Pendididkan.
• FK Universitas Kristen Indonesia, 1970
• Konsultan Nefrologi, PERNEFRI-Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 1982
• Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta, 1994
• Magister Hukum Kesehatan Univ Katolik Soegijapranata Semarang, 2013
• Fellowship of The International Society for Quality in Health Care, 2020
Jabatan.
• Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan KARS sejak th 2014
• Ketua Komite Etik-Disiplin KARS sejak th 2014
• Komite Nasional Keselamatan Pasien RS – Kem Kes th 2012-2015, 2016-2018,
2018-2020 Wakil Ketua KNKP
• Ketua Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS) – PERSI sejak 2005. Ketua IKPRS-
Institut Keselamatan Pasien RS sejak th 2012
• Ketua Dewan Pakar IMPPI-Ikatan Manajer Pelayanan Pasien Indonesia sejak 2020
2
CV : dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua
Pengalaman kerja.
• Surveior KARS sejak 1995. Konsilor KARS sejak 2012.
• Direktur Medik RS PGI Cikini, 1981 – 1982
• Direktur Ketua RS PGI Cikini Jakarta 1982-1993
• Dekan Fak Kedokteran UKI 1988-1991
• Sekretaris Jenderal PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996
• Sekretaris IRSJAM 1986 – 1988
• Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 – 1995
• Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
• Sekretaris I & Seksi Ilmiah Pengurus Pusat PERNEFRI, 1983
• Ketua Komite Medik RS Mediros, 1995 – 2013
• Penghargaan :
• *Kadarman Award utk Patient Safety*, 2007, Sekolah Tinggi PPM.
• *Inisiator & Motivator Keselamatan Pasien RS di Indonesia*, 2018, Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.
3
Pengantar : Starkes & Patient Safety
Penutup
Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit
WORKSHOP 6: “PATIENT SAFETY FRIENDLY HOSPITAL INITIATIVE”
TANGGAL 20 – 21 OKTOBER 2022
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti workshop ini, maka peserta akan memahami mengenai:
a. Asesmen Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
b. Peran kepemimpinan dan manajerial dalam penerapan keselamatan pasien
c. Penting melibatkan pasien, keluarga dan masyarakat untuk penyelengaraan
pelayanan Kesehatan yang aman
d. Konsep open disclosure saat terjadi insiden keselamatan pasien
e. Keamanan lingkungan rumah sakit melalui manajemen fasilitas Kesehatan
yang mengedepankan aspek keselamatan pasien
f. Komunikasi efektif dalam setiap aspek pelayanan di rumah sakit.
g. Praktik klinik berbasis bukti, panduan dan ceklis dalam upaya memberikan
layanan kesehatan yang aman.
h. Pembelajaran terus-menerus melalui sistem pelaporan dan analisis insiden
keselamatan pasien.
Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(67 %) (59 %)
(Kepmen No HK.01.07/MENKES/1128/2022 Ttg Standar Akreditasi Rumah Sakit, 13 April 2022; Buku SNARS Edisi 1.1., KARS, 2019)
Asuhan Pasien:
PAP 1.1, 1.2, PP GU, 1, 2,
Pelayanan dan Asuhan
Pasien dan Keluarga: AKP 3, 3.1., PAB 3.1, 3.2, 4, 7, 7.3, PKPO yg seragam:
dilibatkan dalam semua aspek 4, 6, KE 7, TKRS 8. PAP 1 butir a) – e)
perawatan dan tata laksana medis
melalui edukasi ..... PCC & Asuhan Pasien
→ Std HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, Terintegrasi:
4.1, KE GU, KE 2. 3 Integrasi & 7 Dimensi PCC.
AKP 3 EP a), PAP 1.1 EP a), PAP 1.2
Pengkajian Ulang: oleh EP e). PP GU.
semua PPA yg terkait, dicatat di
CPPT: Medis, Perawat/Bidan, Pengkajian Pasien – I.A.R:
AKP, PP, PAP, PAB, SKP, PKPO, Prognas.
Farmasi, Gizi, dll sesuai regulasi
RS nya. →PP 2. Pemberian Pelayanan/
Implementasi Rencana:
Pengkajian Awal: AKP, PAP, PAB, PKPO, Prognas.
*oleh 2 profesi: medis & keperawatan: PPA sbg Tim: kolaborasi,
IGD, Rajal, Ranap →PP 1.1. kompetensi: AKP 3, 3.1, PAP 1, 1.1, DPJP: Clinical Leader, Ketua Tim
*menggali isi minimal 13 elemen: →PP Klinis, Integrator: AKP 3.1, PP 1, PP
1.2, PP 1, 1.2, 2, PMKP 7, PAB 3.1,
1, 1.1, 1.2 & PKPO 4. 2, PAP 1.2.
3.2, 4, 7, 7.3, PKPO 4, 6, TKRS 8, 9.
Termasuk MPP. 8
(Nico Lumenta, KARS. Sumber : Starkes & Istak, 2022)
P r o s e s S u r ve i
(*https://www.who.int/teams/integrated-health-services/patient-safety/about,
*Global Patient Safety Action Plan 2021–2030, Towards Eliminating
Avoidable Harm in Health care, 2021)
10
UU.N0.44 TH.2009
Tentang Rumah Sakit :
Sejak 2006 : Workshop Keselamatan Pasien
2000 : To err is human. Keselamatan Pasien & wajib dilaksanakan oleh
Manajemen Risiko Klinis, Rumah Sakit
Building a safer health
telah diikuti hampir 1900
system Staf RS (Dr, Perawat, dll)
dari + 250 RS seluruh
Indonesia
Primum, non nocere” 2000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2011 2012 2017 2020 2021
(“First, do no harm”)
2011 : World
Patient
PMK 1691/2011 Safety
ttg KPRS Day
21 Agustus 2005 Pencanangan 17-09-2020
Gerakan Keselamatan Pasien 2017 :
2008 :
oleh Menteri Kesehatan RI,
Keselamatan Pasien PMK 11/2017 ttg
di Jakarta GPSAP
RS telah mulai di Keselamatan Global
Florence Nightingale 2004, 27 Oktober : WHO Akreditasi oleh Pasien Patient
memimpin gerakan KARS Safety
keselamatan pasien 21 Agustus = Action
Hari Plan
dengan membentuk : 2006, KKI : Standar Keselamatan 2021-2030
World Alliance for Kompetensi Dokter : Pasien
Patient Safety, sekarang Keselamatan Pasien Nasional
“WHO Patient Safety” 11
Pencanangan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Oleh Menteri Kesehatan
Vision Visi
A world in which Dunia di mana tidak
no one is harmed ada seorangpun
in health care, dirugikan dalam
and every patient pelayanan kesehatan,
receives safe and dan setiap pasien
respectful care, menerima pelayanan
every time, yg aman dan hormat,
everywhere. setiap saat, di mana
saja.
Misi
Mission:Drive forward Mendorong kebijakan dan tindakan, berdasarkan
policies and actions,
based on science, patient sains, pengalaman pasien, desain sistem dan
experience, system
Goal:Achieve the
maximum possible
design and partnerships, kemitraan, untuk menghilangkan semua sumber risiko
to eliminate all sources of
reduction in avoidable
harm due to unsafe
avoidable risk and harm dan bahaya yg dapat dihindari, pada pasien dan
to patients and health
health care globally. workers. petugas kesehatan.
Tujuan
Capai pengurangan semaksimal mungkin bahaya yg
bisa dihindari pada pelayanan kesehatan yg tidak aman
secara global.
15
7 Strategic
Objectives @ 5 Spesific Strategy →
16
7 Strategic Objectives @ 5 Spesific Strategy GPSAP 2021-2030
“Ekosistem”
Patient Safety RS
The Indonesian Experience …Banyak pintu masuk
untuk meningkatkan
WHO ASHRM-TbPSCRM Keselamatan Pasien…
• 7 dimensi
• Program Mutu
• Indikator Mutu
Budaya Mutu
Quality Culture
RS
Risk Hospital
Safety Culture & Culture
PMK 11/2017
• 7 Standar KP
6 Pemandu KPRS
• 7 langkah menuju KP
• 6 Sasaran KP Kerangka Kerja
Komprehensif KPRS
(Nico Lumenta, 2022)
• Pelaporan IKP
WHO : Quality in Healthcare
7 Dimension
6 3
5 4
(WHO, Handbook for national quality policy and strategy: a practical approach for developing policy and
20
strategy to improve quality of care, 2018. (https://www.who.int/health-topics/quality-of-care#tab=tab_1)
Risk Management in Healthcare
8 Domains
(What Is Risk Management in Healthcare?, NEJM Catalyst, (Donaldson, L, Ricciardi, W, Sheridan, S, Tartaglia, R : Textbook21of Patient
2018. (https://catalyst.nejm.org/doi/full/10.1056/CAT.18.0197)) Safety and Clinical Risk Management, Springer, 2021)
Hospital Patient Safety Pathway WHO : Quality in Healthcare Healthcare
“The Indonesian Way” 7 Dimension Risk Mgt
8 Risk Domains
Peningkatan
KPRS !!!
RS
Risk Hospital
Safety Culture & Culture
PMK 11/2017
• 7 Standar KP
6 Pemandu KPRS
• 7 langkah menuju KP
• 6 Sasaran KP Kerangka Kerja
Komprehensif KPRS
(Nico Lumenta, 2022)
• Pelaporan IKP
Table 1. Distribution of the criteria stratified by the PSFHI five domains:
Standar
Critical criteria. The 25 critical criteria for the third edition Akreditasi RS
Kemkes
1 RS memiliki rencana strategis dengan mengutamakan keselamatan pasien
TKRS 1.
(KP).
2 Ada sistem tata kelola/kepemimpinan korporat dan klinis yang diakui di dalam
TKRS 2.
RS.
3 Pimpinan mempromosikan budaya KP dengan melakukan berbagai kegiatan,
termasuk bulanan KP walk-rounds untuk mengidentifikasi dan mengambil TKRS 13, PMKP 10.
tindakan terhadap isu2 keselamatan.
4 Pimpinan memastikan ada anggota staf senior yang memenuhi syarat yang
PMKP 11.
ditunjuk dengan tanggung jawab, akuntabilitas dan wewenang untuk KP.
5 Pimpinan memastikan ketersediaan peralatan dan perlengkapan yg berfungsi
MFK 7.
penting.
6 Pimpinan memastikan penyediaan staf yg kompeten dalam jumlah yg cukup KPS 1.
untuk memberikan pelayanan pasien yg aman selalu.
Standar
Critical criteria. The 25 critical criteria for the third edition Akreditasi RS
Kemkes
7 Ada proses yang ditetapkan untuk memastikan semua staf klinis terdaftar
KPS 3.
untuk praktik pada badan yg sesuai.
8 Informed consent diperoleh, sebelum prosedur yg memerlukan informed
consent, oleh staf terlatih pada cara dan bahasa yg dapat dimengerti oleh HKP 1, 4, 4.1, 4.2.
pasien atau orang yg berwenang.
9 Proses identifikasi yg digunakan di seluruh RS membutuhkan setidaknya
SKP 1.
dua cara untuk mengidentifikasi pasien.
10 Pimpinan RS memelihara saluran komunikasi yg efektif di seluruh RS,
termasuk: untuk hasil kritis yg mendesak, dengan saluran khusus untuk SKP 2.
masalah keselamatan.
11 RS menerapkan penggunaan surgical safety checklist dan sesuai dengan
SKP 4.
pedoman, termasuk: Pedoman WHO tentang operasi yg aman.
Critical criteria. The 25 critical criteria for the third edition Standar
Akreditasi RS
Kemkes
12 RS memiliki sistem untuk memastikan pengenalan dan respons di seluruh RS
PAP 2.3.
terhadap kejadian klinis yg memburuk.
13 RS meminimalkan penggunaan perintah verbal dan telepon dan transmisi
hasil, dan "read back" dipraktekkan di mana komunikasi verbal sangat SKP 2.
penting.
14 RS memiliki sistem untuk serah terima pasien yg aman dan menyeluruh antara
SKP 2.
tim klinis dan antar shift, dengan transfer pasien intra-rumah sakit yg aman.
15 RS menerapkan pedoman persalinan yg aman dan alur klinis. PMKP 7.
16 RS memiliki program terkoordinasi untuk semua kegiatan pencegahan dan
PPI 1, 1.1, 2.
pengendalian infeksi (PPI) yang: melibatkan semua disiplin ilmu.
17 RS memastikan pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi semua peralatan
PPI 4, 4.1.
dengan benar.
18 Ada orang yg ditunjuk dan berkualifikasi yg bertanggung jawab untuk semua
PPI 1.
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
19 RS menerapkan pedoman, termasuk pedoman WHO, tentang kualitas darah
PP 3.9, PAP 2.5.
dan darah yg aman produk.
20 RS memastikan bahwa sampel darah pasien untuk pencocokan silang
PP 3.9.
diidentifikasi secara aman dengan dua pengenal unik.
21 Seorang apoteker berlisensi menyediakan sistem manajemen obat yg
memenuhi kebutuhan pasien, memenuhi peraturan yg berlaku dan mematuhi PKPO 1.
pedoman WHO.
22 RS menyimpan elektrolit konsentrasi tinggi di tempat yg aman. SKP 3.
*Peningkatan
KPRS*
RS
Risk Hospital
Safety Culture & Culture
PMK 11/2017
• 7 Standar KP
6 Pemandu KPRS
• 7 langkah menuju KP
• 6 Sasaran KP Kerangka Kerja
Komprehensif KPRS
(Nico Lumenta, 2022)
• Pelaporan IKP
Patient Safety …
41
Seminar Nasional XVIII PERSI, Seminar XVI Patient Safety dan
Hospital Expo XXXIV tanggal 19 - 22 Oktober 2022