Anda di halaman 1dari 5

BAB II

MIXING APARATUS

2.1. Tujuan Percobaan


- Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap angka Frounde pada
air dan minyak kelapa.
- Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap faktor pencampuran
NaOH dengan air.
- Mengetahui hubungan antara daya (P) dengan angka Reynold (NRe) pada air
dan minyak kelapa.
- Mengetahui pengaruh jenis liquida dan jenis pengaduk terhadap angka Reynold
(NRe).
2.2. Tinjauan Pustaka
Mekanika fluida berasal dari kata mekanika dan fluida. Mekanika adalah ilmu yang
mempelajari tentang gerakan, sedangkan fluida adalah suatu zat yang bila diberikan gaya
kepadanya, zat tersebut akan berubah bentuk secara kontinu karena tidak mampu
menahan gaya, sekecil apapun gaya tersebut bekerja.
Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalir, yang dapat berupa zat cair
maupun gas. Dengan demikian, mekanika fluida mempunyai dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang pergerakan fluida, baik cair maupun gas (Kironoto, 2018).
Pencampuran didefinisikan sebagai pengurangan ketidakhomogenan dalam rangka
mencapai hasil proses yang diinginkan. Ketidakhomogenan dapat berupa konsentrasi,
fase, atau suhu efek sekunder, seperti transfer massa, reaksi, dan sifat-sifat produk yang
biasanya merupakan tujuan kritis.
Tujuan proses sangat penting untuk keberhasilan pembuatan suatu produk. Jika
skala pencampuran gagal untuk menghasilkan hasil produk yang diperlukan, maka
kualitas, atau atribut fisik, biaya produksi dapat meningkat secara signifikan, dan
mungkin yang lebih penting, pemasaran produk dapat ditunda atau bahkan dibatalkan
mengingat biaya dan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki masalah pencampuran
(Paul ,2004).
Berbagai proses di mana reagen dalam konsekuensi interaksi mengalami konversi
yang dalam diikuti oleh perubahan struktur internal, komposisi zat dan keadaan agregat
diwujudkan dalam kimia dan kimia terapan, proses rekayasa kimia digunakan untuk
mengandung yang fisik juga dalam gerakan cairan tertentu, pencampuran mereka,
pemanasan dan pendinginan, dispersi, dll. Layak dikatakan bahwa teknologi dari berbagai
produksi produk kimia sebagai suatu peraturan terdiri dari proses kimia dan fisik dari ype
yang sama yang dicirikan oleh keteraturan umum
Tetapi untuk semua itu proses produksi yang berbeda dilakukan dalam peralatan
prinsip operasi analog. Menurut klasifikasi penerapan peralatan kimia hanya ada dua
model teoritis (batas) instrumen: peralatan perpindahan ideal dan pencampuran ideal
(Minsker, 2004).
Operasi Pengadukan Jika komponen cairan mendominasi dalam campuran zat
yang akan dicampur, operasi pengadukan dinamakan pengadukan dan pengaduk
(penggerak) digunakan sebagai alat pengaduk. Lima operasi atau tujuan pengadukan
berikut dapat dibedakan menjadi:
- Homogenisasi, pemerataan konsentrasi dan perbedaan suhu
- Intensifikasi perpindahan panas antara cairan dan permukaan perpindahan panas
- Suspensi (dan kemungkinan pembubaran) zat padat dalam formasi cairan atau bubur
- Dispersi ( atau emulsifikasi) dari dua cairan yang tidak larut
- Dispersi (atau tumpahan) dari gas ke dalam cairan (kontak gas-cair).
Istilah homogenisasi digunakan, jika fase cair yang seragam harus disesuaikan,
misalnya campuran homogen secara molekuler dari beberapa campuran. cairan atau
pemerataan perbedaan konsentrasi dan suhu selama reaksi kimia dalam fase cair
(Ziokarnik, 2001).
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan percobaan Mixing
Aparatus antara lain:
a. Bilangan Reynold (NRe)
Bilangan ini menggambarkan jenis aliran dalam fluida yang disebabkan oleh putaran
batang pengaduk. Aliran dapat dikatakan laminar jika aliran tersebut nilai Nre < 10,
turbulen > 104 dan transisi berada diantara 10 dan 104. Secara matematis bilangan
Reynold dapat ditulis:
D Nρ
2

N Re  a ................................................................... (2.1)
μ
Dimana:
NRe = bilangan Reynold
N = kecepatan pengadukan (rps)
ρ = densitas fluida (kg/m3)
Da = diameter pengaduk (m)
μ = viskositas fluida (Pa.s)
b. Angka Daya (Np)
Secara matematis bilangan ini dapat ditulis:
P
Np  ………………………………………. (2.4)
ρ  N  Da 5
3

Dimana:
Np = angka daya
P = daya (Watt)
ρ = massa jenis fluida (g/cm3)
N = kecepatan pengadukan (rps)
Da = diameter pengaduk (cm)
c. Angka Frounde
Secara matematis bilangan ini dapat ditulis:
v2
2
Fr  ...................................................................... (2.2)
gL

d. Faktor Pencampuran (ft)


Persamaan yang digunakan untuk menghitung faktor pencampuran adalah:

ft  tT
N  Da  2 2/3
 g 1/6  Da 1/2
....................................... (2.3)
H1/2  D t
3/2

Dimana:
ft = faktor pencampuran
tT = waktu pencampuran (s)
N = kecepatan rotasi (rps)
Da = diameter pengaduk (cm)
g = gravitasi (cm/s2)
H = panjang pengaduk (cm)
Dt = diameter tangki (cm)
(Geankoplis, 1993).
2.3. Variabel Percobaan
A. Variabel Tetap
- Volume air : 1500 mL
- Volume minyak kelapa : 1500 mL
- Massa NaOH : 10 gram
- Kuat arus : 10 ampere
B. Variabel Berubah
- Jenis pengaduk : Paddle, berdaun dua, berdaun empat
- Jumlah baffle : Tanpa, dua, tiga, empat
- Beda potensial : 300; 450 rpm
- Jenis liquida : Air dan minyak kelapa
2.1. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- batang pengaduk - air (H2O)
- baffle dua, tiga dan empat - natrium hidroksida (NaOH)
- Beakerglass - minyak kelapa (C12H24O2)
- kaca arloji
- klem
- motor pengaduk
- neraca ohauss
- pengaduk jenis paddle, berdaun tiga, dan berdaun empat
- penggaris
- statif
- stopwatch
- transformator
2.2. Prosedur Percobaan
A. Menentukan Angka Frounde pada air
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 mL kemudian
memasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 300 rpm
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.
B. Menentukan Angka Frounde pada minyak kelapa
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi minyak kelapa sebanyak 1500 mL
kemudian pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 300 rpm
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.
C. Menentukan faktor pencampuran antara air dengan NaOH
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 mL kemudian
pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Menimbang NaOH sebanyak 10 gram dan mengatur beda potensial sebesar 300
rpm
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
bersamaan dengan masuknya NaOH dan stopwatch menyala
- Mencatat waktu yang diperlukan untuk NaOH tersebut bercampur dengan air
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai