Sistem Pembelajaran
Keselamatan Pasien
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
IKPRS - PERSI
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Standar MFK 2
Rumah Sakit menetapkan penanggungjawab yang kompeten untuk mengawasi penerapan manajemen fasilitas
dan keselamatan di rumah sakit.
Maksud dan tujuan MFK 2
Pelatihan: Seluruh staf di rumah sakit dan para tenant/penyewa lahan dilatih dan memiliki pengetahuan
tentang K3, termasuk penanggulangan kebakaran.
Elemen Penilaian MFK 2
Penerapan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) pada tenant/penyewa lahan yang berada di
lingkungan rumah sakit meliputi poin a) – e) dalam maksud dan tujuan.
Implementasi di RS sesuai dg STANDAR AKREDITASI RS 2022
Pelatihan:
Standar MFK 11
Seluruh staf di rumah sakit dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan
fasilitas rumah sakit, program keselamatan dan peran mereka dalam memastikan keamanan dan keselamatan
fasilitas secara efektif.
Maksud dan Tujuan MFK 11
Staf adalah sumber kontak utama rumah sakit dengan pasien, keluarga, dan pengunjung. Oleh karena itu,
mereka perlu dididik dan dilatih untuk menjalankan perannya dalam mengidentifikasi dan mengurangi risiko,
melindungi orang lain dan diri mereka sendiri, serta menciptakan fasilitas yang aman, selamat dan terjamin.
Setiap rumah sakit harus memutuskan jenis dan tingkat pelatihan untuk staf dan kemudian melaksanakan dan
mendokumentasikan program pelatihan
Pelatihan mencakup instruksi tentang proses pelaporan potensi risiko dan pelaporan insiden dan cedera.
Staf dilatih dan diuji tentang prosedur darurat, termasuk prosedur keselamatan kebakaran.
Implementasi di RS sesuai dg STANDAR AKREDITASI RS 2022
Elemen Penilaian MFK 11
a) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait keselamatan setiap
tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
b) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait keamanan setiap tahun
dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
c) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait pengelolaan B3 dan
limbahnya setiap tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.
d) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait proteksi kebakaran
setiap tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
e) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait peralatan medis setiap
tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
f) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait sistim utilitas setiap
tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
g) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait penanganan bencana
setiap tahun dan dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
h) Pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan program keselamatan mencakup vendor, pekerja kontrak, relawan, pelajar,
peserta didik, peserta pelatihan, dan lainnya, sebagaimana berlaku untuk peran dan tanggung jawab individu, dan
sebagaimana ditentukan oleh rumah sakit.
Implementasi di RS sesuai dg STANDAR AKREDITASI RS 2022
Standar PMKP 8
Rumah sakit mengembangkan Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien di rumah sakit (SP2KP-
RS).
Elemen Penilaian PMKP 8
a) Direktur menetapkan sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien rumah sakit (SP2KP RS)
termasuk didalamnya definisi, jenis insiden kselamatan pasien
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu membentuk tim investigator sesegera mungkin untuk melakukan investigasi
komprehensif/analisis akar masalah (root cause analysis)
Pimpinan rumah sakit melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantau efektivitasnya untuk mencegah
atau mengurangi berulangnya kejadian
Pimpinan rumah sakit menetapkan proses untuk menganalisis
Contoh Pelaksanaan Program Orientasi Keselamatan Pasien di RS:
RANGKUMAN:
• PSFH Assessment Manual ini akan mendukung pelaksanaan penilaian dan program peningkatan
keselamatan pasien di rumah sakit sebagai bagian dari Kerangka Rumah Sakit Ramah
Keselamatan Pasien (PSFHF) untuk memastikan bahwa keselamatan pasien diprioritaskan dan
fasilitas serta staf menerapkan praktiknya yang terbaik.
• Sesuai nama program ini, pelibatan pasien dan masyarakat untuk keselamatan dan kepuasan
pasien adalah salah satu kunci utama keberhasilannya.
• Upaya pembelajaran melalui sistem pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi, tetap menjadi dasar pembelajaran untuk
mencegah dan menangani Insiden Keselamatan Pasien.
• Life-long learning melalui self-assessment diperlukan agar terbentuk budaya keselamatan pasien
yang pro-aktif dan generative.
Semoga Bermanfaat
TERIMA KASIH