Anda di halaman 1dari 2

Sebuah renungan buat kita pada jumat hari ini adalah hadis dari baginda Rasulllah

Muhammad SAW, kata nabi dalam sabdanya :

“jaddidi safinata fa innal bahro amiq, wa khuziz-zada kamilan fa innas safaro baid, wa
khaffifi himla fa innal aqobata ka’uud, wa akhlisil amala fa inna nakoda basir”

Ada 4 nasihat yang bisa kita ambil pada kesempatan jumat siang ini dan mudah-
mudahan ini bisa memotivasi kita di dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fanah
dan singkat ini, dan 4 nasihat tersebut sebahai berikut :

1. Jadidis safina fa innal bahro amiq (Perbaikilah perahumu karena gelombang menuju
akhirat sangatlah besar)

Ini bahasa silogis, artinya apa , kita pada saat sekarang ini ibarat orang yang sedang
menempuh perjalanan jauh dan kita saat ini baru sampai di laut yang bernama dunia,
sementara di tengah perjalanan yang sedang kita tempuh ini ada badai dan topan yang
siap menenggelamkan kapal kita, satu faktor yang harus kita perhatikan agar kita
selamat sampai tujuan dari perjalaan ini adalah kapal yang kita tumpangi haruslah yang
baik dan benar dan adapun yang dimaksud dengan perbaikilah perahumu artinya adalah
mantapkanlah niatmu, kuatkanlah tekadmu terutama di dalam menghadapi
perkembangan zaman dan persaingan hidup saat ini.

Ma’asyiral muslimin wa jumrotal mukminin rahimakumullah,

Yang kedua kata nabi

2. wa khudziz zada kamilan fa innas safaro ba’id (perbanyaklah bekalmu karena jalan
yang akan kamu tempuh masih teramat jauh,

Kalaulah kita ini ibarat sebuah lokomotif atau kereta, katakan dimana kita telah
berangkat dari stasiun bogor menuju kota, dari stasiun bogor menuju kota maka banyak
tempat/pos yang harus kita lalui begitupulah dengan kita, dimana kita pun telah
berangkat dari alam ruh, menuju alam rahim, dan sekarang kita tinggal di alam bernama
dunia, untuk sampai ke alam akherat maka masih banyak tempat yang harus kita lalui.
Logikanya semakin jauh perjalanan seseorang, maka semakin banyak bekal persiapan
yang ia perlukan. Orang yang akan menempuh perjalanan jauh dengan tanpa membawa
bekal persiapan maka orang itu bukan dikatakan berani melainkan nekad namanya, yang
bahagia belum tentu, tapi sengsara sudah pasti . begitupula dengan kita yang akan
meninggalkan dunia dengan tanpa membawa bekal persiapan amal maksudnya, maka
itupun bukan dikatakan berani malainkan nekad juga namanya, betapa tidak sahabat
baginda nabi (abu bakar) pernah berkata “man daholal qobro bilasadin faka annama
rokibal bahro bila safina” : siapa orang yang meninggal tanpa membawa bekal
(persiapan amal maksudnya) maka orang itu diibaratkan atau diumpamakan mengarungi
lautan-menyeberang lautan tanpa dengan menggunakan kapal, dapat kita simpulkan
yang berlayar dengan kapal saja, yang nyebrang lautan pakai perahu saja terkadang
masih ada yang tidak sampai apalagi kalau hanya mengandalkan kedua kaki dan tangan
alias berenang, maka dapat dipastikan selamat belum tentu tapi tenggelam sudah pasti.
Inilah tamsilan- inilah gambaran buat orang yang meninggalkan dunia ini dengan tanpa
membawa bekal persiapan amal maksudnya, benarlah Allah berfirman “waltansur
nafsun maqoddamat ligad : hendaklah seseorang manusia itu memperhatikan tentang
bekal persiapan apa yang sudah dia siapkan untuk hari esok.

Ma’asyiral muslimin wa jumratal mu’minin Rahimakumullah

Kemudian yang ketiga kata nabi

3. wa khoffifil himla fa innal ‘aqobata ka’uud (Ringankanlah bebanmu karena jalan


menujuh akherat tidaklah mulus)

Adapun yang dimaksud dengan ringankanlah bebanmu artiinya adalah kurangilah beban
dosamu, karena kalau terlalu banyak beban dosa yang kau bawa itu akan
menyulitkanmu dalam menempuh perjalanan menuju akherat. Bukankah baginda Rasul
pernah bersabda “al qobru awwalu mansilin min manaadsilil akhirati , wa akhiru
mansilin min manaadsilid dunya : kubur itu merupakan tempat yang pertama dari
banyak tempat yang ada di akherat, dan kubur itu merupakan tempat yang terakhir dari
banyak tempat yang ada di dunia ini, maka siapa orang yang selamat dari siksa kubur
mudahlah ia menempuh jenjang berikutnya, tapi siapa yang terporosok ke dalamnya
maka sulitlah dia menempuh jenjang berikutnya.

Ma’asyiral muslimin wa jumrotal mukminin Rahimakumullah,

Inilah 3 nasehat yang nabi sampaikan kepada kita ummatnya, yang kalau ini kita
aplikasikan dalam kehidupan kita insya Allah kita akan selamat dunia dan akherat dan
semoga Allah panjangkan usia kita semua, Allah berkati kita terus berada di dalam
ridhonya

Anda mungkin juga menyukai