0
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
Yogyakarta
Jakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa Barat
Banjir
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalbar
Kalsel
Kalteng
Kaltim
Kaltar
Tanah Longsor
Kep. Bangka
Kep. Riau
Lampung
Maluku
DI INDONESIA 2010-2020
Maluku Utara
NTB
NTT
KEJADIAN BENCANA
Papua
Papua Barat
Angin Puting Beliung
Riau
Sulbar
Sulsel
Sulteng
Sultra
Sulut
Sumbar
Sumsel
Sumut
Banjir
1. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan
yang diatas normal, perubahan suhu, tanggul/ bendungan yang bobol,
pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di tempat lain (Ligal,
2008)
2. Banjir didefinisikan sebagai suatu kondisi yang mana air dalam
saluran pembuang atau kali tidak dapat tertampung atau terjadinya
hambatan pada aliran air di dalam saluran pembuangan. Dalam hal
ini, banjir adalah peristiwa alam yang dapat menimbulkan baik
kerugian harta benda penduduk maupun korban jiwa. Maka, banjir
dapat pula dikatakan sebagai kejadian luapan air yang diakibatkan
bila penampang saluran yang kurang kapasitasnya (Suripin, 2004)
Peta Rencana Sebaran Banjir Desember 2020
Banjir
di Indonesia 2010-2020
1000
1200
200
400
600
800
0
Data Banjir
Aceh
542
Bali
Banten
200
Bengkulu
DIY
82 83 54
DKI
Gorontalo
Jambi 148
210 175
Jabar
1031
Jateng
1195
Jatim
1130
Kalbar
Kalsel
106
Kalteng
169 180
Kaltim
229
Kaltar
Kep. Belitung
51
Kep. Riau
18 29
BANJIR
Lampung
159
Maluku
69
DI INDONESIA 2010-2020
Maluku utara
70
NTB
208
NTT
130
Papua
Papua Barat
Riau
Sulbar
72 3611362
Sulsel
358
Sulteng
Sultra
171190
Sulut
91
Sumbar
Sumsel
Sumut
323327320
Salah satu contohnya banjir di
jateng khusunya kabupaten
cilacap dan banyumas hingga
menyebabkan 31 desa dari 10
kecamatan terendam banjir
Penyebab banjir
.
1 Hujan terus-menerus 4. Hutan yang sudah habis
3. Tersumbatnya peresapan
air dan banyaknya sapah
pada gorong-gorong
Tanah Longsor
longsor adalah yang pertama terjadi yang dipicu oleh terjadinya hujan,
selanjutnya banjir bandang merupakan kejadian berikutnya sebagai
kelanjutan dari kejadian longsor (Larsen et.al., 2001).
Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun pencampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng tersebut. Pemicu dari terjadinya gerakan tanah ini adalah curah
hujan yang tinggi serta kelerengan tebing (BNPB, 2008).
Jenis – jenis Longsoran
Jenis – jenis Longsoran
Tanah Longsor
di Indonesia 2010-2020
TANAH LONGSOR
DI INDONESIA 2010-2020
2500
2068
2000
1473
1500
1000 683
500 188 80 71
54 129 57 35 109 15 10 28 23 33 14 113 4 8 8 17 39 9 27 55 23 5 22 9 118 9 32 46
0
Jakarta
Gorontalo
NTB
Kalsel
Kep. Riau
Sumut
Maluku Utara
NTT
Riau
Sulsel
Bali
Banten
Jambi
Kalteng
Kaltim
Sulteng
Sultra
Sulut
Aceh
Yogyakarta
Kep. Bangka
Kalbar
Papua Barat
Sulbar
Sumbar
Jawa Timur
Bengkulu
Jawa Barat
Kaltar
Lampung
Jawa Tengah
Sumsel
Maluku
Papua
Aceh Bali Banten Bengkulu Yogyakarta Jakarta Gorontalo
Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalbar Kalsel Kalteng
Kaltim Kaltar Kep. Bangka Kep. Riau Lampung Maluku Maluku Utara
NTB NTT Papua Papua Barat Riau Sulbar Sulsel
Sulteng Sultra Sulut Sumbar Sumsel Sumut
Data Bencana Tanah Longsor jawa Tengah
250
217
200 182 182
163 170
145 144
150
100 93
83
70 66 73 76
53 52
45 44
50 36
19 25 25 26
10 13 13 16 10 13
1 1 7
0
Link berita :
https://www.voaindonesia.com/a/satu-dusun-tertimbun-di-
banjarnegara-jawa-tengah/2557623.html
https://www.aa.com.tr/id/nasional/banjir-dan-longsor-landa-
jawa-tengah-satu-orang-meninggal/1697355
Puting Beliung
• dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, angin puting beliung didefinisikan sebagai angin kencang yang
datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/ jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit)
• Angin Puting Beliung adalah angin kencang yang berputar yang keluar
dari awan Cummulonimbus dengan kecepatan lebih dari 64,4 (enam puluh
empat koma empat) kilometer (km)/jam dan terjadi dalam waktu singkat
Puting Beliung
Angin puting beliung memiliki Gejala awal yaitu sebagai berikut :
• Udara terasa panas dan gerah (sumuk).
• Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).
• Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna
abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
• Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus).
• Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa sangat dingin
. • Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar kehadiran hujan disertai angin kencang sudah
menjelang.
• Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam.
Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
Puting Beliung
di Indonesia 2010-2020
1000
1500
2000
2500
0
Aceh
500 299
Bali
Banten
116165
Bengkulu
18
Yogyakarta
224
Jakarta
Gorontalo
Jambi
30 16 64
Jawa Barat
1154
Jawa Tengah
2112
Jawa Timur
1276
Kalbar
78
Kalsel
200
Kalteng
22
Kaltim
55
Kaltar
Kep. Bangka
Kep. Riau
Lampung
Maluku
DI INDONESIA 2010-2020
Maluku Utara
4 55 72 83 33 14
NTB
105
PUTTNG BELIUNG
NTT
237
Papua
DATA BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG
Papua Barat
Riau
Sulbar
9 4 5 33
Sulsel
388
Sulteng
Sultra
Sulut
12 97 37
Sumbar
Sumsel
Sumut
217188231
DATA ANGIN PUTING BELIUNG DI JAWA
350
310
300
250
200
138 148
150
117 128
102 97
100 87
65 74 72 73
41 47 52 57 61 55 44 50
50 37 40 33 36 36 39
28 18
11 4 12
0