Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman palawija yang telah lama
dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia sebagai komoditas pangan
yang penting setelah padi dan jagung. Kedelai oleh pemerintah dimasukkan dalam
program pangan nasional sejak Pelita IV karena kandungan protein dan lemaknya
tinggi (34,9%), mengandung vitamin dan mineral yang penting bagi masyarakat
Indonesia. Di samping, itu kedelai juga merupakan bahan baku bagi berbagai
industri pangan dan pakan ternak.
Selama ini kedelai yang dibudidayakan di Indonesia adalah jenis yang
berkulit kuning, sementara kedelai berkulit hitam kurang mendapat perhatian. Hal
ini disebabkan kedelai berkulit kuning lebih banyak manfaatnya misalnya untuk
kebutuhan industri tempe, tahu, susu, minuman sari kedelai, sehingga petani
merasakan bahwa pemasaran kedelai berkulit kuning lebih mudah dibandingkan
kedelai berkulit hitam. Meskipun demikian, kedelai berkulit hitam sebenarnya
memiliki peranan penting di sektor industri khususnya kecap. Penggunaan kedelai
berkulit hitam sebagai bahan pembuatan kecap menghasilkan warna dan kualitas
kecap yang lebih baik dibandingkan kedelai berkulit kuning.
Industri kecap saat ini semakin meningkat, sehingga diperlukan
peningkatan produksi dan kualitas benih kedelai hitam salah satunya dengan cara
pengolahan tanah dan pemberian pupuk kandang pada saat penanaman.
Pengolahan tanah dalam bidang pertanian merupakan bagian penting
untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Meskipun demikian, para petani lebih
suka menanam kedelai secara langsung dengan cara ditugal. Penanaman kedelai
umumnya dilakukan setelah panen padi, sekitar 3-5 hari, tanah bekas pertanaman
padi ditugal kemudian kedelai ditanam langsung. Petani menganggap cara ini
lebih mudah dan menghemat biaya pengolahan. Setelah kedelai ditanam, petani
menutup lubang dengan pupuk kandang. Inilah yang diduga merupakan penyebab
rendahnya hasil kedelai hitam.
Kegiatan pengolahan tanah merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam budidaya tanaman yang bertujuan untuk menciptakan keadaan

1
tanah olah yang siap tanam, baik secara fisis, kemis dan biologis, sehingga
tanaman yang dibudidayakan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah mampu
memperbaiki sifat fisis, maupun kemis secara langsung serta biologis secara tidak
langsung. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman adalah tanah dengan
volume bagian padat (partikel tanah) 50%, volume pori mikro 25% dan volume
pori makro 25 %. Pori dalam tanah terbentuk akibat susunan yang tidak teratur
dari berbagai partikel tanah dengan berbagai ukuran dan bentuk. Pengolahan
tanah dan aplikasi kompos dapat meningkatkan ketersediaan N,P dan K, kadar
lengas tanah, hasil maupun kandungan protein benih kedelai (Jeremy et al., 2008).
Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagai pupuk organik
dalam pertanian. Pupuk kandang berperan dalam peningkatan kesuburan tanah
dengan perbaikan karakter fisik, kimia dan biologi tanah. Kondisi tersebut
merupakan jaminan bagi peningkatan produktivitas tanaman, khususnya kedelai
hitam.
Mimbar et al., (1996) memberikan informasi bahwa pemberian pupuk
anorganik setelah panen padi umumnya tidak meningkatkan hasil pertanaman
selanjutnya, tetapi produksi masih dapat ditingkatkan bila digunakan pupuk
kandang dengan dosis 5 ton/ha. Hasil penelitian Suntoro (2001) menyatakan
bahwa residu pupuk kandang sapi dosis 10 ton/ha dapat meningkatkan hasil
kacang tanah seperti jumlah polong bernas, bobot polong, bobot biji dan berat 100
biji sebesar 48,89%. Schmit et al. (2001) melaporkan bahwa serapan N meningkat
9% pada tahap pertumbuhan R6 pada kedelai yang diproduksi di tanah yang diberi
pupuk kandang sebelum tanam dibandingkan dengan control (tanpa aplikasi
pupuk kandang).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya telah memberikan informasi bahwa
pengolahan tanah dan aplikasi pupuk kandang dengan dosis tepat menyebabkan
peningkatan produktivitas tanaman. Meskipun demikian, informasi yang sama
tetapi berkaitan dengan komoditas kedelai hitam sampai saat ini masih sangat
terbatas. Di samping itu, informasi yang lebih spesifik berupa hubungan antara
pengolahan tanah dan aplikasi pupuk kandang dengan kuantitas dan kualitas hasil
benih kedelai hitam sampai dengan saat ini juga masih belum ditemukan. Oleh
karena itu, penelitian yang mengkaji mengenai pengaruh pengolahan tanah dan

2
aplikasi pupuk kandang terhadap pertumbuhan, perkembangan, hasil, dan kualitas
hasil benih kedelai hitam mendesak untuk dilakukan.

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pengolahan tanah dan aplikasi pupuk kandang
terhadap hasil benih kedelai hitam (Glycine max) varietas Mallika.
2. Menentukan takaran pupuk kandang yang optimal untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil benih kedelai hitam Mallika pada masing-
masing teknik pengolahan tanah.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada para petani terkait
dengan tindakan pengolahan tanah dan aplikasi pupuk kandang untuk peningkatan
hasil maupun kualitas benih kedelai hitam.

Anda mungkin juga menyukai