TATA KELOLA KLINIS DALAM IMPLEMENTASI STANDAR AKP, PP, PAP, PAB
SEBAGAI PENDUKUNG PELAYANAN BERPUSAT PADA PASIEN
SESUAI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2022
HARI SELASA – RABU, TANGGAL 30 – 31 MARET 2023
1
Asuhan Pasien:
PAP 1.1, 1.2, PP GU, 1, 2, Pelayanan dan asuhan
Pasien dan keluarga pasien AKP 3, 3.1., PAB 3.1, 3.2, 4, 7, 7.3, PKPO yg seragam dan
dilibatkan dalam semua aspek 4, 6, KE 7, TKRS 8. terintegrasi, butir a) – e)
perawatan dan tata laksana → PAP 1.
medis melalui edukasi .....
→ Std HPK 2. Pengkajian Pasien –
I.A.R: AKP, PP, PAP, PAB,
Pengkajian Ulang: oleh SKP, PKPO, Prognas.
semua PPA yg terkait, dicatat di
CPPT: Medis, Perawat/Bidan,
Farmasi, Gizi, dll sesuai regulasi Pemberian Pelayanan/
RS nya. →PP 2. Implementasi Rencana:
AKP, PAP, PAB, PKPO, Prognas.
Pengkajian Awal:
*oleh 2 profesi: medis & keperawatan: DPJP: Clinical Leader, Ketua
IGD, Rajal, Ranap →PP 1.1. Tim Klinis, Integrator: AKP 3.1,
*menggali isi minimal 13 elemen: →PP PP 1, PP 2, PAP 1.2.
PPA sbg Tim: kolaborasi,
1, 1.1, 1.2 & PKPO 4.
kompetensi: PP 1, PP 2, PAP 1, PAP
1.2, AKP 3.
2
(Nico Lumenta, KARS, 2022. Sumber : Starkes & Instrumen Survei KARS, 2022)
Patient Centred Care
(AKP 3 EP 1,
Standar PAP 2.1. RS memberikan pelayanan geriatri rajal, ranap akut dan ranap kronis sesuai dgn tingkat jenis pelayanan.
Standar PAP 2.2. RS melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis RS (Hospital Based Community Geriatric Service).
Standar PAP 2.3. RS menerapkan proses pengenalan perubahan kondisi pasien yang memburuk.
Standar PAP 2.4. Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area rumah sakit.
Standar PAP 2.5. Pelayanan darah dan produk darah dilaksanakan sesuai dgn panduan klinis serta prosedur yg ditetapkan RS.
Standar PP 3.9. RS menetapkan regulasi tentang penyelenggara pelayanan darah dan menjamin pelayanan yg diberikan sesuai
peraturan dan perUUan dan standar pelayanan.
P r o s e s S u r ve i
7
PAP 2.
Elemen Penilaian Instrumen Survei KARS Skor
2. RS telah memberikan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan pemberian 10 TL
pelayanan pada pasien risiko pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi 5 TS
tinggi dan pelayanan risiko pada populasi pasien anak, pasien dewasa dan pasien geriatri, 0 TT
tinggi yg telah diidentifikasi meliputi :
berdasarkan populasi yaitu a) Rencana asuhan perawatan pasien; b) Perawatan terintegrasi
pasien anak, pasien dewasa dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif; c) Pemberian
dan pasien geriatri sesuai informed consent, jika diperlukan; d) Pemantauan/observasi pasien
dalam maksud dan tujuan. selama memberikan pelayanan; e) Kualifikasi atau kompetensi staf
yang memberikan pelayanan; dan f) Ketersediaan dan penggunaan
peralatan medis khusus untuk pemberian pelayanan.
19
PAP 2.2.
Elemen Penilaian Instrumen Survei KARS Skor
3. RS telah melaksanakan kegiatan D 1) Bukti pelaksanaan kegiatan sesuai program 10 TL
sesuai program dan tersedia leaflet 2) Bukti leaflet atau alat bantu kegiatan edukasi memuat materi 5 TS
atau alat bantu kegiatan (brosur, edukasi tentang pelayanan kesehatan warga lanjut usia di 0 TT
leaflet, dan lain-lainnya). masyarakat.
W *Kepala/staf PKRS,
*Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri,
*Pasien/keluarga.
4. RS telah melakukan evaluasi dan D Bukti tentang evaluasi dan laporan meliputi : 10 TL
membuat laporan kegiatan 1) Pencatatan kegiatan dengan indikator antara lain lama rawat 5 TS
pelayanan secara berkala. inap, status fungsional, kualitas hidup, rehospitalisasi dan 0 TT
kepuasan pasien.
2) Bukti pelaporan kegiatan secara berkala kepada pimpinan
RS
W *Pimpinan RS
*Ketua/anggota Tim terpadu Geritari
20
Maksud dan Tujuan PAP 2.1 dan PAP 2.2. Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan
multi penyakit/gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan
yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara tepadu dengan pendekatan multi disiplin yg
bekerja sama secara interdisiplin. Dengan meningkatnya sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan
maka usia harapan hidup semakin meningkat, sehingga secara demografi terjadi peningkatan
populasi lanjut usia. Sehubungan dengan itu RS perlu menyelenggarakan pelayanan geriatri
sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri:
a) Tingkat sederhana (rawat jalan dan home care)
b) Tingkat lengkap (rawat jalan, rawat inap akut dan
home care)
c) Tingkat sempurna (rawat jalan, rawat inap akut dan home care klinik asuhan siang)
d) Tingkat paripurna (rawat jalan, klinik asuhan siang, rawat inap akut, rawat inap kronis, rawat inap
psychogeriatri, penitipan pasien Respit care dan home care)
Standar PAP 2.3. Rumah sakit menerapkan proses pengenalan perubahan
kondisi pasien yang memburuk.
W *Staf klinis
*Staf Diklat
23
Maksud dan Tujuan PAP 2.3. Staf yg tidak bekerja di daerah pelayanan kritis/intensif
mungkin tidak mempunyai pengetahuan dan pelatihan yg cukup untuk melakukan pengkajian,
serta mengetahui pasien yg akan masuk dalam kondisi kritis. Padahal, banyak pasien di luar
daerah pelayanan kritis mengalami keadaan kritis selama di ranap. Seringkali pasien
memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh, tanda2 vital yg memburuk dan perubahan kecil
status neurologis) sebelum mengalami penurunan kondisi klinis yg meluas shg mengalami
kejadian yg tidak diharapkan.
Ada kriteria fisiologis yg dapat membantu staf untuk mengenali sedini-dininya pasien yg
kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang mengalami gagal jantung atau gagal paru
sebelumnya memperlihatkan tanda2 fisiologis di luar kisaran normal yg merupakan indikasi
keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan early warning system (EWS).
Penerapan EWS membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini-
dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yg kompeten. Dengan dmk, hasil asuhan akan lebih
baik. Pelaksanaan EWS dapat dilakukan menggunakan sistem skor oleh PPA yg terlatih.
(J Community Hosp Intern Med Perspect. 2015; 5(2): 10.3402/jchimp.v5.26716.)
(Sumber : dr. Sidharta Kusuma Manggala, 2021)
Standar PAP 2.4. Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area rumah sakit.
W *Staf klinis
28
PAP 2.4.
Elemen Penilaian Instrumen Survei KARS Skor
3. Di seluruh area RS, BHD D Bila ada, bukti laporan pelaksanaan BHD / BHL, termasuk 10 TL
diberikan segera saat dikenali henti evaluasi terhadap pelaksanaan sebenarnya resusitasi atau 5 TS
jantung-paru dan BHL (bantuan terhadap simulasi pelatihan resusitasi di rumah sakit. 0 TT
hidup lanjut) diberikan kurang dari
5 menit. W *Tim code Blue, *Staf klinis.
S *Peragaan BHD
*Peragaan aktivasi code blue.
4. Staf diberi pelatihan pelayanan D Bukti pelaksanaan pelatihan bagi staf tentang pelayanan 10 TL
BHD/BHL sesuai dengan ketentuan resusitasi berupa : TOR, undangan, daftar hadir, materi, 5 TS
RS. laporan, evaluasi, sertifikat. 0 TT
W *Staf klinis
*Staf RS
*Diklat
29
Maksud dan Tujuan PAP 2.4. Pelayanan resusitasi diartikan sebagai intervensi klinis pada pasien
yg mengalami kejadian mengancam hidupnya seperti henti jantung atau paru. Pd saat henti jantung
atau paru maka pemberian kompresi pd dada atau bantuan pernapasan akan berdampak pd hidup
atau matinya pasien, setidak2nya menghindari kerusakan jaringan otak. Resusitasi yg berhasil pd
pasien dgn henti jantung-paru bergantung pd intervensi yg kritikal/penting spt kecepatan pemberian
BHD, BHL yg akurat (code blue) dan kecepatan melakukan defibrilasi. Pelayanan spt ini harus tersedia
utk semua pasien selama 24 jam setiap hari. Sangat penting utk dapat memberikan pelayanan
intervensi yg kritikal, yaitu tersedia dgn cepat peralatan medis terstandar, obat resusitasi, dan staf
terlatih yg baik untuk resusitasi. BHD harus dilakukan secepatnya saat diketahui ada tanda henti
jantung-paru dan proses pemberian BHL kurang dari 5 (lima) menit. Hal ini termasuk evaluasi
terhadap pelaksanaan sebenarnya resusitasi atau terhadap simulasi pelatihan resusitasi di RS.
Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area RS termasuk peralatan medis dan staf terlatih, berbasis
bukti klinis, dan populasi pasien yg dilayani.
Standar PAP 2.5. Pelayanan darah dan produk darah dilaksanakan sesuai
dengan panduan klinis serta prosedur yg ditetapkan RS.
32
Maksud dan Tujuan PAP 2.5. Pelayanan darah dan produk darah harus
diberikan sesuai peraturan perundangan meliputi a.l.:
a)pemberian persetujuan (informed consent);
b)permintaan darah;
c)tes kecocokan;
d) pengadaan darah;
e)penyimpanan darah;
f) identifikasi pasien;
g)distribusi dan pemberian darah; dan
h) pemantauan pasien dan respons terhadap reaksi transfusi.
Staf kompeten dan berwenang melaksanakan pelayanan darah dan produk
darah serta melakukan pemantauan dan evaluasi.
Standar PP 3.9. RS menetapkan regulasi tentang penyelenggara pelayanan darah dan
menjamin pelayanan yg diberikan sesuai peraturan dan perUUan dan standar pelayanan.
Elemen Penilaian PP 3.9.
a) RS menerapkan regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan darah di RS.
b) Penyelenggaraan pelayanan darah dibawah tanggung jawab seorang staf yg kompeten.
c) RS telah melakukan pemantauan dan evaluasi mutu terhadap penyelenggaran
pelayanan darah di RS.
d) RS menerapkan proses persetujuan tindakan pasien untuk pemberian darah dan
produk darah.
Maksud dan Tujuan PP 3.9. Jika terdapat pelayanan yg direncanakan untuk penggunaan
darah dan produk darah, maka dalam hal ini diperlukan persetujuan tindakan khusus. RS
mengidentifikasi prosedur berisiko tinggi di dalam perawatan yg membutuhkan persetujuan,
diantaranya adalah pemberian darah dan produk darah.
PP 3.9.
Elemen Penilaian Instrumen Survei KARS Skor
1. RS menerapkan regulasi R RS menetapkan regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan 10 TL
tentang penyelenggaraan darah. 5 TS
pelayanan darah di RS. D Bukti penerapan penyelenggaraan pelayanan darah di RS sesuai 0 TT
regulasi. Lihat juga Std PAP 2.5.
W *Kepala lab/ unit BDRS (Bank Darah)
*Staf unit lab/ unit BDRS (Bank Darah).
2. Penyelenggaraan pelayanan D Bukti tentang penyelenggaraan pelayanan darah dibawah 10 TL
darah dibawah tanggung jawab tanggung jawab seorang staf yg kompeten. 5 TS
seorang staf yg kompeten. W *Kepala lab/ unit BDRS (Bank Darah) 0 TT
*Staf unit lab/ unit BDRS (Bank Darah).
3. RS telah melakukan D Bukti tentang pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mutu 10 TL
pemantauan dan evaluasi mutu terhadap penyelenggaran pelayanan darah di RS. 5 TS
terhadap penyelenggaraan W *Kepala lab/ unit BDRS (Bank Darah) 0 TT
pelayanan darah di RS. *Staf unit lab/ unit BDRS (Bank Darah).
4. RS menerapkan proses D 1) Bukti tentang pelaksanaan penjelasan tentang tujuan, manfaat, 10 TL
persetujuan tindakan pasien untuk risiko dan komplikasi pemberian transfusi darah dan produk darah. 5 TS
pemberian darah dan produk darah. 2) Bukti persetujuan pemberian darah dan produk darah 0 TT
W *PPA, *Staf klinis, *Pasien/keluarga.
(Lihat juga HPK 4.1 EP a) dan b). 36
PAYUNG HUKUM PELAYANAN DARAH
PMK
Peraturan PMK No.
UU No. Pemerintah No. 83/2014 PMK No. 92/2015 Pedoman
91/2015
36/2009 No. 7/2011 Tentang UTD, Tentang Juknis CPOB
BDRS & Tentang Kerjasama PKM, untuk UTD
Tentang Tentang Standar UTD dan RS dalam dan Pusat
Kesehatan Pelayanan Jejaring
Pelayanan Pelayanan Darah Plasma-
Darah Pelayanan Darah untuk pheresis
Darah
menurunkan AKI
37
PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014
TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN
TRANSFUSI DARAH
UTD
• Jenis, pengorganisasian, persyaratan, perijinan dan
penyelenggaraan UTD, serta pencatatan, pelaporan,
dan pembiayaan pelayanan darah
BDRS
• Penyelenggaraan, persyaratan, pengorganisasian,
pencatatan, pelaporan dan pembiayaan BDRS
39
Permenkes No. 83/2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring
40
TUGAS BDRS
Perencanaan kebutuhan darah dan menerima darah
yang sudah diuji saring dari UTD
41
TUGAS BDRS
42
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN DARAH DI BDRS
• KPI Teknis, diantaranya:
– Permintaan darah
• Dokumen perencanaan kebutuhan darah
• Formulir permintaan darah
– Transportasi darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan transportasi
• Jumlah darah yang rusak selama transportasi
– Penyimpanan darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan penyimpanan
• Kendali mutu komponen darah
• % kerusakan komponen darah akibat penyimpanan
• Jumlah kejadian penyimpangan suhu penyimpanan
• % screen-hold
43
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN DARAH DI BDRS
• KPI Teknis, diantaranya:
– Uji imunohematologi
• % perbedaan hasil uji gol darah di UTD vs BDRS
• Uji kecocokan
• Uji antibodi darah pasien
– Hemovigillance
• % reaksi transfusi
• % reaksi transfusi yang dirujuk ke BDRS dan UTD
• Pembahasan reaksi transfusi
– Distribusi Darah
• % pendistribusian darah melalui BDRS dan langsung ke pasien
• % pengembalian darah dari rungan karena kerusakan selama distribusi
• % penggunaan darah di ruangan sesuai intruksi penggunaan
44
KOL KERJA SAMA KARS DENGAN PERSI BALI
TATA KELOLA KLINIS DALAM IMPLEMENTASI STANDAR AKP, PP, PAP, PAB
SEBAGAI PENDUKUNG PELAYANAN BERPUSAT PADA PASIEN
SESUAI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2022
HARI SELASA – RABU, TANGGAL 30 – 31 MARET 2023
*Implementasi dan
Dokumentasi Pelaksanaan
Pelayanan Pasien Risiko
Tinggi dan Penyediaan
Pelayanan Risiko Tinggi*