Anda di halaman 1dari 4

Buku ini bertujuan untuk memberikan contoh kepada guru sejarah tentang bagaimana

guru sejarah lainnya memilih untuk mengajar sejarah di kelas mereka dan dengan
saran untuk mengembangkan metode pengajaran. Dengan demikian, semua bab
menarik dari teori serta studi yang penulis lakukan di sejumlah ruang kelas sekolah
dasar dan menengah Amerika. Bab pertama berfokus pada konteks sosiokultural untuk
mempelajari sejarah. Di sini implikasinya adalah bahwa sejarah itu penting untuk
dipelajari karena sejarah memberi tahu kita siapa kita dan menjadi siapa kita. Dalam
pemahaman ini pentingnya pembelajaran sejarah terletak pada kemampuannya untuk
menumbuhkan pemikiran kritis tentang masalah-masalah sosial masa kini karena
sejarah dapat dijelaskan melalui narasi yang menghubungkan masa lalu dengan masa
kini dan karena sejarah kontroversial karena ada banyak interpretasi dari satu peristiwa.

Sebaliknya, bab dua menjelaskan teori belajar dengan fokus khusus pada "penyelidikan
disiplin." Levstik dan Barton menyoroti pembelajaran yang berarti "pemahaman
mendalam" dan dengan demikian mencegah pembelajaran hafalan. Sebaliknya,
mereka mendorong guru untuk memberikan ruang di mana siswa dapat mengajukan
pertanyaan yang bermakna dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Mereka berpendapat bahwa pengajaran harus didasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman siswa sebelumnya dan bahwa guru harus mengaktifkan pengetahuan
mereka sebelumnya dengan mengembangkan inkuiri. Menggambar dari diskusi ini,
dalam bab tiga penulis fokus pada "membangun komunitas penyelidikan sejarah"
dengan penekanan pada memperkenalkan siswa untuk metode tertentu penyelidikan
sejarah dan bahasa. Mereka berpendapat bahwa agar anak-anak antusias dengan
pembelajaran semacam ini diperlukan empat hal: 1) pertanyaan yang mereka anggap
layak untuk dibahas; 2) pertanyaan yang kompleks dan tidak memiliki jawaban
sederhana; 3) sumber daya yang memadai bagi siswa untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini; dan 4) kesempatan untuk menggunakan imajinasi dan
kreativitas mereka untuk memahami masa lalu.
Dalam bab empat dan lima penulis terus mempersempit diskusi untuk penyelidikan
sejarah tentang sejarah pribadi. Sejalan dengan diskusi mereka dalam bab dua dan
tiga, Levstik dan Barton berpendapat bahwa salah satu tempat terbaik untuk memulai
instruksi penyelidikan sejarah adalah dengan masa lalu siswa. Karena itu mereka
memberikan saran untuk bagaimana mengatur kegiatan pembelajaran yang akan
membuat penyelidikan seperti itu produktif dan efektif dengan fokus khusus pada
menyeimbangkan instruksi semacam ini dengan persyaratan kurikuler.

Bab enam hingga sembilan fokus pada berbagai cara di mana guru dapat menerapkan
metode perancah. Karena itu, bab enam menekankan perpindahan dari sejarah lokal ke
sejarah global dan sebaliknya, bab tujuh dan delapan menyoroti perpindahan dari minat
ke pertanyaan penelitian ke penyelidikan dan pembuatan makna, dan bab sembilan
berkaitan dengan bagaimana siswa dapat membuat narasi sejarah menggunakan
sumber-sumber. selain buku teks.

Levstik dan Barton mendedikasikan bab sepuluh dan sebelas untuk keprihatinan
tentang mengaitkan masalah saat ini dengan peristiwa sejarah dengan fokus pada bab
sebelas pada penekanan bagaimana hubungan sosial dan cara berpikir berubah dari
waktu ke waktu. Sebaliknya bab dua belas dan tiga belas secara khusus berfokus pada
pengajaran sejarah Amerika dan tentang bagaimana guru dapat menggunakan seni
untuk studi sejarah. Terakhir, bab empat belas dipusatkan secara khusus pada
penilaian.

This book aims to provide history teachers with examples of how other history teachers
choose to teach history in their classrooms and with suggestions for developing
teaching methods. Thus, all of the chapters draw from theory as well as studies that the
authors conducted in a number of American elementary and high school classrooms.
The first chapter focuses on the sociocultural context for studying history. Here the
implication is that history is important to study because history tells us who we are and
who we can become. Within this understanding the significance of history learning lies
in its ability to foster critical thinking about present-day societal issues because history
can be explained through narratives that connect the past with the present and because
history is controversial as there are many interpretations of one event.

In contrast, chapter two explains theories of learning with a specific focus on “disciplined
inquiry.” Levstik and Barton highlight learning to mean “in-depth understanding” and
thus discourage rote learning. Rather, they encourage teachers to provide a space in
which students can ask meaningful questions and search out the answers to those
questions. They maintain that instruction must be based on students’ prior knowledge
and experiences and that teachers’ must activate their prior knowledge by fostering
inquiry. Drawing from this discussion, in chapter three the authors focus on “building
communities of historical inquiry” with an emphasis on introducing students to particular
methods of historical inquiry and language. They argue that for children to be
enthusiastic about this kind of learning four things are required: 1) questions perceived
by them as worth discussing; 2) questions that are complex and do not have simple
answers; 3) sufficient resources for students to be able to answer these questions; and
4) an opportunity to use their imagination and creativity to understand the past.

In chapters four and five the authors continue to narrow the discussion to historical
inquiry about personal histories. In line with their discussion in chapters two and three,
Levstik and Barton argue that one of the best places to begin instruction of historical
inquiry is with the students’ own past. As such they provide suggestions for how to
organize learning activities that would make such an inquiry productive and effective
with a special focus on balancing this kind of instruction with curricular requirements.
Chapters six to nine focus on different ways in which teachers can implement the
scaffolding method. As such, chapter six emphasizes the move from local history to
global history and vice versa, chapters seven and eight highlight the move from interest
to research questions to inquiry and meaning making, and chapter nine is concerned
with how students can create historical narratives using sources other than the
textbook.

Levstik and Barton dedicate chapters ten and eleven to concerns about relating
present-day issues to historical events with a focus in chapter eleven on emphasizing
how social relations and ways of thinking change over time. In contrast chapters twelve
and thirteen are specifically focused on teaching American history and on how teachers
can use art for historical study. Lastly, chapter fourteen is centered specifically on
assessment.

Anda mungkin juga menyukai