Anda di halaman 1dari 34

Kick Off & Launching Serta WS Instrumen Akreditasi RS KARS,

Sesuai STANDAR AKREDITASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI


14 -15 Juli 2022, The Stones Legian Bali – Marriot Autograph Collection Hotels.

“The Indonesian model of PCC”

Mengacu ke Starkes 2022 & ISK – Instrumen Survei KARS 2022

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Juli 2022
Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Edit 25 April 2022

(67 %) (59 %)
(Kepmen No HK.01.07/MENKES/1128/2022 Ttg Standar Akreditasi Rumah Sakit, 13 April 2022; Buku SNARS Edisi 1.1., KARS, 2019)
3
P r o s e s S u r ve i

Starkes + Istak (Instrumen Survei Akreditasi KARS )

(Kepmen No HK.01.07/ MENKES/


1128/2022 Ttg Standar Akreditasi
Rumah Sakit, 13 April 2022)

EP dgn Multi-komponen: a.l.


1. Pahami “Sistem” dari R+D+W, R+D dsb..
substansi yg sedang dinilai.
2. Dgn Proporsi beri Skor
pada EP terkait.

• 10= > 80%, • Tidak Terakreditasi:


• 5 = <80%-20% / <80%-50%, - SKP < 70%
(Nico Lumenta, KARS, 2022)
• 0 = <50% / <20%. - < 8 Bab @ 80%
Asuhan Pasien

❖3 Integrasi Asuhan Pasien


❖7 Dimensi PCC
❖Penerapan STARKES 2022 +
Instrumen Survei KARS
TKRS, PMKP, AKP, HPK, PP, PAP, PAB, KE.

(Nico Lumenta, KARS, 2022)


Berbasis Pelayanan Berfokus Pasien / PCC dan
1
Asuhan Pasien Terintegrasi

Dilaksanakan oleh PPA sebagai Tim, yang


2 berkolaborasi interprofessional dengan
kompetensi untuk berkolaborasi

Dilaksanakan dengan DNA of Care :


3
Safety, Quality, Culture

` Asuhan pasiennya didokumentasikan terintegrasi


Asuhan Pasien 4.0 : adalah asuhan
4 melalui IT dalam SIRSAK dan SISMADAK
pasien, yang modern, terkini di
Rumah Sakit dan mengacu ke PCC
dalam Starkes 2022 & Instrumen
Survei KARS 2022.

(Nico Lumenta, KARS, 2019)


Dimensi Budaya Mutu dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS

ASUHAN PASIEN

Kompetensi
RISIKO Budaya SAFETY

MUTU
(Nico Lumenta, 2015)

(Nico Lumenta, KARS, 2022) 7


Patient Centred Care

Konsep Deskripsi Sumber


I. WHO 1.System level, 2.Organizational Integrated care models: an overview, Regional Office for
Europe of the WHO, 2016
level, 3.Functional level,
4.Professional level, 5.Service level,
6.Personal level
II. Konsep Inti / Core 1.Perspektif Pasien • Conway,J et al., 2006, Partnering with Patients and
Families To Design a Patient- and Family-Centered
Concept 2.Perspektif PPA
Health Care System, A Roadmap for the Future.
Institute for Patient- and Family-Centered Care
• Nico Lumenta, 2015, Sintesis berbagai referensi.

III. The 8 Picker 1.Respect for patients‘ values, Picker Institute and American Hospital Association, 1996,
Eye on Patients Report
Principles Of PCC preferences and expressed needs,
2.Coordination and integration of care,
dst s/d 8.
Patient Centred Care

Pelaksanaan PCC :
Konsep Deskripsi Sumber
• 1.Integrasi Horzontal Intra-Inter PPA, STARKES 2022 & Instrumen Survei KARS 2022.
Asuhan Pasien 2.Integrasi Vertikal Inter Unit, 3.Integrasi
Terintegrasi Horizontal PPA-Pasien.
: The Indonesian model of PCC • 7 Dimensi PCC.
Patient Centred Care

(AKP 3 EP a),

*Asuhan Pasien Terintegrasi PAP 1.1 EP a), PAP 1.2 EP e).


PP GU)

“The Indonesian model of PCC”


Integrasi:
❑ Integrasi Intra-Inter PPA : Horizontal
❑ Integrasi Inter Unit : Vertikal
❑ Integrasi PPA-Pasien : Horizontal
(HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, 4.1, PAP 1.1, 1.2, KE GU, KE 2, AKP 3, PP GU, TKRS 8, 9)

7 Dimensi PCC:
1. Patient Engagement & Empowerment. →(HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, 4.1, KE GU, KE 2, AKP 2)
2. DPJP sbg Clinical Leader. →(AKP 3.1, PP 1, PP 2, PAP 1.2.)
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi (+Kompetensi) Interprofesional.
*CP Terintegrasi, *CPPT, *Kompeten Berkolaborasi. →(AKP 3, PAP 1, 1.1, 1.2, PP 1.2, PMKP 7, PAB 3.1, 3.2, 4, 7, 7.3, PKPO 4, 6,
TKRS 8, 9.)
4. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager. →(AKP 3, AKP 5, PAP 1.1.)
5. Integrated Discharge Planning. →(AKP 3, PP 1, 1.1, 1.2.)
6. Asuhan gizi terintegrasi. →(PP 1.2., PAP 3)
7. Budaya Keselamatan. →(TKRS 13, PMKP 10)
(Nico Lumenta, KARS, 2022)
Patient Centred Care

*Asuhan Pasien Terintegrasi


(AKP 3 EP a),
PAP 1.1 EP a), PAP 1.2 EP e).
PP GU)

“The Indonesian model of PCC”

Maksud dan Tujuan AKP 3.


❑ Pelayanan berfokus pd pasien diterapkan dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi yg bersifat integrasi
horizontal dan vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi tiap-tiap profesional pemberi asuhan (PPA)
adalah sama pentingnya atau sederajat. Pada integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/melalui berbagai unit
pelayanan ke tingkat pelayanan yg berbeda maka peranan manajer pelayanan pasien (MPP) penting untuk
integrasi tsb dengan komunikasi yg memadai terhadap PPA.
❑ Pelaksanaan asuhan pasien secara terintegrasi fokus pada pasien mencakup:
a) Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga;
b) DPJP sebagai Ketua tim asuhan pasien oleh PPA (clinical leader);
c) PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional dibantu a.l. oleh Panduan Praktik
Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis/clinical pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol,
Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi);
d) Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) / discharge planning terintegrasi;
e) Asuhan gizi terintegrasi; dan
f) MPP / case manager.

(Nico Lumenta, KARS, 2022)


*To Err Is Human, “Selama setahun, setiap hari 268 pasien
1
Building a Safer Health System, IOM, 2000 ranap meninggal krn IKP yg dpt dicegah…”

1.Safe. 4. Timely.
Crossing the Quality Chasm: 2.Effective. 5. Efficient.
2 6 Sasaran Perbaikan
3.Patient- 6. Equitable.
A New Health System for the 21st Century, IOM, 2001 Asuhan Pasien
centered.
Perspektif Pasien 1.
Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan pasien
3 PCC : Core Concept PCC 2 Konsep Inti PCC 2.
Koordinasi dan integrasi asuhan
Perspektif PPA 3.
Informasi, komunikasi dan edukasi
4.
Kenyamanan fisik
5.
Dukungan emosional
4 The 8 Picker Principles of PCC 8 Prinsip Asuhan Pasien utk PCC 6.
Keterlibatan keluarga & teman2
7.
Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8.
Akses terhadap pelayanan.
1.Berdayakan & Libatkan
5 WHO Patients for Patient Safety, Jakarta Declaration, 2007 8 Deklarasi PFPS Pasien
2.Perkuat Kepemimpinan &
Akuntabilitas
3.Reorientasi Paradigma :
WHO Global Strategy on Integrated People-centred Health WHO : 5 PCC
6 Strategi 4.Asuhan Pasien
DNA of Care Services 2016-2026 Terintegrasi
PCC 5.Ciptakan Lingkungan yg
• Safety Memberdayakan
• Quality
(Nico Lumenta,
7 Starkes : PCC dan Asuhan Pasien Terintegrasi -7 Dimensi Implementasi PCC
KARS 2022)
• Culture -IT System : Sismadak & Sirsak
Crossing the Quality Chasm:
A New Health System for the 21st Century, IOM, 2001
• Safe / Aman — menghindari cedera pada pasien dari asuhan yg dimaksudkan untuk
membantu mereka.
• Effective / Efektif — menyediakan pelayanan berdasarkan pengetahuan ilmiah utk semua
orang yg dapat memperoleh manfaat dan menahan diri dari memberikan pelayanan kpd
mereka yg tidak mungkin mendapat manfaat (menghindari penggunaan yg kurang/ underuse
dan berlebihan/ overuse).
• Patient-centered / Berpusat pada pasien — memberikan asuhan yg menghormati dan
responsif thd preferensi, kebutuhan, dan nilai pasien dan memastikan bahwa nilai2 pasien
memandu semua keputusan klinis.
• Timely / Tepat waktu — mengurangi waktu tunggu dan terkadang penundaan yg
berbahaya baik bagi mereka yg menerima dan mereka yg memberi asuhan.
• Efficient /Efisien — menghindari limbah, khususnya limbah peralatan, persediaan, ide, dan
energi.
• Equitable / Adil - memberikan pelayanan yg tidak bervariasi dalam kualitas karena
karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, etnis, lokasi geografis, dan status sosial ekonomi.
(Committee on Quality of Health Care in America. 2001. Crossing the Quality Chasm: A • Enam elemen ini dilahirkan oleh IHI Institute for Healthcare Improvement
New Health System for the 21st Century, Institute of Medicine.) • Publikasi pertama PCC oleh IOM
• WHO menjadikan 6 elemen ini sbg definisi mutu pelayanan kesehatan
(WHO, Handbook for national quality policy and strategy: a practical approach for developing policy and strategy to improve quality of care, 2018)
Profesional Pemberi Asuhan Clinical
PPA Team Leader
Dalam Starkes 2022 - ISK. DPJP

PPJA
PPA
Tugas Mandiri,
Apoteker
Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif

PPA
Kompetensi Profesi &
Kompetensi utk Lainnya Dietisien
Berkolaborasi
Interprofesional
(Nico Lumenta,KARS, 2022)
1 Pengkajian
Pasien
(“Periksa Pasien”)
→ I-A-R

PPA
Profesional Asuhan
Pemberi
Asuhan
Pasien

2 Pemberian
(PAP , PP, AKP , PAB , PKPO, Pelayanan/
HPK, KE 7, TKRS 8, Prognas)
Implementasi
Rencana
Monitoring

(Nico Lumenta, KARS, 2022)


(Nico Lumenta, KARS, 2022. Sumber : Starkes & Istak, 2022)
Asuhan Pasien:
PAP 1.1, 1.2, PP GU, 1, 2,
Pelayanan dan Asuhan
AKP 3, 3.1., PAB 3.1, 3.2, 4, 7, 7.3, PKPO yg seragam:
Pasien dan Keluarga: PAP 1 butir a) – e)
4, 6, KE 7, TKRS 8.
dilibatkan dalam semua aspek
perawatan dan tata laksana medis
melalui edukasi .....
PCC & Asuhan Pasien
→ Std HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, Terintegrasi:
4.1, KE GU, KE 2. 3 Integrasi & 7 Dimensi.
AKP 3 EP a), PAP 1.1 EP a), PAP 1.2
Pengkajian Ulang: oleh EP e). PP GU.
semua PPA yg terkait, dicatat di
CPPT: Medis, Perawat/Bidan, Pengkajian Pasien – I.A.R:
AKP, PP, PAP, PAB, SKP, PKPO, Prognas.
Farmasi, Gizi, dll sesuai regulasi
RS nya. →PP 2. Pemberian Pelayanan/
Implementasi Rencana:
Pengkajian Awal: AKP, PAP, PAB, PKPO, Prognas.
*oleh 2 profesi: medis & keperawatan: PPA sbg Tim: kolaborasi,
IGD, Rajal, Ranap →PP 1.1. kompetensi: AKP 3, PAP 1, 1.1, 1.2, DPJP: Clinical Leader, Ketua Tim
*menggali isi minimal 13 elemen: →PP Klinis, Integrator: AKP 3.1, PP 1, PP
PP 1, 1.2, 2, PMKP 7, PAB 3.1, 3.2,
1, 1.1, 1.2 & PKPO 4. 2, PAP 1.2.
4, 7, 7.3, PKPO 4, 6, TKRS 8, 9.
19
(Nico Lumenta, KARS, 2022. Sumber : Starkes & Instrumen Survei KARS, 2022)
Good
Patient
PASIEN “Main
Goal”
Care In Patient Care
Quality & Safety
Tata Kelola
Asuhan Pasien
yang Baik

Good
Sistem Pelayanan • Good Clinical
Good Clinical Klinis Governance
Ethical Governance Asuhan Pasien / Patient Care • Good Hospital
Practice Tata Kelola Klinis Governance &
yang Baik

Sistem
Good
Hospital Manajemen Ps 36 UU 44/2009
Governance
Tata Kelola RS
yang Baik
• Good Patient Care

Starkes - Istak
KARS
Manajemen Pelayanan
Risiko RS Fokus Pasien
→ Risiko Klinis (Patient Centred
Care)

Asuhan Pasien Terintegrasi


7 Dimensi PCC –Model Indonesia
Etik
1. Patient Engagement & Empowerment
4 Fondasi • Mutu 2. DPJP sbg Clinical Leader
PPA pada Kebutuhan 3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
• Patient
Asuhan Pasien
pasien
Safety 4. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager.
5. Integrated Discharge Planning
EBM 6. Asuhan Gizi Terintegrasi
VBM 7. Budaya Keselamatan.

Evidence Based Medicine (Nico A Lumenta, KARS, 2022)


Value Based Medicine
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care

(AKP, PP, PAP, PAB,


1 Pengkajian Pasien
SKP, PKPO, Prognas) (Skrining, “Periksa Pasien”)
1. Informasi dikumpulkan : Pengkajian
S Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan I Awal
O diagnostik / lain, dsb
PPA : Pengkajian
Dokter 2. Analisis informasi : A Ulang
Perawat A Menetapkan Diagnosis, Masalah, Risiko SOAP
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
Bidan
3. Rencana Asuhan/Plan of Care : Tenaga Gizi :
Apoteker R ADIME
Dietisien P Merumuskan rencana dan sasaran terukur
(Assessment, Diagnosis,
Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Lain2 Intervention (+Goals),
Monitoring, Evaluation)

(AKP, PAP, PAB, PKPO, 2 Pemberian Pelayanan


Prognas) Implementasi Rencana
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
Asuhan Pasien
*Asesmen Pasien (IAR) & *Pemberian Pelayanan/Pelaksanaan Rencana/Intervensi

PPA `

MPP Pasien Kebutuhan


/ Case Mgr
Sistem
Pasien
Pendukung
Keluarga,Teman,
RT-Tetangga dsb Sasaran Sasaran
PPA Pasien

Sasaran
(Nico Lumenta, KARS, 2019) MPP
23
1.
2.
Sembuh komprehensif
Keterlibatan Pasien-Kel
Segitiga Sasaran PCC
3. Pemahaman Asuhan “Triple Aim PCC”
4. Dukungan Kel
5. Kepatuhan

*Sasaran *Harapan
PAP 2. PPA* / Sasaran HPK 1.
(+BPIS)
Pasien*

1. Pemahaman Pasien ttg asuhan


Harapan/Sasaran terkait
(penyakit,tindakan) 1. Diagnosis
2. Kepuasan pasien 2. Terapi, Obat, Tindakan
3. Kemampuan mengambil keputusan terkait 3. Fungsi Fisik, Mental
asuhan
4. Keterlibatan & pemberdayaan
4. Lain2
5. Kepatuhan thd PPA
6. Kemandirian pasien
7. Dukungan keluarga/yg lain pasien
8. Pemulangan aman
*Sasaran
9. Kesesuaian asuhan dgn kebutuhannya MPP* AKP 3.
10. Kesinambungan pelayanan
(Nico Lumenta, KARS,2022)
Asuhan Pasien : 1 Pengkajian
▪ Pengkajian – IAR Pasien
▪ Pemberian Pelayanan (‘Periksa Pasien”)

MANAJEMEN
▪ Pencapaian Hasil Asuhan Pasien
→ IAR

PPA 2 Pemberian
Profesional Asuhan Pelayanan/
Pemberi
Asuhan
Pasien Implementasi
Rencana
Monitoring
(PAP , PP, AKP , PAB , PKPO,

UNIT
HPK, KE 7, TKRS 8, Prognas)

MPP
(TKRS 9)
Manajer Pelayanan
Pasien 25
(Nico Lumenta, KARS, 2022)
MANAJER PELAYANAN PASIEN / CASE MANAGER

DPJP
PPJA MPP:
PPJA Apoteker • AKP 3. – MPP
Clinical Leader :
• Kerangka pokok • AKP 4. –
asuhan Pasien, Transfer
• Koordinasi Keluarga
• PAP 1.1. –
• Kolaborasi Asuhan Pasien
• Sintesis
• Interpretasi Lainnya Dietisien Terintegrasi,
• Review • PAP 1. EP d) –
• Integrasi asuhan P3/Discharge
Planning
• AKP 2.1. –
Yan Kes (MPP bukan Kelola Alur
MPP
/ RS Lain PPA aktif)
Pasien
• AKP 5.5. EP a)
✓ MPP bukanlah PPA aktif Yan Case Manager
Keuangan/
PIC rujukan bisa
✓ Shift pagi
Billing Asuransi Dokter oleh MPP
✓ Ratio 1 : 25 Pasien
Perusahaan/ Keluarga
- Kompleksitas Pasien Employer BPJS
- Kebutuhan RS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Output CM :
▪ Kontinuitas Pelayanan
▪ Pelayanan dgn Kendali
Mutu dan Biaya
▪ Pelayanan yg memenuhi
kebutuhan Pasien-Kel pd
ranap s/d dirumah MPP
▪ Good Patient Care Case
Manager

(*Pemandu, *Liaison/
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
• MPP me navigasi melalui 9 fase
• Berulang & Cyclical Proses Manajemen
• Berpusat pd pasien Pelayanan Pasien
• Sistem support dari pasien
Form A Form B Level bervariasi berdasarkan pengaturan
MPP MPP praktik. Termasuk pengumpulan data yg
s/d Selesai dibutuhkan untuk fase Evaluasi hasil

Perenca Implemen Tindak Proses Evalua


Skrining Asesmen
naan tasi lanjut Transisi si hasil
(Koordinasi
Asuhan)

Stratifik Kedalaman fase ini bervariasi berdasarkan pada Komunikasi


pengaturan praktik MnPP. Misalnya. Risiko stratifikasi
asi adalah penting dalam asuransi kes, asuhan kronis dll. Pasca
Risiko Dalam perawatan akut / jangka panjang Risiko Transisi
stratifikasi dapat dikombinasikan dengan fase
Asesmen

(CCMC, Commission for Case Manager Certification, 2011)


Starkes & Instrumen Survei KARS 2022
Beberapa Prinsip Proses Pengkajian/Skrining (“Periksa Pasien”)

1. Dasar : Pelayanan Berfokus pd Pasien/ PCC, APT (Asuhan Pasien Terintegrasi) dan Proses primer I-A-R.
2. Pengkajian:
• Triase: pemilahan pasien yg membutuhkan pertolongan segera: →AKP 1.1.
• Skrining: identifikasi kebutuhan pasien, menentukan: admisi/ transfer/ dirujuk: →AKP 1, PAP 5. Pd penerimaan pasien :
Identifikasi-pelayanan yg dgn Hambatan (Lansia dsb) → AKP 2.
• Skrining pd admisi ranap utk penetapan proritas pelayanan preventif/paliatif/kuratif/rehabilitatif, pembedahan mendesak: →AKP
1.2, PP 1.1. EP d).
• Pengkajian Awal: →PP 1, 1.1, PAB 7, SKP 4, Prognas 2.
• Skrining/Pengkajian cepat: →AKP 1.1, PAP 4, SKP 6, 6.1. (a.l. nyeri, risiko jatuh).
• Pengkajian lanjutan: →PP 1, 1.1, 1.2, PAP 4, SKP 6.
• Pengkajian Ulang: →PP 1, 2, PAB 7.3.
3. Pengkajian awal oleh 2 profesi : medis & keperawatan: IGD, Rajal, Ranap →PP 1.1.
4. Pengkajian Awal menggali isi minimal 13 elemen: →PP 1, 1.1, 1.2 & PKPO 4.
a) Keluhan saat ini, h) Pengkajian nyeri, →PQRS NB. : Saran: dalam melakukan pengkajian, penggalian elemen
b) Status fisik, i) Risiko jatuh, a) s/d m) dapat dilakukan sesuai dgn kebutuhan profesi antara
c) Psiko-sosio-spiritual, j) Pengkajian fungsional, medis dan keperawatan yg diatur oleh RS. Proporsi penggalian
d) Ekonomi, k) Risiko nutrisional, elemen antara profesi medis dan keperawatan disesuaikan dgn
e) Riwayat kesehatan pasien, l) Kebutuhan edukasi, keunikan/kebutuhan RS, misalnya pd RS Umum porsi
f) Riwayat alergi, m) Perencanaan Pemulangan Pasien keperawatan akan lebih luas, pd RS Jiwa porsi medis lebih luas.
g) Riwayat Penggunaan Obat (Discharge Planning)
Lanjutan Beberapa Prinsip Proses Pengkajian…..
5. Dgn Prinsip APT, Pengkajian para PPA lainnya direviu & verifikasi oleh DPJP → PAP
1.2, AKP 3.1.
6. Pengkajian Tambahan sesuai populasi pasien : →PP 1.3.
7. Jumlah dan Jenis / Disiplin Pengkajian Awal ditetapkan RS. Medis: misalnya PD, Bedah, Anak,
Obgin dsb. Keperawatan: misalnya Dewasa, Anak, Maternitas dsb. →PP 1., 1.1., 1.2.

8. Ada contoh RS dgn Pilihan Pola Sentral Pengkajian (Keperawatan) di Rajal: misalnya
Dewasa, Anak, Maternitas.

9. Pengkajian Ulang : oleh semua PPA yg terkait, dicatat di CPPT: Medis, Perawat/Bidan, Farmasi,
Gizi, dll sesuai regulasi RS nya. →PP 2.

10. PPA yg melakukan pengkajian, harus kompeten-berwenang: →PP 1.


(https://www.theberylinstitute.org/page/defini
ngpatientexp)

Pengalaman Pasien didefinisikan sbg :


Jumlah semua interaksi, yg dibentuk oleh
budaya organisasi, dan mempengaruhi
persepsi pasien, di seluruh kontinum pelayanan.

The patient experience is now Patient Experience/


globally recognized as an Pengalaman Pasien sekarang
independent dimension of diakui secara global sebagai
health-care quality. dimensi independen dari mutu
pelayanan kesehatan.
(Oben, P : Understanding the Patient Experience: A Conceptual Framework, Journal of Patient
Experience, 2020, Vol. 7(6) 906-910. DOI: 10.1177/2374373520951672 )
✓ Pada asuhan pasien ada kondisi hipokompetensi komunikasi (Comunication Hypocompetence: An Iatrogenic
Epidemic)
✓ Kesalahan medis sebagian besar didasarkan pada komunikasi yang buruk dalam pengaturan secara tim
klinis. (Medical error is largely grounded In poor communication in clinical team settings).
✓ Patient Centred Care adalah suatu model kolaboratif dengan kebersamaan dalam komunikasi (mutuality in
communication). PCC sebenarnya berpusat pada komunikasi.

Where is “patient-centredness” centred ?


(Pendekatan pada PCC)
…three main differences in approach to patient-centredness: first, as ….tiga perbedaan utama dalam pendekatan terhadap patient-centredness:
a characteristic of doctors (with its archetype as paternalism ); 1. karakteristik dokter (dengan pola dasar sebagai paternalisme);
second, as empowered activities by patients (with its archetype as 2. aktivitas yang diberdayakan oleh pasien (dengan pola dasar sebagai
patient autonomy); and third, as the relationship between doctor and otonomi pasien); dan
patient in action (with its archetype as collaboration, leading to 3. hubungan antara dokter (PPA) dan pasien dalam tindakan (dengan pola
mutuality). dasar sebagai kolaborasi, mengarah pada mutualitas).
Conceptually, and paradoxically, patient-centredness is not formally Secara konseptual, dan secara paradoks, patient-centredness tidak secara
centred on patients (although it may be in spirit and intention) formal berpusat pada pasien (walaupun mungkin dalam semangat dan niat)
since it is, first, centred on doctor's professional identities and karena,
personalities (following the values of individualism); second, on •pertama, berpusat pada identitas dan kepribadian profesional dokter
political and economic values that inform emancipation and (mengikuti nilai-nilai individualisme);
empowerment approaches; and third, on educational values •kedua, tentang nilai-nilai politik dan ekonomi yang menginformasikan
informing collaborative activities between doctors and patients. pendekatan emansipasi dan pemberdayaan; dan
•ketiga, tentang nilai-nilai pendidikan yang menginformasikan kegiatan
kolaboratif antara dokter (PPA) dan pasien.

(Bleakley, A. Patient Centred Medicine in Transition, The Heart of the Matter, 2014)
(Multidiscipinary Round, Ronde Tim PPA) (10’)

▪ MDR : Multidiscipinary Round, Ronde Tim PPA


▪ Ronde Tim PPA di ICU dipimpin DPJP (ICU)
▪ Presentasi kasus oleh Asisten
▪ Mendemokan kolaborasi antar PPA & Pasien-
Keluarga
▪ Diskusi : yang menonjol → ditampilkan
kewenangan (mandiri) PPA : Fisioterapis
Pernafasan, Apoteker, Ahli Gizi
“The Indonesian model of PCC”
Mengacu ke Starkes 2022 & Instrumen Survei KARS 2022

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM,


MHKes, FISQua

34

Anda mungkin juga menyukai