Anda di halaman 1dari 202

PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI ETILEN

OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES KARBONASI DENGAN


KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Oleh :

Anik Wijayanti 15 644 061


Rizky Fusva Adisty 15 644 063

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
SAMARINDA
2017
PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI ETILEN
OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES KARBONASI DENGAN
KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN

Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Sarjana Sains Terapan pada
Program Studi Teknologi Kimia Industri
Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

Oleh :

Anik Wijayanti 15 644 061


Rizky Fusva Adisty 15 644 063

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
SAMARINDA
2017
ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS I

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anik Wijayanti

NIM : 15 644 061

Jurusan : Teknik Kimia

Program Studi : Teknologi Kimia Industri

Jenjang : S-1 Terapan

Judul Skripsi : PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI

ETILEN OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES

KARBONASI DENGAN KAPASITAS 180.000

TON/TAHUN

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Perancangan Pabrik Kimia

ini adalah hasil karya kami sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun

dirujuk telah kami nyatakan dengan benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan

skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan

perundangundangan yang berlaku.

Samarinda, April 2017

Anik Wijayanti
NIM.15 644 061
iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS II

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rizky Fusva Adisty

NIM : 15 644 063

Jurusan : Teknik Kimia

Program Studi : Teknologi Kimia Industri

Jenjang : S-1 Terapan

Judul Skripsi : PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI

ETILEN OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES

KARBONASI DENGAN KAPASITAS 180.000

TON/TAHUN

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Perancangan Pabrik Kimia

ini adalah hasil karya kami sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun

dirujuk telah kami nyatakan dengan benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan

skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan

perundangundangan yang berlaku.

Samarinda, April 2017

Rizky Fusva Adisty


NIM. 15 644 063
iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING (14 pt)

(5 x enter, 1 spasi, 12 pt)

PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI


ETILEN OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES KARBONASI
DENGAN KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN (14 pt)

Disusun Oleh

Anik Wijayanti (15 644 061)


Rizky Fusva Adisty (15 644 063)

(7 x enter, 1 spasi, 12 pt)

Laporan Tugas Akhir ini telah disahkan


pada tanggal, Mei 2017 (12 pt)

Menyetujui: (12 pt)

Pembimbing I, Pembimbing II,

(3x enter, 2 spasi, 12 pt) tanda tangan

tanda tangan

Dedy Irawan, S.T., M.T. Arief Adhiksana, S.ST,M.T.


NIP. 19750208 200212 1 001 (12 pt) NIP.19800703 200604 1 013

Mengesahkan: (12 pt)

Direktur Politeknik Negeri Samarinda, (12 pt)

(3x enter, 2 spasi, )

tanda tangan dan stempel

Ir.H.Ibayasid, M.Sc.
NIP. 19590303 198903 1 002
Lulus Ujian Tanggal, April 2017
v

E. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI (14 pt)

(4x enter, 2 spasi, 12 pt)

PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI


ETILEN OKSIDA MENGGUNAKAN PROSES KARBONASI
DENGAN KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN (14 pt)

Disusun Oleh

Anik Wijayanti (15 644 061)


Rizky Fusva Adisty (15 644 063)

(6 x enter, 1 spasi, 12 pt
Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan disetujui
pada tanggal, Mei 2017 (12 pt)

Dewan Penguji: (12 pt)

Penguji I,
Nama : Sirajuddin,S.T, M.T. tanda tangan
NIP : 19700909 199903 1 001 _______________________

Penguji II, 9 cm
Nama : Marinda Rahim,S.T, M.T. tanda tangan
NIP : 19721128 200312 2 001 _______________________
(2x enter, 1 spasi, 12 pt)
Penguji III,
Nama : Marlinda,S.T, M.Eng. tanda tangan
NIP : 19730220 200112 2 002 (12 pt) _______________________

Mengetahui: (12 pt)

Ketua Jurusan Teknik Kimia, ` Ketua Program Studi


Teknologi Kimia Industri,
(3x enter, 2 spasi, 12 pt tnda tangan dan stempel

tanda tangan

Dedy Irawan, S.T., M.T. Irmawati Syahrir, S.T,M.T.


NIP. 19750208 200212 1 001 (12 pt) NIP. 19690326 200003 2 001
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Tugas Perancangan Pabrik Kimia yang berjudul “Perancangan Pabrik Etilen

Glikol dari Etilen Oksida menggunakan Proses Karbonasi dengan Kapasitas

180.000 Ton/tahun” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Perancangan Pabrik Kimia ini disusun untuk memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan jenjang pendidikan program S1 Terapan Program Pendidikan

Teknologi Kimia Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda. Dalam

kesempatan kali ini, tak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada

1. Bapak Ir. H. Ibayasid, M.Sc. selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda.

2. Bapak Dedy Irawan, ST.,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia dan

Dosen Pembimbing I Tugas Perancangan Pabrik Kimia yang telah sangat

sabar dan penuh dedikasi hingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Ibu Irmawati Syahrir, ST.,MT. selaku Ketua Program Pendidikan Teknologi

Kimia Industri.

4. Bapak Arief Adhiksana, S.ST., MT. selaku Dosen Pembimbing II Tugas

Perancangan Pabrik Kimia yang telah sangat sabar dan penuh dedikasi

hingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Ibu Marinda Rahim, ST.,MT. selaku dosen mata kuliah Perancangan Pabrik

Kimia yang telah dengan sangat sabar membimbing kami dalam

penyusunan Tugas Perancangan Pabrik Kimia.


vii

6. Bapak Alwathan, ST.,,M.Si selaku dosen mata kuliah Perancangan Pabrik

Kimia yang telah dengan sangat sabar membimbing kami dalam

penyusunan Tugas Perancangan Pabrik Kimia.

7. Orang tua yang telah memberikan dukungan berupa materil dan spirituil

sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

8. Rekan-rekan mahasiswa Alih Jenjang Angkatan 2015 Jurusan Teknik

Kimia Politeknik Negeri Samarinda.

9. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam penulisan Tugas Perancangan

Pabrik Kimia

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Perancangan Pabrik

Kimia ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

sehingga Tugas Perancangan Pabrik Kimia ini dapat lebih baik, dan besar

harapan penulis Tugas Perancangan Pabrik Kimia ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Samarinda, April 2017

Penulis
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………..i

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS……………………………....iii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………………v

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI……………………………………..vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………,,…xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiv

RINGKASAN………………………………..……………………………….…xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Kapasitas Produksi ........................................................................................... 2

1.3 Pemilihan Lokasi .............................................................................................. 3

1.4 Informasi Umum Proses ................................................................................... 4

BAB II URAIAN PROSES ...................................................................................6

2.1 Bahan Baku dan Produk... ................................................................................ 6

2.2 Uraian Proses .................................................................................................. 7

2.2.1 Pengolahan Awal (Pretreatment) .................................................... 7


ix

2.2.2 Proses Inti ........................................................................................ 9

2.2.3 Proses Pemurnian Produk .............................................................. 11

2.3 Diagram Alir Proses .......................................................................................11

BAB III NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI ................................ . 12

3.1 Neraca Massa ................................................................................................. 12


3.1.1 Neraca Massa Kompressor (K)............................................... 12

3.1.2 Neraca Massa Cooler 1 ( C-01)……………………………….12

3.1.3 Neraca Massa Valve 1 (VLV - 01)............................................13

3.1.4 Neraca Massa Heater 1 ( H-02)……………………….………13

3.1.5 Neraca Massa Reaktor 1 (R-01) .................................... ....... 13

3.1.6 Neraca Massa Heater 2 (H-02)....................................... ....... 14

3.1.7 Neraca Massa Pompa 1 (P-01) ...... ............................... ....... 14

3.1.8 Neraca Massa Heater 3 (H-03)....................................... ....... 15

3.1.9 Neraca Massa Reaktor 2 (R-02) .................................... ....... 15

3.1.10 Neraca Massa Valve 2 (VLV- 02) ................................... ......16

3.1.11 Neraca Massa Flash Drum (FD) ..............................................16

3.1.12 Neraca Massa Pompa 2 (P-02) ...... ............................... ....... 17

3.1.13 Neraca Massa Evaporator (EV) ... ........................................ 17

3.1.14 Neraca Massa Cooler 3 ( C-03)………………………….…....18

3.1.15 Neraca Massa Pompa 3 (P-03) ...... ............................. ......... 18

3.2 Neraca Energi ................................................................................................ 19

3.2.1 Neraca Energi Kompressor (K )………..………………….…19


x

3.2.2 Neraca Energi Cooler 1 ( C-01)………………………………19

3.2.3 Neraca Energi Valve 1 (VLV - 01)...........................................20

3.2.4 Neraca Energi Heater 1 ( H-02)………………………………20

3.2.5 Neraca Energi Reaktor 1 (R-01) .............................................. 20

3.2.6 Neraca Energi Heater 2 (H-02)................................................ 21

3.2.7 Neraca Energi Pompa 1 (P-01) ...... ......................................... 21

3.2.8 Neraca Energi Heater 3 (H-03)................................................ 21

3.2.9 Neraca Energi Reaktor 2 (R-02) .............................................. 22

3.2.10 Neraca Energi Valve 2 (VLV- 02) .................................. ......22

3.2.11 Neraca Energi Flash Drum (FD) .............................................22

3.2.12 Neraca Energi Pompa 2 (P-02) ...... ............................... ....... 23

3.2.13 Neraca Energi Evaporator (EV) ... ....................................... 23

3.2.14 Neraca Energi Cooler 2 ( C-03)………………...……….…....23

3.2.15 Neraca Energi Pompa 3 (P-03) ...... ............................. ......... 24

BAB IV SPESIFIKASI PERALATAN ............................................................ 25

4.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan ................................................................... 26

4.2 Spesifikasi Reaktor ........................................................................................ 27

4.3 Spesifikasi Alat Penukar Panas ..................................................................... 28

4.4 Spesifikasi Flash Drum…………………………..…………….. ................ 30

4.5 Spesifikasi Pompa, Kompresor dan Blower….. ……………........................ 30

4.6 Spesifikasi Evaporator…………………………..…………….. ................. 32

4.7 Spesifikasi Valve …....................................................................................... 33

4.8
xi

BAB V TATA LETAK PABRIK ...................................................................... 34

BAB Vl ANALISA EKONOMI ........................................................................ 36

6.1 Data Dasar Perhitungan ................................................................................ 36

6.2 Perhitungan Biaya ........................................................................................ 37

6.3 Analisa Kelayakan Ekonomi ....................................................................... 37

6.3.1 Perhitungan Percent Return On Investment (ROI) ...................... 37

6.3.2 Perhitungan Pay Out Time (POT) ............................................... 38

6.3.3 Perhitungan Break Event Point (BEP) ......................................... 38

6.3.4 Perhitungan Shut Down Point (SDP) ........................................... 39

6.3.5 Perhitungan Discounted Cash Flow (DCF) ................................. 40

6.3.6 Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi ........................................... 42

BAB Vll KESIMPULAN ................................................................................... 43

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN I

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI

LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT

LAMPIRAN D PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

LAMPIRAN II
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Etilen Glikol di Indonesia Tahun 2015.......................... 1

Tabel 1.2 Penilaian terhadap alternatif lokasi pendirian pabrik Etilen Glikol........ 3

Tabel 2.1.1 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku, Katalis dan Produk .................... 6

Tabel 2.1.2 Standar Produk Etilen Glikol............................................................... 7

Tabel 2.2.1 Komposisi Bahan Baku…................................................................... 8

Tabel 4.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan ......................................................... 26

Tabel 4.2 Spesifikasi Reaktor .............................................................................. 27

Tabel 4.3 Spesifikasi Alat Penukar Panas ............................................................ 28

Tabel 4.4 Spesifikasi Flash Drum......................................................................... 30

Tabel 4.5 Spesifikasi Pompa, Kompresor, dan Blower….................................... 30

Tabel 4.6 Spesifikasi Evaporator…………….. ................................................... 32

Tabel 4.7 Spesifikasi Valve…………………………. ........................................ 33

Tabel 6.2 Perhitungan Biaya ................................................................................ 37

Tabel 6.3 Analisa Kelayakan Ekonomi ............................................................... 41


xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Lay Out Pabrik ................................................................................. 34

Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi ................................................ 42


xiv

RINGKASAN

Etilen glikol adalah salah satu bahan kimia yang jumlahnya belum
mencukupi kebutuhan industri di Indonesia. Etilen glikol sebagian besar digunakan
sebagai bahan baku industri poliester yang merupakan bahan baku industri tekstil
dan plastik. Selain itu kegunaan etilen glikol lainnya adalah sebagai bahan baku
tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven, alkyl resin, tinta cetak, tinta
ballpoint, foam stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku.Hal ini dapat dilihat pada
data produksi dan konsumsi yang diperoleh dari perusahaan yang mengkonsumsi
dan memproduksi etilen glikol. Untuk memenuhi pasar dan kebutuhan dalam negeri
maka dipilih pabrik Etilen Glikol dengan kapasitas 180.000 ton/tahun. Bahan baku
yang dibutuhkan adalah Etilen Oksida dan Karbondioksida berat serta katalis Iron
Molydenum Oxide. Produk yang dihasilkan adalah Etilen Glikol dengan kemurnian
99% berat. Pabrik direncanakan berdiri di kota Cilegon, Provinsi Banten.
Produksi etilen glikol biasanya dilakukan dengan hidrolisis langsung etilen
oksida, tetapi banyak kekurangan dalam proses ini salah satunya konversi etilen
glikol rendah. Oleh karena itu, untuk menghasilkan etilen glikol maksimal
dilakukan produksi etilen glikol dari etilen oksida dengan proses karbonasi. Proses
produksi ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap awal, tahap karbonasi yaitu
reaksi pembentukan etilen karbonat, tahap hidrolisis yaitu reaksi pembentukan
etilen glikol dan pemurnian hasil .Produk yang dihasilkan adalah Etilen Glikol
dengan kemurnian 99% berat.. Reaksi berlangsung dalam reaktor fixed bed
multitube pada temperatur operasi 100-150oC dan tekanan 10 atm. Peralatan proses
yang digunakanantara lain adalah reaktor fixed bed, flash drum,evaporator, tangki
penyimpanan, pompa, kompresor, cooler, heater.
Dalam perancangan pabrik ini di butuhkan modal investasi sebesar Rp.
1.397.369.681.639,-. Hasil analisis kelayakan menunjukan ROI sebelum pajak
33,84 % dan setelah pajak 23,69 %, POT sebelum pajak 2,39 tahun dan setelah
pajak 3,16 tahun, BEP 41,63 %, dan SDP 35,46 % serta DCF sebesar 20 %.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi maka pabrik Etilen Glikol layak
dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.
Kata kunci: karbonasi etilen oksida,etilen karbonat, pabrik etilen glikol
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan proses industri di Indonesia terus mengalami

peningkatan khususnya pada industri kimia sehingga peningkatan bahan baku dan

bahan penunjang pun semakin tinggi. Kebutuhan bahan baku dan penunjang di

Indonesia masih banyak didatangkan dari luar negeri padahal jika bisa dihasilkan

di dalam negeri akan menambah devisa negara serta mengembangkan pengetahuan

dan membuka banyak lapangan pekerjaan baru.

Etilen glikol merupakan salah satu contoh industri kimia yang penting

di Indonesia. Etilen glikol merupakan bahan baku polyester yang sebagian besar

digunakan dalam industri tekstil dan plastik namun jumlahnya belum mencukupi

kebutuhan industri di Indonesia dan untuk pemenuhannya dilakukan dengan impor

dari beberapa negara. Berikut disajikan perkembangan etilen glikol pada tahun

2015.

Tabel 1.1 Perkembangan Etilen Glikol di Indonesia Tahun 2015

Produksi(1) Impor(2) Ekspor(2) Konsumsi(1)


Ton/tahun Ton/tahun Ton/tahun Ton/tahun
218.000 477.221 34.033 843.000
Sumber : (1) PCI EO MEG,2015 (2) BPS, 2016

Data pada tahun 2015 konsumsi etilen glikol di Indonesia mencapai 834.000

ton/tahun. Konsumsi ini hanya dapat dipenuhi oleh PT Polychem Tbk sebagai

produsen tunggal di Indonesia yang memproduksi etilen glikol sebesar 218.000


2

ton/tahun. Berdasarkan data perkembangan etilen glikol tahun 2015 dapat

diperhitungkan nilai market share

( GAP ) yaitu :

GAP : Produksi – Konsumsi

: (Produksi + Impor) – (Konsumsi Domestik + Ekspor)

: (218.000 +477.221) Ton/Tahun – (843.000 +34.033) Ton/Tahun

: (-) 181.812 Ton/Tahun

Untuk itu, nilai GAP yang diperoleh adalah 181.812 Ton/Tahun.

Secara komersial, etilen glikol di Indonesia digunakan 97,34 % sebagai bahan

baku industri poliester dan sisanya 2,66 % digunakan sebagai bahan baku

pembuatan cat, minyak rem, pelarut, alkil resin, tinta cetak, tinta ballpoint, foam

stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku (anti freeze). (CIC No. 371 - 1 Agustus

2003).

1.2 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi pabrik etilen glikol (EG) yang akan didirikan adalah

sebesar 180.000 ton/tahun. Hal tersebut ditentukan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut :

1. Permintaan pasar.

Berdasarkan nilai GAP yang di peroleh yatu sebesar 181.812 ton/tahun, hal

tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.


3

2. Kapasitas produksi industri serupa.

Contoh industri serupa yang bisa di jadikan perbandingan adalah Braskem

yang tergabung dalam Brazilian Chemical Group yang memproduksi etilen

glikol sebesar 95.000 ton/tahun pada tahun 2015.

1.3 Pemilihan Lokasi

Berikut disajikan penilaian dari alternatif lokasi yang memungkinkan

untuk pendirian pabrik etilen glikol di Indonesia.

Tabel 1.2 Penilaian terhadap alternatif lokasi pendirian pabrik Etilen Glikol
Faktor-faktor yang diperhatikan
Lokasi Jumlah
(1) (2) (3) (4)
Cilegon 5x40=200 4x30=120 5x20=100 5x10=50 470
Tangerang 3x40=120 5x30=150 4x20=80 5x10=50 400
Serang 3x40=120 2x30=60 4x20=100 5x10=50 330
Keterangan : (1) Potensi Bahan Baku,(2)Tenaga kerja,(3) Transportasi, (4) Utilitas

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, ditetapkan lokasi pendirian pabrik etilen glikol

adalah kota Cilegon di provinsi Banten. Hal tersebut didasarkan pada hasil

penilaian sebagai berikut :

(1) Potensi Bahan baku

Di kota Cilegon terdapat potensi sumber bahan baku utama etilen oksida yaitu

PT. Prima Ethycolindo dan juga PT. Samator gas industri cabang Cilegon.

(2) Tenaga Kerja

Kota Cilegon memiliki jumlah penduduk berpendidikan SMU/SMK dan

Perguruan tinggi yang mencukupi dibanding alternatif lokasi lainnya di kota


4

Banten sehingga berpotensi untuk mencukupi tenaga kerja di pabrik yang akan

didirikan. (BPS, 2016)

(3) Transportasi

Kota Cilegon berada di sekitar pelabuhan Merak serta berhubungan langsung

dengan selat sunda dan terhubung dengan jalan tol Jakarta – Merak. Jaringan

jalan kereta api Jakarta-Rankas bitung-Merak sehingga memudahkan proses

transportasi darat maupun laut untuk transportasi produk dan transportasi

kekurangan bahan baku yang di ambil dari luar negeri (Lousiana, Amerika

Serikat

(4) Utilitas

Ketersedian Utilitas seperti air, steam dan pendingin juga bisa tercukupi karena

kota Cilegon berada di sekitar pelabuhan laut Merak.Untuk pasokan listrik di

ambil dari PLTU Suralaya yang melayani pasokan listrik wilayah Jawa-Bali.

1.4 Informasi Umum

Teknologi pembuatan etilen glikol y a n g p a l i n g u m u m d i g u n a k a n

diantaranya adalah proses formaldehid dupont, proses hidrasi etilen oksida

dan proses karbonasi.(McKetta, 1984)

Reaksi pembentukan etilen glikol dengan menggunakan proses karbonasi

adalah sebagai berikut :

C2H4O (g) + CO2 (g) C3H4O3 (l)

C3H4O3 (l) + H2O (l) CO2 (g) + C2H6O2 (l)

2C3H4O3 (l) + H2O (l) 2CO2 (g) + C4H10O3 (l)


5

Proses karbonasi ini dapat berlangsung pada tekanan 10 atm dan temperatur

80 – 150 oC dengan menggunakan katalis iron molybdenum oxide.

Pemilihan proses karbonasi sebagai proses yang digunakan adalah dengan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Konversi etilen oksida menjadi etilen glikol yang hampir sempurna

dimana hanya sekitar 1% dihasilkan dietilen glikol dan senyawa lain.

( Kirk dan Othmer, 1990 )

2. Penggunaan air berlebih dapat dihindari dan peralatan proses yang

digunakan sedikit sehingga lebih ekonomis.


6

BAB II

URAIAN PROSES

2.1 Bahan Baku dan Produk

Bahan baku merupakan faktor penting dalam menjalankan produksi di suatu

pabrik. Pabrik etilen glikol yang akan didirikan menggunakan bahan baku utama

etilen oksida, karbondioksida dan air. Dari reaksi etilen oksida dan karbondioksida

yang menggunakan katalis Iron molybdenum oxide menghasilkan etilen karbonat

sebagai bahan intermediet. Spesifikasi bahan baku dan produk dapat dilihat pada

Tabel 2.1

Tabel 2.1.1 Spesifikasi bahan baku, katalis dan produk


Nama Komponen
Bahan Baku Produk
Sifat Parameter Etilen Karbon Etilen Iron Etilen Dietilen
Molyb
Oksida(4) dioksida(4) Karbonat(3) Glikol(3) Glikol(3)
denum
Oxide(5)

Rumus
C2H4O CO2 C3H4O3 Fe2Mo2O9-12 C2H6O2 C4H10O3
Kimia
BM
44,05 44,01 88,06 447,605 62,07 106,12
(g/mol)
padatan
Fasa
gas gas cair cair cair
(25 oC) padatan
(34-37 oC)
Fisik Density
0,882 1,98.10-3 1,321 0,78 1,132 1,116
(g/cm3)
Titik
10,5 -78,3 260,7 - 197,4 244,9
Didih (0C)
Titik
Lebur -112,44 -57 34-37 - -13 -6,5
(0C)
Viskositas 0,2 0,07 1,5 20,9 36
-
(cP) (200C) (-780C) (400C) (200C) (200C)
Warna Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kimia
Sifat
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Racun
7

Sifat
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Korosif
Sumber (3) Sciencelab.com,Inc, 2012, (4)PRAXAIR MSDS,2015, (5)ACROS ORGANICS
MSDS,2014

Untuk menghasilkan produk Etilen Glikol yang berkualitas maka

diperlukan suatu acuan yang di gunakan sebagai standar dari produk yang akan di

hasilkan. Standar Baku yang digunakan adalah ASTM D2693 - 02.

Tabel 2.1.2 Standar Baku Produk Etilen Glikol berdasarkan Metode Uji ASTM
D2693 – 02
Parameter Uji Satuan Standar mutu
Etilen glikol % Berat 99 min.
Di etilen glikol % Berat 1 max.
Kadar air % Berat 0,2 max
193 min.
Titik didih @ 760 mmHg °C
204 max.

Keasaman (sebagai asam asetat) ppm 0,005 max.

Fe ppm 1 max.
Warna (pt-co) units 15 max.
Sumber : (6) ASTM D2693-02, 2013

2.2 Uraian Proses

Proses produksi etilen glikol (C2H6O2) dapat dibagi menjadi tiga tahapan

proses yaitu proses persiapan bahan baku, proses inti dan proses pemurnian etilen

glikol

2.2.1 Proses Persiapan Bahan Baku ( Pre treatment )

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi etilen glikol adalah gas

etilen oksida dan gas karbondioksida. Dibawah ini disajikan komposisi utama

bahan baku dalam proses pembuatan etilen glikol.


8

Tabel.2.2.1 Komposisi bahan baku

Nama Komponen Komposisi


(%) berat
Etilen oksida 99,9
Impurities :
Air 0,05
CO2 0,05
Karbondioksida 99,999
Impurities :
Air 0,0001

Sumber : (7) ChemGas, 2015

Etilen oksida (C2H4O) dengan kemurnian 99,9 % dan impuritisnya

disimpan pada tangki etilen oksida (T-01) pada tekanan 1 atm dan temperatur 28

°C dilakukan penyesuain sesuai kondisi dalam reaktor 1 yaitu tekanan 10 atm dan

suhu 90 o C yaitu dengan cara dialirkan ke kompresor (K) untuk menaikkan

tekanannya menjadi 10 atm kemudian suhunya diturunkan menjadi 90 °C dengan

cooler 1 (C-01) .

Karbondioksida (CO2) dengan kemurnian 99,999 % dan impuritisnya

berupa air di simpan pada tangki Karbondioksida (T - 02) pada tekanan 70 atm dan

temperatur 28 °C dalam fase cair kemudian untuk menyesuaikan dengan kondisi

yang diinginkan pada reaktor 1 yaitu fase gas serta tekanan 10 atm dan suhu 90
oC maka dialirkan dan diekspansi menggunakan valve 1 (VLV - 01) untuk

menurunkan tekanannya menjadi 10 atm serta suhunya dinaikkan menjadi 90 °C

dengan heater 1 (H-01) .


9

2.2.2 Proses Inti

Terdapat 2 proses yang terjadi di dalam proses inti, yaitu :

1. Proses karbonasi

Pembuatan etilen glikol dihasilkan melalui proses karbonasi etilen

oksida menggunakan katalis Iron molybdenum oxide dan dihasilkan senyawa

intermediet yaitu etilen karbonat. Pada reaktor 1( R-01) reaksi berlangsung secara

eksotermik sehingga untuk menyerap kelebihan panas reaksi digunakan Reaktor

Fixed Bed dengan Tube-In-Shell, di mana reaksi berlangsung di bagian tube dan

air disirkulasi di antara tube sebagai pembawa panas. Reaksi yang berlangsung

adalah:

C2H4O (g) + CO2 (g) C3H4O3 (l) ……………………………………….…..(1)

Etilen oksida karbon dioksida etilen karbonat

Mol ratio C2H4O : CO2 = 0,8 : 1 (U.S Patent No4.400.559 )

Proses karbonasi ini berlangsung pada tekanan 10 atm dengan suhu operasi

80 - 150 °C. Jika temperatur operasi terlalu rendah maka laju reaksi menjadi

rendah, reaksi akan berlangsung sangat lama, ukuran reaktor akan lebih besar dan

jika proses dioperasikan pada temperatur tinggi maka banyak panas yang hilang

dan memberikan efek buruk pada kualitas produk yang dihasilkan. Dari

pertimbangan diatas maka suhu operasi yang digunakan adalah 90 °C. Konversi

reaksi etilen oksida menjadi etilen karbonat adalah 99,5 % (U.S Patent no 4,

400.559).
10

2. Proses hidrolisis

Produk dari R-01 dialirkan menuju R-02 yang sebelumnya dinaikkan

suhunya menjadi 150 °C dengan heater 2 (H-02) menuju reaktor 2 (R-02). Air

dari unit air proses dialirkan ke R-02 memggunakan pompa 1 ( P – 01 ) sekaligus

menaikkan tekanan dari 1 atm menjadi 10 atm kemudian suhunya dinaikkan

menjadi 150 oC menggunakan heater 3 ( H-03).

Sama seperti reaksi karbonasi, reaksi hidrolisis menggunakan katalis

Iron molybdenum oxide dan berlangsung secara eksotermik sehingga diperlukan

Reaktor Fixed Bed dengan Tube-In-Shell, di mana reaksi berlangsung di bagian

tube dan air disirkulasi di antara tube sebagai pembawa panas. Reaksi yang

berlangsung adalah:

C3H4O3 (l) + H2O (l) CO2 (g) + C2H6O2 (l)…………………………..(2)

Etilen karbonat Air karbon dioksida Etilen gikol

2C3H4O3 (l) + H2O (l) 2CO2 (g) + C4H10O3 (l) …………………………(3)

Etilen karbonat Air karbon dioksida dietilen gikol

Mol ratio C3H4O3 : H2O = 1:3 (U.S Patent No4.519.875)

Konversi Etilen karbonat pada reaktor hidrolisis ( R – 02 ) adalah 99 %

(U.S Patent No 5.763.691 )

Reaksi dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada suhu 150 °C dan

tekanan 10 atm (Kawabe dkk, 1998). Kondisi ini sesuai agar etilen glikol yang

dihasilkan lebih banyak serta konversi reaksi mencapai 99%.(Becker,1983). Produk

yang dihasilkan pada reaktor ini adalah etilen glikol, dietilen glikol, dan sisa gas
11

lain yang tidak bereaksi.(Wulan Pratiwi, 2009)

2.2.3 Proses Pemurnian Produk

Produk yang dihasilkan dari R-02 dialirkan menuju Flash Drum (FD) yang

sebelumnya dilakukan penurunan tekanan dari 10 atm menjadi 1 atm dan suhu

berubah dari 150 oC menjadi 96,2 oC menggunakan Valve 2 (VLV-02 ). Produk

atas FD mengeluarkan gas buang berupa semua etilen oksida dan karbondioksida

serta 80 % air dibuang melalui Blower (B) menuju tempat pembuangan gas

sementara. Sedangkan produk bawah berupa etilen glikol, dietilen glikol dan sisa

air dilanjutkan ke Evaporator ( EV ) dengan suhu masuk evaporator 96,34 oC

menggunakan pompa 2 (P-02). Produk keluar evaporator (EV) dengan suhu keluar

171,6 oC berupa produk atas EV yang mengeluarkan gas buang berupa 99 % H2O

air di buang ke udara bebas, sedangkan produk bawah yang berupa etilen glikol,

dietilen glikol dan sisa air dilanjutkan ke tangki penyimpanan etilen glikol ( T-03)

menggunakan pompa 3 (P-03) yang sebelumnya dilakukan penurunan suhu dengan

Cooler 02 ( C-02) dari suhu 171,6 oC menjadi 28 oC. Produk yang dihasilkan berupa

99,03 % etilen glikol, 0,86 % dietilen glikol dan 0,12 % air yang sudah sesuai

dengan standar baku produk etilen glikol yang dipersyaratkan oleh ASTM D2693

– 02.

2.3 Diagram Alir Proses

(Terlampir)
12

BAB III

NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.1 Neraca Massa

3.1.1 Neraca Massa Kompressor ( K )

1 K 2

Aliran 1 ( Kg/jam) Aliran 2 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 17.836,3349 Etilen Oksida 17.836,3349
Karbondioksida 8,9271 Karbondioksida 8,9271
Air 8,9271 Air 8,9271

Total 17.854,1891 Total 17.854,1891 A

3.1.2 Neraca Massa Cooler 1 ( C - 01)

2 C - 01 3

Aliran 2( Kg/jam) Aliran 3 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 17.836,3349 Etilen Oksida 17.836,3349
Karbondioksida 8,9271 Karbondioksida 8,9271
Air 8,9271 Air 8,9271

Total 17.854,1891 Total 17.854,1891


13

3.1.3 Neraca Massa Valve 1 ( VLV- 01)

4 VLV - 01 5

Aliran 4 ( Kg/jam) Aliran 5 ( Kg/jam)


Karbondioksida 22.275,1730 Karbondioksida 22.275,1730
Air 0,2228 Air 0,2228

Total 22.275,3958 Total 22.275,3958

3.1.4 Neraca Massa Heater 1 ( H- 01)

5 H - 01 6

Aliran 5 ( Kg/jam) Aliran 6 ( Kg/jam)


Karbondioksida 22.275,1730 Karbondioksida 22.275,1730
Air 0,2228 Air 0,2228

Total 22.275,3958 Total 22.275,3958

3.1.5 Neraca Massa Reaktor 1 ( R – 01 )

Reaksi : C2H4O + CO2 C3H4O3

Etilen oksida karbon dioksida etilen karbonat

Konversi C2H4O pada R - 01 : 99,5 % (U.S Patent No 4.400.559)


14

3 R- 01 7

6
Aliran 3 ( Kg/jam) Aliran 7 ( Kg/jam)
Etilen Oksida 17.836,3349 Etilen Oksida 89,1817
Karbondioksida 8,9271 Karbondioksida 4.553,0624
Air 8,9271 Air 9,1498
Aliran 6 ( Kg/jam) Etilen Karbonat 35.478,1910
Karbondioksida 22.275,1730
Air 0,2228
Total 40.129,5849 Total 40.129,5849

3.1.6 Neraca Massa Heater 2 ( H – 02 )

7 H - 02 8

Aliran 7 ( Kg/jam) Aliran 8 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 89,1817 Etilen Oksida 89,1817
Karbondioksida 4.553,0624 Karbondioksida 4.553,0624
Air 9,1498 Air 9,1498
Etilen Karbonat 35.478,1910 Etilen Karbonat 35.478,1910

Total 40.129,5849 Total 40.129,5849

3.1.7 Neraca Massa Pompa 1 ( P – 01 )

9 P - 01 10
15

Aliran 9 ( Kg/jam) Aliran 10 ( Kg/jam)


Air 21.780,0477 Air 21.780,0477

Total 21.780,0477 Total 21.780,0477

3.1.8 Neraca Massa Heater 3 ( H – 03)

10 H - 03 11

Aliran 10 ( Kg/jam) Aliran 11 ( Kg/jam)


Air 21.780,0477 Air 21.780,0477

Total 21.780,0477 Total 21.780,0477

3.1.9 Neraca Massa Reaktor 2 ( R – 02)

Mol ratio C3H4O3 : H2O = 1:3 (U.SPatent No4.519.875)

Konversi Etilen karbonat pada reaktor hidrolisis ( R – 02 ) adalah 99 %

(U.S Patent No 5.763.691 )

Reaksi (1)

C3H4O3 + H2O CO2 + C2H6O2

Reaksi (2)

2 C3H4O3 + H2O 2 CO2 + C4H10O


16

8
12
11 R- 02

Aliran 8 ( Kg/jam) Aliran 12 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 89,1817 Etilen Oksida 89,1817
Karbondioksida 4.553,0624 Karbondioksida 22.284,1001
Air 9,1498 Air 14.565,4817
Etilen Karbonat 35.478,1910 Etilen Glikol 24.757,0974
Aliran 11 ( Kg/jam) Duuetilen Glikol 213,7716
Air 21.780,0477
Total 61.909,6326 Total 61.909,6326

3.1.10 Neraca Massa Valve 2 ( VLV- 02 )

12 VLV - 02 13

Aliran 12 ( Kg/jam) Aliran 13 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 89,1817 Etilen Oksida 89,1817
Karbondioksida 22.284,1001 Karbondioksida 22.284,1001
Air 14.565,4817 Air 14.565,4817
Etilen Glikol 24.757,0974 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716 Dietilen Glikol 213,7716

Total 61.909,6326 Total 61.909,6326

3.1.11 Neraca Massa Flash Drum ( FD )

Asumsi Efisiensi kerja : 80 % Air teruapkan.dan 100% komponen uap ( sisa

Etilen oksida dan karbondioksida) teruapkan.


17

14

13
FD

15

Aliran 13 ( Kg/jam) Aliran 14 ( Kg/jam)


Etilen Oksida 89,1817 Etilen Oksida 89,1817
Karbondioksida 22.284,1001 Karbondioksida 22.284,1001
Air 14.565,4817 Air 11.652,3854
Etilen Glikol 24.757,0974 Aliran 15 ( Kg/jam)
Dietilen Glikol 213,7716 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716
Air 2.913,0963
Total 61.909,6326 Total 61.909,6326

3.1.12 Neraca Massa Pompa 2 ( P – 02)

15 P - 02 16

Aliran 15 ( Kg/jam) Aliran 16 ( Kg/jam)


Etilen Glikol 24.757,0974 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716 Dietilen Glikol 213,7716
Air 2.913,0963 Air 2.913,0963

Total 27.883,9654 Total 27.883,9654

3.1.13 Neraca Massa Evaporator ( EV)

Asumsi Efisiensi kerja : 99 % Air teruapkan.


18

17

16
EV

18

Aliran 16 ( Kg/jam) Aliran 17 ( Kg/jam)


Etilen Glikol 24.757,0974 Air 2.883,9654
Dietilen Glikol 213,7716 Aliran 18 ( Kg/jam)
Air 2.913,0963 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716
Air 29,1310
Total 27.883,9654 Total 27.883,9654

3.1.14 Neraca Massa Cooler 3 ( C – 02)

18 C - 03 19

Aliran 18 ( Kg/jam) Aliran 19 ( Kg/jam)


Etilen Glikol 24.757,0974 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716 Dietilen Glikol 213,7716
Air 29,1310 Air 29,1310

Total 25.000,0000 Total 25.000,0000

3.1.15 Neraca Massa Pompa 3 ( P – 03)

19 P - 03 20
19

Aliran 19 ( Kg/jam) Aliran 20 ( Kg/jam)


Etilen Glikol 24.757,0974 Etilen Glikol 24.757,0974
Dietilen Glikol 213,7716 Dietilen Glikol 213,7716
Air 29,1310 Air 29,1310

Total 25.000,0000 Total 25.000,0000

3.2 Neraca Energi

3.2.1 Neraca Energi Kompressor ( K )

Qk = 3.544.483,1000 kJ/jam

1 K 2
T = 28 oC
P = 1 atm
Q = 55.234,2145 kJ/jam T = 185,5 oC
P = 10 atm
Q = 3.599.717,3145 kJ/jam

3.2.2 Neraca Energi Cooler 1 ( C – 01)

Qc = 2.299.474,8391 kJ/jam

2 C - 01 3

T = 185,5 oC
P = 10 atm
Q = 3.599.717,3145 kJ/jam T = 90 oC
P = 10 atm
Q = 1.300.242,4754 kJ/jam
20

3.2.3 Neraca Energi Valve 1 ( VLV – 01 )

Qv = 1.219.747,42 kJ/jam

4 VLV-01 5
T = 150oC

P = 70 atm
Q = 56.497,22 kJ/jam T = -39,5 oC
P = 10 atm
Q = -1.163.250,20 kJ/jam

3.2.4 Neraca Energi Heater 1 ( H – 01)

Qh = 2.431.027,2475 kJ/jam

5 H - 01 6

T = -39,5 oC
P = 10 atm
Q = -1.163.237,0175 kJ/jam T = 90 oC
P = 10 atm
Q = 1.267.790,2300 kJ/jam

3.2.5 Neraca Energi Reaktor 1 ( R – 01 )

3 9 7
T = 90 oC
P = 10 atm 6 R – 01
T = 90 oC
P = 10 atm

Q =2.962.396,2413 kJ/jam Q =2.962.396,2413 kJ/jam


21

3.2.6 Neraca Energi Heater 2 ( H – 02)

Qh = 5.972.915,1575 kJ/jam

7 H - 02 8

T = 90 oC T = 150 oC
P = 10 atm P = 10 atm
Q = 6.003.405,4205 kJ/jam Q = 11.976.320,5779 kJ/jam

3.2.7 Neraca Energi Pompa 1 ( P – 01)

9 P - 01 10

T = 28 oC T = 28 oC
P = 1 atm P = 10 atm
Q = 271.649,8310 kJ/jam Q = 271.649,8310 kJ/jam

3.2.8 Neraca Energi Heater 3 ( H – 03)

Qh = 11.239.467,0931 kJ/jam

10 H - 03 11

T = 28 oC T = 150 oC
P = 10 atm P = 10 atm
Q = 271.649,8310 kJ/jam Q = 11.511.116,9241 kJ/jam
22

3.2.9 Neraca Energi Reaktor 2 ( R – 02 )

8 9 12

11 R – 02

T = 150 oC T = 150 oC
P = 10 atm P = 10 atm
Q =23.634.105,274 kJ/jam Q = 23.634.105,274 kJ/jam

3.2.10 Neraca Energi Valve 2 ( VLV – 02 )

Qv = 8.804.242,55 kJ/jam

12 VLV=02 13
T = 150 oC

P = 10 atm
Q = 19.956.692,56 kJ/jam T = 96,2 oC
P = 1 atm
Q = 11.152.450,01 kJ/jam

3.2.11 Neraca Energi Flash Drum ( FD )

14
o
T= 96,2 C
T = 96,2 oC P = 1 atm
P = 1 atm 13 Q = 4.888.552,1671 kJ/jam
FD
Q = 11.152.450,0116 kJ/jam

15
T = 96,34 oC
P = 1 atm
Q = 6.263.897,8445 kJ/jam
23

3.2.12 Neraca Energi Pompa 2 ( P – 02 )

15 P - 02 16
1
T = 96,2 oC
P = 1 atm
Q = 6.263.897,8445 kJ/jam T = 96,2 oC
P = 1 atm
Q = 6.263.897,8445 kJ/jam

3.2.13 Neraca Energi Evaporator ( EV )

17
o
T= 171,6 C
T = 96,2 oC P = 1 atm
P = 1 atm 16 Q = 1.795.504,2553 kJ/jam
EV
Q = 6.263.897,8445 kJ/jam

18
T = 171,6 oC
P = 1 atm
Q = 11.545.218,9970 kJ/jam
QEV = 7.076.825,4078 kJ/jam

3.2.14 Neraca Energi Cooler 2 ( C – 02)

Qc = 11.324.534,3727 kJ/jam

18 C - 02 19

T = 171.55 oC T = 28 oC
P = 1 atm P = 1 atm
Q =11.545.218,9970 kJ/jam Q = 220.684,6242 kJ/jam
24

3.2.15 P Neraca Energi Pompa 3 ( P – 03 )

19 P - 03 20

T = 28 oC T = 28 oC
P = 1 atm P = 1 atm
Q=220.684,6242 kJ/jam Q = 220.684,6242 kJ/ja m
25

BAB IV

SPESIFIKASI ALAT

Spesifikasi untuk masing masing alat yang digunakan disajikan pada tabel

spesifikasi 4.1 hingga 4.7. Untuk perhitungan masing masing spesifikasi alat dapat

dilihat pada lampiran. Berikut adalah daftar tabel spesifikasi yang didesain :

4.1 Spesifikasi tangki penyimpanan

4.2 Spesifikasi reactor

4.3 Spesifikasi flash drum

4.4 Spesifikasi alatan penukar panas

4.5 Spesifikasi Evaporator

4.6 Spesifikasi pompa, compressor, blower

4.7 Spesifikasi Valve


26

4.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan

Tabel 4.1 Spesifikasi tangki penyimpanan

Kode Fungsi Alat Bentuk Bentuk Volume Diameter Tinggi Tebal Jumlah Bahan

alat tutup ( m3) ( m) (m) (in) Konstruksi

T - 01 Menyimpan Silinder ellipsoidal 1.133,60 10,08 16,81 1,96 3 carbon steel SA

bahan baku Vertikal 283 grade C

C 2 H4 O

T - 02 Menyimpan spherical - 1.512,03 7,09 - 6,84 3 carbon steel SA

bahan baku 285 grade C

CO2
27

T - 03 Menyimpan Silinder ellipsoidal 1.257,64 10,44 17,40 2,10 3 carbon steel SA

produk Vertikal 283 grade C

C2H6O2

4.2 Spesifikasi Reaktor

Tabel 4.2 Spesifikasi Reaktor

Kode Tipe Volume Waktu Diameter Tinggi Tebal Tipe tutup Jumlah Bahan kontruksi

alat ( m3) tinggal (s) (m) (m) (in)

R - 01 Fixed bed 4,7476 0,111 1,1593 5,2164 0,4527 Ellipsoidal 1 Low Alloy Steel

Multitube SA-318
28

R - 02 Fixed bed 7,3244 0,167 1,4399 5,2970 0,5320 Ellipsoidal 1 Low Alloy Steel

Multitube SA-318

4.3 Spesifikasi alat penukar panas

Tabel 4.3 Spesifikasi Alat penukar panas


Kode Fungsi Alat Jenis Beban Kebutuhan Kebutuhan Luas ID ID Jumlah Bahan
Alat Panas pendingin pemanas perpindahan shell Tube Tube Konstru
(kJ/h) (kg/h) (kg/h) panas pipa pipa ksi
( ft2) ( in) ( in)

C - 01 Menurunkan Shell & 2.299.474,84 36.612,93 - 489,80 27 0,982 196 Carbon


suhu dari T - tube Steel
01 ke R - 01 Exchan
( 185,5 oC ger
29

menjadi 90
oC )

C - 02 Menurunkan Shell & 11.324.534,4 180.312,62 - 1.071,06 39 0,982 436 Carbon


suhu dari EV tube Steel
ke T-04 Exchan
( 171,6 oC ger
menjadi 28
oC )
H - 01 Menaikkan Shell & 2.431.027,23 - 1.463,017 260,4175 15,25 0,902 86 Carbon
suhu dari T – tube Steel
02 ke R - 02 Exchan
V( -39,5 oC ger
menjadi 150
oC)

H - 02 Menaikkan Shell & 5.972.915,16 - 3.594,560 248,0945 21,25 0,902 188 Carbon
suhu produk tube Steel
30

dari R – 01 Exchan
ke R – 02 ger
( 90 oC

menjadi 150
oC)

H - 03 Menaikkan Shell & 11.239.467,1 - 6.764,024 336,8182 17,25 0,902 118 Carbon
suhu dari unit tube Steel
air proses ke Exchan
R - 02 ( 28 ger
oC menjadi
150 oC)
31

4.4 Spesifikasi Flash Drum

Tabel 4.4 Spesifikasi Flash Drum


Kode Fungsi Alat Jenis Bentuk Panjang Tebal tutup Diameter Tebal Bahan
Alat tutup kolom (m) tangki tangki (m) tangki Konstruksi
( m) ( in)
FD Memisahkan uap Ellipsoidal Silinder 7,7560 0,4742 2,8062 0,1335 carbon steel SA

dan cairan dari vertikal 283 grade C

R-02

4.5 Spesifikasi Pompa, Kompressor dan Blower

Tabel 4.5 Spesifikasi Pompa, kompressor dan blower


Kode Alat Fungsi Alat Jenis Kapasitas Head Daya Bahan

(m3/h) ( m) (W) Konstruksi

K Menaikkan tekanan 1 atm Sentrifugal 20,2428 707,8685 98,5855 Carbon Steel

menjadi 10 atm dari tangki T - 01


32

P - 01 Menaikkan tekanan Air dari 1 Sentrifugal 21,7800 92,5969 5.609,9327 Carbon Steel

atm menjadi 10 atm menuju

R - 02

P - 02 Mengalirkan produk dari FD Sentrifugal 25,3952 1,5356 108,4789 Carbon Steel

menuju EV

P - 03 Mengalirkan produk dari EV Sentrifugal 22,3814 1,5354 95,5897 Carbon Steel

menuju tangki penyimpanan

( T-03)

B Mengalirkan produk atas FD Sentrifugal 35,0124 - 104,4 Carbon Steel

menuju tempat pembuangan gas

sementara
33

4.6 Spesifikasi Evaporator

Tabel 4.6 Spesifikasi Evaporator

Kode Fungsi Alat Jenis Tipe Bentuk Beban Kebutuha Luas ID ID Jumlah Bahan
Alat Panas n perpindaha shell Tube Tube Konstruksi
(kJ/h) pemanas n panas pipa pipa
(kg/h) ( ft2) ( in) ( in)
EV Menghilang Shell Single Long tube 7.076.825,41 4.258,90 1.418,0272 35 0,902 592 Carbon

kan air dari & Effect vertical Steel

produk tube Evaporator

akhir.
34

4.7 Spesifikasi Valve

Tabel 4.7 Spesifikasi Valve


Kode Alat Fungsi alat Tipe Laju Alir ∆ Ukuran Port Karakteristik Bahan

(m3/jam) (atm) Valve Diameter Aliran Konstruksi

(in) (mm)

VLV - 01 Menurunkan tekanan Globe 27,00 69 1 12,7 Equal Carbon

aliran dari 70 atm percentage Steel

menjadi 10 atm.

VLV - 02 Menurunkan tekanan Globe 58,41 9 1 1/2 47,6 Equal Carbon

aliran dari 10 atm percentage Steel

menjadi 1 atm.
35

BAB V

TATA LETAK PABRIK

N
Skala 6:10000

15 12
10 16 16 13

16 16
16 16

9
8 14

7 16
16
16
16 4
16 3
11
5 6
16
1
2 2

Gambar 5.1 Tata letak pabrik


36

Keterangan Gambar :

1. Pintu Masuk 9. Pemadam kebakaran

2. Taman 10. Bengkel

3. Area Parkir 11. Kantor pusat

4. Musholah 12. Area Perluasan Pabrik

5. Poliklinik 13. Area Utilitas

6. Kantin 14. Perpustakaan

7. Laboratorium 15. Control Room

8. Area Proses 16. Toilet


37

BAB VI

ANALISA EKONOMI

Dalam perancangan pabrik etilen glikol ini dilakukan penilaian investasi

dan analisa ekonomi yang bermaksud untuk mengetahui apakah pabrik etilen glikol

yang didirikan ini menguntungkan atau merugikan dari segi ekonomi. Bagian yang

cukup berpengaruh dari perancangan pabrik ini adalah estimasi harga dari alat-alat

karena digunakan sebagai dasar untuk analisa ekonomi, dimana analisa ekonomi ini

selanjutnya akan digunakan untuk memperkirakan kelayakan investasi modal

dalam kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi,

besarnya laba yang akan diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan

dalam titik impas.

6.1 Data Dasar Perhitungan

: 180.000
a. Kapasitas produksi
ton/tahun

b. Hari pabrik beroperasi : 300 hari/tahun

c. Kurs dolar : Rp13. 289/US $

d. Umur alat : 10 tahun


38

: Rp

e. Harga produk 19.761.000/ton

f. Cost index chemical plant : 1,0414

g. Tahun evaluasi : 2017

6.2 Perhitungan Biaya

Tabel 6.2 Perhitungan biaya

Komponen Jumlah (Rp)


A. Capital Investment
Fixed Capital Investment (Modal Tetap) 247.510.511.736
Working Capital (Modal Kerja) 1.149.859.169.902
B. Manufacturing Cost
Direct Cost (Biaya Produksi Langsung) 2.990.992.642.361
Inderect Cost (Biaya Produksi Tidak
10.320.960.235
Langsung)
Fixed Cost (Biaya Produksi Tetap) 24.751.051.174
C. General Expense
General Expense (Pengeluaran Umum) 447.100.516.056

6.3 Analisa Kelayakan Ekonomi

6.3.1 Perhitungan Percent Return on Investment (ROI)

a. ROI sebelum pajak

83.768.570.174
100 % = 100 % = 33,84 %
247.510.511.736
39

b. ROI sesudah pajak

ℎ 58.637.999.122
100 % = 100 % = 23,69 %
247.510.511.736

6.3.2 Perhitungan Pay Out Time ( POT )

a. POT sebelum pajak

=
+$

247.510.511.736
= = 2,39 ℎ%&
83.768.570.174 + 19.800.840.939

b. POT sesudah pajak

=
ℎ+$

247.510.511.736
= = 3,16 ℎ%&
58.637.999.122 + 19.800.840.939

Type equation here.

6.3.3 Perhitungan Break Even Point ( BEP )

+ 0,3
45 = 100 %
6 − 0,7 −8

Dimana :

Sa = total harga penjualan (sales)

Fa = biaya tetap (fixed change)

Ra = biaya semi variabel (semi variabel cost)


40

Va = biaya variabel (variabel cost)

No Komponen Harga (Rp)

1 Biaya tetap ( Fa) 24.751.051.174

2 Biaya variabel ( Va) 2.970.987.527.286

3 Total Harga penjualan ( Sa) 3.556.933.740.000

4 Biaya semi variabel ( Ra ) 473.846.091.366

Maka :

+ 0,3
45 = 100 %
6 − 0,7 −8

24.751.051.174 + 90,3 473.846.091.366:


= 100%
3.556.933.740.000 − 90,7 473.846.091.366: − 2.970.987.527.286

= 41,63 %

6.3.4 Perhitungan Shut Down Point (SDP)

SDP = x 100%

Maka :

SDP

90,3 473.846.091.366:
= 100%
3.556.933.740.000 − 90,7 473.846.091.366: − 2.970.987.527.286

= 35,46 %
41

6.3.5 Perhitungan Discounted Cash Flow (DCF)

Persamaan :

(FCI + WCI)(1+ i)n = WCI + SV + C ( (1 + i)n-3 + (1 + i)n-4 + ….. + (1 + i)0)

Dimana :

FCI = Fixed Capital Investment

WCI = Working Capital Investment

Finance = Pembiayaan

C = Annual Cash Flow

S = Salvage Value

Diperkirakan umur pabrik = 10

tahun n = 10 tahun

No. Komponen Total (Rp)


1. Fixed Capital Investment (FCI) 247.510.511.736

2. Working Capital Investment (WCI) 1.149.859.169.902

3. Annual Cash Flow (C) 312.123.331.717

4. Salvage Value (SV) 0

Dilakukan trial harga i untuk memperoleh harga kedua sisi persamaan sama.

Dengan trial and error diperoleh nilai i = 20%


42

Tabel 6.3 Analisa Kelayakan Ekonomi

Keterangan Perhitungan Batasan


1. Persen Return of Investment (% ROI)
min. 11 %
ROI sebelum pajak 33,84 %
(resiko rendah)
ROI setelah pajak 23,69 % -
2. Pay Out Time (POT)
maks. 5 tahun
POT sebelum pajak, 2,39
(resiko rendah)
POT setelah pajak 3,16 -
3. Break Even Point (BEP) 41,63 % 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 35,46 % -
5. Discounted Cash Flow (DCF) 20%
43

6.3.6 Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi

4000

3500

3000
Harga, dalam Milyar (Rp)/Tahun

2500

Va
2000 Sa
Fa

BEP Ra

1500 TC

SDP

1000

500

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)

Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan ekonomi


44

BAB VII

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan perancangan pabrik Etilen glikol menggunakan

Etilen oksida dengan kapasitas 180.000 ton/tahun dapat disimpulkan bahwa

rencana pendirian pabrik ini cukup menguntungkan dengan memperhitungkan

beberapa aspek :

1) Dari Segi Sosial

Pendirian pabrik ini dinilai menguntungkan, karena membuka lapangan

pekerjaan kepada penduduk sekitar .

2) Dari segi Lokasi

a) Sarana penunjang untuk pengadaan bahan baku sangat memadai yaitu

dekat dengan akses jalan raya dan pelabuhan darat serta laut..

b) Sarana penunjang utilitas cukup memadai.

3) Dari segi Perhitungan Ekonomi

Pendirian pabrik etilen glikol ini dinilai cukup menguntungkan dengan

berdasarkan data Analisa ekonomi berikut:

- ROI sebelum pajak = 33,84 % dan ROI sesudah pajak = 23,69 %

- POT sebelum pajak = 2,39 tahun dan POT sesudah pajak = 3,16 tahun

- BEP = 41,63 %
xv

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2009. Air. http://www.wikipedia.org/wiki/air . diakses 4 Januari 2017

Anonim(5). 2012. ASTM D-2693-02. http://www.ASTM 2693-02 . diakses 4 Januari


2017

Anonim.2009.EthyleneCarbonate.http://www.wikipedia.org/wiki/EtilenCarbonate
diakses 4 januari 2017

Anonim. 2006. Ethylene Oxide. http://www.Shell_Chemical_Limited.com.


diakses 4 Januari 2017

Anonim. 2009. EthyleneGlycol.http://www.wikipedia.org/wiki/Ethylene_Oxide


diakses 4 Januari 2017
Anonim. 2007. Carbondioxide. http://www.wikipedia.org/wiki/ Carbondioxide.
diakses 4 Januari 2017

Anonim.2009. Chemical Pricing. http//www.advance-scientific.net diakses 18


Januari 2017

Anonim(6).2015. Chemgas.. http//www.chemgas.net diakses 18 Oktober 2016

Anonim(2).2016. BPS Banten. http://www.banten.bps.go.id. diakses 10 Oktober


2016

Anonim.2016. Polychem Indonesia. “Annual Book Report 2015”.


http://www.polychem.com. diakses 10 Oktober 2016

Anonim(3).2015. PRAXAIR MSDS. http://www.PRAXAIR MSDS.go.id. diakses 10


Oktober 2016

Anonim(1).2016. PCI EO MEG. “Annual Book Report 2015”.


http://www.pcixp.com. diakses 10 Oktober 2016

Aries, R.S. and Newton, R.D. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation.

McGraw-Hill Book Company. New York.


xvi

Arnold, K. and Steward, M. 1999. Surface Production Operations. Volume 2.


Elsevier Science. USA.

Becker, Mitchell dan Howard. M Sachs. 1985. Purification Of Ethylene Glycol


Derived From Ethylene Carbonate. USA: PatentStorm 4519875
Bhise, Vijay. 1983. Process For Preparing Ethylene Glycol. USA:PatentStorm
4400559

Bhise, Vijay dan Harold Gilman.1985. Preparing Ethylene Glycol From Ethylene
Oxide. USA: PatentStorm4508927
Brownell, L.E., and Young, E.H. 1959. Process Equitment Design Vessel
Design.Michigan.

Coulson, J.M. and Richardson, J.F. 1999. An Introduction to Chemical


Engineering. 3 rd Edition. Volume 6. Allyn and Bacon Inc. Massachusets.

Dewi, Annisa Kemala..2014.”Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen Oksida


Menggunakan proses Karbonasi dengan kapasitas 400.000 ton/tahun”.
Jakarta

Fogler, H.S. 2006. Elements of Chemical Reaction Engineering. 4th Edition.


Pearson Education International. Massachusetts.

Froment. F.G., Bischoff. K.B and Wilde J.D. 2011. Chemical Reactor Analysys and
Design. 3rd Edition. John Wiley and Sons. New York.

Geankoplis, C.J. 1993. Transport Processes and Unit Operation. 3rd Edition.

Prentice-Hall International Inc, Tokyo.

Harriott. P. 2003. Chemical Reactor Design. Marcel Dekker Inc. New York.

Kern. D.Q. 1950. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book
Company. Singapura
xvii

Kirk. R.E and Othmer. V.R. 1998. Encyclopedia of Chemical Technology. 4th
Edition. John Wiley and Sons Inc. New York.

Levenspiel. O. 1999 . Chemical Reaction Engineering. 3rd Edition. John Wiley and
Sons Inc. New York.

Marissa,Lady..2009.”Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen Oksida Menggunakan


proses Karbonasi dengan kapasitas 70.000 ton/tahun”. Medan

Matches. 2014. Matches’Process Equipment Cost Estimates.


http://www.matches.com.Di akses pada 15 Maret 2017

McCabe. W.l., Smith. J.M and Harriot, P. 1985. Unit Operation Of Chemical
Engineering. McGraw Hill International Book Company. Singapura

McKetta. J.J. 1977. Encyclopedia of Chemical Processing and Design. Volume 2.


Marcel Dekker Inc. New York.

Perry. R.H. and Green. D(4). 1977. Perry’s Chemical Engineers Handbook. 7th
Edition. McGraw Hill Companies Inc. USA

Peters, M.S. Timmerhaus, K.D. and West. R.E. 1991. Plant Design and Economics
for Chemical Engineers. 4 nd Edition. Mc-Graw Hill. New York.

Peters, M.S. Timmerhaus, K.D. and West. R.E. 1991. Plant Design and Economics
for Chemical Engineers. 4 nd Edition. Mc-Graw Hill. New York.

Pratiwi,Wulan.2009.”Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen Oksida Menggunakan


proses Karbonasi dengan kapasitas 80.000 ton/tahun”. Medan

Smith. J.M and Van Ness. H.C. Abbott. M.M. 2001. Introduction to Chemical
Engineering Thermodnamics. 6 th Edition. McGraw-hill Book Company
Inc. New York.
Ulmann’s. 1999. Encyclopedia of Industrial Chemistri. VCH Verlagsgesellschaft.

Weinheim.
xviii

Ullrich, G.D. 1984. A Guide to Chemical Process Design and Economics. John
Wiley and Sons, New York.

US Patent 5763691A. 1995. Ethylene Glycol Process Chemical Patents Inc. Texas.

Vilbrandt. F.C. and Dryden.C.E. 1959. Chemical Engineering Plant Design. 4 td


Edition. McGraw-Hill Book Company. Japan.

Walas, S.M. 1988. Chemical Process Equitment. 3 rd Edition. Butterworths Series


and Chemical Engineering. USA.

Yaws, C.L. 1999. Chemical Process Handbook. McGraw Hill Companies Inc.

USA.
xv

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Diketahui :

;<=
Kapasitas Produksi = 180.000 ;>?@=

Waktu Operasi = 300 hari

AB
Basis = 1 C>D

Fn = Aliran massa saat aliran ke - n

Bahan Baku :

1. Etilen Oksida, EO (C2H4O) = 99,9 % ( BM : 44,05 kg/kgmol )

Impurities :

Karbondioksida, (CO2) = 0,05 % ( BM : 44,01 kg/kgmol )

Air (H2O) = 0,05 % ( BM : 18,02 kg/kgmol )

2. Karbondioksida,(CO2) = 99,999 % ( BM : 44,01 kg/kgmol )

Impurities :

Air (H2O) = 0,001 % ( BM : 18,02 kg/kgmol )

AB
Massa C2H4O = 99,9 % x 1 C>D

AB
= 0,9990 C>D

Untuk aliran 1 :
xvi

GH
E,FFF
IJK
GH
LL,EM
Mol C2H4O = :
GHKNO

ABD<P
C>D
= 0,0227

AB
C>D
Massa CO2 = 0,05 % x 1

AB
C>D
= 0,0005

AB
C>D
Massa H2O = 0,05 % x 1

AB
= 0,0005 C>D

Mol ratio C2H4O : CO2 = 0,8 : 1

(U.S Patent No4.400.559 )

Sehingga untuk aliran 4 :


Q
S T C2H4O
E,R
Mol CO2 =

Q ABD<P
= E,R 0,0223
C>D

ABD<P
C>D
= 0,0283

ABD<P AB
C>D
Massa CO2 = 0,0283 x 44,01 ABD<P x 0,99999

AB
= 1,2476 C>D

E,EEEEQ
Massa H2O = E,FFFFF
Massa CO2

AB
= 0,0000125 C>D
xvii

ABD<P AB
= 0,00001
C>D ABD<P
Mol CO2 x 18,02

ABD<P
= 0,000001
C>D

Konversi C2H4O pada R - 01 : 99,5 % (U.S Patent No 4.400.559 )

C2H4O yang bereaksi = 99,5 % x mol C2H4O

ABD<P
C>D
= 99,5 % x 0,0227 =

ABD<P
C>D
0,0225

1. Reaktor 1 ( R – 01 )

3
7
R - 01

Reaksi yang terjadi di Reaktor Karbonasi ( R – 01 )

C 2 H4 O + CO2 C3H4O3

Etilen oksida karbon dioksida etilen karbonat

C2H4O CO2 C3H4O3

Mula-mula 0,0227 0,0284 0

Bereaksi 0,0226 0,0226 0,0226

Sisa 0,0001 0,0058 0,0226


xviii

• Aliran masuk Reaktor Karbonasi ( F3 )

F3, C2H4O = F1 , C2H4O

AB
C>D
= 0,999

F6 , CO2 = F4 , CO2
ABD<P AB
C>D
= 0,0284 x 44,01 ABD<P

AB
= 1,2476 C>D

• Aliran keluar Reaktor Karbonasi (F7)

F7 , C2H4O = Mol C2H4O x BM C2H4O

ABD<P AB
C>D
= 0,0001 x 44,05 ABD<P

AB
C>D
= 0,0050

F7 , CO2 = Mol CO2 x BM CO2


ABD<P AB
C>D ABD<P
= 0,0058 x 44,01

AB
= 0,2550 C>D

F7 , C3H4O3 = Mol C3H4O3 x BM C3H4O3

ABD<P AB
C>D
= 0,0226 x 88,06 ABD<P

AB
= 1,9871 C>D
xix

Tabel 3.1 Neraca massa Reaktor 1( R – 01 )

Aliran Masuk Aliran Keluar


Komponen BM F3 F6 F7
kg/kgmol kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam
C 2 H4 O 44,05 0,0227 0,9990 0 0 0,0001 0,0050
CO2 44,01 0,00001 0,0005 1,2476 0,0283 0,0058 0,2550
H2 O 18,02 0,00003 0,0005 0,00001 0,000001 0,00003 0,0005
C3H4O3 88,06 0 0 0 0 0,0226 1,9871
Total 0,0227 1,0000 1,2476 0,0283 0,0285 2,2476
2,2476 2,2476

2. Reaktor 2 ( R – 02 )

12
11
R - 02

Mol ratio C3H4O3 : H2O = 1:3 (U.SPatent No4.519.875)

Jadi H2O yang dibutuhkan = 3 x Mol C3H4O3


ABD<P
C>D
= 3 x 0,0225

ABD<P
C>D
= 0,0677

Konversi Etilen karbonat pada reaktor hidrolisis ( R – 02 ) adalah 99 %

(U.S Patent No 5.763.691 )


xx

Sehingga

C3H4O3 yang bereaksi = 99 % x mol C3H4O3

ABD<P
C>D
= 99 % x 0,0225 =

ABD<P
C>D
0,0223

Reaksi (1)

C3H4O3 + H2O CO2 + C2H6O2

Etilen karbonat Air karbon dioksida Etilen gikol

C3H4O3 H2O CO2 C2H6O2

Mula-mula 0,0226 0,0677 0 0

Bereaksi 0,0223 0,0223 0,0223 0,0223

Sisa 0,0003 0,0454 0,0223 0,0223

Reaksi (2)

2 C3H4O3 + H2O 2 CO2 + C4H10O3

Etilen karbonat Air karbon dioksida dietilen gikol

2 C3H4O3 H2 O 2 CO2 C4H10O3

Mula-mula 0,0002 0,0454 0 0

Bereaksi 0,0002 0,0001 0,0002 0,0001

Sisa 0 0,0453 0,0002 0,0001

• Aliran masuk Reaktor Hidrolisis (F8 dan F11) :

F8 , C2H4O = F7 , C2H4O
xxi

AB
C>D
= 0,0050

F8 , CO2 = F7 , CO2
AB
= 0,2550 C>D

F8 , C3H4O3 = F7 , C3H4O3
AB
= 1,9871 C>D

F8 , H2O = F7 , H2O
AB
= 0,0005 C>D

F11 , H2O = Mol H2O x BM H2O

ABD<P AB
C>D
= 0,0677 x 18,02 ABD<P

AB
= 1,2199 C>D

• Aliran keluar Reaktor Hidrolisis (F13)

F12 , C2H4O = F8 , C2H4O

= Mol C2H4O x BM C2H4O

ABD<P AB
C>D
= (0,0001) x 44,05ABD<P

AB
C>D
= 0,0050

F12 , C2H6O2 = Mol C2H6O2 x BM C2H6O2

ABD<P AB
C>D
= (0,0223) x 62,07ABD<P

AB
= 1,3866 C>D

F12 , CO2 = CO2 hasil reaksi di R – 02+ F8 , CO2


xxii

ABD<P AB AB
=Z90,0223 + 0,0002: C>D
44,01
ABD<P
[+0,2550
C>D

AB
= 1,2481C>D

F12, C4H10O3 = Mol C4H10O3 x BM C4H10O3

ABD<P AB
C>D ABD<P
= 0,0001 x 106,12

AB
C>D
= 0,0120

F12 , H2O = sisa H2O yang tidak bereaksi

= Mol H2O x BM H2O

ABD<P AB
C>D
= 0,0453 x 18,02 ABD<P

AB
= 0,8158C>D

Tabel 3.2 Neraca massa di reaktor 2 R - 02

Aliran Masuk Aliran Keluar


Komponen BM F8 F11 F12
kg/kgmol kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam kg/jam kgmol/jam

C 2 H4 O 44,05 0,0001 0,0050 0 0 0,0050 0,0001

0,0058 0,2550 0 0 1,2481 0,0284


CO2 44,01

C3H4O3 88,06 0,0226 1,9871 0 0 0 0

H2 O 18,02 0,00003 0,0005 1,2199 0,0677 0,8158 0,0453

C2H6O2 62,07 0 0 0 0 1,3866 0,0223

C4H10O3 106,12 0 0 0 0 0,0120 0,0001

2,2476 1,2199 3,4675


Total 0,0285 0,0677 0,0962
3,4675 3,4675
xxiii

3. Flash Drum ( FD )
14

FD
13

15

Asumsi 80 % air teruapkan,100 % gas C2H4O dan CO2 terpisahkan.

• Aliran masuk FD ( F13) :

F13 , C2H4O = F12 , C2H4O

AB
= 0,0050 C>D

F1 , C2H6O2 = F12 , C2H6O2

AB
= 1,3866 C>D

F1 , C4H10O3 = F12 , C4H10O3


AB
C>D
= 0,0120

F16 , H2O = F12 , H2O

AB
C>D
= 0,8158

F16 , CO2 = F12 , CO2

AB
= 1,2481 C>D
xxiv

• Aliran keluar FD (F14 dan F15 )

F14 , H2O = 80 % x F16 , H2O

AB
= 80 % x 0,8158C>D

AB
C>D
= 0,6526

F14 , CO2 = F13 , CO2

AB
= 1,2481 C>D

F14 , C2H4O = F13 , C2H4O

AB
= 0,0050 C>D

F15 , C2H6O2 = F13 , C2H6O2

AB
= 1,3866C>D

F15 , C4H10O3 = F13 , C4H10O3


AB
= 0,0120 C>D

F15 , H2O = F13 , H2O - F14 , H2O

= (0,8158 -0,6526) kg/jam


AB
C>D
= 0,1632

Tabel 3.3 Neraca massa di Flash Drum ( FD )

BM Aliran masuk Aliran Keluar


Komponen kg/kgmol F13 F14 F15
kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam
44,05 0,0050 0,0001 0,0001 0,0050 0 0
C2H4O
44,01 1,2481 0,0284 0,0284 1,2481 0 0
CO2
xxv

62,07 1,3866 0,0223 0 0 1,3866 0,0223


C2H6O2
106,12 0,0120 0,0001 0 0 0,0120 0,0001
C4H10O3
18,02 0,8158 0,0453 0,0362 0,6526 0,1632 0,0091
H2 O
3,4675 0,0962 0,0647 1,9058 1,5618 0,0315
Total
3,4675 3,4675

4. Evaporator ( EV )
17

16
EV

18

Asumsi Evaporator menguapkan 99 % air.

• Aliran masuk EV ( F16) :

F16 , C2H6O2 = F15 , C2H6O2

AB
= 1,3866 C>D

F16 , C4H10O3 = F15 , C4H10O3


AB
= 0,0120C>D

F16 , H2O = F15 , H2O

AB
= 0,1632C>D
xxvi

• Aliran keluar EV (F17 dan F18)

F17, H2O = 99 % x F16 , H2O

AB
= 99 % x 0,1632C>D

AB
C>D
= 0,1615

F18, C2H6O2 = F16 , C2H6O2

AB
= 1,3866 C>D

F18 , C4H10O3 = F16 , C4H10O3


AB
= 0,0120 C>D

F18 , H2O = F16 , H2O - F17 , H2O

= (0,1632 -0,1615 ) kg/jam


AB
C>D
= 0,0016

Tabel 3.4 Neraca massa di Evaporator ( EV)

BM Aliran Masuk Aliran Keluar


Komponen kg/kgmol F16 F17 F18
kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam
1,3866 0,0223 0 0 1,3866 0,0223
C2H6O2 62,07
0,0120 0,0001 0 0 0,0120 0,0001
C4H10O2 106,12
0,1632 0,0091 0,0090 0,1615 0,0016 0,0001
H2O 18,02
1,5618 0,0315 0,0090 0,1615 1,4002 0,0225
Total
1,5618 1,5618
xxvii

;<=
Kapasitas produksi = 180.000 \>?@=

]N^ GH
QRE.EEE b QEEE
_J`a^ _N^
`Jde IJK
cEE b fL
=
_J`a^ `Jde

AB
= 25.000C>D

AB
Etilen Glikol yang dihasilkan = 1,3866 C>D

GH
fM.EEEIJK
GH
Q,LEEf IJK
Faktor Pengali =

= 17.854,1891

NERACA MASSA SEBENARNYA

1. Reaktor 1 ( R – 01 )

Mol ratio C2H4O : CO2 = 0,8 : 1 (U.S Patent No4.400.559 )

Reaksi :

C2H4O + CO2 C3H4O3

C2H4O CO2 C3H4O3

Mula-mula 404,9111 506,3417 0

Berekasi 402,8866 402,8866 402,8866

Sisa 2,0246 103,4552 402,8866


xxviii

Aliran Masuk Aliran Keluar


Komponen BM F3 F6 F7
kg/kgmol kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam
C2H4O 44,05 404,9111 17.836,3349 0 0 2,0246 89,1817

CO2 44,01 0,2027 8,9271 22.275,1730 506,1389 103,3612 4.553,0624

H2 O 18,02 0,2027 8,9271 0,2228 0,0051 0,2077 9,1498

C3H4O3 88,06 0 0 0 0 402,8866 35.478,1910

Total 405,3164 17.854,1891 22.275,3958 506,1440 508,8741 40.129,5849

40.129,5849 40.129,5849

2. Reaktor 2 ( R – 02 )

Mol ratio C3H4O3 : H2O = 1:3 (U.SPatent No4.519.875)

Konversi Etilen karbonat pada reaktor hidrolisis ( R – 02 ) adalah 99 %

(U.S Patent No 5.763.691)

Reaksi (1)

C3H4O3 + H2O CO2 + C2H6O2

Etilen karbonat Air karbon dioksida Etilen gikol

C3H4O3 H2 O CO2 C2H6O2

Mula-mula 402,8866 1.209 0 0

Bereaksi 398,8577 398,8577 398,8577 398,8577

Sisa 4,0289 809,8020 398,8577 398,8577


xxix

Reaksi (2)

Konversi Etilen karbonat pada Reaksi (2) adalah 100 %

2 C3H4O3 + H2O 2 CO2 + C4H10O3

Etilen karbonat Air karbon dioksida dietilen gikol

2 C3H4O3 H2 O 2 CO2 C4H10O3

Mula-mula 4,0289 809,8020 0 0

Bereaksi 4,0289 2,0144 4,0289 2,0144

Sisa 0 807,7876 4,0289 2,0144

BM Aliran Masuk Aliran Keluar

Komponen kg/kgmol F8 F11 F12

kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam kg/jam kgmol/jam

C2H4O 44,05 2,0246 89,1817 0 0 89,1817 2,0246


CO2 44,01 103,4552 4.553,0624 0 0 22.284,1001 506,3417
C3H4O3 88,06 402,8866 35.478,1910 0 0 0 0
H2 O 18,02 0,5078 9,1498 21.780,0477 1.208,6597 14.565,4817 808,2953
C2H6O2 62,07 0 0 0 0 24.757,0974 398,8577
C4H10O3 106,12 0 0 0 0 213,7716 2,0144
508,8741 40.129,5849 21.780,0477 1.208,6597 61.909,6326 1.717,5338
Total
61.909,6326 62.517,0547
xxx

3. Flash Drum ( FD )

Efisiensi kerja 80 % menguapkan air, 100 % menguapkan gas ( CO2 dan C2H4O)

BM Aliran Masuk Aliran Keluar


Komponen kg/kgmol F13 F14 F15
kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam
C2H4O 44,05 89,1817 2,0246 2,0246 89,1817 0 0
CO2 44,01 22.284,1001 506,3417 506,3417 22.284,1001 0 0
C2H6O2 62,07 24.757,0974 398,8577 0 0 24.757,0974 398,8577
C4H10O3 106,12 213,7716 2,0144 0 0 213,7716 2,0144
H2O 18,02 14.565,4817 808,2953 646,6363 11.652,3854 2.913,0963 161,6591
61.909,6326 1.717,5338 1.155,0026 34.025,6672 27.883,9654 562,5312
Total
61.909,6326 61.909,6326

4. Evaporator ( EV )

Efisiensi kerja = 99 % air teruapkan.

BM Aliran Masuk Aliran Keluar

Komponen kg/kgmol
F16 F17 F18
kg/jam kgmol/jam kgmol/jam kg/jam kg/jam kgmol/jam

C2H6O2 62,07 24.757,0974 398,8577 0 0 24.757,0974 398,8577


C4H10O3 106,12 213,7716 2,0144 0 0 213,7716 2,0144
H2 O 18,02 2.913,0963 161,6591 160,0425 2.883,9654 29,1310 1,6166
27.883,9654 562,5312 160,0425 2.883,9654 25.000,0000 402,4887
Total
27.883,9654 27.883,9654
xxxi

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN NERACA ENERGI

CONTOH PERHITUNGAN NERACA ENERGI MASING-MASING ALAT

1. Kompressor ( K )

-K1

Menghitung panas yang dilepaskan kompresor :

a. Panas yang masuk Kompresor

Tin = 301,15 K Pin = 1 atm

ʃ Cp dT
Komponen n (kmol/jam) n. ʃ Cp (kJ/jam)
(kJ/kmol)

C 2 H4 O 404,9111 136,3044 55.191,1849

CO2 0,2027 111,6217 22,6211

H2 O 0,2027 100,7043 20,4085

Total 55.234,2145

b. Panas yang keluar Kompresor

Tout = 458,65 K Tref = 298,15 K


xxxii

Pout = 10 atm

ʃ Cp dT
Komponen n (kmol/jam) n. ʃ Cp (kJ/jam)
(kJ/kmol)

C2H4O 404,9111 8.884,1642 3.597.296,8682

CO2 0,2027 6.481,1316 1.313,4546

H2O 0,2027 5.462,3578 1.106,9917

Total 3.599.717,3145

Panas kompresi

Q = Qout – Qin

= 3.599.717,3145 – 55.234,2145 kJ /jam

= 3.544.483,1000 kJ /jam

Neraca panas di Kompresor ( K )

Input Output
Komponen
Aliran 1 (kJ/jam) Aliran 2 (kJ/jam)

C2H4O 55.191,1849 3.597.296,8682

CO2 22,6211 1.313,4546

H2O 20,4085 1.106,9917

Q 3.544.483,1000 -

Total 3.599.717,3145 3.599.717,3145


xxxiii

2. Cooler 1 ( C-01)

2 Cooler 1 3
1 ( C - 01) 4

a. Panas yang masuk Cooler 1

Tin = 458,65 K Tref = 298,15 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C 2 H4 O 404,9111 8.884,1642 3.597.296,8682

CO2 0,2027 6.481,1316 1.313,4546

H2 O 0,2027 5.462,3578 1.106,9917

Total 3.599.717,3145

b. Panas yang keluar Cooler 1

Tout = 363,15,15 K Tref = 298,15 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C 2 H4 O 404,9111 3.208,8290 1.299.290,5495

CO2 0,2027 2.504,8047 507,6193

H2 O 0,2027 2.192,3937 444,3066

Total 1.300.242,4754

Neraca energi total sistem:


xxxiv

Q = Qin – Qout

= ( 3.599.717,3145- 1.300.242,4754) kJ/ jam

= 2.299.474,8391 kJ/jam

Neraca panas total di cooler 1 (C-01)

Input Output
Komponen
Aliran 2 (kJ/jam) Aliran 3 (kJ/jam)

C 2 H4 O 3.597.296,8682 1.299.290,5495

CO2 1.313,4546 507,6193

H2 O 1.106,9917 444,3066

Q 2.299.474,8391

Total 3.599.717,3145 3.599.717,3145

Menghitung kebutuhan pendingin

Pendingin yang digunakan adalah air.

Media pendingin cooling water masuk pada 300,15 K dan keluar pada 315,15 K

∆g yang diizinkan adalah 15 oC. (Coulson)

Cp air = 4.187 kJ/kg oC ( Ulrich, 1984)

h
m cooling water = ∫ jk lfE.∆m
xxxv

Go
f.fFF.LnL,RcFQ
IJK
Go
L.QRn q QM <p
= = 36.612,9263 kg/jam
GH Np

Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan neraca panas untuk Cooler

yang berlaku untuk Cooler 01 s/d Cooler 03 ( C - 01, C – 02).

Input Output
Kode Beban Panas
No. T P Energi No. T P Energi
Alat (kJ/jam)
Aliran (oC) (atm) (kJ/jam) Aliran (oC) (atm) (kJ/jam)

C – 01 2 185,5 10 3.599.717,3145 3 90 10 1.300.242,4754 2.299.474,8391

C – 02 18 171,6 1 11.545.218,9970 19 28 1 220.684,6242 11.324.534,3727

Kebutuhan Air Pendingin


Kode Alat
( Kg/Jam )

C - 01 36.612,9263

C - 02 180.312,6244

3. Pompa 1 ( P-01)

9 Pompa 1
10
( P - 01)
xxxvi

Menghitung panas yang dilepaskan Pompa :

a. Panas yang masuk Pompa 1

Tin = 301,15 Pin =1

K atm

n ʃ Cp dT n. ʃ Cp
Komponen
(kmol/jam) (kJ/kmol) (kJ/jam)

H2O 1.208,6597 131,7085 271.649,8310

Total 271.649,8310

b. Panas yang keluar Pompa 1

= 301,15 = 10

Tout K Pout atm

n ʃ Cp dT n. ʃ Cp
Komponen
(kmol/jam) (kJ/kmol) (kJ/jam)

H2O 1.208,6597 131,7085 271.649,8310

Total 271.649,8310

Neraca panas di Pompa 1)

Input Output
Komponen
Aliran 9 (kJ/jam) Aliran 10 (kJ/jam)

H2 O 271.649,8310 271.649,8310
xxxvii

Total 271.649,8310 271.649,8310

Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan neraca panas untuk Pompa yang

berlaku untuk Pompa 1 s/d Pompa 3 ( P -01, P – 02, P – 03).

Input Output

Kode Alat No. T P Energi No. T P Energi

Aliran (oC) (atm) (kJ/jam) Aliran (oC) (atm) (kJ/jam)

P - 01 9 28 1 271.649,8310 10 28 10 271.649,8310

P - 02 15 96,2 1 6.263.897,8445 16 96,2 1 6.263.897,8445

P - 03 19 28 1 220.684,6242 20 28 1 220.684,6242

4. Heater 1 ( H-01 )

5 Heater 1 6
( H - 01)

Menghitung panas yang dilepaskan Heater:

a. Panas yang masuk Heater 1

Tin = 233,65 K Tref = 298,15 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

CO2 506,1389 -2.298,2349 -1.163.226,1022

H2 O 0,0051 -2.156,5870 -10,9153


xxxviii

Total -1.163.237,0175

b. Panas yang keluar Heater 1

Tout = 363,15,15 K Tref = 298 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

CO2 506,1389 2.504,8047 1.267.779,1162

H2 O 0,0051 2.195,8010 11,1138

Total 1.267.790,2300

Neraca panas total di heater 1 (H-01)

Input Output
Komponen
Aliran 5 (kJ/jam) Aliran 6 (kJ/jam)

CO2 -1.163.226,1022 1.267.779,1162

H2O -10,9153 11,1138

Q 2.431.027,2475 -

Total 1.267.790,2300 1.267.790,2300

Neraca energi total sistem:


xxxix

Q = Qout - Qin

= 1.267.790,2300– ( -1.163.237,0175) kJ/jam

= 2.431.027,2475 kJ/jam

Massa steam yang dibutuhkan :

Berdasarkan ( Smith & Van Ness, 2001) panas yg digunakan steam jenuh pada

temperatur 260°C; diperoleh panas laten = 1661,6538 kj/kg

hr\s>D
tuvwxy
Massa steam =

f.LcQ.Efn,fLnM z{/}xy
Q.~~Q,~McR z}/z•
=

= 1.463,0167 kg/jam

Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan neraca panas untuk Heater yang

berlaku untuk Heater 1 s/d Heater 3 ( H -01, H – 02dan H - 03).

Input Output
Kode
No. T P Energi No. T P Energi Beban Panas
Alat
Aliran (oC) (atm) (kJ/jam) Aliran (oC) (atm) (kJ/jam) (kJ/jam)

-
H - 01 5 -39,5 10 1.163.237,0175 6 90 10 1.267.790,2300 2.431.027,2475

H - 02 7 90 10 6.003.405,4205 8 150 10 11.976.320,5779 5.972.915,1575

H - 03 10 28 10 271.649,8310 11 150 10 11.511.116,9241 11.239.467,0931


xl

Kebutuhan Steam
Kode Alat
( Kg/Jam )

H - 01 1.463,0167

H - 02 3.594,5605

H - 02 6.764,0245

5. Reaktor 1 (R-01)

R - 01

3 7

• Menghitung panas yang masuk dan keluar reaktor (ΔH1)

Tin = 363,15 K Tout = 373,15 K Tref = 298,15 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C 2 H4 O 404,9111 3.208,8290 1.299.290,5495

CO2 506,3416 2.504,8047 1.268.286,7355

H2O 0,2077 2.192,3937 455,4032

Total Input (ΔH1) 2.568.032,6882

C3H4O3 402,8866 4.855,1775 1.956.085,8002

C 2 H4 O 2,0246 3.208,8290 6.496,4527


xli

CO2 103,3612 2.504,8047 258.899,7104

H2O 0,2077 2.192,3937 455,3931

Total Output (ΔH2) 2.221.937,3565

• Menghitung panas reaksi pada keadaan standar (ΔHR)

Reaksi : C2H4O + CO2 C3H4O3

1. Menghitung enthalpy

ΔHF
Komponen n (kmol/jam) n. ΔHF (kJ/jam)
(kkal/mol)

C2H4O 404,9111 -12,58 -21.327,6648

CO2 506,3417 -94,05 -199.390,9734

Total Reaktan -220.718,6383

C3H6O3 402,8866 -102,5 -172.905,8201

Total Produk -172.905,8201

Panas reaksi standar (ΔHoR) = ΔHFproduk – ΔHFreaktan

= -172.905,8201 – ( -220.718,6383)] kJ/jam

= 47.812,8182kJ/jam

• Menghitung panas reaksi pada keadaan standar (ΔHR)

ΔHR = (ΔHproduk – ΔHreaktan ) + ΔH°R

= (2.568.032,6882– (2.221.937,3565+ 47.812,8182)


xlii

= -394.363,5531 kJ/jam

ΔHR bernilai negatif sehingga reaksi bersifat eksotermis.

• Neraca panas total

ΔH1+ ΔHR = ΔH2 + Qc

Qc = (ΔH 1 + ΔHR) – ΔH2

= [2.568.032,6882+ ( 394.363,5531)] – 2.221.937,3565

= 740.458,8848 kJ/jam

Neraca panas di Reaktor 1 (R-01)

Input Output

Komponen Energi (kJ/jam) Komponen Energi (kJ/jam)

ΔH1 2.568.032,6882 ΔH2 2.221.937,3565

ΔHR 394.363,5531 Q 740.458,8848

Total 2.962.396,2413 Total 2.962.396,2413

Menghitung kebutuhan pendingin

Pendingin yang digunakan adalah air.

Media pendingin cooling water masuk pada 300,15 K dan keluar pada 315,15 K
xliii

∆g yang diizinkan adalah 15 oC. ( Coulson)

Cp air = 4.187 kJ/kg oC

( Ulrich, 1984)

h
m cooling water = jk lfE.∆m

Go
nLE.LMR,RRLRIJK
Go
L.QRn GH N q QM <p
=
p

= 11.789,8079 kg/jam

Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan neraca panas untuk Reaktor

yang berlaku untuk Reaktor 1 s/d 2 ( R -01, R – 02)

Air
Kode ΔH1 ΔH2 ΔHR Beban Panas
pendingin
Alat (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam)
(Kg/jam)

R - 01 2.568.032,6882 2.221.937,3565 394.363,5531 740.458,8848 11.789,8079

R - 02 23.286.790,4117 19.956.692,5648 347.314,8623 3.677.412,7092 58.552,8654

6. Flash Drum (FD)


xliv

FD
13 14

15

a. Panas yang masuk FD (Q16)

Tin = 369,35 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan Masuk FD

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C2H6O2 398,8577 13.436,1069 5.359.094,7076

C4H10O3 2,0144 17.257,7236 34.764,5250

C 2 H4 O 2,0246 7.191,1753 14.558,9343

CO2 506,3417 2.752,7629 1.393.838,7851

H2 O 808,2953 5.381,9352 4.350.193,0596

Total 11.152.450,0116

b. Panas yang keluar FD bagian atas

Tout = 369,35 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan keluar bagian atas


xlv

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C2H4O 2,0246 7.191,1753 14.558,9343

CO2 506,3417 2.752,7629 1.393.838,7851

H2O 646,6363 5.381,9352 3.480.154,4477

Total 4.888.552,1671

c. Panas yang keluar FD bagian bawah

Tout = 369,35 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan keluar FD - 01 bagian bawah (Q18)

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C2H6O2 398,8577 13.436,1069 5.359.094,7076

C4H10O3 2,0144 17.257,7236 34.764,5250

H2 O 161,6591 5.381,9352 870.038,6119

Total 6.263.897,8445

Neraca Total FD ( FD )

Input Output
Komponen
Aliran 13 (kJ/jam) Aliran 14 (kJ/jam) Aliran 15 (kJ/jam)
xlvi

C2H6O2 5.359.094,7076 - 5.359.094,7076

C4H10O3 34.764,5250 - 34.764,5250

C 2 H4 O 14.558,9343 14.558,9343

CO2 1.393.838,7851 1.393.838,7851

H2 O 4.350.193,0596 3.480.154,4477 870.038,6119

Total 11.152.450,0116 11.152.450,0116

7. Evaporator (EV)

EV
17 18

19

a. Panas yang masuk EV

Tin = 369,35 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan Masuk EV – 01 (Q19)

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

C2H6O2 398,8577 13.436,1069 5.359.094,7076

C4H10O3 2,0144 17.257,7236 34.764,5250


xlvii

H2O 161,6591 5.381,9352 870.038,6119

Total 6.263.897,8445

• Menentukan suhu keluar Evaporator = Titik didih Larutan/campuran

∆Tb = Kenaikan titik didih larutan

Tl = Titik didih larutan

Tb = Titik didih pelarut murni (air) = 100 oC

Kb = Konstanta titik didih molal air = 0,52 oC/m

m = molalitas larutan ( mol/kg)

∆Tb = Tl – Tb

∆Tb = Kb.m

C@DP>? D<P €>\ \s•P>•@\


1000
AB €>\ ‚sP>•@\
= Kb x

cFR,RMnnƒ f,EQLL
= 0,52 oC/m x 9 f.FQc,EF~c
: 1000 (m)

= 71,6 oC

Sehingga Titik didih larutan/campuran adalah :

Tl = ∆Tb + Tb

= (100 + 71,6 ) oC

= 171,6 oC = 444,75 K

b. Panas yang keluar EV bagian atas


xlviii

Tout = 444,75 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan keluar EV bagian atas

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

H2O 160,0425 11.218,9234 1.795.504,2553

Total 1.795.504,2553

c. Panas yang keluar EV bagian bawah

Tout = 444,75 K Tref = 298,15 K

Neraca Panas Bahan keluar EV bagian bawah

ʃ Cp dT
Komponen n (kmol/jam) n. ʃ Cp (kJ/jam)
(kJ/kmol)

C2H6O2 398,8577 28.711,7046 11.451.884,4430

C4H10O3 2,0144 37.329,6872 75.198,1474

H2O 1,6166 11.218,9234 18.136,4066

Total 11.545.218,9970
xlix

Neraca Total Evaporator ( EV )

Input Output
Komponen
Aliran 17 (kJ/jam) Aliran 18 (kJ/jam) Aliran 19 (kJ/jam)

C2H6O2 5.359.094,7076 - 11.451.884,4430

C4H10O3 34.764,5250 - 75.198,1474

H2O 870.038,6119 1.795.504,2553 18.136,4066

Q 7.076.825,4078 -

Total 13.340.723,2523 13.340.723,2523

Massa steam yang dibutuhkan

Berdasarkan ( Smith & Van Ness, 2001) panas yg digunakan steam jenuh pada

temperatur 260°C; diperoleh panas laten = 1661,6538 kj/kg

hr\s>D
tuvwxy
Massa steam =

n.En~.RfM,LEnR z{/}xy
Q.~~Q,~McR z}/z•
= = 4.258,9048 kg/jam

8. Valve 1 ( VLV – 01 )
l

4 5
VLV

Menghitung panas yang dilepaskan Valve 1 :

Pin= 70 atm Tin = 301,15 K Tref = 298,15 K

Pout= 1 atm Tout = 233,65 K Tref = 298,15 K

Komponen n (kmol/jam) ʃ Cp dT (kJ/kmol) n. ʃ Cp (kJ/jam)

CO2 506,1389 111,6217 56.496,0810

H2 O 0,0051 224,7529 1,1376

Total Input 56.497,2186

CO2 506,1389 -2.298,2349 -1.163.226,1022

H2 O 0,0051 -4.760,4920 -24,0947

Total Output -1.163.250,1969

Neraca Massa Total Valve 1 ( VLV- 01 )

Input Output
Komponen
Aliran 4 (kJ/jam) Aliran 5 (kJ/jam)

CO2 56.496,0810 -1.163.226,1022


li

H2 O 1,1376 -24,0947

Q - 1.219.747,4155

Total 56.497,2186 56.497,2186

Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan neraca panas untuk Heater yang

berlaku untuk Valve 1 s/d Valve 2 ( VLV -01 dan VLV - 02).

Input Output Beban Panas


Kode
No. T P Energi No. T P Energi (kJ/jam)
Alat
Aliran (oC) (atm) (kJ/jam) Aliran (oC) (atm) (kJ/jam)

VLV - 01 4 -39,5 70 56.497,22 5 -39,5 10 -1.163.250,20 1.219.747,42

VLV - 02 12 150 10 19.956.692,56 13 96,2 1 11.152.450,01 8.804.242,55

LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT

CONTOH PERHITUNGAN SPESIFIKASI MASING-MASING ALAT

1. Tangki
lii

Perhiungan spesifikasi dilakukan untuk tangki 01 ( T - 01 ). Perhitungan yang di

lakukan di gunakan sebagai dasar untuk perhitungan spesifikasi alat T – 01,T – 02,

T – 03.

Tangki 01 ( T- 01)

Fungsi : Untuk menyimpan bahan baku Etilen Oksida

Bentuk : Tangki silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan : Carbon steel, SA – 283 Grade C

Jumlah : 3 unit

Lama Penyimpanan : 7 hari Kondisi Operasi :

- Temperatur (T) = 28 0C

- Tekanan ( P) = 1 atm

a. Volume Tangki

Kebutuhan larutan Etilen Oksida per jam = 17.854,1891 kg/jam

Total massa bahan dalam tangki = 17.854,1891 kg/jam×24 jam/hari×7 hari

= 2.999.503,7639 kg

Direncanakan 3 buah tangki, sehingga:

Total massa bahan dalam tangki

2.999.503,7639kg
= = 999.834,5880 kg
3
liii

Densitas Bahan dalam tangki = 0,882 kg/liter

Total volume bahan dalam tangki

999.834,5880 kg
= = 1.133.599,3061 liter
kg
0,882
liter

= 1.133,599 m3

Faktor kelonggaran = 20 % (Perry dan Green, 1999)

Volume tangki,

VT = (1 + 0,2) x 1.133.599,3061 liter

= 1,2 x 1.133.599,3061 liter

= 1.360.319,1673 liter

= 1.360,319 m3

Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : Dt) = 3 : 2

Q c
Volume silinder (Vs) = πx Dfv xHs (Hs : Dt = 3 : 2)  Vs = πx Dcv
L R

Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor

= 2 : 1, sehingga :

Q
xD
~
Tinggi head (Hh) = (Brownell dan Young, 1959)

Q
Volume tutup (Vh) ellipsoidal = L π x Df HŠ
liv

Q Q
= L π x Df Z ~ x D[

Q
= fL π x Dc

Vt = Vs + Vh (Brownell dan Young, 1959)

c Q
= Z πx Dcv [ + Z π x Dc [
R fL
Vt

QE
= fL π x Dc

fL
Diameter tangki (D) = ‹QE π x Vt

fL
= ‹QEŽ x 1.360,319 m3 = 10,0841 m

= 397,0102 in

c c
xD= x 10,0841 m = 15,1261 m
f f
Tinggi silinder (Hs) =

Q Q
Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)= ~ x D = ~
x 10,0841 m = 1,6807 m

Tinggi Tangki (HT) = Hs + Hh = 16,8068 m

• Menentukan P desain :

Tinggi bahan dalam tangki


QE
π x Dc
fL
Volume tangki =

π x 910,0841 m:c
QE
fL
=
lv

= 1.341,6026 m3

•‘’“y ”xŠx• –x’xy vx••z— q v—•••— vx••z—


•‘’“yw vx••z—
Tinggi bahan tangki =

Q.Qcc,MFFc yc q Q~,RE~R y
Q.cLQ,~Ef~ yc
=

= 14,2010 m

Tekanan Hidrostatik (Ph)

Ph = Densitas x g x tinggi bahan

= 882 x 9,8 x 14,2010 m

= 122.747,9505 Pa

= 1,2114 atm

Tekanan operasi (Po)= 1 atm

Faktor keamanan = 20 %

Ptotal = Ph + Po = 1,2114 atm + 1 atm = 2,2114 atm

Pdesign = (1+0,2) x Ptotal

= 1,2 x 2,2114 atm

= 2,6537 atm

= 38,9986 psi

• Menentukan tebal tangki (ts) :

˜™
tu =
š›œE,~˜
+ (C x A)

Dimana :
lvi

P = tekanan dalam tangki

r = jari-jari tangki = D/2

f = stress yang diijinkan (13.750 psi)

D = Efisiensi (0,8)

C = faktor korosi == 0,125 in/ tahun

A = umur alat = 10 tahun

˜™
tu =
š›œE,~˜
+ (C x A)


9cR,FFR~ ku—:ZcFn,EQEf [
tu = ž
9Qc.nME:9E,R:œE,~9cR,FFR~ ku—:
+ (0,125 in/tahun x 10 tahun)

=1,9553 in

Maka, dipilih tebal shell/tangki standar = 2 in.

2. Flash Drum

Flash Drum ( FD )

Fungsi : Memisahkan uap dan cairan dari reaktor 2 ( R-02)

Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C

Jenis sambungan : Double welded butt joints

Jumlah : 1 unit
lvii

Kondisi operasi :

Temperatur = 97,96 °C

Tekanan = 1 atm

a. Menghitung Denstitas Cairan dan Gas

• Cairan

ρjx— x• = 1098 kg/m3 = 65,88 lbm/ft3

• Gas

ρ•xu = 1,1 kg/m3 = 0,066 lbm/ft3

b. Menghitung Volmue cairan dan gas

• Volume cairan,

¤¥
¢ cL.EfM,~~nf ¨v•
Vjx— = = 0,2491
¦§•
x•¡ £ ¤¥ –wv
QEFR •

• Volume gas

¤¥
¢ cL.EfM,~~nf ¨v•
V•xu ¡ = = 303,3955
¦§•
£ ¤¥ –wv
Q,Q
••

c. Kecepatan Linier yang diizinkan

°±•
~M,RR
− 1 = 0,14 x ¯
£ª§«¬§- ¨v
μ = 0.14‹ ²³•
°±• − 1 = 4,4209
£¥§® E,E~~ • –wv
²³

d. Diameter tangki
lviii

²³•
9E,fLFQƒcEc,cFMM:

´v
D= ‹µ •,º¶ ²³
¸¹³
= 9,3538 ft = 2,8062 m = 112,2462 in
Z [· Z ¶ [q L,LfEF¸¹³

» QQf,fL~f —•
r= f == f
= 56,1231 in

Tinggi kolom uap minimum,

Lu= 5,5 ft (Walas,1988)

Waktu tinggal = 10 menit = 600 s

Tinggi cairan, Lc

²³•
´j q v E,fLFQ ¸¹³ q ~EE –wv
Lc = µ = •,º¶ = 20,3535 ft
Z [»ž Z [¾ F,cMcR ¨v:ž
¶ ¶

Panjang kolom ; L = Lc + Lu

= 20,3535 ft + 5,5 ft

= 25,8535 ft = 7,756 m

e. Perhitungan tebal shell tangki :

°±•
£ jx— x• q 9¿jx— x•œQ: ~M,RR 9fE,cMcM œQ:
²³•À
= 8,8542 psi
QLL QLL
PHidrostatik = =

P0 = Tekanan operasi = 1 atm = 14,7 psi

P = 14,7 psi + 8,8542 psi = 23,5542 psi

Faktor kelonggaran = 20%

Pdesign = (1,2)x (23,5542) = 28,2651 psi


lix

Direncanakan menggunakan bahan Carbon Steel SA – 285 grade C diperoleh

data :

Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell,1959)

Allowable stress (S) = 13.750 psi (Brownell,1959)

Corrosive allowable = 0,125 in/tahun (Peters dkk,2004)

a. Tebal shell tangki:

Pxr
t= +C
SxE − 0,6P

9fR,f~MQ ku—:9M~,QfcQ —•:


t = 9Qc.nME ku—:q9E,R:œE,~9fR,f~MQ ku—:
+ 90,125 in: = 0,1335 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1 in

(Brownell,1959)

b. Tutup tangki

Diameter head = Diameter tangki = 9,3538 ft

Tebal tutup tangki = 0,169 x Diameter tangki

= 0,169 x 9,3538 ft = 1,5808 ft = 0,4742 m

Tutup atas tangki memiliki bahan yang sama dengan tutup shell sehingga tebal

shell sama dengan tebal tutup tangki yaitu 1 in.Head yang digunakan kan adalah

Elliptical Dished head ..

3. Evaporator ( EV)
lx

Fungsi : Menghilangkan uap air dari produk

Jenis : Long tube vertical

Dipakai : 1 1/4 in OD, Tube 12 BWG, panjang = 12 ft, 2 pass

Fluida panas

Laju alir steam masuk (W) = 4.258,9048 kg/jam = 9.389,2667 lbm/jam

Temperatur awal (T1) = 260 °C = 500 °F

Temperatur akhir (T2) = 260 °C = 500 °F

Fluida dingin

Laju alir cairan masuk = 27.883,9654 kg/jam = 26.428,8964 lbm/jam

Temperatur awal (t1) = 96,2 °C = 205,16 °F

Temperatur akhir (t2) = 171,6 °C = 340,88 °F

Panas yang diserap (Q) = 7.076.825,4078 kJ/jam = 15.601.710,8305 Btu/jam

Fluida Panas Fluida Dingin Selisih

T1 = 500 °F Temperatur tinggi t2 = 340,88 °F ∆t1 = 294,84 °F

T2 = 500 °F Temperatur rendah .t1 = 205,16 °F ∆t2 = 159,12 °F

T1 - T2= 0 °F Selisih t2 - t1= 135,72 °F ∆t2 −∆t1 = 135,72 °F


lxi

∆vž œ ∆vº
LMTD = ∆³ = 220,0 °F
’•Z ž [
∆³º

R= 0

Jika R = 0 maka ∆t = LMTD = 220,0 °F

a. Tc dan tc

TQ + Tf 9500 + 500:°F
Tj = = = 500 °F
2 2

vº ƒ vž 9fEM,Q~ƒcLE,RR:°¢
tj = = = 273,02 °F
f f

Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:

- Diameter luar tube (OD) = 1 in

- Jenis tube = 18 BWG

- Pitch (PT) = 1 1/4 in triangular pitch

- Panjang tube (L) = 12 ft

Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, heater untuk fluida panas steam dan fluida

dingin heavy organics, diperoleh UD = 6-60, dan faktor pengotor (Rd) = 0,003

Diambil UD = 50 Btu/jam ft2 F

Luas permukaan untuk perpindahan panas,

˳Ì
È QM.~EQ.nQE,RcEM
A = = ˳Ì
°±•
= 1.418,0272 ft2
ÉÊ q∆v ME qffE,E °¢
¦§•.²³ž .Í

Luas permukaan luar ( a” ) = 0,2618 ft2/ft (Tabel 10, Kern)


lxii

Ï Q.LQR,Efnf ¨vž
Jumlah tube, Nm = = ²³ž
= 541,6452
¿ q x” Qf ¨v q E,f~QR
²³

Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 592 tube dengan ID

shell 35 in.

Uji nilai A dan UD :

A = L x Nm x a” = 12 ft x 592 x 0,2618 ft2/ft = 1.549,8560 ft2

˳Ì
È QM.~EQ.nQE,RcEM Òv“
U» = = °±•
= 45,7471
Ïq∆v Q.MLF,RM~E ¨vf qfRQ,nM °¢ }xy.¨vž .¢

Fluida panas : steam, tube

1. Flow area tube, at” = 0,639 in2 (Tabel 10,Kern)

Dari (Pers. (7.48), Kern)

= 1,7184 ft2
NT x a"t 592 x 0,639 in2
aT = =
144 xn 144 x 2

2. Kecepatan Massa

Dari (Pers. (7.2), Kern)


°±•
Ô F.cRF,f~~n ’”y
Gm = = = 5.463,8174
¦§•
xÕ Q,nQRL ¨vž }xy.¨vž

3. Bilangan Reynold

Bilangan Reynold Pada Tc = 500 oF

= 0,018 cP = 0,0435 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)


lxiii

Dari Tabel 10, Kern, untuk 1 in in OD, 18 BWG, diperoleh

ID = 0,902 in = 0,0752 ft (Pers. (7.3), Kern)

°±•
Ö» q ×Õ E,EnMf ¨vž qM.L~c,RQnL
Rem = = = 9.440,9314 ft f
¦§•.²³ž
· °±•
E,ELcM
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 230

5. Kondensasi steam

TQ + Tf
Tj = = 500 °F
2

c = 0,52 Btu/lb. °F

Òv“
Í
}xy.¨vž Z° [
k = 0,47
²³

º º
Š« zj· • E,Ln 9E,Mf:9E,ELcM: •
= jHx x Z [ = 230x xZ [
∅ »Õ z E,EnMf E,Ln
= 80,2553

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

Š« Òv“ Òv“
Hi‘ = x ∅v = 80,2553 x 1 Í = 80,2553
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

Fluida dingin : shell, bahan

1. Flow area shell

Ds = Diameter dalam shell = 35 in

B = Baffle spacing = 5 in
lxiv

PT = Tube Pitch = 1 1/4 in

C’ = PT – ID = 1,25 – 1= 0,25 in

»®Õ qÛÜ q Ò cM q E,fMqM


au = = = 0,4375 ft f
QLL q ˜Õ QLL q Q,fM

2. Kecepatan massa

Dari (Pers. (7.2), Kern)

°±•
Ô F.cRF,f~~n ¦§• ’”y
Gš = = = 21.461,1810
x® E,LcnM ¨vž }xy.¨vž

3. Bilangan Reynold

Bilangan Reynold Pada tc = 218,07 oF

= 0,0335 cP = 0,0448 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)

Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in dan 1 1/4 tri. pitch, diperoleh de = 0,72 in.

De =0,72/12 = 0,06 ft

Dari (Pers. (7.3), Kern)

°±•
»w q ×® E,E~ ¨vž qfQ.L~Q,QRQE
Reš = = = 28.742,6532 ft2
¦§•.²³ž
· °±•
E,ELLR
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 100

5. Pada tc = 245,9840 oF

c = 0,42 Btu/lb. °F (Gambar 2, Kern)


lxv

Òv“
Í
}xy.¨vž Z° [
k = 0,49 (Tabel 4, Kern)
²³

º º
ŠÝ zj· • E,LF 9E,Lf:9E,ELLR: •
= jHx x Z [ = 100x xZ [
∅ »¹ z E,QEfM E,LF
= 260,3152

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

ŠÝ Òv“ Òv“
H‘ = x ∅u = 260,3152x 1 Í = 260,3152
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

6. Clean Overall coefficient, UC

l—Ý q lÝ RE,fMMc q f~E,cQMf Òv“


UÛ = = = 61,3432
l—Ý ƒ lÝ RE,fMMc ƒ f~E,cQMf }xy.¨vž °¢

(Pers. (6.38), Kern)

7. Faktor pengotor, Rd

ÉÞ œ ÉÊ ~Q,cLcfœ LM,nLnQ Òv“


R» = = = 0,0056
ÉÞ q ÉÊ ~Q,cLcf q LM,nLnQ }xy.¨vž °¢

(Pers. (6.13), Kern)

Rd hitung ≥ Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop

Fluida panas : Steam, tube

1. Untuk Ret = 9.440,9314 ft2

f = 0,0025 ft2/in2 (Gbr. 26, Kern)

s = 0,54 (Gbr. 6, Kern)


lxvi

∅v = 1

¨q מ³ q ¿q • E,EEfM q 9M.L~c,RQnL:ž qQfqf


∆Pv = = = 0,0001 psi
M,ffqQEºß qÖ»quq∅³ M,ffqQEºß qE,EnMfqE,MLqQ

´ž
f•Ü
Dari grafik 27, hal:837, Kern, pada diperoleh = 0,001

L• ´ž L9f: ´ž
∆P = = 9E,ML: f•Ü
= 0,0148 psi
u f•Ü

∆Pm = ∆Pv + ∆P = (0,0001 + 0,0148) psi = 0,0149 psi ∆Pm yang

dipersyaratkan = 2 psi ( memenuhi)

Untuk Res = 28.742,6532 ft2

f = 0,00015 ft2/in2 (Gbr. 29, Kern)

s = 0,45 (Gbr. 6, Kern)

∅v = 1

¿
Ò
N + 1 = 12 x (Pers.7.43, Kern)

Qf
M
N + 1 = 12 x = 28,8

Ds = 12/12 = 1

fx Gs2 x 9N+1:xDs 90,0015:x 921.461,1810:2 x928,8:x91:


∆Ps = = = 0,0130 psi
5,22x1010 xDexsx∅s à5,22x1010 áx90,06:x90,45:x91:

∆Pu yang diperbolehkan adalah 10 psi. ( memenuhi)

4. Cooler
lxvii

Perhiungan spesifikasi dilakukan untuk cooler 01 ( C - 01 ). Perhitungan yang di

lakukan di gunakan sebagai dasar untuk perhitungan spesifikasi alat C-01 dan C –

02.

Cooler 1 ( C – 01 )

Fungsi : Menurunkan suhu dari tangki penyimpanan Etilen oksida

menuju reaktor 01

Jenis : 1-2 shell and tube exchanger

Dipakai : 1 ¼ in OD Tube 10 BWG, panjang = 8 ft, 2 pass

Fluida panas

Laju alir air pendingin masuk (W) = 36.612,93 kg/jam = 80.717,59 lbm/jam

Temperatur awal (T1) = 185,5 °C = 365,9 °F

Temperatur akhir (T2) = 90 °C = 194 °F

Fluida dingin

Laju alir bahan masuk = 17.854,1891 kg/jam = 16.922,5039 lbm/jam

Temperatur awal (t1) = 27°C = 80,6 °F

Temperatur akhir (t2) = 42 °C = 107,6 °F

Panas yang diserap (Q) = 2.299.474,8391 kJ/jam = 5.069.468,2198 Btu/jam


lxviii

Fluida Panas Fluida Dingin S elisih

T1 = 365,9 °F Temperatur tinggi t2 = 107,6 °F ∆t1 = 258,3 °F

T2 = 194 °F Temperatur rendah .t1 = 80,6°F ∆t2 = 113,4 °F

T1 - T2= 171,9 °F Selisih t2 - t1= 27 °F ∆t2 −∆t1 = 144,9 °F

∆vž œ ∆vº QLL,F


LMTD = ∆³ = žâã,• = 176,02 °F
’•Z ž [ ’•Z
ºº•,¶
[
∆³º

TQ − Tf 171,9
R= = = 6,37
t f − tQ 27

t f − tQ 107,6 − 80,6
S= = = 0,0946
TQ − tQ 365,9 − 80,6

Dari Fig.19 Kern,1965 diperoleh FT = 0,98

∆t = FT x LMTD = 172,5 °F

b. Tc dan tc

TQ + Tf 9365,9 + 194:°F
Tj = = = 279,5 °F
2 2

vº ƒ vž 9QEn,~ƒRE,~:°¢
tj = = = 94,1 °F
f f

Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi:

- Diameter luar tube (OD) = 1 1/4 in

- Jenis tube = 10 BWG


lxix

- Pitch (PT) = 1 9/16 in Square pitch

- Panjang tube (L) = 8 ft

Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, kondensor untuk fluida panas light organic

dan fluida dingin air, diperoleh UD = 5-75, faktor pengotor (Rd) = 0,003. Diambil

UD = 60 Btu/jam ft2 F

Luas permukaan untuk perpindahan panas,

˳Ì
È M.E~F.L~R,fQFR
A = = = 489,8039 ft2
¦§•
˳Ì
ÉÊ q∆v ~E qQnf,M °¢
¦§•.²³ž .Í

Luas permukaan luar ( a” ) = 0,3271 ft2/ft (Tabel 10, Kern)

Ï LRF,REcF ¨vž
Jumlah tube, Nm = ¿ q x” = ²³ž
= 187,1767 = 187
R ¨v q E,cfnQ
²³

Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 196 tube dengan ID

shell 27 in.

A = L x Nm x a” = 8 ft x 196 x 0,3271 ft2/ft = 512,8928 ft2

˳Ì
È M.E~F.L~R,fQFR
U» = = °±•
= 57,2990
Ïq∆v MQf,RFfR ¨vf qQnf,M °¢

Fluida dingin : air, tube

1. Flow area tube, at” = 0,639 in2 (Tabel 10,Kern)

Dari (Pers. (7.48), Kern)


lxx

äÕ q x"³ QF~ q E,~cF —•ž


am = = = 0,4349 ft f
QLL q• QLL q f

2. Kecepatan Massa

Dari (Pers. (7.2), Kern)

°±•
Ô RE.nQn,MRF~¦§• ’”y
Gm = = = 185.611,0137
xÕ E,LcLF ¨vž }xy.¨vž

3. Bilangan Reynold

Bilangan Reynold Pada tc = 94,1 oF

= 0,045 cP = 0,11 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)

Dari Tabel 10, Kern, untuk 1 ¼ in OD, 10 BWG, diperoleh ID = 0,982 in =

0,0818 ft

Dari (Pers. (7.3), Kern)

°±•
Ö» q ×Õ E,ERQR ¨vž q QRM.~QQ,EQcn
Rem = = = 138.027,0993 ft f
¦§•.²³ž
· °±•
E,EFLc
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 400

5. Kondensasi air

c = 0,32 Btu/lb. °F

Òv“
Í
}xy.¨vž Z°²³[
k = 0,065

º º
Š« zj· • E,cf 9E,cf:9E,QQ: •
= jHx x Z [ = 500 x xZ [
∅ »Õ z E,ERQR E,E~M
= 323,8470
lxxi

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

Š« Òv“ Òv“
Hi‘ = x ∅v = 323,8470x 1 Í = 323,8470
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

Fluida panas : shell, bahan

1. Flow area shell

Ds = Diameter dalam shell = 27 in

B = Baffle spacing =10 in

PT = Tube Pitch = 1,5625 in

C’ = PT – 1,25 = 1,5625 – 1 = 0,3125 in

= 0,3750 ft2
DsT xC'x B 27 x 0,3125x10
as = 144 x PT
=
144 x 1,5625

2. Kecepatan massa

Dari (Pers. (7.2), Kern

W 80.717,5896 lbm/jam ’”y


}xy.¨vž
GS = = = 215.246,9055
as 0,3750ft2

3. Bilangan Reynold

Bilangan Reynold Pada Tc = 279,95 oF

= 0,025 cP = 0,06 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)

Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in dan 1 1/4 tri. pitch, diperoleh de = 0,72 in.

De = 0,72/12 = 0,06 ft
lxxii

Dari (Pers. (7.3), Kern)

°±•
»w q ×® E,E~ ¨vž q fQM.fL~,FEMM
Reš = = = 215.246,9055 ft2
¦§•.²³ž
· °±•
E,E~
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 500

5. Kondensasi steam

Pada Tc = 279,95 oF

c = 0,44 Btu/lb. °F

Òv“
Í
}xy.¨vž Z° [
k = 0,06
²³

º º
ŠÝ z j· • E,E~ 9E,LL9E,E~: •
= jHx x Z [ = 500x xZ [
∅ »¹ z E,E~ E,E~
= 233,2200

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

ŠÝ Òv“ Òv“
H‘ = x ∅u = 233,2200 x 1 Í = 233,2200
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

6. Clean Overall coefficient, UC

l«Ý q lÝ cfc,RLnE q fcc,ffEE Òv“


UÛ = = = 135,5808
l«Ý ƒ lÝ cfc,RLnEƒ fcc,ffEE }xy.¨vž °¢

(Pers. (6.38), Kern)

7. Faktor pengotor, Rd

ÉÞ œ ÉÊ QcM,MRERœ Mn,fFFE
R» = = = 0,0101
ÉÞ q ÉÊ QcM,MRER q Mn,fFFE

(Pers. (6.13), Kern)


lxxiii

Rd hitung ≥ Rd batas, maka spesifikasi cooler dapat diterima.

Pressure drop

Fluida dingin : air, tube

1. Untuk Ret = 138.027,0993

f = 0,00019 ft2/in2 (Gbr. 26, Kern)

s = 0,55 (Gbr. 6, Kern)

∅v = 1

¨q מ³ q ¿q • E,EEEQF q 9QRM.~QQ,EQcn:ž qRqf


∆Pv = = = 0,0557 psi
M,ffqQEºß qÖ»quq∅ ³ M,ffqQEºß qE,ERQRqE,MMqQ

´ž
f•Ü
2. Dari grafik 27, hal:837, Kern, pada diperoleh = 0,006

90,006:
L• ´ž L9f:
∆P = = 9E,MM:
= 0,0873 psi
u f•Ü

∆Pm = ∆Pv + ∆P = (0,0557+ 0,0873) psi = 0,1430 psi

∆Pm yang dipersyaratkan = 2 psi ( memenuhi syarat)

Fluida panas : bahan, shell

1. Untuk Res = 215.246,9055

f = 0,001 ft2/in2 (Gbr. 29, Kern)


lxxiv

s = 0,48 (Gbr. 6, Kern)

∅v = 1

¿
N + 1 = 12 x Ò (Pers.7.43, Kern)

R
N + 1 = 12 x M = 9,6

Ds = 12/8 = 1,5

¨q מ® q 9äƒQ: E,EEQ q 9fQM.fL~,FEMM:ž qF,~


∆Pu = = = 0,4438 Psi
M,ffqQEºß q»wquq∅ ® M,ffqQEºß qE,E~qE,LR qQ

∆Pu yang diperbolehkan adalah 10 psi ( memenuhi )

5. Heater

Perhiungan spesifikasi dilakukan untuk Heater 3 ( H - 03 ). Perhitungan yang di

lakukan di gunakan sebagai dasar untuk perhitungan spesifikasi alat H-01 ,H – 02

dan H –03.

Heater 3 ( H – 03 )

Fungsi : Menaikkan temperatur air dari unit air proses menuju R- 02

Jenis : 1-2 shell and tube exchanger

Dipakai : 1 in OD, Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 2 pass

Jumlah : 1 unit

Fluida panas
lxxv

Laju alir steam masuk (W) = 6.764,0245 kg/jam = 14.912,1037 lbm/jam

Temperatur awal (T1) = 260 °C = 500 °F

Temperatur akhir (T2) = 260 °C = 500 °F

Fluida dingin

Laju alir cairan masuk = 21.780,0477 kg/jam = 20.643,4995 lbm/jam

Temperatur awal (t1) = 28 °C = 82,4 °F

Temperatur akhir (t2) = 150°C = 302°F

Panas yang diserap (Q) = 11.239.467,0931 kJ/jam = 24.778.753,9428 Btu/jam

Fluida Fluida Dingin Selisih

Panas

T1 = 500 °F Temperatur tinggi t2 = 302 °F ∆t1 = 198 °F

T2 = 500 °F Temperatur rendah .t1 = 82,4 °F ∆t2 = 417,6 °F

T1 - T2= 0 °F Selisih t2 - t1= 219,6 °F ∆t2 −∆t1 = 219,6 °F

∆vž œ ∆vº LQn,~œ QFR


LMTD = ∆³ = ¶ºæ,ç = 294,2686°F
’•Z ž [ ’•Z
ºèã
[
∆³º

TQ − Tf 0
R= = = 0
t f − tQ 219,6

Jika R = 0 maka ∆t = LMTD = 294,2686 °F


lxxvi

c. Tc dan tc

TQ + Tf 9500 + 500:°F
Tj = = = 500 °F
2 2

vº ƒ vž 9Rf,LƒcEf:°¢
tj = = = 192,2 °F
f f

Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:

- Diameter luar tube (OD) = 1 in

- Jenis tube = 18 BWG

- Pitch (PT) = 1 1/4 in triangular pitch

- Panjang tube (L) = 12 ft

Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, heater untuk fluida panas steam dan fluida

dingin water, diperoleh UD = 200-700, dan faktor pengotor (Rd) = 0,003

Diambil UD = 250 Btu/jam ft2 F

Luas permukaan untuk perpindahan panas,

˳Ì
È fL.nnR.nMc,FLfR
A = = °±•
= 336,8182 ft2
ÉÊ q∆v fME qfFL,f~R~ °¢

Luas permukaan luar ( a” ) = 0,2618 ft2/ft (Tabel 10, Kern)

Ï cc~,RQRf ¨vž
Jumlah tube, Nm = = ²³ž
= 107
¿ q x” Qf ¨v q E,f~QR
²³

Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 118 tube dengan ID

shell 17,25 in.

Uji nilai A dan UD :

A = L x Nm x a” = 12 ft x 118 x 0,2618 ft2/ft = 370,7088 ft2


lxxvii

˳Ì
È fL.nnR.nMc,FLfR Òv“
U» = = °±•
= 227,1447
Ïq∆v cnE,nERR ¨vf qfFL,f~R~ °¢ }xy.¨vž .¢

Fluida panas : steam, tube

1. Flow area tube, at” = 0,639 in2 (Tabel

10,Kern)

Dari (Pers. (7.48), Kern)

äÕ q x"³ QQR q E,~cF —•ž


am = = = 0,2618 ft f
QLL q• QLL q f

2. Kecepatan Massa

Dari (Pers. (7.2), Kern)


°±•
Ô QL.FQf,QEcn ’”y
Gm = = = 56.957,1877
¦§•
xÕ E,f~QR ¨vž }xy.¨vž

3. Bilangan Reynold

Bilangan Reynold Pada Tc = 500 oF

= 0,0185 cP = 0,0448 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)

Dari Tabel 10, Kern, untuk 1 in in OD, 18 BWG, diperoleh

ID = 0,902 in = 0,0752 ft (Pers. (7.3), Kern)

°±•
Ö» q ×Õ E,EnMf ¨vž q M~.FMn,QRnn
Rem = = = 95.560,5064 ft f
¦§•.²³ž
· °±•
E,ELLR
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 400

5. Kondensasi steam
lxxviii

TQ + Tf
Tj = = 500 °F
2

c = 0,99 Btu/lb. °F

Òv“
Í
}xy.¨vž Z° [
k = 0,3986
²³

º º
Š« zj· • E,cFR~ 9E,FF:9E,ELLR: •
= jHx x Z [ = 400x xZ [
∅ »Õ z E,EnMf E,cFR~
= 1.019,2448

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

Š« Òv“ Òv“
Hi‘ = x ∅v = 1.019,2448x 1 Í = 1.019,2448
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

Fluida dingin : shell, bahan

1. Flow area shell

Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in

B = Baffle spacing = 5 in

PT = Tube Pitch = 1,25 in

C’ = PT – ID = 1,25 – 1= 0,25 in

»®Õ qÛÜ q Ò Qn,fM q E,fMqM


au = = = 0,1198 ft f
QLL q ˜Õ QLL q Q,fM

2. Kecepatan massa

Dari (Pers. (7.2), Kern)


°±•
Ô QL.FQf,QEcn¦§• ’”y
Gš = = = 124.483,6482
x® E,QQFR ¨vž }xy.¨vž

3. Bilangan Reynold
lxxix

Bilangan Reynold Pada tc = 192,2 oF

= 0,035 cP = 0,08 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)

Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in dan 1 1/4 tri. pitch, diperoleh de = 0,72 in.

De =0,72/12 = 0,06 ft

Dari (Pers. (7.3), Kern)


°±•
»w q ×® E,E~ ¨vž qQfL.LRc,~LRf
Reš = = = 93.362,7362 ft2
¦§•.²³ž
· °±•
E,ER
¦§•.²³ž

4. Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 150

5. Pada tc = 192,,2 oF

c = 0,99 Btu/lb. °F (Gambar 2, Kern)

Òv“
Í
}xy.¨vž Z° [
k = 0,381 (Tabel 4, Kern)
²³

º º
ŠÝ z
j· • E,cRQ 9E,FF:9E,ER •
= jHx x Z [ = 150x xZ [
∅ »¹ z E,QEfM E,cRQ
= 564,2415

Karena viskositas rendah, maka diambil ∅v =1 sehingga

ŠÝ Òv“ Òv“
H‘ = x ∅u = 564,2415x 1 Í = 564,2415
∅ }xy.¨vž Z° [ }xy.¨vž °¢
²³

6. Clean Overall coefficient, UC

l—Ý q lÝ Q.EQF,fLLR q M~L,fLQM Òv“


UÛ = = = 363,1861
l—Ý ƒ lÝ Q.EQF,fLLR ƒ M~L,fLQM }xy.¨vž °¢

(Pers. (6.38), Kern)

7. Faktor pengotor, Rd
lxxx

ÉÞ œ ÉÊ c~c,QR~Qœ ffn,QLLn Òv“


R» = = = 0,0093
ÉÞ q ÉÊ c~c,QR~Q q ffn,QLLn }xy.¨vž °¢

(Pers. (6.13), Kern)

Rd hitung ≥ Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop

Fluida panas : Steam, tube

Untuk Ret = 95.560,5064 ft2

f = 0,00025 ft2/in2 (Gbr. 26, Kern)

s = 0,54 (Gbr. 6, Kern)

∅v = 1

¨q מ³ q ¿q • E,EEEfM q 9M~.FMn,QRnn:ž qQfqf


∆Pv = = = 0,0077 psi
M,ffqQEºß qÖ»quq∅³ M,ffqQEºß qE,EnMfqE,MLqQ

´ž
f•Ü
Dari grafik 27, hal:837, Kern, pada diperoleh = 0,001

L• ´ž L9f: ´ž
∆P = = 9E,ML: f•Ü
= 0,0148 psi
u f•Ü

∆Pm = ∆Pv + ∆P = (0,0077+ 0,0148) psi = 0,0225 psi ( memenuhi)

∆Pm yang dipersyaratkan = 2 psi

Fluida panas : bahan, shell

Untuk Res = 93.362,7362 ft2

f = 0,0015 ft2/in2 (Gbr. 29, Kern)

s = 0,49 (Gbr. 6, Kern)

∅v = 1
lxxxi

¿
Ò
N + 1 = 12 x (Pers.7.43, Kern)

Qf
M
N + 1 = 12 x = 28,8

Ds = 12/12 = 1

¨q מ® q 9äƒQ:q»u 9E,EEQM:q QfL.LRc,~LRfž q9fR,R:q9Q:


∆Pu = = 9M,ffqQEºß :q9E,E~:q9E,LF:q9Q:
= 0,4362 psi
M,ffqQEºß q»wquq∅ ®

∆Pu yang diperbolehkan adalah 10 psi.

6. Blower (B )

Fungsi : membuang campuran gas dari Flash drum ( FD) menuju tempat

penampung Gas Buang Sementara.

Jenis : blower sentrifugal

Bahan konstruksi : carbon steel

Kondisi operasi : T : 96,20 ºC dan P : 1 atm

Laju alir = 1.155,00 kmol/jam

kmol atm. m3
nRT 1.155,00 x 369,35 K x 0,08206
jam kmol. K
Q= =
p 1 atm

mc
= 35.006,81
jam

Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,

Efisiensi blower, = 90 %
lxxxii

144 x Q x E
P=
33000

(Perry, 1997)

144 x 35.006,81 x 0,9


P= = 0,14 HP = 104,4 Watt
33000

Maka dipilih blower dengan tenaga 1 HP.

7. Kompressor ( K )

Fungsi : Menaikkan tekanan aliran keluar T-01 menuju R- 01 dari 1

atm menjadi 10 atm

Tipe : Sentrifugal

Dasar Perancangan

Bahan : carbon steel type SA-283 grade C

Suhu bahan masuk ( Ts) : 28 oC = 301,15 K

Suhu bahan keluar (Td) : 185,5 oC = 458,65 K

Tekanan masuk (Ps) : 1 atm

Tekanan keluar (Pd) : 10 atm

Laju alir (Qs) : 17.854,1891 kg/jam = 4,9595 kg/det

Cp gas : 136,3044 kJ/kmol K= 136.304,4 J/mol K

Efisiensi politropik (п) : 0,7848

Z : 1,0141
Ûk
k =
Û•
: 1,1969
lxxxiii

• Laju alir gas

¤¥
È Qn.RML,QRFQ y• ¨v•
Q• = = = 20,2428
¦§•
£ ¤¥ }xy
= 0,1980 –wv = 0,0172 MMSCDD
RRf
••

Dari fig. 3-6 Coulson hal.100 didapatkan Ep 0,75

• Menghitung specific gravity ( SG )

¤¥
Òì •xu LL,EM z•
SG = Òì “–x = ¤•Ý°
= 1,5208
x fR,F~LLc zy‘’

• Menghitung Head Kompressor ( Hk)

¤ñº
mu zп ˜
Hk =53,3 x Z x š× x zœQx ï𠘸 : ¤п − 1òó
®

9º,ºèçè:ñº
ff,L 9Q,QF~F:9E,nRLR: QL~,FMF
Hk =53,3 x 1,0141 x Q,MfER x 9Q,QF~F:œQ
x ïðQL,~FMF:9º,ºèçè:9ß,æã¶ã: − 1òó

= 2.359,5617 ft = 707,8685 m

• Menghitung Daya Kompressor ( BHP)

¤ñº
Èj qmu zп ˜
BHP =0,0857 x Z x ›˜
x
zœQ
x ï𠘸 : ¤п − 1òó
®

9º,ºèçè:ñº
9E,EQnf:9ff,L: 9Q,QF~F:9E,nRLR: QL~,FMF
=0,0857 x 1,0141 x E,nM
x 9Q,QF~F:œQ
x ïðQL,~FMF:9º,ºèçè:9ß,æã¶ã: − 1òó

= 0,1322 HP = 98,5585 W
lxxxiv

8. Pompa

Penentuan spesifikasi yang dilakukan adalah untuk pompa 1 (P-01). Perhitungan

yang dilakukan digunakan sebagai dasar penentuan desain untuk seluruh pompa P-

01, P-02, P-03. Metode perhitungan utama yang digunakan diambil dari sumber

“Surface Production Operation (Design of OilHandling Systems and Facilities)

Volume 1” oleh Ken Arnold dan Maurice Stewart.

Diketahui

1. Rate liquid =21.780,048 kg/jam=13,338

lbm/detik

2. ρ liquid = 1000 kg/m3 = 62,74 lb/ft3

3. μ air = 0,8326 cp = 0,000833 kg/m.detik

4. Tekanan di titik awal (P1) = 1 atm = 14,7 psia

5. Tekanan di titik akhir (P2) = 10 atm = 147,0 psia

1. Perhitungan laju alir volumetrik (Q)

¤¥
È fQ.nRE,ELnn
¦§•
£ ¤¥
QEEE
Q1 = =
••

= 21,7800 m3/jam = 0,2137 ft3/detik

2. Penentuan diameter pipa (D)

Dop = 3,9 x Q0,45x ρ0,13


lxxxv

(Peter & Timmerhauss, pers. 15. Hal

496)

Keterangan:

Dop = diameter pipa optimal, in Q

Q1 = laju alir volumetrik fluida,

ft3/detik ρ = densitas fluida, lb/ft3

Dop = 3,9 x Q0,45x ρ0,13

Dop = 3,9 x (0,2137)0,45 (62,74)0,13

= 3,3352 in

Berdasarkan buku “Process Heat Transfer” oleh D. Q. Kern, Tabel 11, hal 844

dilakukan standarisasi diameter pipa, sehingga dipilih pipa:

- D = 4 in sch 40*

- OD = 4,50 in = 0,1350 m

- ID = 4,026 in = 0,1208 m

- A = 3,14 x (4,026/2) = 0,1896 m2

3. Penentuan laju aliran fluida (v)


lxxxvi

••
È E,EE~Q
¸¹³«¤
Ï E,QRF~ yf
v= = =

= 0,0319 m/det = 0,1046 ft/detik

4. Penentuan bilangan Reynold (NRe)

• ¤¥
Ö» q • q £ E,QfER y q E,EcQF q QEEE
= ¤¥
¸¹³ ••
= 4.626,0644
· E,EEERcc .–wv—z
NRe

(NRE > 300 maka aliran turbulen)

5. Penentuan nilai roughness factor (k) Roughness Factor (k) = nilai ε = 4,6

x 10-5 (dari geankoplis gambar 2.10-3 menggunakan bahan konstruksi carbon

steel)

L,~ qQEñâ
k=
E,QfER
= 0,0004 m

6. Penentuan nilai friction coefficient factor (f)

Keterangan:

f = friction coefficient

kk = roughness factor (m)

D = diameter (m)

NRe = Reynold’s number

E,fM
f= ß,ßß߶ • â,æ¶ ž = 0,0388
ô’‘•õ ƒ ö÷
•,æ À ß,ºžßã• ¶.çžç,ß綶ß,è
lxxxvii

7. Head loss sepanjang pipa (hf)

M y q 9 E,QEL~:ž
h¨ = 0,0388 • =0,00090 m = 0,0029404 ft
9E,QfER:y q fZF,R [
®ž

Keterangan:

hf = head loss akibat gesekan(m)

f = friction coefficient

L = panjang pipa (m)

v = laju aliran fluida (m/s)

ID = diameter dalam pipa (m)

g : percepatan gravitasi(m/s2)

8. Head loss akibat fitting (hfit)

Keterangan:

hfit = head loss akibat fitting (ft)

kfit = coefficient loss akibat fitting (ft) = 0,75 (2 elbow 90o)

v = laju aliran fluida (ft/s)

g = percepatan gravitasi (ft/s2)

n = jumlah fitting

9E,QEL~:ž
h¨—v = 0,75 x 2 = 0,000255 ft
f q cf,f
lxxxviii

9. Perhitungan head pompa (Hp)

Keterangan:

HP : head yang dibutuhkan pompa (ft)

hf : head loss akibat gesekan (ft)

hfit : head loss akibat fitting (ft)

ρ : densitas (lb/ft3)

P2 : tekanan pada titik akhir (psia)

P1 : tekanan pada titik awal (psia)

Z2 : ketinggin pada titik akhir (ft)

Z1 : ketinggin pada titik awal (ft)

: laju aliran fluida pada titik akhir


v2
(ft/s)

: laju aliran fluida pada titik awal


v1
(ft/s)

g : percepatan gravitasi (ft/s2)

144 9 0:
Hk = 9132,2: + 95: + + 2,94. 10œL + 2,55. 10œM
62,74 2 x 32,2
lxxxix

HP =308,6564 ft = 92,5969 m

10. Perhitungan daya pompa (HHP) dan daya pompa nyata (BHP)

HHP =

cER,~M~L q ~f,nL q E,fQcn


HHP = = 7,5230 HP = 5.609,9327 W
MME

Keterangan :

HP = Head pompa, ft

ρ = densitas, lb/ft3

Q = laju alir volumetrik, ft3/detik

Efisiensi pompa adalah sebesar 75 %

ll˜ n,MfcE
BHP = = = 10,0307 HP = 745,7000 W
› E,nM

9. Valve (VLV)

Perhitungan spesifikasi dilakukan untuk Valve 2 ( VLV - 02 ). Perhitungan yang

di lakukan di gunakan sebagai dasar untuk perhitungan spesifikasi alat VLV-01

dan VLV – 02.Untuk melakukan perhitungan spesifikasi valve yang dirancang,

digunakan metode standarisasi (Emerson, xx).

Valve 2 ( VLV – 02 )

Step 1. Ringkasan kondisi proses disekitar valve 2 (VLV-02)


xc

a) Jenis fluida : Campuran gas cair jenuh

b) Laju alir massa (w) : 61.909,6326 kg/jam

c) Tekanan masuk (P1) : 10 atm = 147,0 psia

d) Tekanan keluar (P2) : 1 atm = 14,7 psia

e) Suhu masuk (T1) : 150 oC = 302 oF

f) Densitas fluida masuk (ρ) : 1070 kg/m3 = 66,8 lbm/ft3

Step 2. Menentukan laju alir volumetrik (Q), pressure drop (ΔP) dan

specific gravity (s)

kg
w 61.909,6326 jam mc GPM
Q= = = 57,8595 x 4,403 c = 254,7552 GPM
ρ kg jam m
1070 c
m jam

∆ P = PQ − Pf = 9147,0 − 14, 7 :psia = 132,3 psia

ρ¨’“—–x 60,22
s= = = 0,9015
ρx— 960 F:
‘ 66,8

Step 3. Menentukan konstanta persamaan (N)

Konstanta persamaan untuk perhitungan valve dapat ditentukan berdasarkan

tabel berikut.

Tabel C.1 Pemilihan konstanta perhitungan valve

N w Q P(2) γ T d,D
xci

N1 0,0865 - Nm3/jam kPa bar - - -


psia
0,865 - Nm3/jam - - -
1,00 - GPM - - -

N2 0,00214 - - - - - mm
in
890 - - - - -

N5 0,00241 - - - - - mm
in
1000 - - - - -

N6 2,73 kg/jam - kPa bar kg/m3 - -


kg/jam psia kg/m3
27,3 - - -
lb/jam
lb/ft3
63,3 - - -

N7 Kondisi 3,94 - Nm3/jam kPa - K -


normal
394 - Nm3/jam bar - K -
TN = 0 oC

Kondisi 4,17 - Nm3/jam kPa - K -


standar
417 - Nm3/jam bar - K -
TN = 16oC
Kondisi 1360 - SCFH Psia - oR -
standar

TN = 60 oF
N8 0,948 kg/jam - kPa bar - K -
kg/jam psia
94,8 lb/jam - - K -
oR
19,3 - - -

N9 Kondisi 21,2 - Nm3/jam kPa - K -


normal 2120
- Nm3/jam bar - K -
TN = 0 oC

Kondisi 22,4 - Nm3/jam kPa - K -


standar 2240
- Nm3/jam bar - K -
xcii

TN = 16 oC

Kondisi 7320 - SCFH psia - oR -


standar

TN = 60 oF

Dipilih nilai N yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Untuk perhitungan valve

ini, satuan yang digunakan adalah GPM untuk laju alir volumetrik (Q) dan psia

untuk tekanan (P). Sehingga nilai N yang dipilih adalah 1.

Step 4. Menghitung nilai koefisien ukuran valve (CV)

È fML,nMMf טì
C´ = = 9º•ž,•:û®«§
= 21,0323
∆ú
ä q‹ 9Q:q‹
® 9ß,èߺâ:

Step 5. Memilih spesifikasi valve yang sesuai

Setelah memperoleh nilai CV, spesifikasi (ukuran) valve dapat ditentukan dengan

melihat pada tabel yang disajikan.

Tabel C.2 Pemilihan spesifikasi valve berdasarkan nilai CV

Valve Valve plug style Flow Port Rated CV

size, characteristic diameter, travel,


in in (mm) in (mm)

½ Post guided Equal percentage 0,38 (9,7) 0,5 (12,7) 2,41

¾ Post guided Equal percentage 0,56 (14,2) 0,5 (12,7) 5,92


xciii

1 Micro- Equal percentage 3/8 (9,5) 3/4 (19,1) 3,07

FromTM 1/2 (12,7) 3/4 (19,1) 4,91

3/4 (19,1) 3/4 (19,1) 8,84

Linear 1-5/16 3/4 (19,1) 20,6

Cage guided Equal percentage (33,3) 3/4 (19,1) 17,2

1-5/16

(33,3)

1-1/2 Micro- Equal percentage 3/8 (9,5) 3/4 (19,1) 3,20

FromTM 1/2 (12,7) 3/4 (19,1) 5,18

3/4 (19,1) 3/4 (19,1) 10,2

Linear 1-7/8 (47,6) 3/4 (19,1) 39,2

Cage guided Equal percentage 1-7/8 (47,6) 3/4 (19,1) 35,8

2 Cage guided Linear Equal 2-5/16 1-18 72,9


percentage (58,7) (28,6) 59,7

2-5/16 1-18

(58,7) (28,6)

3 Cage guided Linear Equal 3-7/16 1-1/2 148


percentage (87,3) (38,1) 136

- -

4 Cage guided Linear Equal 4-3/8 (111) 2 (50,8) 236


percentage - - 224

6 Cage guided Linear Equal 7 (178) 2 (50,8) 433


percentage - - 394
xciv

8 Cage guided Linear Equal 8 (203) 3 (76,2) 846


percentage - - 818

Dari tabel di atas, dipilih valve dengan nilai CV yang paling mendekati perhitungan

yaitu valve dengan ukuran 1 1/2 in, ‘Cage guided’ plug style, karakteristik aliran

‘Equal percentage’, ukuran diameter port sebesar 1-7/8 (47,6 mm) dengan nilai CV

yaitu 35,8.

10. Reaktor

Perhiungan spesifikasi dilakukan untuk reaktor 1 ( R - 01 ). Perhitungan yang di

lakukan di gunakan sebagai dasar untuk perhitungan spesifikasi alat R-01 dan R –

02.

Reaktor 1 (R-01)

Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi membentuk Etilen

Karbonat

Type reaktor : Fixed Bed Reaktor

Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 Grade C

Waktu tinggal reaktor : 400 detik = 0,111 jam

(Kawa be dkk,1998)

• Menghitung kecepatan linear umpan


xcv

Untuk pipa berkatalis 2100 < NRe/(1-e)<3000. Agar reaksi dapat berlangsung,

maka aliran gas didalam tube harus turbulen dengan NRe > 2100

NRe = 3000

Diameter partikel katalis = 0,32 cm

Bulk density = 0,78 gr/cc

Viskositas umpan = 0.0002 g/cm.s

• Kecepatan linear umpan (


ü•s
v = ýþ

H
cEEE E,EEEf .
K.
=E,cf H
D E,nR
K•

= 2,4038 cm2/s

• Menghitung mass velocity (GT)

H
ZE,EEEf [.cEEE
K.
E,cf D
=

= 1,8750 g/cm2.s

• Menghitung luas penampang semua tube dalam reactor (At)


xcvi

At = Fm/Gt

Fm= 40.129,58 kg/jam = 11.147,1069 g/s

H
QQ.QLn,QE~F
At= Q,RnME B/ Df.r
= 5.945,1237 cm2

• Menghitung jumlah tube (Nt)

Nt = At/at

Direncanakan menggunakan pipa dengan spesifikasi sebagai berikut :

Normal size = 2 in = 5,08001 cm

ODt = 2,375 in = 6,03251 cm

ID = 2,067 in = 5,25019 cm

Laju alir per pipa (at) = 0,0233 ft = 3,3552 in2 = 21,6478 cm

NRe = 3000

Diameter partikel (Dp) = 0,2 cm

Viskositas umpan (µ) = 0.0002 g/cm.s

Laju alir massa (Gt) cm2 = 1,8750 g/cm2.s

Nt = 5.945,1237 /21.6477504
xcvii

= 274,6295 tube

• Menentukan susunan tube

Direncanakan tube disusun dengan pola triangular pitch

Pt = 1,25 x ODt

= 1,2 x 2,375 in

= 2,96875 in = 7,54064

cm

C’ = Pt – ODt

= (3-2,96875) in

= 0,6 in = 1.5240 cm

• Menghitung diameter shell

Luas segitiga = 0,5 x Pt2 x sin 60o

= 0,5 x (2,96875) 2 x 0,866

= 3,816 in2

Luas seluruh segitiga = Luas segitiga x Nt/3


xcviii

= 3,816 in2 x 274,6295/3

= 349,3502 in2

c,QL ü\
9 $ :f
L c
Luas lubang segitiga = 0,5 x

fnL,~fFM
c
= 0,5 x 0,785 x (2,375) 2 x

= 202,6715 in2

Luas tanpa lubang = luas seluruh segitiga – luas lubang

segitiga

= (349,3502 - 202,6715) in2

= 146,6787 in2

Luas shell = luas tanpa lubang + ( x (ODt)2 x Nt)

= 146,6787 + (0,785 x (2,375) 2 x 274,6295)

= 1.362,7079 in2

Diambil faktor keamanan 20%, maka :

Luas shell = 1,2 x 1.362,7079 in2

= 1.635,2495 in2
xcix

L bQ.~cM,fLFM =f
=‹ c,QL

= 45,6412 in = 1,1593 m = = 3,8033 ft

• Menghitung Berat Katalis dan Volume Katalis

Dimana : W = berat katalis

ρB = massa jenis katalis = 0.78 g/cm3

Nt = jumlah pipa = 274,6295tube

Dit = diameter dalam pipa = 2,067 in = 5,25018 cm

Z = panjang pipa = 400 cm

ε = porositas katalis = 0,4

W = ρB x Z x /4x (Dit)2 x Nt x (1 – ε )

(Lepenspiel, 1999)

W = 0,78 x 400 x 3,14/4 x 5,250182 x 274,6295x (1 – 0,4)

= 1.112.349,4267 gram

= 1.112,349 kg
c

• Volume katalis (Vk)

= 1.112.349,4267 g / 0,78 g/cm3 = 1.426.089,0085 cm3

• Menghitung Volume Bed

= 1.426.089,0085 cm3 / (1-0,4 ) = 2.376.815,0142 cm3

• Menghitung tinggi reaktor

- Menghitung Tebal Shell

Untuk menghitung tebal shell digunakan persamaan :

Pr
tu = +
fE − 0,6P

(Brownell and Young, 1959)

ts = tebal shell, cm

P = tekanan operasi, atm

ri = IDs/2, cm

f = tegangan maksimum yang diijinkan,,atm

C = faktor koreksi (0,125)


ci

E = efisiensi pengelasan maksimum, %

Direncanakan menggunakan bahan konstruksi carbon Steel SA-283 Grade C

dengan karakteristik sebagai berikut :

f = 13.750 psi

E = 0,8

ri = 18 in

P = 10 atm

(Brownell and Young, 1959)

Faktor keamanan 20% sehingga :

Tekanan perancangan = 1,2 x (10 atm)

= 12 atm = 176,4 psi

9 , :9 :
tu = 9 :9 , :œ , 9 :
. ,
+ (0,125 in)

= 0,4527 in = 0,5 in

• Menghitung tebal head


cii

Direncanakan bentuk head adalah elliptical dished head dengan bahan yang

sama dengan bahan shell. Persamaan yang dihitung berdasarkan persamaan

brownell.

Pd
tŠ = +
2fE − 0,2P

9 , :9 :
tŠ = 9 :9 , :œ , 9 :
. ,
+ (0,125 in)

= 0,4503 in = 0,5 in

• Menghitung tinggi head

IDs = 45,6412 in

ODs = IDs + (2 x ts)

= 45,6412+ (2 x 0,5) = 46,5419 in = 47

Untuk perancangan digunakan ODs standart 47 in. dari table 5.7 Brownell hal 90.

ODs = 48 in

ts = 0,5 in

icr = 3 in
ciii

r = 48 in

direncanakan head dipasang dengan flane dan dish, maka persamaan yang berlaku

dari brownell hal 87 adalah

a = IDs/2 = 45,6412 /2 = 22,8206 in

AB = a – icr = 22,8206 – 3 = 20,4456 in

BC = r – icr = 48 – 3 = 45 in

AC = (BC2 - AB2)0,5 = 40,3998 in

b = r – AC = 48 – 40,3998 = 7,6002 in

dari tabel 5.6 brownell dengan th 0,5 inch didapatkan sf 1,5-4,5 inch, untuk

perancangan dipilih sf 4,5 inch, maka tinggi head adalah :

Hh = th + b + sf

= 0,5 + 7,6002+ 4,5 = 14,1002 in = 1,1745 ft

• Menghitung tinggi reaktor (HR)

Tinggi = panjang tube + 2 tinggi head

Panjang tube (z) = 450 cm = 14.7645 ft

Tinggi = 14,1002+(2 x 1,1745) = 17,1141 ft = 5,2164 m


civ

• Menghitung volume reaktor

Vr = Vvess + 2Vh

= [(3,14/4) x IDs2 x z + (2 x 0,000049 x IDs 3)]

=[(3,14/4)x(45,6412x2,54)2x450+(2x0,000049x 45,6412x2,54)3]

= 4.747.641,7082 cm3 = 4,747 m3

LAMPIRAN D

PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

D. Perhitungan analisa ekonomi

Dalam rencana Perancangan Pabrik Paraxilena digunakan ketentuan sebagai

berikut :

- Pabrik beroperasi selama 300 hari

- Kapasitas maksimum adalah 180.000 Ton/tahun

- Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah :

US$ 1 = Rp.13.289,-
cv

1. Harga Alat

Harga peralatan yang diimpor dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan berikut (Peter, dkk. 1999) :

Dimana :

Cx = harga alat pada tahun 2017

Cy = Harga alat pada tahun 2014

Nx = Indeks harga pada tahun 2017

Ny = Indeks harga pada tahun 2014

Dari tabel. 3 Peter hal 163, dengan menganggap kenaikan indeks tetap tiap tahun

merupakan fungsi linear sehingga tahun dan indeks harga pada tahun yang

ditentukan merupakan persamaan garis lurus. Harga indeks Marshall dan Swift

dapat dilihat pada tabel D.1

Tabel D.1 Harga indeks Marshall dan Swift

Tahun Indeks Tahun Indeks

1987 814 1995 1027,5

1988 852 1996 1039,1


cvi

1989 895 1997 1056,8

1990 915,1 1998 1061,9

1991 930,6 1999 1068,3

1992 943,1 2000 1089

1993 964,2 2001 1093,9

1994 993,4 2002 1102,5

Data yang sudah didapatkan kemudian diplot pada grafik, sehingga akan

diperoleh sebuah persamaan untuk dapat memprediksi harga alat. Berikut pada

grafik D-1. Ditampilkan plot data.

Didapatkan persamaan regresi linear y = 18,723x – 36352 dimana :

y = data indeks pada tahun pabrik berdiri

x = tahun pendirian pabrik

Indeks harga Marshaal dan Swift pada tahun 2014 adalah :

y = 18,723x – 36352

= (18,723 x (2014)) – 36352

= 1.356,122

Pabrik akan dibangun pada tahun 2017, sehingga diperoleh :

y = 18,723x – 36352
cvii

= (18,723 x (2017)) – 36352

= 1.412,291

Maka indeks harga yang digunakan yaitu :

\>?@= fEQn
\>?@= fEQL
Indeks harga =

Q.LQf,cFQ
Q.cM~,Qff
=

= 1,0414

Contoh perhitungan Harga Peralatan

- Tangki penyimpanan bahan baku Karbondioksida

Kapasitas tangki = 17.854,1891 kg/jam

Berdasarkan data dari buku Peter Cost Equipment didapat harga alat pada tahun

2014 sebesar US $ 195.600

Cx = US $ 191.600 x 1,0414

Cx = US$ 203.177

= Rp

2.700.021.013,-

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat yang dapat dilihat pada
cviii

Tabel D.2 Harga peralatan proses

Harga Harga Total Harga


Nama Alat Jumlah Tahun tahun Alat
2014 (US$) 2017 (US$) (Rp)
Tangki penyimpanan 3 195.100 203.177 8.100.063.040
EO
Tangki penyimpanan 216.210 225.161 8.976.497.334
CO2 3

Tangki penyimpanan 209.050 217.705 8.679.232.079


3
EG

Cooler 1 1 12.400 12.913 171.605.641

Cooler 2 1 13.640 14.205 188.766.205

Heater 1 1 15.120 15.746 209.248.169

Heater 2 1 23.240 24.202 321.622.185

Heater 3 1 18.710 19.485 258.930.770

Kompresor 1 54.230 56.475 750.497.896

Flash Drum 1 114.540 119.282 1.585.137.913

Evaporator 1 99.280 103.390 1.373.952.261

Pompa 1 1 17.600 18.329 243.569.297

Pompa 2 1 18.440 19.203 255.194.195

Pompa 3 1 18.020 18.766 249.381.746

Valve 1 1 1.038 1.081 14.365.053

Valve 2 1 1.248 1.300 17.271.277

Blower 1 1.236 1.287 17.105.207

Reaktor 1 1 302.110 314.617 4.180.950.017

Reaktor 2 1 401.210 417.820 5.552.411.229

Total 41.145.801.517
Sumber : Peter Cost Equipment, 2014
cix

Diperkirakan biaya impor, pengangkutan, pembongkaran dan transportasi alat

sampai di lokasi pabrik 25% dari harga alat.

Harga alat = 1,25 x Rp 41.145.801.517

= Rp 51.432.251.896

Total harga peralatan (PEC) = Rp 51.432.251.896

2. Fixed Capital Estimate

- Physical Plant Cost (PPC)

No Komponen Persentase Harga (Rp)


1 Harga peralatan 100% PEC 51.432.251.896

2 Pemasangan alat 43% PEC 22.115.868.315

3 Instalasi pemipaan 36% PEC 18.515.610.683


Instrumentasi dan 7.714.837.784
4 15% PEC
control
5 Isolasi 8% PEC 4.114.580.152

6 Instalasi listrik 15% PEC 7.714.837.784

7 Bangunan 30% PEC 15.429.675.569

8 Tanah dan perbaikan 15% PEC 7.714.837.784

9 Utilitas 75% PEC 38.574.188.922


Total 173.326.688.891

- Engineering and construction = 20% PPC


cx

= 20% Rp173.326.688.891

= Rp 34.665.337.778

- Direct Plant Cost (DPC)

DPC = PPC + engineering and construction

= Rp173.326.688.891+ Rp 34.665.337.778

= Rp 207.992.026.669

Contractor’s fee = 4% DPC

= 4% Rp 207.992.026.669

= Rp 8.319.681.067

Contingency = 15% DPC

= 15% Rp 207.992.026.669

= Rp 31.198.804.000

No Komponen Harga (Rp)


1 Direct Plant Cost (DPC) 207.992.026.669
2 Contractor’s fee 8.319.681.067
3 Contingency 31.198.804.000
Total Fixed Capital Investment 247.510.511.736
cxi

3. Modal Kerja (Working Capital Investment)


Persamaan untuk estimasi ‘Working Capital’

Iw = Im (m + 4M + 0,5 Q M)

Dimana:

Iw = Modal kerja

Im = Kapasitas produksi bulanan

m = Harga bahan baku persatuan produksi

Q = Siklus produksi, bulan

M = Biaya produksi persatuan produksi

Maka,

Im = kapasitas produksi/12 = 180.000/12 = 15.000 ton

m = Rp 1.005.622

Q = 1 bulan

M = manufacturing cost/kapasitas produksi

= Rp 3.026.064.653.769/190.000

= Rp 16.811.470/ton

WCI =Iw = Im (m + 4M + 0,5 Q M)

= 15.000 ( Rp 1.005.622+ (4 Rp 16.811.470) + (0,5 1 Rp 16.811.470))


cxii

= Rp 1.149.859.169.902

4. Capital Investment Estimate

Total Capital = Fixed capital + Working capital

= Rp 247.510.511.736 + 1.149.859.169.902

= Rp 1.397.369.681.639

5. Daftar Gaji Karyawan

Tabel D.5 Gaji karyawan

No Jabatan Jumlah Gaji Total gaji/bln

. perbulan
(Rp)

(Rp)

1 Direktur utama 1 30.000.000 30.000.000

2 Sekretaris perusahaan 1 6.000.000 6.000.000

3 Staf Sekretaris perusahaan 3 3.000.000 9.000.000

4 Kepala litbang 1 15.000.000 15.000.000

5 Staf litbang 3 2.500.000 7.500.000


cxiii

6 Kepala Departemen teknik 1 10.000.000 10.000.000

7 Kepala bagian maintenance 1 6.000.000 6.000.000

8 Staf bagian teknik 8 2.500.000 20.000.000

9 Kepala departemen produksi 1 10.000.000 10.000.000

10 Kepala bagian proses dan 1 6.000.000 6.000.000

produksi

11 Kepala bagian laboratorium 1 6.000.000 6.000.000

12 Kepala bagian utilitas 6 6.000.000 36.000.000

13 Kepala bagian quality control 1 6.000.000 6.000.000

14 Staf departemen produksi 8 2.500.000 20.000.000

15 Kepala departemen 1 6.000.000 6.000.000

kepegawaian

16 Kepala bagian personalia 1 6.000.000 6.000.000

17 Kepala bagian K3 1 6.000.000 6.000.000

18 Kepala bagian keamanan 1 6.000.000 6.000.000

19 Staf departemen kepegawaian 8 2.500.000 20.000.000

20 Kepala dept. Administrasi dan 1 10.000.000 10.000.000

keuangan
cxiv

21 Staf dept. Administrasi dan 8 2.500.000 20.000.000

keuangan

22 Kepala departemen pemasaran 1 10.000.000 10.000.000

dan pembelian

23 Kepala bagian pemasaran 1 6.000.000 6.000.000

24 Kepala bagian gudang dan 1 6.000.000 6.000.000

pembelian

25 Staf departemen pemasaran 8 2.500.000 20.000.000

dan pembelian

26 Kepala departemen umum dan 1 10.000.000 10.000.000

distribusi

27 Kepala bagian distribusi 1 6.000.000 6.000.000

28 Kepala bagian transportasi 1 6.000.000 6.000.000

29 Staf departemen umum dan 8 2.500.000 20.000.000

distribusi

30 Perawat dan K3 4 2.500.000 10.000.000

31 Karyawan proses dan produksi 74 2.500.000 185.000.000

32 Karyawan laboratorium 4 2.500.000 10.000.000

33 Karyawan quality control 6 2.500.000 15.000.000


cxv

34 Petugas keamanan 5 2.250.000 11.250.000

35 Sopir 8 1.750.000 14.000.000

36 Petugas kebersihan 4 1.500.000 6.000.000

Jumlah tenaga kerja 185 Total 596.750.000

Total gaji karyawan pertahun = Rp 596.750.000 12

= Rp 7.161.000.000

6. Biaya Produksi dan Biaya Operasi

Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 300 hari kerja.

- Biaya bahan baku dan bahan pembantu

Bahan Kebutuhan (kg) Harga (/Kg) Biaya (Rp)

Etilen oksida 128.550.161 11.000 1.414.051.774.387

Karbondioksida 160.382.850 9.300 1.491.560.502.602

Katalis Fe/Mo/O1.112,3494+1.716,0692 37.000 104.651.489

(R-01&R-02)

Total 2.905.716.928.477

Sumber : Price Report ICIS, 2017

Total biaya produksi = Rp2.905.716.928.477

7. Penjualan Produk
cxvi

Produk Produksi (Kg/tahun) Harga(Rp /Kg ) Biaya (Rp)

Etilen Glikol 180.000.000 19.761 3.556.933.740.000

Total 3.556.933.740.000

Sumber : Price Report ICIS, 2017

8. Manufacturing Cost
a. Biaya produksi langsung (direct manufacturing cost)

No Komponen Persentase Harga (Rp)


1 Bahan baku - 2.905.716.928.477
2 Gaji karyawan - 7.161.000.000

3 Supervisi 10% Lab 716.100.000

4 Pemeliharaan 6% FCI 14.850.630.704

5 Operasi suplay 15% pemeliharaan 2.227.594.606

6 Royalty dan paten 1% total harga produk 35.569.337.400

7 Utilitas 10% FCI 24.751.051.174


Total 2.990.992.642.361

b. Biaya tidak langsung (Indirect manufacturing cost )


No Komponen Persentase Harga (Rp)
Payroll
1 15% Gaji karyawan 1.074.150.000
overhead
2 Laboratorium 10% Gaji karyawan 716.100.000
3 Plant overhead 50% Gaji karyawan 3.580.500.000
4 Shipping 2% FCI 4.950.210.235
Total 10.320.960.235

c. Biaya tetap (Fixed manufacturing cost)


cxvii

No Komponen Persentase Harga (Rp)


1 Depresiasi 8% FCI 19.800.840.939
2 Pajak 1% FCI 2.475.105.117
3 Asuransi 1% FCI 2.475.105.117
Total 24.751.051.174

Jadi total manufacturing cost :

TMC = (a) + (b) + (c)

= (Rp2.990.992.642.361+ Rp10.320.960.235+ Rp24.751.051.174)

= Rp 3.026.064.653.769

9. Pengeluaran umum (General expenses)

No Komponen Persentase Harga (Rp)


1 Biaya administrasi 2% Penjualan 71.138.674.800
2 Sales expense 2% Penjualan 71.138.674.800
Riset dan
3 2% Penjualan 71.138.674.800
pengembangan
4 Pembiayaan 15% Fa + 20% WCI 233.684.491.656
Total 447.100.516.056

10. Profit

a) Total Product Cost (TPC)

TPC = manufacturing cost + general expense


cxviii

= Rp 3.026.064.653.769+ Rp447.100.516.056

= Rp 3.473.165.169.826

b) Laba kotor

= Harga Penjualan – TPC

= Rp 3.556.933.740.000 - Rp 3.473.165.169.826

= Rp 83.768.570.174

c) Pajak penghasilan

= 30% x Laba kotor

= 30% x Rp 83.768.570.174

= Rp 25.130.571.052

d) Laba bersih

= Laba kotor – Pajak penghasilan

= Rp 83.768.570.174- Rp 25.130.571.052

= Rp 58.637.999.122
cxix

11. Break Even Point (BEP)

BEP = x 100%

Dimana :

Sa = total harga penjualan (sales)

Fa = biaya tetap (fixed change)

Va = biaya variabel

= biaya semi variabel (semi variabel

Ra cost)

a. Biaya tetap (Fa)

No Komponen Persentase Harga (Rp)


1 Depresiasi 8% FCI 19.800.840.939
2 Pajak 1% FCI 2.475.105.117
3 Asuransi 1% FCI 2.475.105.117
Total 24.751.051.174

b. Biaya variabel (Va)

No Komponen Harga (Rp)


1 Bahan baku 2.905.716.928.477
2 Utilitas 24.751.051.174
3 Shipping 4.950.210.235
cxx

4 Paten dan royalti 35.569.337.400


Total 2.970.987.527.286

c. Total harga Penjualan (Sa) Rp 3.556.933.740.000

d. Biaya semi variabel (Ra)

No Komponen Harga (Rp)


1 Gaji karyawan 7.161.000.000
2 Overhead 1.074.150.000
3 Supervisi 716.100.000
4 Laboratorium 716.100.000
5 General expenses 447.100.516.056
6 Pemeliharaan 14.850.630.704
7 Plant suplay 2.227.594.606
Total 473.846.091.366

Sehingga di eroleh :

No Komponen Harga (Rp)

1 Biaya tetap ( Fa) 24.751.051.174


2 Biaya variabel ( Va) 2.970.987.527.286

3 Total Harga penjualan ( Sa) 3.556.933.740.000

4 Biaya semi variabel ( Ra ) 473.846.091.366

Maka :

+ 0,3
45 = 100 %
6 − 0,7 −8
cxxi

24.751.051.174 + 90,3 473.846.091.366:


= 100%
3.556.933.740.000 − 90,7 473.846.091.366: − 2.970.987.527.286

= 41,63 %

12. Shut Down Point (SDP)

SDP = x 100%

Maka :

SDP

90,3 473.846.091.366:
= 100%
3.556.933.740.000 − 90,7 473.846.091.366: − 2.970.987.527.286

= 35,46 %

13. Return On Investment (ROI)


a. ROI sebelum pajak

83.768.570.174
100 % = 100 % = 33,84 %
247.510.511.736

b. ROI sesudah pajak

ℎ 58.637.999.122
100 % = 100 % = 23,69 %
247.510.511.736

14. Pay Out Time (POT)

c. POT sebelum pajak


cxxii

=
+$

247.510.511.736
= = 2,39 ℎ%&
83.768.570.174 + 19.800.840.939

d. POT sesudah pajak

=
ℎ+$

247.510.511.736
= = 3,16 ℎ%&
58.637.999.122 + 19.800.840.939

15. Discounted Cash Flow (DCF)

Persamaan :

(FCI + WCI)(1+ i)n = WCI + SV + C ( (1 + i)n-3 + (1 + i)n-4 + ….. + (1 + i)0)

Dimana :

FCI = Fixed capital investment = Rp 247.510.511.736

= Working capital investment = Rp


WCI
1.149.859.169.902

Finance = Pembiayaan = Rp 233.684.491.656


cxxiii

C = Annual cash flow

= laba setelah pajak + finance + depresiasi

= Rp 312.123.331.717

SV = Salvage value ( dianggap = 0% FCI)

Diperkirakan umur pabrik = 10 tahun

n = 10 tahun

Dilakukan trial harga i untuk memperoleh harga kedua sisi persamaan sama.

Dengan trial and error diperoleh nilai i = 20 %

Keterangan Perhitungan Batasan


1. Persen Return of Investment (% ROI)
min. 11 % (resiko
ROI sebelum pajak 33,84 %
rendah)
ROI setelah pajak 23,69 % -
2. Pay Out Time (POT)
maks. 5 tahun (resiko
POT sebelum pajak, 2,39
rendah)
POT setelah pajak 3,16 -
3. Break Even Point (BEP) 41,63 % 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 35,46 % -
5. Discounted Cash Flow (DCF) 20%
cxxiv

LAMPRAN II

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan operasi : kJ/jam

Temperatur basis : 25oC

1. Kapasitas Panas Gas

Kapasitas Panas Gas, Cpg = a + bT + cT2 + dT3 + eT4 [J/mol K]


cxxv

Komponen a b c d e

C2H6O2 35,8417 1,08695E-02 2,90598E-04 -4,52216E-07 1,86584E-10

C4H10O3 44,6173 1,44518E-01 6,82006E-04 -9,75239E-07 3,91107E-10

C3H6O3 40,991 1,28E-02 4,88E-04 -6,59E-07 2,77E-10

C 2 H4 O 17,9573 2,43445E-02 3,51051E-04 -4,78345E-07 1,90011E-10

CO2 19,0223 7,96291E-02 -7,37067E-05 3,74572E-08 -8,13304E-12

H2 O 34,0471 -9,65064E-03 3,29983E-05 -2,04467E-08 4,30228E-12

Sumber: Reklaitis, 1983

2. Kapasitas Panas Cairan

Kapasitas Panas Liquid, Cpl = a + bT + cT2 + dT3 [J/mol K]

Komponen a b c d

C2H6O2 31,0224 1,10034 -2,84571E-03 2,88921E-06

C4H10O3 26,5129 1,26205 -2,6983E-03 2,5629E-06

C3H6O3 28,52 1,1805 -2,75E-03 2,69E-06

C 2 H4 O 7,41259 7,42687E-01 -2,71320E-03 3,90092E-06


cxxvi

CO2 11,0417 1,15955 -7,23130E-03 1,55019E-05

H2 O 18,2964 4,72118E-01 -1,33878E-03 1,31424E-06

Sumber: Reklaitis, 1983

3. Panas Laten
Panas Laten [J/mol]
Komponen BM BP (K) ΔHvl (J/mol)

C2H6O2 62 470,6 49629,6

C4H10O3 106 518,8 52314,6

C3H6O3 88,05 487 50200

C 2 H4 O 44,053 283,661 25526,5

CO2 44,01 194,681 16560,9

H2 O 18 373,161 40656,2

Sumber: Reklaitis, 1983

4. Panas Pembentukan Standar

Panas Reaksi Pembentukan [kkal/mol]

Komponen Hf

C2H6O2 -93,05

C4H10O3 -136,5

C3H6O3 -102,5
cxxvii

C 2 H4 O -12,58

CO2 -94,05

H2 O -57,8

Sumber: Reklaitis, 1983

5. Tekanan Uap Antoine

Data Tekanan Uap Antoine: ln P (kPa) = A – (B/(T+C))

Komponen A B C

C2H6O2 16,1847 4493,79 -82,1026


C4H10O3 17,6738 6034,08 -53,2122
C3H6O3 13,1897 3985,44 -68,9974

C2H4O 14,5116 2478,12 -33,1582


CO2 15,3768 1956,25 -2,1117
H2O 16,5362 3985,44 -38,9974
Sumber: Reklaitis, 1983

Kapasitas panas gas masing-masing komponen

Cp = A + BT + CT2+ DT3 + ET4

Sehingga, ∫ g = AT +

Dimana :

Cp = kapasitas panas (kJ/kmol.K)

A,B,C,D,E = konstanta
cxxviii

T = suhu (K)

.Kapasitas panas cairan masing-masing komponen

Cp = A + BT + CT2 + D3

Sehingga, ∫ g = AT +

Dimana :

Cp = kapasitas panas (kJ/kmol.K)

A,B,C,D,E = konstanta

T = suhu (K)

Q = m x ∫cp dT

6. Spesifikasi Pemilihan Pipa


cxxix

Sumber : Kern,1950

Gambar 1. Standar Pemilihan Pipa


cxxx

7. Viskositas Cairan

Sumber : Kern,1950

Gambar 2.a Koordinat viskositas Cairan


cxxxi

Sumber : Kern,1950

Gambar 2b. Viskositas Cairan


cxxxii

8. Viskositas Gas

Sumber : Kern,1950

Gambar 3a. koordinat menentukan viskositas Cairan


cxxxiii

Sumber : Kern,1950

Gambar 3b. Viskositas Gas


9. Temperature Difference Factor (FT)

Sumber : Kern,1950

Gambar 4. Standar Pemilihan FT


10. Jenis Pemanas atau Pendingin pada Overall Ud

Sumber : Kern,1950

Gambar 5. Standar Pemilihan media pemanas dan pendingin


11. Jenis tube (Triangular Pitch)

Sumber : Kern,1950

Gambar 6. Tube Sheet (Triangular Pitch)


12. Laju alir per tube berdasarkan BWG dan OD tube

Sumber : Kern,1950

Gambar 7. Laju Alir per Tube


13. jH pada Tube side

Sumber : Kern,1950

Gambar 8. jH pada Tube


14. jH pada Shell side

Sumber : Kern,1950

Gambar 9. jH pada Tube


15. Menentukan Velocity Head pada spesifik gravity

Sumber : Kern,1950

Gambar 10. Velocity Head pada Tube Side


16. Konduktivitas Termal Komponen Cairan

Sumber : Kern,1950

Gambar 11. Konduktivitas Thermal Komponen Cairan


17. Konduktivitas Termal Komponen Gas
Sumber : Kern,1950

Gambar 12. Konduktivitas Thermal Komponen Cairan


18. Specific Heat cairan

Sumber : Kern,1950

Gambar 13. Specific Heat Cairan


19. Specific Heat Gas

Sumber : Kern,1950

Gambar 14. Specific Heat Gas


20. Standarisasi Ukuran Tangki

Sumber : Brownell,1959

Gambar 15. Standar Pentuan Panjang dan Diameter tangki


21. Efisiensi Pengelasan pada Tangki

Sumber : Brownell,1959

Gambar 16. Efisiensi Pengelasan


22. Efisiensi pada Pompa, Kompresor dan Ekspander

Sumber : Coulson,1999

Gambar 17. Efisiensi Politropik


23. Faktor friksi pada Pompa

Sumber : Geankoplis,1993

Gambar 18. Factor friksi pada pompa


24. Friction loss for turbulent flow for valves and fitting

Sumber : Geankoplis,1993

Gambar 19 Friction loss


25. Grafik Kelayakan pada Perhitungan Analisa Ekonomi

Sumber : Aries,1955

Gambar 20. Analisa Kelayakan Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai