Anda di halaman 1dari 59

Strategi Jalur Cepat TOP

(Fast Track) 90-90-90


SUB DIREKTORAT HIV AIDS DAN PIMS , DIT. P2PML
DITJEN P2P KEMENKES RI
Outline
• Epidemi HIV AIDS di Indonesia
• Strategi dan Kebijakan HIV-AIDS
• Strategi Jalur Cepat TOP (Fast Track) 90-
90-90
• Visualisasi Data Jalur Cepat TOP 90-90-90
Kasus HIV-AIDS Dilaporkan Tahun 2017

Estimasi Kasus HIV-AIDS 2017 =


629.523
Kasus HIV-AIDS Kumulatif = 280.623

Sumber data: Laporan Perkembangan HIV AIDS TW 4 2017


Axis Title

0
10000
20000
30000
40000
50000
60000

DKI Jakarta 51981

Jawa Timur

39633
Papua
Jawa Barat

2908328964
Jawa Tengah

22292
Bali

17024
Sumatera Utara

14891
Kep. Riau
Sulawesi Selatan

7902 7662
Banten
Kalimantan Barat

6915 6423
Kalimantan Timur
DI Yogyakarta
Papua Barat

5257 4783 4585


Riau

4402
Sulawesi Utara
NTT
Maluku
3671 3464 3319

Sumatera Selatan
Lampung
Sumatera Barat
2810 25012446

Kalimantan Selatan
Jambi
Kasus HIV per Propinsi Tahun 2017

NTB
1869 14531450

Bangka Belitung
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Maluku Utara
NAD
Kalimantan Utara
1092 934 783 699 625 579 420 419

Gorontalo
157

Sulawesi Barat
Series1, 135
Jumlah Infeksi HIV yang dilaporkan
Menurut Jenis Kelamin
tahun 2008 - 2017

3565 3459 15151 17579


8360 12279 13467 12573
9265 9318

PEREMPUAN

LAKI LAKI

6797 6334 26099 30721


13231 16758 19244 18362
11766 12193

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kasus HIV berdasarkan Faktor Risiko
(s.d Desember 2017)

Penasun, 2%,

Heteroseksual,
22%
Tidak Diketahui,
47%,

LSL, 21%

Lain-lain, 8%

Penasun Heteroseksual LSL Lain-lain Tidak Diketahui


Sumber data: Laporan Perkembangan HIV AIDS TW 4 2017
Kasus HIV berdasarkan Faktor Risiko
(s.d Desember 2017)

20,944
17,754
15,429
14,793

12,790
13,063
12,511

11,630
10,825

10,779
10,668

9,873
8,499

8,027
6,903
6,549
6,623

6,075

5,479
4,677
4,362

3,935
4,241
3,858
3,299

3,287
2,780

2,675
2,461

1,794
1,514
1,040

938

832
802
506

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*

Penasun Heteroseksual LSL Lain-lain Tidak Diketahui

Sumber data: Laporan Perkembangan HIV AIDS TW 4 2017


Persentase AIDS yang Dilaporkan Menurut Faktor Risiko
Tahun 1987 - Desember 2017

0.3%
0.3%
0.7% 11.3%
2.9%

5.7% Heterosex
IDU
9.1% Homosex
Perinatal
69.6%
Bisex
Tranfusi
lain-lain
tak diketahui
Kaskade ART Nasional sd Desember 2017

Pasien yang masuk perawatan 275,987

Pasien yang memenuhi syarat 214,819 65%

Pasien yang pernah mendapat ART 180,843

50%
Pasien yang sedang dalam
91,369
perawatan ART

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan IV 2017, Kemenkes


Layanan HIV 2016

Layanan Tes Klinik IMS Lab VL


2.393 di 296 KK 2.053 30 di 28 KK TCM
518
Mesin
di 322
KK

Lab CD4
- Mobile : 182 di Layanan ARV
Lab EID
182 KK 462 RS + 233
14
- Station: 23 in 7 Satelit
KK
KEBIJAKAN DAN STRATEGI HIV-AIDS & STI
PERMENKES No:21/2013
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
Tujuan Program Pengendalian
HIV AIDS

3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
Infeksi Baru Kematian
diskriminasi
HIV terkait AIDS

90% 90% 90%


ODHA On
ODHA yang
mengetahui ODHA on ART yang VL
Status HIV ART suppresion
Kasus HIV yang ODHA yang ODHA on ART yang
ditemukan diterapi ARV virusnya tidak
terdeteksi
Roadmap Pencegahan Pengendalian
HIV
90% Pop kunci tahu
LKB & SUFA status HIV Target
100% bayi dr Ibu HIV+ 90/90/90
diagnosis dini (EID)

2030
2012 2016 2018 2020 2022 2027

Permenkes ttg
Skrining HIV, 2030
Sifilis, bumil Tripel Eliminasi getting to zero

Jalur Cepat T-O-P : 90-90-90


15
TARGET IDEAL 90-90-90
Indonesia
90%

81%

73%
Cascade Pengobatan HIV
Tahun 2017 (Cross-Sectional)
700000

600000

500000

400000
GAP
300000 629.523
GAP
GAP
200000

280.623
100000

91.369
0 4.227
Estimasi ODHA ODHA terdiagnosis ODHA on Treatment ODHA Virus tdk terdeteksi
FAST TRACK 90-90-90

Fast Track: End AIDS 2030


STRATEGI INOVASI
Strategi Inovasi
from TOP to S-TOP
Suluh
Temukan
Temukan HIV-AIDS
Obati Elimination
Obati by 2030
Pertahankan
Pertahankan
Tujuan Pengendalian
HIV AIDS
3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
Infeksi Baru HIV Kematian terkait AIDS diskriminasi

90% 90% 90%


ODHA On
ODHA yang ART yang VL
mengetahui ODHA on suppresion
Status HIV ART ODHA on ART yang
Kasus HIV yang ODHA yang virusnya tidak
ditemukan diterapi ARV terdeteksi

T O P
Strategi Jalur Cepat TOP

S-T O P
Suluh:
90%
masyarakat
Temukan:
90% ODHA
tahu
Obati:
90% ODHA
mendapat terapi
Pertahankan:
90% ODHA yang ART
tidak terdeteksi
paham HIV statusnya ARV virusnya
Suluh (1)
Perubahan Cara Pandang HIV-AIDS
Percepatan akan terjadi jika Stigma dan Diskriminasi
telah menurun
Mengubah cara pandang:
• HIV = penyakit mematikan  penyakit kronis yg
bisa dikelola
• HIV = tidak bisa disembuhkan  sudah
ada obatnya
Pesan Kunci:
"HIV sudah ada obatnya”
Suluh (2)
Pencegahan Penularan
• Edukasi kesehatan reproduksi remaja
• Perilaku Hidup Sehat bagi masyarakat
• Pendidikan Kespro yang tepat di dalam
Kurikulum pendidikan
Suluh (3)
Peningkatan Peran Kader Kesehatan
• Lebih dari 70% ODHA bukan dari populasi kunci
• Partisipasi masyarakat adalah kunci dari penurunan
stigma dan diskriminasi serta dukungan terhadap
ODHA
• Peningkatan partisipasi dimulai dengan
peningkatan pemahaman tentang HIV-AIDS
• Promkes memegang peranan penting untuk
pemberdayaan masyarakat
Suluh (4)
Kampanye Promosi ARV
• Banyak mispersepsi tentang ARV
• Kurangnya informasi dan promosi tentang ARV
• Media KIE offline dan online untuk promosi
ARV
Temukan
KELOMPOK TARGET:
• Ibu hamil • Pasien hepatitis
• Bayi/anak lahir dari ibu dengan • Pasangan ODHA
HIV + • Populasi kunci: pekerja seks,
• Pasien TB lelaki seks lelaki (LSL), waria,
• Pasien IMS penasun, WBP
• Pasien di wilayah dengan
epidemi meluas
INOVASI:
• Penjangkauan populasi kunci yang inovatif; internet-based outreach
• Investigasi Kontak; pemberitahuan dan ajakan tes yang dibantu oleh petugas
kesehatan untuk pasangan/kontak dari pasien dengan HIV
• Penyusunan Strategi Peningkatan penemuan kasus pada Pasien TB dan Ibu
Hamil (3 Eliminasi)
Temukan (2)
• Tes untuk Triase; bidan dapat melakukan R1
(triase tes HIV), yang positif dirujuk ke layanan
diagnostik
• Akses Tes Early Infant Diagnosis (EID);
memperluas akses tes untuk bayi dari ibu dengan
HIV
• Tes pada kelompok rentan;
- Pekerja tambang, perkebunan, konstruksi
- Buruh migran
- Anak/remaja jalanan, komunitas lain
Obati

All HIV
Non CD4 :
CD4 < 350 - Bumil,
(test &
CD4 < 200
- Bayi/anak,
- TB,
treat
AIDS - Hepatitis, all)
- Populasi Kunci
-Serodiscordant
- Epid Meluas

INOVASI:
• Treat all; ARV untuk semua orang dengan HIV, tanpa memandang CD4
• Menurunkan harga ARV; dengan target on ART yang tinggi, harga ARV
harus terjangkau
• Perluasan layanan RUJUKAN ARV
Pertahankan
• Pendampingan ODHA berbasis keluarga;
pelibatan keluarga ODHA untuk pemantauan
minum obat
• Sistem transportasi spesimen; memperluas
akses pemeriksaan viral load
• Inovasi reminder minum obat
Visualisasi Data
Jalur Cepat TOP 90-90-90

32
ANALISIS KASKADE LAYANAN HIV
Pengertian:

Kaskade layanan HIV adalah kerangka kerja


(framework) untuk mengidentifikasi, mengukur,
dan memvisualisasikan besaran
kesenjangan/gap dalam layanan HIV sepanjang
rangkaian diagnosis, perawatan, dan
pengobatan seumur hidup HIV yang
berkesinambungan.
Pengertian :

• merupakan tulang punggung monitoring dan


evaluasi tingkat nasional untuk tujuan/goal
90-90-90 atau 90-81-73 (jika menggunakan
penyebut tunggal)

• berfungsi untuk memahami kualitas dan


kinerja program penanggulangan tingkat
nasional, sub-nasional/ regional dan tingkat
fasilitas.
Pengertian :
TARGET 2020 (UNAIDS):

• 90% ODHA perlu mengetahui status mereka,


• 90% dari semua orang yang mengetahui
statusnya harus masuk/ mendapat layanan
pengobatan ART, dan
• 90% dari mereka yang berada pada ART perlu
mencapai penekanan virus (viral suppression).
Pengertian :
TARGET 2020 (memakai penyebut/ denominator
tunggal yang sama):

• 90% dari ODHA perlu mengetahui status


mereka,
• 81% dari ODHA harus masuk/mendapat
layanan pengobatan ART,
• 73% dari ODHA perlu mencapai penekanan
virus (viral suppression).
Pengertian :

Nilai dan manfaat dari analisis kaskade adalah


untuk:
1. mengidentifikasi kesenjangan dan hubungan
(links);
2. menilai kualitas data serta tindak lanjut
untuk meningkatkan kualitas data;
3. memprioritaskan tindakan kunci untuk
mengisi kesenjangan pada program.
Metode:

1. Cross-sectional

2. Longitudinal/ cohort.
Kaskade layanan kros-seksional
Kaskade layanan kros-seksional

• memberikan ‘potret’ dari indikator kaskade


pada titik waktu tertentu, misalnya untuk tahun
tertentu.
• membantu menunjukkan kesenjangan pada
momen waktu tertentu (fixed).
• Kaskade cross-sectional secara umum lebih
berguna untuk program nasional karena
menyediakan perkiraan nasional dari indikator
90-90-90
• Negara harus memprioritaskan kaskade cross-
sectional nasional.
Indikator inti kaskade cross-setional

1. Perkiraan jumlah ODHA


2. Jumlah dan persentase ODHA yang
mengetahui statusnya
3. Jumlah dan persentase ODHA yang
mendapatkan layanan HIV (termasuk ART)
4. Jumlah dan persentase ODHA yang
mendapatkan ART
5. Jumlah dan persentase ODHA yang dapat
ditekan virusnya (<1000 kopi/mL)
Kaskade Cross-Sectional Layanan HIV dan
Pengobatan ARV di Indonesia s.d Des 2017

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan I 2017, Kemenkes


Kaskade layanan HIV longitudinal/ cohort
Kaskade layanan HIV longitudinal/ cohort
• melacak individual pada kaskade layanan dari waktu ke
waktu

• dimulai dengan jumlah orang telah didiagnosa HIV dan


mengikuti orang-orang ini dari waktu ke waktu untuk
mengetahui berapa banyak yang mengakses layanan dan
kemudian berhasil ditekan virusnya.

Contohnya indikator pertama adalah jumlah orang yang


baru didiagnosa HIV dari 1 Januari 2015 sampai 31
Desember 2015. Indikator kedua adalah jumlah dan
persentase dari orang-orang tersebut yang masuk layanan
dalam tiga bulan setelah didiagnosis (atau rentang waktu
lainnya) di antara mereka yang baru didiagnosa HIV tahun
2015.
Kaskade layanan HIV longitudinal/ cohort
Table. Indikator yang termasuk dalam kaskade layanan longitudinal

Kaskade layanan longitudinal diantara Kaskade layanan Kaskade layanan


orang-orang yang baru didiagnosa HIV longitudinal diantara longitudinal diantara
ODHA orang-orang yang baru
memakai ART
Jumlah orang yang baru didiagnosa HIV Jumlah ODHA pada akhir Jumlah pasien yang
dalam kurun waktu satu tahun tahun menginisasi ART dalam
periode waktu tertentu
Jumlah dan persentase orang yang baru Jumlah dan persentase Jumlah dan persentase
didiagnosa HIV dalam kurun waktu satu ODHA yang berada orang yang menginisiasi
tahun yang masuk ke layanan dalam waktu dalam layanan ART dalam periode waktu
12 bulan setelah diagnosis (atau periode tertentu yang berhasil
waktu khusus lainnya, misalnya satu, dua, dipertahankan memakai
atau tiga bulan setelah diagnosis). ART 12 bulan setelah
inisiasi ART.
Jumlah dan persentasi orang yang baru Jumlah dan persentase Jumlah dan persentase
didiagnosa dengan HIV yang menginisiasi ODHA yang pasien yang menginisiasi
ART dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan ART ART dalam periode waktu
diagnosis (atau periode waktu khusus tertentu yang berhasil
lainnya, misalnya satu, dua, atau tiga bulan ditekan virusnya 12 bulan
setelah diagnosis). setelah inisiasi ART
Jumlah dan persentase orang yang baru Jumlah dan persentase
didiagnosa HIV dalam kurun waktu satu ODHA yang berhasil
tahun yang berhasil ditekan virusnya dalam ditekan virusnya
waktu 12 bulan setelah inisiasi ARV
Kaskade longitudinal Layanan HIV di Indonesia
pada periode 12 bulan di tahun 2013-2015

2013 2014 2015


Pasien yang diinisiasi ART 7295 9427 10732
Retensi ART setelah
5095 6751 7912
pengobatan 12 bulan
Jumlah ODHA yang dites VL 12 38 384
Viral load tersupresi setelah
10 33 358
12 bulab pengobatan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Perlengkapan Pencatatan & Pelaporan Layanan HIV
Pencatatan dan pelaporan IMS
Pencatatan dan pelaporan tes HIV
Pencatatan dan pelaporan layanan dan pengobatan serta farmasi sbb :

Pencatatan
Pelaporan
• Ikhtisar perawatan pasien
HIV/ART • Laporan Bulanan
Perawatan HIV/AIDS dan
• Kartu pasien ART (LBPHA)
• Register Pra-ART • Laporan Analisis Kohort
• Register ART • Laporan EWI
• Register Pemberian Obat
• Register Stok Obat
• Formulir Rujukan
Pencatatan dan pelaporan laboratorium
49
Peran Tim Layanan HIV dalam Pencatatan
Pencatatan tes HIV

Ikhtisar Perawatan Pasien HIV/ART


dan
Kartu Pasien

Register Pra ART


dan
Register ART

Register Pemberian Obat


dan
Register Stok Obat

Form Rujukan

Pencatatan laboratorium HIV


Peran Tim Layanan HIV dalam Pelaporan
Laporan tes HIV
(Setiap Bulan)

LBPHA
(Setiap Bulan) &
Laporan Kohort
(Setiap Bulan)

Laporan EWI
(Setiap Tahun)

Laporan
laboratorium
(tiap bulan)
Alur Data dan Pendukungnya
Informasi
pasien

Ikhtisar perawatan HIV dan ART


(pada setiap kunjungan sejak kunjungan pertama di klinik)

Informasi pasien
yang penting

Register Pra-ART Register ART ARV yang


(pada kunjungan pertama, (pada setiap kunjungan diberikan
saat memenuhi syarat utk ART sampai sejak ART dimulai) kpd pasien
saat memulai ART)

Informasi penting Register


yang dihimpun Pemberian Obat

Pemakaian
Laporan Kohort Laporan EWI Laporan Bulanan ARV

Register
Indikator Stok Obat
Automatisasi Sistem Penginputan LBPHA,
Kohort & Data Viral Load HIV/AIDS
Langkah-langkah :
1. Penggunaan file excel register pra ART dan ART
2. Penggunaan Aplikasi Rekap Kohort (ARK)
dengan penambahan menu-menu update
3. Penggunaan Aplikasi Excel bantu analisis SIHA
untuk memvisualisasikan data-data hingga
mendapatkan informasi yang lebih baik
PENGGUNAAN
EXCEL REGISTER PRA ART
DAN ART
PENGGUNAAN
APLIKASI REKAP KOHORT
(ARK)
Aplikasi Rekap Kohort (ARK)
PENGGUNAAN
EXCEL BANTU ANALISIS SIHA
Integrasi SIHA
Online

The cascade generator shows testing, diagnosis and treatment data by


province, district, facility

The Fast Track dashboard tracks 90-90-90 performance

02

Anda mungkin juga menyukai