Anda di halaman 1dari 26

Bencana Hidrometeorologi

Saat ini bencana hidrometeorologi menunjukkan tren meningkat di Indonesia.


Sekitar 75% bencana yang terjadi di dunia adalah bencana hidrometeorolgi
menurut Data BNPB dari awal Januari hingga 31 Oktober 2020, bencana
hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Tanah Air. Hingga
akhir Oktober 2020, total bencana alam berjumlah 2.401 kejadian. Jenis
kejadian bencana alam tertinggi yakni banjir dengan 865 kejadian, sedangkan
kejadian lainnya puting beliung 690, tanah longsor 447 dan masih banyak
lagi.
1000
2000
3000
4000
6000
5000

0
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
Yogyakarta
Jakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa Barat

Banjir
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalbar
Kalsel
Kalteng
Kaltim
Kaltar
Tanah Longsor

Kep. Bangka
Kep. Riau
Lampung
Maluku
DI INDONESIA 2010-2020

Maluku Utara
NTB
NTT
KEJADIAN BENCANA

Papua
Papua Barat
Angin Puting Beliung

Riau
Sulbar
Sulsel
Sulteng
Sultra
Sulut
Sumbar
Sumsel
Sumut
Banjir

1. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan
yang diatas normal, perubahan suhu, tanggul/ bendungan yang bobol,
pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di tempat lain (Ligal,
2008)
2. Banjir didefinisikan sebagai suatu kondisi yang mana air dalam
saluran pembuang atau kali tidak dapat tertampung atau terjadinya
hambatan pada aliran air di dalam saluran pembuangan. Dalam hal
ini, banjir adalah peristiwa alam yang dapat menimbulkan baik
kerugian harta benda penduduk maupun korban jiwa. Maka, banjir
dapat pula dikatakan sebagai kejadian luapan air yang diakibatkan
bila penampang saluran yang kurang kapasitasnya (Suripin, 2004)
Peta Rencana Sebaran Banjir Desember 2020
Banjir
di Indonesia 2010-2020
1000
1200

200
400
600
800

0
Data Banjir
Aceh

542
Bali
Banten

200
Bengkulu
DIY

82 83 54
DKI
Gorontalo
Jambi 148
210 175

Jabar
1031

Jateng
1195

Jatim
1130

Kalbar
Kalsel
106

Kalteng
169 180

Kaltim
229

Kaltar
Kep. Belitung
51

Kep. Riau
18 29
BANJIR

Lampung
159

Maluku
69
DI INDONESIA 2010-2020

Maluku utara
70

NTB
208

NTT
130

Papua
Papua Barat
Riau
Sulbar
72 3611362

Sulsel
358

Sulteng
Sultra
171190

Sulut
91

Sumbar
Sumsel
Sumut
323327320
Salah satu contohnya banjir di
jateng khusunya kabupaten
cilacap dan banyumas hingga
menyebabkan 31 desa dari 10
kecamatan terendam banjir
Penyebab banjir

.
1 Hujan terus-menerus 4. Hutan yang sudah habis

2. Bendung air yang jebo

3. Tersumbatnya peresapan
air dan banyaknya sapah
pada gorong-gorong
Tanah Longsor

longsor adalah yang pertama terjadi yang dipicu oleh terjadinya hujan,
selanjutnya banjir bandang merupakan kejadian berikutnya sebagai
kelanjutan dari kejadian longsor (Larsen et.al., 2001).
Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun pencampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng tersebut. Pemicu dari terjadinya gerakan tanah ini adalah curah
hujan yang tinggi serta kelerengan tebing (BNPB, 2008).
Jenis – jenis Longsoran
Jenis – jenis Longsoran
Tanah Longsor
di Indonesia 2010-2020
TANAH LONGSOR
DI INDONESIA 2010-2020
2500
2068
2000
1473
1500
1000 683
500 188 80 71
54 129 57 35 109 15 10 28 23 33 14 113 4 8 8 17 39 9 27 55 23 5 22 9 118 9 32 46
0
Jakarta
Gorontalo

NTB
Kalsel

Kep. Riau

Sumut
Maluku Utara

NTT

Riau

Sulsel
Bali
Banten

Jambi

Kalteng
Kaltim

Sulteng
Sultra
Sulut
Aceh

Yogyakarta

Kep. Bangka
Kalbar

Papua Barat

Sulbar

Sumbar
Jawa Timur
Bengkulu

Jawa Barat

Kaltar

Lampung
Jawa Tengah

Sumsel
Maluku

Papua
Aceh Bali Banten Bengkulu Yogyakarta Jakarta Gorontalo
Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalbar Kalsel Kalteng
Kaltim Kaltar Kep. Bangka Kep. Riau Lampung Maluku Maluku Utara
NTB NTT Papua Papua Barat Riau Sulbar Sulsel
Sulteng Sultra Sulut Sumbar Sumsel Sumut
Data Bencana Tanah Longsor jawa Tengah
250
217
200 182 182
163 170
145 144
150

100 93
83
70 66 73 76
53 52
45 44
50 36
19 25 25 26
10 13 13 16 10 13
1 1 7
0

Banjarnegara Banyumas Batang Blora Boyolali Brebes Cilacap


Demak Grobogan Jepara Karanganyar Kebumen Kendal Klaten
Magelang Pekalongan Salatiga Semarang Surakarta Kudus Pati
Pemalang Purbalingga Purworejo Rembang Sragen Sukoharjo Tegal
Temanggung Wonogiri Wonosobo
Penyebab

Penyebab tanah longsor di jawa tengah :


a. faktor alami
1) curah hujan harian kumulatif 3 hari berturutan,
2) kemiringan lahan
3) geologi/ batuan
b. faktor manajemen diantaranya:
1) penggunaan lahan
2) infrastruktur
3) kepadatan permukiman.
kurang lebih yang tertimbun sekitar 100, ada 35 rumah, terdiri dari
sekitar 82 kepala keluarga. Lokasinya, karena itu ada di jurang,
kendaraan sulit masuk kesana. Dari jalan, lokasi longsornya sekitar
50 meter di bawah jalan utama. Jadi memang jalan desanya juga
tertimbun, sehingga kendaraan tidak bisa masuk kesana,” kata
Muhammad Najib

Link berita :
https://www.voaindonesia.com/a/satu-dusun-tertimbun-di-
banjarnegara-jawa-tengah/2557623.html
https://www.aa.com.tr/id/nasional/banjir-dan-longsor-landa-
jawa-tengah-satu-orang-meninggal/1697355
Puting Beliung
• dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, angin puting beliung didefinisikan sebagai angin kencang yang
datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/ jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit)
• Angin Puting Beliung adalah angin kencang yang berputar yang keluar
dari awan Cummulonimbus dengan kecepatan lebih dari 64,4 (enam puluh
empat koma empat) kilometer (km)/jam dan terjadi dalam waktu singkat
Puting Beliung
Angin puting beliung memiliki Gejala awal yaitu sebagai berikut :
• Udara terasa panas dan gerah (sumuk).
• Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).
• Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna
abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
• Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus).
• Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa sangat dingin
. • Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar kehadiran hujan disertai angin kencang sudah
menjelang.
• Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam.
Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
Puting Beliung
di Indonesia 2010-2020
1000
1500
2000
2500

0
Aceh

500 299
Bali
Banten

116165
Bengkulu

18
Yogyakarta

224
Jakarta
Gorontalo
Jambi

30 16 64
Jawa Barat
1154

Jawa Tengah
2112

Jawa Timur
1276

Kalbar
78

Kalsel
200

Kalteng
22

Kaltim
55

Kaltar
Kep. Bangka
Kep. Riau
Lampung
Maluku
DI INDONESIA 2010-2020

Maluku Utara
4 55 72 83 33 14

NTB
105
PUTTNG BELIUNG

NTT
237

Papua
DATA BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG

Papua Barat
Riau
Sulbar
9 4 5 33

Sulsel
388

Sulteng
Sultra
Sulut
12 97 37

Sumbar
Sumsel
Sumut
217188231
DATA ANGIN PUTING BELIUNG DI JAWA
350
310
300

250

200
138 148
150
117 128
102 97
100 87
65 74 72 73
41 47 52 57 61 55 44 50
50 37 40 33 36 36 39
28 18
11 4 12
0

Banjarnegara Banyumas Batang Blora Boyolali Brebes Cilacap


Demak Grobogan Jepara Karanganyar Kebumen Kendal Klaten
Magelang Pekalongan Salatiga Semarang Surakarta Kudus Pati
Pemalang Purbalingga Purworejo Rembang Sragen Sukoharjo Tegal
Temanggung Wonogiri Wonosobo
Salah satu contohnya banjir di jateng khusunya kabupaten
cilacap dan banyumas hingga menyebabkan 31 desa dari 10
kecamatan terendam banjir

Sumber : kompas.com dan salopas.com


Link :
https://semarang.kompas.com/read/2020/03/08/18462531/selain-spbu-
puting-beliung-rusak-14-rumah-di-ambarawa
https://www.solopos.com/puting-beliung-lintasi-semarang-2-rumah-
rusak-parah-1091219
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai