I. Latar Belakang
A. Dasar Hukum
- UUD 1945 Pasal 28.B ayat (1) menegaskan bahwa “setiap orang berhak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan”. Selanjutnya Pasal 28.B ayat (2) menyatakan
bahwa ”setiap anak berhak atas kelangsungan hdup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi “.
- Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ((UUPA).
- Peraturan Pmerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
daerah ke Propinsi, Pemerintah daerah ke kabupaten/kota.
- Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) menyatakan bahwa salah satu prioritas pembangunan
adalah menurunkan AKB menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2019.
- Kepmenkes Nomor 457/Menke/SK/V/2008 tentang 17 sasaran Grand Strategy
Depkes.
B. Gambaran Umum Singkat
Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 34/1.000 Kelahiran
Hidup (SDKI 2007), sekitar 56% kematian terjadi pada periode sangat dini yaitu di masa
neonatal. Target MDG tahun 2015 adalah menurunkan AKB menjadi 23/1.000 Kelahiran
Hidup memerlukan rangkaian upaya dan strategi khususnya peningkatan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan pada masa neonatal. Penyebab terbanyak kematian neonatal
tersebut adalah Asfiksia bayi baru lahir, prematuritas/bayi berat lahir rendah, dan infeksi.
Data SDKI 2007 menunjukan 52,7% persalinan terjadi di rumah, dan bidan sebagai
penolong persalinan di lini terdepan akan sering menjumpai kasus asfiksia atau masalah
bayi baru lahir lainnya. Sehingga bidan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang memadai tentang resusitaasi bayi baru lahir dan penanganan neonatus sakit, yang
sangat penting dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi.
1. Kegiatan yang dilaksanakan
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan meliputi penyajian materi dari Narasumber, Diskusi dan Praktek Model
b. Batasan Kegiatan
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Kebijakan dari kepala Dinas
kesehatan Morowali, materi dari dokter Spesialis Anak dan materi terkait
pelaksanaan Pelatihan Manajemen Asfiksia