Anda di halaman 1dari 9

KHUTBAH IDUL FITRI DI RUMAH, VIRUS

CORONA MENGAJARKAN KITA AGAR


SIAP DALAM SEGALA HAL
Daerah Featured Pemda Provinsi Sosial & Budaya

15 Mei 2020RadarLeave A CommentOn KHUTBAH IDUL FITRI DI RUMAH, VIRUS


CORONA MENGAJARKAN KITA AGAR SIAP DALAM SEGALA HAL

Oleh: UST, H.JUNAIDI HAMSYAH, M.Ag

ُ‫ َده‬R‫ َر َع ْب‬R‫َص‬ َ ‫ َدهُ َون‬R‫ق َو ْع‬ َ ،‫ دَه‬Rْ‫ص ْيالً آلِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوح‬
َ ‫ َد‬R‫ص‬ ِ ‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا َو ُس ْبحَانَ هللاِ بُ ْك َرةً َّوَأ‬
ُ ْ ْ
َ‫ ِركوْ ن‬R‫رهَ ال ُمش‬R َ ْ
ِ R‫وْ َك‬RR‫ن َول‬Rَ ْ‫افِرُو‬RR‫رهَ ال َك‬R َ َ
ِ R‫وْ َك‬RR‫ص ْينَ لهُ ال ِّديْنُ َول‬ َ ‫َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَألحْ ز‬
ِ ِ‫َاب َوحْ َدهُ آلِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيَّاهُ ُم ْخل‬
ً‫ ة‬R‫اِئ ِم ْينَ َوفَرْ َح‬R‫لص‬ ً
َّ ِ‫يَافَة ل‬R‫ض‬ ِ ‫ر‬R ْ ْ ْ
ِ ‫ َد الفِط‬Rْ‫ َل ِعي‬R‫ ْؤ ِمنِ ْينَ َو َج َع‬R‫يَ ِام لِل ُم‬R‫الص‬ ِّ ‫ ْه ُر‬R‫انَ َش‬R‫ض‬ َ ‫ َل َر َم‬R‫ ُد هللِ ال ِذيْ َج َع‬R‫ ْال َح ْم‬. َ‫افِقُوْ ن‬Rَ‫َرهَ ْال ُمن‬
َّ ِ ‫َولَوْ ك‬
‫َأل‬
‫ اللهم‬،‫ ِد ا ِميْن‬R‫ق ال َو ْع‬ ْ ُ ‫ا ِد‬R‫ص‬ ُ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
َ ُ‫وْ له‬R‫ ُدهُ َو َر ُس‬R‫يِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب‬R‫هَ ُد َّن َس‬R‫هُ َو ش‬R‫ك ل‬ َ ِ ‫ شهَ ُد ْن آلِإلهَ ِإال هللاُ َوحْ َدهُ الَش‬، َ‫لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬
َ ‫َر ْي‬ َّ َ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
‫ُأ‬ ‫َأ‬ ِّ ْ ‫َأ‬
‫ي‬ ُ
َ ‫ ْيك ْم وَِإيَّا‬R‫ص‬ ِ ْ‫ا َد هللاِ و‬RRَ‫ فَيَا ِعب‬:‫ ُد‬R‫ َّما بَ ْع‬،‫رًا‬R‫لِ ْي ًما َكثِ ْي‬R‫ل ْم ت َْس‬R‫ب ال ِك َر ِام َو َس‬ ِ ‫ار ْك عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آل ِه َو صْ َحا‬ ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬َ َ‫ف‬
ُ ْ
‫بِتَق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد فَا َز ال ُمتَّقوْ ن‬. ْ

Allahuakbar…Allahuakbar…Allahuakbar Walillahilhamdu

Isteri dan anak-anak ku tercinta


            Seumur hidup kita baru sekarang ini kita shalat idul Fitri dirumah kita sendiri. Tidak
dilapangan tidak di masjid. Sepi, hanya kita sekeluarga dan ini pengalaman yang sangat
berharga sepanjang sejarah hidup kita. Maka itu selalu bersyukur kepada Allah tentu ada
hikmah yang besar dari Allah atas peristiwa ini. Selanjutnya kita juga bersyukur karena telah
selesai melaksanakan puasa Ramadhan serta amal ibadah didalamnya. Bagi kalian yang
puasanya belum cukup sebulan karena tamu bulanan maka mulai besok sudah bisa dibayar
qodo puasanya dan jangan menunda-nunda.

            Salam dan salawat untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SA yang tetap kita
tauladani dalam segala aspek kehidupan agar kita selamat baik selamat didunia maupun
selamat di akhirat. Selanjutnya wahai isteri dan anak-anak ku tetaplah bertaqwa kepada Allah
SWT. Setidaknya virus corona ini adalah teguran keras bagi kita. Sebab selama ini kita
berbondong taraweh kemasjid-masjid terdekat pada Ramadhan tahun ini kita tinggalkan
masjid dan mushalla kita. Semestinya pagi ini kita berkumpul dilapangan untuk shalat ied
tetapi saat ini kita diruang yang sempit dari salah satu ruangan rumah kita. Dan barangkali ada
yang tidak melaksanakan shalat idul Fitri karena tidak semua orang tahu bagaimana cara
shalat idul Fitri di rumah masing-masing. Maka sejak sekarang tanamkan dihati masing-
masing jangan pernah melalaikan ibadah shalat lima waktu.

Allahuakbar…Allahuakbar…Allahuakbar Walillahilhamdu
Isteri dan anak-anak ku tercinta
            Tentang virus dan apapun nama virusnya bukan Cuma zaman ini. Satu sisi virus
diciptakan Allah untuk membantu manusia. Seperti menghancurkan bangkai sehingga
membusuk dan menyuburkan lahan atau tanah disekitar kita. Namun ada juga virus yang bisa
menciderai manusia. Dimasa Rasulullah SAW ada virus yang dinamakan dengan Thoun.
Sebagaimana Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.

ً ‫ ِه ن‬R‫ َّل ِب‬R‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الطَّاعُونُ آيَةُ الرِّ جْ ِز ا ْبتَلَى هَّللا ُ َع َّز َو َج‬
‫ ْد ُخلُوا‬Rَ‫ ِه فَاَل ت‬R‫ ِم ْعتُ ْم ِب‬R‫ِإ َذا َس‬Rَ‫ا ِد ِه ف‬Rَ‫ا ِم ْن ِعب‬R‫َاس‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ُ‫ض َوَأ ْنتُ ْم بِهَا فَاَل تَفِرُّ وا ِم ْنه‬
ٍ ْ‫ر‬ ‫َأ‬ ‫ب‬ ‫ع‬ َ ‫ق‬‫و‬
ِ َ َ ‫ِ َِإ‬‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ي‬ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah
suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari
kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri,
janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu
berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

            Inilah dasar maka kita tidak boleh shalat dilapangan karena bila virus membahayakan
maka menyelematkan jiwa masing-masing hukumnya fardu ain atau wajib bagi masing-
masing diri ketimbang shalat berjamaah.

            Covid-19 bukanlah penyakit yang bisa dianggap sebelah mata. Semua pakar dan dunia
mengakui penyakit ini sangat berbahaya. Bahaya infeksi virus corona ini harus kita pahami
agar kita tetap waspada. Nah, apa saja bahaya bagi kita jika tertular virus ini?

1. Covid-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit hingga kematian


Gangguan pada saluran pernapasan adalah komplikasi utama akibat Covid-19, seperti gagal
pernapasan akut (acute respiratory failure), pneumonia (peradangan pada paru-paru),
hingga acute respiratory distress syndrome (ARDS). Infeksi virus corona juga menimbulkan
komplikasi dan masalah pada organ lain, seperti kerusakan hati, kerusakan jantung, gagal
ginjal akut, hingga infeksi sekunder (infeksi susulan oleh mikroorganisme lain, seperti
bakteri).
2. Kelompok tertentu lebih berisiko mengalami Covid-19
orang berusia 65 tahun ke atas rentan untuk mengalami komplikasi dari Covid-19. Begitu pula
pada orang dengan kondisi medis tertentu dari segala usia, yang akan perlu sedikit lebih
waspada dalam menyikapi penyakit ini. Orang dengan kondisi medis tersebut, termasuk:
Penderita penyakit paru kronis atau asma sedang hingga berat, jantung , orang dengan kondisi
imun yang lemah, orang dengan obesitas berat, penderita diabetes, ginjal kronis dan menjalani
prosedur cuci darah dan orang dengan gangguan hati

3. Penularan virus corona baru cenderung mudah terjadi


4.      Belum ada obat yang disepakati untuk
menangani Covid-19
5.      Adanya silent spreader: tak bergejala namun
bisa menularkan
Virus corona dapat berbahaya karena tak
semua orang menunjukkan gejala. Hal ini
mengkhawatirkan karena individu tersebut
tetap bisa menularkan virusnya ke orang lain.
Orang tanpa gejala namun bisa menularkan
inilah yang disebut sebagai silent spreader.
https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-virus-
corona-yang-membuat-kita-harus-waspada
itulah wahai isteri dan anak-anakku
pemerintah melarang kita berkumpul dan
beberapa petunjuk kepada kita yaitu
 Berdiam diri di rumah. Berdiam diri di rumah membantu pembatasan interaksi dengan
orang lain
 Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar
 Memastikan tangan sudah bersih apabila ingin memegang wajah
Allahuakbar…Allahuakbar…Allahuakbar Walillahilhamdu

Isteri dan anak-anak ku tercinta


Sebagai renungan bagi kita. Melalui wabah virus corona, kita diingatkan bahwa dosa,
maksiat, dan kemungkaran telah mewabah di lingkungan kita, di masyarakat kita. Melalui
virus ini, kita juga ditegur bahwa banyak di antara kita yang acuh tak acuh terhadap
kemungkaran yang menjalar di tengah-tengah kita. Kemungkaran, dosa dan maksiat itulah
yang mengundang azab Allah kepada kita semua. Kita diingatkan untuk lebih giat lagi dalam
beramar makruf dan bernahi mungkar. Tentu amar makruf kita harus dilandasi ilmu sehingga
kita dapat beramar makruf dengan cara yang makruf, dengan cara yang baik, dan bernahi
mungkar dengan cara yang tidak mungkar.

Melalui virus corona, kita juga diingatkan untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah
dengan ibadah, dzikir dan lain sebagainya. Ibadah akan menenteramkan jiwa dan
menenangkan hati. Ketenteraman dan ketenangan hati inilah yang menjadi salah satu faktor
yang membuat daya tahan tubuh kita semakin kuat dan sistem imun dalam tubuh kita bekerja
dengan baik. Seseorang yang daya tahan tubuhnya kuat, meskipun terinveksi virus corona—
kata para ahli—maka ia bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Kita diingatkan untuk memperbanyak istighfar dan bertobat dari semua dosa yang pernah kita
lakukan. Karena musibah yang menimpa banyak orang seperti merebaknya virus corona ini,
yang shalih dan yang fasiq kena, tiada lain dikarenakan banyaknya kemaksiatan yang
menyebar di tengah-tengah masyarakat kita.
Melalui virus corona kita juga diingatkan akan kelemahan kita sebagai makhluk Allah.
Sebagai makhluk yang lemah yang memiliki banyak keterbatasan, tidak selayaknya kita
menyombongkan diri. Hanya oleh makhluk yang sangat kecil saja, banyak orang dibuat tak
berdaya, jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia. Hanya Allah yang Mahakuasa dan tidak
terkalahkan. Sedangkan kita adalah makhluk-makhluk lemah yang senantiasa membutuhkan
Allah dalam setiap tarikan nafas kita. Virus corona juga mengingatkan kita akan pentingnya
belajar ilmu, terutama ilmu agama. Karena orang yang tidak berilmu, maka ia tidak akan bisa
menyikapi musibah dengan benar sesuai tuntunan Islam. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa
menjaga kesucian dan kebersihan sebagaimana mestinya. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa
bertawakal dengan benar. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa memetik hikmah, makna dan
pelajaran dari setiap kejadian.

https://islam.nu.or.id/post/read/118328/khutbah-jumat–menangkap-makna-di-balik-
merebaknya-virus-corona
Allahuakbar…Allahuakbar…Allahuakbar Walillahilhamdu

Isteri dan anak-anak ku tercinta


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

 ٌ‫َطيَْئة‬
ِ ‫ْس َعلَ ْي ِه خ‬ ِ ْ‫َو َما يَزَا ُل ْالبَاَل ُء بِ ْال َع ْب ِد َحتَّى يَ ْم ِش َي َعلَى ظَه ِْر اَأْلر‬
َ ‫ض لَي‬

Maknanya: “Bala’ akan terus menimpa seorang hamba sehingga ia berjalan di atas muka bumi
dalam keadaan tidak mempunyai dosa sama sekali” (HR Ahmad dan lainnya).

Pahamilah bahwa Bala’ dan musibah, termasuk terpapar virus corona, yang menimpa seorang
mukmin jika dihadapi dengan penuh kesabaran, maka dosanya akan dihapus dan diangkat
derajatnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bila Allah SWT mencintai seorang hamba, maka Dia
mengujinya dengan musibah yang tidak ada obatnya. Bila dia sabar, Allah SWT memilihnya.
Dan bila dia rela, Allah SWT menjadikannya sebagai pilihan.”

Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk
menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga
doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita
tunaikan hari ini.
‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على رسوله األمين و على آله وصحبه والتابعين‬،

Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak
untuk kami sembah…Hari ini, sejarah pertama dalam hidup kami. Shalat ied kami laksanakan
di rumah masing-masing. kami datang mengetuk pintu ampunanMu. Hari ini kami hadir
bersimpuh dengan peluh-peluh dosa yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah,
betapa kami sering lupa bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh dan
jatuh lagi dalam kedurhakaan terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah
kami, ampunilah kami. Ya Allah, jika Engkau menutup pintu ampunanMu yang agung,
kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan…

Ya Allah, ya Rabbana, dari bumi khatulistiwa ini, perkenankan doa kami untuk saudara-
saudara muslim kami yang terpapar virus corona di berbagai belahan bumiMu. Ya Rabbana,
berikan keteguhan dan kesabaran kepada saudara-saudara kami sebagaii petugas kesehatan di
garda terdepan dalam penanganan virus ini di manapun mereka bertugas. Selamatkan mereka,
anak isteri dan keluarganya. Lindungilah kehormatan mereka… Jadikan mereka yang gugur
sebagai syuhada’ yang selalu hidup di sisiMu… Segerakan pertolonganMu untuk mereka, Ya
Rabbal ‘alamin…

Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah kekuatan kepada kami untuk
selalu berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih
hidup, izinkanlah kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya di
sisa-sisa usia mereka… Jika ayah-bunda kami telah tiada, maka izinkanlah kami untuk
menjadi sisa-sisa kebaikan mereka yang terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang
alam kubur mereka… Ya Allah, ampuni, ampuni, ampuni durhaka kami kepada ayah-bunda
kami…

Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orangtua yang
terbaik untuk putra-putri kami… Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan
kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan anak-anak kami
sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan
alam kubur… Ya Allah, karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan
Sunnah NabiMu…

Ya Allah, selamatkan negeri ini dari wabah corona yang sangat mengerikan ini. Andai ini
karena perbuatan maksiat dan kezaliman kami. Maka ampunilah kami ya Allah. Musnahkan
wabah ini dari daerah dan negeri kami. Lindungi kami dan anak isteri kami ya Allah. Sungguh
kami tak berdaya dan tak mampu berbuat apa-apa dengan wabah pandemi corona ini. Kami
ingin kembali ke masjid-masjid kami. Kami ingin kembali berjamaah dengan saudara-saudara
kami.

Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan
kami, kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha
Mendengar, Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi
yang diharap. (**)

ُ‫ك َأ ْنتَ ْال َوهَّاب‬ َ ‫َربَّنا َ الَ تُ ِز ْغ قُلُوْ بَنا َ بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنا َ َوهَبْ لَنا َ ِم ْن لَ ُد ْن‬
َ َّ‫ك َرحْ َمةً ِإن‬

َ‫لِ ْين‬R‫الَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َس‬R‫فُوْ نَ َو َس‬R‫ص‬ ِ َ‫ َّز ِة َع َّما ي‬R‫ك َربِّ ْال ِع‬ ِ َّ‫اب الن‬
َ ِّ‫ ْبحَانَ َرب‬R‫ ُس‬،‫ار‬ َ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي‬
َْ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ن‬
‫ي‬ ‫و‬
َ َ ِِ ‫ه‬‫ل‬ ‫آ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬
َ َ ٍ َّ َ ُ ِ‫َا‬ ‫ن‬ ِّ ‫ي‬‫ب‬َ ‫ن‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬َّ ‫ل‬ ‫س‬
َ َ َ َ ُ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫و‬ ، ْ
‫ي‬
َ َ َ‫َ ِ ن‬‫م‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬‫ل‬ ْ
‫ا‬ ِّ‫ب‬ ‫ر‬ ‫هلل‬ ُ
‫د‬
َ ِ ْ َ َ ‫م‬‫ح‬ ‫ل‬ ْ
‫ا‬ ‫و‬ .

Khutbah Idul Fitri 7


Menit di Rumah: Virus
Corona, Puasa, dan
Ketaatan kepada Allah

Ikhtiar kita untuk menyelamatkan jiwa juga merupakan bagian


dari ketaatan kepada Allah.

Khutbah I

ُ‫ هللا‬.‫ هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر‬،‫ هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر‬،‫هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر هللاُ َأ ْكبَر‬
ْ‫أص ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَرْ هللاُ َأ ْكبَر‬ ِ ‫الح ْم ُد هلِل ِ كثيرًا َو ُسب َْحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َو‬ َ ‫اَ ْكبَرْ َكبِ ْيرًا َو‬
، ‫ريم‬ِ ‫ َوَأ ْفهَ َمنَا ِب َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي ال َك‬،‫لح ْم ُد هللِ الّذي هَدَانَا ُسب َُل ال ّسالَ ِم‬ َ ‫لح ْم ُد هللِ ْا‬َ ‫لح ْم ُد ْا‬
َ ‫َو هللِ ْا‬
‫ فَيَاَيُّهَا‬:‫بار ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّمد َو َعلَى َأ ِل َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َأ َّما بَ ْع ُد‬ ِ ‫صلِّ و َسلِّ ْم َو‬ َ ‫اللّهُ َّم‬
َ‫ال هللاُ تَ َعالَى يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْين‬ ِ ْ‫ ُأو‬،‫ان‬
َ َ‫ ق‬، َ‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ ْ ‫ْا‬
ُ ‫إلخ َو‬
.‫ق هللاُ ْال َع ِظ ْي ُم‬ َ . َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ ‫ص َد‬ َّ ‫آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬

Saudaraku/ keluargaku yang dirahmati Allah.

Pada saat ini kita semua patut bersyukur bahwa bulan suci
Ramadhan baru saja kita lalui bersama dengan baik meski
suasana Ramadhan dan 1 Syawal 1441 H hari ini lain dari pada
yang lain. Kita semua memang sedang diuji oleh Allah dengan
mewabahnya virus Corona yang sangat berbahaya sehingga
banyak amal ibadah yang lazimnya kita jalankan dengan
berjamaah di masjid, seperti shalat lima waktu, shalat Jumat,
shalat tarawih dan shalat Idul Fitri, tetapi dalam suasana seperti
ini semua ibadah itu kita laksanakan di rumah sesuai dengan
petunjuk dari para ulama dan umara yang berwenang.

Saudaraku/keluargaku yang dirahmati Allah.

Selama sebulan penuh kita telah menjalani puasa Ramadhan


sesuai dengan perintah Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-
Qur’an, surat Al-Baqarah, ayat 183, yang berbunyi:
َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬ َ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.”

Ibadah puasa memang dimaksudkan untuk membentuk kita


semua menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah. Di dalam
bulan Ramadhan banyak hal yang dalam kondisi normal kita
boleh melakukannya karena hukumnya mubah. Tetapi selama
puasa di siang hari kita dilarang melakukannya seperti makan,
minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa. Semua itu
untuk melatih kita menjadi manusia yang mampu menahan diri.
Jika terhadap hal-hal yang sebenarnya kita boleh melakukannya
namun kita menahan diri, maka apalagi terhadap hal-hal yang
memang dilarang. Tentu kita mampu meninggalkan larangan itu.

Saudaraku/keluargaku yang dirahmati Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, surat


Ani-Nisa’, ayat 59 sebagai berikut:

‫ُول َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم‬


َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ ِطيعُوا اللَّـهَ َوَأ ِطيعُوا ال َّرس‬

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan


taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara
kamu.”

Sudah dua bulan lebih kita terkurung dalam rumah sehingga kita
tidak bebas berkegiatan di luar rumah termasuk dalam
menjalankan ibadah shalat berjamaah. Saat ini pun kita
melaksanakan shalat Idul Fitri di dalam rumah dan bukannya di
masjid sebagaimana lazimnya. Kita harus sabar menerima
kenyataan ini karena apa yang kita lakukan tidak lain adalah
dalam rangka menaati Allah, Rasulullah, para ulama dan umara
yang intinya agar kita selamat dari ancaman wabah virus Corona.

Memang sebagai orang beriman, kita wajib taat kepada Allah.


Ketaatan kepada Allah membawa konsekuensi kita juga harus
taat kepada Rasul-Nya sebagaimana ditegaskan dalam ayat
tersebut. Tidak hanya itu, taat kepada Rasul-Nya membawa
konsekuensi kita juga harus taat kepada ulama sebagai
pewarisnya dan konsekuensi berikutnya kita harus taat
kepada ulil amri atau pemerintah yang sah.

Kita berdoa semoga ketaatan kita kepada semua pihak tersebut


termasuk yang terkait dengan kebijakan karantina atau social
distancing untuk menghindari bahaya virus Corona akan dibalas
oleh Allah dengan segera dilenyapkan-Nya wabah ini dari muka
bumi ini. Amin ya rabbal alamin.

Saudaraku/keluargaku yang dirahmati Allah.

Ibadah puasa erat sekali hubungannya dengan pengampunan dari


Allah subhanahu wa ta’ala. Hal ini sebagaimana ditegaskan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits
beliau yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu sebagai berikut:

‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬

Artinya, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan


mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.”

Jadi dengan selesainya kita melaksakankan ibadah puasa, maka


dosa-dosa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala telah
diampuni-Nya. Tinggal masalahnya sekarang bagaimana kita
menghapuskan dosa-dosa kita kepada sesama manusia agar di
hari Idul Fitri ini kita meraih kembali kesucian kita dari dosa
sebagaimana kita di waktu bayi dahulu, maka seusai shalat Idul
Fitri ini, kita hendaknya saling berikrar untuk saling memaafkan
di antara kita, khususnya dalam internal keluarga. Apabila
mungkin bisa diperluas dengan tetangga, saudara-saudara, dan
teman-teman setidaknya secara online.

Sekali lagi kita berdoa semoga ketaatan kita kepada Allah,


Rasulullah, Ulama dan Umara termasuk yang terkait dengan
kebijakan karantina atau social distancing untuk menghindari
‫‪bahaya virus Corona dan ikrar kita untuk saling memaafkan akan‬‬
‫‪dibalas oleh Allah dengan segera dilenyapkan-Nya wabah ini dari‬‬
‫‪muka bumi ini, khususnya dari bumi pertiwi Republik Indonesia‬‬
‫‪yang kita cintai bersama. Amin ya rabbal alamin.‬‬

‫صلِّ لِ َربِّكَ‬‫َّح ِيم‪ِ .‬إنَّا َأ ْعطَ ْينَاكَ ْال َكوْ ثَ َر فَ َ‬ ‫َّجي ِْم‪ِ .‬بس ِْم هللاِ الرَّحْ ِ‬
‫من الر ِ‬ ‫ْطن الر ِ‬ ‫أ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشي ِ‬
‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيِّا ُك ْم بما فيه‬ ‫اركَ هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫َوا ْن َحرْ ِإ َّن َشانَِئكَ هُ َو االَ ْبتَ ُر بَ َ‬
‫الوتَهُ اِنّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‪ ..‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ ا‬
‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬وتَقَبَّلْ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِ َ‬
‫ِمنَ اآليَا ِ‬
‫اِنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّح ْي ُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫لح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُسب َْحانَ هللا بُ ْك َرةً َو‬ ‫هللاُ اَ ْكبَرْ (‪ )×٣‬هللاُ اَ ْكبَرْ (‪ )×٤‬هللاُ اَ ْكبَرْ كبيرا َو ْا َ‬
‫صالَةُ َوال َّساَل ُم َعلَى‬ ‫لح ْم ُد ‪.‬اَ ْل َح ْم ُد هللِ َوال َّ‬ ‫َأصْ ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَرْ هللاُ اَ ْكبَرْ َوهللِ ْا َ‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪ .‬اَ َّما بَ ْع َد ‪ :‬يَا َأيُّهَا النَّاسُ ا اتَّقُوا هللا‪ .‬قال هللا‬ ‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ألِ ِه َو َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪ .‬اَلَّلهُ َّم ا ْغفِرْ‬ ‫تعالى يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح َّ‬
‫ت‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا‬ ‫ت اَاْل َحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫بى َويَ ْنهَى‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫لخَاس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬ ‫لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْا ِ‬
‫ع َِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬
‫َلى ِن َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬
‫َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬

‫‪Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas‬‬


‫‪Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta‬‬

Anda mungkin juga menyukai