbaikan dan evaluasi
diri sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
5. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja
yang akan ditempuh setelah mendapatkan kelulusan dari Politeknik
Negeri Malang.
1.6.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengerti tentang proses pembuatan obat di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.
2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang perawatan pompa sentrifugal.
3 Mahasiswa mengerti tentang penerapan sistem K3 di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.
1.7 Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1.7.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya
pada kegiatan nyata, dengan demikian akan tahu perbandingan antara
pengetahuan di bangku kuliah dengan kenyataan di dunia industri.
2. Memeperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan
kreatifitas diri yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki
3. Mengembangkan potensi diri, daya kreatif dan cara berpikir baik itu
dalam melaksanakan pekerjaan atau dalam memecahkan suatu
permasalahan dalam lingkungan pekerjaan.
4. Memperoleh pengalaman untuk berpikir secara cepat, dan tepat
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, menerapkan dan
melatih keahlian dengan jalan melihat langsung penerapan ilmu yang
sudah didapat maupun yang sedang dipelajari.
5. Membentuk mental, membentuk kepribadian, merubah pola pikir,
membentuk tanggung jawab, serta membentuk budaya disiplin diri
dan waktu.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

1.7.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


1. Meningkatkan kerja sama antara pihak perusahaan dengan pihak
perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Sebagai sarana hubungan timbal balik antara perusahaan dengan
pihak perguruan tinggi terutama dalam hal perekrutan calon pegawai
baru.
3. Sebagai sarana promosi bagi pihak perguruan tinggi pada
perusahaan, sehingga untuk kegiatan Praktek Kerja Lapangan
selanjutnya lebih baik lagi.
1.7.3 Manfaat Bagi Perusahaan
1. Membantu menyelesaikan kegiatan / tugas yang diberikan oleh pihak
perusahaan.
2. Membantu dan memberikan solusi penyelesaian masalah yang
menyangkut dengan kegiatan perawatan perusahaan.
3. Membantu dalam penyelesaian masalah yang menyangkut dengan
kegiatan lapangan.
1.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang
dilaksanakan penulis adalah:
Waktu : 2 Januari 2019 – 2 Februari 2019
Tempat : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
Pada tahun 1916 di Desa Bekucuk Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto ditemukan sebuah sumur yang dianggap “keramat” disebut sumur
keramat karena beberapa masyarakat yang memiliki penyakit kulit dapat sembuh
saat menggunakan air sumur tersebut untuk mandi. Kemudian oleh pekerja pabrik
gula Brangkal, Mojokerto yakni A.R. Von Feber mengambil sampel air sumur
untuk diteliti, setelah dilakukan penelitian ternyata kandungan iodium pada air
tersebut sekitar 70-80 ppm. Pada tahun 1917 A.R. Von Feber mendapat konsensi
pertambangan selama 30 tahun, akan tetapi karena kesulitan masalah keuangan
maka konsensi tersebut dijual ke IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON
N.V.
Pada tahun 1026, berdirilah pabrik iodium dengan nama IODIUM
ONDERNEMING WATUDAKON N.V. yang sahamnya dipegang oleh
Bandoengshe Kinine Fabriek. Penambangan iodium tersebut awalnya dikuasai oleh
pemerintah Hindia-Belanda. Kapasitas produksi pada masa belanda maksimal 36
ton per tahun. Awalnya pemerintah Belanda hanya memiliki 3 sumur. Namun,
pengeboran dilakukan secara terus menerus sampai tahun 1994 hingga sumur yang
dimilliki mencapai 104 sumur dangkal iodium yang kedalamannya mencapai 300
meter dengan kadar iodium 40-80 ppm.
Dalam rangka nasionalisasi perusahaan asing oleh pemerintah Indonesia
pada tanggal 27 Desember 1957, maka pemerintah Indonesia mengambil alih
IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON N.V. selanjutnya pada tahun 1960
perusahaan-perusahaan asing termasuk IDOIUM ONDERNEMING
WATUDAKON N.V. menjadi perusahaan negara (PN) Farmasi dan alat kesehatan
bhineka karya dalam departement kesehatan. Selanjutnya IDOIUM
ONDERNEMING WATUDAKON N.V. berubah menjadi perusahaan negara (PN)
Farmasi dan alat kesehatan bhineka kina farma pabrik iodium watudakon. Dengan
dikeluarkannya PP No.3 tahun 1969 pada tanggal 26 jamuari 1969. BDN farmasi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

negara, PNF Bhineka kina farma, PNF nakula farma, PNF Radja farma dan PN sari
husada digabung menjadi perusahaan negara farmasi bhineka kimia farma. Pabrik
iodium watudakon menjadi PNF unit III. Pada tanggal 16 agustus 1971 PNF
Bhineka kimia farma berubah menjadi PT. Kimia Farma(Persero) Tbk, yang
berpusat di Jakarta sedangkan pabrik iodium watudakon menjadi PT. Kimia Farma
pabrik iodium dan Aether watudakon yang menjadi salah satu unit produksi. Pada
tahun 1983 pabrik ersebut berubah menjadi PT. Kimia Farma iodium dan farmasi
watudakon. Dan sejak Februari1990 berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Unit produksi manufaktur watudakon (UPMW).
Dan pada tahun 2001 PT. Kimia Farma masuk bursa saham dan berubah
menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi tersebar di 5 kota yaitu :
Medan (1 pabrik), Jakarta (1 pabrik), Bandung (2 pabrik), Semarang (1 pabrik) dan
Watudakon Jombang (1 pabrik).
Sejak tahun 1971, dalam perkembangannya pabrik iodium, tidak hanya
memproduksi iodium saja, tetapi juga memproduksi aether narcose, bahan baku obat
seperti fero sulfat, kalium khlorida, natrium khlorida, kalium iodat, kalium iodide
dll. Perkembangan terakhir pada tahun 1993, didirikan saarana produksi yodiol,
yaitu iodium dalam minyak nabati yang dikemas dalam kapsul lunak.
Sejak tanggal 28 Oktober 1996, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit
produksi manufaktur watudakon (UPMW) berubah nama menjadi PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. Unit produksi watudakon (UPW). Perubahan nama ini dilakukan
untuk persiapan dalam meraih serifikat ISO-9002 dan akhirnya ISO-9002 tersebut
diterima secara resmi pada tanggal 3 April 1996, dimana setiap 3 tahun dikaji ulang
dan sertifikat ISO – 14000 juga diperoleh pada tahun 1999.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 2.1 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019
2.2 Lokasi Perusahaan
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Desa Jombok
,Kec.Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61301, Indonesia.

Gambar 2.2 Lokasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
https://mapio.net/pic/p
2.3 Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
2.3.1 Visi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
Menjadi perusahaan farmasi utama di Indonesia dan berdaya saimg
secara global.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

2.3.2 Misi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon


1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan persediaan farmasi,
alat kesehatandan jasa kesehatan lainnya yang berkualitas dan
bernilai tambah untk memnuhi kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan bisnis farmasi degan cara meningkatkan nilai
perusahaan untuk kepentingan pemegang saham da pihaklain yang
berkepentingan tanpa meninggalkan prinsip – prinsip good
coorperate govemence.
3. Mengembangkan sumber daya manusia perusahaan untuk
meningkatkan kompetensi dan komitmen guna mengembangkan
perusahaan serta dapat berperan aktif dalam pengembangan industri
farmasi.
2.3.3 Sasaran PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk menetapkan sasaran mutu
dan lingkungan yang konsisten dengan kebijakan. Sasaran yang
diupayakan realistis terhadap waktu, tenaga, dan biaya serta
memperhatikan pihak yang berkepentingan sasaran PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. , yaitu:
1. Pencapaian RKAP
1. Kepuasan pelanggan peningkatan CPOB
2. Peningkatan mutu produk serta produktivitas kerja
3. Peningkatan lingkungan
4. Peningktan SDM
2.4 Maksud dan Tujuan PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-47137.AH.01.02. Tahun 2008
tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan adalah
menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
khususnya di bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

dan minuman, dan mengejar keuntungan guna meningktkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip – prinsip Perserian Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasai, biologi dan
lainnya yang diperlukan untuk pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi,
kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan dan minuman
serta produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang
ada hubungannya dengan produksi di atas.
2. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta
sama pendukung lainnya, baik yang berkait dengan idustri farmasi maupun
industri lainnya.
3. Menyelenggarakan kegiatan farmasi, perdaganagan dan distribusi dari
hasil produksi , baik hasil produksi sendiri maupun pihak ketiga, termasuk
barang umum baik di dalamm maupun di luar ngeri, serta kegiatan –
kegiatan lain yang berhubungan deanagn usaha Perseroan.
4. Berusaha di bidang jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perseroan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.
5. Melakukan usaha – usaha optimalisasi asset yang dimiliki Perseroan. Jasa
penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembanagan
sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan, baik yang dialakukan sendiri
maupu kerja sama dengan pihak lain.
2.5 Struktur Organisasi
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk struktur organisasinya terdiri dari 4 bagian
pokok yaitu pimpinan, bagian, sub bagian dan seksi – seksi.
1. Pimpinan
Dipegang oleh seorang yang disebut manager. Dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh staff dan sekretaris.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

2. Bagian
Bagian meliputi kepala bagian perencanaan pengendalian
produksi, bagian produksi bahan baku, bagian pengawas mutu, bagian
formulasi yang masing – masing dipegang oelh seorang kepala bagian.
Daalm menjalankan tugsnya dibantu oleh sub bagian dan seksi – seksi.
Kepala bagian bertanggung jawab langsung kepada manager dan
langsung membawahi kepla sub bagian.
3. Sub bagian
Sub bagian meliputi sub bagian penyimpanan, formulasi, bahan
baku, dan yodiasi pemastian mutu proses produksi, peeerencanaan
evaluasi dan distribusi, kapsul lunak, yodium, lingkungan dan limbaah,
pemeliharaan mutu penunjang proses produksi yang masing – masing
dikepalai oleh seorang kepala sub bagian, yang tugasnya adalah
melaksanakan, mengatur dan mengawasi masing – masing kegiatan
yang ada pada sub bagian masing – masing.
4. Seksi – seksi
Seksi meliputi seksi perencanaan, seksi evaluasi, seksi gudang,
seksi keamanan, seksi formulasi, seksi kapsul lunak, seksi yodiasi, seksi
yodium, seksi bahan baku dan kimia, seksi pengwasan produk
formulasi, seksi pngawasa produk bahan baku / kemsan, seksi umum
dan personalia, seksi keuangan, seksi pembukuan da pengolahan data,
seksi pemeliharaan sipil dan sumur iodium, dan seksi energy
pemeliharaan dan saran produksi. Seksi tersebbut langsung diawasi oleh
kepala sub bagian masing – masing. Seksi – seksi ini dikepalai oleh oleh
seorang kepal seksi yang dalam pelaksanaanya tugasnya bertanggung
jawab kepada sub kepala bagian dan langsung membawahi karyawan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Plant
Watudakon

Management
representative

Teknik& Perenc.Produksi Produksi Produksi Sumur & Pengelolaan Akutansi


pemeliharaan & pengendalian Formulasi Yodium & limbah mutu
produksi Bahan baku

Pemastian
mutu
prenunjang Pemastian
penyimpanan Formulasi Bahan baku Sumur keuangan
proses mutu proses
& yodisasi
produksi produksi

Adm. Pers.
Perencanaan Kapsul Yodium Lingkungan Plant
pembelian Evaluasi & Lunak & limbah Sumur & Watudako
distribusi limbah n
Peng
Pemastian
Umum &
emasan mutu
rumah tangga
penunjang
K3
proses
produksi

Gambar 2.3 Strktur Organisasi


Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon
2.6 Kegiatan umum PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon
Kegiatan umum di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon
antara lain adalah kegiatan penambangan, pengolahan iodium dan pengolahan
obat formulasi. Kegiatan penambangan iodium sudah berlangsung lama sejak
jaman kolonial Belanda yaitu pada tahun 1926 sedangkan kegiatan industri
formulasi berlangsung sejak tahun 1994. Selama beroperasi pihak managemen
perusahaan telah melakukan perbaikan – perbaikan baik dari sisi proses
produksi, sumber daya manusia, pengelolaan lingkungan hidup dan beberapa
ketentuan pemerintah melalui peraturan – peraturan yang berlaku. PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon menerapkan sistem managemen ISO
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

9001, ISO 14001, CPOB, sistem jurnal halal, dan SMK3 duntuk menjalankan
visi misinya.
2.7 Budaya PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-
nilai inti Peeseroan (corporates value) yatu ICARE yang menjadi acuan atau
pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Baerikut adalah buadaya
perusahaan Perseroan :
1. Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk produk
unggulan.
2. Customer First
Mengutamakan pelanngan sebagai mitra kerja.
3. Accountability
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang oleh
perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, intregitas, dan
kerja sama.
4. Responsibility
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat
sasaran dan dapat diandalkan, saat senantiasa berusaha untuk tepat dan
bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
5. Eco – Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun layanan yang
ramah lingkungan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 2.4 Budaya Kimia Farma


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019
3.1 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Plant Watudakon
Sistem K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Kimia Farma
(Persero) Tbk. Plant Watudakon meliputi :
1. Komunikasi K3
Komunikasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menilai
peforma keselamatan di setiap departemen di PT Kimia Farma (Persero)
Tbk. Plant Watudakon, dilakukan oleh setiap departemen pada waktu
yang bersamaan dalam apel pagi I CARE pada hari Selasa . Kegiatan
apel pagi I CARE ini biasanya dilakukan pukul 07.30 WIB. Dalam
kegiatan ini tidak hanya diisi dengan pemberian informasi mengenai K3
saja tetapi semua informasi yang terjadi di PT Kimia Farma (Persero)
Tbk. Plant Watudakon
2. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus dicegah agar
tenaga kerja dapat melaksanaakan pekerjaannya dengan aman dan
selamat, maka diperlukan pengendalian bahaya dan perlindungan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

terhadap tenaga kerja itu sendiri. Salah satu upaya pengendalian bahaya
tersebut adalah dengan mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD
dengan baik dan benar bagi tenaga kerja yang bekerja pada tempat
berpotensi bahaya tinggi. Tenaga kerja yang disiplin memakai APD
dapat mencegah atau mengurangi gangguan-gangguan bahaya
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat
Pelindung Diri ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan oleh
pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk
menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di sekelilingnya.
Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Dan pengusaha wajib untuk menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.
Berikut alat – alat keselamatan kerja yang disediakan
perusahaan:
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm
ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 3.1 Safety Helmet


https://ginasf.weebly.com/

2. Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin.

Gambar 3.2 Safety Shoes


http://megakemayoran.com/
3. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi organ pernafasan
dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme,
partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 3.3 Masker


http://www.elevenia.co.id/
4. Penutup Telinga
Penutup telinga berfungsi untuk melindungi telinga dari
kebisingan ataupun tekanan.

Gambar 3.4 Penutup Telinga


http://alatsafety.net/
5. Kacamata Pengaman
Kaca mata pengaman berfungsi untuk melindungi mata
dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air,
percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu
kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran
cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda
keras dan tajam.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 3.5 Kacamata


https://www.tokopedia.com/
6. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari
tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun
infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri.

Gambar 3.6 Sarung Tangan


http://alatproyek.com/
7. Pelindung Wajah
Pelindung wajah berfungsi untuk melindungi wajah dari
paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara
atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan
atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 3.7 Pelindung Wajah


https://indonesian.alibaba.com/
8. Tali Pengaman
Tali pengaman berfungsi untuk membatasi gerak pekerja
agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan.

Gambar 3.8 Tali Pengaman


http://alatsafety.net/
2.8 Produk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
Adapaun produk yang dihasilkan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Watudakon yaitu :
1. Produk utama adalah iodium (I2) dan garam-garam yaitu:
1. Kalium iodat yang digunakan untuk iodisasi garam-garam lain.
2. Natrium Iodat
3. Kalium iodat
4. Yodium providone larutan 10% desinfektan yang sering digunakan
untuk operai/luka luar.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 2.5 Iodium


Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
2. Produk – produk formulasi
Produk hasil pengolahan dan campuran bahan obat yang diolah
menjadi obat yang berupa tablet tambah darah syrup , salep, serbuk,kapsul,
dll.
1. Eugenol

Gambar 2.6 Eugenol


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

5. Protofen Suppositoria

Gambar 2.7 Protofen Suppositoria


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon

6. Vagizol Ovula

Gambar 2.8 Vagizol Ovula


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

7. Chloramphenicol Salep Mata 1%

Gambar 2.9 Chloramphenicol Salep Mata 1%


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon

8. Oxytetracycline Salep Mata 1%

Gambar 2.10 Oxytetracycline Salep Mata 1%


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

5. Oxytrtreacycline HCL Salep Kulit 3%

Gambar 2.11 Oxytrtreacycline HCLSalep Kulit 3%


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon

6. Vitamin A

Gambar 2.12 Vitamin A


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

7. Vidisep

Gambar 2.13 Vidisep


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon

8. Povidone Iodine 10%

Gambar 2.14 Povidone Iodine


Sumber: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

BAB III
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
3.1 Penjelasan Unit Kerja di Devisi Teknik dan Pemerliharaan
Pada Praktek Kerja Lapangan ini saya ditempatkan di divisi Teknik dan
Pemeliharaan. Pada divisi Teknik dan Pemeliharaan sendiri terdiri dari dua
bagian utama yaitu teknisi mekanik dan teknisi elektrik. Dua bagian ini bekerja
sama dalam menangani masalah atau kerusakan dan perawatan pada mesin-
mesin yang digunakan dalam proses produksi.
 Bagian Mekanik
Teknisi mekanik menangani maintenance pada mesin yang
berhubungan dengan mekanik seperti penggantian suku cadang pada
mesin, pengelasan pada mesin dan pekerjaan lain yang berhubungan
dengan mekanik. Bagian mekanik ini erat kaitannya dengan bengkel
teknik, manufaktur, laboratorium dan divisi produksi.
Adapun berbagai mesin di dalam tempat – tempat tersebut yang
memerlukan maintenance yaitu :
a. Di dalam bengkel teknik PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Watudakon : mesin bubut, gerinda, mesin las, cutting machine, dan
berbagai alat untuk keperluan teknik.
b. Divisi manufaktur : centrifuge sebagai pengering iodium setelah
melalui reaksi adsorbsi dan exstraksi, pompa, mesin grinder sebagai
penghancur iodium setelah melalui tahap pemurnian di dalam
tangka melting yang kemudian siap untuk dikemas dan dipasarkan.
c. Di divisi produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
ada 3 bagian yaitu :
1. Formulasi 1 : untuk produksi obat luar
Di dalam formulasi 1 ini terdapat mesin filling
povidone, mesin mixer pencampur povidone, dan
mesin pendingin.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

2. Formulasi 2 : untuk produksi salep mata, salep kulit,


obat ambeyen.
Di dalam formulasi 2 ini terdapat mesin filling dan
mixer untuk salep mata, salep kulit dan obat ambeyen
mesin pendingin.
3. Formulasi 3 : untuk kapsulasi
Di dalam formulasi 3 ini terdapat mesin cetak kapsul
mesin pendingin.
d. Laboratorium : yang berkaitan dengan mekanik yaitu Air
Conditioner.
 Bagian Elektrik
Teknisi elektrik bertanggung jawab pada instalasi listrik di
perusahaan seperti menangani maintenance pada elektrik mesin-mesin
termasuk Control motor, PLC dan Instalasi Listrik yang ada pada proses
produksi di Primary Process. Pekerja bagian eletrik ini bekerja sama
dengan bagian mekanik.
Adapun jenis pemeliharaan yang digunakan pada PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon adalah sebagai berikut:
1. Preventive Maintenance
Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan
sebelum terjadi kerusakan mesin. Tujuan perawatan
pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan availability,
dan meminimasikan ongkos melalui peningkatan reability.
2. Breakdown Maintenance
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai perawatan
dengan cara mesin dioperasikan hingga rusak, kemudian
baru diperbaiki atau diganti. Perawatan ini merupakan
strategi yang kasar dan kurang baik karena dapat
menimbulkan biaya tinggi, kehilangankesempatan bagi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

perusahaan untuk mengambil keuntungan karena


terhentinya mesin.
3. Predictive Maintenance
Predictive maintenance merupakan perawatan yang
bersifat prediksi, dalam hal ini meruapkan evaluasi dari
perawatan berkala (Preventive maintenance). Pediksi ini
dapat dievaluasi dari indicator yang terpasang pada
instalansi suatu mesin.
4. Corrective Miantenance
Corrective maintenance merupakan pemeliharaan yang
telah direncanakan, yang didasar pada kelayakan waktu
operasi telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut.
Pada kerja praktek di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
ini saya diberikan tugas untuk mempelajari pompa sentrifugal sebagai media
untuk mengalirkan limbah bekas produksi yang telah melalaui beberapa tahap
pengolahan pemisahan bakteri kimia yang terkandung di dalamnya ke Sungai
Brantas.

3.2 Pompa Sentrifugal


Dalam Hidraulic Institute Standards pompa adalah suatu alat yang
digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari satu tempat ke tempat lain
dengan cara mengalirkan fluida. Menurut Dietzel (1990) ditinjau dari
mekanisme kerjanya pompa terbagi menjaditiga jenis yaitu pompa
rotary,pompa torak, dan pompa sentrifugal. Pemakaian pompa yang paling
banyak digunakan baik di rumah tangga maupun perusahaan adalah pompa
sentrifugal. Adapun macam – macam pompa sentrifugal yaitu:
1. Pompa rumah keong
Konstruksi pompa ini menyerupai keong, zat cair pada impeller secara
langsung dibawa ke rumah volute.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar Pompa rumah keong tipe radial


Sumber : Chuch (1996)
2. Pompa diffuser
Pompa sentrifugal ini dilengkapi dengan sudu diffuser di keliling
luar impeller, konstruksi dan bagian-bagian dari pompa ini sama dengan
pompa volut. Fungsi dari diffuser adalah untuk meningkatkan efisiensi pompa
dan konstruksinya lebih kuat, maka konstruksi ini sering dpakai pada pompa
besar dengan head tinggi. pompa ini juga sering dipakai sebagai pompa
bertingkat banyak karena aliran dari tingkat satu ke tingkat berikutnya dapat
dilakukan tanpa menggunakan rumah volut.

Gambar . Pompa diffuser tipe radial


Sumber : Chuch (1996)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

3. Pompa turbin
Turbine pump atau pompa turbin adalah pompa yang kedudukannya ada
dibawah permukaan air yang akan dipompa, namun tenaga penggeraknya
berada dipermukaan tanah, sehingga untuk menggerakkan pompa tersebut
maka pompa disambung dengan beberapa column pipe dan line shaft sampai
kepermukaan tanah serta discharge head dan right angle gear drive (RAGD)
agar dapat dihubungkan dengan motor penggeraknya

Gambar. Pompa turbin tipe radial


Sumber : Dietzel (1990)
(Sumber: Wahyu Djalmono Putro, 2010: 21-30)

3.3 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar. Ilustrasi kerja pompa sentrifugal tipe radial


Sumber: Chunch (1996)
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non positive
displacement yang menggunkan gaya sentrifugal untuk menghasilkan
head agar fluida mengalir. Cairan masuk melalui melalui sisi inlet
pompa menuju casing yang disebabkan karena adanya perbedaan
tekanan. Perbedaan tekanan ini terjadi ketika impeller berputar sehingga
rumah pompa menjadi vacuum. Selanjutnya fluida didorong impeller
keluar akibat gaya sentrifugl yang terjadi di impeller.

Sumber

Sumber: Chunch (1996)


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

(Sumber: Wahyu Djalmono Putro, 2010)


Sumber: (W.D. Putro / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 1, 21-30, Mei
2010)

3.3.1 Bagian – Bagian Pompa Sentrifugal


Secara umum bagian – bagian utama dari pompa sentrifugal adalah
sebagai berikut:
1. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menebus casing.
2. Packing
Digunakan untuh mencegah dan mengurangi kebocoran cairan
dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes dan
teflon.
1. Poros
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari
penggerak selama beroprasi dan tempat kedudukan impeller
dan bagian-bagian berputar lainnya.
2. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi,
korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage
dapat sebagai leakage joint, internal bearing, dan interstage
atau distance sleever.
3. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller
4. Casing
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi


sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan
diffusor (guide vane),inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
5. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara berkelanjutan, sehingga cairan pada sisi
isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosonga
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
6. Casing Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan
yang melewati bagian depan impeler maupun bagian belakang
impeler, dengan cara memperkecil celah antara casing dan
impeller
7. Discharge Nozzle
Sisi keluar pada arah discharge

3.3.2 Karakteristik Pompa


Untuk mengetahui kinerja pompa dapat dilakukan dengan melihat
kurva karakteristik pompa. Kurva karakteristik pompa merupakan
hubungan antara kapasitas aliran dengan head, kapasitas dengan daya,
dan kapasitas dengan efisiensi pompa. Karakteristik pompa sentrifugal
dapat digambarkan dalam kurva karakteristik yang melukiskan jalannya
lintasan dan besaran-besaran tertentu terhadap besaran kapasitas,
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

besaran-besaran itu adalah : head pompa, daya pompa dan efisiensi


pompa.
Head dan efisiensi pompa dipengaruhi oleh beberapa factor
antaralain jumlah impeller dan sudut impeller nya khususnya sudut
BETA2. SUDUT BETA 2 merupakan sudut yang dibentuk dari garis
tangensial impeller terhadap garis tangensial radius impeller
(Bacharoudis et al.. 2008)
Jafarzadeh et al., 2011 meneliti tentang jumlah impeller dengan
variasi 5,6, dan 7 terhadap head coefficient dengan efisiensi pompa pada
pompa sentrifugal. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pda head
dan coefficient terbesar pada pompa sentrifugal dengan jumlah impeller
7. Hasil yang hampir sama juga diungkapkan oleh Houlin et al., 2010
dimana pompa sentrifugal dengan variasi jumlah impeller 4,5,6,7
memiliki head dan koefisien tertingga didapat pada pompa sentrifugal
denganjumalah impeller 7.

(Sumber: Sri Utami Handayani, 2013)


(ROTASI – Vol. 15, No. 3, Juli 2013: 30–34)
RUMUS
3.3.3 Kavitasi (sumber : Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol 05, No. 3, Oktober
2016)
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang mengalir yang
disebabkan oleh tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap
jenuhnya sehingga akan timbul gelembung – gelembung zat cair. Jika
pompa dijalankan terus menerus dalam keadaan kavitasi, akan
menyebabkan kerusakan pada area impeller sehingga pada akhirnya
terjadi erosi. Kerugia akibat terjadinya kavitasi ini adalah turunnya
performance, timbul suara dan getaran serta rusaknya pompa.
3.3.4 Net Positive Suction Head (NPSH)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Head isap positif net (NPSH) merupakan ukuran dari head suction
terendah agar tidak terjadi kavitasi pada pompa. Ada dua macam NPSH
yaitu :
1. Net Positive Suction Head Available
RUMUS
2. Net Positive Suction Head Require
RUMUS

(Sumber : Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016)
3.3.4.1 Cara Menghindari Kavitasi
Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat
NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan.
Dalam perencanaan instalasi pompa, hal – hal berikut harus
diperhitungkan untuk menghindari kavitasi.
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang
dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap
statis menjadi rendah pula.
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa
dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang
berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi
kerugian gesek.
3. Hindari penggunaan katup yang tak perlu dan menekuk
pipa pengisapan.
4. Hindari masuknya udara pada sisi isap pompa.
3.4 Penanganan Permasalahn Pada Pompa Sentrifugal
Dalam praktek kerja lapangan ini saya diberikan tugas khusus untuk
Rekondisi Poros Pompa Sentrifugal yang sudah aus, pompa ini digunakan untuk
mengalirkan limbah cair bekas produksi perusahaan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

3.4.1 Pompa Sentrifugal

3.4.2 Spesifikasi Pompa Sentrifugal


Komponen dan spesifikasi pompa sentrifugal:
1. Impeller
Bahan : SUS 304
Type impeller : Impeller terbuka
Diameter impeller : 12,5 inchi
Tebal impeller : 15 cm
Dimeter poros : 45 mm
2. Poros
Bahan : VCN
Panjang poros : 660 cm
3. Pulley
Perbandingan diameter pulley : 24 inchi : 8 inchi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

4. Belt
Type : V Belt
Panjang : C 116 inchi
5. Bearing
Diameter dalam : 55 mm
Diameter luar : 120 mm
Tebal : 30 mm
6. Motor listrik
Teco 30 Kw / 40 HP / 1500 RPM / 3 phase / 380 V
7. Pipa
Bahan : PVC Maspion AW
Elbow : PVC Maspion AW Ø 12 inchi
Socket : SUS 316
Flendes : PVC Maspion AW Ø 12 inchi
Diameter suction : 12 inchi
Diameter discharge : 12 inchi
8. Kran : Kran besi Ø 12 inchi
9. Pondasi / sasis
Bahan : SUS 304
Tebal plat : 8 mm
Luas sasis : 1600 x 800 x 201 (mm)
10. Total head : 12 m
11. Kapasitas pompa : 1035 m³/s
12. Power pump : 80 HP
3.4.3 Sistem Perawatan Pompa Sentrifugal
3.4.3.1 Sistem perawatan
Sistem perawatan pada pompa sentrifugal yang diterapakan di PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu sebagai berikut :
1. Perawatan preventive (Preventive Maintenance)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Tujuan program perawatan secara preventive pada pompa


sentrifugal:
a. Melakukan cleaning inspection pada spare parts pompa
sentrifugal secara berkala.
b. Menganalisis kerusakan atau kegagalan yang terjadi dengan
tindakan perawatan korektif yang dapat dilakukan untuk
menjamnin agar tidak terulang kembali.
c. Menyiapkan spare part yang baru untuk mengganti bilamana
terjadi kerusakan.
d. Memodifikasi alat untuk mencegah kerusakan.
2. Perawatan corrective (Corrective Maintenance)
Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kerusakan – kerusakan dengan cara mengidentifikasi jenis
kerusakan – kerusakan yang terjadi. Proses ini diterapkan pada mesin
yang sewaktu – waktu bisa rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari
penyebab – penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan dan
bagaimana tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan
tidak terjadi lagi.
3. Perawatan rutin (Routine Maintenance)
Perawatan rutin yang dilakukan adalah tindakan perawatan yang
dilakukan secara rutin dilakukan setiap hari.
4. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah tindakan perawatan pada pompa
sentrifugal yang dilakukan ketika pompa mengalami kerusakan.
3.4.3.2 Pekerjaan perawatan
Adapun pekerjaan perwatan yang dilakukan pada pompa
sentrifugal di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu
sebagai berikut :
1. Preventive Maintenance
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Kegiatan yang dilakukan pada Preventive Maintenance adalah


sebagai berikut:
a. Membersihkan komponen pompa dan lingkungan
sekitarnya
b. Memeriksa kekencanga mur dan baut pada
pondasi/sasis
c. Memeriksa kekencangan mur dan baut pengikat pada
pompa
d. Memeriksa aligment pulley pompa dan motor
e. Memberikan pelumas
f. Mengencangkan gland packing
g. Memeriksa kekecangan belt
2. Corrective Maintenance
Kegiatan yang dilakukan pada Corrective Maintenance adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pengamatan pada seluruh komponen pompa
b. Memprediksi kerusakan yang akan terjadi pada unit.
3. Routine Maintenance
Kegiatan yang dilakukan pada Routine Maintenance adalah
sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kondisi pelumas
b. Mengecek debit yang dialirkan pompa
c. Pemeriksaan kekencangan baut pengikat
d. Memeriksa vibrasi dan kebisingan yang terjadi saat
pompa beroperasi
4. Breakdown Maintenance
Kegiatan yang dilakukan pada Breakdown Maintenance adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pembongkaran secara keseluruhan pada unit.
b. Mengganti semua komponen pada unit.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

c. Memberikan sealant / perekat pada bagian yang


membutuhkan
d. Melakukan pelumasan
e. Melakukan aligment antara pulley pompa dengan motor
f. Mengatur kekencangan belt
g. Mengencangkan mur dan baut pengikat pada unit
3.4.3.3 Frekuensi Pemeliharaan Pompa Sentrifugal
Adapun frekuensi pemeliharaan pada pompa sentrifugal untuk
pengaliran limbah di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant
Watudakon yaitu sebagai berikut:
No. Bagian Yang Frekuensi Metode
Dipelihara Pemeliharaan
1. Motor penggerak
a. Body 6 bulan Di cat dengan anti karat
b. Bearing 1 tahun Periksa kondisi dan jika kondisi
rusak diganti
c. Mur baut 1 tahun Periksa kondisi dan jika kondisi
pengikat rusak diganti
2. Pompa
a. Body 1 tahun Di cat dengan anti karat
b. Pulley 6 bulan Ganti pulley yang baru
c.Bearing 6 bulan Ganti bearing yang baru
d. Poros 1 tahun Rekondisi pompa
e. Remes packing 1 bulan Ganti remes packing yang baru
f. Mechanical seal 3 bulan Ganti mechanical seal yang
baru
g. Impeller 1 tahun Dibersihkan hilangkan kerak
nya atau diganti yang baru jika
sudah rusak
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

h. Mur baut pengikat 1 tahun Periksa dan ganti yang baru


3. Instalasi in out
a. Pipa 2 tahun Ganti pipa yang baru

3.4.3.4 Gangguan Dan Cara Mengatasi Pada Pompa Sentrifugal


No. Gangguan Penyebab Cara mengatasi

1. Pompa tidak dapat a. Klep bocor / rusak a. Mengganti klep yang


menghisap b. Terjadi kebocoran bocor
pada instalasi pipa b. Mengganti pipa yang
c. Katup tertutup bocor
c. Membuka katup

2. Tekanan kapasitas air a. Pipa hisap a. Menggunakan pipa


rendah diperkecil ataupun yang sesuai dengan
terdapat kebocoran kebutuhan dan
b. Putaran motor mengganti pipa
lemah bilamana terjadi
d. Impeller rusak kebocoran.
karena tertutup b. Mengganti motor
dengan kotoran c. Melakukan cleaning
pada impeller.

3. Pompa tidak dapat a. Motor rusak a. Perbaikan pada motor


menyala b. Pompa rusak b. Perbaikan pada pompa
c. Impeller tersumbat c. Melakukan cleaning
d. Tidak ada aliran pada impeller
listrik d. Menyambungkan
dengan aliran listrik
bilamana ada
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

kerusakan isntalasi
maka melakukan
perbaikan pada
instalasi listrik.

4. Bearing panas a. Poros bengkok a. Mengganti poros yang


b. Bearing berkarat baru jika kondisi tidak
atau ada gesekan memunginkan bilana
c. Kekurangan atau masih bisa diperbaiki
kelebihan minyak dilakukan repair pada
pelumas poros.
b. Mengganti bearing yang
baru
c. Memberikan pelumasan
yang sesuai dengan
kapasitas
penggunaannya dan
melakukan inspeksi
pada secara rutin untuk
pelumas pada pompa

5. pompa bergetar a. Poros bengkok a. Mengganti poros yang


b. Bearing rusak baru jika kondisi tidak
c. Impeller tersumbat memunginkan bilana
masih bisa diperbaiki
dilakukan repair pada
poros

b. Mengganti bearing
yang baru
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

c. Melakukan cleaning
pada impeller

6. Motor kelebihan a. Poros bengkok a. Mengganti poros yang


beban b. Casing disorted baru
c. Penghantaran arus b. Periksa kondisi pompa
terlalu tinggi c. Mengurangi tekanan
c. Head rendah katup
d. Kurangi tekanan katup

3.4.3.5 Permasalahan (Tugas Khusus)


REKONDISI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK LIMBAH
DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON
Prosedur pengerjaan:
1. Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam pengerjaan
2. Menyiapkan poros yang sudah dilepas dari pompa untuk proses
pengelasan
3. Melakukan pengelasan pada poros yang sudah aus

Gambar 4.5 Pengelasan Poros


Dokumen Pribadi 2019
4. Setelah di las poros di bubut agar rata dan kembali ke bentuk semula
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 4.6 Proses Pembubutan


Dokumen Pribadi
5. Melakukan pemasangan poros pada pompa
a. Memasang bearing pada poros, selanjutnya memasang poros
dan bearing yang sudah terpasang pada rumah bearing.

Gambar 4.7 Peamasangan Bearing


Dokumen Pribadi 2019
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

b. Memasang seal / remes

Gambar 4.8 Pemasangan Seal


Dokumen Pribadi 2019
c. Memasang glands packing
d. Memasang poros yang sudah terpasang pada bagian depan
pompa yang selanjutnya memasang pulley pompa

Gambar 4.9 Pemasangan Bagian Depan Pompa


Dokumen Pribadi 2019
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

e. Memasang impeller

Gambar 4.10 Impeller dan Pemasangannya


Dokumen Pribadi 2019
f. Memasang bagian suction ke pompa
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 4.11 Pemasangan Suction Pompa


Dokumen Pribadi 2019
g. Melakukan alignment pompa dengan motor
1. Melakuan pengelasan untuk membuat lubang baut pengikat
karena poros dan pompa sudah tidak center

Gambar 4.12 Proses Pengelasan


Dokumen Pribadi 2019
2. Melakukan alignment pada pompa dan motor
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON

Gambar 4.13 Proses Alignment


Dokumen Pribadi 2019
h. Memasang belt pada pulley

Gambar 4.14 Pemasangan Belt


Dokumen Pribadi 2019
3.5 Tinjauan Ke Bagian Lain

Anda mungkin juga menyukai