Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR-DASAR EKOLOGI TUMBUHAN

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan


Dosen Pengampu : Indayana Febriani Tanjug, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok XI
Fatimah Shiddiq
Maghfirah Mutia
Miftahul Jannah
Mita Mutia

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi
kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan”. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekologi Sel pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi penulis khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Kami menyadari
bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat saya harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya
penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di
hadapan Allah SWT. Amin.

Medan, 22 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3.Tujuan Masalah ................................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekologi Tumbuhan ........................................................................ 6
2.2. Ciri-ciri lingkungan Abiotik dan Biotik ......................................................... 7
2.3. Faktor Lingkungan Abiotik Terhadap Tumbuhan ....................................... 9
2.4. Integrasi Faktor lingkungan Abiotik Terhadaap Tumbuhan Dalam
Perspektif Islam ....................................................................................................... 13

BAB III : PENUTUP


3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 14
3.2. Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup baik bagaimana
karakteristiknya, fungsinya, interaksi nya terhadap makhluk hidup lainnya serta
lingkungan, dan sebagainya.
Adanya interaksi dan hubungan antara manusia dengan lingkungannya
disebut ekologi. Ilmu lingkungan dapat juga dianggap sebagai titik pertemuan
“ilmu murni” dan “ilmu terapan”. Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu
murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup), yang
menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang
menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam ilmu ekologi
terbagi atas beberapa ilmu meliputi ilmu ekologi hewan, ilmu ekologi tumbuhan
dll.
Ekologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik atau interaksi antara lingkungan dan tumbuh-tumbuhan. Hubungan antara
lingkungan dengan tumbuhan sangatlah erat terdapat fakto-faktor lingkungan
yang saling berkaitan dengan tumbuhan sehingga menunjang terciptanya sebuah
keseimbangan antar mahluk hidup.

4
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
dapat kami susun adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian ekologi tumbuhan?
2. Bagaimana hubungan ekologi dengan Tumbuhan?
3. Bagaimana faktor lingkungan abiotik terhadap tumbuhan?
4. Integrasi hubungan factor lingkungan abiotik dalam perspektif islam?

1.3. Tujuan masalah


1. Untuk mengetahui apa itu pengertian ekologi tumbuhan
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan ekologi dengan tumbuhan
3. Untuk mengetahui factor lingkungan abiotik terhadap tumbuhan
4. Untuk mengetahui integrasi hubungan factor lingkungan abiotik dalam
perspektif islam?

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekologi Tumbuhan
2.1.1. Pengertian Ekologi secara Umum
Pada tahun 1886 ahli Biologi Jerman Emst Haeckel (1834-1919) dalam
bukunya, ‘’Generelle Morphologie der Organismen’’ untuk pertama kalinya
memperkenalkan istilah yang pada saat ini sering didengar yaitu ekologi. Pada
saat itu haeckel masih menggunakan istilah ‘’Oekologie‘’, akan tetapi pada masa
berikutnya para ahli ekologi menghilangkan huruf ‘’ O’’ nya sehingga menjadi
ekologi seperti saat ini. 1
Istilah Ekologi diciptakan oleh sarjana jerman ernst haeckel, seorang
biologiawan jerman, pada tahun 1869. Istilah ini terdiri atas dua suku kata
yunani oikos yang pertama kali berasal dari seorang biologi Jerman Ernest
Haeckel, 1869. Berasal dari bahasa Yunani “Oikos” (rumah tangga) dan “logos”
(ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.
Yang merupakan makhluk hidup adalah lingkungan hidupnya.2
Miller dalam Darsono (1995:16) ”Ekologi adalah ilmu tentang hubungan
timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat
tinggalnya” Odum dalam Darsono (1995: 16) “Ekologi adalah kajian struktur dan
fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan
lingkungannya dan ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk
flora, fauna, mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung
satu sama lain”3.
Ekologi juga dapat dibagi berdasarkan jenis lingkungan atau habitatnya, yaitu
ekologi lautan, ekologi air tawar, ekologi daratan, ekologi hutan, ekologi
tumbuhan, ekologi hewan dan sebagainya.

2.1.2. Pengertian Ekologi Tumbuhan


Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai
ilmu dan tanaman sebagai obyek. Ekologi berasal dari kata eikos = rumah, dan

1 Rasidi, suswanto. Modul Ekologi Tumbuhan. Hal 1.3


2 Muhammad, Edy. 2015.Ekologi Tumbuhan. Cv Sanabil:Mataram hal :2
3 Odum, EP. 1983. Basic Ecology. Sounders, Philadelphia.

6
logos = ilmu4. Tumbuhan mengandung arti tumbuhan yang telah dibudidayakan
untuk maksud tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan
kebutuhan yang memiliki nilai ekonomi. Secara etimologis, ekologi tanaman
berarti ilmu tentang tanaman di rumah (lingkungan) sendiri. Ekologi Tanaman
yaitu ilmu yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik yang
terdapat antara tanaman dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok
tanaman. Dalam hal ini penting disadari bahwa tanaman tidak terdapat sebagai
individu atau kelompok individu yang terisolasi. Semua tanaman berinteraksi satu
sama lain dengan lingkungan sejenisnya, dengan tanaman lain dan dengan
lingkungan fisik tempat hidupnya. Dalam proses interaksi ini, tanaman saling
mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya, begitu
pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup tanaman. Ciri khas
ekologi tanaman (plant ecology) adalah tanaman dapat mengubah energi kimia
menjadi energi potensial dan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
Adapun Lingkungan hidup tumbuhan dibagi atas dua kelompok yaitu Lingkungan
Biotik dan Lingkungan Abiotik.
2.2. Jenis-Jenis Lingkungan Hidup
2.2.1. Abiotik
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang
bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya.contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.

2.2.2. Biotik
Sesuatu yang hidup, dapat bertumbuh, dapat berkembang dan memerlukan
makanan, adapun Ciri ciri lingkungan biotik yaitu:
 Bergerak
Ciri ciri makhluk hidup yang pertama, adalah dapat bergerak. Manusia dan
hewan dapat bergerak bebas atau berpindah tempat. Untuk bergerak, manusia
dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak.
Alat gerak yang digunakan manusia dan hewan berupa kaki yang
digunakan untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang.
 Makan

4 Muhammad, Edy. 2015.Ekologi Tumbuhan. Cv Sanabil:Mataram hal :2


7
Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.
Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti
sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam
tubuh.
 Peka Terhadap Rangsangan
Ciri ciri makhluk hidup berikutnya ialah dapat bereaksi terhadap
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan
dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas,
sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain.
Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya
rangsangan. Misalnya, mata untuk menangkap rangsangan cahaya, telinga
untuk menangkap rangsangan getaran suara, hidung untuk menangkap
rangsangan bau, kulit untuk menangkap rangsangan berupa sentuhan atau
tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.
 Bernapas
Bernapas atau respirasi merupakan proses mengambil oksigen dari
lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen
digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi.
Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
 Tumbuh
Ciri-ciri makhluk hidup lainnya adalah tumbuh. Semua makhluk hidup
mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang
kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa.
Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi
tanaman yang lebih besar.

8
2.3. Faktor-Faktor Hubungan Lingkungan Abiotik Terhadap Tumbuhan
Lingkungan abiotik ini membentuk banyak objek dan memberi kekuatan yang
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan mempengaruhi komunitas di sekitar
mahkluk hidup. Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang
tidak hidup, misalnya cahaya, air, suhu, dll..5
1. Cahaya
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber
energi utama bagi ekosistem.Terkhusus dalam ekologi tumbuhan berpengaruh
sebagai faktor utama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari faktor
cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu intensitas,
kualitas, dan lama penyinaran. Diantaranya sebagai berikut :6
2. Intesitas Cahaya
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu
tanaman per satuan luas, dan per satuan waktu tertentu. Berdasarkan
adaptasinya terhadap intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan
menjadi dua, yaitu tumbuhan yang tumbuh baik dengan intensitas radiasi
matahari penuh disebut heliophytes, contohnya seperti tebu, padi, jagung, dan
ubikayu. Sedangkan tumbuhan yang tumbuh baik di bawah naungan dengan
intensitas radiasi matahari rendah atau disebut sciophytes, contoh tanaman
yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kopi dan kakao. Kopi misalnya,
akan tumbuh baik pada intensitas sekitar 30-50%, dan kakao sekitar 20% dari
radiasi penuh
3. Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya menunjukkan panjang gelombang yang terkandung dalam
cahaya Panjang gelombang ini umumnya yang dapat ditangkap/dilihat oleh
mata manusia, yaitu:
 Ultraviolet (panjang gelombang 400-435 m)
 Biru (panjang gelombang 435-490 m)
 Hijau (panjang gelombang 490-574 m)
 Kuning (panjang gelombang 574-595 m)

5 Muhammad, Edy. 2015.Ekologi Tumbuhan. Cv Sanabil:Mataram hal :19


6 Edi M.j. 2015. Ekologi Tumbuhan. Mataram : IAIN Mataram
9
 Oranye (panjang gelombang 595-626 m)
 Merah (panjang gelombang 626-750 m)
Dari panjang gelombang di atas yang efektif untuk fotosintesis adalah
oranye, merah, disusul violet dan biru. Apabila cahaya matahari sampai pada
daun, maka cahaya yang efektif akan disekap, sedangkan sisanya (hijau dan
kuning) yang kurang efektif akan diteruskan ke bawah. Oleh karena itu daun-
daun yang ternaung tidak dapat menghasilkan fotosintat secara maksimal.
Untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimal perlu adanya pengurangan
daun sampai pada batas luas daun tertentu (luas daun yang optimal) yang
diukur dengan indeks luas daun. Yang dimaksud dengan indeks luas daun
(leaf area index atau LAI) adalah perbandingan antara luas daun tanaman
dengan luas lahan yang ditempati oleh tanaman tersebut.
4. Lama Penyinaran
Berdasarkan respon tumbuhan terhadap lamanya proses penyinaran,
tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tanaman hari pendek, tanaman
hari panjang, dan tanaman hari netral.
 Tumbuhan hari pendek merupakan kelompok tumbuhan yang
memerlukan lamanya siang lebih pendek dari 2 jam untuk
terjadinya proses perbungaan, dalam kelompok ini termasuk
tembakau dan bunga krisan.
 Tumbuhan hari panjang merupakan kelompok tumbuhan yang
memerlukan siang lebih dari 12 jam untuk terjadinya proses
perbungaan. Berbagai tumbuhan yang termasuk dalam kelompok
ini, seperti kentang, gandum dan bayam.
 Tumbuhan hari netral merupakan tumbuhan yang tidak dipengaruhi
oleh lamanya penyinaran dalam proses pertumbuhannya, contohnya
seperti bunga matahari, mawar dan kapas.
5. Air
Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi
kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian faktor iklim yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubhaan struktur dan organ

10
tumbuhan. Adapun beberapa peranan air yang penting bagi tumbuhan di
bawah ini :7
6. Struktur Tumbuhan
Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua makhuk
hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60 % dari berat segar
pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akan
mencapai 90%.
7. Sebagai Penunjang
Tumuhan memerlukan air sebagai penunjang jaringan – jaringan yang
tidak berkayu. Apabila sel – sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel –
sel ini akan berada dlam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan oleh
kehadiran air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi
mengembang, dan apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor
akan berkurang da nisi sel akan mengkerut dan terjadilah plasmolisis.
8. Alat Angkut
Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat angkut untuk mengangkut
materi disekitar tubuhnya. Contohnya seperti nutrisi yang masuk melalui akar
dan bergerak kebagian tumbuhan lainnya sebagai substansi yang terlarut
dalam air, demikian juga pada karbohidrat yang dibentuk di daun lalu
diangkut ke jaringan – jaringan lainnya yang tidak berfotosintesis dengan cara
yang sama.
9. Atmosfer
Atmosfer yang mengelilingi bumi mengandung campuran gas-gas: karbon
dioksida (0,03 %), oksigen (20,95 %), nitrogen (78,09 %), dan beberapa
macam gas (0,02 %) dalam proporsi yang tetap. Karbon dioksida (CO2),
sebagai sumber utama karbon untuk berbagai senyawa organik dalam tubuh
tanaman, juga sebagai penyusun pembuatan karbohidrat tanaman hijau dalam
proses fotosintesis. Fotosintesis kira-kira sebanding den gan konsentrasi CO2
udara di sekitar daun tanaman. CO2 yang terbentuk dalam senyawa organik
dalam tanaman kembali ke atmosfer karena proses respirasi tanaman,
tanaman-tanaman yang mati, busuk dan pembakaran tanaman. Oksigen, setiap
organisme hidup menggantungkan pada oksigen untuk kelangsungan

7 Binary Manurung. 2011. Ekologi Tumbuhan. Medan : Unimed Press


11
hidupnya. Jumlah oksigen dalam udara normal tetap karena tanaman
memberikan oksigen selama proses fotosintesis. Kandungan gas nitrogen yang
ada pada atmosfer berpengaruh pada tumbuhan. Jika didalam suatu tumbuhan
kekurangan zat nitrogen dalam tanah maka dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman terganggu. Nitrogen tidak dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan
secara langsung dari udara, melainkan dihisap oleh akar dan dalam tanah.
Terjadinya petir atau halilintar bersamaan dengan turunnya hujan, dapat
mempercepat proses pelarutan nitrogen di udara dan meresap ke dalam tanah.
Kekurangan Nitrogen di dalam tanah diatasi dengan melakukan pemupukan.
Pupuk Urea merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung banyak
Nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu bahan dasar atau bahan baku untuk
industri.
10. Suhu
Suhu merupakan faktor pembatas yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan. Suhu dapat berperan secara
langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan. Berperan langsung
hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-
proses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung
dengan mempengaruhi faktor yang lain, terutama suplai air. Suhu akan
mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan
tetapi juga laju kehilangan air tumbuhan. Suhu yang bersifat merusak tanaman
adalah suhu yang ekstrem, yaitu yang terlalu tinggi, dan suhu yang terlalu
rendah. Kedua aras suhu tersebut, tidak saja menghambat pertumbuhan
tanaman, tetapi juga mematikan tanaman. Hal ini terjadi, karena proses
isiologis tanaman akan terhambat akibat menurunnya aktivitas enzim (enzim
terdegradasi).8 Kehidupan di muka bumi berada dalam suatu batas kisaran
suhu antar 00 C sampai 300 C, dalam kisaran suhu ini individu tumbuhan
mempunyai suhu minimum, maksimum, dan optimum yang diperlukan untuk
aktivitas metabolismenya yang dikenal dengan suhu cardinal, diantaranya :
 suhu minimum (50 -150C), apabila suhu suatu daerah kurang dari suhu
ini tanaman akan terganggu pertumbuhannya bahkan dapat
menyebabkan kematian apabila suhu tersebut berlangsung cukup lama.

8 Syafe’i, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : ITB


12
 suhu maksimum (sekitar 400C), apabila suhu lingkungannya di atas
suhu maksimum, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu bahkan
dapat menyebabkan kematian.
 suhu optimum (sekitar 300C), suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan tanaman.
11. Tanah
Tanah bagi tanaman memiliki empat fungsi utama. Keempat fungsi
tersebut adalah: sebagai media tumbuh tanaman, sebagai penyedia air dan hara
tanah, penyedia udara bagi akar tanaman dan mikroba tanah, dan tempat hidup
bagi mikroba tanah. Tanah akan mampu menjalankan keempat fungsi tersebut,
hanya jika kualitasnya optimal. Secara umum, kualitas tanah yang
dikehendaki oleh tanaman adalah: bertekstur lempung, struktur gembur, pH
tidak masam, dan banyak mengandung bahan organik. Pada kondisi tanah
seperti ini, akan banyak terdapat pori yang dapat diisi oleh air dan udara, yang
sangat penting untuk pertumbuhan akar tanaman. Keadaan seperti ini juga
akan menjadikan temperatur stabil dan dapat memacu pertumbuhan mikro
organisme yang membantu proses pelapukan bahan organik. Sebaliknya,
dengan kondisi tanah yang padat, yang tersusun atas partikel-partikel yang
sangat kecil. Apabila terkena air, tanah akan menjadi liat dan menggumpal, air
menggenang hingga tanah menjadi lembab dan peredaran udara yang sangat
lambat.kemudian bila tanah ini kering akan menggumpal dan memutus sistem
perakaran.9.
Kondisi topografi juga merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan kesuburan tanah. Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk
wilayah suatu daerah, termasuk di dalamnya adalah perbedaan kemiringan
lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan posisi lereng. Topograi dalam
proses pembentukan tanah mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau
ditahan oleh massa tanah, dalamnya air tanah, besarnya erosi, arah gerakan air
berikut bahan terlarut di dalamnya dari satu tempat ke tempat lain.

9 Edi M.j. 2015. Ekologi Tumbuhan. Mataram : IAIN Mataram


13
2.4. Integrasi Faktor Lingkungan Abiotik dengan Tumbuhan Dalam
Perspektif Islam

Di dalam suatu lingkungan hidup tertentu kondisilingkungan dan


sumberdaya berada dalam suatu kombinasi tertentu yang sesuai dengan jenis-jenis
yang tinggal di lingkungan tersebut. Kombinasi faktor-faktor lingkungan itu
terbentuk karena faktor yang saling mempengaruhi antar satu dengan yang
lainnya. Faktor pendukung dalam keseimbangan ekosistem yang mempengaruhi
kondisi makhluk hidup sekitar adalah faktor abiotik.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah 164, yang

‫اس َو َما‬ َ َّ‫ار َو ْالفُ ْل ِك الَّتِي تَجْ ِري فِي ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْن َف ُع الن‬ ِ ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه‬
ِ ‫اختِ ََل‬ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫إِ َّن فِي خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬
‫ب‬
ِ ‫س َحا‬ َّ ‫اح َوال‬ ِ َ‫الري‬ ِ ‫يف‬ ِ ‫ص ِر‬ ْ َ‫ث فِي َها ِم ْن ُك ِل دَابَّ ٍة َوت‬ َّ َ‫ض بَ ْعدَ َم ْو ِت َها َوب‬ َ ‫اء ِم ْن َماءٍ فَأَحْ َيا بِ ِه ْاْل َ ْر‬
ِ ‫س َم‬ َّ ‫أ َ ْنزَ َل‬
َّ ‫َّللاُ ِمنَ ال‬
َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَ ْع ِقلُون‬
ٍ ‫ض ََليَا‬ ِ ‫اء َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫ْال ُم‬
َّ ‫س َّخ ِر بَيْنَ ال‬

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya


malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu
dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.” (QS: Al Baqarah: 164)10

Kandungan surat Al Baqarah 164 adalah Allah SWT


Memerintahkan manusia memikirkan salah satu dari suatu proses kejadian di alam
ini. Yaitu proses turunnya air dari langit berupa hujan. Air memiliki peranan
penting dalam menjaga keseimbangan alam ini dengan seluruh komponen yang
bersifat hidup dan tak hidup. Air juga memegang peranan penting dalam
menghidupkan sesuatu yang mati dari kekeringan dan dilimpahkanNya berupa
macam-macam hewan. Faktor-faktor ini turut menjaga interaksi antar makhluk
hidup dan berpengaruh terhadap fungsi fisiologis makhluk hidup.11

10
Referensi: https://tafsirweb.com/642-surat-al-baqarah-ayat-164.html
15 Nur Arfiyah Febriani, Ekologi Berwawasan Gender dalam Perspektif Al Qur‟an,(Disertasi Doktor UIN
11

Syarif Hidayatullah, 2011)

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
 Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai
ilmu dan tanaman sebagai obyek. Ekologi berasal dari kata eikos = rumah,
dan logos = ilmu
 Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang
bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya.contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar
matahari.
 Lingkungan Biotik Sesuatu yang hidup, dapat bertumbuh, dapat
berkembang dan memerlukan makanan, adapun Ciri ciri lingkungan biotik
yaitu:
1. Bergerak
2. Makan
3. Peka Terhadap Rangsangan
4. Bernapas
 Faktor-Faktor Hubungan Lingkungan Abiotik Terhadap Tumbuhan
1. Cahaya
2. Intesitas Cahaya
3. Kualitas Cahaya
4. Lama Penyinaran

3.2. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai Dasar-dasar
Ekologi. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah
kami selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Binary Manurung, dkk. 2011. Ekologi Tumbuhan. Medan : Unimed Press

Binari, dkk. 2019. Panduan Teori Ekologi Tumbuhan. Medan: FMIPA


UNIMED

Edi M.j. 2015. Ekologi Tumbuhan. Mataram : IAIN Mataram

Syafe’i, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : ITB

Rasidi, suswanto. Modul Ekologi Tumbuhan. Hal 1.3

15 Nur Arfiyah Febriani, Ekologi Berwawasan Gender dalam Perspektif Al


Qur‟an,(Disertasi Doktor UIN Syarif Hidayatullah, 2011)

16 Amin al-Khuli dan Nashr Hamid Abu Yazid, Metode Tafsir Sastra, Terj.
Khoiron Nahdiyyin (Yogyakarta: Adab Press, 2004), h. 64.

16

Anda mungkin juga menyukai