Oleh :
Rachmatiah
NIM: 52122076
0
0
Oleh :
Rachmatiah
NIM: 52122076
0
Halaman Persetujuan
Oleh:
Rachmatiah
NIM: 52122076
Oleh:
Rachmatiah
NIM: 52122076
NIM : 52122076
Judul KTI : Asuhan Kebidanan Pada Ny. D.A Usia 27 Tahun Di Pmb
Bahwa Laporan Continuity Of Care ini merupakan hasil karya saya sendiri,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk diketahui oleh
Bekasi, .....................................
Penulis
Materai
10000
Rachmatiah, SST
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI LAPORAN
Sebagai civitas akademik Politeknik Tiara Bunda, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Rachmatah, SST
NIM : 52122076
Program Studi : Kebidanan
Jurusan : Profesi Kebidanan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Tiara Bunda Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non- exclusive
Royalty- Free Right) atas Laporan Continuity Of Care saya yang berjudul :
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. D.A USIA 27 TAHUN DI PMB
RACHMATIAH, SST KOTA BEKASI JAWA BARAT PERIODE AGUSTUS -
OKTOBER 2022
Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Politeknik Tiara Bunda berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Yang menyatakan
Materai 10000
( Rachmatiah, SST )
KATA PENGANTAR
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
1. E.K Budi Santoso, S.E., MM selaku Ketua Yayasan Cerdas Mutiara Bangsa.
3. Rut Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
6. Ny.D.A dan keluarga yang eelah bersedia bekerja sama dengan penulis dalam
7. Suami dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral.
semangat
vi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
nifas dapat terjadi adanya suatu komplikasi atau penyulit yang perlu
langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu yaitu faktor
1
2
keracunan kehamilan 24%, infeksi 11%, dan partus lama atau macet 7%.
(WHO, 2015)
terjadi saat hamil. bersalin, dan masa nifas (dalam 42 hari) setelah
masalah yang sampai saat ini belum dapat diatasi. Hal ini terlihat dari
kehamilan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global
kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2030. Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu
2018 angka kematian bayi baru lahir sekitar 18 kematian per 1.000
AKI di Jawa Barat pada tahun 2017 sebesar 76,03 per 100.000 KH,
jika dibandingkan dengan proposi AKI tahun 2017 yang ditargetkan maka
AKI di Provinsi Jawa Barat sudah berada di bawah target SDGS angka ini
secara umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 305 per 100.000
kematian ibu 110 kematian per 100.000 kelahiran. Angka Kematian Bayi
(AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang terbaik untuk menilai
4
sedikit penurunan yaitu terdapat 47 kasus kematian bayi pada tahun 2014,
biasa
kebidanan secara komprehensif pada ibu hami, bersalin, nifas, dan bayi
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULIS
1. TUJUAN UMUM
Secara umum tujuan dari penulis laporan studi kasus ini adalah agar
kepada ibu sejak masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
bentuk SOAP.
2. TUJUAN KHUSUS
ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. D.A
D. MANFAAT
1. Bagi institusi
6
3. Bagi Mahasiswa/i
4. Bagi Penulis
pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir sehingga dapat
1. Sasaran
2. Tempat
7
3. Waktu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Definisi Kehamilan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
8
Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
a. Vagina – Vula
biru (normalnya warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil
2012).
b. Serviks Uteri
9
trimester ke-3.
c. Uterus
prosessus xifoideus
d. Mammae
e. System Kardiovaskular
f. System Respirasi
g. Pencernaan
h. System Perkemihan
ke II, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati
Trimester Ketiga
5) Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
saat melahirkan.
protein. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil perlu
karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang kita
janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar selama ibu
terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu dengan ibu hamil
1) Nutrisi
berat badan. Kalori ibu hamil 300 – 500 kalori lebih banyak dari
2) Seksual
hubungan seksual pada trimester III bagi ibu hamil, namun faktor
3) Istirahat Cukup
14
ditempat.
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur.
kehamilan
1) Perdarahan Pervaginam
16
a) Keguguran (Abortus)
Dwi, (2013):
uterus.
b. Muntah berlebihan
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda
c. Pusing
diwaspadai.
d. Sakit kepala
e. Perdarahan
dan janinnya.
g. Demam
h. Batuk lama
i. Berdebar – debar
j. Cepat lelah
kurang darah.
m. Gerakan janin
dikonsulkan ke psikiater.
kandungan gizinya.
ibu hamil
dan sebagainya.
2017).
bidan dan perawat) kepada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
(Ernawaty, 2016)
standar meliputi:
meliputi:
dalam kehamilan.
dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi
pertumbuhan janin.
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk
dari 120 x/menit atau cepat > 160 x/menit menunjukan adanya
gawat janin
Tablet tambah darah dapat mencegah anemia gizi besi, setiap ibu
hamil harus medapat tablet tambah darah dan asam folat minimal
rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan, melibatkan ibu dan
dalamnya.
ibu dan bayi.
ibu.
B. PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
karena itu, setiap wanita usia subur (WUS), ibu hamil (bumil), ibu
Damayanti, 2014)
(dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah
a. Partus Imamaturus
28
b. Partus Prematurus
a. Persalinan Spontan
sendiri.
b. Persalinan Buatan
c. Persalinan Anjuran
antara lain :
permulaan inpartu.
uterus.
1) Teori Kerenggangan
batas tertentu.
persalinan.
posterior.
31
4) Teori Prostaglandin
persalinan.
dengan persalinan.
persalinan diantaranya :
32
a. Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his datang lebih kuat,
pendek.
persalinan, yaitu :
a. Tenaga ( Power )
b. Janin ( Paseenger )
e. Penolong
6. Mekanisme Persalinan
a. Engagement
engagement telah terjadi. Jika lebih dari 2/5 kepala janin dapat
c. Penurunan ( Descent )
mengejan.
1) Fleksi
melalui jalan lahir. Tekanan pada akses janin akan lebih cepat
2) Rotasi Internal
utama dan saat mencapai alur yang miring pada otor levator
3) Ekstensi
4) Restitusi
5) Rotasi Eksternal
eksternal.
a. Tekanan Darah
ibu diantaranya :
darah perifer.
darah ibu.
b. Metabolism Jantung
hilang.
c. Suhu
g. Perubahan Hematologi
8. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
a) Fase Akselerasi
c) Fase Deselerasi
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala
melapisinya.
bawah rahim.
4) Terjadinya perdarahan.
fundus uterus.
d. Kala IV (Observasi)
42
sampai dua jam post partum. Beberapa hal penting yang harus
lain
hematoma/pembekuan darah
e. Lamanya Persalinan
Tabel 2.1
Primigravida Multigravida
Kala 1 12 jam 30 menit 7 jam 20 menit
Kala II 80 menit 30 menit
Kala III 10 menit 10 menit
Lamanya 14 jam 8 jam
Persalinan
Sumber : (Rukiyah A. , 2012)
diantaranya :
a. Kala I
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan Fisik
terjadi.
dicerminkan dari DJJ yang kurang dari 120 atau lebih dari
d) Memantau Presentasi
rongga pinggul.
45
simfisis pubis.
dapat digerakkan).
(5) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba
b. Kala II
sudah lengkap (10 cm) dan terakhir dan lahirnya bayi. Kala II
kontraksi
3) Perineum menonjol
c. Kala III
atas paha.
e. Kala IV
ibu.
lembek.
a) Demam
b) Perdarahan pasif
e) Pusing
vulva ke perineum.
janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila
bokong ibu.
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6
bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi perineum dan
53
4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada
secara biparietal.
bahu belakang.
tanpa kesulitan ?
uterus berkontraksi.
oksitosin).
pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2
31) Dengan satu lengan, pegang tali pusat yang telah dijepit
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
cm dari vulva.
35) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi
tali pusat.
mengulangi prosedur.
perdarahan.
perdarahan pervaginam.
0,5%.
11. Partograf
benar, petugas harus mencatat kondisi ibu dan janin sebagai berikut
berikut ini :
darah
yang ada dikotak yang sesuai dibawah lajur air ketuban. Gunakan
dipalpasi.
dapat dipisahkan.
dipisahkan.
pasien diterima
detik
Oksitosin
RI, 2012)
Menurut (JNPK-KN, 2013) ada lima aspek dasar yang penting dan
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan (Dokumentasi)
5. Rujukan
Amniotomi
bayi dari tekanan kontraksi uterus. Selama selaput ketuban masih utuh, bayi
akan terlindungi dari infeksi dan sebagian anoksia dan fetal distres yang bisa
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat
plasenta.
Keuntungan Amniotomi :
jelas
Kerugian Amniotomi :
tulang kepala
64
(JNPK-KN, 2013)
C. NIFAS
1. Pengertian
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. puerperium yaitu
dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous melahirkan. Jadi puerpurium
berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai
sebelum hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
Tahapan masa nifas menurut (Sukma, Hidayati, & Jamil, 2017) yaitu :
a. Puerperium Dini
jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial
minggu.
c. Remote puerperium
65
a. Perubahan Fisiologis
1) Perubahan uterus
(Heryani, 2012 )
2) Pengeluaran Lokia
segar dan sisa – sisa selaput ketuban, set – set desidua, verniks
persalinan.
Selain lokia diatas, ada jenis lokia yang tidak normal, yaitu :
3) Serviks
2015 : 59)
68
69
tidk hamil.
5) Perineum
maju.
6) Payudara / Laktasi
terhadap laktasi.
7) Perubahan Lain
sesudah partus dapat naik 0,5 ºC dari keadaan normal tetapi tidak
suhu badan akan kembali normal. Bila suhu badan >38 ºC mungkin
ada infeksi.
4. Perubahan Psikologis
sebagai anak kemudian berubah menjadi istri, dan sebentar lagi dia siap
menjadi seorang ibu. Proses adaptasi ini memerlukan waktu untuk bisa
a. Periode taking in
oleh ibu pada periode ini adalah rasa mules, nyeri pada luka
jahitan.
72
Fase taking hold berlangsung mulai hari ke-3 smapai hari ke-10
bayinya dan perasaan ibu sangat sensitive. Kita harus berhati – hati
rasa percaya diri dalam tugas barunya sebagai orangtua. Tugas kita
cara menyusui yang benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas,
c. Fase letting go
Fase ini adalah fase dimana seorang wanita sudah mau dan
ASI. Bagi ibu masa nifas yang menyusui dalam hal nutrisi harus :
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
makan.
c. Kebersihan diri
d. Eliminasi
jam.
laksantia.
regulasi BAB.
e. Seksual
atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri (Ai Yeyeh
dkk, 2012).
f. Keluarga Berencana
fisik yang bisa ibu lakukan adalah senam nifas. Senam nifas
lantai.
darah.
ini meliputi:
tengkuk.
virulensinya.
kemih.
e. Payudara Bengkak
7. Kunjungan Nifas
Tujuan kunjungan :
Tujuan kunjungan :
perdarahan abnormal.
Tujuan kunjungan :
Tujuan kunjungan :
83
ia alami.
1. Pengertian
yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran. Bayi baru lahir
minggu sampai dengan 42 minggu denag berat badan 2.500 gram, nilai
APGAR >7 dan tanpa cacat bawaan. Bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan berusia 0-28 hari. Masa neonatal adalah masa sejak lahir
masa yaitu neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan
usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah usia kurang dari 7 hari
Menurut Kumalasari, dkk (2015), ciri-ciri bayi baru lahir antara lain :
cukup
sempurna
sudah ada.
a. Bayi Premature
b. Bayi Mature
Yaitu bayi yang lahir mulai dari 37 minggu sampai kurang dari
c. Bayi Postmature
Yaitu bayi yang lahir 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari).
(Proverawati, 2012)
a. Tahapan I
untuk pemeriksaan fisik dan scoring gray untuk interaksi ibu dan
bayi.
b. Tahapan II
perubahan perilaku.
c. Tahapan III
a. Evaporasi
pada permukaan tubuh oleh panas bayi sendiri karena setelah lahir,
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
benda-benda yang mempunyai susu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh
a. Sistem Pernapasan
diserap oleh pembuluh darah dan limfe sehingga semua alveoli terisi
oleh udara pada saat ini maka terjadi peningkatan tekanan O2 dalam
bayi baru lahir tidak teratur kedalaman, kecepatan dan iramanya serta
setelah bayi lahir. Foramen oavle, duktus arterious dan duktus venosus
menjadi ligamen. Nafas pertama yang di lakukan oleh bayi baru lahir
berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada sasat usi satu minggu
frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 128 x/menit dan 163 x/menit
saat bangun. Aritmia sinus (denyut jantung yang tidak teratur pada
tidak berlangsung lama, ketika bayi lahir banyak sel darah merah tidak
menyebabkan ikterus fisiologi pada bayi baru lahir dalam 2-3 hari
pertama kelahiran.
c. Sistem Pencernaan
kehitaman dan lembut, terdiri dari mucus, sel epitel, cairan amnion
akan menjadin kuning. Bayi yang diberi ASI, fesesnya lembut, kuning
terang dan tidak bau. Sedangkan bayi yang diberi susu formula
berwarna pucat dan agak berbau. Bayi yang diberi ASI dapat BAB
sebanayak 5 kali atau lebih dalam sehari, ASI sudah mulai banyak
91
setelah 3-4 minggu, bayi hanya BAB 1 kali dalam 2 hari. Sedangkan
bayi yang diberi susu formula lebih sering BAB tetapi lebih cenderung
sudah tersedia pada saat bayi dilahirkan, tetapi suhu tubuh bayi
akan terlihat tidak aktif dan dia akan mempertahankan panas tubuhnya
e. Sistem Ginjal
dehidrasi ekskresi zat padat seperti urea dan sodium klorida akan
terganggu. Bayi baru lahir harus BAK dalam waktu 24 jam setelah
lahir. Awalnya urine yang keluar sekitar 20-30 ml/hari dan meningkat
cairan mneingkat.
dan menginfeksi janin. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infkesi
pada bayi sekitar 6 bulan, sedangkan IgM dan IgM dan IgA tidak
dari ibunya, hal ini disebabkan karena adanya kekebalan pasif selama
bulan pertama kehidupan. Sedangkan IgM dan IgA rata-rata 20% dari
orang dewasa. Tingkat IgM dan IgA yang relatif rendah dapat
infeksi.
g. Sistem Reproduksi
folikel primodial yang mengandung ovum pada saat lahir. Pada kedua
minggu kehamilan.
fontanel.
i. Sistem Saraf
kontrol yang minim oleh koetex serebi terhadap sebagian besar batang
1) Reflek Morro
jari akan meregang dengan ibu jari dan telunjuk membentuk huruf
serupa. Reflek morro biasanya ada pada saat lahir dan hilang
2) Reflek rooting
Reflek ini timbul karena adanya stimulasi taktil pada pipi dan
menghisap dan dapat dilihat jika pipi atau susut mulut dengan
3) Reflek Sucking
5) Reflek Graps
Reflek yang timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan
usia 3-4 bulan. Jari kaki akan menekuknke bawah, reflek ini
menurun pada usia 8 bulan, tapi masih dapat dilihat sampai usia 1
tahun.
Reflek ini timbul bila bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan
kiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini tidak dapat dilihat pada
98
bayi yang berusia 1 hari, meskipun sekali reflek ini dapat diamati
8) Reflek Babinski
Reflek bila ada rangsangan pada telapak kaki akan bergerak ketas
minggu.
Kulit bayi sangat sensitif terhadap infeksi oleh karena itu penting
menyebabkan infeksi. Oleh karena itu IgA tidak ada pada saat
adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir dimulai sejak
bersih untuk bayi baru lahir. Asuhan segera yang dilakukan dengan
c. Jaga bayi tetap hangat (kontak skin to skin antara ibu dan bayi)
tiap 15 menit :
bayi
menghangatkannya
d. Menilai Pernapasan
e. Perawatan Mata
tertutup
Tabel 2.5
Keterangan :
g. Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan
102
pemeriksaan
vitamin K pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir normal dan cukup
i. Perawatan Lain
keadaan kering
2) Dalam waktu 24 jam bila ibu dan bayi belum pulang, beri
a) Memberikan ASI sesuai kebutuhan tiap 2-3 jam atau sesering mungkin
antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi
103
menangis)
Kontrasepsi, 2015).
sulit
dan berdarah
9. Kunjungan Neonatus
diletakkan didada atau perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk
memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan menemukan puting ibu.
ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit dan kulit juga membuat bayi lebih
tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik dengan demikian berat
ikatan batin antara ibu dan bayi. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo, 2014)
11. Imunisasi
bakteri tahan asam (BTA). Bakteri ini dapat menyerang berbagai alat
atau organ tubuh penting seperti paru, tulang, selaput otak, usus,
b. Hepatitis
c. DPT
tersebar didalam kotoran dan debu jalanan, usus, tinja kuda, domba,
d. Polio
107
Vaksin virus polio berisi suku sabin yang dilemahkan. Penyakit yang
e. Campak
Tabel 2.6
Jadwal Imunisasi
Usia Vaksin
Saat Lahir Hepatitis B-1 Polio 0
1 bulan Hepatitis B-2
0-2 bulan BCG
2 bulan DPT-1 Polio-1
4 bulan DPT-2 Polio-2
6 bulan DPT-3 Polio Hepatitis B-3
9 bulan Campak
Sumber : Wahyuni dalam Aprilianti ( 2016 )
Prawirohardjo, 2014)
1. Pengertian
yaitu:
banyak dari unmet need dari semua wanita selama usia reproduksi
tabel berikut:
interval.
Kondom/ Dapat Tidak ada Sebaiknya
Spermici digunakan pengaruh pakai
dal setiap saat terhadap kondom
pasca laktasi yang diberi
persalinan Sebagai pelican
cara
sementara
sambil
memilih
metode lain
Koitus Dapat Tidak ada Beberapa
Interuptus digunakan pengaruh pasangan
/ setiap waktu terhadap tidak
Abstinens laktasi atau sanggup
ia tumbuh untuk
kembang abstinensi
bayi Perlu
Abstinensia konseling
100%
efektif
Kontrase Dapat Tidak ada Perlu
psi dilakukan pengaruh anestesi
mantap: dalam 48 terhadap local
Tubekto jam laktasi atau Konseling
mi pascapersali tumbuh harus sudah
nan kembang dilakukan
Jika tidak, bayi sewaktu
tunggu Minilaparat asuhan
sampai 6 omi pasca antenatal
minggu persalinan
pasca paling
persalinan mudah
dilakukan
dalam 48
jam pasca
persalinan
Vasektom Dapat Tidak Merupakan
i dilakukan segera salah satu
setiap waktu efektif cara KB
karena perlu untuk pria
paling
sedikit 20
ejakulasi
(±3 bulan)
sampai
113
benar-benar
steril
4. Manfaat KB
signifikan pada:
mudan dan tua, ketika besarnya resiko kematian ibu dan bayi
BAB III
TINJAUAN KASUS
No reg : 16/22
Nama pengkaji : Rachmatiah, SST
Hari/Tanggal : 07 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 16.41 WIB
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Umur : 27 th Umur : 29 th
kehamilannya
mengkonsumsi
Riwayat penyakit
f. Riwayat Pernikahan
g. Riwayat Psikososial
periksa
istri
Rencana persalinan
- Tempat ` : TPMB
h. Riwayat KB Terakhir
bulan
117
i. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
buah, susu
b. Eliminasi
Konsistensi : Lunak
Aktivitas : Melakukan
pekerjaan
Rumah tangga
Obat-obatan/Jamu : Tidak
mengkonsumsi
mengkonsumsi
NAPZA : Tidak
mengkonsumsi
e. Hubungan Seksual
f. Personal Hygiene
Mandi : 2 x sehari
2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan Umum
1) Kesadaraan : Composmentis
4) Lila : 26 cm
5) Berat Badan
BB Sekarang : 80kg
53 kg
7) IMT : = 21,5/ideal
157 M ²
b. Tanda vital
2) Nadi : 81x/m
3) Suhu : 36,50C
4) Pernafasan : 22x/m
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
(a) Kepala
Rambut : Bersih
(b) Muka
Oedema : Tidak
Pucat/Tidak : Tidak
(c) Mata
120
Screla : putih
(d) Hidung
(e) Telingga
serumen
(f) Mulu/Gigi
(g) Dada
Areola : Hiperpigmentasi
(h) Ekstremitas
Ektremitas Atas
Kuku : Tidak
kuning,kebiruan,
Ektremitas Bawah
Kuku : Tidak
kuning,kebiruan
(i) Perut
pemeriksaan
2) Palpasi
(b) Leher
pembesaran
pembesaran
pembesaran
(c) Dada
Mammae : simetris
122
Konsistensi : lunak
(d) Perut
Procxypoideus
melenting (bokong)
Leopold II
memanjang, keras
seperti papan
(punggung).
janin (Ekstremitas
janin)
123
PAP
TBJ : (TFU-12)x155 =
(28–12) x 155 = 20 x
155
TBJ : 2480gram
Auskultasi :
DJJ
Dada
Paru – paru
Jantung
Irama : teratur
124
Frekuensi : 84 x/m
Intensitas : kuat
(e) Ekstremitas
Oedema
ditekan
(f) Punggung
Bentuk : Normal
3) Perkusi
d. Pemeriksaan Penunjang
a) Darah
Hb : 11,8gram
b) Urine
c) Pemeriksaan USG
laki, posisi janin normal, tidak terlilit tali pusat, air ketuban
banyak.
II. ANALISA
III. PENATALAKSANAAN
bergizi seimbang seperti sayur, lauk pauk, Susu dan buah. Ibu
bersedia mengkonsumsi.
Ibu mengerti.
126
yang sudah sering dan teratur, keluar lendir darah dan keluar
KUNJUNGAN KE II ANC
kehamilannya
O : keadaan umum :
Kesadaraan : Composmentis
Nadi : 82x/m
Suhu : 36,70C
Pernafasan : 21x/m
Palpasi :
Procxypoideus teraba
melenting (bokong)
Leopold II
(punggung).
melenting (kepala)kepala
bagian).
155 = 20 x 155
TBJ : 3100gram
Auskultasi :
DJJ
Dada
Paru – paru
Jantung
Irama : teratur
Frekuensi : 84 x/m
Intensitas : kuat
IV. ANALISA
V. PENATALAKSANAAN
bergizi seimbang seperti sayur, lauk pauk, Susu dan buah. Ibu
bersedia mengkonsumsi.
Ibu mengerti.
yang sudah sering dan teratur, keluar lendir darah dan keluar
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh sudah keluar lendir darah dan mules sejak pukul
b. Tanda-tanda persalinan
Pengeluaran pervaginam
HPL : 27 – 08 - 2022
20.45 WIB
2. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Kesadaraan : Composmentis
Keadaan : Baik
Tanda vital
Nadi : 80x/m
132
Suhu : 36,70C
Pernafasan : 22x/m
2. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
(a) Kepala
Rambut : Bersih
(b) Muka
Oedema : Tidak
Pucat/Tidak : Tidak
(c) Mata
lesi,
Screla : putih
(d) Hidung
(e) Dada
Areola : Hiperpigmentasi
133
(f) Ekstremitas
Ektremitas Atas
Ektremitas Bawah
(g) Perut
Kontraksi : ada
(h) Genitalia
2) Palpasi
(a) Perut
Leopold II
(Ekstremitas janin )
digerakkan (Divergen).
20 x 155
Auskultasi :
DJJ
Irama : Teratur
(b) Ekstremitas
Oedema
Turgor Kulit baik, kembali dalam waktu 1-2 detik setelah ditekan
135
(c) Genitalia
Vagina : Normal
Pembukaan : 4cm
Ketuban : Utuh
Persentasi : Kepala
Penurunan : Hodge II
3) Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang
II. ANALISA
III. PENATALAKSANAAN
cm, ketuban masih utuh, djj bayi normal, TD: 110/80 MmHg.
Ibu mengerti.
mendampingi.
proses persalinan.
LEMBAR OBSERVASI
3x10'35
22.00 142
"
3x10'35
22.30 134
"
3x10'40
23.00 145
"
4x10'40
136
23.30 "
4x10'40
24.00
148 "
4x10'40
00.30 145
"
4x10'45 portio Tipis lunak f 8cm,
01.00 100/70 82 18 36,5 145
" Ket +H-II-III,
4x10'45
01.30 147
"
5x10'50 portio tdk teraba ,f10cm Ket-
02.00 149
" prekep,HIII+,0/5 bagian
SOAP KALA I
Tanggal : 05 – 09 - 2022
S : Ibu mengatakan sudah keluar lendir darah dan mules mules sejak jam
16.00 WIB
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 86 x/menit
Rr : 24 x/menit
S : 36,7oC
138
VT :
Vagina : Normal
Pembukaan : 4cm
Ketuban : Utuh
Persentasi : Kepala
Penurunan : Hodge II
P :
mengerti.
139
baik
mengerti.
persalinan.
11. Menyiapkan partus set dan hecting set. Alat sudah siap.
SOAP KALA II
R: 22x/menit, S : 36,8oC
Periksa Dalam
Vagina : Normal
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Negatif
Presentasi : Kepala
Penurunan : H III+
P :
partus set.
mengerti.
his.Suami mengerti.
satunya.
10. Memberikan pujian kepada ibu karena sudah meneran dengan baik
dan benar.
11. Meletakkan duk steril yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
dangkal.
selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan, tidak ada lilitan
tali pusat
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus
pukul 2.30 WIB bayi segera menangis, warna kulit kemerahan, tonus
15. Lap muka bayi dengan kasa, meletakkan bayi diatas perut ibu,
tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
Kala III
100/70 MmHg
Kemih : Kosong
1. Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi dalam uterus;
4. Menjepit tali pusat dengan jepitan umbilical set lalu klem dan potong.
144
5. Meletakan bayi pada dada ibu IMD (selama 1 jam) dan menganjurkan
bertambah panjang.
hekting
SOAP KALA IV
S : Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya dan ibu masih merasakan mules
pada perutnya.
O:
2. Pemeriksaan fisik:
145
Abdomen : Tinggi fundus uteri ibu setinggi 1 jari bawah pusat, kontraksi
teraba kosong.
P:
atau tidak.
5. Memeriksa TFU ibu, yaitu TFU ibu 2 jari di bawah pusat. KU baik,
kontraksi uterus ibu baik, TFU dlm batas normal, kontraksi baik,
cairan yang hilang selama persalinan,dan ibu sudah mau minum serta
makan.
Wakt Kandung
TD Nadi T TFU UC Perd
u Kemih
110/70 80 36,7 1 jari ± 25
02.40 baik Kosong
mmHg x/menit 0C bwh pst cc
110/80 82 1 jari ± 25
02.55 baik Kosong
mmHg x/menit - bwh pst cc
110/70 82 1 jari ± 20
03.10 baik Kosong
mmHg x/menit - bwh pst cc
110/80 80 2 jari ± 20
03.25 baik Kosong
mmHg x/menit - bwh pst cc
120/70 80 36,6 2 jari ± 15
03.55 baik Kosong
mmHg x/menit 0C bwh pst cc
120/80 80 2 jari ± 10
04.25 baik Kosong
mmHg x/menit - bwh pst cc
147
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
c. Antenatal
Pemeriksaan di : BPM
Para :2
d. Persalinan
cm
Placenta : Spontan
Anestesi : Lydocain
Jahitan : Delujur
Infus cairan : - ml
Tranfusi darah : - ml
e. Pola Eliminasi
2. DATA OBJEKTIF
1) Keadaan Umum
Kesadaraan : Composmentis
Keadaan : Baik
Tanda vital
Nadi : 84x/m
Suhu : 36,70C
Pernafasan : 24x/m
149
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
(a) Muka
Pucat/Tidak : Tidak
(b) Mata
Screla : putih
(c) Telinga
(d) Hidung
(e) Dada
Areola : Hiperpigmentasi
(f) Ekstremitas
(g) Genitalia
Palpasi
(a) Leher
(b) Dada
(c) Perut
Kontraksi : Baik
(d) Ekstremitas
Oedema
Turgor Kulit baik, kembali dalam waktu 1-2 detik setelah ditekan
3) Pemeriksaan Penunjang
II. ANALISA
III. PLANNING
2. Memberitahu ibu bahwa mulesnya saat ini adalah hal yang wajar
bulat dan keras agar tidak terjadi perdarahan, nyeri pada luka
jahitan ibu juga hal yang wajar karena luka jahitan ibu masih
basah.Ibu mengerti.
bersedia.
NIFAS 6 HARI
Tanggal : 13 – 09 - 2022
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8oC
pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Mata
Sklera : putih
Dada (Mamae)
Simetris : Iya
Ekstermitas
Genetalia
Lochea : Sanguilenta
Palpasi
Dada (Mamae)
Perut
Kontraksi : Baik
Ekstremitas
Tangan Ka/ki
Kaki ka/ki
Genetalia
Perineum : basah
Perkusi
mengerti.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar. Ibu mengerti.
dan atau apabila ada keluhan. Ibu bersedia untuk datang kunjungan
ulang.
NIFAS 2 MINGGU
Tanggal : 20 – 09 - 2022
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Mata
Sklera : putih
Dada (Mamae)
Simetris : Iya
Ekstermitas
Genetalia
Lochea : Serosa
Palpasi
Dada (Mamae)
Perut
156
Ekstremitas
Tangan Ka/ki
Kaki kaki
Genetalia
Perineum : kering
Perkusi
mengerti.
mengerti.
mengerti
Tanggal : 19 – 10 - 2022
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,8oC
158
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Mata
Sklera : putih
Dada (Mamae)
Simetris : Iya
Ekstermitas
Genetalia
Palpasi
Dada (Mamae)
Perut
Ekstremitas
Tangan Ka/ki
Kaki kaki
159
Genetalia
Perineum : kering
Perkusi
mengerti.
4. Mengingatkan ibu cara menyusui yang baik dan benar dan menyusui
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Nama : By.Ny.D.A
b. Pada Ibu
Keluhan
sedikit sesak
2. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
Suhu : 36,60cc
Pernafasan : 42x/menit
Nadi : 140x/menit
Keaktifan : Aktif
Tangisan : Kuat
2) Antropometri
Lingkar perut : 31
Panjang Badan : 49 cm
succedeneum
hidung
sindaktili
n) Anus : Positif
5) Eliminasi
Miksi : Positif
Mekonium : Positif
II. ANALISA
III. PENATALAKSANAAN
menangis kuat.
mata bayi.
164
NEONATUS 2 JAM
Tanggal : 06 – 09 - 2022
O: TTV
Hr : 138x/menit
Rr : 52x.menit,
S : 36,9occ
BB : 3150 gram,
tidak ikterik, tali pusat tidak ada perdarahan atau tanda-tanda infeksi.
Ibu mengerti.
vitamin K.
NEONATUS 6 JAM
Tanggal : 06 – 09 - 2022
O: TTV
Hr :140x/menit
Rr : 56x.menit
S : 36,7 cc,
BB : 3400 gram
tidak ikterik, tali pusat tidak ada perdarahan atau tanda-tanda infeksi.
Ibu mengerti.
mengerti.
4. Memberitahu ibu agar bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan
6. Memberitahu ibu cara melakukan perawatan tali pusat yang baik dan
7. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir seperti demam, tidak
benar.Ibu mengerti.
167
NEONATUS 6 HARI
Tanggal : 13 – 09 – 2022
O: TTV
HR : 142 x/menit
Rr : 49 x/menit
S : 36,7oC
BB : 3.550 gram,
P:
2. Memberitahu ibu agar menjemur bayinya dipagi hari pada pukul 8-9
mengerti.
168
mengerti.
5. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
– 2022 dan atau apabila ada keluhan. Ibu bersedia kunjungan ulang.
NEONATUS 2 MINGGU
Tanggal : 06 – 09 - 2022
O: TTV
BB : 3.750 gram
HR : 146 x/menit
RR : 46 x/menit
S : 36,9oC
mengerti.
Tanggal : 19 – 10 – 2022
O : TTV :
BB : 4.350 gram
HR 138 x/menit
RR : 49 x/menit
170
S : 36,9oC
2. Mengingatkan ibu kembali cara perawatan bayi yang baik dan benar.
Ibu mengerti.
4. Mengingatkan ibu kembali cara menyusui yang baik dan benar. Ibu
mengerti.
Data Subjectif
171
Data objectif
Pemeriksaan fisik:
: suhu : 36,8 C
: RR : 24 x/mnt
: Pls : 82 x/mnt
BB : 72 Kg
TB : 156 Cm
Analisis
Penatalaksanaan
tentang keadaannya)
haid dan berat badan, sakit kepala / pusing, penurunan libido/ hasrat
5. Menganjurkan ibu kembali apabila ada keluhan dan suntik ulang pada
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dimuli dari
masa kehamilan, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. D.A di BPM.
RACHMATIAH, SST.
A. KEHAMILAN
Pada kasus di atas di dapat Ny. D.A hamil anak ke-2, Selama kehamilan
pada trimester I, 2 kali pada trimester II, dan 3 kali pada trimester III. Menurut
Hb, golongan darah, dan protein urine. Hal ini brarti sesuai dengan standar
pelayanan antenatal 10T yaitu, Pengukuran berat badan dan pengukur tinggi
badan (T1), Pengukura tekanan darah (T2), Pengukuran lingkar lengan atas
(LILA) (T3), Pengukuran Tinggi fundus uteri (T4), Penentuan letak janin dan
174
denyut jantung janin (DJJ) (T5), Tetanus toxoid (T6), Tablet Fe (minimal 90
(Hb) yang dilakuakan minimal 2 kali yaitu pada saat kunjungan awal dan
trimester III, Pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila
2020). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ny.D.A tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktik. Ibu juga mengatakan sering buang air kecil, yang mana
menurut teori (Manuaba, 2012) salah satu perubahan fisiologi pada kehamilan
trimester III yaitu perubahan system perkemihan, akibat dari turunnya kepala
bayi, menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan juga akibat dari
pembentukan urine akan bertambah. Selain mengatakan sering BAK ibu juga
khawatir akan bayi yang dilahirkanya dalam keadaan tidak normal, takut akan
rasa sakit yang timbul pada saat persalinannya, yang di rasakan Ny.D.A
merupakam perubahan psikologis pada kehamilan trimester III hal ini juga sesuai
penglihatan mata kabur, bengkak pada muka dan ekstremitas, keluar cairan
kepala, juga penglihatan mata kabur serta dari pemeriksaan objektif TD Ny.D.A
110/80, dan dari hasil LAB protein urine Ny.D.A adalah Reaktif.
penulis akan membahas dan menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya
tijauan kasus untuk melihat kesenjangan – kesenjangan yang terjadi pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil. Pada pembahaan ini penulis juga membandingkan
teori – teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah di berikan pada
Ny.D.A G2P0A0.
B. PERSALINAN
ini sejalan dengan teori menurut (Sukarta, 2019). Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37–42
minggu).
KALA I
09 – 2022 pukul 21.00 WIB dengan keluhan Ibu mengeluh sudah keluar lendir
darah dan mules sejak pukul 16.00, belum keluar air-air. TD 110/80, His
2x10’35”, keadaan umum baik dan saat dilakukan pemeriksaan dalam portio tebal
lunak, pembukaan 4 cm, Maka Ny.D.A sudah memasuki kala 1 fase aktif.
Pada pukul 01.00 WIB dilakukan kembali pesmeriksaan dalam portio tipis
11 jam. Disimpulkan bahwa kala I Ny.D.A tidak terjadi kesenjangan antar teori
KALA II
Pada tanggal 06- 09 – 2022 Puku 02.00 WIB Ny.D.A mengatakan mulas
kembali sudah pembukaan lengkap (10 cm) sudah masuk dalam inpartu kala II.
Pukul 02.30 WIB bayi lahir spontan, jenis kelamin laki – laki, segera menangis,
warna kulit kemerahan, tonus otot aktif. Dalam kala II persalinan Ny.D.A
kala II Ny.D.A tidak terjadi kesenjangan antar teori dan praktek dilahan.
KALA III
Pada Ny.D.A kala III berlangsung selama 10 menit pada pukul 02.40 WIB
plasenta lahir spontan, lengkap dan kontraksi uterus baik, hal ini sesuai dengan
teori menurut (Damayanti, dkk, 2014) bahwa kala III persalinan berlangsung
setelah kala II yang tidak lebih dari 30 menit. Kala III Ny.D.A tidak terdapat
KALA IV
Kala IV persalinan adalah dimulai dari lahirnya plasenta sampai dua jam post
pemantauan selama 2 jam, setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada
jam kedua dengan hasil pemeriksaan TTV normal, tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, dan perdarahan
masih dalam jumlah normal +/- 100 cc. Sampai 2 jam postpartum kondisi Ny.D.A
177
dalam keadaan baik. Kala IV Ny.D.A tidak terdapat Kesenjangan antara teori dan
praktik.
C. NIFAS
Selama masa nifas tinggi fundus uteri Ny.D.A dalam batas normal sesuai.
Ny.D.A dilakukan 4 kali pemeriksaan pada saat nifas 6 jam setelah persalinan, 6
(Islami & Aisyaroh, 2012). Setelah pemeriksaan nifas tidak ditemukan tanda –
tanda bahaya dan komplikasi pada Ny.D.A semua dalam keadaan normal. Hal ini
sesuai dengan teori yang dinyatakan bahwa kunjungan nifas dilakukan untuk
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi dan menangani
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas yaitu penulis telah
personal hygne dan vulva hygne, pola istirahat seperti jika bayi tidur sebaiknya
ibu juga tidur dan beristirahat, sehingga jika bayi terbangun pada malam hari
Ny.D.A sudah tidak merasakan lelah dan mengantuk, tentang pola makan yang
baik dan benar seperti mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, tidak ada
dan kering, menggunakan bra yang dapat menyokong payudara, apabila putting
susu lecet oleskan ASI sebelum dan susdah menyusui, berhubungan seksual fisik
178
atau kapan waktunya fisik telah kembali siap untuk memulai hubungan seksual.
Dalam hal ini sesuai dengan teori asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.D.A
Pada kasus Ny.D.A lahir dengan usia kehamilan 38 minggu dengan berat
badan bayi 3.150 gram. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu denag berat badan 2.500
gram (Sholichah, 2017). Dalam hal ini sesuai dengan teori asuhan kebidanan yang
diberikan pada bayi baru lahir normal seperti yang tertera diatas
Perawatan bayi baru lahir pada By. Ny.D.A segera sesudah lahir adalah
mencegah infeksi yaitu membersihkan jalan lahir, memotong dan merawat tali
salep mat, identifikasi bayi dan pemantauan bayi baru lahir. Pelayanan BBL
sesuai standar kualitas meliputi mencegah infeksi yaitu membersihkan jalan lahir,
Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi, 2015). Pada bayi Ny.D.A
perawatan bayi baru lahir sudah dilakukan sesuai teori yang disebutkan diatas.
E. KELUARGA BERENCANA
berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI,
radang panggul dan kerugiannya yaitu perubahan pola haid (haid tidak teratur atau
memanjang dalam 3 bulan pertama, haid jarang, tidak haid dalam 1 tahun), sakit
Memberitahu kepada Ny.D.A untuk tidak lupa tanggal kembali untuk melakukan
penyuntikan ulang dan apabila ibu merasakan keluhan dianjurkan untuk datang ke
PMB kembali
180
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disimpulkan :
nifas, dan bayi baru lahir dilakukan asuhan kebidanan nifas normal
B. SARAN
1. TPMB
2. Institusi Pendidikan
buku buku bacaan yang berkaitan dengan kebidanan yang sudah tidak
bisa digunakan sebagai referensi karena dilihat dari segi tahun terbitan
penguji.
182
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, W. (2016). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dan Neonatus. Ciamis:
Nuha Medika.
Dwiendra, D. (2014). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Atau Balita Dan Anak
Prasekolah Untuk Para Bidan. Edisi 1. Yogyakarta: Deepulish.
Ernawaty. (2016). Identifikasi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan Antenatal Care
(Anc) Pada Trimester I Di Poli Kia Puskesmas Lepo - Lepo Kota Kendari
Tahun 2016. Kendari: Politeknik Kesehatan Kendari.
Haerati, N. (2018). Manajemen Asuhan Kebidanan Postnatal Care Pada Ny. "H"
Dengan Bendungan Payudara Di Rsud Syech Yusuf Gowa Tanggal 05 Juli
183
Huda, I. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny "K" Post Partum Hari
Ketiga Dengan Bendungan Asi Di Puskesmas/Rsp 1 Jumpadang Baru
Makassar Tanggal 30 April - 03 Mei 2017. Makassar: Prodi Kebidanan
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (Uin)
Alauddin Makasar 2017.
Jnpk-Kn. (2013). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan, Nifas, Dan Bayi Baru Lahir
Normal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Khairoh, M., B, A. R., & Ummah, K. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kehamilan . Surabaya: Cv. Jakad Publishing.
Palewang, F. H., Nurfaini, & Nur, A. F. (2019). Kualitas Anc Terhadap Plasenta
Ringan. Mutu Pelayanan Kebidanan, Ta 2019/2020, 4.
Rini, S., & D, F. K. (2017). Panduan Asuhan Nifas Dan Evidence Based Practice.
Yogyakarta: Deepublish.
Sukma, F., Hidayati, E., & Jamil, S. N. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa
Nifas. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
LAMPIRAN
ANC
187
INC
PNC
188
BBL
KB
PARTOGRAF
189